Anda di halaman 1dari 39

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATHIN II BABEKO
JL.Lintas Bungo - Jambi Km 16
Kecamatan Bathin II Babeko, Kabupaten Bungo

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DOKTER KECIL UNTUK PERSIAPAN LOMBA
UPTD PUSKESMAS BABEKO
A. Latar Belakang
Beberapa decade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan dapat dibangun
melalui pendidikan akhlak dan kesadaran generasi anak saat ini terhadap masalah gizi
dan kesehatan. Sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program
kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr. Awi Muliadi,
2015)
Beberapa hal yang melatar belakangi program ini antara lain. Populasi anak usia
sekolah yang mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes, 2008), kegiatan lintas
sektoral terlaksana dengan lancer karena terorganisir dengan baik di institusi-institusi
sekolah, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebuh baik
daripada diberikan pada usia yang agak terlambat masalah kesehatan yang di alami
anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi, anak usia sekolah merupakan
generasi penerus yang potensial dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga
bagi Negara, serta banyak kegiatan dapat di intergrasikan dengan program Usaha
Kesehatan Sekolah ( UKS ). (dr. Awi Muliadi, 2015)
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat dislaurkan melalui program
dokter kecil. Dokter kecil atau bisa disingkat dokcil adaalah peserta didik (siswa sekolah)
yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya. Tujuan di adakannya program dokter kecil ini adalah untuk menigkatkan
partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga siswa
dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah, dan lingkungannya serta dapat
menolong dirinya sendiri, teman keluarga dan lingkungan nya. Menurut UU RI. 23 tahun
1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan Sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup saat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang berkualitas.
Pembinaan Dokter Kecil merupakan bagian dari program UKS yang dilakukan
bekerja sama dengan SD/Ml di wilayah kerja UPTD Puskesmas Babeko. Program ini
bertujuan memberikan pendidikan tentang penyuluhan kesehatan, imunisasi, dokter kecil,
P3K serta kebersihan diri dan lingkungan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan peserta didik dan warga sekolah
secara optimal
2. Tujuan Khusus
1. Bagi dokter kecil
a. Mampu mengikuti perlombaan dokter kecil di wilayah Kabupaten Bungo
b. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana
d. Bertindak sebagai teladan, penggerak, dan pendorong bagi teman-temannya.
e. Memiliki rasa kepedulian social
2. Bagi peserta didik lainnya
a. Ikut bergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Bagi guru
a. Meningkatnya kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas
kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sekolah.

C. Sasaran
Dokter kecil

D. Lokasi Kegiatan
Sekolah

E. Sumber Pendanaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2017 :
kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.
Dengan rincian : 2 orang x 1 sekolah x 6 kali pembinaan x Rp. 50.000,- = Rp.600.000,-

F. Jadwal Pelaksanaan
1. Tanggal 03 Mei 2017 s/d 05 Mei 2017
2. Tanggal 08 Mei 2017 s/d 10 Mei 2017
G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktik

H. Media
1. Alat peraga
2. LCD dan Laptop

I. Nara sumber
1. Ana Fitria, AMKG
2. Liya Yusriana, Amd.Keb
3. Sri Mulyani, Amd.Keb

J. Hasil yang diharapkan


1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi dokter kecil, sehingga memiliki
kompetensi untuk mengikuti lomba dokter kecil di wilayah Kabupaten Bungo

MENGETAHUI

KEPALA UPTD PUSKESMAS BABEKO KOORDINATOR UKS

RIDWAN, S.Kep ANA FITRIA, AMKG

NIP. 19650512 199003 1 009 NIP. 19860608.200904.2.001


K. LAMPIRAN MATERI

1. DOKTER KECIL
A. DEFINISI
Adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagaian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid, pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.
B. TUGAS DAN KEWAJIBAN
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Mengajak serta mendororng murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah.
C. KRITERIA PESERTA DOKTER KECIL
1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil.
3. Berprestasi di sekolah.
4. Berbadan sehat.
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
8. Di izinkan orang tua.

2. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut
UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat
1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup : Memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah
tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan
TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat
komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
3. Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan social.
D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS
Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat)
departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama,
departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen
ini dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.
E.Prasarana Ruanag UKS
1) Memiliki luas bangunan minimum 12 m2
2) Terdapat ruang / tempat perawat khusus
3) Terdapat ruang khusus pasien
4) Ruangan yang nyaman, ventilasi dan pencahayaan yang cukup

3. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH.


Ada 8 perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
1. Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih yang mengalir
5 langkah mencuci tangan :
1. Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih yang mengalir.
2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela- sela jari.
3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku
4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
5. Keringkan tangan dengan handuk/tissue atau keringkan dengan udara /di
anginkan.
Selalu mencuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir pada saat :
a. Setiap kali tangan kotor.
b. Sebelum dan sedudah makan
c. Sesudah melakukan kegiatan (memegang uang, memegang binatang, berkebun,
dll) dan memegang sarana umum (pegangan bus, gagang pintu, dll).
d. Sesudah buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
2. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali.
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali untuk
mengetahui apakah berat badanmu normal atau mengalami gizi kurang atau gizi lebih.

GIZI KURANG ATAU KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)


Di akibatkan karena jumlah makanan yang mengandung energy dan protein kurang dari
yang dibutuhkan tubuh sehingga berat badan kurang. KEP dapat menyebabkan daya tahan
tubuh menurun sehingga mudah sakit dan sulit berkosentrasi belajar.
GIZI LEBIH
Terjadi karena jumlah makanan melebihi kebutuhan tubuh dan kurangnya aktivitas fisik.
Gizi lebih dapat menyebabkan gemuk, lamban dan cepat mudah lelah. Gizi lebih dapat
meningkatkan terjadinya penyakit jantung, kencing manis (diabetes mellitus) dan tekanan
darah tinggi.
3. Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) menggunakan jamban (WC) sehat.
Dengan buang air besar dan air kecil di jamban maka lingkungan tidak akan tercemar dan
tetap bisa menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan tidak berbau. Lingkungan yang tidak
bersih dan bau bisa mendatangkan lalat, serangga yang membawa kuman penyebab diare,
tifus atau tifes, juga cacingan
4. Membuang sampah pada tempat sampah
Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Sampah menjadi tempatberkembang biak
dan sarang serangga dan tikus. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan
udara. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakn
kesehatan.
Samapah di bedakan menjadi 3 jenis :
a. Sampah anorganik/ kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
Contoh : logam, besi, kaleng, plastic, karet, atau botol.
b. Sampah organic/basah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
Contoh : sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.
c. Sampah bahaya, yang dapat membahayakan lingkungan dan manusia.
contoh : baterai, botol racun nyamuk, atau jarum suntik bekas.
5. Memeriksa jentik nyamuk
Jentik-jentik asalnya dari telur nyamuk, akan menjadi nyauk dewasa yang bisa menularkan
penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk antara lain ; malaria, kakai gajah,
chikungunya, demam berdarah. Periksa jentik nyamuk yang biasanya ada di bak mandi, pot
bunga, kaleng bekas, dan tempat yang bisa menampung air minimal 1 minggu sekali.
6. Tidak merokok
Satu batang rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh dan 43
bahan di antaranya terbukti menyebabkan kanker.
2 MACAM JENIS PEROKOK :
1. PEROKOK AKTIF adalah orang-orang yang menghisap rokok secara rutin dengan
jumlah yang paling kecil sekalipun, misalnya merokok satu batangdalam sehari atau
merokok Karena sekedar coba-coba saja, atau merokok hanya menghembus hembuskan
asap rokok.
2. PEROKOK PASIF adalah orang yang bukan perokok tapi menghisap asap rokok orang
lain atau berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
Perokok yang pasif dapat menderita penyakit yang sama dengan yang diderita oleh
perokok aktif karena tidak adanya kekebalan tubuh yang terbentuk dalam tubuh prokok
pasif saat racun asap rokok masuk kedalam tubuh.

CARA MENGHINDARI DIRI DARI MEROKOK

1) Jangan pernah mencoba untuk merokok.


