Anda di halaman 1dari 20

STUDI KASUS

FARMASI INDUSTRI BAHAN ALAM

DOSEN PENGAMPU:
apt. Fransiska Leviana, S. Farm., M. Sc.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK A.4.2

Emiliya Dwi Agustin 2320465202


Febriana Mukti Permata Sari 2320465203
Febryanti Pinka V Parangan 2320465204
Fironica Salfa Liftiana 2320465205
Fordiana Eka Puspitasari 2320465256

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2023/2024
A. Produk yang telah beredar
 Salep Donflam

Gambar 1. Produk Salep Donflam


Bentuk sediaan : Salep
Dosis : 10 g
Komposisi : Tiap tube 10 g mengandung ekstrak setara
dengan
Drynariae Rhizoma 7 gram
Gardeniae Fructus 3 gram
Basis : Vaselin
Klaim indikasi : Secara tradisional digunakan untuk membantu
meredakan memar
Industry yang memproduksi : PT. Sinar Herba Radix
B. Pengkajian aspek farmakologi tanaman
1. Berdasarka Buku Pedoman Rasionalisasi Komposisi Obat Tradisional
a. Jelaskan komposisi obat tradisional untuk indikasi tersebut.
Jawab : pada Buku Pedoman Rasionalisasi Komposisi Obat Tradisional tidak
ada menjelaskan terkait khasiat dan indikasi dari produk Salep Donflam

b. Cek apakah tanaman pada produk tercantum di literatur ini


Jawab : tanaman pada produk Ssalep Donflam juga tidak terdapat dalam
literatur menurut Buku Pedoman Rasionalisasi Komposisi Obat Tradisional
terkait khasiat dan indikasinya

2. Ringkaslah informasi literatur terkait tanaman yang dipilih seperti format


tabel terlampir.
Jawab :
 Silahkan cek apakah tanaman tersebut ada atau tidak dalam literatur pata
tabel.
 Jika tertera pada literatur, tapi khasiatnya berbeda, maka isikan Ada pada
kolom “ada/tidak” dan pada kolom “Khasiat yang tertera pada literatur”
ditulis “beda” disertai khasiat apay g ada di literatur.
 Tuliskan semua informasi dosis (jika oral) atau konsentrasi (jika topical) yang
tertera di literatur, baik dosis empiris, dosis/konsentrasi penelitian, atau
dosis/konsentrasi sediaan yang tertera di literatur tersebut.

Orynariae Rhizoma
No Judul/Topik Buku Ada/Tid Khasiat yang Dosis/Kons
ak Tertera pada entrasi
Lliteratur
1 Buku topik Etnomedisin/ Tidak - -
etnobotani informasi turun
temurun dari pengobat/penyehat,
buku ramuan Jawa, Bali,
Madura, Kalimantan dan daerah
lain di Indonesia (Materia
kosmetika bahan alam)
2 Acuan Sediaan Herbal Tidak - -
3. Formularium Obat Herbal Asli Tidak - -
Indonesia

4 Formulasi Ramuan Obat Tidak - -


Tradisional Indonesia Ramuan
Etnomedisin
5 Formularium Ramuan Obat Tidak - -
Tradisional Indonesia
6 WHO Monograph Selected Tidak - -
Medicinal Plants
7 Buku Panduan Rasionalisasi Tidak - -
Komposisi Obat Tradisional
8 Daftar Komposisi Clustering Tidak - -
Obat Tradisional Kombinasi
9 Buku Jamu Saintifik atau Hasil Tidak - -
Saintifikasi Jamu
10 Materia Kosmetika Bahan Alam Tidak - -
11 Buku lain yang didapat Ada Meningkatkan 3-12 gram
mahasiswa sebut judul buku (Taiwan efektivitas obat
Pharmac
opeia3rd
Edition
2019)
hal. 141-
142
12 Hasil penelitian
(Jurnal/skripsi/Tesis/disertasi)

Gardeniae Fructus
No Judul/Topik Buku Ada/Tid Khasiat yang Dosis/Kon
ak Tertera pada sentrasi
Lliteratur
1 Buku topik Etnomedisin / Tidak - -
etnobotani informasi turun
temurun dari pengobat/penyehat,
buku ramuan Jawa, Bali,
Madura, Kalimantan dan daerah
lain di Indonesia (Materia
kosmetika bahan alam)
2 Acuan Sediaan Herbal Tidak - -
3. Formularium Obat Herbal Asli Tidak - -
Indonesia

