Anda di halaman 1dari 94

TRY OUT 5

No Soal dan Pembahasan


1 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji waktu hancur suppositoria
bisakodil dengan basis oleoum cacao. Suppositoria dimasukkan kedalam cakram dan ditematkan ke
dalam tabung transparan yang telah berisi air sebanyak 4 L dengan suhu tertentu. Berapakah suhu air
yang digunakan untuk pengujian tersebut ?
a. 25º C
b. 27º C
c. 28º C
d. 34º C
e. 37º C

Uji titik lebur : Uji ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaan
supositoria yang dibuat melebur dalam tubuh. Dilakukan dengan cara menyiapkan air dengan suhu
±37°C. Kemudian dimasukkan supositoria ke dalam air dan diamati waktu leburnya. Untuk basis oleum
cacao dingin persyaratan leburnya adalah 3 menit, sedangkan untuk PEG 1000 adalah 15 menit. (
menurut FI edisi IV )

2 Seorang apoteker di suatu rumah sakit sedang membandingkan 2 buah analgetik yang akan digunakan
sebagai pereda nyeri pasca stroke. Apoteker tersebut menggunakan kulsioner untuk menilai kualitas
hidup pasien paska stroke dengan ukuran Quality adjusted life year. Apakah metode farmakoekonomi
yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut ?
a. Cost Quality Analysis
b. Cost Benefit Analysis
c. Cost Utitity Analysis
d. Cost Effectiveness Analysis
e. Cost Minimazation Analysis

Analisis utilitas-biaya (AUB—cost-utility analysis, CUA) adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai
“utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan.
Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat
dinikmati umumnya diekspresikan dalam quality adjusted life years (QALY), atau ‘jumlah tahun
berkualitas yang disesuaikan’. (pedoman penereapan kajian farmakoekonomi, kemenkes RI 2013)

3 Seorang apoteker penanggung jawab di suatu PBF menyediakan obat – obat kardiovaskuler dan
memiliki data biaya operasional sebagai berikut :
- Biaya tetap : Rp 30 juta / bulan
- Biaya Variabel : Rp 90 juta / bulan
Target omset penjualan adalah sebesar 150 juta / bulan. Berapakah BEP yang tepat ditetapkan oleh
apoteker tersebut ?
a. Rp 60 juta / bulan
b. Rp 75 juta / bulan
c. Rp 90 juta / bulan
d. Rp 120 juta / bulan
e. Rp 150 juta / bulan
Perhitungan BEP ( Break Even Point ) :
BEP = Biaya Tetap / (1-( Total Biaya Variabel / Total omset Penjualan )
= 30.000.000 / (1-(90.000.000/150.000.000)
= 30.000.000/(1-(0,6)
= 30.000.000/0,4
= 75.000.000
(Menurut Carter Usry (2004:43)
4 Seorang pasien datang ke apotek membawa kopi resep yang berisi obat sebagai berikut:
R/ glimepirid 2 mg No. XXX det. XV
S1 dd

R/ metformin 500 mg No. XC det. XLV


S 1 dd
Pasien ingin menebus semua sisa obat tersebut, harga masing- masing obat adalah glimepirid Rp. 1.000/
tablet dan metformin Rp. 1.000 , jasa pelayanan Rp. 5.000 dan ebalase Rp. 2.000. Berapakah total harga
yang harus dibayar pasien?
a. Rp. 60.000
b. Rp. 67.000
c. Rp. 70.000
d. Rp. 75.000
e. Rp. 87.000
Glimepirid XXX=30 diambil XV=15 tablet
Metformin XC=90 diambil XLV=45 tablet
HJA = HNA + E + T

Ket:
Keterangan:
HJA = Harga Jual Apotek
HNA= Harga Neto Apotek yaitu harga jual termasuk ppn
E = embalase ( harga wadah pembungkus obat dan peralatan lainnya,misalnya plastik)
T = tuslah ( besaran balas jas pelayanan farmasi)
 HJA = HNA + E + T
=(15x1.000) + (45x1.000) + 2.000 + 5.000
= 67.000
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 98 Tahun 2015 Tentang Pemberian Informasi Harga
Enceran Tertinggi Obat
(http://farmalkes.kemkes.go.id/2016/02/pmk-nomer-98-tahun-2015/ )

5 Seorang pasien (laki- laki, usia 48 tahun, penderita bronchitis kronis ) menelpon menelpon Apoteker di
Apotek pada jam 18.00 untuk meminta saran mengenai tindakan apa yang harus dilakukaknnya karena
lupa minum obatnya (kotrimoksazole 960 mg). Obat tersebut rutin diminum pada jam 08.00 dan jam
20.00 pasien lupa minum obat pada pagi hari . Apakah saran yang tepat diberikan ?
a. Minum obat sebanyak 1 tablet pada saat ini juga
b. Minum obat sebanyak 2 tablet pada saat ini juga
c. Meminum obat sebanyak 2 kaplet pada jam 20.00
d. Tetap meminum obat sebanyak 1 kaplet pada jam 20.00
e. Menghentikan pengobatan dan kembali periksa ke dokter
Berdasarkan standar yang ada penggunaan kotrimoksasol untuk pasien dewasa adalah 2 x sehari
2 tablet 480 mg (2 x sehari 960 mg), Frekuensi penggunaan antibiotika berpengaruh terhadap pencapaian
kadar terapi obat dalam darah, kurangnya frekuensi penggunaan obat dapat menyebabkan kadar obat
dalam darah tidak dapat mencapai kadar rentang terapi, pada akhir nya obat menjadi tidak berkhasiat dan
dapat menyebabkan tidak sembuhnya pasien atau sembuh dalam jangka waktu yang lama, bahaya yang
cukup besar adalah peningkatan resistensi bakteri terhadap antibakteri tersebut.
sumber : Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 33 – 41
(http://eprints.uad.ac.id/1426/2/kajianresep-muhlis3-pharmaciana1-1.pdf )

6 Seorang apoteker menyerahkan supplement besi kepada seorang pasien yang di beli secara bebas untuk
mengatasi gejala anemia yang di alaminya. Selain menyampaikan informasi aturan pakai obat, apoteker
juga memberikan informasi efek samping umum yang biasa terjadi pada pasien akibat kelebihan zat besi
di dalam tubuh. Apakah informasi ESO yang dapat disampaikan?
a. Mual dan muntah d. Mengantuk
b. Feses berwarna hitam e. Pusing
c. Urin berwarna merah
ESO obat supplement besi menyebabkan feses menjadi gelap menunjukkan bahwa suplemen zat
besi terserap secara efektif sehingga menimbulkan ESO berupa feses berwarna hitam.

Sumber : MIMS.com
7 Seorang pasien perempuan, usia 68 tahun, baru saja terdiagnosa mengalami depresi sedang di suatu
rumah sakit dan saat ini menjalani rawat inap. Apoteker dan dokter berdiskusi untuk menentukan
pengobatan pasien pada saat visite diruang rawat inap. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Bupropion d. Fluoxetin
b. Mirtazapin e. Amitriptilin
c. Venlavfksin HCL
Pembahasan : First line pasien depresi adalah SSRI, untuk pasien lanjut usia juga menggunakan
first line SSRI. Fluoxetin merupakan antidepresan golongan SSRI, sehingga obat yang
direkomendasikan adalah golongan SSRI yaitu Fluoxetin.

Sumber : Dipiro edisi 9


8 Seorang pasien, laki-laki, usia 47 tahun, penderita tiroksitosis, tidak mengalami perbaikan gejala dengan
antihipertiroid yang diresepkan dokter untuknya. Saat ini, pasien akan menjalani tiroidektomi. Dokter
meminta pertimbangan apoteker mengenai obat yang dapat diberikan untuk memperkecil risiko
pendarahan sebelum operasi. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Karbimazol d. Metimazol
b.Dobutamin e. Proanolol
c.Larutan lugol

Sumber : MIMS.com

9 Seorang apoteker melakukan MESO pada seorang pasien (laki-laki usia 50 tahun, penderita BPH
stadium 3 dan HIV) yang rutin menggunakan obat lamivudine, tenofovir, efavirenz, kotrimoksazol
tamsulosin 3 bulan terakhir. Apoteker menemukan saat ini pasien sedang mengalami penurunan fungsi
ginjal (SrCr 1,7 mg/dL; BUN 130 mg/dL) akibat efek samping obat. Apakah obat yang dimaksud oleh
apoteker tersebut?
a. lamivudine d. kotrimoksazol
b. tenofovir e. tamsulosin
c. Efavirenz
Tenovir sidoproxil fumarat (distinguising adverse effect renal toxicity)
10 Seorang pasien , perempuan usia 24 tahun didiagnosa dokter pada suatu klinik mengalami jerawat
komedial non inflamasi. Dokter menerima pertimbangan apoteker untuk pemilihan obat yang tepat untuk
pasien tersebut. Apakah obat lini pertama yang tepat disarankan?
a. Asam retinoat topical d. Asam azelac krim
b. Benzoil peroksida krim e. Klindamisin gel
c. Doksisiklin oral
Comedonal noninflammatory acne.topical retinoid are drugs choice

11 Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker pada saat visite bersama untuk memberikan pertimbangan
pengobatan untuk pasien yang baru saja terdiagnosa mengalami DM tipe-2 (laki-laki usia 58 tahun,
GDP; 200mg/dL, HbA1C 8,0%) Dokter mengatakan kepada apoteker bahwa bahwa pasien juga
mengalami penurunan fungsi ginjal (ClCr 40 mL/menit). Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. sitagliptin d. acarbose
b. Metformin e. pioglitazone
c. glibenclamid
Sitagliptin use 50mg daily if CLcr 30 to 50mL/min

12 Seorang perempuan berusia 35 tahun datang keapotek ingn membeli obat untuk keluhan nyeri perut,
mual, muntah dan dada terasa terbakar. Diketahui saat ini pasien hamil trimester pertama, dan memiliki
riwayat dyspepsia sejak 3 tahun yang lalu. Satu minggu yang lalu pasien didiagnosa mengalami GERD.
Apakah obat yang tepat dipilihkan untuk mengatasi keluhan pasien tersebut?
a. Antasida d. Misoprostal
b. Ranitidin e. Sukralfat
c. omeprazol

13 seorang apoteker menyerahkan obat atas redep dokter untuk pasien laki-laki, usia 20 tahun, penderita
asma. Salah satu obat yang siresepkan sokter adalah produk obat denganzat aktif ipratropium bromide.
Bagaimana mekanisme aksi obat tersebut?
a. Mengeblok reseptor kolinergik pasa otot polos bronkus
b. Menstimulasi reseptor B2 adrenergik pada trakhea dan bronkus
c. Memblok reseptor histamin H1 H1-RESEPTOR BLOKER
d. Menghambat sintesis leukotrien dan prostaglandin
e. Menstabilkan sel m,ast pada otot polos bronkus
pratropium bromida adalah antagonis kolinergika asetilkolin pada reseptor kolinergik, yang memblok
asetilkolin di saraf parasimpatetik otot bronkus, menyebabkan stimulasi guanyl cyclase dan menekan
peningkatan cGMP (mediator bronkokontriksi) sehingga menimbulkan bronkodilatasi.
pionas.pom.go.id (Pusat Informasi Obat Nasional Ipratropium Bromida)

14 seorang apoteker dibagian QC suatu industri farmasi melakukan uji volume sendimentasi pada produk
suspensi ampisilin. Hasil pengajuan menunjukkan bahawa terdapat kestabilan yang baik pada formula
yang ditunju7kan dengan sendimentasi yang baik, dimana volume suspense terakhir Vu sama dengan
volume awal suspense sebelum mengendap Vo. Berapakah volume sendimentasi F pada pengujian
suspense tersebut?
a. 0,10 d. 0,75
b. 0,25 e. 1,00
c. 0,50

Vu / Vo = 1/1 = 1

15 seorang apoteker pada bagian QC suatu IOT akan melakukan identifikasi senyawa flavonoid dalam
ekstrak etanol menggunakan metode KLT. Campuran fase gerak yang digunakan adalah n-butanol:
as.asetat: air (3;1;1). Indeks polaritas fase gerak tersebut adalah 4,0 n-butanol, 6,2as.asetat, dan 9,0 air.
Berapakah indeks polaritas campuran fase gerak tersebut?
a. 1,24
b. 1,80
c. 3,04
d. 3,64
e. 5,44
Indeks polaritas n-butanol = 4,0
Indeks polaritas asam asetat = 6,2
Indeks polaritas air = 9,0
Perbandingan fase gerak n-butanol : asam asetat : air (3:1:1)
Dit. :
Berapakah indeks polaritas campuran fase gerak?
Jawab :
Perbandingan fase gerak 3 : 1 : 1 atau 60 : 20 : 20 %
60 20 20
Indeks polaritas campuran fase gerak = (100 𝑥4,0) + (100 𝑥6,2) + (100 𝑥9,0) = 5,44
Sumber : http://repository.wima.ac.id/190/6/Bab%205.pdf

16 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi melakukan pengujian kemurnian bahan baku
kloramfenikol untuk pembuatan tetes mata dengan cara memeriksa rotasi jenis. Bahan baku dilarutkan
dengan alkohol absolut 2,5g/ 50mL. Pengujian dilakukan dengan polarimeter menggunakan panjang
kolom 20 cm, dan rotasi optis yang teramati adalah 2o. Berapakah rotasi jenis sampel bahan baku
kloramfenikol tersebut ?
a. 0,1o
b. 0,2o
c. 1,0o
d. 10,0o
e. 20,0o

Rotasi optik (α) = 2o


Tebal larutan dalam dm (l) = 20cm = 2dm
Jumlah g zat tiap 100mL larutan (c) = 2,5g/ 50mL = 5g/ 100mL
Dit. :
Berapakah rotasi jenis sampel bahan baku kloramfenikol ?
Jawab :
𝟏𝟎𝟎𝜶 100 𝑥 2
[α] = = = 20
𝒍𝒄 2𝑥5
Sumber : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/15251/2513

17 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industry farmasi akan mengembangkan formula ijeksi
lidocain. Pada formula sediaan tersebut diperlukan air yang memenuhi suatu persyaratan tertentu.
Apakah jenis air yang tepat digunakan dengan formula sediaan tersebut?
a. air minum
b. air pasokan
c. air murni
d. air dengan kemurnin tinggi
e. air untuk injeksi
Air Murni (Purified water) adalah demineralisasi air menggunakan purifiet generator yang merupakan
reverse osmosis atau resin anion kation. Dipakai sebagai bahan baku proses produksi obat non steril
setelah lulus uji dari quality control
Air utuk injeksi (aqua for injection) adalah air suling segar yang disuling kembali, disterilkan dengan
cara A atau C (FI ed 3, 1979)
Highly purified water (AIR KEMURNIAN TINGGI): HPW telah memenuhi standar/criteria water for
injections termasuk dalam jumlah endotoksin namun sistim pengolahan air yang digunakan dianggap
kurang dapat diandalkan jikadibandingkan dengan destilasi.
Aqua demineralisasi : air yang dihilangkan mineralnya biasanya dibuat air aki
Aqua DM (demineralisasi) merupakan air yang bebas ion atau tanpa mineral, aqua DM diperoleh dari
air mineral yang mengandung ion yang dilewatkan dalam beberapa kolom resin sehingga mineral yang
terbawa tertahan pada kolom resin (Mustahiqul L.F, Gunawan, Haris, 2009)
Mustahiqul L.F, Gunawan, Haris, 2009, pembuatan aquadm (aquademineralized) dari air ac (air
conditioner) menggunakan resin kation dan anion, Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan
Kimia Universitas Diponegoro.
Ditjen POM ( 1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI. Hal. 15, 746, 748.
18 Seorang apoteker di bagian R&D industry farmasi merancang formula sediaan per oral tablet asetosal.
Bahan tambahan yang digunakan meliputi: Avicel PH102, primojel, laktosa, magnesium stearat dan talk.
Apakah bahan tambahan yang berfungsi sebagai filler binder?
a. Avicel PH102
b. Primojel
c. Laktosa
d. Mg stearat
e. Talk
Filler/diluents/bahan pengisi-Binder adalah bahan pengisi yg digunakan untuk kempa langsung
merupakan bahan pengisi yg sekaligus memiliki kemampuan meningkatkan daya alir dan kompakbilitas
massa tablet.Eksipient yg biasa digunakan adalah Avicel, spray dried lactose, ditab, Microcellac, Nu-tab,
Di-pac, sugartab, emdex, Calsium 90, StarLac, Cal-crab.(Akademia)

Avicel PH 102 digunakan sebagai pengisi. Avicel merupakan selulosa yang terdepolimerasi berwarna
putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk Kristal yang terdiri atas partikel porous,tidak larut dalam asam
encer dan sebagaian pelarut organic (Rowe dkk,2006). Avicel PH 102 menunjukkan sifat alir serta
kompaktibilitas yang baik. Pada tekanan kompresi partikelnya mengalami deformasiplastis, sehingga
dapat menaikkan kompaktibilitas (Sheth and Shangraw,1980)
19 Seorang apoteker bekerja dibagian QC suatu industry farmasi sedang melakukan validasi metode analisis
penetapan kadar deksametason dalam sediaan tablet menggunakan metode KCKT. Pada penetapan
selektivitas didapatkan dua peak. Peak pertama adalah peak pengotor (t=5,343 menit; W=0,45cm) dan
peak kedua adalah deksametason (t=8,750 menit; W=1,35cm). berapakah nilai resolusi yang dihasilkan?
a.2,14
b.2,28
c.3,79
d.5,27
e.7,54
R= 2(t2-t1)/(w1+w2)
R= 2(8,750-5,343)/(0,45+1,35)
R= 3,78 (3,79)
Keterangan :
20 Apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industry farmasi sedang merancang formula tablet
bisacidyl untuk pengobatan konstipasi. Formula tersebut didesain untuk mengurangi rasa pahit bisacodyl
dan agar tablet hanya dapat melepaskan zat aktif di dalam usus sehingga dapat mengoptimalkan efek
terapinya. Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk formula obat tersebut?
a. Tablet salut gula
b. Tablet salut konvensional
c. Tablet lepas lambat
d. Tablet salut film
e. Tablet salut enteric

21 Seorang apoteker membeli sirup dari PBF dengan harga obat Rp. 25.435/botol (sudah termasuk PPN).
Apotek menetapkan keuntungan sebesar 25% dan memberikan diskon kepada pasien sebesar 5%.
Berapakah harga jual obat yang tepat untuk obat tersebut?
a. Rp. 28.500/botol
b. Rp. 29.250/botol
c. Rp. 29.800/botol
d. Rp. 30.200/botol
e. Rp. 30.500/botol
Dik:
Harga obat: Rp 25.455/botol (+PPN)
Margin keuntungan: 25%
Diskon: 5%

Dit: harga jual obat di apotik?

Penyelesaian:
•Harga jual obat tanpa diskon: Rp 25.435 + (Rp 25.435x25%)= Rp 31.793,75
•Harga jual obat dengan diskon 5%: Rp 31.793,75 - (5%x Rp 31.793,75 = Rp 30.204,0625
=Rp. 30.200/botol
22 Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke apotek menebus resep yang berisi 7 kaplet klaritromisin
500mg. Harga klaritromisin yang dibeli di Apotek dari PBF adalah Rp. 20.000/tablet (sudah termasuk
PPN) dan margin obat tersebut adalah 15%. Biaya Embalase dan biaya pelayanan obat yang ditetapkan
Apotek adalah Rp. 7500 . Berapakah total harga yang harus dibayar pasien?
a. Rp. 140.000 d. Rp. 168.500
b. Rp. 161.500 e. Rp. 170.000
c. Rp. 165.000
7 x 20.000 = 140.000
Margin 15% = 15/100 x 140.000 = 21.000
Total harga jual = 140.000 + 21.000 + 7.500 = 168.500
23 Seorang Apoteker di Apotek sedang melakukan pembuatan surat pesanan (SP) untuk produk obat flu
yang mengandung phenylpropanolamine dengan menggunakan surat pesanan khusus yang biasa
digunakan untuk pemesanan obat-obat tersebut. Apakah jenis SP yang tepat digunakan?
a. Obat Bebas d. Prekursor
b. Obat Bebas Terbatas e. Psikotropika
c. Obat Keras
Peraturan Kepala BPOM RI No. 40 tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Prekursor Farmasi Dan
Obat Mengandung Prekursor Farmasi

24 Seorang dokter meminta informasi kepada Apoteker di suatu Rumah Sakit mengenai keamaan
penggunaan kaptopril (p.o) untuk ibu hamil. Setelah melakukan penelurusan literatur, Apoteker
mengatakan kepada dokter bahwa obat tersebut termasuk kategori D. Apakah arti dari kategori D yang
dimaksud?
a. Telah banyak digunakan dan terbukti aman pada ibu hamil
b. Menyebabkan malformasi pada janin dengan sifat reversible
c. Terbukti aman pada beberapa penelitian menggunakan hewan uji
d. Telah dinyatakan kontraindikasi pada ibu hamil
e. Menyebabkan malformasi pada janin dengan sifat ireversibel
Terbukti dapat menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika
digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi
situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak
dapat diberikan) (MEDSCAPE)
Kategori X dikontraindikasikan pda ibu hamil
Kategori C

25 Seorang dokter meresepkan triamcinolone injeksi anti-articular untuk pengobatan osteoarthritis seorang
pasien (laki-laki, usia 60 tahun) dengan gejala nyeri pada sendi jari tangan, pergelangan tangan, lutut dan
sendi pangkal paha (hip joint). Dokter lupa dengan aturan pakai obat tersebut dan meminta informasi
dari apoteker untuk kemudian disampaikan kepada pasien. Apakah informasi aturan pakai obat yang
tepat disampaikan kepada dokter?
a. 1 kali seminggu
b. 1 kali sebulan
c. 1 kali 2 bulan
d. 1 kali 3 bulan
e. 1 kali 6 bulan

MIMS
26 Seorang dokter meminta rekomendasi obat kepada apoteker untuk pasiennya (perempuan, usia 40 tahun,
penderita depresi) dengan riwayat pengobatan fluoksetine 20 mg (2 x sehari 2 tablet) selama 4 tahun, dan
Amitrptylline 25 mg (2 x 1 hari 2 tablet) selama 6 tahun. Kedua obat tersebut sudah tidak mampu
mengurangi gejala penyakit pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Duloxetine = gol TCA
b. Imipramine =
c. Venlafaksin HCL = gol snri
d. Escitalipram
e. Tranylcypromine

27 Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta rekomendasi obat kepada apoteker pengobatan pasiennya
(laki-laki, usia 55 tahun, penderita angina pectoris stabil) karena saat ini pasien mengalami disfungsi
ventrikel kiri. Apoteker merekomendasikan antiangina golongan calcium channel blocker. Apakah obat
yang direkomendasikan?
a. Diltiazem
b. Verapamil
c. Nifedipin
d. Amlodipine
e. Nikardipin

