Oleh :
Grescia Oktriviana, S.Farm 1520303168
Handrian Skolastika A L K, S.Farm 1520303169
Hanning Sri Wulandari, S.Farm 1520303170
Hapsari Tika Permatawati, S.Farm 1520303171
Hayatun Nufus, S.Farm 1520303172
6. Olesi bagian ujung suppositoria menggunakan lubrikan berbasis air (bisa dibeli di apotek)
atau basahi dengan sedikit air matang.
7. Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut kearah badan dan angkat lutut.
9. Masukan suppositoria kedalam dubur dengan posisi bagian ujung suppositoria terlebih
dahulu.Masukan dengan jari telunjuk/jari tengah tangan kanan sedalam 1 cm (anak-anak)
– 5 cm (dewasa) atau seukuran telunjuk orang dewasa.
10. Diamkan selama beberapa menit (5-10 menit) pada posisi tetap tiduran, agar obat dapat
meleleh dan diserap sempurna oleh pembuluh darah dan mencegah suppositoria keluar
dari dubur.
11. Setelah selesai cuci kembali tangan anda dan keringkan. Usahakan untuk tidak
melakukan buang air besar selama 1 jam.
Contoh obat untuk konstipasi dalam sediaan suppositoria :
Dulcolax, Custodiol, Galvex, Triolax
VII.PENGGUNAAN ENEMA
Huknah/ Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon
sigmoid. Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi
peristaltic. Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses, merenggangkan dinding
rectum, dan mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-
obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum. Enema paling sering digunakan
untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara. Indikasi lain antara lain : membuang
feses yang mengalami impaksi, mengosongkan usus sebelum menjalani pemeriksaan
diagnostik, pembedahan atau melahirkan, dan memulai program bowel training
INDIKASI
a. Konstipasi
b. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.
c. Penggunaan laxative yang berlebihan.
d. Peningkatan stress psikologis
e. Impaksi fases
f. Kebiasaan buang air besar yang teratur
g. persiapan pra operasi
h. untuk tindakan diagnostik misalnya pemariksaan neurologi
i. pasien dengan malaena
KONTRA INDIKASI
a. dengan diverticulis,ulcerative colitis,crhon’s disease.
b. Post operasi
c. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, hemoroid, tumor rectum dan
kolon.
DAMPAK PEMBERIAN HUKNAH
1. Dampak positif
a. membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi
b. Sebagai jalan alternatif pemberian obat.
c. Menghilangkan distensi usus.
d. Memudahkan proses defakasi.
e. Meningkatkan mekanika tubuh.
2. Dampak negative
a. Jika menggunakan larutan terlalu hangat akan membakar mukosa usus dan jika larutan
terlalu dingin yang diberikan akan menyebabkan kram abdomen.
b. Jika klien memiliki kontrol sfingter yang buruk tidak akan mampu menahan larutan
enema (perry,peterson,potter.2005).
Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema, berdasar usia dan jumlah
cairan yang bisa disimpan :
Huknah Gliserin
Memasukan cairan melalui anus ke dalam kolon sigmoid dengan menggunakan spuit
gliserin bertujuan untuk melunakkan fases dan merangsang buang air besar serta sebagai
tindakan pengobatan.
Cara penggunaan:
1. Basuh tangan dengan bersih dan keringkan tangan sebelum menggunakan enema.
2. Pastikan anda/pasien berbaring secara mengiring dengan sebelah kaki dirapatkan ke arah
dada.
3. Buka penutup enema dan masukkan enema ke dalam dubur secara perlahan-lahan.
Jangan tolak secara paksaan kerana ini boleh mencederakan bahagian dubur.
2. Tekan/picit enema tersebut sehingga kesemua cecair masuk ke dalam dubur.
Cara Penyimpanan
Enema perlu disimpan pada suhu bilik, jauh daripada cahaya matahari atau kelembapan.
Simpan ubat jauh daripada kanak-kanak.
Jangan simpan atau menggunakan semula enema yang tidak habis.
Contoh obat :
Combiphar, Dulcolax, Kompolax, Triolax, Pisucon, Lactulose
ikapharmindo, Prolaxan, Graphalac, Fleet enema, Zincpro,
Radiocare, Ximede, Ulsafate, Therabex, Tanflex
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Juall Lynda. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC
Hadi S,.2001.Psikosomatik pada Saluran Cerna Bagian Bawah, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid II, Edisi ke-3, Gaya baru, Jakarta.
M. R. Strict, Intimate Invasion: The Erotic Ins & Outs of Enema Play, Greenery Press, 2004.
ISBN 1-890159-51-4.