Anda di halaman 1dari 20

No Soal Pilihan Jawaban Keterangan

56. Seorang apoteker di apotek sedang a. Setiap 1 bulan Dalam Permenkes no 3 tahun 2005 tentang PEREDARAN,
memeriksa resep narkotika dan sisa sediaan b. Setiap 3 bulan PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA,
narkotika untuk dimasukkan ke dalam c. Setiap 6 bulan PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR FARMASI pada pasal 45 ayat 6
laporan rutin penggunan obat narkotika. d. Setiap 9 bulan disebutkan bahwa pelaporan dilakukan setiap bulan
Kapankah laporan tersebut harus dilaporkan e. Setiap 1 tahun
oleh apoteker?

57. Seorang apoteker di apotek sedang a. 4 hari Aturan pemakaian dan penyimpanan Sirup Amoksisilin: Setelah
melakukan rekonstitusi sirup kering b. 5 hari penambahan aquadest , sirup harus digunakan dalam jangka waktu tidak
amoksisiliin untuk pasien anak yang terkena c. 6 hari lebih dari 7 hari.
ISPA. Berapa lamakah sediaan obat tersebut d. 7 hari
boleh disimpan? e. 10 hari (Brosur Amoksisilin syrup (Novamox))

58. Seorang pasien laki-laki, berusia 35 tahun a. Efedrin Karena pseudoefedrin merupakan dekongestan dengan kerja cepat (short
datang ke apotek ingin membeli obat flu b. Pseudoefedrin acting) sehingga lebih relatif aman untuk hipertensi
untuk penyakitnya. Pasien juga menderita c. Phenylpopanolamine
hipertensi, tekanan darah sistol mencapai d. Fenilefrin (walgreens.com)
170 mmHg. Manakah dekongestan yang e. Levo-N-etilefedrin hcl
relatif aman untuk direkomendasikan kepada
pasien?
59. Seorang pasien (laki-laki, berusia 25 tahun, a. 6 jam Karena diminum 2x sehari maka obat tersebut diminum setiap 12 jam
penderita ISPA) datang ke apotek dengan b. 8 jam
membawa resep yang berisi : Ciprofloxacin c. 12 jam
caps. 500 mg No. X (S 2 dd 1 caps, d. 24 jam
dihabiskan) dan Asam Mefenamst 500 tab. e. 48 jam
No. IX (S 3 d d 1 tab ac). Berdasarkan resep,
tiap berapa jamkah pasien harus meminum
Ciprofloxacin?

60. Seorang pasien, perempuan berusia 45 tahun, a. Efek samping obat Karena efek samping rifampisin adalah mual muntah, nafsu makan
datang ke apotek dengan membawa resep b. Kepatuhan minum obat menurun
yang berisi Rifampisin 450 mg 2xsehari c. Cara pakai obat
untuk pengobatan penyakit endocarditis d. Efektivitas pengobatan (Medscape)
yang dideritanya. Pasien telah 1 bulan e. Pemahaman pasien tentang
menggunakan obat ini dan mengeluh sering penyakit
merasa lelah, nafsu makan menurun dan
mual. Apa permasalahan yang perlul diatasi
pada pasien ini?

61. Seorang pasien, laki-laki, usia 23 tahun, a. 100 pcg tiap kali hisapan Kemasan Ventolin Inhaler : 100 mcg/hembusan
datang ke apotek dengan membawa resep b. 100 mcg tiap kali hisapan
yang berisi ventolin inhaler 100 No. I (S tiap c. 100 mg tiap kali hisapan (Brosur Ventolin Inhaler)
30 menit 2 puff (4jam pertama), berikutnya d. 100 mcL tiap kali hisapan
tiap 1 jam 2 puff prn.) dan Ambroxol 30 mg e. 100 mL tiap kali hisapan
No. X (S 3 d d 1 tablet). Apakah arti angka
100 pada kekuatan ventolin inhaler?
62 Seorang pasien, laki laki, usia 50 tahun, a. 1 jam sebelum makan Cara Pemberian Omeprazole:
datang ke Apotek untuk menebus resep b. sesaat sebelum makan Omeprazole kapsul hendaknya diminum sebelum makan.
dengan obat ISDN tablet 5 mg,Amlodipin 5 c. pada waktu makan Kapsul ini hendaknya jangan dibuka, dikunyah, atau dihancurkan, dan
mg, Gemfibrozil 300 mg dan Omeprazol 10 d. sesaat setelah makan harus ditelan seluruhnya.
mg. Pasien mengatakan ingin berkonsultasi e. 1 jam setelah makan
dengan anda mengenai penyakit dan (Brosur Omeprazole kapsul)
penggunaan obatnya. Kapankah waktu yang
tepat untuk meminum omeprazol?

63 Seorang pasien perempuan umur 20 tahun a. Penyebab batuk pilek Karena berkaitan dengan pemilihan obat,antitusif (untuk batuk kering) atau
mengalami batuk pilek datang ke Apotek, b. Obat yang biasa di gunakan expectoran (untuk batuk berdahak).
ingin membeli obat untuk meringankan c. Nama pasien
gejala penyakit yang di deritanya. d. Lama batuk pilek
Pertanyaan apakah yang harus diajukan e. Jenis batuk
kepada pasien terkait pemilihan obatnya?