Pharmaceutical Handbook, 9th Ed


28 Seorang dokter di suatu rumah sakit berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan obat untuk mengatasi
gejala tremor dan palpitasi yang dialami oleh seorang pasien (laki-laki, usia 45 tahun), baru terdiagnosa
mengalami hipertiroid). Pasien mempunyai riwayat penyakit asma semenjak kecil. Apakah obat yang
tepat di rekomendasikan untuk mengatasi gejala yang di alami pasien tersebut?
a. Verapamil
b. Clonidine
c. Nifedipine
d. Nikardipine
e. Amlodipine

β-Blocker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi, kecemasan, tremor, dan
intoleransi panas. Tetapi β-Blocker kontraindikasi pada pasien asma, COPD, dan gagal jantung
dekompensata. Kontraindikasi lainnya adalah sinus bradikardia, terapi bersamaan dengan monoamine
oxidase inhibitor atau antidepresan trisiklik, dan pasien dengan hipoglikemia spontan.
Centrally acting sympatholytics (eg, clonidine) and calcium channel blocker (eg, diltiazem)
digunakan untuk mengontrol gejala tersebut ketika kontraindikasi terhadap β-blocker.
References : (Pharmacotherapy Handbook/Dipiro, 9th Edition, halaman 180)

29 Seorang dokter akan meresepkan alprazolam 0,5 mg (3 kali sehari 1 tablet) untuk seorang pasien (laki-
laki, usia 55 tahun, baru saja terdiagnosa mengalami serangan anxiety akut). Dokter menghubungi
apoteker di instalasi farmasi rawat inap untuk menanyakan durasi penggunaan obat tersebut untuk
periode pertama (awal) sebelum di lakukan evaluasi efek terapi obat . Apakah informasi durasi
pengobatan awal yang dapat di sampaikan kepada dokter tersebut?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 3 minggu
d. 4 minggu
e. 5 minggu
Benzodiazepin adalah obat yang paling efektif dan sering diresepkan untuk pengobatan kecemasan akut.
Sekitar 65% hingga 75% pasien dengan GAD ditandai hingga respon sedang, dan sebagian besar
perbaikan terjadi pada 2 minggu pertama terapi. Benzodiazepine di mulai dengan dosis rendah, dan
sesuaikan setiap minggu. Pengobatan kecemasan akut biasanya tidak melebihi 4
minggu.(Pharmacotherapy Handbook/Dipiro, 9th Edition, halaman 683)
Menurut algoritma pada Dipiro edisi 7 pada pasien Generalized Anxiety Disorder :
 Diberikan Benzodiazepin selama 2-4 minggu.
 Apabila pasien tidak menunjukan respon yang baikterhadap Benzodiazepin maka diberikan
Venlaxafine atau golongan SSRI. Jika pasien menunjukan respon yang baik terhadap pemberian
Venlafaxine atau golongan SSRI maka pengobatan dilanjutkan selama 6-12 bulan.
 Apabila pasien tidak menunjukan respon yang baik terhadap Venlafaxine atau golongan SSRI
maka pengobatan dilanjutkan dengan mengganti dengan golongan SSRI yang lain. Apabila
pasien menunjukan respon yang baik setelah penggantian obat, maka pengobatan dilanjutkan
kembali selama 6-12 bulan.
 Apabila setelah penggantian obat pasien belum menunjukan respon yang baik maka perlu
dilakuakn penggantian obat dengan golongan SSRI yang lain atau menggunakan Imipramine,
buspirone, hydroxyzine, pregabalin, duloxetin. Apabila pasien menunjukan respon yang baik
setelah penggantian obat, maka pengobatan dilanjutkan kembali selama 6-12 bulan.
 Apabila setelah penggantian obat pasien belum menunjukan respon yang baik maka perlu
dilakukan penambahan obat menggunakan golongan Benzodiazepin untuk gejala somatik selama
2-4 minggu.

(Pharmacotherapy Handbook/Dipiro, 7th Edition, halaman 741)


30 seorang pasien, laki-laki, usia 67 tahun, datang kerumah sakit dan baru saja terdiagnosa menderita
Parkinson. Dokter meresepkan Rasagiline 0,5 mg tablet ( S. 1. dd) untuk pengobatan selama 6
mingguuntuk mengurangi intensitas gejala tremor, ridgiditas dan bradikinesia yang dialami pasien.
Apoteker menyiapkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Apakah target aksi obat tersebut?
a. Reseptor Serotonin
b. Reseptor Dopamin
c. Enzim MAO-A
d. Enzim MAO-B
e. Enzim MAO-A dan MAO-B
Dipiro 10

31 seorang pasien, laki-laki usia 37 tahun, penderita Psoriasis vulgaris berat, mendapatkan beberapa
pengobatan Psoriasis general atas resep dokter untuk terapi penyakitnya. Salah satu obat yang ada dalam
resep adalah methotrexat 2,5 mg tablet yang digunakan sebagai second line therapy pengobatan psoriasis
berat. Bagaimanakah prinsip kerja obat tersebut?
a. Menginaktifkan enzim dehidrofolate reductase
b. Menghambat tahap awal aktivasi sel T
c. Menghambat proliferasi dan differensiasi sel keratinosit
d. Menurunkan kecepatan replikasi sel epidermis
e. Berikatan langsung dengan TNF-α

Metotreksat merupakan terapi tradisional sistemik psoriasis yang paling sering diresepkan di dunia;
bekerja sebagai inhibitor kompetitif enzim dihidrofolat reduktase, sehingga menurunkan sintesis
kofaktor asam folat yang diperlukan untuk memproduksi asam nukleat. (Metotreksat Intramuskular
untuk Terapi Psoriasis Vulgaris: Serial Kasus, 2018)

Medscape
32 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan monitoring terapi pada pasien (perempuan, usia 25
tahun, penderita jerawat moderate popular postular). Pasien sebelumnya mendapatkan pengobatan
dengan kapsul tetrasiklin 500 mg ( S2 dd ) dan krim tretinoin 0,05 % ( S2 dd). Akan tetapi, penggunaan
obat tersebut selama 30 hari tidak efektif untuk mengurangi jerawat pasien. Apakah usulan pengobatan
lanjutan yang tepat disampaikan kepada dokter ?
a. Kombinasi benzoil peroksida 5% + Klindamisin 1,2 % krim + Doksisiklin 100 mg caps
b. Kombinasi benzoil peroksida 5% + Klindamisin 1,2 % krim + Tetrasiklin 500 mg caps
c. Kombinasi Tretinoin 0,025% + Eritromisin 4 % sol + Tertrasiklin 500 mg caps
d. Kombinasi Tretinoin 0,025% + Eritromisin 4 % sol + Doksisiklin 100 mg caps
e. Kombinasi Tretinoin 0,025% + Eritromisin 4 % sol + Asam Azelaic 20% krim
Andrea L. Et al.Guidelines of care for the management of acne vulgaris.

33 Seorang apoteker di suatu industri melakukan pengukuran kadar meloksikam dari produk tablet
meloksicam 15 mg yang baru selesai diproduksi. Kurva baku yang telah di tetapkan sebelumnya dengan
persamaan regresi linier Y = 0,1X – 1,0 ( X: Kadar (%) dan Y: absorbansi ). Sampel telah diencerkan
sebanyak 2 kali dan nilai absorbansi 0,325. Berapakah kadar meloksikam dalam obat tersebut?
a. 13,26 %
b. 26,50 %
c. 31,65 %
d. 35,68 %
e. 42,10 %

Diketahui:RL: Y=0,1X-1,0
Y: 0,325 (Absorbansi)
Ditanya: X (Kadar %) ?
Jawab:
Y=0,1X-1,0
0,325=0,1X-1,0
0,325+1,0=0,1X
1,325=0,1X
X=1,325:1
X=13,25 x 2
= 26,50 (B)
34 Seorang apoteker pada bagian R&D Industri Obat Tradisional sedang menetapkan kadar flavonoid total
ekstrak terstandar herba sambiloto untuk herbal antidiabetes menggunakan metode KLT-Densitometri.
Kurva baku yang digunakan adalah Y = 1.288.300 X – 3.510. Y = Luas area kromatogram bercak
flavonoid sampel ekstrak sambiloto adalah 400.000. Berapakah kadar flavonoid total dalam sampel
ekstrak sambiloto tersebut?
a. 0,20 %
b. 0,31 %
c. 0,52 %
d. 0,62 %
e. 1,30 %
Y = bX + a
Y = 1.288.300 X - 3.510
400.000 = 1.288.300 X - 3.510
(400.000 + 3.510) / 1.288.300 = X
X = 0,31%

Sumber : Harmita, 2012. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara


Perhitungannya. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR), 1(3), 117-135.
https://doi.org/10.7454/psr.v1i3.3375
35 Apoteker di bagian R&D suatu Industri Farmasi sedang menghitung waktu paruh degradasi tablet
amlodipin mengikuti orde nol dengan kecepatan degradasi 0,01 mg/bulan. Berapakah waktu paruh tablet
amlodipin 8 mg tersebut?
a. 4 buland. 400 bulan
b. 40 bulan e. 800 bulan
c. 80 bulan
Diketahui :
- tablet amlodipin 8 mg
- kec.degradasi 0,01 mg/bulan
1 8 𝑚𝑔
Jadi, waktu paruh = 2 𝑥 = 400 bulan
0,01 𝑚𝑔/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
36 Seorang Apoteker supervisor produksi di suatu industri farmasi menemukan beberapa tablet Antasida
DOEN mengalami retak dan pecah pada bagian tepi pada saat proses produksi. Apakah kerusakan yang
terjadi pada tablet tersebut?
a. Capping
b. Chipping
c. Laminating
d. Mottling
e. Sticking
Capping : terpisahnya sebagian atau seluruhnya bagian atas atau bawah tablet dari bagian utamanya
Chipping : tablet rusak dibagian tepi
Laminating : tablet memisah menjadi dua lapisan atau lebih
Mottling : distribusi warna tablet yang tidak merata
Sticking : menempelnya bahan tablet pada dinding die

Sumber : Lachman, L., Herbert A. Lieberman, Joseph L. Kanig, 1991. The Theory and Practise of
Industrial Pharmacy, 3rd edition. Bombay, pg.311-313.
37 Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi mengembangkan metode KCKT untuk analisis
piridoksi, isoniazid, pirazinamid, dan rifampicin secara simultan. Hasil optimasi adalah sebagai berikut

Parameter manakah yang masih harus diperbaiki?


a. waktu retensi
b. tailing faktor
c. faktor kapasitas
d. jumlah lempengteoritis
e. resolusi
Waktu Retensi didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk membawa keluar suatu komponen
dari dalam kolom kromatografi sehingga yang keluar dari kolom adalah tepat konsentrasi maksimum
Kapasitas Kolom (K’)
Menunjukkan kemampuan kolom menampung analit. Semakin lama analit berada dalam kolom, akan
semakinb esar nilai kapasitasnya. Nilai K’ yang bagus antara 1-10. Jika k’ terlalu kecil, kemungkinan
pemisahannya belum sempurna dan jika terlalu besar maka akan terjadi pelebaran puncak.
Jumlah Lempeng Teoritis (Neff)
Merupakan parameter yang menghitung efisiensi kromatografi. Menyatakan jumlah peristiwa partisi
yang dialami oleh analit pada setiap saat yang dibawa oleh fase gerak selama elusi.
Resolusi (Rs)
Untuk taraf kepercayaan 95%, harga Rs yang baik adalah > 1,5. Jika kurang dari ini maka puncak dari
masing2 analit akan saling tumpang tindih(adanya harga Rs TIDAK mendekati > 1,5 )
38 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi melakukan penetapan kadar tablet asam
mefenamat dengan menggunakan metode spektrofotometri. Pengukuran serapan dilakukan pada panjang
gelombang yang sesuai. Penentuan kadar dilakukan dengan memasukan serapan kadar kedalam kurva
baku yang sudah dibuat. Apakah metode kuantitasi yang digunakan apoteker tersebut?
a. Additions method
b. Single point calibration
c. Multiple point calibration
d. One standart for each
e. Multiple standart for each
Additions method:UjiDilakukandengancara sampeldianalisis, kemudiansejumlah analit diperiksa
dimasukan ke kurva baku
Single point calibration:Digunakan satu macam konsentrasi standar
Plot standar yang dibuat, digunakan untuk menetapkan semua kadar. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
metode ini perlu skema pengenceran dan ekstraksi yang berbeda untuk kadar obat yang bermacam-
macam tersebut
Multiple point calibration Digunakan seri konsentrasi standar yang dapat mengkover semua kadar
produk obat tersebut. Pada rentang konsentrasi tersebut, responnya harus linear. Respon seluruh kadar
obat (larutan akhir yang akan dibaca) berada pada rentang respon kurva kalibrasi
One standart for each: uji yang dialakukan dengan menggunakan satu standar acuan untuk masing-
masing sampel
Multiple standart for each: uji yang dilakukan dengan beberapa standar untuk masing-masing sampel
(Chan dkk, 2004)
39 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas pada formula
sirup isoniazid 100 mg/ml. laju degradasi sirup isoniazid mengikuti kinetika reaksi penguraian orde 1
dengan nilai k: 0,015/bulan. Rumus degradasi orde 1 adalah log A= - Kt/2,3+log A0. Berapakah waktu
paruh degradasi (t1/2) sirup isoniazid tersebut ?
Jawaban :
a46,2 bulan
b. 47,2 bulan
c. 48,2 bulan
d. 49,2 bulan
e. 50,2 bulan

T1/2 = 0,693/k
= 0,015 bulan = 46,2 bulan

40 seorang apoteker disuatu IFRS membeli injeksi luminal sebanyak 5 ampul dari sebuah PBF dengan
harga Rp. 65.000,-/ampul (sudah termasuk PPN). Harga jual obat yang ditetapkan IFRS rumah sakit
adalah Rp. 82.500,-/ampul. Berapakah margin keuntungan yang ditetapkan oleh IFRS tersebut ?
Jawaban :
a26,9%
b. 26,6 %
c. 22,5 %
d. 20,0%
e. 17,5%
Margin = HJA : (HNA + PPN)
5 ampul = 65.000/amp (sudah PPN)
HJA = 82.000/ amp
Margin = 82.500: 65.000
= 1,269-1
= 26,9%

41 seorang apoteker diapotek sedang membuat laporan keuangan apotek tahun 2017. Penjualan apotek
tahun 2017 tersebut adalah Rp.1.580.000.000 dan HPP (Harga Pokok Penjualan) selama tahun tersebut
adalah Rp. 1.140.000.000. pengeluaran apotek selama 1 tahun adalah Rp. 250.000.000. berapakah laba
bersih sebelum pajak bersih sebelum pajak yang didapatkan oleh apotek tersebut ?
a. Rp. 190.000.000
b. Rp. 200.000.000
c. Rp. 240.000.000
d. Rp.310.000.000
e. Rp. 440.000.000

Laba bersih = Penjualan – ( HPP + Pengeluaran )


Laba bersih = 1.580.000.000 – (1.140.000.000 + 250.000.000)
= 1.580.000.000 – 1.390.000.000 = 190.000.000

42 Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi kabupaten menerima vaksin polio dari pemerintah. Apoteker
tersebut selanjutnya melakukan penyimpanan pada suhu yang sesuai dengan kriteria penyimpanan
vaksin tersebut. Berapakah suhu penyimpanan vaksin tersebut disimpan ?
a. -25oC s/d -15oC
b. -10oc s/d 0oC
c. 2oC s/d 8oC
d. 8oC s/d 15oC
e. 25oC s/d 30oC
 OPV disimpan suhu -15oC s/d -25oC
 BCG, Hep B,DPT,TT disimpan suhu 2oC s/d 8oC
Sumber : Depkes RI 1992
Penyimpanan vaksin tergantung sifat vaksin
43 Seorang dokter akan meresepkan alprazolam 0,5 mg (3 kali sehari 1 tablet) untuk seorang pasien (laki-
laki, usia 55 tahun, baru saja terdiagnosa mengalami serangan anxiety akut). Dokter menghubungi
apoteker di instalasi rawat inap untuk menanyakan total durasi penggunaan obat, termasuk penurunan
dosis secara bertahap sebelum mengakhiri pengobatan. Apakah informasi yang tepat disampaikan?
a. 1-2 minggu
b. 2-4 minggu
c. 4-8 minggu
d. 8-12 minggu
e. 12-16 minggu
Peresepan maksimal 2 minggu /kasus, 30 tablet/bulan

Sumber :KMK No HK.01.07/MENKES/659/2017 Tentang Formularium Nasional.


44 Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun baru terdiagnosa mengalami rheumatoid arthritis. Dokter akan
meresepkan methotrexat untuk pasien tersebut dan meminta informasi kepada apoteker mengenai dosis
awal dan aturan pakai obat untuk pasien tersebut. Sedian yang ada adalah methotrexat tablet 2.5 mg.
Dosis yang ada diliteratur adalah 7.5 mg once weekly. Bagaimanakah aturan pakai yang tepat
disampaikan?
a. 1 kali sehari 1 tablet sekali minum
b. 1 kali sehari 3 tablet sekali minum
c. 3 kali sehari 1 tablet sekali minum
d. 1 kali seminggu 1 tablet sekali minum
e. 1 kali seminggu 3 tablet sekali minum
Dosis sediaan yang ada 2.5 mg
Dosis dalam literatur 7.5 mg
7.5 𝑚𝑔
Maka dosis 2.5 𝑚𝑔= 3mg, jadi diminum 1 kali seminggu langsung 3 tablet sekali minum.

45 Seorang apoteker melakukan skrining resep seorang pasien DM tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) yang
dirawat pada suatu rumah sakit. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien adalah HbA1C: 10,5 %; GDP
190 mg/dL. Pasien mendapatkan resep obat tablet metformin XR 500 mg No. VII (S.1. dd. 1 tab. dc) dan
tablet glibenklamid 5 mg No. XXI (S.3. dd. 1 tab. dc). Apakah permasalahan yang terdapat dalam resep
tersebut?
a. Pasien belum memerlukan pengobatan kombinasi
b. Aturan pakai glibenklamid tidak tepat, harusnya 1 kali sehari
c. Dosis glibenklamid terlalu tinggi, harusnya 2,5 mg 3 kali sehari
d. Aturan pakai Metformin XR tidak tepat, harusnya 2 kali sehari
e. Aturan pakai Metformin XR tidak tepat, harusnya 3 kali sehari

Sumber : e-book Mims.com


46 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan monitoring terapi obat untuk pasien (laki-laki, usia 55
tahun, penderita DM tipe-2, telah menggunakan metformin selama 3 tahun). Pasien juga rutin
berolahraga serta menjalankan diet yang sesuai untuk penderita DM. Nilai HbA1c paien saat ini adalah
8%. Apakah rekomendasi pengobatan yang tepat disampaikan kepada dokter?
a. Meminta pasien untuk melanjutkan terapi DM dengan metformin
b. Mengusulkan penggantian obat DM kepada dokter dengan glibenklamid
c. Mengusulkan penggantian obat DM kepada dokter dengan acarbose
d. Mengusulkan pengobatan kombinasi Metformin-glibenklamid
e. Mengusulkan pengobatan kombinasi Glibenklamid-pioglitazon

Sulfonylureas
(Table 19-5)
• Sulfonylureas exert a hypoglycemic action by stimulating pancreatic secretion
of insulin. All sulfonylureas are equally effective in lowering blood
glucose when administered in equipotent doses. On average, the A1C will
fall by 1.5% to 2% with FPG reductions of 60 to 70 mg/dL (3.3 to 3.9
mmol/L).
• The most common side effect is hypoglycemia, which is more problematic
with long half-life drugs. Individuals at high risk include the elderly, those
with renal insufficiency or advanced liver disease, and those who skip
meals, exercise vigorously, or lose a substantial amount of weight. Weight
gain is common; less common adverse effects include skin rash, hemolytic
anemia, GI upset, and cholestasis. Hyponatremia is most common with
chlorpropamide but has also been reported with tolbutamide.
• The recommended starting doses (see Table 19-5) should be reduced in
elderly patients who may have compromised renal or hepatic function.
Dosage can be titrated every 1 to 2 weeks (longer interval with chlorpropamide)
to achieve glycemic goals.
Sumber : Dipiro edisi 9
Section 4 Endocrinologic disorder, Diabetes Melitus

47 Seorang pasien laki laki, berusia 50 tahun, penderita hipertensi DM tipe-2 dan jantung koroner,
menyampaikan keluhan disfungsi ereksi kepada apoteker saat berkonsultasi di ruang konseling. Obat
yang rutin diminum oleh pasien selama 1 tahun terakhir adalah bisoprolol, valsartan, ISDN (prn.),
metformin, dan spironolakton. Apoteker mengatakan kepada pasien bahwa keluhantersebut adalah akibat
efek samping obat. Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien tersebut?
a. Bisoprolol
b. Valsartan
c. ISDN
d. Metformin
e. Spironolakton

Bisoprolol dapat menghambat pelepasan hormone testosterone dari sel leydig. Sel leydig memiliki
reseptor B 1 pada permukaan yang berperan untuk sekresi dan metabolisme hormone testosterone.
Terganggunya sekresi hormone testosterone oleh beta bloker dapat mengakibatkan rendahnya kadar
level serum testosterone. Rendahnya serum testosterone dapat mengakibatkan disfungsi ereksi (fauzan et
al, 2016)
48 Seorang apoteker menyerahkan obat atas resep dokter kepada seorang pasien (laki-laki, usia 55 tahun,
penderita gagal ginjal) pada saat visite di ruang rawat inap. Data laboratorium pasien adalah GFR 35
mL/menit/1,73 m2, kadar fosfat 7 mg/dL, kadar kalsium 8,5 mEq/L, dan detak jantung 100x/menit.
Pasien juga memiliki riwayat gangguan lambung. Salah satu obat yang diserahkan adalah kalsium
karbonas 500 mg (S.3 dd). Apakah tujuan pemberian obat tersebut?
a. Mengikat fosfat
b. Antasida
c. Meningkatkan kadar kalsium
d. Menstabilkan detak jantung
e. Menghindari asidosis

Kalsium karbonas dapat mengikat fosfat (PO4) dan membentuk kalsium fosfat (CaPO4) yang tidak
larut dan dikeluarkan lewat feses (Pagana pagana hal. 706 & DIH).

