Anda di halaman 1dari 30

KOMUNIKASI EDUKASI DAN INFORMASI

SWAMEDIKASI OBAT BATUK

Dosen : Dr. Refdanita, M. Si, Apt 

Disusun oleh :
Kelas B
Astri Shafarilla (19340206)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER 39


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
SWAMEDIKASI

 Suatu perawatan sendiri oleh masyarakat terhadap


penyakit yang umum diderita, dengan
menggunakan obat-obatan yang dijual bebas di
pasaran atau obat keras yang bisa didapat tanpa
resep dokter dan diserahkan oleh apoteker di
apotek.
 Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi
keluhan keluhan dan penyakit ringan yang banyak
dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing,
batuk, influenza, sakit maag, kecacingan,
diare,penyakit kulit dan lain-lain.
 Upaya awal yang dilakukan sendiri dalam
mengurangi / mengobati penyakit – penyakit
ringan menggunakan obat-obatan dari golongan
obat bebas dan bebas terbatas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM SWAMEDIKASI

 mengenali kondisi ketika akan melakukan swamedikasi


 memahami bahwa ada kemungkinan interaksi obat
 mengetahui obat-obat yang dapat digunakan untuk
swamedikasi
 mewaspadai efek samping yang mungkin muncul
 meneliti obat yang akan dibeli\
 mengetahui cara penggunaan obat yang benar
 mengetahui cara penyimpanan obat yang baik
OBAT

Suatu bahan atau paduan bahan – bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian
badan manusia.
PENGGOLONGAN OBAT

Obat Bebas

Obat wajib Obat Bebas


apotek Terbatas

Obat tertentu Obat Keras

Prekursor
Psikotropika
Farmasi

Narkotika
OBAT BEBAS

Obat yang dijual bebas di pasaran dan


dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada
kemasan dan etiket obat bebas, ditandai
dengan lingkaran hijau dengan garis tepi
hitam.
Daftar obat “B”
Contoh : Parasetamol
OBAT BEBAS TERBATAS

Obat yang sebenarnya termasuk obat keras, tetapi


masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.
Pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas
harus tertera lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam
Daftar obat “W” atau “T”
Contoh : CTM
TANDA PERINGATAN

P no. 1 P no. 4
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk dibakar

P no. 2 P no. 5
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Hanya untuk kumur, jangan ditelan Tidak boleh ditelan

P no. 3 P no. 6
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar badan Obat wasir, jangan ditelan
OBAT KERAS DAN PSIKOTROPIKA

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter,
sedangkan obat keras yang hanya boleh dijual dengan resep dokter diberi tanda
huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam
Contoh : Asam Mefenamat
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
PSIKOTROPIKA
(UU No. 5 Th. 1997 ttg Psikotropika)

tingkat ketergantungan manfaat utk pengobatan

I II III IV
• NIMETAZEPAM
• AMOBARBITAL • ALPRAZOLAM
• METIL FENIDAT • FLUNITRAZEPAM • DIAZEPAM
• AMF. RASEMAT • DLL • BROMAZEPAM
• SEKOBARBITAL • LORAZEPAM
(0)
• TRIAZOLAM
(3) (8)
• DIETIL PROPION
• KLORDIAZEPOKSIDA
• NITRAZEPAM
• ……
• ZOLPIDEM
(PMK No. 9/2015)
(61)
Semua dipindahkan Sebagian dipindahkan Buprenorfin dipindahkan
jadi narkotika gol. I jadi narkotika gol. I sebagai narkotika gol. III
NARKOTIKA

Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan


tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang
tentang Narkotika.
Daftar obat “O”
Contoh : Morfin, Petidin
PENGGOLONGAN
NARKOTIKA
(UU No. 35 Th. 2009 ttg Narkotika)

