Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS & PEMECAHAN MASALAH

NO
ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH
MASALAH PRIORITAS MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH
MASALAH TERPILIH

1 sebanyak 71.4% masy Desa sebanyak 57.1% masy Desa SLorok 5 4 5 100 sebanyak 46.4% masyarakat 1.kurangya pengetahuan 1)sosialisasi tentang TB & HIV 1)sosialisasi tentang TB & HIV
Slorok menyatakan bahwa belum rutin melakukan pemeriksaan IVA desa Slorok masih beranggapan masyarakat tentang penyakit sasaran kader ,masyakat sasaran kader ,masyakat
masih ada anggota keluarga dan SADARI bahwa gonta-ganti pasangan , HIV & TB( 2 )Kurangnya kader umum dan penderita TB & umum dan penderita TB &
yang merokok berhub. dengan ibu hamil yg HIV TB yang berperan( 3) HIV 2)Pengadaan sarana HIV 2)Pengadaan sarana
& memakai jarum suntik masyarakat masih Media promosi Media promosi
bergantian bukan faktor mengganggap penyakit TB & (leafleat,poster,brosur) (leafleat,poster,brosur)
penyebab HIV & sebanyak 3 HIV tidak berbahaya 3)kerjasama dengan Petugas 3)kerjasama dengan Petugas
pasien menderita TB (4)penderita TB bosan TB & kader lain, TB & kader lain,
minum obat(5)kurangnya 4)pemantauan dan 4)pemantauan dan
penyuluhan dari petugas ke pendampingan px TB & HIV pendampingan px TB & HIV
masyarakat tentang TB & HIV di pantau beri dukungan dan di pantau beri dukungan dan
(6) kuragnya sarana promosi suport suport
terkait TB & HIV (7) stigma
masyarakat terkait penyakit
HIV msh kuat

2 sebanyak 57.1% masy Desa 50% masyarakat Desa Slorok 4 3 4 48 sebanyak 57.1% masy Desa SLorok 1)karena kurangnya 1)Mengadakan kegiatan 1)Mengadakan kegiatan
SLorok belum rutin melakukan belum rutin melakukan pengtahuan masyarakat Pemeriksaan IVA secara Pemeriksaan IVA secara
pemeriksaan IVA dan SADARI membutuhkan pelayanan kesehatan pemeriksaan IVA dan SADARI tentang pentingnya Mandiri . 2) pengusulan Mandiri . 2) pengusulan
di bidang kesehatan lansia pemeriksaan IVA secara sarpras untuk pemeriksaan sarpras untuk pemeriksaan
rutin. 2)keterbatasan alat iva melalui dana desa. iva melalui dana desa.
speculum di posibel. 3) 3)sosialisasi tentang 3)sosialisasi tentang
kegiatan pemriksaan IVA pentingnya pemeriksan iva pentingnya pemeriksan iva
hanya dilakukan di satu dan sadari secara rutin media dan sadari secara rutin media
wilayah saja cetak cetak

3 masih ada 53.6% masyarakat sebanyak 46.4% masyarakat desa 5 5 5 125 Jumlah Kasus DBD Sebanyak 1 1)kurangnya pengetahuan 1)pengaktifan kembali 1)pengaktifan kembali
Desa Slorok yang belum Slorok masih beranggapan bahwa orang masyarakat tentang DBD dan kegiatan PSN (kebersihan kegiatan PSN (kebersihan
memnjadi peserta BPJS gonta-ganti pasangan , berhub. akibat DBD 2)kkurangnya lingkungan) 2)sosialisasi lingkungan) 2)sosialisasi
Kesehatan dengan ibu hamil yg HIV & memakai kesdaran masyarakat tentang tentang penyakit DBD tentang penyakit DBD
jarum suntik bergantian bukan faktor pentingnya PSN melalui media sosial maupun melalui media sosial maupun
penyebab HIV & sebanyak 3 pasien secara langsung (Kelompok secara langsung (Kelompok
menderita TB Masyarakat & Posyandu) Masyarakat & Posyandu)