2) Jangan mau terbujuk rayuan untuk merokok, termasuk iklan rokok.
3) Bilang TIDAK kalau ada yang menawari rokok.
4) Katakan TIDAK MAU kalo ada yang mengajak merokok.
5) TEGUR kalo ada yang merokok di sekolah.
6) Katakan TIDAK boleh kepada penjual rokok di sekitar sekolah.
7) Pilih dan bergaulah dengan teman yang tidak merokok.
7. Jajan di kantin sehat sekolah
Pilihlah makanan yang terbungkus atau diletakkan di tempat tertutup, sehingga bebas dari
debu, lalat, kecoa dan tikus penyebab penyakit diare, tifus, hepatitis.
Pilihlah makanan yang tidak mengandung pengawet, pewarna, penyedap, pemanis buatan dan
pengenyal agar terhindar dari bahaya keracunan bahan-bahan kimia.
8. Olahraga / aktivitas fisik
Tujuan olahraga/aktifitas fisik secara rutin adalah :
1) Agar tubuh kita selalu bugar.
2) Kita menjadi semangat untuk belajar
3) Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah sakit.
4) Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal.

Manfaat olahraga/aktifitas fisik secara rutin adalah :

1) Berat badan terkendali


2) Otot lebih lebih lentur dan tulang lebih kuat
3) Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
4) Lebih percaya diri
5) Lebih bertenaga dan bugar
6) Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
7) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi,
kencing manis, dll.

4. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

MULUT
Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman kedalam tubuh kita. Mulut di
bentuk oleh dua rahang yaitu rahang atas dan bawah.
Guna mulut
1. Untuk berbicara
2. Untuk mengunyah makanan
3. Untuk tertawa/tersenyum
4. Untuk memberi bentuk pada muka
Bagian terpenting dari mulut : bibir, lidah, gigi, gusi, ludah
Bagian-bagian terpenting dari mulut
1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari
lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap
dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang

4. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini
disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak
terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi.
Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus.
Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

Pengertian Gigi sehat


Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan sakit
atau ngilu, tak ada ciri-ciri ada karies gigi.
Macam-macam jenis gigi
1. Gigi taring
2. Gigi geraham
3. Gigi seri
Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 :
Gigi seri 8 buah
Gigi taring 4 buah
Gigi geraham 8 buah
Sedangkan gigi tetap berjumlah 32 buah
Gigi seri 8 buah fungsinya untuk memotong.
Gigi taring 4 buah fungsinya untuk menahan dan merobek makanan
Gigi geraham depan 8 buah
Gigi geraham belakang 12 buah fungsinya untuk menghaluskan
Susunan struktur lapisan gigi
1. Mahkota adalah bagian gigi yg tampak dari luar
2. Akar adalah bagian gigi yg ada di dalam rahang dan tertanam.
3. Email adalah lapisan/jaringan keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang
mengandung kalsium. Fungsinya untuk melindungi tulang gigi
4. Dentin adalah lapisan/jaringan yang di bentuk oleh zat kapur berwarna
kekuningan yg terdapat setelah lapisan email.
5. Pulpa adalah lapisan yg terdapat pembuluh darah dan serabut2 saraf.
6. Semen adalah lapisan keras yg memiliki kontruksi yang kuat melapisi akar
gigi.

Macam-macam penyakit gigi


1. Karies gigi adalah lubang gigi yang terdapat pada lapisan email dan dentis
2. Pulpitis adalah radang gigi pada pulpa atau syaraf gigi
3. Periodontitis adalah radang pad jaringan pendukung gigi yaitu tulang penyangga
pipi
4. Gingivitis adalah radang/bengkak pada gusi
5. Abses gigi adalah pembengkakan pada gigi
6. Stomatitis atau sariawan
7. Karang gigi
8. Bau mulu
Cara merawat gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat :
1. Makanlah panganan yang bergizi
2. Batasi makan dan minum panganan yang mengandung karbohidrat (gula) seperti es
krim, permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos.
Demikian juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses
pengunyahan yang cukup, seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah terbentuk.
3. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sehabis sarapan dan sesudah makan malam
dengan cara yang baik dan benar.
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa menurunkan
angka kejadian karies gigi.
5. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, supaya kalau
ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum terlanjur
menjadi besar (deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang,
karies ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.
Menggosok gigi
1. Pengertian menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap
dalam keadaan yang bersih dan sehat.
2. Manfaat menggosok gigi
a) Gigi menjadi bersih dan sehat.
b) Mencegah timbulnyacaries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.
3. Cara memilih sikat gigi yang baik
Tangkai sikat harus lurus dan mudah di pegang
Kepala sikat gigi harus kecil agar mudah untuk menggosok gigi yang ada di
bagian dalam
Bulu sikat gigi harus sama panjang, terbuat dari nilonyg tidak terlalu kaku agar
saat menggosok gigi gusi tidak terluka, tidak menyebabkan rasa sakit agar
lapisan email tidak terkikis
4. cara menggosok gigi yang benar
1) Siapkan sikat dan pasta gigi yang mengandung flour
2) Kumur kumur sebelum sikat gigi
3) Sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju
mundur sedikitnya 8 kali.
4) Sikatlah permukaan gigi menghadap pipi dan bibir dari gusi ke permukaan
5) Setelah permukaan gigi selesai di sikat, kumurlah dengan bersih.
6) Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi tegak dengan
kepala sikat berada di atas.
7) Ganti sikat gigi bila bulu sikat sudah tidak lurus atau 2-3 bulan

5. Cara merawat sikat gigi yang baik


Setiap kali selesai menggosok gigi
Sikat gigi harus di cuci bersih.
Sikat gigi di gantung agar dapat mengering.
Sikat gigi yang di biarkan basah atau lembab menyebabkan
Cepet rusak
Mudah di tumbuhi jamur
Perhatian
1) Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2) Menyikat gigi jangan terlalu keras
3) Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur
4) Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut

5. IMUNISASI
A. PENGERTIAN
Usaha memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap suatu penyakit dengan
jalan memasukkan sesuatu zat ke dalam tubuh dengan tujuan mencegah
terjadinya penyakit tertentu

B. PENGGOLONGAN VAKSIN
1. Penggolongan berdasarkan asal antigen
a. Berasal dari bibit penyakit yang dilemahkan
Virus : polio, campak, yellow fever
Bakteri : BCG
b. Berasal dari bibit penyakit yang dimatikan (inactive)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV( inactive polio vaccine = polio injeksi), rabies
Bakteri : pertusis
Sebagian partikel diambil:
Berdasarkan protein:
Sub unit : aseluler pertusis
Toxoid : DT
Berdasarkan polisakarida :
Murni : meningococcal
Gabungan : Hib ( Haemofilus Influenza type B)
Rekombinan ( rekayasa genetika) : Hepatitis B
2. Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu
a. Vaksin sensitive beku
Yaitu golongan vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin dibawah
0oC (beku) seperti
1) Hepatitis B
2) DPT/HB
3) DT
4) TT
b. Vaksin sensitive panas
Yaitu golongan vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang
berlebihan
1) BCG
2) Polio
3) Campak
C. JENIS VAKSIN
1) Imunisasi Polio
Mencegah penyakit polio
Virus Yang dilemahkan
Diteteskan melalui mulut, 2 tetes
Diberikan 4x usia 0-11 bulan, dengan jarak 1 bulan sekali.
2) Imunisasi Campak
Mencegah penyakit campak
Virus yang dilemahkan
Di suntikan secara subkutan pada lengan kiri
Diberikan pada usia 9-11 bulan
Vaksin campak yang sudah dilarutkan boleh digunakan max 6jam
Efek samping imunisasi campak demam ringan dan kemerahan selama
3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi
3) Imunisasi BCG
Mencegah penyakit tuberkulosa
Bakteri hidup yang dilemahkan
Disuntikan Intrakutan pada lengan kanan atas
1x, usia 0 11 bulan
Efek samping kemerahan pada daerah suntik berubah menjadi pustule
dan pecah menjadi ulkus dan meninggalkan jaringan parut. Tidak
menyebabkan demam.