64 Seorang pasien, perempuan umur 20 tahun a. Antihistamin Antihistamin : ada aktifasi sel mast yang pecah, sehingga terasa gatal.
mengalami batuk pilek disertai rasa gatal b. Antitusif Antitusif : untuk batuk kering
pada tenggorokannya.Apakah nama c. Ekspektorant Decongestan : pelega hidung
golongan obat yang di gunakan untuk d. Decongestan Antipiretik : penurun panas
menghilangkan rasa gatal pada pasien e. antipiretik
tersebut? (MIMS)

65 Seorang pasien laki – laki umur 28 tahun, a. lama gejala Berkaitan apakah itu sakit kepala biasa atau sakit kepala sebelah supaya
mengalami sakit kepala, datang ke Apotek b. lokasi sakit kepala bisa dipilihkan obat yang tepat sesuai gejala pasien
ingin membeli obat untuk meringankan c. intensitas sakit kepala
gejala penyakit yang di deritanya. d. penyebab sakit kepala
Pertanyaan penting apakah yang harus e. frekuensi sakit kepala
dikonfirmasikan kepada pasien?
66 Seorang dokter menanyakan kepada anda a. ISO Jurnal hasil penelitian merupakan sumber informasi primer dimana berisi
mengenai penggunaan Captropil untuk b. Texbook informasi terkini. Menurut hasil penelitian terbaru, penggunaan Captopril
penanganan krisis hipertensi. Apakah c. Jurnal hasil penelitian secara sublingual untuk penanganan krisis hipertensi secara sublingual
sumber literatur yang tepat untuk menjawab d. MIMS terbukti paling efektif dan efisien karena dapat lebih cepat dalam
pertanyaan ini? e. Online Drug Compendia menurukan tekanan darah.

Sumber informasi obat:


1) Sumber informasi tersier
Sumber informasi tersier berasal dari sumber umum, terdiri dari : Buku
teks Kompendia (misal: Drug Information, Drug Facts and
comparisons), Teks komputer data pokok (misal: MICROMEDEX
Computerized Clinical Information System (CCSI) ).
2) Sumber informasi sekunder
Sumber informasi sekunder mengandung pelayanan indeks
dan abstrak dari sumber informasi primer. Sumber indeks hanya
menyediakan informasi bibliografi yang mengacu pada topik, yang
mana pelayanan abstrak juga menyediakan informasi yang dijelaskan
dengan singkat (abstrak) pada situasi spesifik.
Contoh: Grateful Med atau PubMed dari perpustakaan nasional obat-
obatan (http://www.nlm.nih.gov).
3) Sumber informasi primer
Sumber informasi primer mengandung studi penelitian yang
dipublikasikan di jurnal biomedikal. Sumber informasi primer
biasanya merupakan sumber informasi terkini.
Contoh:
American Journal of Therapeutics, Clinical Drug Investigation, Disease
Management & Health Outcomes, Drug Information Journal, Drug
and Aging, Drug Safety, Hospital Pharmacy, Journal of Clinical
Oncology, Journal of Pharmacy Practice, Paediatric Drugs,
Pharmacy Times, U.S. Pharmacist.

(Malone dan kawan-kawan, 2001)


67 Seorang dokter menanyakan kepada anda A. Injeksi Intravena Jalur pemberian captopril sublingual adalah yang paling efektif dan efisien
mengenai penggunaan kaptopril untuk B. Sublingual karena dapat lebih cepat dalam menurukan tekanan darah
penanganan krisis hipertensi. Manakah jalur C. Injeksi Intramuskular
pemberian captopril yang direkomendasikan D. Infus Intravena (Kazerani H. 2009. Journal Clinical efficacy of sublingual captopril in the
untuk menurunkan tekanan darah pasien E. Injeksi Subkutan treatment of hypertensive urgency)
krisis hipertensi.

68 Seorang pasien laki-laki, usia 52 tahun, A. Meredakan nyeri pada serangan Plavix (Copidogrel) pada penderita angina pektoris digunakan sebagai
penderita angina pektoris membawa dan angina pektoris Antiplatelet dengan dosis 75 mg/hari.
menunjukkan bungkus obat Plavix 75mg B. Terapi pencegahan serangan
(clopidogrel) kepada anda. Apa kegunaan angina
obat tersebut. C. Menghancurkan Asterosklerosis (Medscape)
D. Mencegah Agregrasi Platelet
E. Mencegah terbentuknya trombus

69 Seorang perempuan, usia 33 tahun datang ke A. 2,5 Jam Dimisalkan kulit mampu menerima paparan sinar matahari sampai
apotek membeli krim tabir surya dengan SPF B. 3,5 Jam kemerahan adalah 10 menit. Maka dengan SPF 33 = 33 x 10 = 330 Menit =
sebesar 33 (SPF 33). Berapa lama C. 4,5 Jam 5,5 Jam
kemampuan sunblock tersebut dalam D. 5,5 Jam
menunda terbakarnya kulit akibat paparan E. 6,5 Jam (Brown R. G dan Burns T. 2005. Dermatologi Ed 8. Erlangga. Jakarta)
sinar matahari.
70 Seorang apoteker akan mengadakan codein A. 2 Rangkap Permenkes No. 3 Tahun 2015
harus dibuat dengan berpedoman pada B. 3 Rangkap
Permenkes No. 3 tahun 2015. Berdasarkan C. 4 Rangkap
Permenkes tersebut, Surat pesanan tersebut D. 5 Rangkap
harus dibuat oleh apoteker sekurang- E. 6 Rangkap
kurangnya sebanyak.