49 Seorang apoteker di suatu rumah sakit merekonstitusi 1 gram serbuk injeksi porkainamid dalam 250 mL
glukosa 5% yang akan diberikan pada pasien (laki laki, usia 55 tahun, penderita aritmia jantung). Obat
tersebut akan diberikan secara infus i.v dengan menggubakan infus set 60 tetes/mL. dosis yang tertulis
dalam resep adalah 3 mg/menit. Berapakah kecepatan tetes infus yang disampaikan kepada perawat?
a. 4 tetes/menit
b. 5 tetes/menit
c. 40 tetes/menit
d. 45 tetes/menit
e. 50 tetes/ menit

1000 mg/250 ml = 4mg/mL


4 mg/60 tetes dibuat pebandingan jika 3 mg = 3mg/4mg x60 tetes = 45 tetes/menit. Atau perkalian
silang. 1 g/ 250 mL =
1000 mg/15000 tetes = 3 mg/x. x = 3x15000/1000 = 45 tetes/menit.
50 Seorang bayi baru lahir, laki-laki, usia 5 hari, belum diperbolehkan pulang dan masih dirawat disuatu
rumah sakit karena mengalami conjunctivitis. Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenai obat yang
akan diberikan karena hasil kultur bakteri menyimpulkan bahwapasien mengalami gonococcal
conjunctivitis. Apakah obat yang tepat yang direkomendasikan?
a. ceftriaxone injeksi
d. Vibarabin salep
b. Erythromycin injeksi
e. Clindamicin Salep
c. Acyclovir salep
51 Seorang apoteker disuatu rumah sakit sedang merekonstusi 1 g serbuk injeksi ceftriaxone dalam 10 mL
WFI untuk pengobatan seorang pasien baru lahir (usia 5 hari, BB 3,1 Kg) yang mengalami gonococcal
conjuntivitis. Dosis yang tertulis dalam resep adalah 25 mg/Kg BB. Berapakah volume injeksi (mL) yang
teppat disiapkan untuk pasien tersebut?
a. 0,58 mL d. 0,88 mL
b. 0, 68 mL e. 0, 98 mL
c. 0,78 mL

25 mg/kgBB x 3.1 kg = 77,5 mg


1 g ceftriaxon = 10 mL WFI
77,5 mg = X
X = 77,5 mg x 10 ml = 0,775 = 0,78 mL
1000 mg

52 Seorang Apoteker di bagian R&D industri farmasi sedang melakukan optimasi formula granul kaptopril
dengan menilai sifat alir granul menggunakan data Carr’s Index. Sebanyak 50 g granul dimasukkan
kedalam gelas ukur 100,0 mL dan dilakukan tappig sebanyak 500 kali. Volume sebelum dilakukan
tapping adalah 80,0 mL dan setelah dilakukan tapping adalah 73,0 mL. Berapakah kerapatan nyata
granul tersebut ?
a. 0,400 g/mL c. 0,685 g/mL
b. 0,512 g/mL d. 0,730 g/mL
c. 0,625 g/mL
Berat granul = 50 g = 0,625 g
Volume awal 80 mL

53 Seorang apoteker di bagian R&D industri farmasi sedang melakukan optimasi formula granul kaptopril dengan
nilai sifat alir granul menggunakan data Carr’s Index . Setelah dilakukan pengujian didapatkan data kerapatan
mempat granul sebesar 0,685 g/mL dan kerapatan nyata granul sebesar 0,625 g/mL. Berapakah nilai Carr’s Index
granul tersebut?
a. 8,76%
b. 8,96%
c. c.9,26%
d. 9,62%
e. 9,96%
Carr’s Index = Kerapatan mampat – kerapatan nyata x 100%
Kerapatan mampat
= 0,685 – 0,625 x 100%
0,685
= 8,76%

54 Seorang apoteker di bagian QC Industri Obat Tradisional (IOT) akan melakukan ekstraksi menthol oil dari bahan
baku mentha piperita yang digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan obat batuk herbal. Apakah
metode ekstraksi yang tepat digunakan?
a. Maserasi
b. Perkolasi
c. Sokletasi
d. Sonikasi
e. Destilasi uap dan air

Sumber :
55 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan formula klotrimazol krim
dengan melakukan analisa penetrasi klotrimazol ke dalam kulit kelinci. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa
penetrasi klotrimazol ke dalam kulit kelinci mengikuti orde nol dengan persamaan y = 0,2078x – 0,036 (x: jam, y:
%, r: 0,991). Berapakah tetapan kecepatan laju penetrasi klotrimazol tersebut?
a. 0,036 %/jam
b. 0,108 %/jam
c. 0,2078 %/jam
d. 0,4062 %/jam
e. 0,5416 %/jam
Hukum laju orde nol :
Ao – At = k x t
A = k x t – Ao
Sama dengan persamaan Y = bX – a
Tetapan kecepatan laju = K
k = b = 0,2078
56 Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan pencucian vial untuk kemasan injeksi ranitidine 25
mg/ml. Berdasarkan CPOB, proses pencucian vial tersebut harus dilakukan pada ruang kelas tertentu. Apakah
ruang kelas yang dimaksud?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Berdasarkan CPOB tahun 2012 jilid II, pencucian vial dilakukan di ruang bersih kelas D
57 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan uji stabilitas dipercepat tablet
nifedipin. Uji dilakukan pada 3 batch produksi dan disimpan selama 6 bulan pada kondisi ruang yang memenuhi
kriteria tertentu. Bagaimanakah kriteria kondisi ruang yang tepat untuk pengujian tersebut?
a. (T: 20 ± 20)oC dan (RH 70 ± 5)%
b. (T: 25 ± 20)oC dan (RH 30 ± 5)%
c. (T: 30 ± 20)oC dan (RH 75 ± 5)%
d. (T: 40 ± 20)oC dan (RH 75 ± 5)%
e. (T: 50 ± 20)oC dan (RH 75 ± 5)%
58 Suatu industri farmasi akan membuat sediaan gel natrium diklofenak. Bahan tambahan yang terdapat dalam
formula adalah: Carbomer, trietanolamin, propilen glikol, nipagin, nipasol dan air. Apakah bahan tambahan
dalam formula yang berfungsi sebagai peningkat penetrasi ke dalam kulit?
a. Trietanolamin
b. Propilen glikol
c. Cabomer
d. Nipagin
e. Air
Penambahan berfumgsi sebagai agent pelembab (humektan) untuk mengurangi atau mengatasi kekeringan kulit.
Bahan humektan ini larut dalama air mempunyai fungsi menjaga kulit aga√√r lembut, halus serta dapat
menghambat proses penguapan air dalam kulit.
Sumber: Dirjen POM, (1985), Formularium Kosmetik Indonesia, Jakarta, DEPKES RI.
59 Seorang apoteker penanggung jawab apotek membeli lanzoprasol 30 mg generic dari distributor dengan harga
Rp. 32.500/box sudah termasuk PPN. Satu box berisi 20 tablet. Apoteker menjual tablet tersebut dengan harga
Rp 2.200/ tablet. Berapa margin keuntungan lanzoprazol yang ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. 1,25
b. 1,27
c. 1,30
d. 1,32
e. 1,35
Margin = Harga jual obat – (Harga beli + PPN)

Rp. 32.500/box : 20 tablet = Rp. 1.625/tablet

% Margin= 2.200 : 1.625= 1,35


60 Seorang apoteker di suatu rumah sakit akan menghitung jumlah infus Ringer Laktat (RL) yang akan diadakan
dengan metode economic order quality (EOQ). Data yang digunakan adalah sebagai berikut: Harga RL; Rp. 7.
259; Jumlah kebutuhan dalam setahun 640 botol; Biaya untuk 1 kali Pemesanan Rp. 5000 dan Biaya
Penyimpanan dalam setahun 5%. Berapakah nilai EOQ untuk pengadaan infus RL tersebut?
a. 120 botol
b. 124 botol
c. 127 botol
d. 130 botol
e. 133 botol
Harga Penyimpanan = % Biaya Penyimpanan x Harga/botol
= 5% x 7.259= 362,95

EOQ = √2 x R x S = 2 x 5000 x 640 = 132,7 ~ 133 botol


P 362,95
61 Seorang laki-laki, usia dtang ke apotek membawa salinan resep :
R/ Captopril tab 25 mg No. LX det. XX
S.2.dd 1 tab
Pasien bermaksud akan menebus semua sisa obat. Harga tablet Captopril adalah Rp. 2.000/tablet. Biaya
embalase adalah Rp. 2000 dan pelayanan resep adalah 3000. Berapakah harga resep obat yang harus dibayar
pasien?
a. Rp. 40.000
b. Rp. 45.000
c. Rp. 75.000
d. Rp. 80.000
e. Rp. 85.000
Jumlah tablet LX = 60
Det = sudah diambil
= XX = 20
Sisa = 40
Harga /tab = 2000
Embalase = 2000
Tuslah = 3000
Jawab : (40 tab x 2000) + (2000+3000) = Rp. 85.000
62 Seorang pasien laki-laki dibawa ke IGD RS dengan diagnosa stroke iskemik akut. Serangan terjadi 1 jam yg lalu
(jam 13.00). selain memberikan alteplase untuk pasien, dokter juga akan meresepkan aspirin 81 mg (2 kali
sehari) dan meminta pendapat apoteker mengenai waktu yang tepat untuk pemberian obat tersebut. Apakah
informasi yang tepat diberikan?
a. Saat ini juga
b. Jam 15.00
c. Jam 18.00
d. Hari berikutnya 14.00
e. Dua hari berikutnya jam 14.00

Dipiro ed. 9 hal. 121


63 Seorang apoteker didepo UGD suatu rumah sakit sedang menyiapkan hidralazin hidroklorida 20 mg/ml sediaan
ampul 1,0 mL untuk menurunkan tekanan darah pasien (perempuan usia 30 tahun, hamil 21 minggu, penederita
hipertensi emergensi). Dosis obat yang tertulis dalam resep adalah 12 mg. berapakah volume obat yang tepat
ditulis dalam etiket obat?
a. 0,5 ml
b. 0,6 ml
c. 0,7 ml
d. 0,8 ml
e. 1,0 ml
Dosis yang diminta x Volume total = 12 mg x 1 ml = 0,6 ml
Dosis yang tersedia 20 mg
64 Seorang pasien perempuan , usia 66 tahun, penderita Parkinson, telah menggunakan rasagiline 1 mg selama 2
bln atas resep dokter. Sampai saat ini, pasien masih menunjukkan gejala tremor yang cukup parah, sedangkan
gejala ridgiditas dan bradikenesia sudah berkurang. Apoteker dan dokter berdiskusi untuk menentukan
penambahan obat pada pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Triheksifenidil
b. Levodopa
c. Bromokiptin
d. Pramipexole
e. Amantadin
Dipiro edisi 9, 2012
65 Seorang laki-laki, usia 55 tahun, penderita glaucoma sudut terbuka dan telah diberikan obat oleh dokter berupa
obat tetes mata timolol 0,5% (S.1. dd. 1 gtt) selama 2 minggu. Dokter meminta pertimbangan obat pengganti
kepada apoteker karena obat tersebut tidak mampu mengurangi gejala glaucoma yang dialami pasien.
Selanjutnya, apoteker menyarankan tetes mata Latanoprost 0,0005 (1 tetes tiap malam hari). Bagaimana
mekanisme aksi obat tersebut?
a. Agonis kolinergik
b. Antagonis kolinergik
c. Agonis prostaglandin alfa
d. Agonis beta-adrenergik
e. Antagonis beta-adrenergik

Dipiro edisi 9, 2012


66 Seorang apoteker di suatu rumah sakit menyerahkan obat atas resep dokter berupa Amitriptylline 25mg pada
pasien (perempuan, usia 45 tahun, penderita depresi). Obat tersebut diketahui mampu menghambat reuptake
beberapa neurotransmitter pada sistem syaraf pusat sehingga mampu mengurangi gejala depresi. Apakah
neurotransmitter yang dimaksud?
a. Histamin dan Dopamin
b. Serotonin dan Norepinefrin
c. GABA dan Substance P
d. Glutamat dan Glisin
e. Asetilkolin dan Dopamin

Sumber : Medscape.com
67 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan evaluasi efek terapi obat pada seorang pasien yang telah
menggunakan Amitriptylline 25 mg (1 x sehari 1 kapsul) selama 12 minggu. Keluarga pasien mengatakan bahwa
gejala depresi sudah banyak berkurang dan pasien tidak mengalami efek samping yang berarti. Apakah
rekomendasi pengobatan selanjutnya yang tepat disampaikan pada dokter?
a. Menghentikan penggunaan obat
b. Menurunkan dosis obat menjadi 10 mg
c. Mengganti obat dengan fluoksetin 20 mg
d. Melanjutkan penggunaan obat selama 3 bulan
e. Melanjutkan penggunaan obat selama 9 bulan
Dipiro, edisi 9, 2012

68 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan skrinning resep untuk seorang pasien (laki-laki, usia 49 tahun,
penderita hipertensi dan DM tipe-2). Pasien mendapatkan obat metformin 500 mg (S.2. dd. 1 tab. dc) dan
Captopril 25 mg (S.2. dd. 1 tab. pc) untuk pengobatan selama 15 hari. Apakah permasalahan klinis yang terdapat
pada resep tersebut?
a. Penggunaan Captopril tidak tepat obat
b. Dosis Captopril berlebih
c. Aturan pakai Metformin tidak tepat
d. Penggunaan Metformin tidak tepat obat
e. Waktu pakai Captopril tidak tepat
Diabetic nephropathy: Oral: 25 mg 3 times/day. Dosis dalam soal 25 mg x 2 = 50 mg, sehingga dosisnya berlebih
(Dipiro ed.9, 2012).
69 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, penderita hipertensi semenjak 10 tahun yang lalu datang ke rumah
sakit untuk evaluasi pengobatannya. Saat ini, pasien sedang hamil usia 8 minggu. Dokter berdiskusi dengan
apoteker mengenai obat yang akan diresepkan karena pasien memiliki riwayat alergi terhadap metil-dopa dan
antihipertensi golongan CCB. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Captopril
b. Lisinopril
c. Labetalol
d. Valsartan
e. HCT
Obat anti hipertensi pada bumil :
1. Preeklamsi : TD .140/90mmHg setelah minggu ke 20 gestasi (MgSo4)
2. Kronis : sebelum minggu ke 20 gestasi (Metildopa, Hidralazin IV,Labetalol)
3. Hipertensi Gestasional (golongan Beta Blocker)
ACEI dan ARB dikontraindikasikan terhadap ibu hamil

Sumber : Pharmatiucal Care Hipertensi


70 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, penderita hipertensi, memiliki masalah sering lupa minum obat
(captoril 25mg, 2 x 1 hari) sehingga tekanan darahnya sulit terkontrol. Dokter yang menangani pasien tetap ingin
meresepkan captopril dan meminta saran kepada apoteker mengenai bentuk sediaan obat yang tepat di berikan
kepada pasien. Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk disarankan?
a. Tablet salut selaput
b. Tablet sublingual
c. Tablet sustain release
d. Tablet salut film
e. Tablet immediete release
Tujuan utama dari sediaan lepas lambat adalah untuk mempertahankan kadar terapeutik obat dalam darah atau
jaringa selama waktu yang diperpanjang. Keunggulan bentuk sediaan ini menghasilkan kadar obat dalam darah
yang merata tanpa perlu mengulangi pemberian unit dosis.

Sumber : Rao et al, (2001)


71 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri obat farmasi akan membuat formula emulsi VCO dengan
menggunakan sistem tiga fase. Formula yang optimal VCO tween dan air adalah pada titik C pada gambar :
Maka berapakah konsentrasi (%) air pada formula yang optimal tersebut?

a. 10%
b. 20%
c. 30%
d. 40%
e. 50%
72 Seorang apoteker di IOT akan mengubah produknya dari jamu menjadi herbal tersetandar. Jamu tersebut
mengandung sambiloto (andrographis paniculats) untuk menjadi herbal tersetandar harus ada senyawa penanda
(marker) yang sama seperti sambiloto. Apakah senyawa marker yang dimaksud?
a. apiin
b. apigenin
c. alisin
d. neoandrographoid
e. andrografolid
Pada tanaman sambiloto kandungan andrographolide terakumulasi paling tinggi pada bagian daun (2,39%)
sedangkan paling rendah ditemukan di biji (Sharma et al. 1992; Sharma et al. 2009).
Sedangkan Patarapanich et al. (2007) menyatakan bahwa kandungan lakton diterpen yang diisolasi dari daun
sambiloto berkisar antara 0,1-2%. Andrographolide mudah larut dalam methanol, etanol, piridin, asam asetat
dan aseton, dan sulit larut dalam eter dan air. Titik leleh dari senyawa andrographolide adalah 228-230°C dan λ
maksimal adalah 223 nm (Wongkittipong et al. 2004).
73 Seorang apoteker di bagian R n D suatu industri farmasi akan membuat SOP proses depirogenisasi vial untuk
kemasan injeksi kortison. Metode yang ditetapkan adalah metode pemanasan menggunakan oven dengan
pengaturan suhu sebesar 250 C. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi tersebut?
a. 10 menit
b. 15 menit
c. 30 menit
d. 60 menit
e. 120 menit
Panas kering adalah metode yang paling efektif dan sering digunakan untuk depyrogenasi banyak partikel.
Asalkan partikel dapat mentolerir paparan panas, itu adalah metode pilihan. Hal ini banyak digunakan untuk kaca
dan stainless steel dan juga dapat digunakan untuk Teflon. Silikon (seperti tabung) dapat didepirogenasi oleh
panas kering, tapi pada suhu 2500C membuat tabung rapuh dan rentan terhadap retak dan kerusakan.
Suhu lebih dari 1800C efektif menghancurkan endotoksin dengan waktu diperlukan menurun karena
suhu meningkat. USP menyatakan "Umumnya digunakan pengaturan waktu dan suhu 30 menit pada 250 0C".
74 Seorang apoteker pada bagian Regulatory Affairs suatu industri akan melakukan registrasi produk atorvastatin
kapsul karena adanya perubahan supplier bahan baku yang dilakukan oleh industri tersebut. Proses registrasi
tetap harus dilakukan walaupun bahan baku atorvastatin yang sekarang memiliki spesifikasi yang sama dengan
yang sebelumnya. Apakah jenis registrasi yang tepat dilakukan?
a. Registrasi obat baru
b. Registrasi obat copy
c. Registrasi ulang
d. Registrasi variasi mayor
e. Registrasi variasi minor

 Registrasi obat baru adalah registrasi untuk obat yang belum mendapatkan izin edar di Indonesia
 Registrasi obat copy adalah registrasi obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk
sediaan, rute pemberian, indikasi, dan posologi sama dengan obat yang sudah disetujui
 Registrasi ulang adalah registrasi perpanjangan masa berlaku izin edar.
 Registrasi variasi mayor adalah registrasi variasi yang berpengaruh bermakna terhadap aspek khasiat,
keamanan dan/atau mutu obat
 Registrasi variasi minor adalah registrasi variasi yang tidak termasuk kategori registrasi variasi mayor maupun
registrasi variasi notifikasi
 Registrasi variasi notifikasi adalah registrasi variasi yang berpengaruh minimal atau tidak berpengaruh sama
sekali terhadap aspek khasiat, keamanan, dan/atau mutu obat, serta tidak mengubah informasi pada izin edar.
Sumber : BPOM RI No 24 Tahun 2017 Tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat
75 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan penetapan kadar zat aktif produk
tablet nifedipin (No bets 7H3125) yang ditarik dari pasaran karena ada laporan bahwa produk tersebut
mengandung zat aktif sub standar. Hasil penetapan kadar zat aktif nifedipin tersebut harus dibandingkan.
Apakah yang tepat digunakan sebagai pembanding?
a. Produk innovator
b. Produk kompetitor
c. Sampel pertinggal
d. Sampel karantina
e. Produk dari bets lain
Sampel pertinggal : sampel produk jadi dalam kemasan lengkap dari suatu bets disimpan untuk tujuan
identifikasi sebagai contoh, tampilan, kemasan, label, brosur, nomor bets, tanggal kadaluarsa, apabila
dibutuhkan selama masa edar bets terkait.
Sumber :
www.pom.go.id/new/files/pedoman/SuplIPedomanCPOB2006.pdf
76 Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke apotek dengan membawa resep sebagai berikut :
R/ gentian violet (1:100.000) 500 mL
s. obat kumur
Sediaan yang ada di apotek adalah gentian violet 0,5% sehingga harus diencerkan. Berapa mL sediaan gentian
violet 0,5% yang dibutuhkan untuk membuat resep tersebut?
a. 0,5
b. 1,0
c. 2,0
d. 5,0
e. 10,0
V1 x C1 = V2 x C2
500 ml x (1:100.000) = V2x 0,5%
500 ml x 0,001% = V2 x 0,5%
0,5 = V2 x 0,5
V2 = 1 ml
77 Seorang apoteker di bagian produksi suatu industri farmasi akan memproduksi ranitidine injeksi , sehingga
dibutuhkan air untuk injeksi. Industri farmasi tersebut juga melakukan produksi air untuk injeksi melalui tahapan
proses yang mengacu pada European Pharmacopeia (EP). Saat ini,apoteker tersebut sedang melakukan
pemurnian tahap akhir pada air untuk injeksi tersebut. Apakah metode pemurnian akhir yang tepat digunakan ?
a. Ultrafiltrasi
b. Deionisasi
c. Softening
d. Filtrasi
e. Destilasi
Sterilisasi filtrasi adalah streilisasi bahan yang tidak tahan panas, seperti misalnya ekstrak tanaman, media
sintetik tertentu, dan antibiotik dilakukan dengan penyaringan. ( Elektromedik, 2011)
Ranitidine HCl
Titik lebur : Melebur pada suhu lebih kurang 140C disertai peruraian.
(FI ed IV)
78 Suatu industri farmasi akan melakukan recall product (penarikan kembali product) tablet alprazolam, karena
tidak memenuhi persyaratan dosis/ kadar obat dalam produk. Produk tersebut harus dimusnahkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Bagaimana cara pemusnahan yang tepat untuk produk obat tersebut ?
a. Ditanam dalam tanah
b. Dibakar dengan insinerator
c. Dilarutkan, proses limbah cair
d. Dihancurkan, proses limbah padat
e. Dibuang ditempat yang aman
Pemusnahan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi harus dilakukan dengan :
a. Tidak mencemari lingkungan
b. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
(Permenkes No.3 Tahun 2015 pasal 39)
79 Seorang apoteker di apotek melakukan pemeriksaan obat dan menemukan 1box amoxicillin kapsul dengan masa
kadaluarsa pada Oktober 2018. Sampai kapankah obat tersebut dapat dijual dan aman dikonsumsi oleh pasien ?
a. 30 September 2018
b. 1 Oktober 2018
c. 15 Oktober 2018
d. 31 Oktober 2018
e. 1 November2018
Exp adalah waktu yang tertera pada kemasan setiap batch yang menunjukkan produk tersebut boleh dikonsumsi.
Exp singkat : 1 bulan
Exp panjang : 5 tahun
(KestabilanObat Program S2 Ilmu Kefarmasian Departemen Farmasi FMIPA, Universitas Indonesia, 2008)
80 Seorang apoteker di apotek menyerahkan pil kontrasepsi. Linestrenol 1 mg 28 pil atas resep dokter kepada
perempuan (usia 35 tahun). Apoteker memberikan informasi obat mengenai waktu yang tepat untuk
menggunakan pil KB tersebut untuk pertama kalinya. Apakah informasi yang tepat disampaikan?
a. 7 hari sebelum menstruasi
b. 3 hari sebelum menstruasi
c. Menstruasi hari pertama
d. Menstruasi hari ketiga
e. Hari terakhir menstruasi

