Anda di halaman 1dari 11

1.

Instalasi Farmasi menerima resep pencampuran obat intravena high alert potassium
chloride (KCl), pasien didiagnosa aritmia yang disebabkan oleh hipokalemia,
sehingga membutuhkan 12,5 mEq KCl selama 24 jam dan akan diberikan melalui
akses intravena perifer. Sediaan yang tersedia di pasaran adalah KCl 7,46% 1 mEq/ml
dengan volume total 25 ml.
Berapakah volume pelarut NaCl 0,9% yang dibutuhkan agar mencapai sediaan akhir
dengan konsentrasi larutan  40 mEq/L?

A. 300 ml
B. 250 ml
C. 200 ml
D. 150 ml
E. 100 ml

2. Pasien Tn. A datang ke Klinik Penyakit Dalam dengan keluhan pusing kepala dengan
TD 160/100 mmHg dan baru saja terdiagnosa hipertensi. Diketahui pasien memiliki
riwayat penyakit DM tipe 2 selama 6 tahun dan rutin konsumsi Metformin 3 x 500 mg
dan Glimepiride 1 x 2 mg. Dokter meminta rekomendasi kepada Apoteker pilihan
obat anti-hipertensi untuk pasien tersebut.
Apakah pilihan terapi yang tepat untuk kasus diatas?
A. Bisoprolol
B. Lisinopril
C. Furosemid
D. Clonidine
E. Methyldopa

3. Ny Y. usia 56 tahun datang ke unit gawat darurat RS.A., terdiagnosa syok


hipovolemik akibat mual-muntah hebat sejak 2 hari lalu Masuk UGD dengan TD
90/60 mmHg; HR 120 x/menit; RR 36°C. Diketahui pasien memiliki riwayat
gangguan ginjal dan telah terdiagnosa CKD stage 3. Pasien membutuhkan cairan
koloid untuk memperbaiki kondisi hipovolemik, dokter meminta saran kepada
Apoteker terkait pemilihan cairan koloid pada kasus ini.
Apakah jenis cairan koloid yang tepat pada kasus diatas?
A. Hydroxyethyl Starch
B. Albumin 25%
C. Gelatin
D. Dextran
E. Fresh Frozen Plasma (FFP)

4. Tn. X masuk ke RS dengan keluhan berdebar-debar dan terdiagnosa hipertiroid


setelah dilakukan pemeriksaan FT3 dan FT4 menunjukkan nilai lebih tinggi dari
normal. Pasien mendapatkan terapi propranolol 2 x 10 mg dan prophylthiouracil 1 x
50 mg. Tiga hari kemudian, Tn.X kembali dengan keluhan sesak lebih sering muncul.
Baru diketahui pasien memiliki riwayat asma dengan obat rutin Seretide Diskus
(Fluticasone propionate 100 mcg dan salmeterol 50 mcg) 2 x 1 puff. Pasien
mengalami Efek samping obat (ESO) akibat penggunaan propranolol.
Apakah tipe ESO yang terjadi?
A. Tipe A
B. Tipe B
C. Tipe C
D. Tipe D
E. Tipe E

5. Tn. P usia 45 tahun post operative cholecystectomy mendapatkan terapi cefepime


intravena 3 x sehari 1 vial dan acetaminophen intravena 3 x sehari 1 vial selama
perawatan. Kedua obat ini akan diberikan dalam waktu yang sama oleh perawat, dan
pasien hanya memiliki satu akses intravena. Perawat bertanya kepada Apoteker terkait
kompatibilitas kedua obat.
Apakah sumber literatur tersier yang dapat digunakan?
A. IONI (Informasi Obat Nasional Indonesia)
B. Handbook on Injectable Drug
C. BNF (British National Formulary)
D. Martindale
E. Stockley Drug Interaction

6. Pasien dengan keluhan diare dan mual-muntah berulang kali, dirawat di Rumah Sakit
yang disertai dehidrasi sedang. Setelah dilakukan pengecekan analisa feses,
ditemukan adanya Entamoeba histolytica.
Berikut pilihan jenis obat antimikroba yang tepat?
A. Ciprofloxacin
B. Metronidazole
C. Cefixime
D. Amoxicillin-Clavulanate
E. Trimethoprim-Sulfametoxazole