4 Formulasi Ramuan Obat Tidak - -


Tradisional Indonesia Ramuan
Etnomedisin
5 Formularium Ramuan Obat Tidak - -
Tradisional Indonesia
6 WHO Monograph Selected Tidak - -
Medicinal Plants
7 Buku Panduan Rasionalisasi Ada Khasiat berbeda -
Komposisi Obat Tradisional dengan indikasi
salep Donflam.
Pada literatur
tertera sebagai
penurun panas
dan diuretika
8 Daftar Komposisi Clustering Tidak - -
Obat Tradisional Kombinasi
9 Buku Jamu Saintifik atau Hasil Tidak - -
Saintifikasi Jamu
10 Materia Kosmetika Bahan Alam Tidak - -
11 Buku lain yang didapat Ada Mengatasi luka 3-11.5
mahasiswa sebut judul buku (Taiwan bakar gram
Pharmac
opeia3rd
Edition
2019)
hal. 165-
166
12 Hasil penelitian
(Jurnal/skripsi/Tesis/disertasi)

C. Lakukan pengkajian dosis pada produk yang beredar (jika produk oral) atau
pengkajian konsentrasi (jika produk topikal)!
Jawab: Tidak dapat dilakukan pengkajian konsentrasi pada produk tersebut
dikarenakan tidak ada penelitian terkait konsentrasi yang digunakan pada jurnal, bahan
alam yang digunakan sangat jarng dipakai, sehingga sangat jarang penelitian terkait
pembahasan konsentrasi yang digunakan.

D. Rancanglah Formula sediaan yang akan dibuat beserta alasannya dilengkapi


Pustaka yang memadai!

1. Tulis formula disertai penjelasan sumber inspirasi formula → Formula disajikan


dalam tabel yang terdiri dari bahan, komposisi dalam %, komposisi dalam berat atau
volume tiap produk, batasan maksimal bahan tambahan disertasi literatur (jika ada),
konsentrasi penggunaan teoritis bahan tambahan dari literatur (jika ada).

Formulasi Sediaan Salep Donflam 20 g

Formula Jumlah (g) Kegunaan Range Konsentrasi

Drynariae rhizoma 2,8 gram Zat aktif -

Gardenia Fructus 1,2 gram Zat aktif -

Setil alkohol 1 gram Emulsifying agent 3%-5%

Propil paraben 0,03 gram Pengawet 0,01-0,6%


Alfa tokoferol 0,01 gram Antioksidan 0.001-0.05%

Vaselin putih 14,9 gram Basis Ad 100%

(Taiwan herbal pharmacopeia ed 3 & Excipient ed 36)

Formulasi acuan :

(Putri, 2019).

Adapun Modifikasi yang dilakukan yaitu penambahan setil alkohol sebagai emolient.
Hal ini dikarenakan sifat dari vaselin yang tidak memiliki sifat pengemulsi maka
kemampuan menarik airnya kecil sehingga perlu penambahan setil alkohol karena sifatnya
yang mampu menarik air sehingga dapat membantu penetrasi obat pada kulit. Selain itu
dapat membantu pelepasan obat dari basis sehingga menngkatkan aktivitas obat (R.voight,
1995).

2. Penggunaan aturan pakai 2-3 x sehari pada bagian kulit yang sakit. Dengan klain
indikasi meringankan memar.

3. Dosis yang dipakai sama.

4. Penjelasan tentang tanaman dan bahan tambahan


a. Simplisia Rimpang Kering (Drynariae Rhizoma)