71 Seorang apoteker disuatu rumah sakit akan A. Epidemologi • Metode epidemiologi/morbiditas adalah merencanakan kebutuhan obat
melakukan pengadaan tablet amoksisilin B. Morbiditas atas pola penyakit
500mg. Perhitungan kebutuhan jumlah obat C. Konsumsi • Metode konsumsi adalah metode perencanaan kebutuhan farmasi
dilakukan dengan cara melihat data D. ABC dengan cara melihat pemakaian obat pada periode sebelumnya
pemakaian obat periode sebelumnya. E. VEN • Metode Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan
Apakah nama metode perencanaan (inventory management) untuk mengendalikan sejumlah kecil barang,
kebutuhan obat yang dilakukan oleh tetapi mempunyai nilai investasi yang tinggi
Apoteker tersebut. • Analisis VEN merupakan analisa yang digunakan untuk menetapkan
prioritas pembelian obat serta menentukan tingkat stok yang aman dan
harga penjualan obat.
(Siregar J.P dan Amalia. 2003. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan
Penerapan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta)
72 Seorang Apoteker diapotek baru saja A. Rak obat Cara penyimpanan suppositoria Bisakodil di dalam lemari pendingin suhu
menerima pesanan obat supositoria bisakodil B. Lemari Narkotika 2-80 C
10 mg, dimanakah obat ini disimpan? C. Etalase Obat bebas
D. Freezer (Brosur suppositoria Bisakodil)
E. Lemari Pendingin

73 Seorang perempuan datang keapotek A. 40 tablet 60 mg, 4x sehari 1 tablet Dibutuhkan diltiazem 60 mg sebanyak 40
membawa resep berisi diltiazem 60 mg B. 80 tablet 30 mg, 4x sehari 2 tablet
sebanyak XL dengan penggunaan s4 dd 1, C. 20 kapsul ER 120 mg, 2x sehari 60 x 40 =80 tablet
tersedia diapotek tablet diltiazem 30 mg dan D. 10 kapsul ER 200 mg, 1x sehari 30
kapsul diltiazem ER 100 mg, 120 mg, 200 E. 10 kapsul ER 240 mg, x sehari Jadi diltiazem yang digunakan 80 tablet dengan dosis 30 mg 4xsehari 2
mg, dan 240 mg. Bagaimana Compounding tablet
sedian tersebut?
74 Seorang Apoteker sekaligus pemilik apotek, A. Rp. 9.000.000 1% dari 90 juta
telah berstatus sebagai pengusaha kena pajak B. Rp. 10.800.000 1 x90.000.000 = 900.000/bulan
(PKP) harus membayarkan pajak C. Rp. 90.000.000 100
penghasilan final sebesar 1 % dari D. Rp. 108.000.000 = 900.000x12
omset/penghasilan bruto berdasarkan PP E. Rp. 118.000.000 =10.800.000
46/2013. Apotek memiliki omset rata-rata
pada tahun 2015 Rp. 90 juta/bulan.
Berdasarkan PP tersebut, berapakah pajak
penghasilan yang harus dibayarkan oleh
apoteker tersebut pada tahun 2015.
75 Seorang apoteker diapotek melakukan A. PIO Karena sesuai dengan pelayanan Farmasi Klinik PMK 35 Tahun 2014 di
kunjungan kerumah pasien penderita DM B. Konseling Apotek yang salah satunya adalah pelayanan Home care merupakan
tipe 2 yang menjadi langganannya untuk C. Swamedikasi layanan dari seorang Apoteker yang diharapkan untuk melakukan
memantau keberhasilan terapi obat dan efek D.Pelayanan residensial (Home pelayanan kefarmasian dirumah.
samping obat serta memberikan edukasi Care) 1. Penilaian atau pencarian masalah yang berhubungan dengan dengan
untuk meningkatkan efektifitas terapi pasien. E. Pemantauan terapi obat pengobatan.
Apa nama layanan yang dilakukan apoteker 2. Identifikasi kepatuhan pasien
tersebut? 3. Konsultasi masalah obat atau kesehatan secara umum
4. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan obat

76 Seorang laki-laki datang ke apotek A. 2 g Asam salisilat 4 %


membawa resep berisi asam salisilat 4 %, B. 4 g Zink Oxid 25 %
Zink oxyd 25 %, dibuat sediaan bedak tabur C. 6 g Dibuat bedak 200 g
200 g. Berapakah asam salisilat yang D. 8 g Jadi : Asam salisilat = 4/100x200 = 8 g
dibutuhkan? E 10 g

77 Seorang laki-laki datang ke apotek , a. 400 mg Dalam resep berisi asam salisilat 4% dalam salep klobetasol propionate
membawa resep berisi asam salisilat 4% b. 600 mg 0,05% sebanyak 20 g. Di Apotek tersedia salep klobetasol propionate
dalam salep klobetasol propionate 0,05% c. 800 mg 0,05% dalam kemasan tube 10 g dan serbuk asam salisilat.
sebanyak 20 g dengan penggunaan s.u.e. c. 1000 mg
DiApotek tersedia salep klobetasol d. 1200 mg Jadi asam salisilat yang dibutuhkan = 4/100 x10g = 0,4 g.
propionate 0,05% dalam kemasan tube 10 g 0,4g x 2= 0,8g = 800 mg.
dan serbuk asam salisilat.Berapakah asam
salisilat yang diperlukan untuk sediaan
sesuai resep tersebut?
78 Seorang laki-laki datang ke apotek , a. 1 tube Salep klobetasol propionate yang diperlukan untuk membuat sediaan sesuai
membawa resep berisi asam salisilat 4% b. 2 tube resep tersebut:
dalam salep klobetasol propionate 0,05% c. 3 tube
sebanyak 20 g dengan penggunaan s.u.e. Di d. 4 tube 20g/10g =2 tube
Apotek tersedia salep klobetasol propionate e. 5 tube
0,05% dalam kemasan tube 10 g dan serbuk
asam salisilat. Berapakah salep klobetasol
propionate yang diperlukan untuk membuat
sediaan sesuai resep tersebut?