Pil kb yang berjumlah 28 tablet dengan 21 tablet berisi bahan aktif, dan 7 tablet sisanya merupakan plasebo.
Pada dasarnya cara penggunaan pil kb 28 tablet diminum terus menerus tanpa jeda setiap hari meskipun sedang
menstruasi. Berikut cara penggunaan pil kb:
 Pastikan anda tidak sedang hamil
 Pil kb sebaiknya mulai diminum saat hari 1-5 menstruasi
 Apabila anda mulai minum pil kb sebelum menstruasi, sebaiknya anda tidak berhubungan selama 1 minggu
atau gunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom selama 1 minggu pertama
 Minum pil kb pada jam yang sama setiap hari
 Apabila lupa <12 jam. Boleh tetap minum pil kb seperti biasa
 Apabila lupa minum 12-24 jam, masih bisa boleh minum langsung 2 tablet saat ingat
 Apabila lupa minum >24 jam, masih boleh minum pil kb namun sebaiknya disertai kontrasepsi cadangan
selama 1 minggu.
(BPOM RI, 2012)
81 Seorang pasien laki-laki, usia 22 tahun, BB 50 kg didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami acute
pharyngitis. Pasien memiliki riwayat alergi penicillin sehingga dokter akan meresepkan cefadroxil 500 mg (2 kali
sehari). Dokter meminta informasi kepada apoteker mengenai durasi penggunaan obat tersebut untuk
pengobatan penyakit pasien. Apakah informasi yang tepat disampaikan?
a. 3 hari
b. 5 hari
c. 7 hari
d. 10 hari
e. 14 hari

Faringitis dan Tonsilitis. Untuk pengobatan faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes
(grup A b-hemolytic streptococci), dosis dewasa umum cefadroxil adalah 1 g setiap hari diberikan sebagai dosis
tunggal atau dalam 2 dosis terbagi rata selama 10 hari (AHFS Drug Information 2008)

Berdasarkan Pharmaceutical Care ISPA (2005)

Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya. Terapi faringitis :
Lini pertama : penicillin G, penicilin VK, amoksisilin
Lini kedua : cefadroxil (untuk alergi penisilin) yang merupakan golongan cephalosporin dewasa:
infeksi ringan : 1 gram/hari dalam 2 dosis terbagi (tiap 12 jam)
Infeksi sedang sampai berat : 1-2 gram/hari dalam dosis terbagi. Eritromisin, azitromisin, levofloksasin.
82 Seorang Pasien, laki-laki, usia 50 tahun, masuk IGD suatu rumah sakit karena serangan stroke iskemik. Setelah
Stroke tertangani, tekanan darah pasien adalah sebesar 155/100 mmHg. Selama ini, pasien menggunakan HCT 2
mg. Dokter akan menambahkan obat untuk mengontrol tekanan darah pasien dan berdiskusi dengan apoteker
untuk pemilihan obatnya. Apakah golongan antihipertensi yang tepat direkomendasikan?
a. ACE Inhibitor
b. Loop Diuretik
c. CCB
d. Beta Bloker
e. Vasodilator Golongan nitrat
Pasien hipertensi disertai dengan penyakit stroke. Terapi pengobatan yang diberikan yaitu obat golongan
Thiazide atau Thiazide+ACE Inhibitor (Dipiro, ed 9, hal 92)
83 Seorang dokter berdiksusi dengan apoteker di suatu rumah sakit untuk pengobatan pasiennya (laki-laki, usia 55
tahun, penderita angina pectoris stabil). Dokter akan meresepkan aspirin untuk mencegah komplikasi infark
miokardial pada pasien. Akan tetapi, pasien kontraindikasi dengan aspirin yang disebabkan karena pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Apakah antiplatelet yang tepat direkomendasikan?
a. Ridrogel
b. Clopidogrel
c. Dipiridamol
d. Tirofiban
e. Eptifibatide

(Dipiro, ed 9, hal 46)


Terapi Infark Miokard dapat diberikan Aspirin, namun apabila pasien kontraindikasi, maka alternatif yang dapat
diberikan yaitu Clopidogrel. (Dipiro, ed 9, hal 107)
84 Seorang dokter disuatu rumah sakit berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan pengobatan pasien (laki-laki,
usia 65 tahun) yang baru saja pulih dari serangan stroke hemoragik. Dokter meminta pertimbangan apoteker
mengenai obat yang harus diberikan untuk mengurangi iskhemia pada system syaraf di otak pasien. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan?
a. Nifedipine
b. Amlodipine
c. Nimodipine
d. Diltiazem
e. Verapamil

Obat gol CCB (Nimodipine 60 mg setiap 4


jam selama 21 hari) direkomendasikan
untuk mengurangi keparahan pada
iskhemik.
(Dipiro ed 9, hal 122)

(Dipiro

ed 9, hal.124)
85 Seorang dokter di suatu rumah sakit jiwa meminta pertimbangan apoteker mengenai pengobatan pasiennya
(laki-laki usia 53 tahun, penderita skizofrenia selama 5 tahun). Dokter telah meresepkan dua jenis antipsikotik
pada pengobatan sebelumnya. Yaitu risperidon (2 tahun) dan klorpromazin (3 tahun). Akan tetapi kedua obat
tersebut sudah tidak mampu lagi mengurangi gejala penyakit pasien. Apakah antipsikotik yang tepat untuk
direkomendasikan?
a. Klozapin
b. Kuetiapin
c. Haloperidol
d. Olanzapin
e. Ziprasidon

Pada kasus pasien termaksud kategori stage 3 yaitu pasien tidak adekuat terhadap respon klinik dengan
pemberian dua antipsikotik yang tepat sehingga pemberian monoterapi clozapin sangat recomended.
Sumber: Dipiro. 2015. Pharmacoterapy handbook 9ed.

Sumber: Irwan, dkk. 2008. Penatalaksanaan skizofrenia. Faculty of medicine university of riau.
86 Seorang pasien, laki-laki usia 42 tahun dirawat disuatu rumah sakit karena mengalami kekambuhan infeksi
saluran kemih. Bakteri penyebab adalah bakteri gram negatif dengan konsentrasi 2 x 104 CFU/mL. Dokter
berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan antibiotik yang tepat diresepkan untuk pengobatan pasien.
Apakah antibiotik yang tepat direkomendasiakn?
a. Amoksiklaf
b. Nitrofurantoin
c. Kotrimoksazol
d. Seftriakson
e. Seftazidim

Sumber: dipiro. 2015. Pharmacoterapy handbook 9ed.


87 Seorang pasien, usia 32 tahun, ibu hamil (usia kehamilan 5 bulan), didiagnosa dokter di suatu rumah sakit
mengalami ISK non komplikata. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk pasien dan meminta rekomendasi
pada apoteker mengenai obat yang tepat dan aman untuk pasien karena pasien memiliki riwayat alergi dengan
antibiotik beta laktam. Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
a. Amoksisilin (Beta laktam)
b. Amoksiklav
c. Cephalexin ((Beta laktam)
d. Kotrimoksazol (trimethoprim dan sulfamethoxazole)
E. Nitrofurantoin
Nitrofurantoin pada kondisi hamil dihindari pada trimester 3.
Sumber : Coyle, E.A., Prince, R. A., In DiPiro, J. T., Robert, L. T., Gary, C. Y., Gary, R. M., Barbara, G. W., L. Michael,
P., 2005. Urinary Tract Infections and Prostatitis Edition 6th. The McGraw Hill Companies, ed., USA.
88 Seorang pasien, laki-laki usia 40 tahun, penderita DM tipe 2, mengalami pneumonia akibat infeksi nosokomial
setelah menjalani perawatan selama 7 hari di rumah sakit. Hasil uji kultur bakteri menunjukkan bahwa pasien
mengalami infeksi Methicillin resistent Staphylococcus aureus. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk
menentukan terapi antibiotik yang akan diberikan kepada pasien. Apakah antibiotik yang tepat
direkomendasikan?
a. Cefepime dan Vancomysin
b. Penisilin G dan Cefepime
c. Seftriakson dan Vancomysin
d. Amoksisilin dan Azythromysin
e. Levofloksasin dan Azythromysin
Dipiro Edisi 9
89 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan menetapkan kadar sifat alir granul ibuprofen nilai
Carr Indeks. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai bulk density 0,3g/Ml dan tapped density 0,5g/Ml.
Berapakah nilai Carr indeks granul ibuprofen tersebut?
a. 20%
b. 30%
c. 40%
d. 50%
e. 60%
Carr’s index atau indeks kompresibilitas adalah ukuran tidak langsung dari berbagai karakteristik bubuk yaitu;
bulk density, ukuran dan bentuk,luas permukaan, kadar air dan kepaduan material. Rasio antara tapped density
dan bulk density dikenal sebagai hausner quotient dan sering digunakan sebagai indeks gesekan internal serbuk
kohesif.
Nilai Carr indeks :

ρB adalah bulk density ρT adalah tapped densityIndeks Carr sering digunakan dalam ilmu farmasi sebagai
indikasi dari sifat aliran. Jika Indeks Carr lebih dari 25% dianggap sifat alirannya buruk, dan jika dibawah 15%
maka sifat alirannya baik.

C= 100 x (1-0,3/0,5)
= 100 x (1-0,6)
= 100 x 0,4 =40%
Singh, I., & Kumar, P. Preformulation studies for direct compression suitability of cefuroxime axetil and
paracetamol: a graphical representation using SeDeM diagram. 2012; Acta Pol Pharm, 69(1), 87e93.
90 Seorang apoteker di suatu IKOT akan memproduksi obat herbal yang berisi ekstrak buah kemukus, dengan
khasiat dapat membantu melegakan pernafasan. Sebelum diproduksi, buah kemukus dikeringkan pada suhu
50°C hingga kadar air kurang dari 10%. Apakah tujuan dari proses pengeringan tersebut?
a. mempermudah pembuatan serbuk
b. mempermudah proses penyimpanan
c. mempermudah proses ektraksi
d. agar tidak dimakan serangga
e. agar tidak mudah ditumbuhi

Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material. Dalam pengeringan, air dihilangkan
dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan.
Material biasanya dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air dari material
ke udara pengering.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan mikroorganisme dan
kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bahkan terhenti sama sekali. Dengan
demikian, bahan yang dikeringkan mempunyai wak
tu simpan lebih lama (Adawyah, 2014).
http://eprints.polsri.ac.id/3452/3/BAB%20II.pdf
91 Seorang pasien laki-laki usia 48 tahun, penderita bronkitis kronis, datang ke apotek untuk menebus resep dokter
yang berisi 20 kaplet kotrimoksazol 960 mg ( S.2.dd.dc). pada saat penyerahan obat, apoteker memberikan
informasi cara minum obat, yaitu obat tersebut harus diminum pada saat makan. Apakah tujuan pemberian
informasi tersebut?
a. Mengurangi kekeringan pada mulut akibat ESO kotrimoksazol
b. meningkatkan bioavailabilitas kotrimoksazol dalam tubuh
c. mencegah gejala sakit perut akibat efek samping kotrimoksazol
d. mencegah konstipasi akibat efek samping kotrimoksazol
e. meningkatkan efek bakterisidal dari kotrimoksazol
Obat cotrimoxazole menimbulkan efek samping, kalaupun terjadi biasanya ringan seperti ruam kulit, sakit
kepala, mual, muntah hingga diare.
https://mediskus.com/obat/cotrimoxazole

92 Seorang dokter akan meresepkan injeksi pegylated interferon α-2a 180 μg/0,5 mL. Untuk pasiennya (laki-
laki),usia 33 tahun, penderita Hepatitis B kronis). Dokter meminta rekomendasi kepada apoteker di instalasi
farmasi mengenai durasi penggunaan obat tersebut. Apakah rekomendasi yang tepat disampaikan?
a. 4 minggu
b. 8 minggu
c. 12 minggu
d. 24 minggu
e. 48 minggu

Hepatitis B
Hepatitis B is an infection that causes inflammation and potential scarring to the liver.
Your treatment
You have started a 48 week course of Pegylated Interferon for treatment of your Hepatitis B
infection.
Pegylated Interferon
is an injection that is given on the same day each week. You must inject yourself in
either the abdomen, approximately one inch away from your navel, or in the outside
of your thigh. Please change the site of your injection each week. You must keep these
injections in the fridge and remove them one hour before injecting

Pegylated Interferon treatment for Hepatitis B


http://www.uhs.nhs.uk/Media/Controlleddocuments/Patientinformation/
Digestionandurinaryhealth/Hepatology/PegylatedinterferonforhepatitisB.pdf
93 Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta pertimbangan apoteker mengenai pilihan antibiotik yang aman
untuk pasiennya (perempuan usia 34 tahun ) yang baru saja terdiagnosa mengalami Community Acquired
Pneumonia (CAP) dengan bakteri penyebab Mycoplasma pneumonia. Pasien saat ini sedang hamil 7 bulan dan
menolak untuk dirawat di rumah sakit. Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
a. Levofloksasin
b. Doksisiklin
c. Siprofloksasin
d. Kontrimoksazol
e. Eritromisin
Pharmacotherapy Handbook, 9th Ed
 Levofloksasin kontraindikasi pada hipersensitivitas terhadap levofloksasin dan golongan quinolon, epilepsi,
riwayat gangguan tendon terkait pemberian fluoroquinolon, anak atau remaja, kehamilan dan menyusui.
(kategori C)
 Doksisiklin kontraindikasi pada hipersensitif, hamil, laktasi dan anak < 8 tahun. (kategori D)
 Siprofloksasin kontraindikasi pada hipersensitivitas terhadap siprofloksasin, wanita hamil dan menyusui, anak
< 18 tahun. (kategori C)
 Kontrimoxazol kontraindikasi pada hipersensitif, bayi < 2 bulan, gangguan fungsi hati dan ginjal berat, anemia
megaloblastik atau anemia defisiensi folat, pasien hamil dan menyusui ( sulfonamid dapat menembus sawar
darah plasenta sehingga menyebabkan kern icterus (kategori C, D jika menjelang menjelang akhir masa
kehamilan)
 Eritromisin kontraindikasi pada hipersensitivitas eritrimicin (kategori B)
94 Seorang dokter meminta pertimbangan apoteker mengenai pengobatan pasiennya (laki-laki, usia 67 tahun,
penderita parkinson). Akhir-akhir ini pasien sering mengalami dyskinesia walaupun dokter telah meresepkan
obat dengan dosis tinggi (carbidopa/levodopa 25/250 mg (3 kali sehari)) selama 6 bulan terakhir. Apakah
tindakan pengobatan yang tepat direkomendasikan?
a. Menurunkan dosis obat dan menambahkan amantadin
b. Meningkatkan dosis obat dan menambahkan amantadin
c. Menurunkan dosis obat dan menambahkan bromokriptin
d. Meningkatkan dosis obat dan menambahkan triheksifenidin
a. e. Menurunkan dosis obat dan menambahkan entecapon
Sumber : Pharmacotherapy Handbook, 9th Ed
95 Seorang pasien bayi, perempuan usia 1 tahun, dirawat di suatu rumah sakit dengan diagnosa infeksi saluran
kemih (pielonefritis akut) dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan antibiotik parenteral karena
sejauh ini bakteri penyebab belum diketahui dan pasien belum dapat menggunakan obat secara oral. Apakah
antibiotik yang tepat direkomendasikan?
a. Sefotaksim
b. Kontrimoksazol
c. Levofloksasin
d. Meropenem
e. Gentamisin
NICE merekomendasikan penanganan ISK fase akut, sebagai berikut:
1. Bayi < 3 bulan dengan kemungkinan ISK harus segera dirujuk ke dokter spesialis anak, pengobatan harus
dengan antibiotik parenteral.
2. Bayi ≥ 3 bulan dengan pielonefritis akut/ISK atas:
 Pertimbangkan untuk dirujuk ke spesialis anak.
 Terapi dengan antibiotik oral 7-10 hari, dengan antibiotik yang resistensinya masih rendah berdasarkan pola
resistensi kuman, seperti sefalosporin atau ko-amoksiklav.
 Jika antibiotik per oral tidak dapat digunakan, terapi dengan antibiotik parenteral, seperti sefotaksim
atau seftriakson selama 2-4 hari dilanjutkan dengan antibiotik per oral hingga total lama pemberian 10
hari.
3. Bayi ≥ 3 bulan dengan sistitis/ ISK bawah:
 Berikan antibiotik oral selama 3 hari berdasarkan pola resistensi kuman setempat. Bila tidak ada hasil pola
resistensi kuman, dapat diberikan trimetroprim, sefalosporin, atau amoksisilin.
 Bila dalam 24-48 jam belum ada perbaikan klinis harus dinilai kembali, dilakukan pemeriksaan kultur urin
untuk melihat pertumbuhan bakteri dan kepekaan terhadap obat.
Sumber :Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak @ 2011 UKK Nefrologi Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI)
96 Seorang pasien anak, usia 17 tahun baru saja didiagnosa oleh dokter disuatu rumah sakit mengalami
rhinosinusitis akut. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk memilih antibiotik epmpiris yang akan diresepkan
untuk pasien tersebut. Apakah antibiotik lini pertama yang tepat direkomendasikan?
a. Clindamisin
b. Amoksiklav
c. Levofloksasin
d. Ceftriaxon
e. Doksisiklin

Amoxicilin-calavulnate digunakan sebagai terapi dari bakterial rhinosinusitis akut pada anak dan dewasa.
pilihan amoxicillin-klavulanat berdasarkan munculnya H.influenzae sebagai penyebab lebih umum infeksi saluran
pernapasan atas pada anak-anak dimasa lalu.
(Sumber : DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2017, Pharmacotherapy Handbook, Tenth
Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.)
97 Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami infesi hepatitis B
kronik. Dokter selanjutnya meresepkan tenofovir untuk pengobatan pasien dan meminta pasien untuk menebus
obat tersebut di instalasi farmasi rawat jalan. Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Menghambat reverse transcriptase
b. Menghambat polymerase virus
c. Meningkatkan aktivitas sel NK
d. Menghambat sintesis RNA virus
e. Menghambat enzim protease virus

Sumber: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Tenofovir#section=Top)
98 Seorang pasien, laki- laki, usia 40 tahun, penderita bronchitis krinis, dirawat di suatu rumah sakit karena positif
H. Influenza. Bakteri tersebut sensitif terhadap antibiotik amokxiklav, ofloksasin, cefotaxim, sefepim, dan
seftaidim. Setelah dilakukan skin test pasien ternyata alergi terhadap golongan beta- laktam. Dokter dan
apoteker berdiskusi untuk pengobatan pasien. Apakah antibiotik yang tepat disarankan?
a. Amoksilin-klavulanat
b. Ofloxacin
c. Cefotaxim
d. Ceftazidim
e. Cefepim
Sumber : https://www.uptodate.com/contents/beta-lactam-antibiotics-mechanisms-of-action-and-resistance-
and-adverse-effects

(Sumber : France, B.A., 2003. Systemic Antiotic Treatment In Upper and Lower Respiratory Tract Infection
.Official French Guidline.)
99 Seorang pasien laki-laki, berusia 22 tahun, didiagnosa dokter mengalami acute pharyngitis dokter meminta
rekomendasi kepada apoteker mengenai antibiotik yang tepat untuk diresepkan pada pasien karena berdasarkan
data rekam medis, pasien memiliki riwayat alergi golongan penisilin. Apakah antibiotik yang tepat
direkomendasikan?
a. Amoksisilin
b. Sulfametoksasol
c. Ampisilin
d. Metronidazole
e. Sefadroksil

Sumber : Dipiro.JT.,2009, pharmacoterapy handbook 9th edition


100 Seorang pasien laki-laki, usia 24 tahun, didiagnosa dokter di suatu puskesmas mengalami otitis media. Dokter
selanjutnya akan meresepkan antibiotik dan meminta rekomendasi antibiotik lini pertama yang tepat diresepkan
untuk pasien tersebut. Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
a. Amoksisilin
b. Gentamicin
c. Ciprofloxacin
d. Cefadroxil
e. Doksisiklin

Sumber : Dipiro.JT.,2009, pharmacoterapy handbook 9th edition

101 Seorang apoteker di bagian produksi sebuah industry farmasi akan membuat produk ovula
Metronidazole 500 mg. Dalam formulasi, berat 1 ovula adalah 3 gram. Satu batch produksi akan
menghasilakan sebanyak 1.200 ovula. Berapakah metronidazole yang tepat ditimbang untuk 1 batch
produksi sediaan tersebut?
a. 0,3 kg d. 6,0 kg
b, 0,6 kg e. 12,0 kg
c. 3,0 kg
Alasan : Berat 1 ovula = 3 gram
1 batch berisi = 1200 ovula
1 ovula berisi metronidazole 500 mg
Metronidazole yang ditimbang = 500 mg x 1200 Ovula
= 0,5 gram x 1200 Ovula
= 600 gram → 0,6 kg

102 Seorang apoteker dibagian QC suatu indutry farmasi menemukan ketidakseragaman kadar pseudoefedrin
HCL setelah proses mixing bahan aktif dan bahan tambahan dalam pembuatan tablet tersebut. Oleh
karena itu, apoteker tersebut akan mengevaluasi parameter kritis pada proses mixing. Apakah parameter
kritis yang tepat evaluasi?
a. kecepatan mixing, waktu mixing dan jumlah bahan dalam alat
b. kecepatan mixing, waktu mixing dan suhu
c. kecepatan mixing, waktu mixing dan kecepatan aliran udara
d. kecepatan mixing, waktu mixing dan waktu pengeringan
e. kecepatan mixing, waktu mixing dan ukuran mesh
Pada setiap tahapan proses produksi terdapat parameter kritis. Parameter kritis adalah parameter atau hal –
hal yang yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi mutu produk. Masing
masing produk memiliki parameter kritis yang berbeda beda pada setiap tahapan produksinya dan
yang menentukan bahwa parameter tersebut kritis atau tidak adalah bagian RnD. Berikut adalah
proses pembuatan tablet dan parameter kritis :
(Scribe.com)

103 Seorang apoteker pada bagian RnD suatu industry farmasi sedang menetapkan parameter indeks
kompresibilitas (I) granul suatu formula sediaan tablet atenolol 10 mg dengan menggunakan 100 garnul.
Volume awal adalah 135 ml dan volume akhir setelah 500 kali ketukan alat uji adalah 121 ml. Berapa
indeks kompresibilitas granul formula granul atenolol tersebut ?
a. 5,57 % d. 11,57 %
b. 9,37 % e. 89,65 %
c. 10,37 %
Alasannya : Volume awal 135