Makroskopis

Bentuk persegi panjang, terkompresi mengecil dan sedikit melengkung,


panjang 5~13 cm, lebar 2~6 cm, tebal 1~3 cm. Biasanya di satu sisi terdapat
tunas kering berwarna coklat kemerahan dikenal sebagai “Ying Ge Zuei” atau
“Hong Xiao Ban”, atau tersisa dengan pangkal batang; sisi lain dengan bekas
luka membulat setelah terjatuh dari batangnya. Kulit kayu terkelupas atau
Sebagian sisa, bagian luar berwarna putih kekuningan atau coklat kekuningan
pucat, dengan cincin melingkar, bekas luka bertitik, membranosa daun
bersisik dan kerutan memanjang. Teksturnya keras, tembus cahaya, tidak
mudah patah, patah relatif rata, terangsang. Bau, istimewa; rasanya, manis
dan sedikit pedas. Teksturnya keras dan kompak, dengan “Ying Ge Zuei”
(serupa hingga paruh burung beo), patahan berkilau, padat di tengahnya
dengan kualitas lebih baik bernama “Dung Ma”; tekstur ringan dan lepas, sisa
pangkal batang, patah tumpul, berlubang pusat dengan kualitas lebih rendah
bernama “Chuen Ma”.
Mikroskopis 1. Bagian melintang: (1) Umbi rimpang: Kadang-kadang tetap dengan
epidermis coklat pucat. Korteks sel memanjang secara tangensial, 1 sampai
beberapa lapisan dinding yang berdekatan dengan hipodermis agak menebal,
lubangnya jarang. Vaskular bundel tersebar di prasasti, amfikribral atau
jaminan; kapal disusun dalam 2 sampai beberapa, berbentuk poligonal. Sel
parenkim mengandung massa polisakarida, menghasilkan warna gelap warna
coklat atau ungu kecoklatan muda penambahan larutan yodium; kadang-
kadang mengandung raphides kalsium oksalat.
1. Bubuk: Putih kekuningan. Sel Sklerenkim poligonal atau poligonal
panjang, 70~250 μm in diameter, lubangnya berbeda. Raphides
kalsium oksalat tersebar atau dalam bundel, panjang 25~93 μm. Spiral,
pembuluh retikulat dan annular, diameter 8~33 μm. Sel parenkim
mengandung isi lendir dan butiran; butirannya berbentuk bulat telur
atau lonjong, menunjukkan tidak berwarna ketika diperiksa di bawah
terpolarisasi mikroskop, beberapa butiran berkumpul di dalamnya
berkelompok, berwarna coklat atau ungu kecoklatan pucat hadir ketika
ditambahkan larutan yodium.

Senyawa Sebagai anti inflamasi, senyawa Flavonoid


Identitas

Susut Tidak lebih dari 8,5% pada pemanasan pada 105℃ selama 5 jam (Aturan
Pengeringan umum 5008)

Pola Gunakan silika gel F254 sebagai pelapis zat dan larutan toluena, etil asetat,
Kromatogram asam format dan air (1:12:2.5:3) sebagai pengembangan pelarut. Oleskan 5 μL
dari masing-masing larutan di atas piring. Setelah bagian atas pelarut naik
menjadi sekitar 5~10 cm dari asal, keringkan di udara. Semprotkan dengan a
larutan AlC13/EtOH TS. Segera periksa di bawah sinar ultraviolet pada 365
nm.
Kadar Abu Tidak lebih dari 8,0%
Total

Kadar Abu Tidak lebih dari 2,5%


Tidak
Larut Asam
Kadar Sari Tidak kurang dari 14,9%
Larut
Air
Kadar Sari Tidak kurang dari 10,3%
Larut
Etanol
Rendemen Tidak kurang dari 12,1%
Rujukan Taiwan Herbal Pharmacopeia ed 3 2019

a. Simplisia Buah Capejasmine (Gardeniae Fructus)


Makroskopis

Bulat bulat telur atau ellipsoidal memanjang, lebar 2~4,5 cm panjang,


diameter 0,8~2 cm. Permukaan luarnya berwarna merah tua atau kuning
kemerahan, dengan 5~8 tulang rusuk bersayap memanjang. Puncak bantalan
sisa sepal, pangkal agak meruncing dan tersisa dengan tangkai buah.
Pericarp tipis dan rapuh, permukaan bagian dalam berwarna kuning cerah,
berkilau, dengan 2~3 septa palsu yang menonjol. Biji banyak, bulat telur
pipih, berkumpul menjadi suatu massa, berwarna coklat kemerahan, dengan
halus dan kutil padat di permukaan. Dicelupkan ke dalam air membuat air
diwarnai kuning cerah. Bau, sedikit; rasanya, sedikit asam dan pahit.

