DOSEN PENGAMPU:
apt. Fransiska Leviana, S. Farm., M. Sc.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK A.4.2
Orynariae Rhizoma
No Judul/Topik Buku Ada/Tid Khasiat yang Dosis/Kons
ak Tertera pada entrasi
Lliteratur
1 Buku topik Etnomedisin/ Tidak - -
etnobotani informasi turun
temurun dari pengobat/penyehat,
buku ramuan Jawa, Bali,
Madura, Kalimantan dan daerah
lain di Indonesia (Materia
kosmetika bahan alam)
2 Acuan Sediaan Herbal Tidak - -
3. Formularium Obat Herbal Asli Tidak - -
Indonesia
Gardeniae Fructus
No Judul/Topik Buku Ada/Tid Khasiat yang Dosis/Kon
ak Tertera pada sentrasi
Lliteratur
1 Buku topik Etnomedisin / Tidak - -
etnobotani informasi turun
temurun dari pengobat/penyehat,
buku ramuan Jawa, Bali,
Madura, Kalimantan dan daerah
lain di Indonesia (Materia
kosmetika bahan alam)
2 Acuan Sediaan Herbal Tidak - -
3. Formularium Obat Herbal Asli Tidak - -
Indonesia
C. Lakukan pengkajian dosis pada produk yang beredar (jika produk oral) atau
pengkajian konsentrasi (jika produk topikal)!
Jawab: Tidak dapat dilakukan pengkajian konsentrasi pada produk tersebut
dikarenakan tidak ada penelitian terkait konsentrasi yang digunakan pada jurnal, bahan
alam yang digunakan sangat jarng dipakai, sehingga sangat jarang penelitian terkait
pembahasan konsentrasi yang digunakan.
Formulasi acuan :
(Putri, 2019).
Adapun Modifikasi yang dilakukan yaitu penambahan setil alkohol sebagai emolient.
Hal ini dikarenakan sifat dari vaselin yang tidak memiliki sifat pengemulsi maka
kemampuan menarik airnya kecil sehingga perlu penambahan setil alkohol karena sifatnya
yang mampu menarik air sehingga dapat membantu penetrasi obat pada kulit. Selain itu
dapat membantu pelepasan obat dari basis sehingga menngkatkan aktivitas obat (R.voight,
1995).
2. Penggunaan aturan pakai 2-3 x sehari pada bagian kulit yang sakit. Dengan klain
indikasi meringankan memar.
Makroskopis
Susut Tidak lebih dari 8,5% pada pemanasan pada 105℃ selama 5 jam (Aturan
Pengeringan umum 5008)
Pola Gunakan silika gel F254 sebagai pelapis zat dan larutan toluena, etil asetat,
Kromatogram asam format dan air (1:12:2.5:3) sebagai pengembangan pelarut. Oleskan 5 μL
dari masing-masing larutan di atas piring. Setelah bagian atas pelarut naik
menjadi sekitar 5~10 cm dari asal, keringkan di udara. Semprotkan dengan a
larutan AlC13/EtOH TS. Segera periksa di bawah sinar ultraviolet pada 365
nm.
Kadar Abu Tidak lebih dari 8,0%
Total
(2) Biji Gardeniae fructus: Bulat pipih, satu sisi sedikit menonjol. Testa
tersusun dari 1 lapis sel batu subpersegi, bagian dalam dan dinding lateral
sangat menebal, lumen berbeda, mengandung isi berwarna merah
kecoklatan dan pigmen kuning; endotesta terdiri dari rontok dan meratakan
sel-sel parenkim. Sel endosperma berbentuk poligonal, 2 pipih kotiledon
ada di tengah, sel-selnya terisi butiran aleuron.
Susut Pengeringan Tidak lebih dari 8,5% pada pemanasan pada105℃ selama 5 jam (Aturan
umum 5008)
Pola Kromatogram Gunakan silika gel F254 sebagai pelapis zat dan larutan etil asetat dan
metanol (3:1) sebagai pelarut pengembangan. Terapkan 5 μL dari masing-
masing larutan di atas ke dalam pelat. Sekali bagian atas pelarut naik
sekitar 5~10 cm dari asal, keringkan di udara. Semprot dengan larutan
Vanillin H2SO4 TS, panaskan pada suhu 105℃ hingga timbul flek terlihat,
dan periksa di bawah cahaya tampak.
