Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

HIV AIDS dan INFEKSI MENULAR SEKSUAL


UPTD PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


BERAU TAHUN 2024
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
HIV / AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

A. PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu dari negara di Asia yang memiliki kerentanan HIV
akibat dampak perubahan ekonomi dan perubahan kehidupan sosial. Saat ini epidemi AIDS
dunia sudah memasuki dekade ketiga, namun penyebaran infeksi terus berlangsung yang
menyebabkan negara kehilangan sumber daya dikarenakan masalah tersebut. Materi dasar
dalam pelatihan konseling dan tes HIV akan menggambarkan kebijakan Pemerintah RI
dalam penanganan HIV dan membantu peserta memahami arti dari epidemiologi. Program
HIV AIDS dikelola pemerintah dan masyarakat merupakan kebijakan yang terpadu
untuk mencegah penularan HIV dan memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV.
Berdasarkan Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa setiap kegiatan
dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan. Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 mengamanatkan perlunya
peningkatan upaya penanggulangan HIV dan AIDS di seluruh Indonesia.

Infeksi Menular Seksual (IMS) di negara berkembang merupakan masalah besar


dalam bidang kesehatan masyarakat. Di Asia Tenggara terdapat hampir 50 juta IMS
setiap tahun. IMS dapat menyebabkan individu menjadi rentan terhadap infeksi HIV.
IMS dalam populasi merupakan faktor utama pendorong terjadinya pandemi HIV di
negara berkembang. Proporsi infeksi baru HIV dalam populasi IMS, lebih tinggi pada
awal dan pertengahan epidemi HIV. Penularan infeksi melalui hubungan seksual diikuti
dengan perilaku yang menempatkan individu dalam resiko tertular HIV, seperti
berganti-ganti pasangan seksual, pasangan beresiko tinggi, dan tidak konsisten
menggunakan kondom. Pencegahab terhadap IMS akan melindungi diri tertular HIV.

B. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan,
mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Untuk
keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran
aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang- orang berisiko tertular atau rawan
tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik
tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,
lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan
kalangan muda berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat
di dunia. Pada tahun 2007 jumlah ODHA di seluruh dunia diperkirakan sudah
mencapai 33.2 juta (30.6 – 3 6.1 juta). Setiap hari, lebih 6800 orang terinfeksi
HIV dan lebih dari 5700 meninggal karena AIDS, yang disebabkan terutama
kurangnya akses terhadap pelayanan pengobatan dan pencegahan HIV. Seperti
diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi
terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) pada
populasi kunci tahun 2007 dan 2011 (Kemenkes, 2007 dan 2011) menunjukkan
bahwa pravalensi HIV pada pengguna napza suntik (penasun) turun dari 52,4%
pada tahun 2007 menjadi 42,4% tahun 2011. Prevalensi HIV pada waria, wanita
pekerja seks langsung (WPSL) dan wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL)
tampak stabil atau sedikit berkurang, dari 24,3% menjadi 23,2% (waria), dari 9,8%
menjadi 9,3%(WPSL), dan 4% menjadi 3% menjadi 3,1% (WPSTL). Namun demikian,
meningkatnya prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki (LSL) dari 5,3%
menjadi 12,4% dan klieng WPS dari 0,1% menjadi 0,7% meningkatkan
kekhawatiran. Model matematik dari epidemi HIV di Indonesia (Asian Epidemic
Model) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang
meningkat pesat sampai dengan tahun 2016 jika tidak dilakukan percepatan upaya
pencegahan dan pengobatan. Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu
dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih
intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang
cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Kampung Bugis sebagai salah satu Puskesmas ikut serta dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa
Layanan PDP VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok
resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi
kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. TUJUAN UMUM
Program HIV AIDS dan IMS di UPTD Puskesmasn Kampung Bugis
adalah pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS dan IMS di masyarakat
khususnya di wilayah kerja UPTD Kampung Bugis.
2. TUJUAN KHUSUS
Program HIV- AIDS dan IMS di UPTD Puskesmas Kampung Bugis adalah;
 Menemukan Dini Kasus penderita HIV kepada populasi kunci
 Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
 Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular
HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual(IMS)
 Meningkatkan Kualitas Hidup ODHIV melalui Pengobatan ARV
 Mengurangi Dampak Buruk penyebaran HIV/AIDS khusunya dikalangan para
pengguna Narkoba Suntik Melalui Program PTRM.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Test Hiv atas Inisiasi petugas Kesehatan ( PITC) pasien 1. Koordinasi dengan
yang berkunjung kelayanan klinis UPTD Puskesmas Labolaturium,poli umum,KIA dan PJ
Kampung Bugis Catin.