Mikroskopis Identifikasi mikroskopis:

1. Bagian melintang: (1) Pericarp of Gardeniae fructus: Bulat, berusuk jelas


menonjol. Exocarp terdiri dari 1 lapis sel persegi panjang, dinding luar
menebal dan ditutupi kutikula. 2~4 lapisan sel kolenkim terletak mesokarp
luar; besar memanjang-bulat sel parenkim terletak di dalam mesocarp,
mengandung pigmen kuning, sedikit sel yang relatif kecil berisi kelompok

kalsium oksalat. Berkas pembuluh darah kolateral tersebar jarang, yang


relatif besar dikelilingi oleh bundel serat lignifikasi, bertatahkan dengan sel
batu. Endokarp terdiri dari 2~3 lapisan sel batu, subpersegi, persegi
panjang atau poligonal, dinding tebal, lubang saluran berbeda, beberapa
lumens mengandung prisma kalsium oksalat, parenkim yang mengandung
kristal cluster sel kadang-kadang bertatahkan.

(2) Biji Gardeniae fructus: Bulat pipih, satu sisi sedikit menonjol. Testa
tersusun dari 1 lapis sel batu subpersegi, bagian dalam dan dinding lateral
sangat menebal, lumen berbeda, mengandung isi berwarna merah
kecoklatan dan pigmen kuning; endotesta terdiri dari rontok dan meratakan
sel-sel parenkim. Sel endosperma berbentuk poligonal, 2 pipih kotiledon
ada di tengah, sel-selnya terisi butiran aleuron.

2. Bubuk: Coklat kemerahan. Sel batu pericarpsubpersegi panjang; serat


pericarp ramping, fusiform, atas panjangnya sekitar 110 μm, diameter
sekitar 10 μm, biasanya disusun berselang-seling atau bertatahkan miring.
Sel batu yang mengandung kristal dibulatkan atau poligonal, diameter
17~31 μm, tebal dinding, lumen mengandung prisma kalsium oksalat,
berukuran sekitar 8 μm diameter. Sel batu testa berwarna kuning atau
coklat pucat, memanjang-poligonal, persegi panjang atau tidak beraturan,
sampai dengan Panjang 230 μm, diameter 60 ~ 112 μm, tebal dinding,
lubang sangat besar, lumen berwarna merah kecoklatan. Cluster kalsium
oksalat dengan diameter 19~34 μm.

Susut Pengeringan Tidak lebih dari 8,5% pada pemanasan pada105℃ selama 5 jam (Aturan
umum 5008)

Pola Kromatogram Gunakan silika gel F254 sebagai pelapis zat dan larutan etil asetat dan
metanol (3:1) sebagai pelarut pengembangan. Terapkan 5 μL dari masing-
masing larutan di atas ke dalam pelat. Sekali bagian atas pelarut naik
sekitar 5~10 cm dari asal, keringkan di udara. Semprot dengan larutan
Vanillin H2SO4 TS, panaskan pada suhu 105℃ hingga timbul flek terlihat,
dan periksa di bawah cahaya tampak.
Senyawa Identitas Sebagai penghilang Panas pada luka bakar, Flavonoid

Rendemen Tidak kurang dari 5,9%

Kadar Abu Total Tidak lebih dari 8,0%

Kadar Abu Tidak Tidak lebih dari 3,0%

Larut Asam

Kadar Sari Larut Tidak kurang dari 15,0%

Air

Kadar Sari Larut Tidak kurang dari 12,0%

Etanol

Rujukan Taiwan Herbal Pharmacopeia ed 3 2019

b. bahan tambahan vaselin

Bobot Jenis Antara 0,815 dan 0,880; lakukan penetapan pada suhu 60o.
Jarak Lebur Metode V Antara 38o dan 60o.
Pemerian Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam
lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0o

Kelarutan Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan
dalam etanol mutlak dingin; mudah larut dalam benzen, dalam karbon
disulfida, dalam kloroform; larut dalam heksana, dan dalam sebagian
besar
minyak lemak dan minyak atsiri.
Kegunaan Sebagai emolien dan basis yang digunakan dalam pembuatan kosmetik.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Rujukan Farmakope Indonesia Edisi VI

d. bahan tambahan setil alkohol

Bobot Jenis -
Jarak Lebur Metode I Antara 45° dan 50°; kecuali zat uji dimasukkan ke dalam tangas
pada suhu lebih kurang sama dengan suhu kamar.
Pemerian Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas lemah; rasa
lemah
Kelarutan tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan
bertambah dengan naiknya suhu

