Anda di halaman 1dari 17

Nama : Irfan Rusdiyanto (20344198)

1. Seorang pasien yang memiliki riwayat asma diberikan obat untuk


menurunkan inflamasi pada saluran nafas sebagai terapi penunjangnya.
Obat golongan apa yang berperan dengan efikasi tersebut?
a. Antikolinergik
b. Metilxantin
c. Agonis beta dua
d. Kortikosteroid
e. Antagonis leukotrien

2. Seorang penderita asma akut yang sedang menjalani pengobatan


mengalami jantung berdebar lebih cepat dengan tremor. Obat yang
digunakan pasien tersebut?
a. Prednisone
b. Nedocromil
c. Cromolin
d. Metil prednisolon
e. Salbutamol

3. Pasien anak umur 12 tahun, memiliki riwayat asma, diberikan obat


salbutamol nebulizer setengah tablet, racikan yang berisi GG, bromheksin,
salbutamol, teofilin, amoksisilin sirup 3x1. Kemudian setelah
mengkonsumsi obat tersebut pasien mengeluhkan jantung berdebar. Efek
samping tersebut berasa dari obat.
a. Bromheksin-GG
b. Bromheksin-salbutamol
c. Bromhrksin-teofilin
d. Teofilin-salbutamol
e. Teofilin-GG

4. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun datang ke apotek untuk menebus


obat salbutamol, ambrokso, GG, teofilin. Manakah yang menyebabkan
jantung berdebar?
a. Salbutamol, teofilin
b. Ambroksol, GG
c. Ambroksol, salbutamol
d. Ambroksil, teofilin
e. Salbutamol, GG
5. Seorang perempuan sedang hamil dan mengatakan asma yang dideritanya
sering kambuh selama kehamilan, wanita tersebut saat ini merasakan
kontraksi uterus. Obat apa yang sebaiknya diberikan untuk menangani
asma sekaligus kontraksi pasien?
a. Terbutaline
b. Teofilin
c. Metilprednisolon
d. Ketotifen
e. Salbutamol

6. Seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun datang ke rumah sakit dengan


riwayat penyakit asma, glaucoma sudut terbuka, berkabut dan buram pada
mata kanan. Sensitive tinggi terhadap cahaya. Obat apa yang di
rekomendasikan?
a. Timolol maleat
b. Pilokarpin
c. Bimatprost
d. Karbakol
e. Latanoprost

7. Pasien dengan keluhan sesak dafas, nyeri dada dan terdengar bunyi mengi
mendatangi RS. Obat apa yang tepat untuk pasien?
a. Salbutamol
b. Salmeterol
c. Budesonide
d. Flutikason
e. Triheksifenidil

8. Pasien mengeluh nyeri dada, sesak nafas, dan wheeging. Obat yang tepat
adalah?
a. Salbutamol MDI
b. Salmeterol DPI
c. Budesonid DPI
d. Flutikaso MDI
e. Tablet aminofilin
9. Seorang pasien dewasa menderita asma diberiksn teofilin sebagai
bronkodilator, namun pasien mengkonsumsi teh dan kopi yang dapat
meningkatkan efek sampng dari obat tersebut. Senyawa apa yang dapat
meningkatkan efek samping tersebut?
a. Alkaloid
b. Steroid
c. Xantin
d. Flavonoid
e. Terpenoid

10. Seorang laki-laki penderita asma kronik mengalami serangan asma ketika
sedang berolah raga. Bentuk sediaan apakah yang digunakan untuk
pertolongan pertama?
a. Tablet
b. Injeksi
c. Sirup
d. Inhalasi
e. Kapsul

Nama : Widia Puspita Fajri

NPM : 20344163

Kelas E (Karyawan)

Tugas Farmakoterapi Lanjutan

Soal UKAI CBT (ASMA)

1. Pasien asma dibawa ke IGD. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil namun
tidak pernah kambuh. Saat ini hamper seminggu 2X pasien mengalami serangan.
Obat apa yang disarankan?
a. Inhaler budesonide
b. Inhaler salbutamol
c. Nebul steroid
d. Tablet salbutamol
e. Tablet steroid

