I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa
masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Pemberdayaan masyarakat harus mulai dari sekolah, karena sekolah
yang sehat merupakan aset atau modal pembangunan dimasa depan yang perlu
dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehataannya melalui pembinaan-pembinaan
yang terus-menerus.
Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah dalam hal ini ke Sekolah merupakan
upaya untuk mempengaruhi masyarakat di lingkungan sekolah, baik individu,
maupun kelompok agar mereka berperilaku hidup sehat. Perubahan perilaku
tidak hanya sekedar diberikan pengetahuan, pemahaman dan informasi–
informasi tentang kesehatan. Untuk terjadinya perubahan perilaku diperlukan
faktor lain yang berupa fasilitas atau sarana dan prasarana untuk mendukung
terjadinya perilaku tersebut dan dorongan–dorongan dari luar yang memperkuat
terjadinya perubahan perilaku.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang
penyelenggaraan Kesehatan Sekolah
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
e. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1139/Menkes/SK/X/2004
tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
f. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
g. SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri) No. 1/USKB/2003,
1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003, dan 26 Tahun 2003 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
h. SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri) No. 2/P/SKB/2003, No.
1068/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003, dan 4415-404 Tahun 2003
tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat
i. Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan
j. Kepmenkes No. 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pelaksanaan Promosi
Kesehatan Daerah
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatnya kemandirian dan peran serta warga sekolah dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah tumbuh sehat
cerdas dan berprestasi.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Memberdayakan sekolah untuk tahu, mau dan mampu melaksanakan
PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
b. Meningkatkan dukungan dan peran aktif kepala sekolah, guru dan orang-
orang yang ada dilingkungan sekolah dalam penerapan PHBS di sekolah.
c. Meningkatkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan PHBS di sekolah.
V. PENUTUP
1. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN
Pencatatan kegiatan pembinaan PHBS Sekolah pada bukti kegiatan
(laporan profil promkes). Pelaporan kegiatan ini dilakukan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dilakukan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan lokakarya mini
puskesmas.
2. RENCANA TINDAK LANJUT
Melakukan evaluasi indikator PHBS tatanan instistusi sekolah
pasca pembinaan PHBS Sekolah selesei sesuai dengan hasil temuan yang
ada.