Kegunaan Emulgator
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Rujukan Farmakope Indonesia Edisi VI
e. Phenoxyethanol

Bobot Jenis 138,16 g/mol


Jarak lebur -
Pemerian Phenoxyetanol adalah cairan tidak berwarna, sedikit kental
dengan rasa samar bau yang menyenangkan dan rasa terbakar
Kelarutan 28,6 g/l pada 20,7 °C
Kegunaan Pengawet
Penyimpanan -
Rujukan Handbook of Pharmaceutical 6 edition

E. Jelaskan metode pembuatan BAOT untuk produk tersebut disertai literatur


yang
memadai.
Proses pembuatan BAOT tanaman Drynariae Rhizoma
(https://www.researchgate.net/publication/321156896_Haya_The_Saudi_Journal_of_Life
_Sciences_Toxicity_evaluation_of_methanolic_rhizome_extracts_obtained_from_Drynari
a_quercifolia_Linn_J_Smith_in_experimental_animals)

Tanaman Drynariae Rhizoma

Pengumpulan bahan segar tanaman Drynariae


Rhizoma

Penyuntingan/sortasi basah

Pencucian tanaman Drynariae Rhizoma dengan air


mengalir

Pengeringan tanaman Drynariae Rhizoma menjadi


simplisia kering dengan oven pada suhu ≤ 40°C

Penyerbukan simplisia kering menggunakan mesin


penggiling

Ekstrasi dengan metode maserasi menggunakan


pelarut metanol. Perendaman dilakukan selama 24 jam
berulang kali dengan 1 kali maserasi dan 2 kali
remaserasi
Pemisahan pelarut menggunakan rotary evaporator
hingga menjadi ekstrak kental

Ekstrak kental Drynariae Rhizoma

Proses pembuatan BAOT tanaman Gardeniae Fructus


(https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JKK/article/download/54183/75676594022)

Tanaman Gardeniae Fructus

Pengumpulan bahan segar tanaman Gardeniae Fructus

Penyuntingan/sortasi basah

Pencucian tanaman Gardeniae Fructus dengan air


mengalir

Pengeringan tanaman Gardeniae Fructus menjadi


simplisia kering dengan oven pada suhu ≤ 40°C

Penyerbukan simplisia kering menggunakan mesin


penggiling

Ekstrasi dengan metode maserasi menggunakan


pelarut etanol 96%. Perendaman dilakukan selama 24
jam berulang kali dengan 1 kali maserasi dan 2 kali
remaserasi
Pemisahan pelarut menggunakan rotary evaporator
hingga menjadai ekstrak kental

Ekstrak kental Gardeniae Fructus

F. Carilah 1 jurnal penelitian pada tanaman dikembangkan produk tersebut (boleh


uji toksisitas/farmakodinamik), lalu analisis apakah metode pada jurnal itu
sudah sesuai dengan
• PerBPOM No 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Uji Farmakodinamik Praklinik Obat
Tradisional
• PerBPOM No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Uji Toksisitas Praklinik Secara In
Vivo
a. Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Drynariae Rhizoma

Judul Toxicity evaluation of methanolic rhizome extracts obtained


from Drynaria quercifolia (Linn.) J. Smith in experimental
animals
Jurnal The Saudi Journal of Life Sciences
Tahun 2017
Penulis Ranjan Padhy1*, Sanjeeb Kumar Patro2, Mrutyunjay Jena3,
Santosh Kumar Dash1.
Metode Uji Toksisitas Akut.
Metode pengujian dari jurnal sesuai tentang PerBPOM No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Uji Toksisitas Praklinik Secara In Vivo
Metode Jurnal PerBPOM No. 10 Tahun 2022 Sesuai/Tidak
Prinsip uji Metode CPCSEA dosis tetap (Pedoman OECD no. 423, Metode : SESUAI
Lampiran 2d) diadopsi untuk studi toksisitas.  Fixed dose method
 Acute toxic class method
 Up and down procedure

