Anda di halaman 1dari 19

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

TATA LAKSANA PENGOBATAN


PASIEN KUSTA
Oleh: Ns. Andy Nuriyanto, S.Kep., M.Kep., CHt., CP.NNLP

Disampaikan Pada:
Advokasi dan Validasi data Program P2-Kusta/Frambusia Tingkat Kabupaten Berau
Hotel Palmy Kabupaten Berau
Tanjung Redeb, 30 Oktober – 1 November 2023
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

REGIMEN PENGOBATAN KUSTA


PB ANAK PB DEWASA
MDT

Multy Drug Therapy


• Kombinasi dua atau lebih obat antikusta yang salah satunya harus
terdiri atas Rifampisin sebagai antikusta yang bersifat bakterisid
kuat dengan obat anti kusta lain yang bersifat bakteriostatik
• Regimen MDT yang dianjurkan oleh WHO diberikan sesuai
klasifikasi penyakit yang diderita dan dikemas dalam bentuk blister
pak yang setiap blisternya adalah untuk satu bulan.
MB ANAK MB DEWASA

KANDUNGAN MDT
• Rifampisin: bacterisid
• DDS (Dapson): bacterisid lemah / Bacteriostatis
• Lampren: bacteriostatis dan anti inflamasi kuat
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

REGIMEN KUSTA PAUBACILLARY (PB)


Untuk penderita PB diberikan 6 blister PB ANAK

yang harus diminum selama 6 -9 bulan


Berdasarkan Berat Badan Anak:
• Rifampisin: 10-15 mg/kgBB
• Dapson : 1-2 mg/kgBB
ANAK (10-14 tahun)

Pengobatan bulanan adalah dosis hari pertama


dari blister MDT yang diminum di depan petugas
dan terdiri atas:
• 2 kapsul Rifampisin 150 mg dan 300 mg
• 1 tablet Dapson (DDS) 50 mg

Pengobatan harian: hari ke-2 hingga 28


• Satu tablet Dapson 50 mg

Pada pasien anak berusia kurang dari 5 tahun, dosis disesuaikan dengan berat badan
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

REGIMEN KUSTA PAUBACILLARY (PB)


Untuk penderita PB diberikan 6 blister
PB DEWASA

yang harus diminum selama 6 -9 bulan

DEWASA

Pengobatan bulanan adalah dosis hari pertama


dari blister MDT yang diminum di depan petugas
dan terdiri atas:
• 2 kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg)
• 1 tablet Dapson (DDS) 100 mg

Pengobatan harian: hari ke-2 hingga 28


• Satu tablet Dapson 100 mg
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

REGIMEN KUSTA MULTIBACILLARY (MB)


Untuk penderita MB diberikan MB ANAK

duabelas (12) blister yang harus Berdasarkan Berat Badan Anak:


diminum selama 12 -18 bulan • Rifampisin: 10-15 mg/kgBB
• Dapson : 1-2 mg/kgBB
ANAK (UMUR 10-14 THN) • Lampren : 1 mg/kgBB
Pengobatan bulanan adalah dosis hari pertama
dari blister MDT yang diminum di depan petugas
dan terdiri atas:
• Dua kapsul Rifampisin 150 mg dan 300 mg
• Tiga kapsul Lampren @ 50 mg (150 mg)
• Satu tablet Dapson (DDS) 50 mg

Pengobatan harian adalah dosis obat-obat yang


diminum mulai hari kedua pengobatan hingga hari
ke duapuluh delapan, dan terdiri atas:
• Satu kapsul Lampren/Clofazimine 50 mg
• Satu tablet Dapson 50 mg
Pada pasien anak berusia kurang dari 5 tahun, dosis disesuaikan dengan berat badan
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

REGIMEN KUSTA MULTIBACILLARY (MB)


MB DEWASA
Untuk penderita MB diberikan
duabelas (12) blister yang harus
diminum selama 12 -18 bulan

DEWASA
Pengobatan bulanan adalah dosis hari pertama
dari blister MDT yang diminum di depan petugas
dan terdiri atas:
• Dua kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg)
• Tiga kapsul Lampren @ 100 mg (300 mg)
• Satu tablet Dapson (DDS) 100 mg

Pengobatan harian adalah dosis obat-obat yang


diminum mulai hari kedua pengobatan hingga hari
ke duapuluh delapan, dan terdiri atas:
• Satu kapsul Lampren/Clofazimine 50 mg
• Satu tablet Dapson 100 mg
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

CARA MINUM MDT DAN EDUKASI KEPADA PASIEN DEWASA


TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

CARA MINUM MDT DAN EDUKASI KEPADA PASIEN ANAK


TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EFEK SAMPING MDT DAN PENANGANANNYA


RIFAMPISIN LAMPREN (CLOFAZIMINE)