2. Pasien dengan eksaserbasi derajat sedang. Dokter menanyakan ke apoteker


apakah obat yang dapat direkomendasikan sebagai controller?
a. Inhalasi tiotropium
b. Inhalasi salmeterol
c. Inhalasi salbutamol
d. Tablet salbutamol
e. Tablet kostikosteroid
3. Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 3 tahun ke apotek. Anak tersebut
sudah rutin menggunakan kostikosteroid inhalasi selama 6 bulan untuk
mengatasi asma persisten. Apa yang disampaikan apoteker pada saat KIE
mengenai efek samping obat?
a. Gangguan metabolisme hati
b. Gangguan pertumbuhan
c. Gangguan pendengaran
d. Gangguan penglihatan
e. Resiko fraktur

4. Pasien masuk IGD dan didiagnosa eksaserbasi akut PPOK stabil. Beberapa hari
kemudian kondisi pasien telah stabil dan diperbolehkan KRS. Obat apa yang
diberikan untuk pemeliharaan agar tidak kambuh?
a. Tablet aminofilin
b. Tablet deksamethason
c. Inhalasi salbutamol
d. Inhalasi budesonid
e. Inhalasi salmeterol

5. Seorang pasien dengan asma presisten menggunakan obat salmeterol dan


fluticasone inhalasi serta teofilin oral. Namun pasien tidak mengalami perbaikan.
Apa yang direkomendasikan apoteker?
a. Mengganti kostikosteroid dengan oral
b. Menambahkan salbutamol oral
c. Menambahkan blecometason oral
d. Menambahkan ipratorium inhalasi
e. Menambahkan budesonide oral
6. Inhaler kostikosteroid memiliki potensi efek samping yaitu?
a. Kandidiasis oral
b. Gangguan penglihatan
c. Gangguan pengecapan
d. Gangguan pendengaran
e. Osteoporosis

7. Seorang anak usia 10 tahun, terdiagnosis asma sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini
penderita sedang tidak menderita penyakit lain. Ketika sedang berolahraga,
anak tersebut mengalami sesak napas yang ditandai dengan napas berbunyi,
napas pendek dan tersenggal-senggal. Bentuk sediaan apakah yang digunakan
sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gejala tersebut?
a. Tablet
b. Injeksi
c. Sirup
d. Inhalasi
e. Kapsul

8. Seorang pasien laki-laki didiagnosa asma bronchial dengan GDS 303 mg/dl. Obat
asma manakah yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
a. Teofilin
b. Prednison
c. Salbutamol
d. Albuterol
e. Formeterol

9. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibnu
hamil, diantaranya adalah?
a. Budesonide
b. Fumetason
c. Prednison
d. Salbutamol
e. Terbutalin

10. Seorang wanita usia 39 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas sejak pagi. Berdasarkan asesmen, dokter mendiagnosis asma
bronchial. Dokter ingin memberikan terapi reliever dengan bentuk inhalasi. Obat
yang direkomendasikan apoteker adalah?
a. Budesonide
b. Fumetason
c. Prednison
d. Salbutamol
e. Terbutalin

PEMBAHASAN

1. Terapi asma :
Short acting beta-2 agonist (SABA) : Salbutamol,terbutalin
Short acting muscarinic antagonist (SAMA) : Ipratropium bromide
Long acting beta-2 agonist (LABA) : Salmeterol, Formoterol
Long acting muscarinic antagonist (LAMA) : Tiotropium bromide
Kostikosteroid inhalasi : Budesonide, Beclometason, Fluticasone, Mometasone
 Untuk kasus emergency dispneu dipilih terapi bronkodilator dengan onset
cepat yaitu SABA.
2. Controller eksaserbasi dipilih kortikosteroid yang bekerja untuk mengurangi
inflamasi bronkus untuk mencegah kekambuhan serangan. Bentuk sediaan
dapat berupa inhalasi atau tablet.
3. Penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka lama meningkatkan resiko
fraktur karena terjadi penurunan remodelling tulang.
4. Pasien paska serangan dipilih controller bentuk inhalasi kortikosteroid yang
bekerja local langsung ke bronkus.
5. Pasien persisten dengan riwayat penggunaan LABA, kortikosteroid inhalasi dan
SABA oral. Pasien memerlukan tambahan inhalasi SABA/SAMA karena efek lebih
cepat yaitu inhalasi ipratoriumn bromide.
6. Efek samping potensial dari inhalasi kortikosteroid adalah oral candidiasis.
Pasien perlu diberikan KIE berkumur dengan air hangat setelah menggunakan.
7. Serangan asma → inhalasi
8. Kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah
9. Controller asma untuk ibu hamil adalah kosrtikosteroid inhalasi
10. Obat asma
 Reliever → untuk relaksasi otot polos, serangan akut, mengi : SABA,
antikolinergik, aminofilin, adrenalin.
 Controllers → untuk mencegah serangan, mempertahankan keadaan asma
yang terkontrol : inhalasi kostikosteroid, LABA, Leukotrien.
TUGAS 10 SOAL UKAI (ASMA)

