DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATHIN II BABEKO
JL.Lintas Bungo - Jambi Km 16
Kecamatan Bathin II Babeko, Kabupaten Bungo
KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DOKTER KECIL UNTUK PERSIAPAN LOMBA
UPTD PUSKESMAS BABEKO
A. Latar Belakang
Beberapa decade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan dapat dibangun
melalui pendidikan akhlak dan kesadaran generasi anak saat ini terhadap masalah gizi
dan kesehatan. Sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program
kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr. Awi Muliadi,
2015)
Beberapa hal yang melatar belakangi program ini antara lain. Populasi anak usia
sekolah yang mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes, 2008), kegiatan lintas
sektoral terlaksana dengan lancer karena terorganisir dengan baik di institusi-institusi
sekolah, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebuh baik
daripada diberikan pada usia yang agak terlambat masalah kesehatan yang di alami
anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi, anak usia sekolah merupakan
generasi penerus yang potensial dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga
bagi Negara, serta banyak kegiatan dapat di intergrasikan dengan program Usaha
Kesehatan Sekolah ( UKS ). (dr. Awi Muliadi, 2015)
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat dislaurkan melalui program
dokter kecil. Dokter kecil atau bisa disingkat dokcil adaalah peserta didik (siswa sekolah)
yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya. Tujuan di adakannya program dokter kecil ini adalah untuk menigkatkan
partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga siswa
dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah, dan lingkungannya serta dapat
menolong dirinya sendiri, teman keluarga dan lingkungan nya. Menurut UU RI. 23 tahun
1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan Sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup saat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang berkualitas.
Pembinaan Dokter Kecil merupakan bagian dari program UKS yang dilakukan
bekerja sama dengan SD/Ml di wilayah kerja UPTD Puskesmas Babeko. Program ini
bertujuan memberikan pendidikan tentang penyuluhan kesehatan, imunisasi, dokter kecil,
P3K serta kebersihan diri dan lingkungan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan peserta didik dan warga sekolah
secara optimal
2. Tujuan Khusus
1. Bagi dokter kecil
a. Mampu mengikuti perlombaan dokter kecil di wilayah Kabupaten Bungo
b. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana
d. Bertindak sebagai teladan, penggerak, dan pendorong bagi teman-temannya.
e. Memiliki rasa kepedulian social
2. Bagi peserta didik lainnya
a. Ikut bergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Bagi guru
a. Meningkatnya kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas
kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sekolah.
C. Sasaran
Dokter kecil
D. Lokasi Kegiatan
Sekolah
E. Sumber Pendanaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2017 :
kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.
Dengan rincian : 2 orang x 1 sekolah x 6 kali pembinaan x Rp. 50.000,- = Rp.600.000,-
F. Jadwal Pelaksanaan
1. Tanggal 03 Mei 2017 s/d 05 Mei 2017
2. Tanggal 08 Mei 2017 s/d 10 Mei 2017
G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktik
H. Media
1. Alat peraga
2. LCD dan Laptop
I. Nara sumber
1. Ana Fitria, AMKG
2. Liya Yusriana, Amd.Keb
3. Sri Mulyani, Amd.Keb
MENGETAHUI
1. DOKTER KECIL
A. DEFINISI
Adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagaian usaha
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid, pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.
B. TUGAS DAN KEWAJIBAN
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Mengajak serta mendororng murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah.
C. KRITERIA PESERTA DOKTER KECIL
1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil.
3. Berprestasi di sekolah.
4. Berbadan sehat.
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
8. Di izinkan orang tua.
MULUT
Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman kedalam tubuh kita. Mulut di
bentuk oleh dua rahang yaitu rahang atas dan bawah.
Guna mulut
1. Untuk berbicara
2. Untuk mengunyah makanan
3. Untuk tertawa/tersenyum
4. Untuk memberi bentuk pada muka
Bagian terpenting dari mulut : bibir, lidah, gigi, gusi, ludah
Bagian-bagian terpenting dari mulut
1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari
lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap
dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang
4. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini
disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak
terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi.
Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus.
Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
5. IMUNISASI
A. PENGERTIAN
Usaha memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap suatu penyakit dengan
jalan memasukkan sesuatu zat ke dalam tubuh dengan tujuan mencegah
terjadinya penyakit tertentu
B. PENGGOLONGAN VAKSIN
1. Penggolongan berdasarkan asal antigen
a. Berasal dari bibit penyakit yang dilemahkan
Virus : polio, campak, yellow fever
Bakteri : BCG
b. Berasal dari bibit penyakit yang dimatikan (inactive)
Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV( inactive polio vaccine = polio injeksi), rabies
Bakteri : pertusis
Sebagian partikel diambil:
Berdasarkan protein:
Sub unit : aseluler pertusis
Toxoid : DT
Berdasarkan polisakarida :
Murni : meningococcal
Gabungan : Hib ( Haemofilus Influenza type B)
Rekombinan ( rekayasa genetika) : Hepatitis B
2. Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu
a. Vaksin sensitive beku
Yaitu golongan vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin dibawah
0oC (beku) seperti
1) Hepatitis B
2) DPT/HB
3) DT
4) TT
b. Vaksin sensitive panas
Yaitu golongan vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang
berlebihan
1) BCG
2) Polio
3) Campak
C. JENIS VAKSIN
1) Imunisasi Polio
Mencegah penyakit polio
Virus Yang dilemahkan
Diteteskan melalui mulut, 2 tetes
Diberikan 4x usia 0-11 bulan, dengan jarak 1 bulan sekali.
2) Imunisasi Campak
Mencegah penyakit campak
Virus yang dilemahkan
Di suntikan secara subkutan pada lengan kiri
Diberikan pada usia 9-11 bulan
Vaksin campak yang sudah dilarutkan boleh digunakan max 6jam
Efek samping imunisasi campak demam ringan dan kemerahan selama
3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi
3) Imunisasi BCG
Mencegah penyakit tuberkulosa
Bakteri hidup yang dilemahkan
Disuntikan Intrakutan pada lengan kanan atas
1x, usia 0 11 bulan
Efek samping kemerahan pada daerah suntik berubah menjadi pustule
dan pecah menjadi ulkus dan meninggalkan jaringan parut. Tidak
menyebabkan demam.
4) Imunisasi DPT / HB
5) Imunisasi TT
F. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
G. Siapa yang harus di imunisasi
1. Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
2. Anak SD kelas 1 : DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
4. Calon Penganten (Wanita) : TT
5. Ibu Hamil : TT
6. Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada
waktu bayi : Hepatitis
Bagian-bagian Mata :
1. Kelopak mata
Melindungi bola mata dari gangguan luar
2. Bulu Mata
Melindungi mata dari air dan debu
3. Selaput lendir mata (Sklera)
Melindungi bola mata
4. Kornea
Tempat masuknya cahaya ke dalam bola mata
5. Iris (Selaput Pelangi)
Terdiri dari selaput halus seperti tirai yang mengandung zat warna, merupakan
bagian yang membentuk pupil yang berguna
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mata
6. Lensa mata
Bagian mata bening, bentuk cembung, tembus cahaya
Untuk memusatkan cahaya yang memasuki mata melalui kornea tepat pada retina
Penyakit Mata
1. Menular
a. Conjungtivitis
b. Trachoma
2. Tidak Menular
a. Xerophtalmia
b. Trauma Mata
Conjungtivitis
1. Penyebab : Bakteri atau virus
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan sakit, silau bila
kena sinar
4. Pencegahan : Jaga kebersihan mata
5. Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan
Trachoma
1. Penyebab : Clamidya trachomatis
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah, silau, terasa gatal, bulu mata melengkung ke dalam, ketajaman
penglihatan menurun.
4. Pencegahan : Tidak menggunakan barang barang bersama penderita
5. Tindakan : Cabut bulu mata yang melengkung, bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan
Trauma Mata
1. Trauma mekanik
2. Trauma Kimia
3. Trauma Radiasi
4. Termis
Tindakan
1. Trauma Kimia :
Mata yang sakit segera dibilas air bersih selama mungkin kemudian bawa ke
puskesmas/RS.
2. Trauma mekanik, radiasi atau termis :
1. Biasakan membaca dan menulis dengan jarak 30cm dan menggunakan cahaya yang
terang, dari arah kiri.
2. Istirahatkan mata setiap 2 jam setelah menonton tv, menggunakan computer atau bermain
PS, dengan memandang tempat yang jauh atau pemandangan yang berwarna hijau.
3. Jangan membaca sambil tiduran
4. Jangan menggunakan handuk atau sapu tangan orang lain yang sedang sakit mata.
5. Hindari menonton tv terlalu dekat atau sambil tiduran.
6. Hindari lama-lama melihat matahari atau cahaya yang menyilaukan karena dapat
merusak mata.
7. Periksakan mata ke dokter setiap 6 bulan sekali.
8. Hindari debu dan polusi.
9. Makan makanan yang bisa menjaga kesehatan mata seperti : wortel, brokoli, telur,
bayam, tomat, kol, ikan salmon.
KESEHATAN TELINGA
Kesehatan telinga sangat berhubungan dengan perkembangan bicara. Anak yang terjadi gangguan
telinga (tidak mendengar) dipastikan akan terjadi gangguan bicara.