• Sindroma pernafasan seperti sesak, hingga kollaps, dan shock. • Warna kulit terutama pada infiltrat/bercak berwarna ungu
Atasi segera dengan pemberian cairan, obat-obat anti shock sampai kehitam-hitaman. Clofazimine dapat melewati sawar
seperti adrenalin dan antihistamin. placenta sehingga bayi yang lahir dari wanita yang
• Hepatotoksik, umumnya nampak sebagai ikterus dan pasien mendapatkan lamprene selama kehamilannya akan menjadi
mengeluhkan mual serta hilangnya selera makan. Bila lebih gelap warna kulitnya.
gangguan fungsi hati yang terjadi pasti memang disebabkan • Kulit dan mukosa kering sehingga keringat dan airmata
oleh obat ini, maka rifampisin tidak lagi diberikan berkurang.
• Sindroma kulit seperti rasa panas di badan (flushing), gatal • Sebaiknya lamprene dimakan dekat dengan waktu makan atau
(pruritus). Biasanya hanya terjadi ringan dan sementara. diminum bersama segelas susu.
• Sindroma perut seperti rasa nyeri, mual, muntah dan diare. Hal • Nyeri perut terjadi karena endapan kristal clofazimine dalam
ini sering terjadi jika rifampisin diminum saat perut kosong. usus halus menyebabkan terjadinya inflamasi di ujung usus
• Sindrome “flu“ seperti demam, menggigil dan sakit tulang. halus.
Penanganannya cukup dengan terapi simptomatik. \ • Beberapa efek samping yang jarang meliputi : kaburnya
• Perubahan warna kencing, faeces, ludah, air mata dan keringat penglihatan, mata yang kering dan iritasi, fotosensitivitas,
menjadi merah. Ini hanya berlangsung sementara, perlu berat badan turun karena kurangnya nafsu makan serta depresi
diberitahukan kepada penderita agar tidak kaget akibat perubahan warna kulit.
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EFEK SAMPING MDT DAN PENANGANANNYA


DAPSON (DDS)
a. Prednison 50 mg sehari selama 2 hari
• “Dapson syndrome” merupakan salah satu bentuk reaksi alergi b. Prednison 40 mg sehari selama 2 hari
terhadap dapson, merupakan reaksi hipersentivitas yang c. Prednison 30 mg sehari selama 3 hari
sangat jarang terjadi dan umumnya terjadi pada 6 minggu d. Prednison 25 mg sehari selama 4-5 hari
pertama terapi. e. Prednison 20 mg sehari selama 4-5 hari
• Penanganan: menghentikan Dapson dan menghindari semua f. Prednison 15 mg sehari selama 4-5 hari
obat yang tergolong senyawa sulfa. g. Prednison 10 mg sehari selama 4-5 hari
• Berikan paracetamol jika terjadi demam (dosis 3x 500 mg h. Prednison 5 mg sehari selama 4-5 hari
sampai 3 x 1000 mg), jangan beri antalgin
• Menjaga keadaan umum (cairan dan nutrisi) penderita tetap
baik.
• CTM 3 x 4 mg hingga 4 x 4 mg selama 3 – 4 hari tergantung
keadaan penderita; bila sindrom dapson sudah melibatkan
pengelupasan kulit dan mukosa (dermatitis exfoliatif) berikan
kortikosteroid (prednison) dengan dosis sebagai berikut:
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EFEK SAMPING MDT DAN PENANGANANNYA


BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

PENGOBATAN MB PADA PASIEN YANG TIDAK DAPAT MENGGUNAKAN RIFAMPISIN


BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

PENGOBATAN MB YANG TIDAK DAPAT MENGKONSUMSI DAPSON


BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EVALUASI HASIL PENGOBATAN

Release From Treatment/RFT (= Selesai Pengobatan = Sembuh)

• Penderita PB dapat dinyatakan RFT setelah mendapat


pengobatan 6 dosis (blister) dalam waktu 6 - 9 bulan
• Penderita MB dapat dinyatakan RFT setelah mendapat
pengobatan 12 dosis (blister) dalam waktu 12-18 bulan

Pasien yang sudah RFT namun memiliki faktor risiko:


• Cacat tingkat-1 atau 2.
• Pernah mengalami reaksi
• BTA pada awal pengobatan positif >3 (ada nodul atau infiltrat)
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EVALUASI HASIL PENGOBATAN

Defaulter
• Jika seorang penderita PB tidak mengambil /
minum obatnya lebih dari 3 bulan (tidak
mungkin baginya untuk menyelesaikan
pengobatan sesuai waktu yang ditetapkan),
maka mereka dinyatakan sebagai
Default(er) PB.
• Jika seorang penderita MB tidak
mengambil/minum obatnya lebih dari 6
bulan (tidak mungkin baginya untuk
menyelesaikan pengobatan sesuai waktu
yang ditetapkan), maka mereka dinyatakan
sebagai Default(er) MB.
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

EVALUASI HASIL PENGOBATAN

Relaps (Kambuh)

• Terjadi bila sebelumnya penderita kusta sudah pernah


dinyatakan sembuh atau telah menyelesaikan pengobatan MDT
oleh dokter atau petugas kesehatan, timbul lesi kulit baru di
tempat yang berbeda dan bukan lesi lama yang bertambah
aktif.
• Penderita kusta juga dinyatakan relaps bila terdapat penebalan
saraf baru yang disertai deficit neurologis yang sebelumnya
tidak ada
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

ANALISA KRITIS REGIMEN TERAPI PADA KASUS KUSTA


Tipe MB, anak usia 5 tahun, berat badan 15 Kg

Tipe MB, anak usia 13 tahun, BB 32 Kg

Tipe PB, anak usia 5 tahun, berat badan 17 Kg


BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

ANALISA KRITIS REGIMEN TERAPI PADA KASUS KUSTA


Tipe PB, Anak usia 11 tahun, Berat Badan 27 Kg

Tipe MB, pemuda berumur 18 tahun, Berat Badan tidak diketahui

Tipe PB, Orang Dewasa, Berat Badan tidak diketahui


BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BERAU

TATA LAKSANA PENGOBATAN


PASIEN KUSTA
Oleh: Ns. Andy Nuriyanto, S.Kep., M.Kep., CHt., CP.NNLP

Disampaikan Pada:
Advokasi dan Validasi data Program P2-Kusta/Frambusia Tingkat Kabupaten Berau
Hotel Palmy Kabupaten Berau
Tanjung Redeb, 30 Oktober – 1 November 2023

Anda mungkin juga menyukai