Nama : Ferro Indah Rahmawati


NPM : 20344165
Kelas : E

1. Seorang pasien usia 60 tahun mengeluh sakit kepala, dan memiliki riwayat
asma dan hipertensi. Dari diagnose dokter, dia diberikan obat HCT, salmeterol,
propranolol, parasetamol, dan deksametason. Obat manakah yang
dikontraindikasikan pada pasien?
a. HCT
b. Salmeterol
c. Propranolol
d. Parasetamol
e. Deksametason
Jawaban: c. Propanolol
Pembahasan: Propranolol dikontraindikasikan untuk pasien dengan riwayat asma
(AHFS 2014)
2. Seorang pria dewasa menderita sakit gigi dan ingin membeli obat di Apotek
untuk mengatasi penyakitnya. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit
asma. Obat apa yang direkomendasikan apotek?
a. Ibuprofen
b. Parasetamol
c. Asam mefenamat
d. Ketoprofen
e. Nalokson
Jawaban: b. Parasetamol
Pembahasan: parasetamol tidak memperparah asma. Asma semakin parah jika
mengkonsumsi obat AINS, seperti ibuprofen, asam mefenamat, ketoprofen,
naproksen, dan natrium diklofenak.
3. Seorang pasien menderita asma dan mendapatkan terapi obat omalizumab.
Mekanisme kerja obat ini melibatkan…
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgG
e. IgM
Jawaban: c. IgE
Pembahasan: Omalizumab adalah antibody monoclonal anti-IgE yang disetujui
untuk pasien asma sedang hingga berat yang tidak terkontrol dengan
kortikosteroid inhalasi.
4. Seorang anak yang memiliki riwayat asma sejak usia 5 tahun mengalami sesak
nafas ketika sedang berolahraga di sekolah. Bentuk sediaan yang tepat untuk
pertolongan pertama adalah…
a. Inhalasi
b. Sublingual
c. Injeksi
d. Tablet
e. Rektal
Jawaban: a. Inhalasi
Pembahasan: pertolongan pertama pada asma adalah bentuk sediaan inhalasi.
5. Seorang pasien mengeluh sesak napas dan memiliki riwayat asma yang timbul
akibat cuaca dingin. Dokter memberikan obat penstabil sel mast agar tidak
terjadi pelepasan histamin. Obat apa yang diberikan dokter?
a. Ipratropium
b. Omalizumab
c. Albuterol
d. Budesonide
e. Natrium kromolin
Jawaban: e. Natrium kromolin
Pembahasan: ipratropium → antikolinergik → omalizumab → DMARD
Albuterol → SABA Budesonid → kortikosteroid natrium kromolin → penstabil
sel mast.
6. Seorang pria 20 tahun menderita asma dan mendapatkan resep obat tablet
salmeterol. Obat ini termasuk golongan…
a. Mukolitik
b. Antikolinergik
c. Anti-IgE
d. Agonis adrenoseptor beta-2
e. Metilxantin
Jawaban: d. Agonis adrenoseptor beta-2
Pembahasan: salmeterol → agonis adrenoseptor beta-2
7. Seorang pasien berusia 60 tahun dating ke rumah akit dengan riwayat penyakit
asma persisten sedang dan mendapatkan obat-obatan berupa salbutamol,
ambroxol, parasetamol, klorfeniramin maleat, an metilprednisolon. Setelah
mengkonsumsi obat-obat tersebut, jantung pasien terasa berdebar-debar. Obat
apa yang memiliki efek samping tersebut?
a. Metilprednisolon
b. Klorfeniramin maleat
c. Ambroxol
d. Parasetamol
e. Salbutamol
Jawaban: e. Salbutamol
Pembahasan: efek samping salbutamol (agonis adrenoreseptor beta-2 selektif)
adalah palpitasi, tremor, takikardia, ketegangan, dan kram otot.
8. Seorang pasien pria didiagnosis asma bronkial dengan GDS 303 mg/dL. Obat
apa yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
a. Teofilin
b. Prednisone
c. Salbutamol
d. Albuterol
e. Formeterol
Jawaban: b. Prednisone
Pembahasan: kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah.
9. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibu
hamil. Obat apa yang diberikan dokter?
a. Salbutamol
b. Fumetason
c. Prednisone
d. Budesonide
e. Terbutaline
Jawaban: d. Budesonid
Pembahasan: pengontrol (controller) asma untuk ibu hamil → kortikosteroid
inhalasi.
10. Penggunaan kortikosteroid inhalasi pada pasien asma dapat menyebabkan
efek samping…
a. Kandidiasis
b. Mulut kering
c. Syok anafilaktik
d. Diare
e. Pusing
Jawaban: a. Kandidiasis
Pembahasan: kortikosteroid inhalasi dapat menyebabkan kandidiasis pada mulut,
lidah, dan tenggorokan.