Jenis Jenis Penyakit Telinga Ada banyak jenis penyakit di telinga manusia. Semuanya
diakibatkan oleh perkara yg berbeda & terkadang sepele. Bahkan, terkadang penyakit
juga datang karna proses penjagaan kebersihan telinga yg sembarangan
Telinga adalah indera yg sensitip & gampang terserang penyakit. namun, anda mesti
cepat mengobatinya, karna telinga sungguh bermanfaat buat aktivitas kita sehari-hari,
sama seperti organ tubuh lainnya. Banyak keadaan yg mengakibatkan gangguan di
telinga manusia. namun, belum tentu semua orang paham mengenai macam penyakit
telinga di manusia. kita bakal membagi beberapa inpormasi yg cukup padat terkait ini,
selamat membaca.
Luka telinga
Ada gangguan telinga yg disebabkan oleh luka di bagian luar dari telinga, di mana bagian
ini telah otitis atau terinfeksi, & mengeluarkan nanah. Penyakit ini sipatnya permanen,
bila peradangan yg terjadi sangat parah. tips mengobati penyakit karna luka telinga ini
dengan melakukan pemeriksaan ini ke dokter tht, & diberi antibiotik.
Kotoran yg menumpuk
Jarang membersihkan telinga bisa menyebabkan penyakit telinga juga. Ini dikarnakan
kotoran yg menumpuk, kotoran itu bisa menghalangi getaran suara yg semestinya sampai
ke gendang telinga. Sehingga, pendengaran anda menjadi terganggu karna tumpukan
kotoran itu. tips mengobatinya adalah dengan membuang kotoran itu dari telinga, & mesti
dilakukan dengan rutin, karna kotoran bakal datang kembali seiring waktu.
Penyakit Meniere
Yang berikutnya adalah penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi karna peningkatan jumlah
cairan di labyrin. & umumnya penyakit Meniere menyerang orang setengah baya. tips
mengobati adalah dengan berkonsultasi ke dokter tht, anda tak bisa mengobatinya sendiri.
Penyakit Perikondritis
Penyakit Perikondritis adalah penyakit di telinga karna peradangan di tulang rawan atau
kartilago bagian telinga luar. Paktor penyebab terjadinya Perikondritis adalah karna:
Gigitan serangga, cedera, Pemecahan bisul yg dilakukan dengan sengaja di daerah telinga
Labirintitis
Penyakit telinga lainnya yaitu Labirintitis, penyakit ini menyerang bagian dalam dari
telinga. & paktor paktor penyebabnya adalah gegar otak, peradangan & alergi. Tanda dari
penyakit Labirintitis adalah ingin muntah, merasa mual, telinga berdengung, pendengaran
berkurang & juga vertigo.
Penyakit Cellulitis
Peradangan yg terjadi di daerah telinga luar atau eksternal ear, diantaranya adalah
penyakit Cellulitis. Peradangan telinga luar ini bisa berulang jika tak diberikan perawatan
yg benar.
Penyakit Cholesteatoma
jika telinga tengah anda terjadi penumpukan cellular debris atau puing-puing selular
bakal menyebabkan peradangan kronis telinga. Cholesteatoma dapat menyebabkan
kerusakan di struktur dalam telinga di bagian tengah.
Suara yg terlalu keras bisa mengakibatkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya,
pendengaran bisa terganggu & bahkan pendengaran hilang, rusaknya telinga dampak
suara yg terlalu keras bisa dicegah dengan tak mendengarkan & menghindari sumber
pencemaran suara atau cara alat penutup telinga yg bisa menurunkan intensitas suara.
Penyakit Othematoma
Penyakit ini juga sering disebut dengan penyakit bunga kol, penyakit ini diakibatkan oleh
kelainan genetis. pengidap penyakit othematoma tak mempunyai aurikel & kanal auditori
sejak lahir. Penyakit di telinga yg satu ini ditandai dengan adanya gangguan tulang rawan
di daun telinga & umumnya dibarengi pendarahan. dampak munculnya jaringan yg
berlebih di daun telinga, othematoma mengakibatkan bentuk telinga pengidap ikut
mengalami perubahan.
Neuroma akustikus
Yang kedua adalah neuroma akustikus, ini adalah penyakit tumor yg menyerang sarap
penghubung telinga dengan otak. Tanda awal seseorang yg mengalami penyakit neuroma
akustikus adalah gangguan pendengaran, telinga berdengung & juga hilangnya
keseimbangan karna penyakit ini juga menyerang otak.
Penyakit Otitis media
7. PENYAKIT MENULAR
Penyebab : Parasit
Penularan : Kontak langsung
Gejala : Gatal, luka bernanah terutama lipatan jari, siku, paha, pantat, telapak tangan
Pencegahan : Menghindari kontak langsung dengan penderita
Tindakan : Mandi bersih, keringkan, dan diberikan pengobatan
Penyebab : Bakteri
Penularan : Kontak langsung
Gejala : Luka kotor, bernanah, darah dan cairan kekuningan meleleh dan sangat berbau
(khas)
Pencegahan : Menghindari kontak, makan makanan bergizi, luka segera diobati
Tindakan : Cuci borok dengan air matang dan bersih, kemudian dengan kapas yang
dibasahi rivanol, kemudian kompres dengan rivanol 1/1000 dan dibalut.