Volume akhir setelah 500 kali 121 ml

Indeks kompresibilitas = volume awal – volume akhir x 100%

Volume awal

= 135 – 121 x 100 %

135

= 10,37 %

104 Sebuah industri farmasi akan membuat produk copy tablet glimepirid 1 mg. Sebelum dibuat dalam skala industri,
apoteker bagian produksi akan melakukan scalling-up proses produksi produk tersebut dari skala laboratorium ke
dalam skala pilot terlebih dahulu. Berapakah jumlah batch minimal yang tepat diproduksi dalam skala pilot?
a. 1 batch
b. 2 batch
c. 3 batch
d. 4 batch
e. 5 batch
Sumber:
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Obat, Tentang Registrasi dan Tata Laksana.No.634, tahun 2011
105 Seorang apoteker dibagian R&D suatu industri farmasi sedang merancang formula sediaan lepas lambat Ranitidin
HCl dengan floating system. Floating system dapat didesain dengan menggunakan matriks-matriks hidrofilik.
Bahan-bahan yang terdapat dalam formula tersebut adalah Ranitidin, HPMC, CMC-Na, NaHCO3, Mg Stearat,
Talk, Asam sitrat dan Carbomer 940. Apakah bahan dalam formula sediaan obat tersebut yang berfungsi sebagai
matriks hidrofilik?
a. Mg Stearat dan Asam sitrat
b. Mg Stearat dan Carbomer 940
c. Asam sitrat dan Talk
d. HPMC dan NaHCO3
e. HPMC dan CMC-Na

HPMC merupakan polimer hidrofilik nonionik yang dapat berinteraksi dengan air dan membentuk lapisan gel.
Lapisan gel yang terbentuk bertujuan untuk memperlambat pelepasan senyawa obat sehingga terapi yang di
berikan akan lebih panjang.
Na CMC bersifat mudah terdispersi dan mengembang dalam air sehingga membentuk larutan koloid. Na CMC
menjadi faktor pembatas difusi obat keluar matrik.
Sumber :

http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/10572/5131

Sumber:
Pharmaceutical Manufacturing Handbook Production and Processes, halaman 1211

106 Seorang apoteker akan membuat 12 suppositoria berisi Aminofillin 0,5 g dengan basis lemak coklat. Berat
suppositoria yang akan dibuat adalah 3 g. Nilai tukar lemak coklat untuk aminofillin adalah 0,86. Berapa jumlah
lemak coklat yang dibutuhkan untuk pembuatan 12 suppositoria aminofillin tersebut?
a. 30,84 g
b. 30,00 g
c. 15,42 g
d. 15,00 g
e. e. 6,00 g

Berat normal suppositoria = 12 x 3g = 36g


Aminofillin = 12 x 0,5g = 6g
Nilai tukar aminofillin = 6 x 0,86g = 5,16g
Basis lemak coklat = 36g – 5,16g = 30,84g

107 Seorang apoteker dibagian R & D suatu industry farmasi melakukan uji potensi antibiotic salep kanamisin sulfat
dengan menggunakan desain 3+3. Mikroba uji yang digunakan adalah Bacillus sp. Apakah landasan ilmiah
penggunaan mikroba uji tersebut ?
A. Kepekaan mikroba uji
B. Resistesi mikroba uji
C. Pla analisis hasil uji
D. Kepekaan antibiotic
E. Metode hasil pengujian
Mikroorganisme yang digunakan sebagai mikroorganisme uji dalam pengujian potensi suatu antibiotic adalah
mikroorganisme dalam strain tertentu. Mikroorganisme tersebut harus memberikan respon yang bertingkat sesuai
dengan kenaikan tingkat dosis antibiotic yang diuji (Farmakope Indonesia Edisis 4 )
108 Seorang apoteker disuatu apotek sedang menghitung kebutuhan obat digoxin 0,25 mg. Rata-rata digoxin 0,25mg
yang diresepkan dokter tiap bulannya adalah sebanyak 900 tablet. Waktu tunggu yang dibutuhkan untuk sekali
pemesanan adalah 2 hari. Apoteker harus memastikan tidk terjadi kekesongan obat ini di apotek. Berapa stok
pengaman yang dibutuhkan agar jetersediaan obat tersebut tetap terjaga ?
A. 30 Tablet
B. 40 tablet
C. 50 tablet
D. 60 tablet
E. 70 Tablet
Rumus stok pengaman (safety stock )
Rata-rata pemakaian sebulan = 900 tablet, maka rata2 pemakaian perhari =900/30=30
Waktu tunggu = 2 hari
SS= lead time X rata rata pemakaian
Jadi stok pengamannya = 30 X 2 = 60
109 seorang pasien, laki-laki, masuk UGD suatu rumah sakit karena terjatuh dari motor. Perawat depo UGD
mengambil obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pertolongan dan perawatan pasien tersebut dan
selanjutnya mencatat penggunaan obat-obatan tersebut dalam kartu rekam medis pasien. Apakah sistem distribusi
obat yang dipakai pada depo UGD tersebut ?
a. inviduali prescribing
b. ward floor stock
c. Automatic dispensing
d. unit dose dispensing
e. once daily dose dispensing

Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara:


a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
1) Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai untuk persediaan di ruang
rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi.
2) Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang disimpan di ruang rawat harus dalam
jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan.
3) Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam kerja) maka
pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan.
4) Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock kepada petugas farmasi dari
penanggung jawab ruangan.
5) Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan interaksi Obat pada setiap jenis Obat
yang disediakan di floor stock.
b. Sistem Resep Perorangan Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap melalui Instalasi Farmasi.
c. Sistem Unit Dosis Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan
Resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/pasien.
Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat inap.
d. Sistem Kombinasi Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai bagi
pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a + b atau b + c atau a + c.
(PMK NO.58 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian dirumah sakit)

110 seorang apotker di suatu Rumah Sakit akan membuat perencaan kebutuhan antibisa ular dengan metode
epidemiologi untuk kebutuhan bulan depan. Rata-rata penggunaan antibisa ular tiap bulan adalah 30 botol.
Pengadaan dilakukan tiap bulan sekali dngan waktu tunggu 7 hari. Stok antibisa ular yang ada saat ini adalah 1
botol. Berapakah jumlah antibisa ular yang tepat diadakan bulan depan?
a. 30 botol
b. 36 botol
c. 42 botol
d. 45 botol
e. 50 botol
Kebutuhan per hari = rata-rata penggunanan 1 bulan/30 hari
=30/30 = 1 botol
=30 + 7 (lead time) = 37 – 1 botol sisa stok = 36
Maka rencana untuk pengadaan bulan depan dalah sebanyak 36 botol

111 Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun,dating ke apotek hari ini(7 Oktober 2018) membawa resep yang berisi
insulin (Novorapid® flexpen). Pasien mengatakan bahwa dia adalah penderita DM Tipe-1 pada saat ditanya
Apoteker. Selain memberikan informasi penyimpanan obat, apoteker juga menyampaikan informasi batas akhir
penggunaan obat. Kapankah batas akhir obat tersebut boleh digunakan pasien mengingat bulan Oktober terdiri 31
hari ?
a. 3 November 2018 d. 6 November 2018
b. 4 November 2018 e. 7 November 2018
c. 5 November 2018

martin.uky.edu/sites/martin.uky.edu/files/Capstone_Projects/Capstones_2017/Moorman.pdf
112 Seorang pasien laki-laki 23 tahun menderita infeksi pada mata, dating keapotek menyerahkan resep dokter yang
berisi :
R/ Tobramycin 0,03% 1 FI
S. m. et V gtt. 1 od
Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan iformasi aturan pakai obat.Apakah informasi
yang tepat diberikan ?
a. Ditetesan 1 tetes pada mata kanan pada pagi dan sore hari
b. Ditetesan 1 tetes pada mata kanan pada pagi dan malam hari
c. Ditetesan 2 tetes pada mata kiri pada pagi dan dan sore hari
d. Ditetesan 2 tetes pada mata kiri pada pagi dan malam hari
e. Ditetesan 1 tetes pada mata kanan dan kiri pada pagi dan malam hari

Signa mane etVespere guttae 1 oculo dextro


humanities.uwa.edu.au

113 Seorang dokter akan mengganto obat pasien (laki-laki, usia 40 tahun, penderita hipertensi, rutin menggunakan
obat kaptopril). Tekanan darah pasien saat ini adalah 150/100 mmHg. Akan tetapi, frekuensi detak jantung pasien
saat ini justru 60 kali/menit. Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Propanolol d. Nadalol
b. Acebutolol e. Atenolol
c. Bisoprolol

Dipiro Edisi 9 hal, 95


114 Seorang pasien (laki-laki, usia 54 tahun) didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami serangan gout akut.
Serangan terjadi 5 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit peptic ulcer. Dokter dan apoteker berdiskusi
untuk menetapkan terapi pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Allupurinol d. Prednisolon
b. Kolkisin e. Piroksikam
c. Ketoprofen

sumber : dipiro edisi 9


Sumber jurnal : Fandi, Wahyu Widyanto. 2014.Artritis Gout Dan Perkembangannya. Volume 10
No 2
115 Seorang apoteker menyerahkan tablet ibuprofen 200 mg tanpa resep dokter untuk mengatasi nyeri punggung
(skala 3/10) seorang pasien (laki-laki, usia 30 tahun). Obat tersebut mampu menurunkan sintesis prostaglandin
melalui aksinya dalam menghambat aktivitas enzim. Apakah enzim yang dimaksud?
a. Siklooksigenase d. Phophodiesterase
b. Lipooksigenase e. Lipoprotein lipase
c. Phospolipase A2

Sumber : Noer, Avila Firdauzi, dkk. 2016. Pengaruh Pemberian Ibuprofen Preoperatif Terhadap
Kepadatan Serabut Kolagen Pada Proses Penyembuhan Luka Pasca Ekstraksi. Vol. 10 No. 1
Februari 2016

sumber : Aznan Lelo, dkk. 2004. Peran Sediaan COX-2 Inhibitor Dalam Modulasi Nyeri.

116 Seorang apoteker menyerahkan sediaan morfin 0,5 mg/ml sebanyak 10 ml dalam spuit injeksi kepada perawat
untuk meredakan nyeri pasien rawat inap akibat serangan akut infark miokardial. Obat tersebut harus diberikan
dengan cara injeksi lambat dengan kecepatan 2 mg/menit. Berapakah kecepatan penyuntikan morfin yang tepat
disampaikan?
a. 2 mL/menit d. 8 mL/menit
b. 4 mL/menit e. 10 mL/menit
c. 6 mL/menit

Sediaan morfin 0,5 mg/ml sebanyak 10 ml.


0,5 mg/ml x 10 ml = 5 mg
5 mg x 2 mg/menit = 10 mg/menit
117 Seorang pasien, laki-laki, usia 35 tahun, penderita epilepsy parsial selama selama 10 tahun sudah tidak berespon
dengan obat lini pertama yang pernah diresepkan dokter untuknya. Dokter mengganti obat dengan
meresepkan Oxcarbazepin untuk pasien tersebut. Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Mengeblok kanal ion kalsium d. Agonis reseptor GABA

b. Mengeblok kanal ion natrium e. Menghambat enzim GABA transaminase

c. Menghambat re-uptake GABA


Sumber : Alldredge, B.K., Corelli, R.L., dan Ernst, M.E., 2012. Koda-Kimble and Young’s
Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. Lippincott Williams &
Wilkins.

Sumber : Husna, et al., 2018, Mekanisme Kerja Obat anti Epilepsi secara biomolekuler, Universitas
Brawijaya Malang

118 Seorang pasien ( perempuan,usia 21 tahun) datang ke apotek untuk membeli obat untuk mengatasi gejala
flu dan batuk yang dialaminya. Apoteker memilihkan produk obat batuk yang salsh satu bahan aktifnya
adalah Doxilamine Succinate. Apakah khasiat dari bahan aktif tersebut?
a. Mengurangi batuk kering d. Meringankan hidung tersumbat
b. Mengencerkan dahak e. Mengurangi gejala bersin
c. Menurunkan demam
Sumber : Product Information, Australia, APOHEALTH SLEEP ASSIST TABLETS, Doxylamine
succinate.

119 Seorang Apoteker di suatu rumah sakit melakukan evaluasi terapi obat untuk seorang pasien (laki-laki,
usia 55 tahun, penderita dislipidemia). Pasien telah menggunakan simvastatin 20 mg (S1.dd) selama 3
minggu. Kadar kolesterol total pasien saat ini adalah 280 mg/dL meskipun sudah mematuhi aturan pakai
pengobatan dan rajin berolahraga. Apakah rekomendasi terapi lanjutan yang tepat disampaikan kepada
dokter?
a. Meningkatkan dosis simvastatin 20 mg menjadi 1x sehari 2 kapsul
b. Menambahkan suplemen minyak ikan dalam rencana terapi pasien
c. Mengganti terapi simvastatin menjadi asam nikotinat
d. Mengganti terapi simvastatin menjadi gemfibrozil
e. Mengkombinasikan terapi simvastatin dengan ezetimibe
Berdasarkan bukti klinis yang ada, ezetimibe yang dikombinasikan dengan statin direkomendasikan sebagai obat
penurun kolesterol LDL ketika target tidak tercapai dengan statin dosis maksimal.

Sumber : PERKI, 2017, Panduan tata Laksana Dislipidemia

120 Seorang apoteker di bagian QC melakukan penetapan kadar Asetosal. Prosedur penetapan mensyaratkan
bahwa asetosal ditimbang secara saksama 1,0 g. Berapakah rentang berat asetosal yang harus ditimbang?
a. 0,900 g – 1,100 g
b. 0,990 g – 1,010 g
c. 0,999 g – 1,001 g
d. 0,850 g – 1,150 g
e. 0,800 g – 1,200 g
Timbang seksama = derivat tidak boleh lebih dari 0,1%
Ditimbang 1 gram

0,1/100 X 1 gram = 0,001 gram

Rentang = 1 gram + 0,001 = 1,001 gram


1 gram – 0,001 = 0,999 gram

0,999 g – 1,001 g
Petunjuk praktikum kimia dasar (Wibowo dan prabowo, 2015)
121 Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan validasi proses produksi sediaan salep
betametason. Produk tersebut merupakan produk yang sudah lama diproduksi, namun belum pernah
dilakukan validasi. Data validasi tersebut diperlukan untuk keperluan registrasi ulang. Apakah jenis
validasi yang tepat dilakukan?
a. validasi prospektif
b. validasi konkuren
c. validasi retrospektif
c. validasi kualifikasi instalansi
d. kualifikasi operasional
1. Validasi Prospektif
Vallidasi Prospektif adalah validasi dengan pendekatan untuk produk baru. Pendekatan validasi
prospektif ini sebaiknya dilakukan sebelum distribusi komersial dari produk. Jumlah bets yang
digunakan untuk validasi prosepektif adalah 3 bets berurutan tanpa ada perubahan pada komposisi,
tahapan proses produksi, dan mesin yang digunakan
2. Validasi Konkuren
Validasi Konkuren adalah validasi yang dilakukan untuk produk yang telah berjalan proses
produksinya dan telah di pasarkan tetapi belum dilakukan validasi prospektif terlebih dahulu. Validasi
Konkuren juga dilakukan untuk proses produksi yang telah mengalami perubahan atau modifikasi,
misalnya terjadi perubahan komposisi, berubahan mesin yang digunakan pada proses produksi,
perubahan ukuran bets dsb. Validasi Konkuren juga dapat diterapkan jika data replikasi produksi
yang sudah dibuat tidak tersedia karena jumlah bets yang diproduksi terbatas, misalnya dalam satu
tahun hanya terdapat 1 bets produksi.
3. Validasi Retrospektif
Validasi Retrospektif adalah validasi yang dilakukan untuk produk yang proses produksinya sudah
tidak berjalan tetapi produk tersebut masih beredar dipasaran, sehingga pengambilan data pada proses
produksi secara langsung tidak dapat dilakukan. Jumlah bets yang digunakan untuk validasi
retrospektif hendaknya cukup untuk menunjukkan konsistensi proses (misalnya 30 bets secara
berurutan).

Kualifikasi Instalasi/ Instalation Qualification (IQ)


Kualifikasi dilakuka terhadap fasilitas, sistem dan peralatan baru atau yang dimodifikasi, mencakup:
-Instalasi peralatan, pipa dan sarana penunjang hendaklah sesuai dengan spesifikasi dan gambar teknik
yang didesain.
-Pengumpulan dan penyusunan dokumen pengoperasian dan perawatan peralatan dari pemasok.
-Ketentuan dan persyaratan kalibrasi.
-Verifikasi bahan konstruksi.

Kualifikasi Operasional/ Operationa Qualification (OQ)


Kualifikasi operasional dilakukan setelah kualifikasi instalasi selesai dilaksanakan, dikaji dan disetujui.
Kualifikasi operasional hendaklah

(BPOM, 2006, Cara Pembuatan Obat yang Baik)


122 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan formula tablet ketoprofen 50mg
dan ingin membandingkanbioekivalensinya dengan produk injeksi ketoprofen yang telah ada. Berikut adalah data
AUC(0-5 jam). Setelah kedua produk tersebut diujikan kepada manusia sehat.
Sediaan Dosis AUC0-5 jam
(µg.jam/dL)
Tablet 50mg 25.600
Injeksi i.v 50mg 32.800
Berapakah nilai Bioavailabilitas absolut tablet ketoprofen tersebut?
a. 0,22
b. 0,78
c. 0,80
d. 0,88
e. 1,28
Fabsolut =
(AUC)po x (Dosis)iv
(AUC)iv x (Dosis)po

(25600 µg.jam/dL) x (50mg)


(32800 µg.jam/dL) x (50mg)

1280000
1640000

0,78 (B)
Sumber: Vogel, dkk. 2011. Drug Discovery and Evaluation: Methods in Clinical Pharmacology.
Germany
123 Seorang apoteker industri farmasi sedang membuat water for injection (WFI) yang akan digunakan
untuk rekonstitusi serbuk injeksi streptomisin sulfat 1 g. WFI tersebut diproduksi, disimpan dan
didistribusikan dengan hot loop system. Berapakah suhu (oC) yang tepatdigunakan untuk sistem tersebut?
a. ≥60 oC
b. ≥70 oC
c. ≥80 oC
d. ≥90 oC
e. ≥100 oC
Air untuk injeksi (WFI) hendaklah di produksi, disimpan dan di distribusikan dengan cara yang dapat mencegah
pertumbuhan mikroba, misal di sirkulasi dengan konstan pada suhu diatas 70 oC (B)
Sumber: Peraturan BPOM Nomor 13 tahun 2018
124 Seorang apoteker di bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan pengukuran distribusi ukuran
granul formulasi tablet ibuprofen. Apakah metode yang tepat digunakan?
a. Sedimentasi
b. Pengayakan = ukuran yg besar
c. Mikroskopis optik = nano
d. Coulter counter
e. Ultrasentrifugasi
Penentuan distribusi ukuran granul ibuprofen menggunakan ayakan (metode Pengayakan). Tujuan dari penentuan
distribusi ukuran granul untuk melihat keseragaman dari ukuran granul, diharapkan ukuran granul tidak terlalu
berbeda karena berhubungan dengan sifat alir granul. Jika ukuran granul berdekatan sifat alir akan lebih baik,
selain itu juga dapat mempengaruhi kelarutan obat. Karena ibuprofen mempunyai sifat alir dan kompresibilitasnya
tidak baik. (B)
Sumber:Sopyan, dkk. 2018. Karakterisasi Sedian Padat Farmasi Edisi 1. Deepublish. Yogyakarta.
125 Seorang apoteker dibagian QC suatu industri farmasi akan melakukan pengujian kemurnian sampel bahan baku
ibuprofen yang baru saja diterima dari supplier bahan baku menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Nilai
absorbansi yang didapat adalah 0,600 (tebal kuvet 1 cm) dan niali A (1% cm) = 400. Berapa kadar ketetapan
ketoprofen dalam sampel bahan baku tersebut?
a. 0,0015%
b. 0,015%
c. 0,15%
d. 1,5%
e. 15,0%
Rumus : a=A1cm1%x b x c
Keteranngan:
a: absorbansi
b:ketebalan kuvet (cm)
c:konsertansi
jadi  a = A1cm1%x b x c
0,600= 400 x 1 x c
c = 0,600/400
= 0,0015%
Triyati Etty,spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak serta aplikasinya dalam oseanologi vol.10.,
126 Seorang apoteker di Tim pengadaan RSUD melakukkan pemesanan salbutamol nebulizer. Obat tersebut ada dalam
e – catalog. Namun saat ini terjadi kekosongan operasional pada aplikasi saat akan dilakukkan pembelian dengan
metode e-purchasing, sehingga apoteker tersebut harus melakukkan pengadaan secara manual dengan cara
pembelian langsung. Kemanakah tempat yang tepat untuk pembelian obat tersebut?
a. Rumah sakit terdekat
b. Apotek jejaring
c. Industri farmasi
d. PBF
e. Sub distributor
Pengadaan obat yang tersedia dalam daftar sistem dalam e – catalog obat dilakukkan dengan prosedur
metode e-purchasing. metode e-purchasing merupakan tata cara pembelian barang / jasa melalui sistem e –
catalogobat.e – catalog adalah sistem informasi eektronikyang memuat daftar, jenis spesifiksi teknis dan harga
obat dari berbagai penyedian barang atau jasa

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untu pengadaan e-purchasing. Untuk dapat melakukan pengadaan obat
dengan sistem e-purchasing , suatu instasi terlebih dahulu terdaftar diaplikasi sistem pengadaan secara elektronik
(SPSE) di website Layanan Pengandaan Secara Elektronik (LPSE). Selanjutnya instansi mendapatkan login untuk
melakukkan e-purchasing. Pengandaan manual tetap mengacu pada e – catalog dengan menyiapkan undangan
negoisasi, berita acara negoisasi , permintaan pembelian, dan perjanjian pembelian (Depkes RI,2013)

Permenkes RI no.63 th 2014 pengadaan obat berdasarkan katalog elektrik (E-catalog)


127 seorang pasien, laki-laki usia 58 tahun ke apotek dengan membawa resep dokter yang berisi glucobay tablet No.
XXX harga netto glucobay Rp. 5.000,- tiap tablet dan apotek mengambil keuntungan 25%. Berapa harga obat
yang harus dibayar oleh pasien tersebut?
a. Rp. 150.000
b. Rp. 166.500
c. Rp. 187.500
d. Rp. 198.000
e. Rp. 206.250
30 tablet x Rp 5000 = Rp 150.000
= Rp 150.000x1,25 (margin)
= Rp 187.500

128 seorang apoteker disuatu apotek membeli bedak salisil sebanyak 50 botol pada suatu PBF. Harga satu botol bedak
salisil adalah Rp. 6000.- apotek mendapatkan diskon sebesar 5% tiap pembelian 10 botol. Berapakah jumlah
diskon yang diperoleh apotek?
a. Rp. 15.000
b. Rp. 25.000
c. Rp. 35.000
d. Rp. 45.000
6000x50=30000x0,5=15000
129 seorang pasien laki-laki dibawa ke IGD RS dengan diagnose strok iskemik akut. Serangan terjadi 1 jam yang lalu
(jam 13.00) dokter mereseokan injeksi bolus alteplase 6,3 mg pada pasien. Perawat berkonsultasi dengan apoteker
mengenai waktu yang tepat untuk pemberian obat tersebut. Apakah informasi yang tepat diberikan?
a. saat ini juga= 1 jam a1 d. jam 17.00
b. jam 15.00 e. jam 18.00
c. jam 15.30

