R/ Diazepam
S 3 x 10 amp
Dosis ?
Umur : Dewasa
Obat lainnya ATS ( Anti Tetanus Serum )
Keluhan : Kesakitan
Kemungkinan apa yang terjadi ?
Apa yang harus di lakukan ?
Pembahas
an Diazepam injeksi
Dosis yang digunakan dalam tetanus pada dewasa dan anak berusia
1 bulan atau lebih : 100-300 g/KgBB, yang diberikan setiap 1-4
jam secara IV atau 3 sampai 10mg/KgBB, dapat diberikan 24 jam
secara infus intravena.
Dosis Maintenance untuk terapi simptomatik kejang pada tetanus :
10 ampul = 100 mg/500ml cairan infus ( mg/kgBB/hari ) diberikan
secara drips ( syringe pump )
Kesimpulan :
• Dari segi dosis, dosis diazepam masih dalam range
dosis terapi 10 mg – 500 mg/hari.
Perhitungan dosis: • Pada resep dosis yang diberikan dapat diberikan
secara i.v dan infus
Pada kasus ini pasien tidak diketahui berat
badannya, misalnya BB pasien 50 kg Keluhan sakit :
Perlu di perjelas lagi rasa sakit yang di rasakan, apakah
Dosis minimum : karena penyuntikan obat atau di karenakan tetanus.
3 mg/kgBB x 50 kg BB = 150 mg/hari
Dosis maksimum : Bila karena tetanus : pemberian obat ATS dan diazepam
10 mg/kgBB x 50 kg BB = 500 mg/hari dapat juga digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
yang diakibatkan tetanus.
Dosis dalam Resep
1 kali pemakaian = 10 mg x 10 = 100 mg Bila karena proses penyuntikan : kemungkinan yang
1 hari pemakaian = 3 x 100 mg = 300 mg terjadi adalah ekstravasi ( bocornya obat dari vena ke
jaringan disekitarnya ).
Cara mengatasi :
• Injeksi diazepam diberikan melalui infus
•Injeksi diazepam dapat dilakukan dengan mengencerkan injeksi diazepam dalam cairan infus Nacl 0.9%, dextrose
5%.
Literatur :
BNF edisi 61 tahun 2011, halaman 783
Martindal edisi 36 tahun 2009, halaman 993
AHFS 28 tahun 2012, halaman 08
Handbook of injectable drug halaman 509
Nama : Yossi Apri Karlina
Npm : 20344173
Soal Cara Pem
akaian
R/ Depakote tab no. LX
S2×1
Umur : 11 tahun
Anak tidak bisa menelan tablet.
Bagaimana ?
Kontraindikasi : Penyakit hati atau gangguan fungsi hati yang signifikan. Diketahui
mengalami gangguan siklus urea.
Interaksi Obat : Tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat antiepilepsi, aspirin,
depresan sistem saraf pusat, barbiturat, warfarin, dikumarol.
Efek Samping : Mual, muntah, gangguan pencernaan, diare, kram perut, konstipasi, anoreksia,
sedasi, sakit kepala, pusing, nistagmus, ruam kulit, eritema multiformis.
Dosis obat : Dosis awal :15 mg/kgbb/hari, ditingkatkan dengan interval 1 minggu
5-10 mg/kgbb/hari hingga kejang terkendali
Dosis maksimal: 60 mg/kgbb/hari.
Perhitungan Dosis
1 tab Depakote 250 mg
60 tab / 2×1 = 30 hari
1 sendok teh (5ml) Depakene syr 250mg
Depakene syr no .......... ?
Penyelesaian :
2× 5ml (1 sendok teh/obat)
2× 5ml = 10 ml
10 ml × 30 hari = 300 ml
1 botol 120 ml
Jadi, untuk 1 bulan = 300 ml / 120 ml = 2,5 = 3
botol
Pemberian oral : Tablet ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan
Penanya : Asisten Apoteker
Anak tidak bisa menelan tablet. Bagaimana?
Karena dekapote merupakan tablet salut enterik jadi sediaannya tidak bisa diracik,
yang mana tablet salut enterik itu sendiri memiliki sifat lepas tunda. Tablet ini
dirancang untuk tidak berubah ketika melewati lambung menuju usus, tempat tablet
pecah dan memungkinkan disolusi obat. Salut enterik juga digunakan apabila bahan
obat dirusak oleh asam lambung atau mengiritasi mukosa lambung atau saat tablet
melintasi lambung dapat meningkatkan absorpsi obat.
Kesimpulannya : Maka sebaiknya sediaan dekapote tablet dirubah dalam bentuk sirup
agar memudahkan anak dalam menelan obat.
S 3 X 3 TETES
UMUR : 1 TAHUN
DOSIS : ???
Soal Dosis
NVP = Nevirapine
Indikasi : digunakan kombinasi dengan setidaknya 2 obat antiretroviral untuk pengobatan
infeksi HIV.
Pencegahan HIV antara ibu dan anak pada wanita yang sedang hamil yang tidak mendapat
terapi antiretroviral pada waktu melahirkan.