2 1. Koordinasi dengan Lembaga Penggiat


Melakukan konseling dan test HIV sukarela (VCT) HIV/AIDS (Mahakan Plus)
maupun konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung2. Koordinasi Dengan Semua jenis
maupun luar gedung UPTD Puskesmas Kampung Layanan Yang ada di UPTD
Bugis Puskesmas Kampung Bugis

3 1. Koordinasi dengan dokter PJ PDP.


2. Koordinasi dengan Lembaga
pendamping ODHIV (Female Plus)
untuk dilakukan Pendampingan
Melakukan Pengobatan/pemberian ARV pada ODHIV
pengobatan baik ODHIV baru
baru/lama baik yang ditemukan di dalam gedung
maupun ODHIV lama.
maupun rujukan dari Faskes lainya.
2. Koordinasi dengan labolaturium
untuk pemeriksaan penunjang
pada ODHIV sesuai dengan
kebutuhan.
4 1. Koordinasi dengan Lembaga
Penjangkau (Mahakam Plus )untuk
melakukan skrining terhadap
Mobile Kinik layanan konseling dan tes HIV pada
Populasi kunci
kelompok antar populasi (KAP)/kelompok pada
(LSL,WARIA,Penasun dan WPS).
populasi resiko tinggi
2. Koordinasi dengan TIM Mobile
Klinik Puskesmas Kampung Bugis.

5 1. Koordinasi dengan Bidan


koordinator untuk jadwal ANC
Mobile Kinik layanan konseling dan tes HIV pada terpadu.
kelompok antar populasi khusus 2. Koordinasi dengan Petugas TB
untuk Melakukan layanan Skrining
Tes HIV pada Pasien TB.
6 1. Koordinasi dengan Lembaga
Pendamping ODHIV dan
Pendampingan ODHA Akses ARV ke PDP Penjangkau agar ODHIV baru mau
melakukan Pengobatan ARV.

7 Pelacakan Kasus ARV-LFU 1.Koordinasi dengan Lembaga


Pendamping ODHIV (Mahakam plus)
untuk melakukan kunjungan terhadap
ODHIV LFU (loss to Follow up) agar
mau kembali melakukan terapi ARV.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Lintas Program
NO Kegiatan Pokok Pelaksana Program UKM Lintas Sektor Terkait Ket
Terkait
1 1. Menyusun rencana 1. Poli
kegiatan Umum,KIA,T
2. Koordinasi dengan B,UGD
Layanan terkait Membuat
3. Menyiapkan alat dan rujukan
bahan unternal
4. Melaksanakan Untuk
Test Hiv atas pelayanan dilakukan
Inisiasi petugas 5. Membuat Laporan pemeriksaan
Kesehatan ( PITC) kegiatan Tes HIV
pasien yang kepada
berkunjung pasien yg
kelayanan klinis memerlukan
puskesmas penegakan
Sukarahayu diagnosa.
2. Labolaturium
Melakukan
pengambilan
sample darah
dan
melakukan
pemeriksaan.