130 seorang apoteker di apotek menerima resep racikan dari seorang pasien sebagai berikut :
R/ cream ketokonazole 2% tube 10 g No. I
S.u.e 2 dd apllic part dol m.et.v

Apoteker menyiapkan obat tersebut dan memberikn informasi obat kepada pasien. Apakah informasi waktu pkai
obat yang tepat disampaikan kepada pasien?
a. Pagi hari d. pagi dan malam hari
b. Siang hari e. sing dan malam hari
c. Pagi dan sing hari

131 Seorang Pasien perempuan usia 35 tahun dirawat di suatu rumah sakit dengan diagnosa mengalami hipertiroid (T4
total: 21 µg/dL dan T3 total 400 µg/dL). Beberapa geajal klinik yang terlihat adalah palpitasi, telapak tangan
terlalu basah, tremor dan diare. Pada saat visite untukmelihat keadaan pasien, dokter dan apoteker berdiskusi
untuk menentukan pengobatan pasien tersebut?
A. Propanolol atau nadolol
B. Potassium iodin atau levotiroxine
C. PTU atau carbimazole
D. Clonidine
E. Diltiazem

B- blocker digunakan untuk memperbaiki gejala tiroksin seperti palpitasi, kecemasan, tremor.
Propranololdan nadolol memblokir sebagian konversi T4 menjadi T3 (Dipiro eds 9 hal 180
132 Seorang pasien perempuan usia 76 tahun penderita osteoarthritis dengan gejala nyeri pada lutut. Pasien rutin
menggunakan parasetamol 500 mg selama 5 tahun (4 kali sehari Prn) akan tetapi, obat tersebut sudah tidak mampu
meredakan rasa nyeri yang muncul. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan tindak lanjut
pengobatan. Apa obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Asam hyluronat intra articular
b. Duloxetin tablet
c. Celecoxib kapsul
d. Natrium diklofnak tablet
e. Piroksikam gel

(Dipiro eds 9 Halaman 12)


133 Seorang dokter di suatu Rumah Sakit akan meresepkan obat ketiga untuk pengobatan pasien
(perempuan, usia 52 tahun) yang mengalami perburukan gejala rheumatoid arthritis (high activity) dan
meminta rekomendasi pengobatan pada apoteker. Pasien telah menggunakan methotrexat 2,5 mg dan na.
Diclofenak 50 mg selama 5 tahun terakhir. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. enternesep
b. sulfasalazin
c. infliximab
d. adalimumab
e. rituximab
Pasien yang mengalami perburukan gejala rheumatoid arthritis (high activity) bisa diobati dengan anti
TNF (infliximab)
Sumber : Dipiro, 9th
134 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industry farmasi bekerjasama dengan suatu RS sedang
melakukan uji klinik fase 1 suatu kandidat anti kanker dengan tujuan menetapkan parameter
farmakokinetik. Laju eliminasi antikanker tersebut mengikuti 0, konsentrasi obat pada menit ke-0 setelah
di injeksikan adalah 100 mg/dl dan tetapan laju eliminasi (K0) adalah 4,528/jam. Berapakah waktu paruh
eliminasi (t ½ e) antikanker tersebut?
a. 7 jam
b. 9 jam
c. 11 jam
d. 16 jam
e. 24 jam
Orde nol = t ½ = (A)0 / 2k
= 100 / (2x4,528/jam)
= 11 jam
135 seorang pasien laki-laki usia 23 tahun dirawat di rumahsakit karenamengalami DBD. Salah satu terapi yang
diberikan dokter adalah infus NaCl 0,9% yang akan diberikan selama 100 menit dengan menggunakan infus set 20
tetes/ml. kecepatan tetes infus yang ditulis dokter dalamresep adalah 200 tetes/menit. Berapakah volume infus
yang dibutuhkan untuk terapi pasien tersebut?
a. 250 mL
b. 500 mL
c. 750 mL
d. 1.000 mL
e. 1.500 mL
Kecepatan Tetesan (n) : 200 tetes/menit
Waktu (t) : 100 menit
Factor tetes : 20 tetes/menit
Jawab : v = (t x n ) = (100x200) = 1000 mL
Factor tetes 20
136 seorang pasien laki-laki usia 48 tahun mengalami gangguan perbesaran prostat pasien saat ini adalah 30 g dan
kadar prostat specific antigen (PSA) adalah 0,1ng/L. pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan TD pasien saat
ini adalah 100/85 mmHg. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan terapi utama untuk pengobatan
pasien. Apakah obat yang direkomendasikan?
a. Parazosin
b. Terazosin
c. Doxazosin
d. Tamsulosin
e. Alfuzosin
• Prazosin, terazosin, doxazosin, dan alfuzosin adalah antagonis α1-adrenergik generasi kedua. Mereka
menghambat reseptor vaskular α1-adrenergik perifer selain yang ada di prostat. Efek samping termasuk sinkop
dosis pertama, hipotensi ortostatik, dan pusing. Alfuzosin kurang cenderung menyebabkan efek samping
kardiovaskular daripada agen generasi kedua lainnya.
(Dipiro, Hal 847)

137 seseorang apoteker di depo UGD suatu rumah sakit menyerahkan antidote atas resep dokter kepada
perawat atas resep dokter untuk penanganan pasien (perempuan, usia 32 tahun) yang mengalami
keracunan sianida. Salah satu zat aktif dalam antidottersebut adalahNatrium Nitrit. Bagaimana
mekanisme aksi zat aktif antidote tersebut?
a. meningkatkan sintesis methamoglobin yang selanjutnya berikatan dengan sianida
b. mengikat hidrogen sianida untuk membentuk senyawa tiosanat yang tidak toksik
c. berikatan langsung dengan senyawa sianida di mitokondria dan pembuluh darah
d. mempercepat proses metabolisme dan eksresi sianida melalui hepar dan ginjal
e. menghambat distribusi sianida dengan membentuk makromolekul komplek
natrium nitrit bekerja dengan mekanisme penghambatan distribusi. Natrium nitrit akan menyebabkan
pembentukan methamoglobin. Natrium nitrit akan mengoksidasi sebagian haemoglobin, sehingga di aliran daarah
akan terdapat ion ferri, yang ole`h` `si`a`ni`da akan diikat menjadi menjadi sianmethemoglobin.

Sumber : Jurnal permata Indonesia, Uji efektivitas ketepatan waktu pemberian kombinasi natrium tiosulfat dan
natrium nitrit sebagai antidotum ketoksikan akut kalium sianida pada mencit.
138 Suatu industi farmasi akan membuat sediaan injeksi ranitidine dengan formula berikut :
R/ Ranitidine HCL 2,5 g
Aqua pro injection ad 100ml
Diketahui ekivalensi ranitidine terhadap larutan NaCl adalah 0,94% adalah 0,16. Berapa jumlah NaCl yang
dibutuhkan agar larutan menjadi isotonis?
a. 0,36 g

b. 0,50 g

c. 0,58 g

d. 0,60 g

e. 0,72 g

Ranitin HCl = 2,5 g


Ekivalensi = 0,16
Kesetaraan NaCl = 2,5 g X 0,16 = 0,4
Perhitungan jumlah NaCl yang ditambahkan :
NaCl = 0,9 – 0,4 = 0,5 g
139 seorang apoteker di bagian QC suatu industry farmasi sedang melakukan uji kerapuhan tablet Na-diklofenak yang
sedang di produksi. Rata rata bobot awal dari 20 tablet sebelum diuji adalah 13.455 g dan bobot tablet setelah di
uji adalah 12.285 g. berapakah nilai kerapuhan tablet tersebut ?
a. 1.92%
b. 4.77%
c. 6.44%
d. 8.63%
e. 9.19%
rumus : berat awal – berat akhir
X 100 %
berat akhir

13.455 – 12.285
X 100 %
13,455

= 8.63%

140 sebuah apoteker di bagian R&D suatu industry farmasi melakukan uji stabilitas dipercepat pada salep
kloramfenikol, berdasarkan asean guidline of stability of drug product version 6.0. metode dilakukan mengunakan
alat chimatic chamber, suhu 40C dan RH 75 % sebanyak 15 buah sample diambil dan dimasukan ke dalam
chimatic chamber. Kapankah waktu yang tepat untuk dilakukan pengambilan sample ?

a. bulan ke 0,1,3,6
b. bulan ke 0,1,5,6
c. bulan ke 0,2,4,6
d. bulan ke 0,1,4,6
e bulan ke 1,2,3,6
141 seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan uji keseragaman bobot pada
produk tablet parasetamol 500 mg sesuai dengan prosedur yang ada dalam FI edisi V. Untuk keperluan
uji tersebut, apoteker menimbang sejumlah tablet. Berapakah jumlah tablet yang tepat digunakan untuk
pengujian tersebut ?
a. 5 tablet
b. 10 tablet
c. 15 tablet
d. 20 tablet
e. 25 tablet
Pada FI edisi V (2014) menyatakan bahwa tablet tidak bersalut dan tablet salut selaput timbang seksama 10 tablet
satu per satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera
pada etiket dari hasil penetapan kadar masing masing tablet.

Sumber : FI V 2014
142 seorang apoteker pada bagian R &D industri framasi mengembangkan gel natrium diklofenak dengan
bahan tambahan metilselulos, propilenglikol, polisorbat 80, metilparaben, dan purified water. Hasil uji
gel menunjukkan daya sebar lebih dari 7 cm. Apakah bahan tambahan yang mempengaruhi hal tersebut?
a. Metilselulosa
b. Propilenglikol
c. Polisorbat 80
d. Metilparaben
e. Purified water
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan gel saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukan segera
setelah gel dibuat. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm (Garget al., 2002).

Gelling agent adalah bahan tambahan yang digunakan untuk mengentalkan dan menstabilkan berbagai macam
sediaan obat dan kosmetik. Beberapa bahan penstabil dan pengental juga termasuk dalam kelompok bahan
pembentuk gel.
Contoh Gelling Agent : tragakan, turunan selulosa, alginat, pektin, gelatin, povidon.

Turunan selulosa : selulosa, NaCMC, HPC, HPMC, metilselulosa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi daya sebar lebih dari 7 yaitu bahan tambahan dari
metilselulosa(turunan selulosa).
Pada penelitiannya Christine Citra Dewi, Nyi Mekar Saptarini tentang HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA
DAN KARBOMER
SERTA SIFAT FISIKOKIMIANYASEBAGAI GELLING AGENT
menunjukkan semakin tinggi konsentrasi
gelling agent maka semakin tinggi viskositasnya. Namun dengan meningkatnya viskositas sediaan gel, maka
absorbsi obat pada saat pemakaian akan menurun sehingga dalam
formulasi perlu diperhatikan konsentrasi gelling agent yang digunakan.Karena semakin tinggi kadar gelling agent
, maka luas penyebarannya semakin menurun. Penurunan kemampuan daya menyebar ini seiring dengan
peningkatan viskositas gel, apabila tekanan yang diberikan sama pada setiap pengujian formula gel, maka semakin
kental sediaan tersebut kemampuan menyebarnya semakin kecil.

http://journals.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/8593/5045
143 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi aka mengembangkan obat parasetamol untuk
anak. Sifat obat tersebut agar sukar larut dalam air untuk meningkatkan kelarutannya, apoteker
menambahkan surfaktan dalam formula tablet tersebut. Apakah metode peningkatan obat yang dilakukan
apoteker tersebut?
a. Dispersi padat
b. Kompleks inklusi
c. Konsolvensi
d. Pembentukan garam
e. Solubilisasi
Dispersi padat : dispersi padat merupakan, dispersi senyawa aktif farmasi dalam bentuk molekular, fase
amorf atau partikel halus dalam pembawa inert yang berada dalam keadaan padat. Polimer hidrofilik
lazim digunakan sebagai pembawa dalam sistem dispersi padat antara lain; PVP K~30, PEG 3000 dan
6000 serta polimer turunan selulosa (HPC dan HPMC) (Jurnal sains farmasi & klinis, 3 (2), 165-171).
Kompleks inklusi : merupakan metode yang digunakan untuk memperbaiki kelarutan dan kecepatan
disolusi obat yangsukar larut dalam air. Pada kompleks inklusi molekul obat sebagai molekul guest
terjerap dalam rongga siklo dekstrin yang bersifat hidrofobik sehingga mudah larut dalam air.
B~sikodekstrin merupakan suatu senyawa oligosakarida siklik yang mengandung 7 unit D-(+)-
glikopiranosa yang terikat dengan ikatan B~1,4 yang memiliki bagian dalam bersifat hidrofob sedangkan
bagian luar bersifat hidrofil (Agustin R, 2015).
Konsolvensi : adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat dalam suatu sistem
dengan penambahan konsolven (etanol, gliserol, propilengikol, sorbitol) (Noviza D dkk., 2015).
Pembentukan garam : Merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat dengan
mengubah menjadi bentuk garamnya, tek ini dilakukan untuk obat-obat yang memiliki sifat asam atau
basa seperti aspirin, teofilin dan barbiturat (Patil dkk., 2010)
Solubilisasi : merupakan metode perbaikan kelarutan suatu bentuk sediaan yangberupa cairan atau semi
padat melalui senyawa aktif permukaan yang berfungsi merubah bahan obat yang kurang larut atau tak
larut air menjadi larutan jernih dalam air atau maksimal larutan yang berpendar, tanpa menyebabkan
terjadinya perubahan struktur kimiawi bahan obat. Senyawa yang dapat berfungsi sebagai pensolubilisasi
adlah senyawa aktif permukaan (surfaktan) (Noviza D., dkk 2015; Wahyuni Y S dkk., 2016).
144 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi aka mengembangkan formula salep ZnO
dengan bahan-bahan sebagai berikut:
Zno 200 g
Parafin cair 150 g
White ointment 650 g
White ointment terdiri dari cera alba dan gram vaselin (5:95) berapakah jumlah cera alba yang tepat
ditimbang?
a. 13,0 gram
b. 32,5 gram
c. 50,5 gram
d. 65,7 gram
e. 75,7 gram
Cera alba : Vaselin (5:95) = 650 g
Jumlah bahan yang ditimbnag:
Cera alba = 5 x 650 gram
100
= 32,5 gram
Vaselin= 95 x 650 gram
100
= 617,5 gram
145 Seorang apoteker di apotek sedang melakukan analisis keungan yang digunakan untuk pengadaan
sediaan antineoplastik. Laba kotor sebelum pajak dari penjualan obat tersebut adalah Rp. 300 juta. Pajak
yang harus dibayarkan atas penjualan obat tersebut adalah Rp. 3 juta. Modal awal yang disediakan
adalah Rp. 600 juta. Berapakah nilai return of equity (RoE) dari hasil penjualan sediaan antineoplastik
tersebut?
a. 40,50%
b. 49,50%
c. 52,25%
d. 58,25%
e. 60,00%
Retur on Equity (RoE)
RoE = Penghasilan Bersih x 100%
Modal
Modal awal = 600.000.000
Laba bersih = Laba kotor – Pajak
= 300.000.000 – 3.000.000
= 297.000.000
RoE = 297.000.000 x 100%
600.000.000
= 49,50%
146 Seorang apoteker melaporkan bahwa apoteknya pada akhir tahun 2016 memiliki stok opname sebesar
Rp.48.000.000, Sepanjang tahun 2017, apoteknya melakuakan pengadaan obat dan alat kesehatan
sebesar Rp. 135.000.000, dan pada akhir tahun 2017, hasil stok opname yang di lakukan sebesar Rp.
50.000.000, Berapakah Turn Over Ratio dari apotek yang di kelola oleh Apoteker tersebut ?
a. 2,00 kali /tahun
b. 2,50 kali/tahu n
c. 2,75 kali/tahun
d. 3,00 kali/tahun
e. 3,25 kali/tahun
Rumus TOR

HPP
Penj awal + penj akhir
2
Hpp = penj. Awal + prsed.awal – persed. akhir
48.000.000+135.000.000-50.000.000 = 133.000.000
TOR
133.000.000
48.000.000+50.000.000
2
= 2,71 ( jawabannya C )

147 Seorang ibu datang ke apotek menebus resep untuk anaknya berupa obat tetes telinga. Apoteker menyerahkan obat
kepada ibu tersebut. Apoteker juga menyampaikan informasi penyimpanan obat serta batas maksimal penggunaan
obat tersebut. Apakah informasi yang tepat di sampaikan ?
a. didalam Freezer maksimal selama 30 hari
b. dalam wadah tertutup maksimal selama 14 hari
c. dilemari pendingin maksimal selama 7 hari
d. dilemari pendingin maksimal selama 14 hari
e. ditempat sejuk dan tertutup maksimal selama 30 hari
Formulasi cair atau semipadat topikal/dermal/mukosal yang mengandung air (water containing
topical/dermal/mucosal liquid or semisolid formulations)

BUD tidak lebih dari 30 hari.

Obat tetes telingaharus di simpan di tempat yang sejuk kering serta tertutup rapat.

( jawabannya E )

Dapus : Lama obat bisa digunakan setelah segel dibuka, Drs. Bambang Priyambodo,Apt, 2016.
148 Seorang apoteker pada hari ini, tanggal 28 oktober 2018 jam 09.00 merekonstitusi sediaan serbuk injeksi
seftriakson 1 g dalam vial dengan dekstrosa 5%. Apoteker menyerahkan sediaan itu kepada perawat untuk
diberikan kepada pasien dan meminta perawat menyimpannya terlebih dahulu dalam lemari pendingin ( suhu 2-8o
). Apakah informasi BUD yang tepat di tuliskan pada kemasan obat ?
a. BUD : Tgl 28 Oktober jam 09.00
b. BUD : Tgl 29 Oktober jam 09.00
c. BUD : Tgl 30 Oktober jam 09.00
d. BUD : Tgl 31 Oktober jam 09.00
e. BUD : Tgl 1 November jam 09.00
Obat dalam bentuk sediaan injeksi kering jika tidak di gunakan sekaligus hanya bisa di simpan maksimal
selama 24 jam setelah di larutkan sengan pelarut yang di rekomendasikan oleh pabrik pembuatnya dan di
simpan pada suhu 2-8oC
Jawaban ( B )

Dapus : Lama obat bisa digunakan setelah segel dibuka, Drs. Bambang Priyambodo,Apt, 2016.
149 Seorang perempuan usia 27 tahun datang keapotik menyerahkan resep dokter yang berisi mini pil (isi 28
pil) untuk kontrasepsi. perempuan tersebut telah melahirkan semenjak 3 bulan yang lalu. Saat ini, dia
sedang menyusui dan sedang haid hari ke-4. Apoteker menyerahkan mini pil tersebut dan memberikan
informasi obat. Apakah informasi yang dapat disampaikan untuk mulai menggunakan pil tersebut?
a. Pada malam ini
b. Pada haid hari ke 6
c. Pada haid harike7
d. 1 hari setelah haid selesai
e. 7 hari setelah haid selesai

150 Selain meresepkan sumatriptan, seorang dokter akan meresepkan obat untuk terapi profilaksis migrain
untuk seorang (pasien laki-laki,usia 40 tahun), penderita migrin berat. Dokter berdiskusi dengan apoteker
di rumah sakit untuk menentukan obat profilaksis migrain tersebut karena pasien juga memiliki riwayat
insomnia. Apakah obat yang tepat di rekomendasikan?
a. Fluoksetine
b. Amytriptilin
c. Propanolol
d. Asam valproat
e. Verapamil
Berdasarkan PIONAS, Propanolol dapat digunakan sebagai profilaksis migrain. Obat ini dapat
menimbulkan rasa kantuk, sehingga sebaiknya dikonsumsi pada malam hari
151 Seorang perempuan, usia 29 tahun, telah rutin menggunakan pil KB yang mengandung kombinasi
hormon desogestrol dan etinilestradiol sebagai metode kontrasepsi semenjak 1 bulan yang lalu. Saat ini,
perempuan tersebut mengeluhkan terjadi dismenore ketika akan menstruasi sejak menggunakan
kontrasepsi tersebut. Dokter meminta pertimbangan apoteker terkait oral kontrasepsi lain yang dapat
direkomendasikan. Apakah pil KB yang tepat direkomendasikan?
a. Pil KB yang mengandung etinilestradiol saja
b. Pil KB yang mengandung lynesterol saja
c. Pil KB yang mengandung Klomifen sitrat saja
d. Pil KB yang mengandung Danazol saja
e. Pil KB yang mengandung kombinasi lynesterol dan etinilestradiol
pemakaian pil kombinasi antara lain banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), siklus haid
teratur, dan tidak terjadi nyeri pada saat haid.
152 Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun baru saja terdiagnosa dokter mengalami serangan kecemasan akut (panic
disorder). Pasien terlihat stress dan merasa seperti orang yang akan meninggal. Beberapa gejala fisik yang terlihat
adalah nyeri dada, takhiaritmia, sesak nafas. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk menetapkan obat yang akan
diresepkan untuk pasien. Apakah golongan obat yang tepat direkomendasikan.
a. Antipsikotik Atypical
b. Anticonvulsant
c. Antidepresan trisiklik
d. SSRI
e. Benzodiazepin

(pharmacoteraphy Handbook edisi 9 : 677)


153 Seorang Dokter di poli rawat jalan suatu rumah sakit menelpon apoteker meminta informasi obat untuk
pasiennya (Perempuan, usia 50 tahun). Pasien di diagnose mengalami serangan gout akut dengan gejala
nyeri dan bengkak pada ibu jari kaki ( kadar asam urat 8,0 mg/dL),dan saat ini juga sedang mengalami
penurunan fungsi ginjal (proteinurea). Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Pirosikam – Allopurinol
b. Colchicine – Probenecid
c. Tramadol – Probenecid
d. Celexocib – Allopurinol
e. Prednison - Probenesid
NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang mengalami serangan gout akut. NSAID
harus diberikan dengan dosis sepenuhnya (full dose) pada 24‐48 jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang. Dosis
yang lebih rendah harus diberikan sampai semua gejala reda. NSAID biasanya memerlukan waktu 24‐48
jam untuk bekerja, walaupun untuk menghilangkan secara sempurna semua gejala gout biasanya diperlukan 5 hari
terapi.NSAID lain yang umum digunakan untuk mengatasi gout akut adalah:
 Naproxen – awal 750 mg, kemudian 250 mg 3 kali/hari
 Piroxicam – awal 40 mg, kemudian 10‐20 mg/hari
 Diclofenac – awal 100 mg, kemudian 50 mg 3 kali/hari selama 48 jam, kemudian 50 mg dua kali/hari
selama 8 hari.
Sumber : Johnstone A. Gout – the disease and non‐drug
treatment. Hospital Pharmacist 2005;
12:391‐394.
AllopurinolMerupakan antihiperurisemia pilihan pada pasien yang mengalami gangguan ginjal dan mempunyai
riwayat batu ginjal, serta pasien yang over produksi asam urat. Efek samping obat (ESO) alupurinol adalah rash
kulit,leucopenia,kadang – kadang gangguan GI, dan dapat menimbulkan serangan akut pada awal terapi.
Sumber : Farmakoterapi dan Terminologi Medis,2008
154 Seorang apoteker disuatu rumah sakit memberikan konseling kepada pasien ( Laki – laki, usia 62 tahun,
penderita hipertensi dengan penyulit DM Tipe – 2 ) pada saat penyerahan obat , Apoteker menetapkan target
tekanan darah yang harus dicapai setelah pasien menjalankan pengobatan. Berapakah target tekanan darah
yang tepat disampaikan ?
a. <120/90mmHg
b. <130/90mmHg
c. <130/100mmHg
d. <140/90mmHg
e. <140/100mmHg

Sumber : James et al.,2014


155 Seorang Dokter di suatu rumah sakit meminta pertimbangan Apoteker untuk pemilihan obat untuk pasiennya
(Perempuan, Usia 50 tahun, Penderita angina pectoris stabil). Pasien telah menggunakan propanolol selama 1
tahun untuk mencegah serangan angina . Akan tetapi, akhir – akhir ini obat tersebut sudah tidak efektif lagi
sehingga dokter akan menambahkan obat untuk pasien. Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap obat golongan
CCB. Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Nitrogliserin
b. Ranolazin
c. Pentayrithriol tetra nitrat
d. Isosorbid mono nitrat
e. Isosorbit dinitrat
Tata Laksana Angina Pectoris

Derajat Keterangan Tata laksana


1. Keluhan 1. Antiplatelet
terjadi saat 2. Statin
aktivitas 3. Betabloker (
berat yang bisoprolol/carvedilol/metopr
lama olol Ivabradine ( jika pasien
intoleran B bloker ) – tidak
dapat digunakan untuk
2. Keluhan angina vasospasma
terjadi saat 4. ISDN/Mononitrat ( Firstline
aktivitas serangan akut – pada angina
yang lebih stabil/profilaksis serangan),
berat dari dikombinasikan bersama B
bloker/ CCB
aktivitas
5. CCB – sebagai pengganti B
sehari -
bloker pada angina stabil
hari

3. Keluhan
terjadi saat
aktivitas
sehari –
hari
4. Keluhan
terjadi saat
istirahat

Sumber : Panduan Praktek Klinis Penyakit Jantung dan Pembuluh darah – PERKI 2016.
156 Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker pada saat visite bersama untuk memberikan pertimbangan pengobatan
untuk pasiennya ( laki-laki, usia 58 tahun, penderita DM tipe-2 sela,a 5 tahun, belum pernah menggunkan obat).
Hasil pemeriksaan laboratoriummenunjukkan nilai HbA1C 9,5% dan kadar glukosan darah sewaktu 325 mg/dL.
Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Metformin dan glibenklamid d. Glibenklamid dan acarbose
b. metformin dan insulin e. Glibedklamid dan pioglitazone
c. glibedklamid dan insulin
Menurut dipiro edisi 9 terapi pada pasien DM tipe 2 dengan HbA1C lebih dari 9% terapi dapat menggunakann
insulin dan kombinasi 3 obat oral. Namun, berhubung pasien adalah pasien baru dan belum pernah mendapatkan
terapi sebelumnya maka dapat diberikan golongan sulfonilurea yaitu metformin sebagai obat oralnya.