7. Pasien datang ke apotek untuk menebus resep obat yaitu levothyroxine 100 mcg 1 dd
1 tablet dan sediaan kalsium-Vitamin D3 1 dd 1 tablet.
Edukasi yang disampaikan terkait pengobatan tersebut?
A. Dikonsumsi 1 jam sebelum makan
B. Dikonsumsi sesudah makan
C. Dikonsumsi bersamaan makan
D. Dapat dikonsumsi bersamaan dengan sediaan kalsium-vitamin D3
E. Levothyroxine dikonsumsi 5 menit setelah sediaan kalsium-Vitamin D3

8. Ny A 65 tahun dengan diagnosa GERD (Gastroesophagael Reflux Disease),


mendapatkan terapi metoclopramide 3 x sehari 10 mg 30 menit sebelum makan.
Efek samping obat yang perlu diwaspadai pada penggunaan obat tersebut yaitu
A. Sindrom serotonin
B. Sindrom ekstrapiramidal
C. Sindrom nefrotik
D. Sindrom dyspepsia
E. Sindrom metabolic

9. Ny. W 50 tahun mengeluhkan nyeri sendi dan bengkak di area pergelangan dan jari
kaki, dan diagnosa mengalami gout arthritis. Ny.W tidak memiliki riwayat alergi obat
dan memiliki riwayat gastritis.
Berikut anti inflamasi non-steroid yang tepat untuk Ny.W
A. Natrium diklofenak
B. Ibuprofen
C. Celecoxib
D. Ketorolac
E. Dexketoprofen

10. Tn.B masuk ke RS dengan keluhan penurunan kesadaran. Diketahui dari assessment
keluarga, Tn B tidak rutin konsumsi obat DMT2 yaitu metformin 3 x 500 mg,
linagliptin 1 x 5 mg. Tn. B juga tidak menjaga pola makan dan tidak rajin
berolahraga. Gula darah saat masuk adalah 503 mg/dl.
Apt X telah melakukan pemantauan terapi obat dan melakukan pencatatan di rekam
medis dengan metode SOAP. Yang termasuk data objektif, adalah:
A. Penurunan Kesadaran
B. Tidak rutin konsumsi obat DMT2
C. Tidak menjaga pola makan
D. Tidak rajin berolahraga
E. Gula darah saat masuk 503 mg/dl

11. Tn. A terdiagnosa heart failure dengan keluhan sesak nafas, pasien memiliki riwayat
hipertensi. Pasien rutin konsumsi amlodipine 1 x 10 mg dan bisoprolol 1 x 2,5 mg.
Dokter berencana mengganti terapi amlodipine dengan golongan ACE Inhibitor.
Berikut yang termasuk golongan ACE Inhibitor adalah
A. Nebivolol
B. Diltiazem
C. Captopril
D. Candesartan
E. Spironolakton

12. Pemberian clopidogrel dengan proton pump inhibitor terutama omeprazole sebaiknya
dihindari karena menyebabkan penurunan efektivitas dengan menghambat
pembentukan clopidogrel dalam bentuk aktif oleh enzim CYP2C19.
Jenis interaksi dari kedua obat tersebut adalah
A. Interaksi Farmakokinetik di tingkat absorpsi
B. Interaksi Farmakokinetik di tingkat distribusi
C. Interaksi Farmakokinetik di tingkat metabolisme
D. Interaksi Farmakokinetik di tingkat ekskresi
E. Interaksi Farmakodinamik

13. Penggunaan furosemide pada pasien dengan heart failure berguna untuk mengatasi
udem perifer maupun udem paru. Parameter monitoring efektivitas penggunaan
furosemide pada kasus heart failure, adalah:
A. Balance cairan
B. Tekanan darah
C. Asam urat
D. Gula darah
E. Elektrolit

14. Ny. A /data/user/0/com.microsoft.office.word/app_EmailAttachments3fc692b7-6707-


40ad-9818-f9ab8a2b2e48/SOAL CBT Tanpa Jawaban.docx TBC paru dengan kasus
baru. Dokter memberikan terapi kategori 1 selama 6 bulan.
Kombinasi obat anti-infeksi yang termasuk dalam kategori 1 fase intensif, adalah
A. Rifampisin dan Isoniazid
B. Rifampisin, Isoniazid dan Pyrazinamid
C. Rifampisin, Isoniazid, dan Etambuthol
D. Rifampisin, Isoniazid, Etambuthol, dan Pyrazinamid
E. Rifampisin, Isoniazid, Etambuthol, Pyrazinamid, dan Streptomycin

