Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

PELATIHAN DOKTER KECIL

1. Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yang berupa kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk pada khususnya, maupun masyarakat pada
umumnya,baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, diperlukan upaya
meningkatkan kesehatan dan upaya pencegahan,salah satunya melakukan program kesehatan
sekolah.
Anakusia sekolah merupakan sasaran strategis untuk melaksanakan program kesehatan,
selain jumlahnya yang besar ( 30 % ) dari jumlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran
yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah kesehatan yang dialami peserta
didik sangat kompleks dan bervariasi.Pada peserta didik Sekolah Dasar ( SD ) atau Madrasah
Ibtidaiyah ( MI ) pada umumnya lebih banyak terkait dengan masalah prilaku hidup bersih dan
sehat, sedangkan pada peserta didik sekolah lanjutan berkaitan dengan prilaku beresiko.
2. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah perlu pula diperhatikan kualitas pembinaan peserta didik. Dalam pembinaan peserta didik
dilaksanakan program terpadu, program UKS dalam bentuk Triprogram atau Trias UKS, yaitu:
pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat.

3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
B. Tujuan Khusus
a. Agar siswa dapt menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, dirumah dan dilingkungannya.
b. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa dan orang lain untuk sehat.

4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Persiapan lokasi pelaksanaan kegiatan pelatihan
b. Membawa alat dan bahan pelaksanaan pelatihan

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Melakukan ceramah/penyuluhan kesehatan
b. Demo atau praktek menggunakan media kesehatan
c. Diskusi dan tanya jawab
6. Sasaran
Siswa kelas 4,5 dan 6 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang belum pernah mengikuti pelatihan
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :

8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Terlaksananya kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal kegiatan

9. Sumber Dana
BOK Tahun 2021

Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Dewi Wahyuningsih


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19800515 1999032 003
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

USAHA KESEHATAN SEKOLAH

1. Pendahuluan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencrdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik kesehatan
jasamani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya
manuasia Indonesia seutuhnya.
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas
yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas
yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik,mental dan sosial serta
mempunyai produktivita yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini dampai
dengan usia lanjut.
2. Latar Belakang

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupaka salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didikmerupaka salah
satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.

Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) sebagai salah satu program yang langsung
berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat tahun 1984
dengan terbitnta SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003. Program
Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupan hal yang sangat
penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah, dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang
diharapkan,kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan
dan kurang menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik,
mental dan sosial. Disamping itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan
baik pada setiap jenjang Tim Pembina UKS. Oleh karena itu pemberdayaan Tim Pembina UKS
dan Tim Pelaksana dalam rangka memantapkan UKS ke depan.

3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan warga sekolah dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
B. Tujuan Khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan warga sekolah
yang didalamnya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat,
serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, dirumah
tangga, maupun di lingkungan masyarakat;
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan; dan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkoho dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan masalah sosial lainnya.
C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Ruang lingkup program UKS sesuai dengan Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah
( TRIAS UKS ) yang meliputi; pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat, maka ruang lingkup UKS yaitu :
1. Penyelenggaran Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek:
a. Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat;
b. Penanaman prilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari
luar;
c. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari;
d. Pelatihan dokter kecil;
e. Pelatihan Kader Kesehatan Remaja ( KKR ).
2. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk :
a. Pelayanan kesehatan;
b. Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik;
c. Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
d. Pencegahan penyakit ( Imunisasi,PSN,PHBS,PKHS );
e. Penyuluhan kesehatan
f. Pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;
g. Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan;
h. Rujukan kesehatan ke Puskesmas;
i. UKGS;
j. Pemeriksaan berkala;

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial maupun
lingkungan yang meliputi :
a. Pelaksanaan 7K ( kebersihan, keindahan, kenyamanan, keamanan, ketertiban,
kerindangan, kekeluargaan );
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah ( guru,peserta didik,pegawai
sekolah,komite sekolah dan masyarakat sekitar).

4. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS;
b. Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS
tersebut pada rapat pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKS dan
RAPBS;
c. Sekolah dan Komite Sekolah menetapkan dan mengalokasikan ke dalam RKS
dam RABS;
d. Penyusunan Rencana Kegiatan UKS.

5. Sasaran
a. Sasaran primer: peserta didik ( murid sekolah ) TK, SD, SMP/MTS,
SMU/MA/SMK dan sederajat.
b. Sasaran sekunder : guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, otang tua
murid serta TP UKS di setiap jenjang.
c. Sasaran tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada
sekolah lanjutan tingkat atas termasuk perguruan agama serta pondok pesantren
beserta lingkungannya, sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan dan lingkungan, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.

6. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :

7. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


a. Catatan per kunjungan jumlah anak yang mengikuti pelatihan dokter kecil
b. Catatan hasil screening per sekolahnya
c. Dilakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja tipa bulan oleh puskesmas
d. Pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja oleh Dinas Kesehatan.

8. Sumber Dana
BOK Tahun 2021
Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Dewi Wahyuningsih


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19800515 199903 2003
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

1. Pendahuluan
Kesehatan gigi dan mulut memgang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalm meningkatkan kualitas dan
produktivitad sumber daya manusia. Kondisikesehatan yang ada dalam rongga mulut
berpengaruh pada kondisi kesehatan umum. Beberapa penyakit sistemik bermanifestasi di
rongga mulut seperti infeksi HIV, dan Diabetes Mellitus. Sebaliknya, penyakit gigi dan mulut
dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai fokal infeksi misalnya tonsilitis, faringitis,
otitis media, bakteremia, toksemia, diabetes mellitus dan bacterial endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan penyakit
periodontal. Karies maupun periodontitis adalah penyakit yang terjadi karena adanya interaksi
antara beberapa faktor yaitu host ( gigi,gusi,ludah ), penjamu ( bakteri/plak ), substrat ( makana
kariogenik ), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/prilaku
pemeliharaan kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi susu/gigi sulung dan
fase pertumbuhan gigi permanent/gigi tetap.Gigi susu adalah gigi pada anak-anak yang tumbuh
pada usia sekita 6 bulan s/d 36 bulan. Gigi ini kemudian akan digantikan oleh gigi permanent
yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14 tahun, Gigi permanen ini bila hilang/dicabut maka
tidak ada gigi penggantinya lagi. Kondisi rongga mulut yang sehat dan bebas karies pada fase
gigi susu, akan membawa pada kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari
karies. Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada pertumbuhan
gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga mulut
saat ini, adalah cermin dari kondisi rongga mulut di masa lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan, dengan memberikan
wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman terhadap pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut, serta membentuk prilaku/kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan
gigi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesehatan yang optimal pada tubuh secara umum, dan
khususnya, bertujuan untuk mempertahankan gigi permanen sebanyak mungkin dan selama
mungkin didalam rahang sampai dengan lnjut usia, yang sesuai dengan standar kesehatan gigi
WHO yaitu 75% dari jumlah penduduk usia 65 tahun keatas, memiliki minimum 20 gigi yang
berfungsi.
Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan prilakuk yang baik dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, perlu
ditanamkan secara berkelanjutan, terutam pada ibu hamil, berupa kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Masyarakat, perlu ditanamkan secara berkelanjutan, terutama pada ibu hamil dan balita di
posyandu, dimana pada ibu hamil dan balita terjadi proses pembentukan gigi, sehingga
diharapkan dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi yang baik, akan tumbuh gigi
sulung dan permanen yang sehat dan kuat, serta dapat mandiri dan membentuk prilaku yang
baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai investasi bagi kesehatan tubuhnya di
masa mendatang.
2. Latar Belakang
Ibu Hamil adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut,
karena itu perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin pada calon ibu hamil untuk
memeriksakan giginya ke Dokter Gigi/ Puskesmas, untuk mendapatkan tindakan/perawatan
gigi. Dokter gigi tidak dapat melakukan tindakan bedah terutama yang menggunakan obat
anasthesi pada ibu hamil yang terlnajur menderita penyakit gigi, juga terbatas dalam
memberikan jenis obat analgesik dan antibiotik pada ibu hamil yang terlanjut menderita
penyakit gigi akut. Pada ibu hamil juga terjadi proses pembentukan gigi janinnya di dalam
rahim. Karena itu, kegiatan UKGM diperlukan untuk memberi pemahaman pada ibu hamil
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Anak balita adalah kelompok ,masyarakat dengan gigi susu/belum memiliki gigi
permanen. Gigi susu memiliki enamel gigi yang tipis yang memiliki resiko tinggi untuk
ternentuknya karies gigi. Gigi susu yang sehat dan kuat akan menghasilkan gigi permanen yang
sehat dan kuat pula. Untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini pada gigi
susu balita, maka perlu diberikan pemahaman bagaimana cara memelihara kesehatan rongga
mulut pada orang tua/ibu balita, melalui program kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di
Posyandu.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat juga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulit ibu hamil dan balita di posyandu. UKGM menyelenggarakan program
promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, dan program preventif
pemeriksaan gigi pada ibu hamil dan balita, ditunjang dengan kesehatan perorangan, berupa
upaya kuratif bagi individu yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Menurut
Astoeti dkk. ( 2006 ), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai dengan
meningkatkan upaya promotif dan preventif sdini mungkin.
3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
a. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya pada ibu hamil dan anak balita.
b. Membentuk kader-kader Kesehatan Gigi dan Mulut di posyandu agar memiliki
pengetahuan tentang bagaimana pencegahan penyakit gigi dan mulut.
c. Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan balita yang optimal.
B. Tujuan Khusus
a. Ibu hamil memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu,
frekuensi dan cara menggosok gigi secara berkesinambungan
b. Ibu balita memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk anak-anak dan jumlah
pasta gigi yang digunakan.
c. Ibu hamil dan ibu balita memahami macam-macam penyakit gigi pada ibu hamil dan balita
dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
d. Ibu hamil dan ibu balita memahami kapan perlu pergi ke dokter gigi, dan frekuensi
kunjungan ke dokter gigi.
e. Ibu hamil dan ibu balita memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan
makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk pencegahan karies.
f. Ibu hamil dan anak balita mempunyai sikap/kebiasaan untuk memelihara diri terhadap
kesehtan gigi dan mulut.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a . Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan pada ibu hamil dan
ibu balita di posyandu dengan pokok bahasan :
- Prosedur menggosok gigi yg benar;
- Model sikat gigi u tuk anak dan jumlah pasta gigi yang digunakan;
- Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan;
- Kapan ke dokter gigi dan frekuensinya;
- Menanamkan pola makan yang benar pada ibu hamil dan balita meliputi makanan yang
bersifat kariogenik dan non kariogenik;
- Menanamkan pada ibu hamil pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
- Demo cara menyikat gigi yang benar.
b. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut pada ibu hamil dan balita, meliputi pemeriksaan
jaringan keras dan jaringan lunak.
c. Melakukan rujukan ke puskesmas bagi ibu hamil dan balita yang memerlukan perawatan
lebih lanjut di puskesmas, yang merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan gigi dan mulut.
d. Meminta tanda tangan Kepala Desa sebagai bukti pendukung kegiatan.
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Melakukan ceramah/penyuluhan kesehatan
b. Demo atau praktek menggunakan media kesehatan
c. Diskusi dan tanya jawab
6. Sasaran
Ibu hamil dan ibu balita
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :
8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Terlaksananya kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan
b. Melakukan evaluasi kegiatan setiap akhir bulan
9. Sumber Dana
APBD Lobar Tahun 2021

Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Dewi Wahyuningsih


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19800515 1999032 003
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

1. Pendahuluan
Kesehatan gigi dan mulut memgang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalm meningkatkan kualitas dan
produktivitad sumber daya manusia. Kondisikesehatan yang ada dalam rongga mulut
berpengaruh pada kondisi kesehatan umum. Beberapa penyakit sistemik bermanifestasi di
rongga mulut seperti infeksi HIV, dan Diabetes Mellitus. Sebaliknya, penyakit gigi dan mulut
dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai fokal infeksi misalnya tonsilitis, faringitis,
otitis media, bakteremia, toksemia, diabetes mellitus dan bacterial endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan penyakit
periodontal. Karies maupun periodontitis adalah penyakit yang terjadi karena adanya interaksi
antara beberapa faktor yaitu host ( gigi,gusi,ludah ), penjamu ( bakteri/plak ), substrat (makanan
kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/prilaku
pemeliharaan kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi susu/gigi sulung dan
fase pertumbuhan gigi permanent/gigi tetap.Gigi susu adalah gigi pada anak-anak yang tumbuh
pada usia sekita 6 bulan s/d 36 bulan. Gigi ini kemudian akan digantikan oleh gigi permanent
yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14 tahun, Gigi permanen ini bila hilang/dicabut maka
tidak ada gigi penggantinya lagi. Kondisi rongga mulut yang sehat dan bebas karies pada fase
gigi susu, akan membawa pada kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari
karies. Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada pertumbuhan
gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga mulut
saat ini, adalah cermin dari kondisi rongga mulut di masa lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan, dengan memberikan
wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman terhadap pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut, serta membentuk prilaku/kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan
gigi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesehatan yang optimal pada tubuh secara umum, dan
khususnya, bertujuan untuk mempertahankan gigi permanen sebanyak mungkin dan selama
mungkin didalam rahang sampai dengan lnjut usia, yang sesuai dengan standar kesehatan gigi
WHO yaitu 75% dari jumlah penduduk usia 65 tahun keatas, memiliki minimum 20 gigi yang
berfungsi.
Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan prilakuk yang baik dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, perlu
ditanamkan secara berkelanjutan, terutam pada ibu hamil, berupa kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Masyarakat, perlu ditanamkan secara berkelanjutan, terutama pada ibu hamil dan balita di
posyandu, dimana pada ibu hamil dan balita terjadi proses pembentukan gigi, sehingga
diharapkan dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi yang baik, akan tumbuh gigi
sulung dan permanen yang sehat dan kuat, serta dapat mandiri dan membentuk prilaku yang
baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai investasi bagi kesehatan tubuhnya di
masa mendatang
2. Latar Belakang