Nama : Cica Nurrohmah


NIM : 20344164
MK : Farmakoterapi Lanjutan
Prodi : Profesi Apoteker
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Contoh Soal UKAI “ASMA”

NO PERTANYAAN PEMBAHASAN
1 Pasien 40 tahun ke RS Mekanisme kerja montelucast adalah
khusus paru mempunyai menghambat pengikatan leukotriene D4
riwayat asma kronis. dengan reseptornya.
Dokter sudah Sumber : Medscape
memberikan salbutamol
tetapi pasien tetap
kambuh. Dokter
mengganti terapi pasien
dengan montelucast.
Bagaimana mekanisme
terapi tersebut?
a. Menghambat
aktivitas
prostaglandin
b. Menghambat
aktivitas serotonin
c. Menghambat
aktivitas leukotrien
d. Menghambat
aktivitas asetilkolin
e. Menghambat
aktivitas interleukin 6

2 Seorang anak usia 6 Dalam asma intermiten penderita alergi


tahun mempunyai dengan pajanan alergen, asmanya kambuh
riwayat asma. Pergi tetapi diluar itu bebas gejala dan faal paru
jalan-jalan ke luar kota normal. Demikian pula penderita exercise
dengan suhu dingin. induced asthma atau kambuh hanya bila cuaca
Sediaan apa yang paling buruk, tetapi di luar pajanan pencetus tersebut
tepat pada pasien gejala tidak ada dan faal paru normal.
tersebut? Bila terjadi serangan, obat pilihan agonis beta-
a. Tablet 2 kerja singkat inhalasi, alternatif agonis beta-
b. Inhalasi terbutalin 2 kerja singkat oral, kombinasi teofilin kerja
c. Inhalasi bromida singkat dan agonis beta-2 kerja singkat oral
d. Inhalasi atau antikolinergik inhalasi. Jika dibutuhkan
glukokortikoid bronkodilator lebih dari sekali seminggu
e. Tablet kortikoid selama 3 bulan, maka sebaiknya penderita
diperlukan sebagai asma persisten ringan.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
3 Pasien dengan keluhan Pada serangan ringan obat yang diberikan
sesak nafas, nyeri dada agonis beta-2 kerja singkat inhalasi dapat
dan terdengar bunyi berbentuk IDT, lebih dianjurkan dengan
mengi mendatangi RS. spacer, DPI atau nebulasi. IDT dengan spacer
Obat apa yang tepat menghasilkan efek yang sama dengan
untuk pasien? nebulisasi, mempunyai onset yang lebih cepat,
a. Salbutamol efek samping lebih minimal dan
b. Salmeterol membutuhkan waktu yang lebih cepat,
c. Budesonid sehingga lebih mudah dikerjakan di rumah
d. Flutikason maupun di darurat gawat/ rumah sakit.
e. Triheksifenidil Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
4 Pasien mengeluhkan Pada serangan ringan obat yang diberikan
nyeri dada, sesak nafas, agonis beta-2 kerja singkat inhalasi dapat
dan weezing. Obat yang berbentuk IDT, lebih dianjurkan dengan