79 Seorang perempuan datang ke Apotek a. 1 mg Diketahui Dalam 5 ml sendok takar mengandung 1 mg ctm, jsehinga dosis
membawa resep untuk anaknya berisi sirup b. 2 mg ctm yang diterima sesuai signa tiga kali sehari satu sendok teh adalah :3 x
obat batuk x(60ml) ditambah CTM 6 tablet c. 3 mg 1 mg = 3 mg.
dengan penggunaan S3dd 1 cth. Diketahui d. 4 mg Jadi dosis ctm yang diterima pasien sehari: 3 mg
tiap 5 ml sediaan tersebut mengandung e. 5 mg
paracetamol 200 mg, efedrin 8 mg, gliseril
guayacolat 150 mg, ctm 1 mg. Berapakah
dosis ctm yang diterima pasien?

80 Seorang perempuan datang ke Apotek a. Kocok dahulu sebelum Peringatan khusus sediaan (label yang diperlukan) peringatan kocok
membawa resep untuk anaknya berisi sirup digunakan dahulu sebelum digunakan untuk memastikan akurasi dosis yang diukur.
obat batuk x(60ml) ditambah CTM 6 tablet b. Sediaan suspensi harus dihabiskan
dengan penggunaan S3dd 1 cth. Diketahui c. Tidak boleh diulang tanpa resep ( Fastrack, Peracikan dan Penyerahan Obat)
tiap 5 ml sediaan tersebut mengandung dokter
paracetamol 200 mg, efedrin 8 mg, gliseril d. Tidak boleh di gunakan setelah satu
guayacolat 150 mg, ctm 1 mg. Penandaan minggu
apakah yang disertakan pada label sediaan e. Jika tidak habis suspensi harus
tersebut dan disampaikan kepada pasien saat dibuang
dispensing terkait keseragaman dosis?
81 Apoteker di Rumah sakit a 1 ampul Dalam resep berisi asam hyaluronat injeksi 40 mg dan syringe 5 ml masing
menerima resep berisi asam hyaluronat b. 2 ampul masing sebanyak 3.yang tersedia di IFRS ampul berisi 3 ml asam
injeksi 40 mg dan syringe 5 ml masing c. 3 ampul hyaloronat 20mg/ml.
masing sebanyak 3. Di IFRS ampul berisi 3 d. 4 ampul Jawab: jumlah ampul yang diberikan kepada pasien :
ml asam hyaloronat 20 mg/ml. Berapakah e. 5 ampul 40 mg x3 = 120 mg = 2 Ampul
ampul yang diberikan kepada pasien? 20 mg x 3 60
82 Seorang pasien, perempuan, usia 32 tahun, a. Meningkatkan melanosit pada Kegunaan Losio metoksalen 1% adalah Meningkatkan melanosoit pada
mengalami vitiligo karena terdapat bercak kulit kulit. Vitiligo sendiri adalah keadaan hipomelanosis idiopatik dan ditandai
putih pada kulit wajahnya semenjak 2 bulan b. Menurunkan melanosit pada kulit dengan adanya makula putih (depigmentasi) yang bisa meluas. Kasus
c. Merangsang produksi melanin
yang lalu. awalnya, bercak tersebut kecil, vitiligo dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel
d. Mencegah produksi melanin
namun lama kelamaan meluas, dokter e. Menurunkan produksi kolagen melanosit, misalnya rambut dan mata. Sehingga pada pasien yang
memberikan resep yang berisi losio mengalami vitiligo perlu meningkatkan melanosoit pada kulit.
metoksalen 1%. Apakah kegunaan obat
tersebut ? (Brosur Lotio metoksalen 1%)

83 Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, a. Meningkatkan dosis metoksalen Tindakan terapi : Memperpanjang durasi pengobatan, karena pengobatan
penderita vitiligo dengan gejala bercaknputih b. Memperpanjang durasi baru 3 bulan, sehingga dilanjutkan lagi sampai 6 bulan. Jika tidak ada
yang meluas di seluruh tubuh, mendapatkan pengobatan perubahan maka diganti dengan obat MBEH 2%.
obat metoksalen10 mg kapsul dengan aturan c. Mengganti obat dengan (MBEH) Pada usia diatas 18 tahun, jika kelainan kulitnya generalisata
pakai 2 jam sebelum berjemur (sinar 20% pengobatannya digabung dengan kapsul metoksalen (10 mg). Obat tersebut
matahari) 3 kali seminggu. Obat ini telah d. Mengganti obat dengan dimakan 2 kapsul (20 mg) 2 jam sebelum dijemur semingu 3 kali. Bila lesi
digunakan selama 3 bulan, namun belum ada betametason valerat 0,1% lokalisata hanya diberikan pengobatan topikal. Jika setelah 6 bulan tidak
perbaikan. Apakah tindakan terapi e. Mengganti obat dengan losio ada perbaikan pengobatan dihentikan dan dianggap gagal.
selanjutnya? metoksalen 1% MBEH (monobenzylether of hydroquinone) 20% dapat dipakai untuk
pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan tidak
berhasil dengan pengobatan psoralen. Bila tidak ada dermatitis kontak
pengobatan dilanjutkan sampai 4 minggu untuk daerah yang normal.
Depigmentasi dapat terjadi setelah 2-3 bulan dan sempurna setelah satu
tahun. Kemungkinan timbul kembali pigmentasi yang normal pada daerah
yang terpajan sinar matahari dan pada penderita berkulit gelap sehingga
harus dicegah dengan tabir surya