Anak usia Sekolah Dasar adalah kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini, maka pemerintah melalui Departemen
Kesehatan telah melalui berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan ( Herijulianti
dkk.,2002). Upaya ini diwujudkan dalam program kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS).

Usaha Kesehatan gigi sekolah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut siswa sekolah dasar di sekolah binaan. UKGS menyelenggarakan program
promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, program preventif berupa sikat
gigi massal, ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya kuratif bagi individu
yang memerlukan perawatan Kesehatan gigi dan mulut. Menurut Astoeti dkk ( 2006), status
kesehatan gigi dan mulut juga dapat dicapai dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif
sedini mungkin.

3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
a. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya pada anak usia Sekolah Dasar.
b. Membentuk kader-kader Kesehatan Gigi dan Mulut pada siswa SD agar memiliki pengetahuan
tentang bagaimana pencegahan penyakit gigi dan mulut.
c. Tercapai dan meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal.
B. Tujuan Khusus
a. Siswa memahami bagaiman prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu, frekuensi dan
cara menggosok gigi secara berkesinambungan.
b. Siswa memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi
yang digunakan.
c. Siswa memahami macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan bila
menderita penyakit gigi dan mulut
d. Siswa memahami kapan harus pergi ke dokter gigi dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi bila
ada masalah kesehatan gigi dan mulut.
e. Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan makanan apa saja yang boleh
dimakan dan tidak boleh dimakan untuk pencegahan karies.
f. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan pada siswa SD
dengan pokok bahasan :
- prosedur menggosok gigi yang benar,meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi
- Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi u anak-anak
- Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan bila menderita
penyakit gigi
- Frekuensi kunjungan ke Dokter gigi
- Menanamkan pola makan yang benar pada anak-anak meliputi makanan yang bersifat
kariogenik dan non kariogenik
- Menanamkan pada siswa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan relevansinya di
masa mendatang, serta menanamkan sikap untuk memelihara kesehatan rongga mulut
secara berkesinambungan.
- Demo cara menggosok gigi yang benar dengan model gigi
b. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut siswa Sekolah Dasar, meliputi pemeriksaan
jaringan keras dan jaringan lunak dan melakukan pencatatan tentang hasil diagnosanya
secara keseluruhan.
c. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah/ guru untuk siswa yang memerlukan
perawatan lebih lanjut di puskesmas, yang merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan gigi
dan mulut.
d. Melakukan kegiatan sikat gigi massal
e. Meminta tanda tangan Kepala Sekolah sebagai bukti pendukung kegiatan
f. Mengisi buku tamu sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Melakukan ceramah/penyuluhan kesehatan
b. Demo atau praktek menggunakan media kesehatan
c. Diskusi dan tanya jawab
d. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa
6. Sasaran
Semua siswa siswi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :
8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Terlaksananya kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal kegiatan
b. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus disusun setiap akhir kegiatan.
9. Sumber Dana
APBD Lobar Tahun 2021

Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Dewi Wahyuningsih


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19800515 199903 2003
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