Hewan uji Tikus albino Swiss dan tikus albino wistar Tikus putih : SESUAI
 Sprague Dawley
 Wistar
Mencit :
 ddY
 BALB/c
 dll
Dosis Tikus menerima dosis batas (2000mg/kg) Metode fixed doses antara lain: 5, 50, 300 dan - SESUAI
35- 2000 mg/kg berat badan (dosis dapat
ditambah hingga 5000 mg/kg berat badan).
Parameter Parameter hematologi seperti Hb, RBC, WBC,  Kondisi dan tingkah laku hewan SESUAI
Trombosit dan jumlah diferensial dan perubahan berat  Patologi
badan  Berat badan

Output Dalam studi toksisitas akut, sampel tidak menunjukkan >5000 SESUAI
kematian pada dosis 2000mg/kg berat badan. Oleh Tidak Toksik
karena itu, dosis 2000mg/kg dianggap sebagai ALD50
memotong dosis berdasarkan sistem klasifikasi
harmonisasi global (GHS) kategori 5 dosis aman
b. Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Gardeniae Fructus

Judul Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun kaca piring (Gardenia jasminoides Ellis) terhadap tikus putih
betina (Rattus norvegicus) galur Wistar
Jurnal Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Tahun 2022
Penulis Annisa Safira Rizkyanti1,* , Ressi Susanti1 , Nera Umilia Purwanti1.
Metode Uji toksisitas akut

Metode pengujian dari jurnal sesuai tentang PerBPOM No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Uji Toksisitas Praklinik Secara In Vivo
Metode Jurnal PerBPOM No. 10 Tahun 2022 Sesuai/Tidak
Prinsip uji Metode yang digunakan yaitu metode OECD Metode : SESUAI
(Organization for Economic and Development)  Fixed dose method
425 atau yang biasanya disebut dengan Up and  Acute toxic class method
Down Procedure  Up and down procedure

Hewan uji Tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur Tikus putih : SESUAI
wistar  Sprague Dawley
 Wistar
Mencit :
 ddY
 BALB/c
 dll
Dosis Hewan uji terdiri dari kelompok kontrol, dosis Metode fixed doses antara lain: 5, 50, 300 dan -35- SESUAI
2000 mg/KgBB dan dosis 5000 mg/KgBB. 2000 mg/kg berat badan (dosis dapat ditambah hingga
5000 mg/kg berat badan).
Parameter Pengamatan tersebut meliputi perubahan berat  Kondisi dan tingkah laku hewan SESUAI
badan, perubahan pada kulit dan bulu,  Patologi
membran mukosa, sistem pernapasan, sistem  Berat badan
sirkulasi, somatomotor, mata, sistem otonom,
perilaku dan koma
Output LD50 lebih besar dari 5000 mg/KgBB. >5000 SESUAI
Tidak Toksik
G. Jelaskan apakah Bagian Riset dan Pengembangan wajib melakukan uji
praklinik dan
uji klinik pada kasus ini?
Jawab : Tidak diwajibkan untuk melakukan standarisasi kimia karena produk pada
kasus ini yaitu salep donflam termasuk kategori jamu.

H. Rancanglah spesifikasi bahan baku dan produk jadi untuk produk yang dibuat
yang disajikan dalam tabel.

a. Spesifikasi standarisasi bahan baku (Taiwan herbal pharmacopeia 3rd, 2019)

No Pengujian Drynariae Rhizoma

1. Susut pengeringan Tidak lebih dari 12.0% dibawah panas


105o selama 5 jam
2. Pemerian Serbuk; Warna cokelat; rasa pahit.

3. Kadar abu total Tidak lebih dari 8.0%

3. Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 2,5%

No Pengujian Gardeniae Fructus

1. Susut pengeringan Tidak lebih dari 8.5% dibawah panas


105o selama 5 jam
2. Pemerian serbuk; warna merah kecoklatan; rasa
pahit.
3. Kadar abu total Tidak lebih dari 8.0%

4. Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 3.0%

b. Spesifikasi standarisasi produk Jadi

Bentuk sediaan Salep


Organoleptik Berwarna putih, bentuk
semi padat, tidak
berbau
pH 4,5-6,5
Daya lekat Tidak kurang dari 4
detik
Daya sebar 5-7 cm
Viskositas
2000-50.000 cP
Cemaran mikroba
ALT ≤ 103 koloni/g

Anda mungkin juga menyukai