(Lotti dkk., 2008. Vitiligo: new and emerging treatments)


84 Seorang pasien, perempuan, usia 17 tahun, a. Produksi sebum meningkat Pada masa pubertas, produksi sebum oleh kelenjar minyak akan meningkat
datang ke apotek menebus resep krim b. Produksi melanin meningkat seiring dengan tingginya produksi hormon testosteron. Testosteron
antijerawat dari dokter kulit untuk c. Jumlah Propionilbacterium merupakan hormon seteroid dari kelompok androgen, sehingga penderita
acnes meningkat
pengobatan jerawat pada wajah selain karena jerawat memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi
d. Produksi keratinin meningkat
infeksi bakteri, dokter juga mengatakan e. Produksi steroid endrogen dibandingkan dengan orang normal, meskipun kadar androgen serum
kepada pasien bahwa jerawat juga dipicu meningkat penderita jerawat masih dalam batas normal.
karena peningkatan aktivitas hormon
androgen. Pasien meminta informassi lebih (Movita, 2013).
lanjut tentang hal tersebut kepada anda.
Apakah akibat dari peningkatan kadar
hormon ini ?

85 Seorang pasien, laki-laki, usia 21 tahun a. Menghambat keratinisasi Benzoil peroksida ditujukan untuk membantu pengobatan jerawat. Secara
datang ke apotek menebus resepsediaan krim b. Menghambat aktivitas androgen lokal pada kulit sebagai obat jerawat berdasarkan sifat yang dimiliki yaitu
yang berisi Benzoil peroksida 2% untuk c. Antiseptik dan antiiflamasi menurunkan konsentrasi asam lemak bebas dalam sebum, bersifat anti
d. Meningkatkan produksi sebum
mengobati jerawat pada wajahnya. mikroba terhadap propini bacterium acnes dan bersifat keratolitik.
e. Menutup pori-pori
Bagaimanakah mekanisme aksi obat ini?
(Brosur Benzoil peroksida (Benzolac))

86 Seorang pasien, laki-laki, usia 43 tahun a. Krim fluticasone 0,05% Pengobatan topikal
datang ke poli kulit suatu rumah sakit dan b. Krim betametason 0,1% Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat
didiangnosa mengalami panu (pityriasis c. Krim hidrokortison 1% yang dapat digunakan ialah:
Vesikolor) dengan gejala bercak-bercakputih
d. Lotiom calamine • Selenium sulfida 1,8% dalam bentuk shampoo 2-3 kali seminggu. Obat
e. Salep mikonazol nitrat 2% digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi
bergerombol dan terasa gatal pada kulit
• Salisil spiritus 10%
punggungnya. Obat apakah yang tepat untuk
• Turunan azol misalnya mikonazol, klotrimazol, isokonazol dan
mengobati penyakit pasien ? ekonazol dalam bentuk topikal
• Sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%
• Larutan Tiosulfas natrikus 25% , dioleskan sehari 2 kali sehabis mandi
selama 2 minggu

Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik diberikan pada kasus pitiriasis versikolor ya
ng luas atau jika pemakaian obat topikal tidak berhasil. Obat yang dapat
diberikan adalah:
• ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari
• itrakonazol 200 mg/hari selama 5-7 hari, disarankan untuk kasus
kambuhan atau tidak responsif dengan terapi lainnya.

(Partogi, 2008. Pityriasis vesikolor dan diagnosis bandingnya)


87 Seorang pasien laki-laki usia 43 tahun a. Propionibacterium acne Propionibacterium acne : jerawat
mengalami penyakit panu (pityriasis b. Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus : radang paru-paru
vesikolor), datang ke apotek membeli krim c. Malassezia furfur Malassezia furfur : panu
obat untuk penyakitnya. Apoteker d. Candida albicans Candida albicans : infeksi lokal dan vaginal
memilihkan obat dan memberikan KIE e. Herpes simplex Herpes simplex : herpes
kepada pasien tentang cara pakai obat, (Aryulina dkk, 2010. Buku Biologi 1)
penyebab penyakit dan cara pencegahannya.
Apakah mikroorganisme penyebab penyakit
ini?