Penyebab : Virus
Penularan : udara, droplet melalui dahak/ingus
Gejala : Panas, lemas, batuk, selaput mata merah
Timbul bercak putih dimulut (Koplik spot)
Timbul bercak kemerahan mulai dibelakang telinga, muka, leher, dada dan seluruh
badan.
Pencegahan : Anak diliburkan dan menghindari kontak dengan penderita
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.
Cacar Air (Varicella)/Cangkrang
Penyebab : Virus
Penularan : Air liur, cairan dari gelembung yang mengandung virus, melalui kontak
langsung maupun udara.
Gejala : Panas, timbul bercak merah lalu menjadi bintik kecil berisi cairan jernih
kemudian keruh, mulai timbul di dada, muka, bahu kemudian anggota gerak
Pencegahan : menghindari berdekatan dengan penderita
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyebab : Virus
Penularan : Gigitan nyamuk Aides aegypti
Gejala : Panas 2-7 hari, bercak merah di tubuh, perdarahan gusi, hidung, saluran cerna,
bila tidak ditangani kesadaran bisa menurun dan terjadi kematian.
Pencegahan : Mencegah gigitan nyamuk Menghilangkan sarang nyamuk dan mencegah
adanya sarang nyamuk.
Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan.
Diare/Mencret/Berak berak
Diphteri
Penyebab : Bakteri
Penularan : udara, droplet
Gejala : Panas tinggi, sakit tenggorokan timbul selaput putih disekitar tenggorokan
Pencegahan : Imunisasi DPT, menghindari berdekatan dengan penderita
Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan
Penyebab : Bakteri
Penularan : Udara/droplet
Gejala : Batuk, pilek, panas tidak nafsu makan, batuk panjang diselingi tarikan napas
panjang dan bunyi melengking kemudian muntah dengan air ludah kental
Pencegahan : Imunisasi DPT
Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan
Tonsilitis (Amandel)
Cara pemeriksaan : Mulut dibuka lebar, lidah ditekan dengan spatel lidah akan tampak
benjolan sebesar kelereng/duku/bakso disebelah kanan kiri tenggorokan.
Pencegahan : Mengurangi gorengan yang mengandung banyak minyak, menjaga
kebersihan mulut dan gigi.
Gangguan karena tonsilitis : Sering batuk, pilek , pusing, sulit konsentrasi.
TBC (Tuberculosa)
Penyebab : Bakteri Mycobacteium tuberculosa
Penularan : udara/droplet
Gejala : Batuk > 2 minggu, demam, keringat dingin waktu malam, berat badan menurun,
nafsu makan menurun, sesak nafas kadang disertai batuk darah
Pencegahan : Ventilasi rumah/sekolah cukup, memasang genting kaca, jangan meludah
sembarang tempat, Vaksinasi BCG pada anak
Tindakan : bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan
Typus
Penyebab : Bakteri
Penularan : Makanan yang terkontaminasi
Gejala : Demam lebih dari satu minggu
Minggu pertama demam sore hari
kedua demam terus menerus
ketiga panas berangsur turun
Gangguan pada saluran pencernaan
Bau mulut tak sedap, bibir kering, lidah kotor keputihan, perut sakit.
Gangguan kesadaran
Gelisah
Pencegahan : Berak di WC, jaga kebersihan
Cacingan
Cacing yang menyerang manusia setidaknya ada empat macam (yang populer) antara lain: cacing kremi,
cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang.
1. Cacing Kremi Cacing ini banyak di alami oleh anak-anak di Indonesia. Cacing ini
berukuran kecil dengan panjang sekitar untuk inci. Cacing kremi
menginfeksi usus, namun sering juga orang yang terinfeksi tidak menunjukkan
gejala sama sekali. Ketika malam hari, cacing betina bergerak menuju liang anus
(dubur) karena ingin bertelur. Aktifitas cacing inilah yang memberikan gejala
khas cacingan Kremi yaitu anak tidak bisa tidur karena anusnya gatal. Infeksi
cacing kremi sangat menular dan menyebar dengan sangat mudah karena
kurangnya kebersihan tangan pada anak-anak. Pasalnya ketika anak menggaruk
anusnya kemudian bersentuhan tangan dengan kawannya, lalu tangan tersebut
digunakan untuk makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kawannya
tadi bisa tertular.