SIKAT GIGI MASSAL

1. Pendahuluan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan keberadaannya. Maka
sepantasnyalah kita menaruh perhatian dan fokus yang lebih besar dalam hal ini. Apalagi jika
semua elemen masih perlu ditingkatkan lagi rasa kepeduliannya akan kesehatan ini seperti
bagaimana tenaga kesehatan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan
kesehatan, masyarakat yang ke,udian mau sadar kembali bahwa kesehatannya merupakan hal
yang sangat penting untuk dijaga dan dari pemerintah sendiri adalah bagaimana agar masyarakat
Indonesia dapat menikmati hak dasar manusia hidup ini dengan tepat sasaran. Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan Mulut ( Sikat Gigi Massal ) pun suatu hal yang penting untuk diperhatikan,
karena mulut merupakan sebagai pintu masuk berbagai bakteri yang dapat memicu infeksi.
Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan penting khususnya dalam hal pengunyahan
(mastikasi), pengucapan/berbicara (fonetik), dan keindahan mulut (estetik) serta mengingat
begitu banyak penyakityang dapat ditimbulkan oleh bakteri mulut. Namun,pada kenyataannya,
hampir sebagian besar masyarakat tidak memiliki kepedulian akan pentingnya kesehatan gigi
dan mulut. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan ( tingkat
pendidikannya ) masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut serta dipengaruhi oleh tingkat
sosial ekonomi masyarakat.
Menjaga keehatan gigi dan mulut harus dipupuk sejak dini, dimulai dari usia dini. Dimana
anak-anak dalam hal ini siswa SD dididik untuk memiliki prilaku hidup bersih dan menjaga
kesehatan gigi dan mulut sehingga akan terbentuk individu-individu yang mampu melaksanakan
hidup sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan gigi dan mulut baik
perorangan maupun secara bermasyarakat.
2. Latar Belakang
Di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, ternyata terdapat banyak orang yang
didata pernah menderita penyakit gigi dan mulut satu tahun terakhir. Ini menandakan bahwa
sebagian besar masyarakatnya belum mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut dengan
baik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk
penyuluhan perlu diberikan pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya demi terus
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, sehingga terdapat masyarakat-masyarakat sadar kesehatan
khususnya kesehatan gigi dan mulut.
3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Memberitahukan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan hal-hal yang mesti dilakukan untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
B. Tujuan Khusus
a. Masyarakat memahami akan arti penting dari kesehatan gigi dan mulut
b. Masyarakat mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar
c. Masyarakat mengetahui penyakit-penyakit yang bisa ditimbulkan dari kerusakan gigi dan
mulut
d. Masyarakat memiliki pola prilaku hidup sehat yang bisa menghindarkannya dari penyakit
gigi dan mulut
e. Masyarakat mampu untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan pada siswa SD
dengan pokok bahasan :
- Prosedur menggosok gigi yang benar,meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi
- Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi u anak-anak
- Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan bila menderita penyakit
gigi
- Frekuensi kunjungan ke Dokter gigi
- Menanamkan pola makan yang benar pada anak-anak meliputi makanan yang bersifat
kariogenik dan non kariogenik
- Menanamkan pada siswa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan relevansinya di
masa mendatang, serta menanamkan sikap untuk memelihara kesehatan rongga mulut secara
berkesinambungan.
- Demo cara menggosok gigi yang benar dengan model gigi
b. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut siswa Sekolah Dasar, meliputi pemeriksaan
jaringan keras dan jaringan lunak dan melakukan pencatatan tentang hasil diagnosanya secara
keseluruhan.
c. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah/ guru untuk siswa yang memerlukan perawatan
lebih lanjut di puskesmas, yang merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan gigi dan mulut.
d. Melakukan kegiatan sikat gigi massal
e. Meminta tanda tangan Kepala Sekolah sebagai bukti pendukung kegiatan
f. Mengisi buku tamu sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Membuat surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan ke SD/MI
b. Mempersiapkan alat dan bahan di Puskesmas
c. Mendatangi lokasi/sekolah bersama tim dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah/guru
d. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : Penyuluhan di dalam kelas dengan
metode ceramah dan demonstrasi
e. Melakukan kegiata sikat gigi massal di halaman sekolah dengan diawasi oleh guru kelas
f. Setelah selesei, siswa mencuci tangan dan segera kembali ke kelas masing-masing
g. Melakukan dokumentasi kegiatan pada saat pelaksanaan kegiatan sikat gigi masal
6..Sasaran
a. Siswa kelas 3,4 dan 5 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :
8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Terlaksananya kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal kegiatan
b. Membuat laporan hasil kegiatan
9. Sumber Dana
APBD Lobar Tahun 2021

Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Dewi Wahyuningsih


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19800515 199903 2003
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LABUAPI
Jalan TGH. Lopan, Gg. Permas, Labuapi.
HP. 087 884 274 434, E-mail: pkmlabuapi.ok@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