88 Seorang perempuan datang ke apotek a. membunuh jamur ALLOCLAIR GEL PLUS


menebus obat Allochlair plus gel untuk b. membunuh bakteri Kemasan tube 8ml.
anaknya (usia 6 bulan) karena mengalami c. melapisi luka pada Untuk meredakan nyeri secara cepat dan membantu proses penyembuhan
sariawan dengan luka pada mucosa bibir mukosa ulkus rongga mulut. Tidak perih, bekerja cepat, membantu penyembuhan,
bawah yang berwarna bercak putih seperti d. mengurangi inflamasi bebas alkohol. Mengandung Aloe Vera dan Asam Hyaluronat.
susu. Obat tersebut berisi Sodium e. membunuh virus Indikasi:
hyaluronate acid dan ekstrak Aloe vera. Apa Aloclair Plus Gel membentuk suatu film pelindung yang akan
kegunaan dari obat tersebut? menutupi ujung persarafan dari suatu lesi (aphtas) sehingga akan
terhindar dari iritasi dan mengurangi nyeri. Kandungan asam
hialuronat dan Aloe vera mendukung terjadinya proses penyembuhan yang
alamai dari jaringan yang mengalami kerusakan.
Petunjuk pemakaian:
Keluarkan 1 atau 2 tetes gel sehingga menutupi seluruh ulkus atau lesi
rongga mulut. Hindari kontak langsung aplikator dengan lesi. Jangan
menyentuh lesi dengan lidah minimal selamat 2 menit agar terbentuk
selaput pelindung. Tutup tube setelah digunakan. Gunakn 3 - 4 kali sehari
atau sesuai kebutuhan dan hindari makan dan minum minimal selama 1
jam setelah pemberian.
(Brosur Allochlair Gel)
89 Seorang pasien anak usia 6 bulan mengalami acyclovir tablet Obat – obatan Mengatasi Stomatitis/ Oral Trush
sariawan dengan luka pada mukosa bibir b. amoksisilin drop Oral trush dapat diobati dengan memakai obat golongan anti jamur
bawah yang berwarna bercak putih seperti c. trimetropin dan seperti:
susu. Ibu pasien menginginkan obat yang sulfametoksazol syr a. Pengobatan awal biasanya dengan suspensi nistatin; pemolesan
dapat diberikan secara per oral. Dokter d. nystatin drop daerah yang terkena sariawan
meminta saran anda untuk pemilihan e. acyclovir puyer b. Miconazol; mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas
obatnya. Obat apa yang anda sarankan gula. Gel ini diberikan ke lesi setelah selesai makan.
kepada dokter? c. Gentian violet 0,5% yang dioleskan pada lidah dan mucosa mulut.
d. Dapat juga diberikan ampoterisin (fungilin) selama 1 (satu) minggu.
e. Jika stomatitis masih masih kotor (bernanah) jangan dioleskan dengan
gentian violet karena akan menyebabkan permukaan luka menjadi
kering di bagian bawahnya yang justru akan makin memperparah
f. Anak yang lebih besar dapat menggunakan obat kumur
( Bherman, 2001)

90 Seorang pasien perempuan usia 25 tahun a. acyclovir salep Terapi Obat topical Onychomycosis
datang ke apotek ingin membeli obat untuk b. larutan gentian violet 1. Ciclopirox 8% nail lacquer
infeksi jamur pada kuku jempol kakinya c. salep kortikosteroid Transungual Drug Delivery System (TUDDS)
(Onychomycosis). Kuku kaki pasien d. krim retinoid acid Dioleskan 1 x/ minggu selama 6 bulan
berubah warna menjadi kuning dan e. ciclopirox 8% lacquer cara kedua:
menebal, kadangkala berbau tidak sedap dan Bulan I : dioleskan 3x/ minggu
terasa nyeri ketika memakai sepatu. Pasien Bulan II : dioleskan 2x/ minggu
menginginkan obat topical. Obat apa yang Bulan III : dioleskan 1x/ minggu sampai 6 bulan
akan anda berikan? 2. Amorolfin nail lacquer
3. Tioconazole 28% nail lacquer
4. Terbinafine nail lacquer
(Suyoso dkk., 2014. Perkembangan Terbaru Onikomikosis)
91 Seorang apoteker di industri farmasi bekerja a. membandingkan efikasi obat Tahap Uji Klinik
sama dengan suatu perguruan tinggi sedang dengan obat standar 1. Uji Klinik Fase I: Fase ini merupakan pengujian suatu obat baru
melakukan uji klinik fase 3 antidiabetes baru b. menetapkan profil untuk pertama kalinya pada manusia. Hal yang diteliti di sini ialah
yang sedang dikembangkan perusahaannya. farmakokinetik obat pada keamanan obat, bukan efetifitasnya dan dilakukan pada
Apakah tujuan dari uji klinik tersebut? manusia sukarelawan sehat. Tujuan fase ini ialah menentukan besarnya
c. menetapkan dosis yang mampu dosis tunggal yang dapat diterima, artinya yang tidak
memberikan efek terapi menimbulkan efek samping serius.
d. menentukan apakah obat 2. Uji Klinik Fase II: Pada fase ini obat dicobakan untuk pertama
memiliki efikasi pada manusia kalinya pada sekelompok kecil penderita yang kelak akan diobati
e. memperoleh informasi dengan calon obat. Tujuannya ialah melihat apakah efek
mengenai keamanan obat pada farmakologik yang tampak pada fase I berguna atau tidak untuk
pasien. pengobatan.
3. Uji Klinik Fase III: Uji klinik fase III dilakukan untuk
memastikan bahwa suatu obat-baru benar-benar berkhasiat (sama
dengan penelitian pada akhit fase II) dan untuk mengetahui
kedudukannya dibandingkan dengan obat standar.
4. Uji Klinik Fase IV: Fase ini sering disebut post marketing drug
surveillance karena merupakan pengamatan terhadap obat yang
telah dipasarkan. Fase ini bertujuan menentukan pola penggunaan
obat di masyarakat serta pola efektifitas dankeamanannya pada
penggunaan yang sebenarnya.
(Rahmatini, 2010. Evaluasi khasiat dan keamanan obat klinik
Majalah kedokteran andalas no.1. vol.34. Januari-Juni 2010)