2 1. Menyusun rencana 1. Labolaturium 1. Dinas Kesehatan


Melakukan kegiatan Melakukan 2. Mahakam Plus
konseling dan test 2. Koordinasi dengan pengambilan Melakukan
HIV sukarela (VCT) Lembaga Penggiat sample darah pendampingan
maupun konseling HIV dan kepada pasien yang
IMS baik rujukan 3. Menyiapkan alat melakukan mau dilakukan VCT.
dari dalam gedung dan bahan pemeriksaan.
maupun luar 4. Melaksanakan
gedung Puskesmas pelayanan
Kampung Bugis 5. Membuat Laporan
kegiatan
3 Melakukan 2. Menyusun rencana 1. Labolaturium Melakukan
Pengobatan/pembe kegiatan Melakukan pendampingan
rian ARV pada 3. Koordinasi dengan pemeriksaan kepada pasien yang
ODHIV baru/lama Lembaga Penggiat penunjang mau masuk terapi
baik yang HIV yang ARV
ditemukan di dalam 4. Menyiapkan alat dibutuhkan
gedung maupun dan bahan untuk masuk
5. Melaksanakan ke dalam
rujukan dari Faskes pelayanan Terapi ARV
lainya. 6. Membuat Laporan
kegiatan
4 1. Menyusun rencana 1. Labolaturium 1. Dinas Kesehatan
kegiatan Menyiapkan 2. Mahakam Plus
2. Koordinasi dengan alat dan dan Sanggam Of
Mobile VCT Lembaga penggiat bahan. Dan Glory
layanan konseling HIV untuk melaksanakan Melakukan
dan tes HIV pada pelaksaan Mobile kegiatan dan pendampingan
kelompok antar VCT pemeriksaan kepada
populasi 3. Koordinasi denga Sample kelompok2
(KAP)/kelompok TIM HIV/AIDS darah. Resiko tinggi
pada populasi 4. Menyiapka alat dan (WPS,LSL,WARI
resiko tinggi bahan A,PENASUN)
5. Melaksanakan
kegiatan

5 1. Menyusun rencana 1. Petugas


kegiatan koordinator
2. Koordinasi Bidan dan bidan
koordinator/Pet TB Desa
Mobile Kinik
untuk pelaksaan Menyiapkan
layanan konseling
Mobile VCT Jadwal dan
dan tes HIV pada
3. Koordinasi denga sasaran
kelompok antar
TIM HIV/AIDS
populasi khusus
4. Menyiapka alat dan
bahan
5. Melaksanakan
kegiatan
6 1. Menyusun rencana 1. Labolaturium 1. RSUD ABD Rivai
kegiatan Melakukan 2. Mahakam Plus
2. Koordinasi dengan pemeriksaan Melakukan
Lembaga penggiat penunjang yang pendampingan
HIV untuk dibutuhkan untuk kepada ODHIV yang
Pendampingan
pelaksaan masuk ke dalam akan melakukan
ODHA Akses ARV
Pendampingan Terapi ARV Akses ARV.
ke PDP
ODHA Akses ARV
3. Menyiapka alat dan
bahan
4. Melaksanakan
kegiatan
7 Pelacakan Kasus 1. Menyusun rencana 1.Petugas 1. Petugas
ARV-LFU kegiatan Melakukan Melakukan
2. Koordinasi dengan pendampingan pendampingan
Lembaga penggiat terhadap pasien terhadap pasien
HIV untuk ODHA LFU di ODHA LFU di
pelaksaan wilayah Binaan. wilayah Binaan.
Pelacakan ODHA
ARV-LFU
3. Menyiapka alat dan
bahan
4. Melaksanakan
kegiatan