tepat adalah? spacer, DPI atau nebulasi. IDT dengan spacer
a. Salbutamol MDI menghasilkan efek yang sama dengan
b. Salmeterol DPI nebulisasi, mempunyai onset yang lebih cepat,
c. Budesonid DPI efek samping lebih minimal dan
d. Flutikason MDI membutuhkan waktu yang lebih cepat,
e. Tablet aminofilin sehingga lebih mudah dikerjakan di rumah
maupun di darurat gawat/ rumah sakit.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
5 Seorang laki-laki datang Agonis beta-2 dianjurkan pemberian inhalasi
ke UGD karena dengan nebuliser atau dengan IDT dan spacer
mengalami serangan yang menghasilkan efek bronkodilatasi yang
asma akut. Dari hasil sama dengan cara nebulasi, onset yang cepat,
pemeriksaan pasien efek samping lebih sedikit dan membutuhkan
mengalami hipoksia. waktu lebih singkat dan mudah di darurat
Pasien tidak gawat (bukti A). Pemberian inhalasi
memberikan respon ipratropium bromide kombinasi dengan
yang membaik walaupun agonis beta-2 kerja singkat
telah diberikan obat beta inhalasimeningkatkan respons bronkodilatasi
adrenergik dan beresiko (bukti B) dan sebaiknya diberikan sebelum
terjadi takikardia pada pemberian aminofilin. Kombinasi tersebut
pasien. menurunkan resiko perawatan dirumah sakit
Penanganan yang tepat (bukti A) dan pemberian faal paru (APE dan
dilakukan untuk pasien? VEP1) (bukti B). Alternatif pemberian
a. Ditambahkan adalah pemberian injeksi (subkutan dan
kromolin inhaler intravena), pada pemberian intravena
b. Diberikan harus dilakukan pemantauan ketat
kortikosteroid (bedside monitoring). Alternatif agonis
parenteral beta-2 kerja singkat injeksi adalah
c. Diberikan epinefrine (adrenalin) subkutan atau
diphenhydramine intramuskular.
parenteral Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
d. Obat diganti penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
dengan injeksi 2003.
epinephrine
e. Pemberian
salbutamol tablet
6 Seorang pasien Salbutamol (albuterol) meningkatkan kadar
perempuan 30 tahun glukosa darah.
mengalami asma, ketika Sumber : Medscape
di observasi di klinik
diperoleh data FEV1
adalah 2,2 L dan FVC
adalah 4 L. Pasien
mendapatkan terapi
asma menggunakan obat
oral. Berdasarkan
riwayat pasien juga
menderita DM. Obat
manakah yang dapat
memicu peningkatan
kadar glukosa darah
pasien tersebut?
a. Salbutamol
b. Beklometason
c. Bromheksin HCL
d. Terbutalin
e. Kromolin
7 Obat LABA adalah? Termasuk di dalam agonis beta-2 kerja lama
a. Terbutalin inhalasi adalah salmeterol dan formoterol
b. Salbutamol yang mempunyai waktu kerja lama (>12 jam).
c. Kromolin
d. Salmeterol
e. Ipratopium