Sumber : dipiro edisi 9, Diabetes mellitus chapter 19


157 Seorang apoteker di industri farmasi akan menetapkan bobot jenis formula sirup ibuprofen pada suhu 25◦C dengan
menggunakan piknometer. Hasil perhitungan menunujukkan kerapatan sirup ibuprofen ( ρibuprofen) adalah 175543
g/mL sedangkan kerapatan air (ρair) adalah 0,944164 g/mL. Berapakah bobot jenis (d) sirup ibuprofen tersebut ?
a. 0,755483 d. 1,883478
b. 0,835623 e. 1,913546
c. 1,859299
Berat jenis (specific gravity) merupakan rasio massa cairan dengan massa air (volume) dan di ukur pada basis
suhu yang sama.
BJ = Massa cairan
Massa air (v,t)
ρ L = (BJ) T X ρw
keterangan :
ρL = Kerapatan cairan pada suhu T
(BJ) T = Berat jenis pada suhu T
ρw = kerapatan air pada T
diket :
ρL : 1,755483 g/mL
ρw : 0,944164 g/mL
ditanya ?
BJ sirup ibuprofen?
Rumus : ρ L = (BJ) T X ρw

𝚸𝐰 1,755483 𝑔/𝑚𝐿
BJ : = =1,859299
𝛒𝐋 0,944164 𝑔/𝑚𝐿

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Massa _jenis


158 Seorang apoteker di bagian QC industri farmasi sedang melakukan penetapan waktu kadaluarsa injeksi aminofilin
24 mg/mL melalui uji stabilitas yang dipercepat. Reaksi degradasi aminofilin tersebut mengikuti kinetika orde
satu. Berdasarkan hasil perhitungan, waktu paruh teofilin pada suhu 25°C adalah 7 jam. Kapankah obat injeksi
tersebut akan kadaluarsa (t90) pada suhu 25°C?
a. 1 jam setelah pengujian
b. 2 jam setelah pengujian
c. 3 jam setelah pengujian
d. 4 jam setelah pengujian
e. 5 jam setelah pengujian
Orde 1
t½ = 0,693
k
7 = 0,693
k
7k = 0,693
k = 0,099/jam

t90= 0,105
k
= 0,105
0,099
= 1,06 jam
159 Seorang apoteker di suatu industri farmasi melakukan kontrol kualitas terhadap kandungan ketoprofen gel dengan
menggunakan spektrofotometri UV/Vis. Larutan sampel obat memiliki absorbansi 0,3 dan larutan ketoprofen
standar 10 mg/mL memiliki absorbansi 0,6. Sebelum pengukuran, sampel dilarutkan dalam 50 mL pelarut,
kemudian volumenya diencerkan menjadi 100 mL. Berapakah konsentrasi obat dalam sampel tersebut?
a. 5 mg/mL
b. 10 mg/mL
c. 25 mg/mL
d. 50 mg/mL
e. 100 mg/mL
V1 x N1 = V2 x N2
50 x 10 mg/mL = 100 x N2
500 mg/mL = 100 x N2
500 mg/mL= N2
100
N2 = 5 mg/mL
160 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan suspensi kloramfenikol
palmitat. Selama masa penyimpanan, partikel kloramfenikol terlihat mengendap dan membentuk agregatyang
saling terikat sangat kuat sehingga sulit terdispersisaat digojok (cacking). Apakah tindakan yang dilakukan untuk
megatasi pemasalahan tersebut?
a. Memperkecil ukuranpartikel
b.Menurunkankonsentrasi kloramfenikol
c. Mengurangi jumlah suspending agent
d. Membuat sistem flokulasi
e. Menurunkan viskositas pembawa
Semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam volume yangsama). Sedangkan semakin
besar luas penampang partikel daya tekan keatas cairanakan semakin memperlambat gerakan partikel untuk
mengendap, sehingga untuk memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran
partikel.

Sumber: Syamsuri ,HA. 2006. Ilmu Resep. Penerbit EGC: Jakarta.


161 Seorang pasien laki-laki datang ke apotek dengan keluhangatal-gatal dan membawa resep berisi.
R/ As. Salisilat 1%
Campora 1%
Menthol 0,5%
Talcum ad 50 g
Apoteker menemukan inkompatibilitas fisika dalam resep tersebut. Apakah inkompatibilitas yang dimaksd
Apoteker tersebut?

a. Eutektikum
b. Polimerasi
c. Pemisahan
d. Kompleksasi
e. Kristalisasi
Eutektikum adalah suatu sitem dispersasi padat yang memiliki suhu lebur paling rendah.

Campora dan Menthol bila bercampur menyebabkan basis salep salep menjadi mencair karena adaya penurunan
titik lebur.

Sumber:
Dirjen POM. 1979. farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI: Jakarta.
Syamsuri ,HA. 2006. Ilmu Resep. Penerbit EGC: Jakarta.
162 Seorang pasien menelpon apoteker yang adadi apotek untuk menanyakan batas kadaluarsa dari salep yang
ditebusnya 5 hari yang lalu. Resep yang ditebus adalah sebagai berikut:
R/ Neomicyn 1%
Hidrkortison acetat 1%
Mf la Ungt
SUE
Berapa lama kah resep tersebut masih dapat digunakan pasien?
a. 9 hari
b. 15 hari
c. 25 hari
d. 30 hari
e. 85 hari
Resep sudah ditebus 5 hari yang lalu

BUD untuk formula topikal/demal yang mengandung airntuk cairan mukosal, dan untuk sedian semi solid tidak
lebih dari 30 hari
Jadi: 30 hari- 5 hari = 25 hari

Sumber :
United States Pharmacophenia (USP) 795
163 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi melakukan optimal pH pada reaksi pembentukan produk
derivatisasi Lisinopril dan 1-fluoro-2,4-dinitrobenzene (Lisinopril-FDNB) dalam pelarut aquades untuk
pengembangan metode analisa Lisinopril. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Berapakah pH optimum reaksi derivatisasi tersebut?


a. 8,0
b. 8,5
c. 9,0
d. 9,5
e. 10,0
164 Seorang apoteker di puskesmas menghitung kebutuhan tablet dexamethasone 0,5mg. Rata-rata pemakaian obat
tersebut di puskesmas perbulan 2.500 tablet. Leadtime pengadaan obat dari gudang farmasi Kabupaten adalah 1
bulan. Bufer stok yang ditetapkan apoteker adalah 5.000 tablet dan sisa stok saat ini adalah 3.000 tablet. 1 Box
dexamethasone 0,5mg terdiri dari 200 tablet. Berapakah jumlah dexamethasone 0,5mg yang harus diadakan untuk
kebutuhan 1th mendatang?
a. 180 Box
b. 160 Box
c. 150 Box
d. 140 Box
e. 120 Box

A = {(2.500x11)+5.000+2.500} - 3.000
= 32.000 tablet
32.000 / 200
160 box
165 suatu apoteker di suatu klinik membuat reorder point pada pengadaan sirup loratadin untuk bulan mendatang. Data
penjualan selama 3 bulan terakhir (90 hari kerja) berturut-turut adalah 230 botol, 220 botol, 240 botol. Safety stock
yang ditetapkan adalah 30 botol dan lead time pengiriman obat adalah 4 hari. Berapakah reorder point yang tepat
untuk pengadaan obat tersebut?
a. 67 botol
b. 68 botol
c. 69 botol
d. 60 botol
e. 61 botol

rumus reorder point = (LEAD TIME X RATA-RATA) + SAFETY STOCK


Keterangan :
LD : 4
Rata-rata : 230+220+240 / 3 = 230
Safety stock : 30
ROP = (4X 230/30)+30
ROP = 60,7
ROP =61
related:repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25499/1/Anindita%20Utari%20-%20fkik%20.pdf
rumus REORDER POINT FARMASI.pdf

166 Seorang apoteker penanggungjawab instalai farmasi suatu Rumah Sakit swasta yang sedang berkemban
menginginkan pengelolaan obat dapat berjalan secara efektif dan efisien. Setelah dilakukan evaluasi, disimpulkan
pengeolaan obat belum efisien karena perputaran sediaan obat (turnover ratio) rumah sakit tersebut hanyalah 6
kali setahun. Bagaimana cara memperbaiki keadaan tersebut?
a. meningkatkan frekuensi pembelian obat
b. meningkatkan jumlah pembelian obat
c. mempermudah alur distribusi obat
d mengurangi death stock
e. memperpanjang periode penjualan obat

https://core.ac.uk/download/pdf/11716263.pdf
167 Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta informasi kepada apoteker mengenai aturan pakai captopril yang
tepat untuk pengobatan pasiennya (laki-laki, usia 62 tahun, penderita hipertensi dengan gangguan fungsi ginjal
(ClCr: 20 mg/menit)). Dosis captopril yang tertera pada literatur untuk pasien tersebut adalah 6,25 mg bid dan
sediaan yang ada adalah captopril tablet 12,5 mg. Apakah informasi aturan pakai obat yang tepat disampaikan?
a. 1 kali sehari ½ tablet
b. 2 kali sehari ½ tablet
c. 3 kali sehari ½ tablet
d. 1 kali sehari 1 tablet
e. 2 kali sehari 1 tablet

bid = bis in die = dua kali sehari. Kekuatan dosis captopril yang tersedia 12,5 mg. Kebutuhan pasien 6,25
mg. Jadi sekali minum pasien meminum ½ tablet captopril
168 Seorang apoteker menyerahkan sirup parasetamol 125 mg/5 ml kepada seorang ibu untuk mengobati demam
anaknya (laki-laki, usia 2 tahun). Informasi dosis parasetamol yang didapatkan dari buku standar untuk pasien
anak di bawah 2 tahun adalah 375 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam. Apakah informasi aturan pakai yang
tepat disampaikan?
a. 2 kali sehari ½ sendok takar bila masih demam
b. 3 kali sehari ½ sendok takar bila masih demam
c. 2 kali sehari 1 sendok takar bila masih demam
d. 3 kali sehari 1 sendok takar bila masih demam
e. 4 kali sehari 1 sendok takar bila masih demam
375 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam = 125 mg, 3 kali sehari
Sediaan parasetamol sirup 125 mg/5 ml = 125 mg/sendok takar
Jadi aturan pakai parasetamol sirup adalah 3 kali sehari 1 sendok takar bila masih demam
169 Seorang pasien, perempuan, usia 25tahun, penderita jerawat moderate popular postular mendapatkan
pengobatan dengan krim kombinasi tretinoin 0,05% dan eritromisin 4% (S.2.dd). Akan tetapi,
penggunaan obat tersebut selama 30 hari tidak efektif untuk mengurangi jerawat pasien. Apoteker
menyarankan kepada dokter untuk menambahkan antibiotic oral. Apakah antibiotic lini pertama yang
direkomendasikan?
a. Eritromisin
b. Tetrasiklin
c. Klindamisin
d. Kotrimoksazol
e. Trimetropim

Sumber : Acne – Practical Advice and Maintenance

http://www.pcds.org.uk/ee/images/ uploads/general/Acne_Treatment_2015-web.pdf
170 Seorang pasien, laki-laki, usia 25 tahun, BB 50 kg, penderita malaria karena infeksi Plasmodium
falciparum, dirawat di UGD suatu rumah sakit. Pasien mendapatkan terapi dengan obat injeksi asam
artesunat 2,4 mg/Kg BB, diberikan 3 kali sehari pada hari pertama perawatan. Sediaan yang tersedia di
depo UGD adalah serbuk kering injeksi asam artesunat 60 mg/vial. Berapakah jumlah obat yang tepat
disiapkan untuk keperluan hari pertama perawatan?
a. 3 vial
b. 6 vial
c. 9 vial
d. 12 vial
e. 15 vial
2,4 mg/Kg BB x 50 kg = 120 mg

120 mg/60 mg x 1 vial = 2 vial

Diberikan 3x sehari = 2 vial x 3 = 6 vial


171 Seorang apoteker disuatu rumah sakit sedang mengevaluasi efek terapi obat pada seorang pasien (laki-laki usia 35
tahun, penderita depresi). Pasien telah menggunakan fluoxetin 20 mg (S.1 dd) selama 6 minggu. Gejala depresi
pasien belum berkurang dan menurut informasi yang diperoleh dari keluarga, pasien patuh meminum obatnya.
Apakah rekomendasi pengobatan yang tepat disampaikan kepada dokter?
a. Melanjutkan pengobatan dengan dosis yang sama
b. Meningkatkan dosis menjadi 2 kali sehari 1 kapsul 20 mg
c. Meningkatkan dosis menjadi 3 kali sehari 1 kapsul 20 mg
d. Mengganti obat dengan sertralin 50 mg 1 mg sehari 1 tablet
e. Mengganti obat dengan amitriptillin 25 mg 1 kali sehari 1 tablet
Berdasarkan tatalaksana terapi, setelah diberi obat Golongan SSRI (fluoxetin) gejala belum berkurang, diganti
dengan SSRI lain, Non SSRI antidepresan.
Jawaban = D
Sumber (Dipiro edisi 9)
172 Seorang apoteker melakukan MESO pada pasien (perempuan, usia 16 tahun, penderita TBC, telah menggunakan
antibiotik paket kombipak selama 2 bulan). Dari gejala efek samping yang disampaikan pasien, apoteker
menyimpulkan bahwa pasien mengalami neuritis perifer. Apakah antibiotik yang menyebabkan efek samping
tersebut?
a. Etambutol
b. INH
c. Pirazinamid
d. Rifampisin
e. Streptomisin
Efek samping
Etambutol = gangguan penglihatan dengan penurunan visual, buta warna dan penyempitan lapangan pandang.
INH = parestesia, neuritis perifer, neuritis optik, atropfi optik dll
Pirazinamid = nyeri sendi.
Rifampisin = coklat merah pada air seni, kulit, air liur, air mata, buang air besar, anoreksia, mual, sakit perut.
Streptomisin = gangguan pendengaran

Jawabannya = B

Sumber = pedoman diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Indonesia dan Badan POM RI

173 Seorang dokter disuatu rumah sakit meminta pertimbangan apoteker mengenai pilihan antidepresan yang akan
diresepkan untuk pasiennya. Pasien adalah seorang laki-laki, usia 58 tahun, penderita depresi dan sedang
mengalami penurunan fungsi hepar. Antidepresan yang tersedia di instalasi farmasi adalah Amitriptilin,
Fluoksetin, Citalopram, Maprotillin dan Tianepin. Apakah antidepresan yang tepat direkomendasikan?
a. Amitriptilin
b. Fluoksetin
c. Citalopram
d. Maprotillin
e. Tianepin
DIPIRO edisi 10
 Amitriptilin Hepatic Impairment Use with caution and monitor plasma levels and patient response.
 FluoksetinHepatic Impairment Elimination half-life of fluoxetine is prolonged in patients with hepatic
impairment. A lower dose or less frequent dosing of fluoxetine should be used in these patients . Cirrhosis
patient: Administer a lower dose or less frequent dosing interval . Compensated cirrhosis without ascites :
Administer 50% of normal dose.
 CitalopramHepatic Impairment Ora l : 20 mg once daily; increase dose to 40 mg/day in non responsive
patients .
 MaprotillinUse with caution in patients with hepatic impairment.
(DIH edisi 17)
The metabolism of tianeptine, a novel antidepressant that presents original neurochemical properties, was
studied after a single oral administration of radioisotopically (14C) labeled compound to six healthy male
volunteers. After 7 days, approximately 66% of the dose was eliminated by renal excretion (55% during
the first 24 hr). Tianeptine is extensively metabolized, and 24 hr after the administration, the unchanged
molecule contributed in urine for less than 3% of the administered dose. Chromatographic and mass
spectral studies showed that beta-oxidation of the amino acid side chain is the major route of
biotransformation for tianeptine. Three major metabolites, accounting for 29% of the dose, were products
of beta-oxidation. The metabolite profiles of tianeptine in feces and plasma were qualitatively similar to
that in urine.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1981739
174 Seorang dokter disuatu rumah sakit meminta pertimbangan apoteker mengenai pilihan obat yang akan diresepkan
untuk pasiennya. Pasien adalah seorang perempuan, usia 30 tahun, baru saja terdiagnosa mengalami hipertiroid
dan sedang hamil usia 8 minggu.apakah obat yang tepat dirokemendasikan?
a. Larutan lugol
b. Metimazol
c. PTU
d. Radioaktif iodine
e. Natrium iodine
Dipiro edisi 10
175 Seorang pasien laki-laki, usia 50 tahun, dirawat disuatu rumah sakit dengan diagnosis ensefalopati hepatic dengan
gejala penurunan kesadaran, disorientasi, suka meracau. Informasi yang diperoleh dari keluarga, pasien diketahui
memiliki riwayat penyakit gangguan hepar. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan antibiotik yang
akan diberikan kepada pasien. apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
a. Cotrimoksazol
b. Co-amoksiklaf
c. Metronidazole
d. Cefotaksim
e. Ciprofloksasin

 Cotrimoksazol = metabolism in hepatic


 Co-amoksiklaf = Hepatic effects : Althoughr are, hepatic dysfunction is more common in elderly and/or
males , and occurs more frequently with prolonged treatment, and may occur after therapy is complete.
 Metronidazole = Hepatic Impairment Unchanged in mild liver disease; reduce dosage in severe liver disease.
 Cefotaksim =Hepatic Impairment Moderate dosagereducti on is recommended in severe liver disease.
DIH edisi 17
176 seorang Apoteker di bagian produksi industri obat tradisional akan memproduksi tablet ekstrak daun gedi dengan
formula sebagai berikut :
R/ Ekstrak Daun Gedi 50 mg
Larutan Gelatin 1%
Amilum Manihot 5%
Mg Stearat 1%
Talk 1%
Laktosa Qs
Bobot teoritis Tablet adalah 2 g dan satu batch produksi menghasilkan 10.000 tablet. Berapakah berat Mg Stearat
yang tepat ditimbang ?a
a. 100 g d. 2.000 g
b. 200 g e. 10.000 g
c. 1.000 g

Bobot Mg stearat =(Persen bobot Mg Stearat X bobot teoritis) X jumlah produksi


=[ ( 1/100) X 2 g] X 10.000
= [0,01 X 2 g] X 10.000
= 0,02 g X 10.000
= 200 g

177 Seorang Apoteker dibagian R&D di industri obat tradisional sedang mengukur presisi metode KLT-Densitometri
untuk penetapan kadar mengostin dalam ekstrak kulit manggis. Presisi metode analisa ditentukan oleh nilai %
koevisien variasi (%KV) hasil penetapan kadar. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Kons. Rerata SD KV
(ng/spot) (%)
400 406,82 8,05
500 508,55 6,77
600 597,32 10,34

Berapakah nilai %KV pada kelompok sampel 500 ng/spot?


a. 1,00 d. 1,73
b. 1,33 e. 1,98
c. 1,53

𝑆𝐷
%KV = 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑋 100%
6,77
= 508,55 𝑋 100 %
= 0,0133 𝑋 100 %
= 1,33 %

178 seorang Apoteker di bagian R&D industri farmasi sedang melakukan optimasi formula granul Kaptopril sengan
parameter laju alir. Jumlah granul yang digunakan adalah sebanyak 100 g granul dan rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk mengalir dari alat adalah (4,83 ±0,05) detik. Bagaimanakah sifat alur granul tersebut ?

a. Sangat baik d. Sukar mengalir


b. Baik e. Sangat sukar mengalir
c. Sedang

Dikatakan memiliki sifat alit yang baik jika granul 100 g yang diuji mempunyai waktu alir kurag dari 10 detik (FI
IV, 1995)

179 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi akan memilih bahan penghancur untuk digunakan dalam
pembuatan Formula Fast Disintegrating Taablet (FDT) Amlodipin. Bahan penghancur yang tersedia di industri
tersebut adalah Amilum, Avicel, Kollidon CL, Asam Alginat dan CMC. Apakah bahan penghancur yang tepat
dipilih oleh apoteker tersebut?
a. Amilum
b. Avicel
c. Kollidon CL
d. Asam alginat
e. CMC