4 50% masyarakat Desa Slorok Jumlah Kasus DBD Sebanyak 1 orang 4 4 4 64 50% masyarakat Desa Slorok 1)kurangnya sarpras untuk pengadaan sarpras untuk pengadaan sarpras untuk
membutuhkan pelayanan membutuhkan pelayanan pemriksaan kesehatan lansia kegiatan posy. Lansian kegiatan posy. Lansian
(Pemeriksaan Lab.) (Pemeriksaan Lab.)
kesehatan (tes Lab) di bidang kesehatan (tes Lab) di bidang
kesehatan lansia kesehatan lansia
5 sebanyak 46.4% masyarakat Jumlah Kasus Stunting sebanyak 38 2 3 4 24 Keluarga mengikuti program 1)berhubungan dengan 1)kolaborasi dengan tokoh 1)Sosialisasi & kolaborasi
desa Slorok masih balita Keluarga Berencana (KB) 26,35% kenyakinan 2)kurangnya agama untuk melakukan dengan tokoh agama untuk
beranggapan bahwa gonta- media promosi terkait sosialisi tentang program KB melakukan sosialisi tentang
ganti pasangan , berhub. program KB program KB
dengan ibu hamil yg HIV &
memakai jarum suntik
bergantian bukan faktor
penyebab HIV
6 sebanyak 42.9% masy Desa Keluarga mengikuti program Keluarga 3 3 3 27 Jumlah Kasus Stunting sebanyak 38 1)pernikahan di usia 1)sosialisasi tentang stunting 1)sosialisasi tentang stunting
Slorok yang membuang Berencana (KB) 26,35% balita dini ,2)kurangnya ke masyarakat melalui media ke masyarakat melalui media
limbah ke sawah dan sungai pengetahuan tentang sosial maupun secara sosial maupun secara
stunting 3) pola asuh langsung (kelompok masy. langsung (kelompok masy.
4)asupan gizi &Posyandu). 2)membentuk &Posyandu). 2)membentuk
kelas balita dengan masalah kelas balita dengan masalah
gizi gizi

7 sebanyak 39.2% masyarakat 0


Desa Slorok tidak
mengetahui tentang
kelompok pendukung ASI

8 sebanyak 32% masy Desa


Slorok menyatakan bahwa
gangguan jiwa bisa menular

9 masih ada 25% masy Desa


Slorok belum mengetahui efek
samping merokok

10 sebanyak 21.4% masy. tidak


mengetahui pengertian alat
kontrasepsi

11 masih ada 17.8% masy Desa


Slorok belum mengetahui
tujuan pemberian ASI ekslusif

12 sebanyak 14.3% masy Desa


Slorok menyatakan bahwa
gangguan jiwa tidak bisa
disembuhkan

13 Penderita hipertensi melakukan


pengobatan secara teratur 9,85%

14 Keluarga mengikuti program


Keluarga Berencana (KB)
26,35%

15 Keluarga sudah menjadi anggota


Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) 28,20%
16 Jumlah Kasus DBD Sebanyak 1
orang

17 Jumlah Kasus Stunting sebanyak


38 balita

8
PERENCANAAN KEGIATAN
PEMECAHAN MASALAH

1)sosialisasi tentang TB & HIV


sasaran kader ,masyakat
umum dan penderita TB &
HIV 2)Pengadaan sarana
Media promosi
(leafleat,poster,brosur)
3)kerjasama dengan Petugas
TB & kader lain,
4)pemantauan dan
pendampingan px TB & HIV
di pantau beri dukungan dan
suport

1)Mengadakan kegiatan
Pemeriksaan IVA secara
Mandiri . 2) pengusulan
sarpras untuk pemeriksaan
iva melalui dana desa.
3)sosialisasi tentang
pentingnya pemeriksan iva
dan sadari secara rutin media
cetak

1)pengaktifan kembali
kegiatan PSN (kebersihan
lingkungan) 2)sosialisasi
tentang penyakit DBD
melalui media sosial maupun
secara langsung (Kelompok
Masyarakat & Posyandu)

pengadaan sarpras untuk


kegiatan posy. Lansian
(Pemeriksaan Lab.)
1)Sosialisasi & kolaborasi
dengan tokoh agama untuk
melakukan sosialisi tentang
program KB

1)sosialisasi tentang stunting


ke masyarakat melalui media
sosial maupun secara
langsung (kelompok masy.
&Posyandu). 2)membentuk
kelas balita dengan masalah
gizi

Anda mungkin juga menyukai