Nevirapin (Martindale Ed.36, hal 900)
Dosis = 150 mg/m2 x 0.223 m2
= 33.45 mg/hari
Dosis dalam resep
1 x pakai = 15 mg
1 x hari = 1 x 15 mg = 15 mg
Sediaan yang ada di RS:
Duviral (Zidovudin 300 mg dan Lamivudin 150 mg)
Hifiral (Lamivudin 150 mg)
Nevirapin
konfirmasi ulang
Pada resep juga dapat dilihat, resep pertama dan kedua kepada dokter
terdapat kandungan obat yang sama (Lamivudine)
dengan aturan pemakaian yang berbeda
Resep pertama, 4 x sehari
Resep ke-2, 2 x sehari
Literatur :
MIMS Ed.11 hal 314
Martindale ed 39, hal 900 dan 916
BNF for Child 2009, hal 373 dan 377
Nama : Elia Gushartati
Npm : 20344177
Soal Cara Pem
akaian
Penanya : Asisten Apoteker
Mylanta susp bisa diberikan tetapi di beri jarak minum obatnya dengan
ciprofloksasin selama 2-6 jam karna ada interaksi yang menyebabkan menurunnya
*efektivitas
Phaproxindari ciproflokasasin
kandungan ciprofloksasin 500 mg
( ISO Vol 52 Hal. 103 )
* Mylanta susp
Pembahasan Al-hidroksida gel kering 200 mg, Mg-Hidroksida 200 mg, Simetikon
20mg/5ml atau tab
( ISO Vol. 52 Hal 319 )
Gastrul
Zat aktif : Misoprostol
Indikasi : Mencegah ulkus gaster yang diindikasikan AINS pada pasien
dengan resiko tinggi mengalami komplikasi
Efek samping : Gangguan GI ( Diare dan nyeri abdomen )
( IONI 2017 Hal. 62 )
Interaksi obat : Al-hidroksid dan MG-hidroksin menurunkan kadar
ciprofloksasin
Nama : Citra Chairunnisa M.
Amin
Npm : 20344179
Soal Interaksi O
bat
R/ Cisapride
S 3 dd 1
R/ Ranitidin
S 3 dd 1
Peringatan : aritmia jantung, gagal jantung kronis, meningkatkan motilitas GI, gangguan
pernapasan.
Interaksi Obat : dapat meningkatkan absorpsi ranitidin
Ranitidin
Merupakan H2 bloker. Obat ini menghambat reseptor H2 secara selektif pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat dirangsang untuk
mengeluarkan asam
lambung.
Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, refluks esofagitis, hipersekresi patologi seperti sindrom zolinger
Dosis :
Ulkus peptikum dan Ulkus duodenum :
150 mg 2x sehari pagi dan malam atau 300 mg sekali sehari (4-8 minggu )
Refluks esofagitis : 150 mg, 2x Sehari
Sindrom Zolinger : awalnya 150 mg 3x sehari, kemudian 150 mg 2x sehari
Pemeliharaan : 150 mg 1x sehari sebelum tidur malam
Efek Samping : Sakit kepala, lemah konstipasi, diare, mual, nyeri perut, ruam kulit, hipersensitivitas, agitasi, depresi, halusinasi.
Interaksi Obat : menurunkan kliren walfarin, prokainamid, N-asetil prokainamid. Meningkatkan absorbsi midazolan, tetapi menurunkan
absorbsi kobalamin.
Interaksi obat :
Penggunaan cisapride dan ranitidin secara bersamaan dapat meningkatkan
absorpsi ranitidin dan menurunkan bioavailibilitas cisapride
Kesimpulan :
Bila absorpsi ranidin meningkat, maka efek dari ranitidin juga akan
meningkat dan kemungkinan efek samping juga lebih besar. Telinga
LITERATURE : berdengung kemungkinan disebabkan karena sakit kepala yang berlebih
Stocley drug interaction 5 H yang berasal dari efek samping ranitidin.
al 964 Saran :
Mims Edisi 14/2013 Hal 17 Konsultasikan kedokter untuk mengganti obat ranitidin dengan gol. Obat
Basic Pharmacology & Drug PPI seperti omeprazol, lansoprazol, pantoprazol
s Note Hal 28 Menyarankan untuk konsultasi telinga ke dokter THT
IONI Hal 56
Nama : Predi Mubarok
Npm : 20344180
Soal Menyusui
Penanya : Pasien
R/ Lincocin 500, S 3x1
R/ Exaflam 50, 3x1
Kaki pasien luka dan bengkak, karena tersiram air
panas.
Apakah boleh diminum ibu yang menyusui ?
• Lincocin : belum diketahui keamanan untuk ibu menyusui (OPP
edisi 6 hal 85).
• Sebaiknya dilihat dulu seberapa parah luka yang dialaminya, jika
merah dan tidak terjadi infeksi sebaiknya tidak usah menggunakan
antibiotic. Tetapi jika lukanya infeksi disarankan menggunakan
antibiotic salep karena sediaan topical lebih aman untuk ibu
menyusui (BNF 57. Apendik Breast Feeding hal 842).
• Examflam komposisinya kalium diklofenak sebaiknya diganti dengan
parasetamol, karena paracetamol lebih aman bagi wanita
menyusui atau bisa juga menggunakan kalium diklofenak pada saat
Pembahasan
kalium dalam darah sesuai dengan hasil pemeriksaan EKG. Umumnya
pemberian dosis sebanyak 10 mEq per jam.
• obat untuk elektrolit konsentrasi tinggi diberikan penandaan “HIGH
ALERT” jenis injeksi atau infuse tertentu, mis. Heparin, Insulin, KCl, NS,
dan lain-lain. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan stiker “
High Alert Double Check” pada obat.
• Konsentrasi cairan infus KCL bila melalui vena perifer, KCL maksimal 60
mEq dilarutkan dalam NaCl isotonis 1000 ml karena bila melebihi
dapat menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan sclerosis vena.
• Konsentrasi cairan infus kalium bila melalui vena central, KCL maksimal
40 mEq dilarukan dalam NaCl isotonis 100 ml.