Sumber : Pedoman dan diagnosis dan


penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
8 Seorang pria berumur 40 Pengobatan yang lazim adalah agonis beta-2
tahun memiliki kendala kerja singkat hanya jika dibutuhkan (bukti A),
seperti kelelahan ketika atau sebelum exercice pada exercice-induced
berjalan jauh dan asthma, dengan alternatif kromolin atau
berbicara dengan leukotriene modifers (bukti B); atau setelah
terputus-putus, setelah pajanan alergen dengan alternatif kromolin
melakukan pangujian (bukti B). Bila terjadi serangan, obat pilihan
arus puncak ekspirasi agonis beta-2 kerja singkat inhalasi, alternatif
(APE) dengan alat peak agonis beta-2 kerja singkat oral, kombinasi
flow meter ternyata nilai teofilin kerja singkat dan agonis beta-2 kerja
APE orang tersebut singkat oral atau antikolinergik inhalasi. Jika
adalah 80%. Apakah dibutuhkan bronkodilator lebih dari sekali
saran dokter untuk seminggu selama 3 bulan, maka sebaiknya
pemberian obat terhadap penderita diperlakukan sebagai asma persisten
pasien tersebut? ringan.
a. Terbutalin Agonis beta-2 kerja singkat merupakan terapi
b. Salbutamol pilihan pada serangan akut dan sangat
c. Teofilin intravena bermanfaaat sebagai praterapi pada exercise-
d. Ipratropium bromide induced kerja singkat direkomendasikan bila
e. Metaprotenol diperlukan untuk mengatasi gejala.
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
2003.
9 Seorang pasien asma Mekanisme aminofillin : merelaksasikan otot
menerima terapi halus saluran pernafasan dan menekan
aminofilin. Bagaimana respons saluran udara terhadap rangsangan.
mekanisme obat Sumber : Medscape
aminofilin tersebut?
a. Merelaksasi otot
halus pernafasan
b. Menstimulasi otot
halus pernafasan
c. Meningkatkan respon
stimulasi jalur
pernafasan
d. Menekan batuk
e. Antikolinergik
10 Seorang pasien dewasa
menggunakan obat
budesonnide turbuhaler
sejak 5 bulan yang lalu.
Setelah penggunaan obat
tersebut terjadi
peningkatan IgE,
parameter fungsi paru
FEV1 60%-70%.
Apakah golongan asma
pada pasien di atas?
a. Intermiten ringan
Sumber : Pedoman dan diagnosis dan
b. Intermiten sedang
penatalaksanaan asma di indonesia, PDPI
c. Persisten ringan
2003.
d. Persisten sedang
e. Persisten berat

Nama : Widia Puspita Fajri

NPM : 20344163

Kelas E (Karyawan)

Tugas Farmakoterapi Lanjutan

Soal UKAI CBT (ASMA)


11. Pasien asma dibawa ke IGD. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil namun
tidak pernah kambuh. Saat ini hamper seminggu 2X pasien mengalami serangan.
Obat apa yang disarankan?
f. Inhaler budesonide
g. Inhaler salbutamol
h. Nebul steroid
i. Tablet salbutamol
j. Tablet steroid

12. Pasien dengan eksaserbasi derajat sedang. Dokter menanyakan ke apoteker


apakah obat yang dapat direkomendasikan sebagai controller?
f. Inhalasi tiotropium
g. Inhalasi salmeterol
h. Inhalasi salbutamol
i. Tablet salbutamol
j. Tablet kostikosteroid

13. Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 3 tahun ke apotek. Anak tersebut
sudah rutin menggunakan kostikosteroid inhalasi selama 6 bulan untuk
mengatasi asma persisten. Apa yang disampaikan apoteker pada saat KIE
mengenai efek samping obat?
f. Gangguan metabolisme hati
g. Gangguan pertumbuhan
h. Gangguan pendengaran
i. Gangguan penglihatan
j. Resiko fraktur

14. Pasien masuk IGD dan didiagnosa eksaserbasi akut PPOK stabil. Beberapa hari
kemudian kondisi pasien telah stabil dan diperbolehkan KRS. Obat apa yang
diberikan untuk pemeliharaan agar tidak kambuh?
f. Tablet aminofilin
g. Tablet deksamethason
h. Inhalasi salbutamol
i. Inhalasi budesonid
j. Inhalasi salmeterol