4) Imunisasi DPT / HB

Mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B


Diptheri
Toxin yang dilemahkan
Pertusis
Bakteri yang dimatikan
Tetanus
Toxin yang dilemahkan
Virus Hepatitis B yang telah dimurnikan
Disuntikkan dengan cara IM (intra muscular) 0,5ml Diberikan 3x, usia 2-
11 bulan selang 4 minggu
Khusus hepatitis B pertama 1x usia 0-7 hari, dilanjutkan usia 2,3,4 bulan
Efek samping demam ringan, bengkak nyeri pada daerah suntikan,
muntah

5) Imunisasi TT

Mencegah penyakit tetanus


Diberikan pada :Calon pengantin wanita, Ibu hamil mulai trimester 2
(kehamilan usia 4 bulan), Anak usia 8, 9 tahun( Kelas 2 dan 3 SD)
Imunisasi DT
Diberikan usia 7 tahun (kelas 1 SD)

D. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI


1. TBC
Adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tubercolusa. Penyakit
ini menyebar melalui penafasan lewat bersin atau batuk.
2. Dipteri
Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptheriae.
Penyebarannya melalui kontak fisik dan pernafasan.
3. Pertusis (batuk rejan / batuk 100 hari )
Adalah penyakit yangdisebabkan oleh bakteri bordetella pertussis.
Penyebarannya melalui percikan ludah yang keluar dari batuk atau bersin
4. Tetanus
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani,
5. Campak
Penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirusviri
6. Polio
7. Hepatitis B

E. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi


Manfaat imunisasi adalah:
- Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus,
polio,Campak, dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak
diperlukan.
- Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
Bahaya bila tidak diimunisasi:
- Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur
hidup/kematian.

F. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
G. Siapa yang harus di imunisasi
1. Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
2. Anak SD kelas 1 : DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
4. Calon Penganten (Wanita) : TT
5. Ibu Hamil : TT
6. Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada
waktu bayi : Hepatitis

6. KESEHATAN MATA DAN TELINGA

Bagian-bagian Mata :
1. Kelopak mata
Melindungi bola mata dari gangguan luar
2. Bulu Mata
Melindungi mata dari air dan debu
3. Selaput lendir mata (Sklera)
Melindungi bola mata
4. Kornea
Tempat masuknya cahaya ke dalam bola mata
5. Iris (Selaput Pelangi)
Terdiri dari selaput halus seperti tirai yang mengandung zat warna, merupakan
bagian yang membentuk pupil yang berguna
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mata
6. Lensa mata
Bagian mata bening, bentuk cembung, tembus cahaya
Untuk memusatkan cahaya yang memasuki mata melalui kornea tepat pada retina

Tanda Mata Sehat


1) Bagian Sklera benar benar putih
2) Kornea benar benar jernih
3) Pupil benar benar hitam
4) Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik
5) Bulu mata teratur dan mengarah keluar

Cara Membaca yang Benar


1) Duduk dengan sikap tegak waktu membaca
2) Sinar lampu dari sisi kiri belakang
3) Letak lampu cukup jauh sehingga tidak terjadi bayangan tubuh
4) Bacaan terletak kira kira 25-40 cm dengan sudut 40-70 derajat dari permukaan meja

Kebiasaan Membaca Yang Salah

Cahaya saat membaca terkena langsung mata


Memaksakan diri berlebihan untuk membaca, saat mata terasa penat
Membaca dengan cahaya kurang
Uji Tajam Penglihatan
Uji kartu Snellen (Snellen Chart)

Penyakit Mata
1. Menular
a. Conjungtivitis
b. Trachoma
2. Tidak Menular
a. Xerophtalmia
b. Trauma Mata

Conjungtivitis
1. Penyebab : Bakteri atau virus
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan sakit, silau bila
kena sinar
4. Pencegahan : Jaga kebersihan mata
5. Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan
Trachoma
1. Penyebab : Clamidya trachomatis
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah, silau, terasa gatal, bulu mata melengkung ke dalam, ketajaman
penglihatan menurun.
4. Pencegahan : Tidak menggunakan barang barang bersama penderita
5. Tindakan : Cabut bulu mata yang melengkung, bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan

Xerophtalmia (Kekurangan Vit A)


1. Penyebab : Kekurangan Vit A
2. Gejala Awal : Rabun senja. Selanjutnya : Bercak bitot (Kekeringan dan penebalan serta
keriput dan keruh dari selaput lendir mata). Kemudian sebagian atau seluruh kornea
mengalami tukak
3. Pencegahan : Makan makanan yang banyak mengandung vit A ( berwarna merah dan
hijau)
4. Tindakan : Beri Vitamin A segera, tablet Vit A 200.000 IU, bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan

Trauma Mata
1. Trauma mekanik
2. Trauma Kimia
3. Trauma Radiasi
4. Termis

Tindakan
1. Trauma Kimia :
Mata yang sakit segera dibilas air bersih selama mungkin kemudian bawa ke
puskesmas/RS.
2. Trauma mekanik, radiasi atau termis :

Segera bawa ke puskesmas/RS.


Pencegahan
Jangan bermain dengan benda tajam/ berbahaya.
Jangan melihat langsung cahaya yang menyilaukan.
Hati hati saat menggunakan zat kimia.

Cara menjaga kesehatan mata

1. Biasakan membaca dan menulis dengan jarak 30cm dan menggunakan cahaya yang
terang, dari arah kiri.
2. Istirahatkan mata setiap 2 jam setelah menonton tv, menggunakan computer atau bermain
PS, dengan memandang tempat yang jauh atau pemandangan yang berwarna hijau.
3. Jangan membaca sambil tiduran
4. Jangan menggunakan handuk atau sapu tangan orang lain yang sedang sakit mata.
5. Hindari menonton tv terlalu dekat atau sambil tiduran.
6. Hindari lama-lama melihat matahari atau cahaya yang menyilaukan karena dapat
merusak mata.
7. Periksakan mata ke dokter setiap 6 bulan sekali.
8. Hindari debu dan polusi.
9. Makan makanan yang bisa menjaga kesehatan mata seperti : wortel, brokoli, telur,
bayam, tomat, kol, ikan salmon.

KESEHATAN TELINGA

Kesehatan telinga sangat berhubungan dengan perkembangan bicara. Anak yang terjadi gangguan
telinga (tidak mendengar) dipastikan akan terjadi gangguan bicara.

Jenis Jenis Penyakit Telinga

Jenis Jenis Penyakit Telinga Ada banyak jenis penyakit di telinga manusia. Semuanya
diakibatkan oleh perkara yg berbeda & terkadang sepele. Bahkan, terkadang penyakit
juga datang karna proses penjagaan kebersihan telinga yg sembarangan

Telinga adalah indera yg sensitip & gampang terserang penyakit. namun, anda mesti
cepat mengobatinya, karna telinga sungguh bermanfaat buat aktivitas kita sehari-hari,
sama seperti organ tubuh lainnya. Banyak keadaan yg mengakibatkan gangguan di
telinga manusia. namun, belum tentu semua orang paham mengenai macam penyakit
telinga di manusia. kita bakal membagi beberapa inpormasi yg cukup padat terkait ini,
selamat membaca.

Luka telinga

Ada gangguan telinga yg disebabkan oleh luka di bagian luar dari telinga, di mana bagian
ini telah otitis atau terinfeksi, & mengeluarkan nanah. Penyakit ini sipatnya permanen,
bila peradangan yg terjadi sangat parah. tips mengobati penyakit karna luka telinga ini
dengan melakukan pemeriksaan ini ke dokter tht, & diberi antibiotik.

Kotoran yg menumpuk

Jarang membersihkan telinga bisa menyebabkan penyakit telinga juga. Ini dikarnakan
kotoran yg menumpuk, kotoran itu bisa menghalangi getaran suara yg semestinya sampai
ke gendang telinga. Sehingga, pendengaran anda menjadi terganggu karna tumpukan
kotoran itu. tips mengobatinya adalah dengan membuang kotoran itu dari telinga, & mesti
dilakukan dengan rutin, karna kotoran bakal datang kembali seiring waktu.

Penyakit Meniere

Yang berikutnya adalah penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi karna peningkatan jumlah
cairan di labyrin. & umumnya penyakit Meniere menyerang orang setengah baya. tips
mengobati adalah dengan berkonsultasi ke dokter tht, anda tak bisa mengobatinya sendiri.