Secara lebih lengkap berikut ciri anak cacingan cacing kremi: Nyeri perut
Mual Gatal yang intens pada pembukaan dubur atau vagina Tidak bisa tidur
karena gatal Cacing Gelang Berbeda dengan cacing kremi
2. Cacing gelang termasuk berukuran besar mendekati ukuran cacing tanah pada
umumnya. Dikenal dengan nama Ascaris. Cacing ini hidup menginfeksi usus
kecil maupun usus besar. Hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia.
Namun sayangnya, biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas, seseorang bisa
tahu karena melihat adanya cacing pada tinja atau feses yang keluar. wujud cacing
gelang Gejala cacingan cacing gelang antara lain: Nyeri perut samar Mual
Muntah Diare atau tinja berdarah Batuk kering Berat badan turun Terdapat cacing
pada muntahan atau tinja Jika jumlahnya banyak dapat menyumbat (obstruksi)
usus Gejala di atas dapat muncul pada 4 sampai 16 Hari setelah menelan larva
cacing gelang dan bisa menjadi sangat serius jika infeksi tersebut berasal dari
telur yang banyak.
3. Cacing Pita Cacing pita bisa menyerang manusia karena tertelan melalui air dan
makan makanan yang terkontaminasi dengan larva dan telur cacing pita. Jika telur
cacing pita tertelan, mereka cenderung untuk menjauh dari daerah usus dan
berkembang menjadi kista pada organ dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dikenal
sebagai infeksi cacing pita invasif. Namun jika yang tertelan berupa larva cacing
pita maka akan tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam usus. Gejala dan ciri-
ciri cacingan cacing pita Gejala-gejala infeksi cacing pita tergantung pada jenis
infeksi, apakah pada usus atau pada organ tubuh (invasif). Berikut gejala cacing
pita sesuai dengan lokasinya: Cacing pita pada usus: Nyeri perut Mual Diare
Malabsorpsi nutrisi dari makanan Berat Badan menurun Kelemahan dan
Kelelahan Cacing pita Invasif : Gejala Neurologis / Kejang Demam Massa atau
Benjolan / Kista Reaksi alergi terhadap Larva cacing pita
4. Cacing Tambang Gejala penyakit cacing tambang ini awal mulanya tidak spesifik
seperti mual, muntah, malas makan, sakit perut dan badan kurus. Cacing akan
menggigit dinding usus halus untuk menghisap darah manusia dan sebagian darah
keluar ke lumen usus sehingga menyebabkan BAB berdarah. Gejala lain cacingan
tmbang, antara lain: Anemia Nyeri di perut bagian atas Demam disertai batuk
dengan bunyi nafas mengi karena larva cacing di paru-paru Ruam yang menonjol
dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
Cacing ini juga menyebabkan Cutaneous larva migrans atau creeping eruption,
yaitu ada migrasi larva di kulit (cutan:lapisan kulit). Ditandai dengan timbul
kelainan pada kulit berupa erupsi peradangan berbentuk lurus atau berliku-liku
yang menonjol di atas permukaan kulit
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah
sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan
mengancam jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan ,
menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya
merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat
(100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan
tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan
di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari
kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki
diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang
rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke
dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan
PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu
direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi
luka selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk
membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran
yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan
dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai
pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling
lama 15 menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan
lima jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain
atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain,
perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan
dengan kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan
ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu
dipikirkan setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan,
perlakukan sebagai fraktur.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat
lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur
dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara
bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau
penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari
sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas
bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada
permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
1. Penyakit diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat.
Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para
penderitadiabetesmelitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespon hormon
insulin yang di hasilkan oleh pankreas. Penyakit diabetes ini mengharuskan bagi setiap
penderitanya agar tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat
terlalu banyak. Untuk itu para penderita diabetes melitus harus mengkonsumsi makanan
yang mengandung kadar karbohidrat yang seimbang.
Jika para penderita diabetes melitus mengkonsumsi asupan karbohidrat yang
melebihi takaran, maka penyakit diabetes melitus yang di deritanya akan semakin parah.
Hal ini di karenakan sedikitnya hormon insulin dan sistem kinerja dari hormon insulin
itu sendiri mengalami gangguan yang berperan sebagai pembantu pengubah zat
karbohidrat menjadi energi. Pada orang yang sehat karbohidrat yang di makan akan di
olah menjadi energi dengan bantuan insulin, tapi jika pada orang yang menderita
penyakit diabetes melitus, mereka kesulitan mengubah karbohidrat menjadi energi
karena hormon insulin dan sistem kinerja insulin terganggu.
2. Penyakit rematik
Rematik merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat.
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi, otot, tulang dan struktur disekitarnya.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dewasa ataupun
anak-anak. Rematik yang dikenal luas di masyarakat merupakan jenis penyakit rematik
yang menyerang sendi atau yang dikenal dengan istilah arthritis.