92 Seorang pasien DM tipe-2 (laki-laki). Usia a.memeriksa ketersediaan obat diapotek Pertama yang dilakukan sebagai seorang apoteker adalah membuka
51 tahun BB 87 kg, tinggi badan 183 cm b.menerima resep dari pasien pembicaraan dengan pasien. Menurut PMK no 58 th 2014: Apoteker harus
datang ke apotek untuk menebus resep yang c.melakukan skrinning resep mampu berkomunikasi dengan pasien maupun
dituliskan dokter untuknya. Langkah apakah d.menghitung harga obat dalam resep profesi kesehatan lainnya sehubungan dengan terapi pasien. Oleh karena itu
yang harus dilakukan pertama kali oleh oleh e.membuka pembicaraan dengan harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik (Depkes, 2014)
apoteker untuk melayani pasien ini? pasien
93 Seorang pasien perempuan usia 30 tahun , a. Phenelzine Phenelzine : kategori C
hamil usia 4 bulan , mengalami depresi berat b. Fluoxetin Fluoxetin : kategori C
karena berbagai permasalahan yang c. Venlafaxin Venlafaxin : kategori C
dihadapinya. Dokter ingin meresepkan d. Amytriptilin Amytriptilin : kategori C
antidepresan untuk menghilangkan gejala e. duloxetin Duloxetin : kategori C
penyakitnya.Manakah antidepresan yang Antidepresan untuk lini pertama adalah golongan SSRI (serotonin 5-HT
tepat untuk pasien? reuptake inhibitor), dan yang paling aman untuk kondisi khusus pada
wanita hamil adalah golongan SSRI yaitu fluoxetin (Ikawati Z, 2002).

Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada
kehamilan tidak menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan
trimester berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya
bagi keselamatan janin.
Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem
reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum
ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek
samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester
pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti
adanya resiko.
Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem
reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi
janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat
golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar
ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.
Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko
bagi janin. Pada keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya
kemungkinan lebih besar dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan
ini terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak
ada obat lain yang lebih aman.
Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang
percobaan maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi
janin. Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk
wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.
(medscape)
94 Seorang pasien (wanita uur 26 tahun) a. Simple Analgetik/Nsaid Lini pertama untuk terapi migraine ringan adalah simple analgetik:
mengalami migraine ringan dengan keluhan b. Triptan asetaminofen/aspirin/kafein . Nsaid : ibuprofen
utama berupa nyeri kepala mendadak dan c. Dihidroergotamine (Dipiro ed 7)
berdenyut. Pasien belum pernah d. Kombinasai Analgetik Dan
mendapatkan pengobatan. Golongan obat Caffeine
apakah yang tepat untuk mengobati migraine e. Ergotaminetartate
pasien ini?
95 Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun , BB a. 165 mg 3mg/kgx60kg= 180 mg
60kg, mengalami Rheumatrid Athritis yang b. 174mg
parah mendapatkan terapi dengan inflaximab c. 180 mg
dengan aturan dosis 3mg/kg I.v. Berapakah d. 204 mg
dosis inflaximab yang diterima pasien untuk e. 265 mg
satu kali pemberian?
96 Seorang pasien laki-laki, usia 62 th a. Aturan pakai obat salah Lini pertama Osteoporosis skor T of -1 to-2,5 adalah
mengalami osteoporosis dengan nilai T- b. Tidak ada suplemen kalsium • Calcium 1,200 mg/day
score -2,70 dan mendapatkan resep produk c. Cost yang diberikan tidak tepat • Vitamin D 800–1,000 units/day
obat kombinasi (aleandronat dan vitamin D) d. Tidak ada vitamin E • Drug therapy:
dengan aturan pakai 1kali 1 tablet dalam 1 e. Aleandronat tidak diberikan • First-line: alendronate or risedronate (dipiro ed 7)
minggu sebanyak 4 tablet. Apakah
permasalahan yang ada dalam resep obat
pasien jika dikaitkan dengan standar terapi
osteoporosis?
97 Seorang pasien laki-laki, usia 62 th a. Dosis obat sangat besar Bisfosfonat merupakan obat yang digunakan
mengalami osteoporosis dengan nilai T- b. Waktu paruh obat pendek untuk pengobatan osteoporosis.
score -2,70 dan mendapatkan resep produk c. Metabolism obat berlangsung Bisfosfonat dapat
obat kombinasi (aleandronat dan vitamin D) lambat mengurangi resorpsi tulang oleh sel osteoklas dengan
dengan aturan pakai 1kali 1 tablet dalam 1 d. Obat terikat kuat pada cara berikatan dengan permukaan tulang dan
minggu. Apa alasan obat ini hanya dipakai permukaan tulang menghambat kerja osteoklas dengan cara mengurangi
dalam waktu 1 minggu? e. Obat terikat kuat pada protein produksi proton dan enzim lisosomal di bawah
plasma osteoklas (kawiyana, 2009)
98 Seorang pasien (perempuan, usia 27 a. 250 mg 1 kali sehari 56 x 9 = 504 mg
tahun, berat badan 56 kg, hamil usia b. 500 mg 1 kali sehari
12 minggu mengalami demam c. 500 mg 2 kali sehari Aturan dosis 9 mg/kg/hari jadi pasien mendapatkan pemberian
typoid. Pasien mendapatkan d. 500 mg 3 kali sehari azitromisin 500 mg 1 kali sehari
antibiotik azitrhromisin (kategori B) e. 660 mg 1 kali sehari
dengan aturan dosis 9 mg/kg/hari.
Berapa kekuatan dan frekuensi
pemberian tablet azitromisin yang
tepat untuk disarankan bagi pasien
ini?