Penyakit Perikondritis

Penyakit Perikondritis adalah penyakit di telinga karna peradangan di tulang rawan atau
kartilago bagian telinga luar. Paktor penyebab terjadinya Perikondritis adalah karna:
Gigitan serangga, cedera, Pemecahan bisul yg dilakukan dengan sengaja di daerah telinga
Labirintitis

Penyakit telinga lainnya yaitu Labirintitis, penyakit ini menyerang bagian dalam dari
telinga. & paktor paktor penyebabnya adalah gegar otak, peradangan & alergi. Tanda dari
penyakit Labirintitis adalah ingin muntah, merasa mual, telinga berdengung, pendengaran
berkurang & juga vertigo.

Penyakit Cellulitis

Peradangan yg terjadi di daerah telinga luar atau eksternal ear, diantaranya adalah
penyakit Cellulitis. Peradangan telinga luar ini bisa berulang jika tak diberikan perawatan
yg benar.

Penyakit Cholesteatoma

jika telinga tengah anda terjadi penumpukan cellular debris atau puing-puing selular
bakal menyebabkan peradangan kronis telinga. Cholesteatoma dapat menyebabkan
kerusakan di struktur dalam telinga di bagian tengah.

Tersumbatnya telinga oleh kotoran

penyakit di Telinga bagian luar mempunyai kelenjar yg menghasilkan minyak. Minyak


ini bermanfaat buat mencegah air & kotoran masuk ke dalam telinga. Umumnya, minyak
bersama kotoran mengggumpal & bakal mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini
bakal keluar dengan sendirinya. namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu
banyak & menyumbat telinga. jika keadaan demikian, mesti konsultasi dengan dokter.

Hilangnya pendengaran dampak pencemaran suara

Suara yg terlalu keras bisa mengakibatkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya,
pendengaran bisa terganggu & bahkan pendengaran hilang, rusaknya telinga dampak
suara yg terlalu keras bisa dicegah dengan tak mendengarkan & menghindari sumber
pencemaran suara atau cara alat penutup telinga yg bisa menurunkan intensitas suara.

Penyakit Othematoma

Penyakit ini juga sering disebut dengan penyakit bunga kol, penyakit ini diakibatkan oleh
kelainan genetis. pengidap penyakit othematoma tak mempunyai aurikel & kanal auditori
sejak lahir. Penyakit di telinga yg satu ini ditandai dengan adanya gangguan tulang rawan
di daun telinga & umumnya dibarengi pendarahan. dampak munculnya jaringan yg
berlebih di daun telinga, othematoma mengakibatkan bentuk telinga pengidap ikut
mengalami perubahan.

Neuroma akustikus

Yang kedua adalah neuroma akustikus, ini adalah penyakit tumor yg menyerang sarap
penghubung telinga dengan otak. Tanda awal seseorang yg mengalami penyakit neuroma
akustikus adalah gangguan pendengaran, telinga berdengung & juga hilangnya
keseimbangan karna penyakit ini juga menyerang otak.
Penyakit Otitis media

Otitis media adalah penyakit yg mengakibatkan telinga bagian tengah mengalami


peradangan. Penyakit ini umumnya diakibatkan oleh adanya peradangan disaluran
pernapasan seperti di tenggorokan. Virus & bacteri paktor penyebab peradangan itu bakal
menyebar & melewati saluran eustachius. Se sampat perkara ini bakal mengakibatkan
gangguan berupa peradangan, pembengkakan saluran sampat gangguan pende

7. PENYAKIT MENULAR

Cara Penularan Penyakit


Udara : TBC, Influensa, Diptheri
Makanan dan Minuman : Diare, Cacingan, Typus
Binatang : Malaria, Demam Berdarah
Air : Penyakit kulit
Kontak langsung : Gudig, Kudis
Kontak tidak langsung : Gatal

Scabies (Gudig, Kudis)

Penyebab : Parasit
Penularan : Kontak langsung
Gejala : Gatal, luka bernanah terutama lipatan jari, siku, paha, pantat, telapak tangan
Pencegahan : Menghindari kontak langsung dengan penderita
Tindakan : Mandi bersih, keringkan, dan diberikan pengobatan

Borok (Ulcus tropicum)

Penyebab : Bakteri
Penularan : Kontak langsung
Gejala : Luka kotor, bernanah, darah dan cairan kekuningan meleleh dan sangat berbau
(khas)
Pencegahan : Menghindari kontak, makan makanan bergizi, luka segera diobati
Tindakan : Cuci borok dengan air matang dan bersih, kemudian dengan kapas yang
dibasahi rivanol, kemudian kompres dengan rivanol 1/1000 dan dibalut.

Campak (Morbili) / Gabagen

Penyebab : Virus
Penularan : udara, droplet melalui dahak/ingus
Gejala : Panas, lemas, batuk, selaput mata merah
Timbul bercak putih dimulut (Koplik spot)
Timbul bercak kemerahan mulai dibelakang telinga, muka, leher, dada dan seluruh
badan.
Pencegahan : Anak diliburkan dan menghindari kontak dengan penderita
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.
Cacar Air (Varicella)/Cangkrang
Penyebab : Virus
Penularan : Air liur, cairan dari gelembung yang mengandung virus, melalui kontak
langsung maupun udara.
Gejala : Panas, timbul bercak merah lalu menjadi bintik kecil berisi cairan jernih
kemudian keruh, mulai timbul di dada, muka, bahu kemudian anggota gerak
Pencegahan : menghindari berdekatan dengan penderita
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.
Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyebab : Virus
Penularan : Gigitan nyamuk Aides aegypti
Gejala : Panas 2-7 hari, bercak merah di tubuh, perdarahan gusi, hidung, saluran cerna,
bila tidak ditangani kesadaran bisa menurun dan terjadi kematian.
Pencegahan : Mencegah gigitan nyamuk Menghilangkan sarang nyamuk dan mencegah
adanya sarang nyamuk.
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.

Diare/Mencret/Berak berak

Penyebab : Bakteri/Virus/Keracunan Makanan


Penularan : Makanan yang terkontaminasi
Gejala : Sering berak tanpa darah dan lendir, nyeri perut, badan terasa lemas dan mual.
Pencegahan : Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, makan makanan yang bersih
dan sehat
Tindakan :Berikan oralit kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Radang Selaput Mata (Conjungtivitis)

Penyebab : Bakteri atau virus


Penularan : Kontak langsung
Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan sakit, silau bila
kena sinar
Pencegahan : Jaga kebersihan mata
Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan
Influenza
Penyebab : Virus
Penularan : Udara
Gejala : Demam, sakit kepala, bersin, keluar ingus encer kemudian kental kehijauan
Pencegahan : Bila batuk/bersin menutup mulut dan hidung, jangan membuang ingus
disembarang tempat
Tindakan : Istirahat, beri obat penurun panas, vitamin C, bawa ke puskesmas atau
pelayanan kesehatan bila gejala tidak berkurang

Diphteri

Penyebab : Bakteri
Penularan : udara, droplet
Gejala : Panas tinggi, sakit tenggorokan timbul selaput putih disekitar tenggorokan
Pencegahan : Imunisasi DPT, menghindari berdekatan dengan penderita
Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Pertusis (Batuk Rejan)

Penyebab : Bakteri
Penularan : Udara/droplet
Gejala : Batuk, pilek, panas tidak nafsu makan, batuk panjang diselingi tarikan napas
panjang dan bunyi melengking kemudian muntah dengan air ludah kental
Pencegahan : Imunisasi DPT
Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Tonsilitis (Amandel)

Cara pemeriksaan : Mulut dibuka lebar, lidah ditekan dengan spatel lidah akan tampak
benjolan sebesar kelereng/duku/bakso disebelah kanan kiri tenggorokan.
Pencegahan : Mengurangi gorengan yang mengandung banyak minyak, menjaga
kebersihan mulut dan gigi.
Gangguan karena tonsilitis : Sering batuk, pilek , pusing, sulit konsentrasi.
TBC (Tuberculosa)
Penyebab : Bakteri Mycobacteium tuberculosa
Penularan : udara/droplet
Gejala : Batuk > 2 minggu, demam, keringat dingin waktu malam, berat badan menurun,
nafsu makan menurun, sesak nafas kadang disertai batuk darah
Pencegahan : Ventilasi rumah/sekolah cukup, memasang genting kaca, jangan meludah
sembarang tempat, Vaksinasi BCG pada anak
Tindakan : bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Typus