Penyakit rematik secara umum ditandai dengan gejala peradangan pada sendi berupa
kemerahan, bengkak, terasa panas dan sendi sulit digerakkan. Rematik merupakan
penyakit menahun dengan gejala serangan silih berganti. Ada masa ketika sendi menjadi
lebih meradang yang terjadi secara tiba-tiba, disebut dengan flare, ada kalanya remisi
atau masa-masa dengan sedikit peradangan. Rematik dapat menyebabkan kerusakan dan
cacat permanen di persendian.
Hingga saat ini penyebab penyakit rematik belum diketahui secara pasti, namun
diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor termasuk kerentanan genetik, infeksi virus
atau perubahan hormonal. rematik dapat memberikan dampak yang sangat luas. Pada
penderita dapat menimbulkan kecacatan, sedangkan bagi keluarga dapat menyebabkan
beban moril dan ekonomi disebabkan pengobatan penyakit rematik tsb. Oleh karena itu
diperlukan cara mengatasi penyakit rematik yang tepat sasaran agar penyakit tersebut
segera diobati.
3. Sariawan
Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa)[1] adalah
suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini
disertai rasa sakit yang tinggi. Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang
paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan
wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan,
seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan
vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor
psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan
indikasi adanya kanker rongga mulut.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C,
namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang
mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik
(ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb
Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis
kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura) dsb.
4. Hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua
pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole)
atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat
adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100140 mmHg dan diastolik (bacaan
bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada
140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar
9095% kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa
penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau
sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensiadalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung),
gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan
penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri
terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup
dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi
kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila
perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.
5. Osteoporosis
Osteoporosisadalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
6. Depresi
Depresi(psikologi), keadaan perasaan yang merosot seperti muram, sedih, dan perasaan
tertekan, Gangguan suasana hati, sejenis gangguan jiwa yang ditandai dengan suasana
hati yang merosot, Gangguan depresi mayor, salah satu gangguan suasana hati, Depresi
(kinesiologi), salah satu gerakan anatomi.
8. Epilepsy
Atau ayan terjadi karena ada kelainan di otak akibat infeksi atau penyebab lain.
Penyakit ini tidak menular, bukan penyakit turunan, atau karena guna guna.
Penanganan penyakit epilepsy
a. Baringkan miring kiri ditempat yang nyaman, teduh, sejuk, sirkulasi udara
cukup
b. Lepaskan kacamata jaket, ikat pinggang dan sepatu
c. Bersihkan rongga mulut dari makanan
d. Tunggu sampai sadar kembali
e. Jangan di beri minum apapun sampai benar2 sadar
f. Gigi di ganjal dengan sendok agar lidah tidak tergigit
9. Asma
Penyakit asma disebabkanj oleh reaksi berlebihan saluran nafas bila terkena debu, asap,
udara dingin, virus, makanan dan lain sebagainya. Penyakit ini di tandai dengan sesak
nafas dan nafas berbunyi, tidak menular ke orang lain.
Cara mencegah serangan asma
a. Hindari orang yang sedang batuk pilek
b. Hindari asap, debu, bulu, makanan yang merangsang alergi ( tomat,
mangga, kacang, kerupuk) udara dingin.
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam pangan yang
dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya yang bermanfaat
bagi kesehatan. Oleh karena itu konsumsi anekaragam pangan merupakan salah satu
anjuran penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda
dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa
dan glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat , seperti wortel dan kentang
sayur. Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpokat
dan buah merah. Oleh karena itu konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah
satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah- buahan yang cukup
turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol
darah. mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga
menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan
dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat semakin tinggi kandungan fruktosa
dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang semakin manis. Dalam budaya makan
masyarakat perkotaaan Indonesia saat ini, semakin dikenal minuman jus bergula. Dalam
segelas jus buah bergula mengandung 150-300 Kalori yang sekitar separohnya dari gula
yang ditambahkan. Selain itu beberapa jenis buah juga meningkatkan risiko kembung dan
asam urat. Oleh karena itu konsumsi buah yang terlalu matang dan minuman jus bergula
perlu dibatasi agar turut mengendalikan kadar gula darah.
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati.
Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging
sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll),
ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk
sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu,
tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-
lain.
Meskipun kedua kelompok pangan tersebut (pangan sumber protein hewani dan pangan
sumber protein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi masing-masing kelompok
pangan tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan. Pangan hewani mempunyai
asam amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan
minerallebih baik, karena kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah
diserap tubuh. Tetapi pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan
lemak. Lemak dari daging dan unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh. Kolesterol
dan lemak jenuh diperlukan tubuh terutama pada anak-anak tetapi perlu dibatasai
asupannya pada orang dewasa.