15. Tn. Y usia 50 tahun dengan BB 67 kg dan TB 165 cm, terdiagnosa diabetes mellitus
tipe 2 dengan Gula darah puasa 200 mg/dl, HbA1C 7,8%, GDS 280 mg/dl, creatinine
0,6 mg/dl (normal 0,5-1,0)
Pilihan pertama obat hipoglikemik oral untuk Tn Y, adalah:
A. Metformin
B. Insulin glargine
C. Glimepiride
D. Pioglitazone
E. Sitagliptin

16. Tn Y membawa resep dokter dan ingin menebus resep obat lorazepam 1 mg 0-0-1
tablet sebanyak 20 tablet di Apotek anda. Lakukan skrining resep tersebut.
Berikut yang termasuk dalam skrining administrasi, adalah:
A. Ketepatan dosis
B. Kontraindikasi
C. Ketepatan bentuk sediaan
D. Terdapat alergi/intoleransi obat
E. Terdapat identitas dan SIP dokter penulisa resep

17. Nn. N usia 20 tahun memiliki riwayat asma bronkial, mengalami keluhan sesak
disertai batuk semakin memberat dalam seminggu terakhir dikarenakan cuaca dingin.
Pilihan terapi bronkodilator yang tepat digunakan untuk serangan akut, yaitu
A. Salbutamol oral
B. Salbutamol inhaler
C. Tiotropium inhaler
D. Fluticasone-Salmoterol inhaler
E. Theophylline oral

18. Anak W usia 10 tahun, terdiagnosa asma terutama kambuh jika udara dingin. Dokter
meresepkan obat inhalasi yang digunakan setiap hari untuk mencegah serangan.
Apoteker saat memberikan edukasi penggunaan obat inhalasi, berkumur setelah
penggunaan obat tersebut untuk mencegah munculnya oral trush. Jenis obat inhalasi
apakah itu?
A. Salbutamol inhaler
B. Terbutalin turbuhaler
C. Glycopyrronium inhaler
D. Fluticasone inhaler
E. Indacaterol breezhaler

19. Tn Y masuk RS dengan keluhan bengkak kedua kaki dan tangan, lemas, dan sesak.
Pasien terdiagnosa CKD Grade 3b.
Berikut jenis obat yang bersifat nefrotoksik yang sebaiknya dihindari, adalah
A. Ketorolac
B. Ramipril
C. Linagliptin
D. Nebivolol
E. Acetaminophen

20. Nn Y usia 30 tahun terdiagnosa kanker payudara, dengan hasil imunohistokimia


menunjukkan ER positif 3 (+++) dan PR positif 2 (++).
Terapi hormonal oral yang tepat untuk Nn.Y adalah
A. Tamoxifen
B. Letrozole
C. Anastrozole
D. Exemestane
E. Capecitabine

21. Nn Y berobat ke klinik dengan keluhan nyeri ulu hati 3 hari terakhir hilang timbul.
Dokter meminta rekomendasi kepada Apoteker untuk pemberian obat dengan
mekanisme mucosal protectant.
Jenis obat yang termasuk dalam golongan mucosal protectant, adalah:
A. Sucralfate
B. Antasida
C. Ranitidin
D. Famotidin
E. Lansoprazole

22. Nn. N baru saja terdiagnosa asma, dokter meresepkan obat untuk mengontrol dan
mencegah perburukan asma.
Dokter meminta rekomendasi kepada Apoteker, jenis sediaan inhaler yang memiliki
dua fungsi sebagai reliever dan controller, yaitu:
A. Fluticasone-Salmoterol Inhaler
B. Budesonide-Formoterol Inhaler
C. Tiotropium Inhaler
D. Fluticasone Inhaler
E. Glycopyrronium-Indacaterol Inhaler