Penyebab : Bakteri
Penularan : Makanan yang terkontaminasi
Gejala : Demam lebih dari satu minggu
Minggu pertama demam sore hari
kedua demam terus menerus
ketiga panas berangsur turun
Gangguan pada saluran pencernaan
Bau mulut tak sedap, bibir kering, lidah kotor keputihan, perut sakit.
Gangguan kesadaran
Gelisah
Pencegahan : Berak di WC, jaga kebersihan

Cacingan

Penyebab cacing yang ditularkan melalui tanah


Bisa tertular cacingan bila kita memakan makanan yang tercemar telur cacing atau
kemana2 tanpa alas kaki
Telur cacing bisa menempel disela sela kuku, sayuran dan buah yang tidak dicuci bersih
dan makanan yang di masak tidak matang.
Ciri-ciri cacingan : kurus, perut buncit, rambut merah, tipis jarang dan kusam, mata
belekkan dan malas belajar.
Pencegahan : memakai alas kaki setiap keluar rumah, cuci tangan pakai sabun, dan
memotong kuku seminggu sekali, mencuci bahan makanan dengan air mengalir sebelum
diolah

Cacing yang menyerang manusia setidaknya ada empat macam (yang populer) antara lain: cacing kremi,
cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang.

1. Cacing Kremi Cacing ini banyak di alami oleh anak-anak di Indonesia. Cacing ini
berukuran kecil dengan panjang sekitar untuk inci. Cacing kremi
menginfeksi usus, namun sering juga orang yang terinfeksi tidak menunjukkan
gejala sama sekali. Ketika malam hari, cacing betina bergerak menuju liang anus
(dubur) karena ingin bertelur. Aktifitas cacing inilah yang memberikan gejala
khas cacingan Kremi yaitu anak tidak bisa tidur karena anusnya gatal. Infeksi
cacing kremi sangat menular dan menyebar dengan sangat mudah karena
kurangnya kebersihan tangan pada anak-anak. Pasalnya ketika anak menggaruk
anusnya kemudian bersentuhan tangan dengan kawannya, lalu tangan tersebut
digunakan untuk makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kawannya
tadi bisa tertular.
Secara lebih lengkap berikut ciri anak cacingan cacing kremi: Nyeri perut
Mual Gatal yang intens pada pembukaan dubur atau vagina Tidak bisa tidur
karena gatal Cacing Gelang Berbeda dengan cacing kremi
2. Cacing gelang termasuk berukuran besar mendekati ukuran cacing tanah pada
umumnya. Dikenal dengan nama Ascaris. Cacing ini hidup menginfeksi usus
kecil maupun usus besar. Hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia.
Namun sayangnya, biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas, seseorang bisa
tahu karena melihat adanya cacing pada tinja atau feses yang keluar. wujud cacing
gelang Gejala cacingan cacing gelang antara lain: Nyeri perut samar Mual
Muntah Diare atau tinja berdarah Batuk kering Berat badan turun Terdapat cacing
pada muntahan atau tinja Jika jumlahnya banyak dapat menyumbat (obstruksi)
usus Gejala di atas dapat muncul pada 4 sampai 16 Hari setelah menelan larva
cacing gelang dan bisa menjadi sangat serius jika infeksi tersebut berasal dari
telur yang banyak.
3. Cacing Pita Cacing pita bisa menyerang manusia karena tertelan melalui air dan
makan makanan yang terkontaminasi dengan larva dan telur cacing pita. Jika telur
cacing pita tertelan, mereka cenderung untuk menjauh dari daerah usus dan
berkembang menjadi kista pada organ dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dikenal
sebagai infeksi cacing pita invasif. Namun jika yang tertelan berupa larva cacing
pita maka akan tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam usus. Gejala dan ciri-
ciri cacingan cacing pita Gejala-gejala infeksi cacing pita tergantung pada jenis
infeksi, apakah pada usus atau pada organ tubuh (invasif). Berikut gejala cacing
pita sesuai dengan lokasinya: Cacing pita pada usus: Nyeri perut Mual Diare
Malabsorpsi nutrisi dari makanan Berat Badan menurun Kelemahan dan
Kelelahan Cacing pita Invasif : Gejala Neurologis / Kejang Demam Massa atau
Benjolan / Kista Reaksi alergi terhadap Larva cacing pita
4. Cacing Tambang Gejala penyakit cacing tambang ini awal mulanya tidak spesifik
seperti mual, muntah, malas makan, sakit perut dan badan kurus. Cacing akan
menggigit dinding usus halus untuk menghisap darah manusia dan sebagian darah
keluar ke lumen usus sehingga menyebabkan BAB berdarah. Gejala lain cacingan
tmbang, antara lain: Anemia Nyeri di perut bagian atas Demam disertai batuk
dengan bunyi nafas mengi karena larva cacing di paru-paru Ruam yang menonjol
dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
Cacing ini juga menyebabkan Cutaneous larva migrans atau creeping eruption,
yaitu ada migrasi larva di kulit (cutan:lapisan kulit). Ditandai dengan timbul
kelainan pada kulit berupa erupsi peradangan berbentuk lurus atau berliku-liku
yang menonjol di atas permukaan kulit

8. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah
sakit)
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah
sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :

Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan
mengancam jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan ,
menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya
merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit

3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)


a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat
vital lain kekurangan darah oleh berbagai sebab

b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat
(100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan
tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan
di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari
kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki
diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit

4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang
rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke
dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

PEMBIDAIAN

A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

3. Macam-macam alat balut


a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai
ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm.
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk
pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala
yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat
arahnya saling menarik.
Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling
sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta
tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
2,5 cm : untuk jari-jari
5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

d. Plester (pembalut berperekat)


Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang
terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung
dengan plester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi
dengan kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
Luka diberi antiseptik
Tutup luka dengan kassa
Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril.
Baru dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil.
f. Kassa steril
Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong
demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati
(misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu
direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi
luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk
membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran
yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan
dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai
pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling
lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan
lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain
atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain,
perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan
dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN

1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.

2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan

3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan
ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu
dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan,
perlakukan sebagai fraktur.

Tanda dan gejala patah tulang:


Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah
akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak
sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak
dapat digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

4. Jenis Alat Bidai


a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang
kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna
dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi
syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang
paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan
improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.

5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat
lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur
dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara
bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau
penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari
sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas
bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada
permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

9. PENYAKIT TIDAK MENULAR


Macam-macan Penyakit tidak menular yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Penyakit diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat.
Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para
penderitadiabetesmelitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespon hormon
insulin yang di hasilkan oleh pankreas. Penyakit diabetes ini mengharuskan bagi setiap
penderitanya agar tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat
terlalu banyak. Untuk itu para penderita diabetes melitus harus mengkonsumsi makanan
yang mengandung kadar karbohidrat yang seimbang.
Jika para penderita diabetes melitus mengkonsumsi asupan karbohidrat yang
melebihi takaran, maka penyakit diabetes melitus yang di deritanya akan semakin parah.
Hal ini di karenakan sedikitnya hormon insulin dan sistem kinerja dari hormon insulin
itu sendiri mengalami gangguan yang berperan sebagai pembantu pengubah zat
karbohidrat menjadi energi. Pada orang yang sehat karbohidrat yang di makan akan di
olah menjadi energi dengan bantuan insulin, tapi jika pada orang yang menderita
penyakit diabetes melitus, mereka kesulitan mengubah karbohidrat menjadi energi
karena hormon insulin dan sistem kinerja insulin terganggu.
2. Penyakit rematik
Rematik merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat.
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi, otot, tulang dan struktur disekitarnya.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dewasa ataupun
anak-anak. Rematik yang dikenal luas di masyarakat merupakan jenis penyakit rematik
yang menyerang sendi atau yang dikenal dengan istilah arthritis.
Penyakit rematik secara umum ditandai dengan gejala peradangan pada sendi berupa
kemerahan, bengkak, terasa panas dan sendi sulit digerakkan. Rematik merupakan
penyakit menahun dengan gejala serangan silih berganti. Ada masa ketika sendi menjadi
lebih meradang yang terjadi secara tiba-tiba, disebut dengan flare, ada kalanya remisi
atau masa-masa dengan sedikit peradangan. Rematik dapat menyebabkan kerusakan dan
cacat permanen di persendian.
Hingga saat ini penyebab penyakit rematik belum diketahui secara pasti, namun
diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor termasuk kerentanan genetik, infeksi virus
atau perubahan hormonal. rematik dapat memberikan dampak yang sangat luas. Pada
penderita dapat menimbulkan kecacatan, sedangkan bagi keluarga dapat menyebabkan
beban moril dan ekonomi disebabkan pengobatan penyakit rematik tsb. Oleh karena itu
diperlukan cara mengatasi penyakit rematik yang tepat sasaran agar penyakit tersebut
segera diobati.
3. Sariawan
Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa)[1] adalah
suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini
disertai rasa sakit yang tinggi. Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang
paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan
wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan,
seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan
vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor
psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan
indikasi adanya kanker rongga mulut.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C,
namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang
mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik
(ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb
Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis
kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura) dsb.

4. Hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua
pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole)
atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat
adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100140 mmHg dan diastolik (bacaan
bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada
140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar
9095% kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa
penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau
sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensiadalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung),
gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan
penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri
terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup
dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi
kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila
perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.

5. Osteoporosis
Osteoporosisadalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

6. Depresi
Depresi(psikologi), keadaan perasaan yang merosot seperti muram, sedih, dan perasaan
tertekan, Gangguan suasana hati, sejenis gangguan jiwa yang ditandai dengan suasana
hati yang merosot, Gangguan depresi mayor, salah satu gangguan suasana hati, Depresi
(kinesiologi), salah satu gerakan anatomi.

7. Keracunan makanan atau minuman


Oleh karena itu terapkanlah pola hidup sehat seperti menjaga kondisi tubuh dan
menjaga kebersihan, merupakan suatu langkah bijak agar terhindar bahaya dari penyakit
menular dan penyakit tidak menular.

8. Epilepsy
Atau ayan terjadi karena ada kelainan di otak akibat infeksi atau penyebab lain.
Penyakit ini tidak menular, bukan penyakit turunan, atau karena guna guna.
Penanganan penyakit epilepsy
a. Baringkan miring kiri ditempat yang nyaman, teduh, sejuk, sirkulasi udara
cukup
b. Lepaskan kacamata jaket, ikat pinggang dan sepatu
c. Bersihkan rongga mulut dari makanan
d. Tunggu sampai sadar kembali
e. Jangan di beri minum apapun sampai benar2 sadar
f. Gigi di ganjal dengan sendok agar lidah tidak tergigit
9. Asma
Penyakit asma disebabkanj oleh reaksi berlebihan saluran nafas bila terkena debu, asap,
udara dingin, virus, makanan dan lain sebagainya. Penyakit ini di tandai dengan sesak
nafas dan nafas berbunyi, tidak menular ke orang lain.
Cara mencegah serangan asma
a. Hindari orang yang sedang batuk pilek
b. Hindari asap, debu, bulu, makanan yang merangsang alergi ( tomat,
mangga, kacang, kerupuk) udara dingin.

10. GIZI SEIMBANG

Pengertian gizi seimbang


Secara sederhana, pengertian gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, tidak berlebihan juga tidak kekurangan.
Sedangkan pengertian makanan gizi seimbang adalah mengkonsumsi makanan
yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dengan tetap
memperhatikan berbagai prinsip seperti keberagaman jenis makanan, aktifitas tubuh,
berat badan ideal serta faktor usia.
Susunan gizi seimbang
Susunan gizi seimbang pada makanan digambarkan Yayasan Institut Danone
Indonesia pada sebuah piramida makanan berbentuk kerucut dengan bagian utama yang
disebut dengan Tri Guna Makanan atau tiga jenis makanan dengan tiga kegunaan yang
berbeda.
1. Zat Tenaga
Pada gambar terletak pada bagian bawah karena porsinya yang paling besar.
Berguna sebagai sumber tenaga yang akan memberikan tenaga pada tubuh agar kuat
dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Zat tenaga paling utama adalah
karbohidrat. Karbohidrat banyak terdapat pada makanan pokok seperti padi, jagung,
kentang, singkong, sagu, gandum serta semua makanan yang terbuat dari bahan bahan
tersebut seperti roti, nasi, mie, kue dan sebagainya.
2. Zat Pengatur
Pada gambar terletak di tengah, porsinya lebih sedikit dari pada zat tenaga. Zat
pengatur berguna untuk mengatur organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Zat
pengatur terdiri dari vitamin dan mineral. Kedua zat ini banyak terdapat pada sayur
sayuran dan buah buahan.
3. Zat Pembangun
Pada gambar terletak di bagian atas karena porsinya paling sedikit dibanding yang
lain. Zat pembangun berguna untuk pembentukan, pertumbuhan serta pemeliharaan sel
sel dalam semua organ tubuh. Zat pembangun yang utama adalah protein, baik itu protein
nabati seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah dan semua makanan yang dihasilkan
dari bahan bahan tersebut, maupun protein hewani seperti daging, telur, ikan serta susu.
Di bagian paling ujung piramida makanan gizi seimbang atau Tri Guna Makanan,
terdapat satu bagian atau potongan paling kecil untuk menggambarkan makanan yang
juga harus dipenuhi namun dalam porsi sangat kecil atau seperlunya yaitu minyak, gula,
dan garam.
Sedangkan pada bagian bawah diberikan alas berupa gambar air dalam porsi
paling besar. Artinya bahwa kebutuhan air untuk tubuh adalah kebutuhan yang paling
besar yang harus dipenuhi. Baik itu dengan minum air putih murni maupun dari
kandungan air yang terdapat pada buah buahan.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari menerapkan pola gizi seimbang, harus
pula diimbangi dengan penerapan hidup sehat seperti olah raga yang teratur, istirahat
yang cukup, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta selalu memantau
perkembangan berat badan tubuh.
Perhatikan juga pesan dasar gizi seimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

10 PESAN GIZI SEIMBANG

1. SYUKURI DAN NIKMATI ANEKARAGAM MAKANAN

Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam pangan yang
dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya yang bermanfaat
bagi kesehatan. Oleh karena itu konsumsi anekaragam pangan merupakan salah satu
anjuran penting dalam mewujudkan gizi seimbang.

Selain memperhatikan keanekaragaman makanan dan minuman juga perlu


memperhatikan dari segi keamanannya. Ini berarti makanan dan minuman itu harus bebas
dari kuman penyakit atau bahan berbahaya.
Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap
hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok,
lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk
setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap
kali makan akan lebih baik.

2. BANYAK MAKAN SAYURAN DAN CUKUP BUAH-BUAHAN

Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda
dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa
dan glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat , seperti wortel dan kentang
sayur. Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpokat
dan buah merah. Oleh karena itu konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah
satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.

Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah- buahan yang cukup
turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol
darah. mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga
menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan
dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.

Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat semakin tinggi kandungan fruktosa
dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang semakin manis. Dalam budaya makan
masyarakat perkotaaan Indonesia saat ini, semakin dikenal minuman jus bergula. Dalam
segelas jus buah bergula mengandung 150-300 Kalori yang sekitar separohnya dari gula
yang ditambahkan. Selain itu beberapa jenis buah juga meningkatkan risiko kembung dan
asam urat. Oleh karena itu konsumsi buah yang terlalu matang dan minuman jus bergula
perlu dibatasi agar turut mengendalikan kadar gula darah.

3. BIASAKAN MENGONSUMSI LAUK PAUK YANG MENGANDUNG


PROTEIN TINGGI

Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati.
Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging
sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll),
ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk
sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu,
tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-
lain.

Meskipun kedua kelompok pangan tersebut (pangan sumber protein hewani dan pangan
sumber protein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi masing-masing kelompok
pangan tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan. Pangan hewani mempunyai
asam amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan
minerallebih baik, karena kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah
diserap tubuh. Tetapi pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan
lemak. Lemak dari daging dan unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh. Kolesterol
dan lemak jenuh diperlukan tubuh terutama pada anak-anak tetapi perlu dibatasai
asupannya pada orang dewasa.