Senyawa Identitas Sebagai penghilang Panas pada luka bakar, Flavonoid
Larut Asam
Air
Etanol
Bobot Jenis Antara 0,815 dan 0,880; lakukan penetapan pada suhu 60o.
Jarak Lebur Metode V Antara 38o dan 60o.
Pemerian Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam
lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0o
Kelarutan Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan
dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam benzen, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform; larut dalam heksana, dan dalam sebagian
besar
minyak lemak dan minyak atsiri.
Kegunaan Sebagai emolien dan basis yang digunakan dalam pembuatan kosmetik.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Rujukan Farmakope Indonesia Edisi VI
Bobot Jenis -
Jarak Lebur Metode I Antara 45° dan 50°; kecuali zat uji dimasukkan ke dalam tangas
pada suhu lebih kurang sama dengan suhu kamar.
Pemerian Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas lemah; rasa
lemah
Kelarutan tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan
bertambah dengan naiknya suhu
Kegunaan Emulgator
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Rujukan Farmakope Indonesia Edisi VI
e. Phenoxyethanol
Penyuntingan/sortasi basah
Penyuntingan/sortasi basah
Hewan uji Tikus albino Swiss dan tikus albino wistar Tikus putih : SESUAI
Sprague Dawley
Wistar
Mencit :
ddY
BALB/c
dll
Dosis Tikus menerima dosis batas (2000mg/kg) Metode fixed doses antara lain: 5, 50, 300 dan - SESUAI
35- 2000 mg/kg berat badan (dosis dapat
ditambah hingga 5000 mg/kg berat badan).
Parameter Parameter hematologi seperti Hb, RBC, WBC, Kondisi dan tingkah laku hewan SESUAI
Trombosit dan jumlah diferensial dan perubahan berat Patologi
badan Berat badan
Output Dalam studi toksisitas akut, sampel tidak menunjukkan >5000 SESUAI
kematian pada dosis 2000mg/kg berat badan. Oleh Tidak Toksik
karena itu, dosis 2000mg/kg dianggap sebagai ALD50
memotong dosis berdasarkan sistem klasifikasi
harmonisasi global (GHS) kategori 5 dosis aman
b. Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Gardeniae Fructus
Judul Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun kaca piring (Gardenia jasminoides Ellis) terhadap tikus putih
betina (Rattus norvegicus) galur Wistar
Jurnal Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Tahun 2022
Penulis Annisa Safira Rizkyanti1,* , Ressi Susanti1 , Nera Umilia Purwanti1.
Metode Uji toksisitas akut
Metode pengujian dari jurnal sesuai tentang PerBPOM No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Uji Toksisitas Praklinik Secara In Vivo
Metode Jurnal PerBPOM No. 10 Tahun 2022 Sesuai/Tidak
Prinsip uji Metode yang digunakan yaitu metode OECD Metode : SESUAI
(Organization for Economic and Development) Fixed dose method
425 atau yang biasanya disebut dengan Up and Acute toxic class method
Down Procedure Up and down procedure
Hewan uji Tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur Tikus putih : SESUAI
wistar Sprague Dawley
Wistar
Mencit :
ddY
BALB/c
dll
Dosis Hewan uji terdiri dari kelompok kontrol, dosis Metode fixed doses antara lain: 5, 50, 300 dan -35- SESUAI
2000 mg/KgBB dan dosis 5000 mg/KgBB. 2000 mg/kg berat badan (dosis dapat ditambah hingga
5000 mg/kg berat badan).
Parameter Pengamatan tersebut meliputi perubahan berat Kondisi dan tingkah laku hewan SESUAI
badan, perubahan pada kulit dan bulu, Patologi
membran mukosa, sistem pernapasan, sistem Berat badan
sirkulasi, somatomotor, mata, sistem otonom,
perilaku dan koma
Output LD50 lebih besar dari 5000 mg/KgBB. >5000 SESUAI
Tidak Toksik
G. Jelaskan apakah Bagian Riset dan Pengembangan wajib melakukan uji
praklinik dan
uji klinik pada kasus ini?
Jawab : Tidak diwajibkan untuk melakukan standarisasi kimia karena produk pada
kasus ini yaitu salep donflam termasuk kategori jamu.
H. Rancanglah spesifikasi bahan baku dan produk jadi untuk produk yang dibuat
yang disajikan dalam tabel.