99 Seorang pasien, laki-laki, usia 35 a. Fenitoin Fenitoin mekanisme aksi : menghambat kanal sodium (Na+)
tahun, penderita epilepsy prsial b. Tiagabine yang mengakibatkan influk (pemasukan) ino Na+ kedalam
selama 10 tahun. Pasien sudah tidak c. Vigabatrin membran sel berkurang dan menghambat terjadinya potensial
berespon dengan 3 obat lini pertama d. Diazepam aksi oleh depolarisasi terus menerus pada neuron.
untuk penyakit ini. Dokter e. Gabapentin Tiagabine
menginginkan penggantian obat Mekanisme aksi : meningkatkan aktifitas GABA, antagonis
dengan antipilepsi yang mempunyai neuron atau menghambat re uptake GABA.
mekanisme aksi menghambat re Vigabatrin mekanisme aksi :
uptake GABA kedalam syaraf pre- Diazepam mekanisme aksi : menekan serangan yang berasla
sinaptik. Manakaha antiepilepsi yang dari pusat epileptogenik dan efektif pada serangan absence dan
diinginkan oleh dokter? mioklonik tetapi terjadi juga toleransi.
Gabapentin mekanisme aksi : menghambat impuls abnormal
didalam otak dengan cara menghambat kanal natrium,
sehingga menghambat timbulnya potensial kerja berulang-
ulang pada neuron
10 Seorang pasien, laki-laki, usia 30 a. 10,1 menit 52 x 20 : 50 = 20,8 menit
0 tahun, berat badan 52 kg. Penderita b. 15,2 menit
epilepsy. Mengalami kejang selama 7 c. 20,8 menit Pasien mendapatkan terapi pengobatan selama 20,8 menit
menit dan di bawa ke UGD rumah d. 28,0 menit
sakit. Pasien telah mendapatkan e. 35,2 menit
fenitoin 20 mg/kg BB i.v dengan
kecepatan 50 mg/menit. Berapa
lamakah pemberian obat tersebut?

10 Seorang pasien, perempuan usia 25 a. Edukasi pasien Konseling dan edukasi adalah layanan dari apoteker yang
1 tahun, sedang hamil, pederita demam b. Konseling bertjuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran,
typoid bertanya kepada apoteker c. Layanan informasi dan kepatuhan sehingga dapat mengubah perilaku dan kedaran
mengenai keamaanan penggunaan obat pasien terhadap penggunaan obat yang baik dan benar.
amoksilin yang diresepkan dokter d. Pemantauan terapi obat Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah Pemberian
untuk dirinya. Apoteker menjawab e. Monitoring efek informasi obat dilakukan oleh apoteker untuk menjawab
bahwa amoxsisilin adalah obat yang samping obat seputar tentang obat, baik dari pasien, keluarga pasien atau
aman bagi wanita hamil dan tenaga kesehatan lainnya.
termasuk dalam kategori B. Apa Pemantauan terapi obat adalah proses memastikan bahwa
kegiatan yang dilakukan oleh pasien mendapatkan terapi yang efektif dan terjangkau dengan
apoteker tersebut? memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping.
Kriteria pasien ini antara lain pediatri, geriatri, multidiagnosis,
obat dengan indeks terapi sempit, obat yang sering
menyebabkan reaksi obat yang merugikan.
Monitoring efek samping obat adalah kegiatan pemantauan
setiap repon terhadap obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan
pasien.
10 Seorang pasien, laki-laki, usia 35 a. Menurunkan dosis Mengganti eritromisin 500 mg dengan amoksisilin 500 mg
2 tahun, penderita ISPA datang ke eritromisin menjadi 250 karena eritromisin dapat menghambat metabolisme terfenadin
apotek untuk menebus resep dengan mg (kontraindikasi). (medscape)
obat sebagai berikut: b. Mem
R/ Eritromisin 500 mg No. XV c. inum eritromisin 2 jam
S.3.d d 1 tablet dihabiskan setelah terfenadin
R/ Terfenadin tablet No. XV d. Meningkatkan frekuensi
S.3.d d 1 tablet pemberian terfenadin
Eritromisin dapat menghambat menjadi 4 kali sehari
metabolisme terfenadin jika e. Mengganti eritromisin
digunakan bersamaan. Bagaimana 500 mg dengan
pengatasan permasalahan yang akan amoksilin 500 mg
anda rekomendasikan kepada dokter f. Menurunkan frekuensi
penulis resep? pemberian terfenadin
menjadi 2 kali sehari

Anda mungkin juga menyukai