Pangan protein nabati mempunyai keunggulan mengandung proporsi lemak tidak jenuh
yang lebih banyak dibanding pangan hewani. Juga mengandung isoflavon, yaitu
kandungan fitokimia yang turut berfungsi mirip hormon estrogen (hormon kewanitaan)
dan antioksidan serta anti-kolesterol. Konsumsi kedele dan tempe telah terbukti dapat
menurunkan kolesterol dan meningkatkan sensitifitas insulin dan produksi insulin.
Sehingga dapat mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah. Namun kualitas protein
dan mineral yang dikandung pangan protein nabati lebih rendah dibanding pangan
protein hewani.
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau
telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama. Contoh
pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum, jewawut,
sagu dan produk olahannya. Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat
tersebut.
Selain makanan pokok yang diproduksi di indonesia, ada juga makanan pokok yang
tersedia di Indonesia melalui impor seperti terigu. Pemerintah Indonesia telah
mewajibkan pengayaan mineral dan vitamin (zat besi, zink, asam folat, tiamin dan
riboflavin) pada semua terigu yang dipasarkan di Indonesia sebagai bagian dari strategi
perbaikan gizi terutama penanggulangan anemia gizi.
Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan
mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah
satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan
karbohidrat lokal dengan terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam
misalnya, roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti
gulung pisang, singkong goreng keju dan lain-lain.
Masyarakat perlu diberi pendidikan membaca label pangan, mengetahui pangan rendah
gula, garam dan lemak, serta memasak dengan mengurangi garam dan gula. Di lain pihak
para pengusaha pangan olahan diwajibkan mencantumkan informasi nilai gizi pada label
pangan agar masyarakat dapat memilih makanan sehat sesuai kebutuhan setiap anggota
keluarganya. Label dan iklan pangan harus mengikuti Peraturan Pemerintah RI, nomor 69
tahun 1999.
Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
A. KONSUMSI GULA
Gula yang dikenal masyarakat tidak hanya terdapat pada gula tebu, gula aren dan
gula jagung yang dikonsumsi dari makanan dan minuman. Perlu diingatbahwa
kandungan gula terdapat juga dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat
sederhana (tepung, roti, kecap). buah manis, jus, minuman bersoda dan
sebagainya.
Fruktosa adalah gula sederhana yang terdapat di dalam madu, berbagai buah, gula
meja (sukrosa dan high fructose corn syrup / HFCS). Fruktosa belum memperoleh
perhatian yang cukup dibandingkan dengan glukosa padahal terbukti mempunyai
hubungan yang erat dengan intoleransi glukosa. Jadi pendapat selama ini bahwa
fruktosa lebih aman dari glukosa adalah tidak benar.
Rasa asin yang berasal dari makanan adalah karena kandungan garam (NaCl)
yang ada dalam makanan tersebut. Konsumsi natrium yang berlebihan akan
mempengaruhi kesehatan terutama meningkatkan tekanan darah.
C. KONSUMSI LEMAK
Secara nasional, rata-rata konsumsi lemak di Indonesia telah sesuai dengan yang
dianjurkan yaitu 47 gram/kapita/hari atau 25 persen dari total konsumsi energi.
Karakteristiknya adalah lebih besar pada kelompok penduduk usia 2-18 tahun, tinggal di
perkotaan dan pada kelompok perempuan (Riskesdas, 2010).
Menurut kandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu
kelompok lemak tak jenuh dan kelompok lemak jenuh. Makanan yang mengandung
lemak tak jenuh, umumnya berasal dari pangan nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan
makanan yang mengandung asam lemak jenuh, umumnya berasal dari pangan hewani.
Risiko timbulnya penyakit jantung pada kelompok penduduk ini semakin meningkat jika
disertai dengan kebiasaan merokok, menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan
obesitas.
Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
6. BIASAKAN SARAPAN
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam
rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum membiasakan sarapan. Padahal dengan
tidak sarapan akan berdampak buruk terhadap proses belajar di sekolah bagi anak
sekolah, menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja, orang
dewasa, dan meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.
Sebaliknya, sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir,
bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak
sekolah, sarapan yang cukup terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan
stamina. Bagi remaja dan orang dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat mencegah
kegemukan. Membiasakan sarapan juga berarti membiasakan disiplin bangun pagi dan
beraktifitas pagi dan tercegah dari makan berlebihan dikala makan kudapan atau makan
siang.
Karena itu sarapan merupakan salah satu perilaku penting dalam mewujudkan gizi
seimbang. Pekan Sarapan nasional (PESAN) yang diperingati setiap tanggal 14-20
Februari diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum berkala setiap tahun untuk selalu
mengingatkan dan mendorong masyarakat agar melakukan sarapan yang sehat sebagai
bagian dari upaya mewujudkan Gizi Seimbang.