F. SASARAN
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-
Aids dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS),yaitu wanita penjaja seks
(WPS),Lelaki Beresiko Tinggi (LBT)penguna nafza suntik, waria, LSL dan
pasangan beresiko tinggi.
b. Pelanggan yang berkunjung ke puskesmas Sukarahayu yang menunjukan
adanya gejala IMS.
c. Semua Ibu hami baik yang berkunjung ke puskesmas maupun rujukan dari
faskes lain.
d. Pasien TBc Paru.
2. Merujuk pasien dengan HIV positiv ke layanan CST untuk mendapatkan terapi ARV
sebesar 100%
3. Penyuluhan HIV/Aids dan IMS di lakukan minimal 3 kali dalam Setahun
4. Mobile VCT di lakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun
5. Laporan Program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 5 setiap bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 1 sd
Test Hiv atas Inisiasi
1 sd
1 sd 3 1 sd
petugas Kesehatan 1 sd
1 sd
1 sd 1 sd 1 sd 30 1 sd 30
1 sd 31
31 28 0 1 sd 31 31
( PITC) pasien yang 31 30 31 31 Sep Nov Des
Ja Fe Ju Agu Ok
berkunjung Ma Ap Me Jul tem em em
nu bru ni stus tob
kelayanan klinis ret ril i i ber ber ber
ari ari 2 202 er
puskesmas Kampung 20 20 20 20 202 202 202
20 20 0 4 20
Bugis 24 24 24 24 4 4 4
24 24 2 24
4
2 1 sd
Melakukan konseling
1 sd
1 sd 3 1 sd
dan test HIV sukarela 1 sd
1 sd
1 sd 1 sd 1 sd 30 1 sd 30
1 sd 31
31 28 0 1 sd 31 31
(VCT) maupun 31 30 31 31 Sep Nov Des
Ja Fe Ju Agu Ok
konseling IMS baik Ma Ap Me Jul tem em em
nu bru ni stus tob
rujukan dari dalam ret ril i i ber ber ber
ari ari 2 202 er
gedung maupun luar 20 20 20 20 202 202 202
20 20 0 4 20
gedung Puskesmas 24 24 24 24 4 4 4
24 24 2 24
Sukarahayu
4
3 Melakukan 1 sd
1 sd
1 sd
1 sd
1 sd
1 sd
1 sd
1 sd 31
1 sd 30
1 sd
1 sd 30
1 sd 31
Pengobatan/pemberi 31 28 31 30 31 3 31 Agu Sep 31 Nov Des
0
an ARV pada ODHIV
Ja Fe Ju Ok
baru/lama baik yang Ma Ap Me Jul tem em em
nu bru ni stus tob
ditemukan di dalam ret ril i i ber ber ber
ari ari 2 202 er
gedung maupun 20 20 20 20 202 202 202
20 20 0 4 20
rujukan dari Faskes 24 24 24 24 4 4 4
24 24 2 24
lainya.
4
4 Mobile VCT layanan 22,23, 10,11,
konseling dan tes 24, 24,25 12,
HIV pada kelompok 25 Jul 13
antar populasi Ma 22 23, i Ok
(KAP)/kelompok r 20 t
pada populasi resiko 20 24 20
tinggi 24 24

15,16,12,13, 11,132,
7,8,9,1
Mobile Kinik layanan 17, 14, 13,
0
konseling dan tes 18 15 14
Agu
HIV pada kelompok Me Ju SE
stus
antar populasi i ni P
202
khusus 20 20 202
4
24 24 4

6 17 20JU
21 23
AP NI
Pendampingan JU 18 SEP OK
RI 2
ODHA Akses ARV ke LI 202 T
L 0
PDP 20 4 20
20 2
24 24
24 4
7 24JU
Pelacakan Kasus LI
ARV-LFU 20
24

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan Kegiatan program akan di evaluasi 3 bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasi.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. PENCATATAN
A. Kegiatan Program Pada penyelengaraan UKP akan di catat pada format pencatatan
harian kemudian akan di rekap pada akhir bulan
B. Kegiatan program pada pelayanan UKM akan di dokumentasikan pada notulen
kegiatan
2. PELAPORAN
Laporan bulanan kegiatan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
di entry di aplikasi SIHA dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

J. PENUTUP
Demikian KAK ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan hiv /aids dan Infeksi
Menular Seksual di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kampung Bugis.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kampung Bugis Penanggung Jawab Upaya

H. Bachri Karta Kesuma, A.Md.Kep,SKM dr. Hj. Datik Yuli Darwati


NIP.196609281988011001 NIP. 197807262006042011

Anda mungkin juga menyukai