Desintegran ( bahan penghancur ) : Crospovidon, Amprotab, Primogel, Ac-disol, Croscarmellose, Asam alginat

Kurniawan, D.W. 2012. Teknologi Sediaan Farmasi. Purwokerto : Laboratorium Farmasetika Unsoed.
180 Seorang apoteker sedang melakukan rekonstitusi serbuk injeksi meropenem vial 1 g dengan 20mL SWFI dalam
Biological Safety Cabinet (BSC) untuk pasien yang menderita neutropenia febril. Apoteker menulis etiket obat
dan BUD pada etiket tersebut. Obat tersebut disimpan dalam lemari pendingin (2 – 8 oC) sebelum diberikan
kepada pasien. Berapa lamakah BUD yang tepat ditulis pada etiket obat tersebut?
a. 1 hari
b. 2 hari
c. 3 hari
d. 9 hari
e. 14 hari
Lawrence A.Trissel.2009.HANDBOOK ON INJECTABLE DRUGS - 15th Ed.American Society of Health-System
Pharmacistsâ :Bethesda, Maryland

181 Seorang Apoteker sedang menyiapkaninjeksi Alteplase untuk penanganan pasien stroke iskemik akut (laki-laki,
usia 63 tahun).Dosis yang akan diberikan adalah 6,3 mg. Sediaan yang tersedia adalah serbuk injeksi alteplase 100
mg dan selanjutnya direkonstitusi dalam 100 mL SWFI. Berapakah Volume injeksi Alteplase yang tepat
disiapkan?
a. 1,55 mL
b. 3,00 mL
c. 3,15 mL
d. 4,00 mL
e. 6,30 mL
6,3mg x 100mg = 630 : 100 mL = 6,30 mL
182 Seorang Apoteker pada bagian Qc suatu industri farmasi sedang menetapkan parameter validasi metode analisa
amoksisilin untuk digunakan pada proses Cleaning Validation mesin mixing . Parameter Validasi yang di uji
adalah kepekaan metode analisa sehingga mampu mendeteksi residu amoxicillin pada sampel air bilasan terakhir
mesin mixing tersebut. Apakah parameter validasi yang dimaksud?
a. Akurasi
b. Linearitas
c. Presisi
d. LOD dan LOQ
e. Selektifitas
Akurasi : ukuran yang menunjukan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Selektifitas : kemampuan metode untuk mengukur analit secara akurat dan spesifik bila analit berada dengan
komponen lain dalam matriks sampel seperti, pengotor, produk degradasi dan komponen matriks. Selektifitas
seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan metode yang dilakukan terhadap sampel yang
mengandung bahan yang ditambahkan.
(LOD / LOQ): kemampuan untuk mengukur analit dalam konsentrasi yang sangat kecil. (LOD / LOQ) istilah
yang menjelaskan batas deteksi dari reaksi spesifik yang menggunakan bahan pereaksi atau system tes. Dokumen
menetapkan tingkat kepekaan yang harus dicapai.
Spesifitas : kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa yang diuji dengan derivate atau
metabolitnya.
Linieritas : kemampuan untuk menunjukkan bahwa nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematika,
proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam batas rentang konsentrasi tertentu, (y = bx + a).
linieritas yaitu kemampuan metode memberikan hasil (dalam batas rentang yang ditetapkan) yang langsung atau
tidak langsung sebanding dengan konsentrasi analit yang terdapat dalam sampel.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksananaan Validasi Metoda dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian.
Vol.1.
183 Seorang apoteker disuatu rumah sakit sedang membuat perencenaan kebutuhan infus NaCl 0.9% untuk 1 tahun
kedepan. Berdsarkan hasil analisa, infus tersebut termasuk kelompok obat essensial dan fast moving. Apakah
metode yang tepat untuk membuat perencanaan infus tersebut?
A. Epidemiologi
B. Kombinasi
C. Konsumsi
D. Pareto
E. Metode Ven

Metode Kombinasi ABC dan VEN


Jenis perbekalan farmasi yang termasuk kategori A dari analisis ABC adalahbenar-benar jenis perbekalan farmasi
yang diperlukan untuk penanggulanganpenyakit terbeanyak. Dengan kata lain, statusnya harus E dan sebagian V
datiVEN. Sebaliknya, jenis perbekalan farmasi dengan status N harusnya masukkategori C.

Metode morbiditas (epidemiologi)


Memperkirakan kebutuhan obat berdasarkan jumlah kehadiran pasien, waktutunggu pasien (lead time), kejadian
penyakit yang umum, dan pola perawatanstandar dari penyakit yang ada.

Metode konsumsi
Secara umum metode konsumsi menggunakan konsumsi sediaan farmasi danperbekalan kesehatan individual
dalam memproyeksikan kebutuhan yang akandatang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.

Metode ABC ( Analisis ABC (Always, Better, Control)/Pareto Analysis)


Untuk menentukan jumlah item obat dari yang akan direncanakanpengadaannya berdasarkan prioritas. Metode
tersebut sangat erat kaitannyadengan biaya dan pemakaian perbekalan farmasi dalam setahun, sehinggadiperlukan
tingkatan prioritas dengan asumsi berapa jumlah pesanan dan kapandipesan. Analisis ABC mengelompokkan item
barang dalam 3 jenis klasifikasiberdasarkan volume tahunan dalam jumlah persediaan uang. Untuk menentukan
nilai dari suatu volume item tertentu, maka analisis ABC dilakukan dengan caramengukur permintaan (Deman)
dari setiap butir persediaan dikalikan denganbiaya perunit.
Cara pengelompokkannya adalah:
Kelompok A: Persediaan yang jumlah unit uang pertahunnya tinggi (60-90%),tetapi biasanya volumenya (5-10%)
Kelompok B : Persediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya sedang (20-30%),tetapi biasanya volumenya sedang
(20-30%)Kelompok C: Persediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya rendah (10-20%),tetapi biasanya
volumenya besar (60-70%).

Metode VEN (Vital, Essensial, Non Essensial)


Analisis perencenaan menggunakan semua jenis perbekalan farmasi yangtercantum dalam daftar yang
dikelompokkan ke dalam 3 bagian sebagai berikut.
(1) Kelompok Vital adalah kelompok obat yang sangat utama (pokok/vital)
antara lain : obat penyelamat jiwa, obat untuk pelayanan kesehatan pokok,obat untuk mengatasi penyakit
penyebab kematian terbesar, dibutuhkansangat cepat, tidak dapat digantikan obat lain.
(2) Kelompok Essensial, adalah kelompok obat yang bekerja kausal yaitu obatyang bekerja pada sumber penyebab
penyakit, tidak untuk mencegahkematian secara langsung/kecacatan.
(3) Kelompok Non Essensial, merupakan obat penunjang yaitu obat yangkerjanya ringan dan biasa digunakan
untuk menimbulkan kenyamananatau untuk mengatasi keluhan ringan.Penggolongan obat sistem VEN dapat
digunakan : penyesuaian rencanakebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia. Dalam penyusunanrencana
kebutuhan obat yang masuk kelompok vital agar diusahakan tidakterjadi kekosongan obat. Untuk menyusun daftar
VEN perlu ditentukanterlebih dahulu kriteria penentuan VEN. Dalam penentuan kriteria perlumempertimbangkan
kebutuhan masing-masing spesialisasi. Kriteria yangdisusun dapat mencakup berbagai aspek antara lain: Klinis,
konsumsi,target kondisi dan biaya.

Source : Modul bahan ajar cetak farmasi rumah sakit dan klinik, Pusdik SDM Kesehatan, Kemenkes 2016
184 Seorang apoteker di bagian gudang untuk rumah sakit menemukan eritromisin sudah tidak pernah diresepkan oleh
dokter rumah sakit selama 3 bulan terakhir sehingga obat tersebut menumpuk di gudang dan berpotensi
mengalami kedaluarsa. Obat tersebut dicatat dan dimasukan ke dalam daftar obat yang perlu dievaluasi. Apakah
nama daftar obat yang dimaksud oleh apoteker tersebut?
A. Slow Moving
B. Death Stock
C. Out Of Stock
D. Over Stock
E. Stock Control

185 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan analisis pareto dengan data sebagai berikut:
Jumlah
Nama Harga
penjualan
obat (Rp.)
(unit)
A 100 30
B 50 10
C 20 1.000
D 50 100
E 70 70
Berdasarkan data tersebut, obat manakah yang termasuk kelas A?
a. A dan D
b. B dan C
c. C dan D
d. A dan B
e. D dan E

Obat A : 100 unit x Rp. 30 = Rp. 3000,00


Obat B : 50 unit x Rp. 10 = Rp. 500,00
Obat C : 20 unit x Rp. 1000 =Rp. 20.000,00
Obat D : 50 unit x Rp. 100 = 5.000,00
Obat E : 70 unit x Rp. 70 = Rp. 490,00

Dari hasil perkalian data diatas obat dengan penjualan tertinggi adalah obat C dan D
Mengacu pada :
Kelompok A: Persediaan yang jumlah unit uang pertahunnya tinggi (60-90%),
tetapi biasanya volumenya (5-10%)
Kelompok B : Persediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya sedang (20-30%),
tetapi biasanya volumenya sedang (20-30%)
Kelompok C: Persediaan yang jumlah nilai uang pertahunnya rendah (10-20%),
tetapi biasanya volumenya besar (60-70%).

Source : Modul bahan ajar cetak farmasi rumah sakit dan klinik, Pusdik SDM Kesehatan, Kemenkes 2016

186 Hari ini, tanggal 7 oktober 2018, seorang pasien perempuan, usia 23 tahun datang ke apotek menyerahkan resep
racikan yang berisi lotio kumerfeldi untuk pengobatan jerawat. Apoteker menyiapkan obat racikan tersebut dan
menyerahkannya kepada pasien. Apoteker juga menyampaikan informasi batas akhir obat tersebut diperbolehkan
untuk digunakan pasien. Kapan batas akhir obat tersebut diperbolehkan untuk digunakan pasien mengingat bulan
oktober terdiri dari 31 hari?
a. 14 oktober 2018
b. 21 oktober 2018
c. 5 November 2018
d. 6 November 2018
e. 7 Novemeber 2018
Water Containing Topical/Dermal and Mucosal Liquid and Semisolid Formulations: no longer than 30
days or the earliest expiration date of any ingredient used, whichever is shorter, and stored at controlled room
temperatures. This includes water being added as an ingredient or water is a component of any ingredient used.
For example, nystatin cream has water as a component.

Air Mengandung Formulasi Topikal / Dermal dan Mukosa Cair dan Semisolid: tidak lebih dari 30 hari atau
tanggal kedaluwarsa paling awal dari setiap bahan yang digunakan, mana yang lebih pendek, dan disimpan pada
suhu ruang terkontrol. Ini termasuk air yang ditambahkan sebagai bahan atau air adalah komponen dari setiap
bahan yang digunakan. Misalnya, krim nistatin memiliki air sebagai komponen.

Sumber: United States Pharmacopeia


187 Seorang pasien, perempuan, usia 32 tahun, datang ke apotek mebawah resep yang berisi obat tetes yang berisi
antibiotik metronidazole. Pada resep tersebut tersebut terdapat tanda S II gtt aur dext qid. Apoteker menyiapkan
obat tersebut, menyerahkannya kepada pasien dan memberikan informasi aturan pakai obat. Apakah informasi
yang tepat diberikan?
a. Diteteskan pada mata kanan dua kali sehari
b. Diteteskan pada mata kiri empat kali sehari
c. Diteteskan pada telinga kanan empat kali sehari
d. Diteteskan pada telinga kiri empat dua kali sehari
e. Diteteskan pada telinga kiri dan kanan tiga kali sehari
aure dextra (disingkat sebagai a.d. atau dalam aur. dext.): 'di telinga kanan'; lih. aure sinistra, (a.s. atau di aur.
sin.) ‘di telinga kiri’ dan aure utraque (a.u.), ‘di setiap telinga’).

q.i.d. : quarter in die : 4x sehari

Sumber Pharmaceutical Latin www.humanities.uwa.edu.au>PDF_File

188 Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, masuk IGD dalam kondisi tidak sadar dan didiagnosa dokter mengalami
hipertensi emergensi karena TD 200/130 mmHg. Pasien juga mengalami penurunan fungsi ginjal. Dokter dan
apoteker di depo UGD berdiskusi menentukan obat untuk menurunkan tekanan darah pasien. Apakah obat yang
tepat direkomendasikan?
a. Labetalol Hidroklorida
b. Nicardipien Hidroklorida
c. Nitrogliserin
d. Natrium Nitroprussiide
e. Hydralazine Hidroklorida
Sumber : Dipiro edisi 9

Renal insufisiensi akut : anjuran : Sodium nitroprusside, labetalol, Ca-antagonist Hindarkan : B- antagonist,
Trimethaphan

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1999/fisiologi-abdul%20majid.pdf;sequence=1
189 Seorang apoteker disuatu rumah sakit menyerahkan obat atas resep dokter berupa Venlafaxine HCl XR 75 mg
pada pasien (perempuan, usia 45 tahun, penderita depresi). Obat tersebut diketahui mampu menghambat reuptake
beberapa neurotransmitter pada system syaraf pusat sehingga mampu mengurangi gejala depresi. Apakah
neurotransmitter yang dimaksud?
a. Histamin dan dopamin
b. Serotonin dan Norepinefrin
c. GABA dan Subtance P
d. Glutamat dan Glisin
e. Asetilkolin dan Dopamin

Dipiro edisi 9
190 Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun penderita depresi dirawat si suatu UGD rumah sakit karena mengalami
gangguan jantung akibat efek samping obat (ESO) citalopram, berupa perpanjangan interval QT (≥ 500 milidetik).
Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk penanganan ESO tersebut. Apakah rekomendasi tindak lanjut
pengobatan yang tepat disampaikan ?
a. Melanjutkan penggunaan obat
b. Menghentikan penggunaan obat
c. Menurunkan dosis obat
d. Menambahkan digoksin dalam pengobatan
e. Meningkatkan dosis obat
Karena nilai QT ≥ 500 sehingga pengobatan di hentikan. (Dipiro Eds 9 halaman 722)
191 Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan terapi obat pada saat melakukan visite bersama
melihat keadaan pasien rawat inap (laki-laki, usia 60 tahun, penderita hipertensi dengan TD 165/110 mmHg).
Pasien mempunyai riwayat penyakit infark miokardial. Apakah antihipertensi yang tepat direkomedasikan?
a. Acebutolol dan kaptropil
b. Atenolol dan HCT
c. Atenolol dan kaptropil
d. Penbutolol dan valsartan
e. Propanolol dan verapamil

(Dipiro eds 9 hal 97)

(PERKI, 2015)
192 Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan terapi obat pasien rawat inap (laki-laki usia 58
tahun, penderita hipertensi, riwayat penyakit gagal jantung dengan disfungsi ventrikel kiri). Dokter akan
menambahkan obat ke-4 karena penggunaan 3 antihipertensi sebelumnya (kaptopril, furosemid dan atenolol
selama 21 hari) belum berhasil menurunkan tekanan darah pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Verapamil
b. Prazosin
c. Klonidin
d. Spironolakton
e. Valsartan
Berdasarkan JNC 8, target terapi dan pilihan regimen dalam penatalaksanaan hipertensi dengan riwayat penyakit
gagal jantung adalah

ACEi atau ARB + Beta Bloker + diuretik + spironolakton

Jawabannya = D

193
Seorang apoteker disuatu rumah sakit memberikan konseling pada saat menyerahkan obat kepada seorang pasien
(laki-laki usia 62 tahun, penderita hiperlipidemia selama 5 tahun dan DM tipe-2 selama 3 tahun). Saat ini, kadar
LDL pasien adalah 150mg/dL dan apoteker menetapkan target LDL yang harus dicapai pasien setelah
menjalankan pengobatan. Berapakah target LDL yang tepat disampaikan?
a. <55 mg/dL
b. <70 mg/dL
c. <100 mg/dL
d. <120 mg/dL
e. <130 mg/dL

Pasien dengan faktor resiko hasil assesment moderate risk = 2 risk factor (hiperlipidemia dan DM tipe 2) LDL
<130 mg/dL
Jawabannya = E

Sumber = dipiro edisi 9


194 Seorang pasien (perempuan, 50 tahun), penderita angina pectoris stabil semenjak 1 tahun yang lalu, datang ke
apotek ditemani putrinya menebus resep dokter yang berisi ISDN 5 mg tab (S. Prn SL), ataenolol 50 mg (S.2. dd 1
tab) dan Aspirin 80 mg (S. 1. dd. 1 tab). Apoteker melakukan skrining resep terhadap obat-obatan yang terdapat
dalam resep pasien. Apakah telaah yang tepat terhadap dosis dan pemberian atenolol?

a. Dosis 50 mg terlalu rendah d. frekuensi 2 kali sehari terlalu sedikit


b. Dosis 50 mg terlalu tinggi e. Frekuensi 2 kali sehari terlalu banyak
c. Dosis dan frekuensi sudah sesuai

B-Bloker amat bermanfaat untuk mengobati angina pektoris stabil kronik. B-bloker menurunkan kebutuhan
oksigen otot jantung dengan cara menurunkan frekuensi denyut jantung, tekanan drh dan kontraktilitas.
Atenolol merupakan salah satu B-bloker yang dapat digunakan sebagai antiangina dengan dosis 50-100 mg.
(farmakologi dan terapi edisi 5).

195 Apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang menghitung waktu paruh degradasi tablet asetosal
100 mg. Kinetika degradasi asetosal berdasarkan reaksi hidrolisis mengikuti orde nol dengan kecepatan
degradasi 1,15 mg/bulan. Berapakah waktu paruh asetosal 100 mg tersebut?
a. 40,75 bulan d. 45,00 bulan
b. 42,50 bulan e. 52,28 bulan
c. 43,48 bulan

Orde nol adalah reaksi dimana kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi rekatan (tidak
tergantung pada kadar rekatan).

0,5 𝑥 100 𝑚𝑔
= = 43,48 bulan
1,15 𝑚𝑔/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
A0= kadar obat diwaktu awal k = lama obat terurai

196 Seorang apoteker di industri obat tradisional sedang melakukan akurasi metode analisis penetapan kadar
mangostin dari sediaan gel ekstrak kulit manggis dengan menggunakan metode KLT-Spektrodensitometri,
dan diperoleh data sebagai berikut :
Sampel Kadar Larutan Kadar yang
Standar mangostin diperoleh (ng)
Sebenarnya (ng)

1 400 400,70

2 400 391,93

3 400 400,65
Berapakah nilai recovery sampel 2?
a. 97,98% d. 99,44%
b. 98,68% e. 100,00 %
c. 99,31%

Akurasi metode analisis adalah ukuran kedekatan hasil uji terhadap nilai sebenarnya yang dapat diterima,
akurasi dihitung sebagai persen recovery (Sugihartini. N., dkk, Jurnal Ilmiah Kefarmasian)
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
Recovery = x 100%
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

391,93
= x 100% = 97,98%
400

197 seorang apoteker industri farmasi bagian R n D sedang mengembangkan tablet parasetamol 500 ng merk dagang.
Apoteker merancang formula tabletyang diklaim lebih baik dari tablet parasetamol tablet generik yang ada
dipasaran. Untuk membuktikan hal tersebut, apoteker melakuka uji bioequivalensi dan diperoleh data sebagai
berikut:
Parameter bioekivalensi Parasetamol merk Parasetamol generik
dagang
Rata rata AUC (0-inj) (ug.mnt/ml) 33.500 20.850
Rata rata Cmax (ug/ml) 235,55 178,85
Rata rata Tmax (ug/ml) 33,60 27,5

Berapakah nilai rata rata rasio geometrik AUC (0-inj) parasetamolmerk dagang tersebut ?
a. 0,378 d. 1.322
b. 0,622 e. 1.607
c. 0,958

nilai rata rata geometrik AUCT


0,8 < < 1,25
Nilai rata rata geometrik AUCR
33.500
20.850
= 1,607

198 seorang apoteker pada industri farmasi sedang mengembangkan produk multivitamin effervescent.
Namun, pada bets terakhir diperoleh hasil produk yang lengket akibat kondisi ruang produksi yang tidak
terkontrol. Apakah kondisi ruang produksi yag dimaksud?
suhu ruang produksi terlalu tinggi
b. suhu ruang produksi terlalu rendah
c. kelembapan ruang produksi terlalu tinggi
d. kelembapan ruang produksi terlalu rendah
e. tekanan ruang produksi terlalu tinggi
Tablet effervescent memerlukan kondisi kerja dan metode khusus dalam pembuatannya karena dalam
tablet ini terdapat dua bahan yang tidak dapat tersatukan yaitu natrium bikarbonat dan asam organik
karena akan membentuk gas karbondioksida. Reaksi kedua bahan ini akan dipercepat dengan adanya air,
maka tablet effervescent selama proses produksi sampai ke tangan konsumen tidak boleh berkontak
dengan air.

Sumber : Effervescent Tablet, in H. A. Lieberman, L. Lachman, and J. B. Schwartz. Pharmaceutical


Dosage Forms : Tablet. Volume I. Second Edition : Revised and Expanded. Marcel Dekker Inc. New
York.

199 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi melakukan penetapan parameter validasi pada metode
analisa penetapan kadar glibenklamid dalam produk tablet. Dalam penetapan kadar glibenklamid tersebut,
apoteker menambahkan standar glibenklamid yang telah diketahui kadarnya kedalam sampel produk
glibenklamid. Apakah parameter validasi yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. akurasi
b. presisi antara
c. keterulangan
d. selektifitas
e. reprodusibilitas

Akurasi : ketepatan yang menggambarkan kedekatan hasil uji dengan nilai sesungguhnya

Presisi antara : ketepatan (precision) pada kondisi percobaan yang berbeda, baik orangnya, pralatannya, tempatnya
maupun waktunya

Keterulangan (repetibility): ketepatan (precision) pada kondisi yang sama baik orangnya, peralatannya,
tempatnya maupun waktunya.
Selektifitas : kemampuan yang hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan
adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel
Reprodusibilitas : ketertiruan
(USP, 1995)

200 serorang apoteker pada bagian QC suatu industry farmasi menetapkan kadar antalgin dalam sediaan injeksi dengan
menggunkan metode spektro UV-vis. Larutan sampel diencerkan sebanyak 20 kali. Absorbansi yang terbaca pada
spektro adalah 0,505. Sementara itu, larutan baku antalgin 10 ppm menghasilkan absorbansi sebesar 0,202.
Berapakah kadar antalgin dalam sediaan injeksi tersebut?
a. 25 ppm
b. 50 ppm
c. 125 ppm
d. 500 ppm
d. 625 ppm

M1.V1=M2.V2
x.0,505=10.0,202
x=25 ppm
25 ppm x 20 (pengenceran) = 500 ppm

Anda mungkin juga menyukai