Sarapan sehat setiap pagi dapat diwujudkan dengan bangun pagi, mempersiapkan dan
mengonsumsi makanan dan minuman pagi sebelum melakukan aktifitas harian. Sarapan
yang baik terdiri dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan
dan minuman. Bagi orang yang tidak biasa makan kudapan pagi dan kudapan siang, porsi
makanan saat sarapan sekitar sepertiga dari total makanan sehari. Bagi orang yang biasa
makan kudapan pagi dan makanan kudapan siang, jumlah porsi makanan sarapan
sebaiknya seperempat dari makanan harian.
Air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yang berarti bahwa air dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat, dan tubuh tidak dapat memproduksi
air untuk memenuhi kebutuhan ini. Sekitar dua- pertiga dari berat tubuh kita adalah air.
Air diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga
keseimbangan air perlu dipertahankan dengan mengatur jumlah masukan air dan keluaran
airyang seimbang. Persentase kadar air dalam tubuh anak lebih tinggi dibanding dalam
tubuh orang dewasa. Sehingga anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kilogram
berat badannya dibandingkan dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi kebutuhan air
seperti tahap pertumbuhan, laju metabolisme, aktivitas fisik, laju pernafasan, suhu tubuh
dan lingkungan, kelembaban udara, jumlah dan jenis padatan yang dikeluarkan ginjal,
dan pola konsumsi pangan.
Bagi tubuh, air berfungsi sebagai pengatur proses biokimia, pengatur suhu, pelarut,
pembentuk atau komponen sel dan organ, media tranportasi zat gizi dan pembuangan sisa
metabolisme, pelumas sendi dan bantalan organ. Proses biokimiawi dalam tubuh
memerlukan air yang cukup. Gangguan terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat
meningkatkan risiko berbagai gangguan atau penyakit, antara lain: sulit ke belakang
(konstipasi), infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal akut dan
obesitas.
Sekitar 78% berat otak adalah air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air
tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah (fatigue), menurunkan atensi atau
konsentrasi belajar. Minum yang cukup atau hidrasi tidak hanya mengoptimalkan atensi
atau konsentrasi belajar anak tetapi juga mengoptimalkan memori anak dalam belajar.
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan
keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan (Depkes, 1995).
Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu
konsumen untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut.
Selain itu dapat memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen yang
berisiko tinggi karena punya penyakit tertentu. Oleh karena itu dianjurkan untuk
membaca label pangan yang dikemas terutama keterangan tentang informasi kandungan
zat gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
Tanggal 15 Oktober adalah Hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun yang dicanangkan
oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka kematian anak usia di bawah lima
tahun serta mencegah penyebaran penyakit. Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik
berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang
maksimal.
Perilaku hidup bersih harus dilakukan atas dasar kesadaran oleh setiap anggota keluarga
agar terhindar dari penyakit, karena 45% penyakit diarebisa dicegah dengan mencuci
tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:
Cara Cuci Tangan 5 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga/energi
dan pembakaran energi. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan
latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam
seminggu. Beberapa aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain aktivitas fisik sehari-
hari seperti berjalan kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel, naik turun tangga dan
lain-lain.
Latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan
terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Beberapa latihan fisik
yang dapat dilakukan seperti berlari, joging, bermain bola, berenang, senam, bersepeda
dan lain-lain. Lebih baik jika melakukan olahraga yaitu latihan fisik yang dilakukan
berkesinambungan. Tentunya dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu dan bertujuan
juga untuk meningkatkan prestasi. Jenis olahraga dapat dipilih sesuai hobinya. Beberapa
aktivitas olah raga yang dapat dilakukan seperti sepak bola, bulutangkis, bola basket,
tenis meja, voli, futsal dan lain-lain.
Dalam rangka meningkatkan aktivitas fisik berkaitan dengan Gizi Seimbang perlu
dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
Efek ini adalah luar biasa melalui 2 kesimpulan. Pertama, orang yang melakukan
aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40% lebih
rendah mengalami kematian dini. Ini dibandingkan dengan mereka yang melakukan
aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu. Kedua, tidak perlu melakukan
aktivitas dalam jumlah yang sangat banyak atau sangat intensif dan berlebihan untuk
menurunkan risiko kematian dini. Penelitian menunjukkan banyak sekali penurunan
risiko jika orang melakukan sedikitnya 2,5 jam (150 menit) senam aerobik yang
sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.
Berat badan bayi baru lahir minimal harus mencapai 2.500 g agar bayi tumbuh
kembang sehat dan cerdas. Pemantauan berat bayi dan anak dilakukan setiap bulan
dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Anak dinyatakan sehat jika berat badannya naik setiap bulan yaitu grafik berat badan
mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat
badan minimum atau lebih yang masih berada di dalam pita hijau KMS.
Untuk orang dewasa digunakan ukuran indeks massa tubuh (IMT) yaitu ukuran yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Mempertahankan berat
badan normal memungkinkan seseorang dapat mencegah berbagai penyakit tidak
menular.