23. Tn Y masuk RS dengan diagnosa Acute Myocardial Infarction post dilakukan


Tindakan PCI (Percutaneous Coronary Intervention). Salah satu terapi utama sebagai
secondary prevention adalah Terapi Dual Antiplatelet.
Yang termasuk terapi dual antiplatelet terkini yang direkomendasikan, yaitu:
A. Aspirin dan Clopidogrel
B. Aspirin dan Dypiridamole
C. Clopidogrel dan Ticagrelor
D. Clopidogrel dan Dypiridamole
E. Dypiridamole dan Cilostazol

24. Apoteker klinis bekerja di sebuah rumah sakit, melakukan pelayanan farmasi klinis
untuk meningkatkan patient safety.
Berikut yang termasuk pelayanan farmasi klinis, adalah
A. Seleksi obat
B. Pemilihan dan pengadaan obat
C. Penyimpanan obat
D. Pendistribusian obat
E. Monitoring efek samping obat
25. Tn. A datang ke RS dengan kondisi penurunan kesadaran setelah konsumsi estazolam
1 x 2 mg selama 5 hari berturut-turut.
Dokter bertanya kepada apoteker, berapa lama perkiraan obat tersebut tereliminasi
total dari tubuh, jika diketahui t1/2 = 17 jam?
A. 21 jam
B. 30 jam
C. 35 jam
D. 41 jam
E. 51 jam

26. Pasien datang ke UGD pada jam 13.00 dengan keluhan lemah di bagian tubuh sisi
kanan dan bicara pelo yang dirasakan sejam yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan
CT-Scan kepala ditemukan acute lacunar infark, sehingga didiagnosa mengalami
stroke iskemik. Dokter berencana memberikan terapi trombolitik.
Berikut terapi trombolitik yang tepat adalah:
A. Heparin
B. Enoxaparin
C. Alteplase
D. Eptifibatide
E. Fondaparinux

27. Pasien masuk RS dengan keluhan dada terasa sesak dan bengkak di kedua kaki,
pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan gagal jantung. Apoteker perlu
memastikan bahwa obat yang diminum rutin oleh pasien tidak duplikasi dengan
pengobatan saat ini yang diberikan di RS.
Proses apakah yang harus dilakukan oleh Apoteker?
A. Rekonsiliasi obat
B. Pemantauan Terapi Obat
C. Skrining resep
D. Monitoring ESO
E. Pelayanan Informasi Obat

28. Pasien A. memiliki riwayat DM Tipe 2 dan Congestive Heart Failure (CHF). Obat
oral antihiperglikemia yang dihindari pada pasien dengan riwayat CHF adalah
A. Glibenclamid
B. Metformin
C. Pioglitazone
D. Sitagliptin
E. Dapagliflozin

29. Dokter meminta apoteker untuk melakukan penyesuaian dosis antibiotik pada pasien
dengan gangguan fungsi ginjal. Diketahui Tn A usia 50 tahun dengan BB 70 kg dan
nilai creatinine 1,6 mg/dl.
Berapakah nilai estimasi klirens kreatinin pada pasien ini?
A. 10 ml/menit
B. 26 ml/menit
C. 36 ml/menit
D. 46 ml/menit
E. 56 ml/menit
30. Tn A. post PCI diresepkan golongan HMG-CoA reductase inhibitor sebagai obat
penurun kolesterol LDL dan sebagai efek pleoitropik.
Berikut golongan HMG-CoA reductase inhibitor yang memiliki intensitas penurun
LDL yang paling tinggi adalah
A. Simvastatin 40 mg
B. Atorvastatin 20 mg
C. Rosuvastatin 20 mg
D. Pravastatin 20 mg
E. Pitavastatin 4 mg

31. Pasien dengan diagnose Atrial Fibrilasi mendapatkan terapi warfarin 1 x 2 mg.
Parameter monitoring efektivitas yang perlu dipantau, adalah
A. aPTT (activated Partail Tromboplastin Time)
B. PT (Prothrombin Time)
C. INR (International Normalized Ratio)
D. Trombosit
E. ACT (Activated Coagulation Time)

32. Pasien dengan riwayat DM Tipe 2 dengan riwayat insulin glargine 1 x 15 unit, namun
gula darah masih belum terkontrol. Dokter menanyakan kepada Apoteker untuk
ketersediaan insulin rapid acting.
Yang termasuk insulin rapid acting, adalah
A. Insulin aspart
B. Insulin detemir
C. Insulin NPH
D. Insulin human regular
E. Insulin degludeg