PENJARINGAN KESEHATAN DAN BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH

1. Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yang berupa kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk pada khususnya, maupun maupun masyarakat pada
umumnya, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, diperlukan upaya
meningkatkan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit,salah satunya melakukan program
kesehatan di sekolah.
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan,
selain jumlahnya yang besar ( 30%) dari jumlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran
yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah kesehatan yang dialami peserta
didik sangat kompleks dan bervariasi. Pada peserta didik Sekolah Dasar ( SD ) atau Madrasah
Ibtidaiyah ( MI ) pada umumnya lebih banyak terkait dengan masalah prilaku hidup bersih dan
sehat, sedangkan pada peserta didik sekolah lanjutan berkaitan dengan prilaku beresiko.
2. Latar Belakang
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian anak SD/MI masih mengalami gizi
yang cukup serius. Hasil pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah ( TBABS )
tahun 1998, menunjukkan bahwa 37,8% anak SD/MI menderita Kurang Energi Protein ( KEP ),
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ( GAKY ) di derita oleh oleh 11,1% anak SD/MI
(2002),SKRT menunjukkan bahwa 47,2% anak usia sekolah menderita anemia gizi. Disamping
itu, masalah gizi kurang di beberapa daerah perkotaan terjadi maslah gizi lebih atau kegemukan
pada anak SD/MI.
Pravelensi kecacingan pada anak SD ( Depkes, 2000) sebesar 60-80%, karies dan
penyakit periodantal pada anak SD 74,4 (SKRT,2001). Survey kesehatan indera penglihatan
dan pendengaran pada anak usia sekolah yang dilakukan oleh Depkes pada tahun 1997
ditemukan kelainan refraksi sebesar 5%. Dengan meningkatnya angka kesakitan terdapat
menyebabkan menurunnya produktivitas belajar siswa.
Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut, perlu pemeriksaan jaringan kesehatan
siswa Sekolah Dasar dan Menengah Lanjutan Pertama (kelas 1) di wilayah kerja Puskesmas
Labuapi, dan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dalam rangka upaya preventif.
Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
mengetahui status kesehatan siswa sebagai salah satu upaya deteksi dini masalah kesehatan
serta dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan siswa dan dijadikan sebagai standar
pelayanan minimal di bidang kesehatan.
3. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Deteksi dini permasalahan kesehatan anak sekolah dan pencegahan penyakit
B. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penjaringan Kesehatan dan Bulan Imuniasi Anak Sekolah diharapkan
dapat:
a. Mengetahui status kesehatan siswa
b. Memiliki data golongan darah siswa
c. Diketahui penyakit pada siswa yang perlu ditindak lanjuti di puskesmas
d. Mencegah penyakit campak, diphteri, tetanus.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Pemetaan kesehatan siswa
b. Tercapainya cakupan indikator Penjaringan kesehatan anak sekolah 100%
c. Terkumpulnya data untuk melengkapi SPM
d. 90% siswa siswi mendapat booster campak dan TT
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pada tahap awal penjaringan kesehatan dan BIAS akan dilakukan di sekolah oleh guru,
membantu mengumpulkan siswa dan membantu mengidentifikasi data siswa. Pada tahap kedua
penjaringan kesehatan dilakukan oleh tenaga medis dengan prosedur pemeriksaan fisik yang
sederhana maupun dengan cara pengamatan, sedangkan BIAS dilakukan oleh jurim.
Pada tahap ketiga, penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter, dan akan jelas
memisahkan kasus yang telah di deteksi pada tahap pertama dan kedua, kemudian menetapkan
tindak lanjut pengamatan kasus tersebut.
6. Sasaran
a. Penjaringan
Siswa siswi baru kelas 1 SD dan kelas 1 SMP di kecamatan Labuapi
b. BIAS
Siswa siswi kelas 1 SD mendapat vaksin campak dan DT
Siswa siswi kelas 2 dan 3 SD mendapat vaksin TT
7. Jadwal Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :
8. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Terlaksananya kegiatan pelatihan sesuai dengan jadwal kegiatan
b. Melaporkan setiap hasil kesehatan setiap akhir bulan
9. Sumber Dana
APBD Lobar Tahun 2021

Mengetahui, Labuapi…………………………
Kepala UPT Puskesmas Labuapi Penanggung Jawab,

Rohayati, S.Si Taebi, ST


NIP. 19690310 198803 2004 NIP. 19631321 198703 1 317

Anda mungkin juga menyukai