I. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan karunia
Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan
sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut. Faktor perilaku dan
lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan kualitas kesehatan.
Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang tidak
mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat
untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, dan
untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan. Sementara itu Promosi
Kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan, sehingga perlu digarap
secara sungguh-sungguh dengan dukungan sumber daya yang memadai. Sementara itu
Peraturan dan perundangan yang ada memberikan landasan hukum yang cukup kuat
terhadap penyelenggaraan promosi kesehatan. Pendidikan gizi atau penyuluhan gizi
merupakan kegiatan pelayanan gizi yang bersifat promotif dan preventif.
Pendidikan/penyuluhan Gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi dan
kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap serta perilaku positif sasaran dan lingkungannya terhadap upaya perbaikan
gizi dan kesehatan. Penyuluhan gizi ditujukan untuk kelompok atau golongan masyarakat
masal dan target yang diharapkan adalah pemahaman perilaku aspek kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan pendidikan/penyuluhan gizi harus
berkoordinasi dengan tenaga promosi kesehatan sehingga kegiatan pendidikan gizi berjalan
lancar.
Pedoman Gizi Seimbang baru ini sebagai penyempurnaan pedoman pedoman yang
lama, bila diibaratkan rumah maka ada 4 (empat) pilar prinsip yang harus dipenuhi agar
rumah tersebut dapat berdiri, yaitu 1). Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun
jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI)
untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan; 2). Membiasakan perilaku hidup bersih,
perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi Seimbang;
3) Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan
pemasukan zat gizi kedalam tubuh; 4) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB)
dalam batas normal. Memantau BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari
‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB
normal, dan apabila terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanganannya.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di wilayah Puskesmas
Kebondalemtentang Gizi Seimbang sehingga masyarakat menjadi sehat.
b. Peserta mampu mensosialisasikan dan memberi contoh tentang Gizi seimbang di
lingkungannya
VI. SASARAN
1. Siswa
2. Santri
VII. PEMBIAYAAN
Diselenggarakan dengan Anggaran BOK tahun 2023, sejumlah Rp 400.000,-
Dengan rincian sebagai berikut :
- Transport petugas 2 orang x 4 ponpes X Rp. 50.000,- = Rp. 400.000,-
- Transport petugas 2 orang x 20 sekolah x Rp.50.000,- = Rp.2000.000,-
- Swadaya
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan edukasi gizi dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2022