33. Tn. Y sedang menjalani pengobatan TB dengan regimen RHZES. Pasien sering
mengeluhkan kesemutan di kaki dan tangan.
Obat TB yang memiliki efek samping gangguan pada saraf seperti kesemutan adalah
A. Rifampisin
B. Isoniazid
C. Etambuthol
D. Pyrazinamid
E. Streptomycin

34. Ny. A usia 65 tahun terdiagnosa hipertensi sejak 1 tahun terakhir, rutin konsumsi
obat candesartan 1 x 8 mg dan nebivolol 1 x 5 mg.
Berapa target tekanan darah yang harus dicapai?
A. < 110/80 mmHg
B. < 120/80 mmHg
C. < 130/80 mmHg
D. < 140/90 mmHg
E. < 150/90 mmHg

35. Ny A membawa resep dan menebus obat di apotek Anda, yaitu terdiri dari Adalat
OROS 1 x 30 mg (mf da pulv dtd) No XXX, Candesartan 1 x 8 mg (mf da pulv dtd)
No. XXX, atorvastatin 20 mg (mf pulv dtd) No. XXX
Apakah ada masalah terkait obat saat melakukan skrining resep Ny. A?
A. Dosis nifedipine tidak adekuat
B. Ketidaksesuain bentuk sediaan nifedipine
C. Dosis candesartan terlalu tinggi
D. Ketidaksesuaian bentuk sediaan candesartan
E. Tidak ada masalah

36. Ny. B mengalami keluhan nyeri ulu hati, mual-muntah dan demam sejak 3 hari lalu,
saat kontrol ke dokter terdiagnosa infeksi saluran kemih dan dyspepsia. Ny. B
mendapatkan terapi ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 5 hari, paracetamol 3 x 500 mg
prn demam, dan antasida 3 x 10 ml.
Apakah ada Drug Related Problem dari kasus diatas?
A. Tidak ada
B. Ada, dosis ciprofloxacin tidak adekuat
C. Ada, interaksi antara ciprofloxacin dan antasida
D. Ada, interaksi ciprofloxacin dan paracetamol
E.Ada, durasi waktu ciprofloxacin terlalu pendek

37. Ny. A post operatif appendictomy mendapatkan terapi ceftriaxone 1 x 2 gram,


omeprazole 1 x 40 mg, dan calcium gluconate 1 x 1 gram. Diketahui ceftriaxone dan
calcium gluconate terdapat interaksi.
Jenis interaksi dari kedua obat tersebut adalah:
A. Interaksi Farmakokinetik di tingkat distribusi
B. Interaksi Farmakokinetik di tingkat metabolisme
C. Interaksi Farmakokinetik di tingkat ekskresi
D. Interaksi Fisiko-Kimia (Inkompatibilitas)
E. Interaksi Farmakodinamik

38. Tn. A terdiagnosa hipertensi stage 1 mendapatkan terapi kombinasi


hydrochlorthiazide 1 x 12,5 mg dan captopril 2 x 25 mg.
Sebagai apoteker, edukasi yang tepat terkait penggunaan captopril kepada pasien
adalah
A. Captopril dikonsumsi pagi dan malam 1 tablet, 1 jam sebelum makan
B. Captopril dikonsumsi pagi dan malam 1 tablet, sesudah makan
C. Jika selama penggunaan captopril muncul batuk, stop saja
D. Jika selama penggunaan captopril muncul batuk, tidak perlu khawatir dilanjutkan
saja.
E. Captopril adalah obat anti-hipertensi golongan ACE inhibitor, jika TD sudah
mencapai < 120/80mmHg dapat dihentikan

39. Tn. A terdiagnosa hipertensi stage 1 mendapatkan terapi kombinasi


hydrochlorthiazide 1 x 12,5 mg dan captopril 2 x 25 mg.
Sebagai apoteker, parameter monitoring keamanan yang akan dimonitor selama
penggunaan hydrochlorthiazide, adalah
A. Tekanan darah
B. Nadi
C. Elektrolit
D. Ureum
E. SGPT
40. Apoteker melakukan pelayanan informasi obat, menjawab pertanyaan dengan
jawaban terkini dan berbasis bukti.
Berikut tingkatan bukti dari jenis penelitian yang paling tinggi, adalah
A. Case control
B. Cohort
C. Meta analisis
D. Randomized Controlled Trial
E. Case series