Pangan protein nabati mempunyai keunggulan mengandung proporsi lemak tidak jenuh
yang lebih banyak dibanding pangan hewani. Juga mengandung isoflavon, yaitu
kandungan fitokimia yang turut berfungsi mirip hormon estrogen (hormon kewanitaan)
dan antioksidan serta anti-kolesterol. Konsumsi kedele dan tempe telah terbukti dapat
menurunkan kolesterol dan meningkatkan sensitifitas insulin dan produksi insulin.
Sehingga dapat mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah. Namun kualitas protein
dan mineral yang dikandung pangan protein nabati lebih rendah dibanding pangan
protein hewani.

4. BIASAKAN MENGONSUMSI ANEKARAGAM MAKANAN POKOK

Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau
telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama. Contoh
pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum, jewawut,
sagu dan produk olahannya. Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat
tersebut.

Disamping mengandung karbohidrat, dalam makanan pokok biasanya juga terkandung


antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa mineral. Mineral dari
makanan pokok ini biasanya mempunyai mutu biologis atau penyerapan oleh tubuh yang
rendah. Serealia utuh seperti jagung, beras merah, ketan hitam, atau biji-bijian yang tidak
disosoh dalam penggilingannya mengandung serat yang tinggi.Serat ini penting untuk
melancarkan buang air besar dan pengendalian kolesterol darah.Selain itu serealia
tersebut juga memilki karbohidrat yang lambat diubah menjadi gula darah sehingga turut
mencegah gula darah tinggi. Beberapa jenis umbi-umbian juga mengandung zat non-gizi
yang bermanfaat untuk kesehatan seperti ubi jalar ungu dan ubi jalar kuning yang
mengandung antosianin dan lain-lain.

Selain makanan pokok yang diproduksi di indonesia, ada juga makanan pokok yang
tersedia di Indonesia melalui impor seperti terigu. Pemerintah Indonesia telah
mewajibkan pengayaan mineral dan vitamin (zat besi, zink, asam folat, tiamin dan
riboflavin) pada semua terigu yang dipasarkan di Indonesia sebagai bagian dari strategi
perbaikan gizi terutama penanggulangan anemia gizi.

Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan
mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah
satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan
karbohidrat lokal dengan terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam
misalnya, roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti
gulung pisang, singkong goreng keju dan lain-lain.

5. BATASI KONSUMSI PANGAN MANIS, ASIN DAN BERLEMAK

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi


Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan),
natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5
sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes,
dan serangan jantung. Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan
yang tercantum pada label pangan dan makanan siap saji harus diketahui dan mudah
dibaca dengan jelas oleh konsumen.

Masyarakat perlu diberi pendidikan membaca label pangan, mengetahui pangan rendah
gula, garam dan lemak, serta memasak dengan mengurangi garam dan gula. Di lain pihak
para pengusaha pangan olahan diwajibkan mencantumkan informasi nilai gizi pada label
pangan agar masyarakat dapat memilih makanan sehat sesuai kebutuhan setiap anggota
keluarganya. Label dan iklan pangan harus mengikuti Peraturan Pemerintah RI, nomor 69
tahun 1999.

Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.

A. KONSUMSI GULA

Gula yang dikonsumsi melampaui kebutuhan akan berdampak pada peningkatan


berat badan, bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama secara langsung
akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes
type-2, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada penyakit seperti
osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.

Gula yang dikenal masyarakat tidak hanya terdapat pada gula tebu, gula aren dan
gula jagung yang dikonsumsi dari makanan dan minuman. Perlu diingatbahwa
kandungan gula terdapat juga dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat
sederhana (tepung, roti, kecap). buah manis, jus, minuman bersoda dan
sebagainya.

Fruktosa adalah gula sederhana yang terdapat di dalam madu, berbagai buah, gula
meja (sukrosa dan high fructose corn syrup / HFCS). Fruktosa belum memperoleh
perhatian yang cukup dibandingkan dengan glukosa padahal terbukti mempunyai
hubungan yang erat dengan intoleransi glukosa. Jadi pendapat selama ini bahwa
fruktosa lebih aman dari glukosa adalah tidak benar.

Beberapa cara membatasi konsumsi gula:

1. Kurangi secara perlahan penggunaan gula, baik pada minuman teh/kopi


maupun saat membubuhkan pada masakan. Jika meningkatkan rasa pada
minuman, tambahkan jeruk nipis pada minuman tehdan atau madu, bukan
menambahkan gula.
2. Batasi minuman bersoda.
3. Ganti makanan penutup/dessert yang manis dengan buah atau sayur- sayuran.
4. Kurangi atau batasi mengkonsumsi es krim.
5. Selalu membaca informasi kandungan guladan kandungan total kalori
(glucosa, sucrosa, fruktosa, dextrosa, galaktosa, maltosa) dan garam
(natrium) jika berbelanja makanan dalam kemasan.
6. Kurangi konsumsi coklatyang mengandung gula.
7. Hindari minuman beralkohol.
B. KONSUMSI GARAM

Rasa asin yang berasal dari makanan adalah karena kandungan garam (NaCl)
yang ada dalam makanan tersebut. Konsumsi natrium yang berlebihan akan
mempengaruhi kesehatan terutama meningkatkan tekanan darah.

Karena itu dianjurkan mengonsumsi garam sekedarnya dengan cara menyajikan


makanan rendah natrium:

1. Gunakan garam beriodium untuk konsumsi.


2. Jika membeli pangan kemasan dalam kaleng, seperti sayuran, kacang-
kacangan atau ikan, baca label informasi nilai gizi dan pilih yang rendah
natrium.
3. Jika tidak tersedia pangan kemasan dalam kaleng yang rendah natrium,
pangan dalam kemasan tersebut perlu dicuci terlebih dahulu agar sebagian
garam dapat terbuang.
4. Gunakan mentega atau margarine tanpa garam (unsalted).
5. Jika mengonsumsi mi instan gunakan sebagian saja bumbu dalam sachet
bumbu yang tersedia dalam kemasan mi instan.
6. Coba bumbu yang berbeda untuk meningkatkan rasa makanan, seperti jahe
atau bawang putih.
Mengonsumsi lebih banyak pangan sumber kalium dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Pangan sumber kalium adalah kismis, kentang, pisang, kacang
(beans) dan yoghurt.

C. KONSUMSI LEMAK

Lemak yang terdapat di dalam makanan, berguna untuk meningkatkan jumlah


energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya
hidangan. Konsumsi lemak dan minyak dalam hidangan sehari-hari dianjurkan
tidak lebih dari 25% kebutuhan energi. Jika mengonsumsi lemak secara
berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lain. Hal ini
disebabkan karena lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, sehingga lemak menimbulkan rasa
kenyang yang lebih lama.

Secara nasional, rata-rata konsumsi lemak di Indonesia telah sesuai dengan yang
dianjurkan yaitu 47 gram/kapita/hari atau 25 persen dari total konsumsi energi.
Karakteristiknya adalah lebih besar pada kelompok penduduk usia 2-18 tahun, tinggal di
perkotaan dan pada kelompok perempuan (Riskesdas, 2010).

Menurut kandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu
kelompok lemak tak jenuh dan kelompok lemak jenuh. Makanan yang mengandung
lemak tak jenuh, umumnya berasal dari pangan nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan
makanan yang mengandung asam lemak jenuh, umumnya berasal dari pangan hewani.

Dalam memproduksi hormon, tubuh membutuhkan kolesterol yang merupakan substansi


yang terdapat dalam tubuh. Tubuh membuat kolesterol dari zat gizi yang dikonsumsi dari
makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti kuning telur, lemak daging dan keju.
Kadar kolesterol darah yang melebihi ambang normal (160-200 mg/dl) dapat
mengakibatkan penyakit jantung bahkan serangan jantung. Hal ini dapat dicegah jika
penduduk menerapkan pola konsumsi makanan rendah lemak. Daftar pangan sumber
lemak dan porsi ukuran rumah tangga (URT).

Risiko timbulnya penyakit jantung pada kelompok penduduk ini semakin meningkat jika
disertai dengan kebiasaan merokok, menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan
obesitas.

Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.

6. BIASAKAN SARAPAN

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam
rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum membiasakan sarapan. Padahal dengan
tidak sarapan akan berdampak buruk terhadap proses belajar di sekolah bagi anak
sekolah, menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja, orang
dewasa, dan meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.