15. Seorang pasien dengan asma presisten menggunakan obat salmeterol dan
fluticasone inhalasi serta teofilin oral. Namun pasien tidak mengalami perbaikan.
Apa yang direkomendasikan apoteker?
f. Mengganti kostikosteroid dengan oral
g. Menambahkan salbutamol oral
h. Menambahkan blecometason oral
i. Menambahkan ipratorium inhalasi
j. Menambahkan budesonide oral
16. Inhaler kostikosteroid memiliki potensi efek samping yaitu?
f. Kandidiasis oral
g. Gangguan penglihatan
h. Gangguan pengecapan
i. Gangguan pendengaran
j. Osteoporosis

17. Seorang anak usia 10 tahun, terdiagnosis asma sejak 3 tahun yang lalu. Saat ini
penderita sedang tidak menderita penyakit lain. Ketika sedang berolahraga,
anak tersebut mengalami sesak napas yang ditandai dengan napas berbunyi,
napas pendek dan tersenggal-senggal. Bentuk sediaan apakah yang digunakan
sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gejala tersebut?
f. Tablet
g. Injeksi
h. Sirup
i. Inhalasi
j. Kapsul

18. Seorang pasien laki-laki didiagnosa asma bronchial dengan GDS 303 mg/dl. Obat
asma manakah yang dikontraindikasikan untuk pasien tersebut?
f. Teofilin
g. Prednison
h. Salbutamol
i. Albuterol
j. Formeterol

19. Seorang wanita hamil datang ke klinik untuk memeriksakan kondisi asma yang
dialami. Dokter ingin memberikan pengontrol asma yang aman untuk ibnu
hamil, diantaranya adalah?
f. Budesonide
g. Fumetason
h. Prednison
i. Salbutamol
j. Terbutalin

20. Seorang wanita usia 39 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas sejak pagi. Berdasarkan asesmen, dokter mendiagnosis asma
bronchial. Dokter ingin memberikan terapi reliever dengan bentuk inhalasi. Obat
yang direkomendasikan apoteker adalah?
f. Budesonide
g. Fumetason
h. Prednison
i. Salbutamol
j. Terbutalin

PEMBAHASAN

11. Terapi asma :


Short acting beta-2 agonist (SABA) : Salbutamol,terbutalin
Short acting muscarinic antagonist (SAMA) : Ipratropium bromide
Long acting beta-2 agonist (LABA) : Salmeterol, Formoterol
Long acting muscarinic antagonist (LAMA) : Tiotropium bromide
Kostikosteroid inhalasi : Budesonide, Beclometason, Fluticasone, Mometasone
 Untuk kasus emergency dispneu dipilih terapi bronkodilator dengan onset
cepat yaitu SABA.
12. Controller eksaserbasi dipilih kortikosteroid yang bekerja untuk mengurangi
inflamasi bronkus untuk mencegah kekambuhan serangan. Bentuk sediaan
dapat berupa inhalasi atau tablet.
13. Penggunaan kortikosteroid dosis tinggi atau jangka lama meningkatkan resiko
fraktur karena terjadi penurunan remodelling tulang.
14. Pasien paska serangan dipilih controller bentuk inhalasi kortikosteroid yang
bekerja local langsung ke bronkus.
15. Pasien persisten dengan riwayat penggunaan LABA, kortikosteroid inhalasi dan
SABA oral. Pasien memerlukan tambahan inhalasi SABA/SAMA karena efek lebih
cepat yaitu inhalasi ipratoriumn bromide.
16. Efek samping potensial dari inhalasi kortikosteroid adalah oral candidiasis.
Pasien perlu diberikan KIE berkumur dengan air hangat setelah menggunakan.
17. Serangan asma → inhalasi
18. Kortikosteroid dapat meningkatkan gula darah
19. Controller asma untuk ibu hamil adalah kosrtikosteroid inhalasi
20. Obat asma
 Reliever → untuk relaksasi otot polos, serangan akut, mengi : SABA,
antikolinergik, aminofilin, adrenalin.
 Controllers → untuk mencegah serangan, mempertahankan keadaan asma
yang terkontrol : inhalasi kostikosteroid, LABA, Leukotrien.

Anda mungkin juga menyukai