41. Tn D datang ke klinik dokter dengan diagnose dislipidemia, diketahui dari hasil
laboratorium LDL 150 mg/dl dan Trigliserida 350 mg/dl. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat Atorvastatin 1 x 20 mg. Dokter meminta rekomendasi Apoteker untuk
terapi hipertrigliserida, yang akan dikombinasi dengan atorvastatin.
Obat yang tepat untuk Tn.D adalah
A. Fenofibrate
B. Gemfibrozil
C. Niacin
D. Ezetimibe
E. Orlistat

42. Salah satu modalitas terapi kanker adalah terapi sistemik. Terapi sistemik terdiri dari
beberapa macam
Yang termasuk dalam obat kemoterapi konvensional adalah
A. Tamoxifen
B. Rituximab
C. Erlotinib
D. Cyclophosphamide
E. Pembrolizumab

43. Perhitungan dosis untuk terapi kemoterapi umumnya berdasarkan indeks masa tubuh.
Adapun obat kemoterapi yang memiliki maksimum dosis kumulatif dalam seumur
hidup karena dapat meningkatkan risiko Left Ventricular Dysfunction.
Berikut jenis obat kemoterapi yang termasuk golongan anthracycline yang memiliki
risiko tersebut, adalah
A. Vincristine
B. Vinorelbine
C. Doxorubicin
D. Cyclophosphamide
E. Paclitaxel

44. Salah satu peran Apoteker dalam pelayanan kefarmasian pada pasien CKD adalah
pemilihan obat yang aman untuk ginjal.
Berikut karakteristik obat yang aman untuk diberikan pada pasien CKD tanpa
penyesuaian dosis?
A. Fraksi obat utuh yang diekskresikan melalui ginjal > 50%
B. Tidak ada metabolit aktif yang diekskresikan melalui ginjal
C. Indeks terapi sempit dan memiliki ikatan obat-protein tinggi
D. Bersifat hidrofilik (polar)
E. Lipofilisitas rendah
45. Anak X (usia 2 tahun) mengalami asma eksaserbasi, pasien diresepkan pengobatan
asma dalam bentuk alat inhalasi.
Alat inhalasi yang tepat untuk Anak X, adalah
A. Inhaler
B. Inhaler + Spacer
C. Turbuhaler
D. Turbuhaler + Spacer
E. Respimat

46. Pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi perubahan farmakokinetik dan
farmakodinamik. Dari segi farmakokinetik-distribusi, untuk obat-obatan yang
memiliki ikatan protein tinggi dapat berdampak pada konsentrasi obat dalam darah.
Berikut contoh obat yang memiliki ikatan obat-protein tinggi?
A. Phenytoin
B. Acetaminophen
C. Ranitidin
D. Heparin
E. Sucralfate

47. Seorang wanita hamil memiliki riwayat hipertensi. Obat antihipertensi yang
direkomendasikan adalah
A. Captopril
B. Candesartan
C. Metildopa
D. Clonidin
E. Propanolol

48. Tn Y memiliki riwayat DM Tipe 2 selama 5 tahun, saat ini sering mengeluhkan
kesemutan dan nyeri di kaki dan tangan. Pasien didiagnosa mengalami diabetic
neuropathy.
Berikut obat anti konvulsan yang dapat digunakan untuk indikasi neuropathic pain,
adalah
A. Phenytoin
B. Duloxetin
C. Gabapentin
D. Amitriptilin
E. Levetiracetam

49. Pemantauan Kadar Obat dalam darah perlu dilakukan untuk obat-obat yang memiliki
indeks terapi sempit.
Berikut yang termasuk obat yang tergolong obat dengan indeks terapi sempit, adalah
A. Theophylline
B. Ceftriaxone
C. Domperidone
D. Aspirin
E. Acetaminophen

50. Nn A memiliki riwayat epilepsy dengan riwayat obat phenytoin 3 x100 mg dan asam
valproate 2 x 250 mg.
Parameter monitoring keamanan untuk penggunaan kedua obat ini adalah:
A. Creatinine
B. SGOT/SGPT
C. Elektrolit
D. Faktor pembekuan darah
E. Asam urat

Anda mungkin juga menyukai