Sebaliknya, sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir,
bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak
sekolah, sarapan yang cukup terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan
stamina. Bagi remaja dan orang dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat mencegah
kegemukan. Membiasakan sarapan juga berarti membiasakan disiplin bangun pagi dan
beraktifitas pagi dan tercegah dari makan berlebihan dikala makan kudapan atau makan
siang.

Karena itu sarapan merupakan salah satu perilaku penting dalam mewujudkan gizi
seimbang. Pekan Sarapan nasional (PESAN) yang diperingati setiap tanggal 14-20
Februari diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum berkala setiap tahun untuk selalu
mengingatkan dan mendorong masyarakat agar melakukan sarapan yang sehat sebagai
bagian dari upaya mewujudkan Gizi Seimbang.

Sarapan sehat setiap pagi dapat diwujudkan dengan bangun pagi, mempersiapkan dan
mengonsumsi makanan dan minuman pagi sebelum melakukan aktifitas harian. Sarapan
yang baik terdiri dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan
dan minuman. Bagi orang yang tidak biasa makan kudapan pagi dan kudapan siang, porsi
makanan saat sarapan sekitar sepertiga dari total makanan sehari. Bagi orang yang biasa
makan kudapan pagi dan makanan kudapan siang, jumlah porsi makanan sarapan
sebaiknya seperempat dari makanan harian.

7. BIASAKAN MINUM AIR PUTIH YANG CUKUP DAN AMAN

Air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yang berarti bahwa air dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat, dan tubuh tidak dapat memproduksi
air untuk memenuhi kebutuhan ini. Sekitar dua- pertiga dari berat tubuh kita adalah air.
Air diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga
keseimbangan air perlu dipertahankan dengan mengatur jumlah masukan air dan keluaran
airyang seimbang. Persentase kadar air dalam tubuh anak lebih tinggi dibanding dalam
tubuh orang dewasa. Sehingga anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kilogram
berat badannya dibandingkan dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi kebutuhan air
seperti tahap pertumbuhan, laju metabolisme, aktivitas fisik, laju pernafasan, suhu tubuh
dan lingkungan, kelembaban udara, jumlah dan jenis padatan yang dikeluarkan ginjal,
dan pola konsumsi pangan.

Bagi tubuh, air berfungsi sebagai pengatur proses biokimia, pengatur suhu, pelarut,
pembentuk atau komponen sel dan organ, media tranportasi zat gizi dan pembuangan sisa
metabolisme, pelumas sendi dan bantalan organ. Proses biokimiawi dalam tubuh
memerlukan air yang cukup. Gangguan terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat
meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit, antara lain: sulit ke belakang
(konstipasi), infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal akut dan
obesitas.

Sekitar 78% berat otak adalah air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air
tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah (fatigue), menurunkan atensi atau
konsentrasi belajar. Minum yang cukup atau hidrasi tidak hanya mengoptimalkan atensi
atau konsentrasi belajar anak tetapi juga mengoptimalkan memori anak dalam belajar.

8. BIASAKAN MEMBACA LABEL PADA KEMASAN PANGAN

Label adalah keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan
keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan (Depkes, 1995).

Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu
konsumen untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut.
Selain itu dapat memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang
berisiko tinggi karena punya penyakit tertentu. Oleh karena itu dianjurkan untuk
membaca label pangan yang dikemas terutama keterangan tentang informasi kandungan
zat gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.

9. CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN AIR BERSIH MENGALIR

Tanggal 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun yang dicanangkan
oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka kematian anak usia di bawah lima
tahun serta mencegah penyebaran penyakit. Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik
berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang
maksimal.

Perilaku hidup bersih harus dilakukan atas dasar kesadaran oleh setiap anggota keluarga
agar terhindar dari penyakit, karena 45% penyakit diarebisa dicegah dengan mencuci
tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:

1. Sebelum dan sesudah memegang makanan.


2. Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak.
3. Sebelum memberikan air susu ibu.
4. Sesudah memegang binatang.
5. Sesudah berkebun.
Manfaat melakukan 5 langkah mencuci tangan yaitu membersihkan dan membunuh
kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena semua bagian tangan akan dicuci
menggunakan sabun.

Cara Cuci Tangan 5 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

1. Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir.


2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari-jari.
3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku.
4. Bilas dengan air bersih mengalir.
5. Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau keringkan dengan udara/dianginkan.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan
terjaga secara keseluruhan. Serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke
makanan yang akan dikonsumsi dan juga agar tubuh tidak terkena kuman.

10. LAKUKAN AKTIVITAS FISIK YANG CUKUP DAN PERTAHANKAN


BERAT BADAN NORMAL

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga/energi
dan pembakaran energi. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan
latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam
seminggu. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain aktivitas fisik sehari-
hari seperti berjalan kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel, naik turun tangga dan
lain-lain.

Latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan
terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Beberapa latihan fisik
yang dapat dilakukan seperti berlari, joging, bermain bola, berenang, senam, bersepeda
dan lain-lain. Lebih baik jika melakukan olahraga yaitu latihan fisik yang dilakukan
berkesinambungan. Tentunya dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu dan bertujuan
juga untuk meningkatkan prestasi. Jenis olahraga dapat dipilih sesuai hobinya. Beberapa
aktivitas olah raga yang dapat dilakukan seperti sepak bola, bulutangkis, bola basket,
tenis meja, voli, futsal dan lain-lain.

Dalam rangka meningkatkan aktivitas fisik berkaitan dengan Gizi Seimbang perlu
dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemantapan hukum dan peraturan perundangan yang mendukung penerapan pola


konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktifitas fisik cukup
dan teratur.
2. Pendekatan kemitraan dan multi sektor termasuk penguatan mekanisme Jejaring
Kerja Nasional Pengendalian PTM.
3. Peningkatan dan pengembangan sumber daya untuk implementasi kegiatan/aksi.
4. Pemusatan perhatian pada persamaan hak dan menghilangkan disparitas antar
kelompok masyarakat.
5. Peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif pada berbagai tatanan (rumah
tangga, sekolah, tempat umum, tempat kerja dan fasilitas pelayanan kesehatan).
6. Pelaksanaan riset operasional dan pengembangan kebijakan dan strategi jangka
panjang untuk kelestarian pencegahan PTM berbasis masyarakat.
A. AKTIVITAS FISIK DAPAT MENCEGAH KEMATIAN DINI

Meningkatnya kematian karena penyakit tidak menular di Indonesia (59,5% menurut


Riskesdas, 2010) telah menyadarkan para pengambil kebijakan untuk segera
menetapkan kebijakan dalam rangka mencegah kematian dini penduduk. Bukti
ilmiah sangat kuat menunjukkan bahwa aktivitas fisik menurunkan risiko kematian
dini (meninggal lebih cepat daripada umur rata-rata untuk kelompok penduduk
spesifik), dari penyebab kematian utama, seperti penyakit jantung dan kanker.

Efek ini adalah luar biasa melalui 2 kesimpulan. Pertama, orang yang melakukan
aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40% lebih
rendah mengalami kematian dini. Ini dibandingkan dengan mereka yang melakukan
aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu. Kedua, tidak perlu melakukan
aktivitas dalam jumlah yang sangat banyak atau sangat intensif dan berlebihan untuk
menurunkan risiko kematian dini. Penelitian menunjukkan banyak sekali penurunan
risiko jika orang melakukan sedikitnya 2,5 jam (150 menit) senam aerobik yang
sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.

B. PENTINGNYA MEMANTAU BERAT BADAN

Berat badan bayi baru lahir minimal harus mencapai 2.500 g agar bayi tumbuh
kembang sehat dan cerdas. Pemantauan berat bayi dan anak dilakukan setiap bulan
dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).

Anak dinyatakan sehat jika berat badannya naik setiap bulan yaitu grafik berat badan
mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat
badan minimum atau lebih yang masih berada di dalam pita hijau KMS.

Untuk orang dewasa digunakan ukuran indeks massa tubuh (IMT) yaitu ukuran yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Mempertahankan berat
badan normal memungkinkan seseorang dapat mencegah berbagai penyakit tidak
menular.

Anda mungkin juga menyukai