I II III
Hanya untuk IPTEK  PETIDIN  KODEIN
 MORFIN  ETILMORFINA
Dilarang u/ pengobatan  FENTANIL  BUPRENORFIN
• Tanaman PAPAVER,
 METADON
• OPIUM
 dll
• HEROIN/PUTAW
• KOKAIN/ CRACK (86) (14)
• GANJA/MARIHUANA/
CANNABIS
• OPIUM OBAT
 UU No. 35 Th. 2009 ttg Narkotika
• CAMP. OPIUM OBAT
 PMK No. 13 Th. 2014 (Narkotika + NPS)
DG BAHAN LAIN
(Doveri tab/pulvis)
• MDMA
Perpindahan seluruh Gol I & sebagian
• AMFETAMIN besar Gol II Psikotropika
• NPS
(82)
PREKURSOR FARMASI

Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia
yang dapat digunakan sebagai bahan baku / penolong untuk keperluan
proses produksi industri farmasi atau produk antara, produk ruahan
dan produk jadi yang mengandung efedrin, pseudoefedrin,
norefedrin / fenilpropanolamin, ergotamin, ergometrin, atau
potasium permanganat
OBAT-OBAT TERTENTU (OOT)

Obat-obat yang bekerja di sistem susunan syaraf pusat selain


dari Narkotika dan Psikotropika dan dapat menyebabkan
ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku, termasuk namun tidak terbatas pada obat yang
mengandung tramadol, triheksifenidil, amitriptilin,
klorpromazin, haloperidol, dekstrometorfan
OBAT WAJIB APOTEK

Obat-obatan yang dapat diserahkan tanpa resep


dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di
apotek.
 DOWA 1
 DOWA 2
 DOWA 3
ALUR TERAPI OBAT BEBAS DAN BEBAS TERBATAS

Pasien datang dengan keluhan

Cari informasi pasien

Apakah terapi obat bebas sesuai ?

Ya Tidak

Tetapkan tujuan dan hasil terapi Rujuk pasien

Seleksi obat bebas

Menasehati pasien

Menindak lanjuti pasien

Apakah terapi obat bebas berhasil ? Tidak Rujuk pasien

Ya

Mengakhiri terapi
Pasien harus dapat membaca
dan mencermati secara teliti
informasi yang tertera pada
TIPS MELAKUKAN SWAMEDIKASI kemasan atau brosur yang
disiapkan di dalam kemasan
seperti :

komposisis zat aktif, indikasi


(kegunaan), kontra indikasi
(larangan terhadap), efek
samping, interaksi obat, dosis
cara penggunaan.
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :

Kondisi khusus misalnya


hamil, menyusui, bayi, lanjut Pengalaman alergi atau reaksi
Gejala atau keluhan penyakit
usia, diabetes mellitus dan yang tidak diinginkan terhadap
lain-lain. obat tertentu

Pilihlah obat yang sesuai


interaksi obat yang dapat dengan gejala penyakit dan
Nama obat, zat berkhasiat,
dibaca pada etiket atau brosur tidak ada interaksi obat
kegunaan, cara pemakaian,
obat dengan obat yang sedang
efek samping dan
diminum.
Untuk pemilihan obat yang tepat
dan informasi yang lengkap,
tanyakan kepada Apoteker.
MENGAPA KITA PERLU MEMILIH OBAT ?

Saat ini obat bebas sangat beraneka ragam di


pasaran. Obat yang cocok dan manjur untuk
orang lain belum tentu manjur untuk kita Obat
yang banyak belum tentu lebih manjur
tergantung manfaat , dan resiko obat tersebut
terhadap tubuh
BAGAIMANAKAH MEMILIH OBAT YANG MANJUR?

Memenuhi 5 T + 1 W, yaitu :

 Tepat indikasi/ penyakit


 Tepat obat
 Tepat penderita
 Tepat dosis
 Tepat waktu
 Waspada efek samping obat
CARA PENGGUNAAN OBAT

Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus


menerus

Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada


etika atau brosur

Bila obat yang digunakan menimbulkan hal” yang


tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan tanyakan
kepada apoteker dan dokter

Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun


gejala penyakit sama

Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih


lengkap, tanyakan pada apoteker
CARA PENGGUNAAN OBAT DENGAN TEPAT
BATUK
Batuk adalah Refleks fisiologis untuk membebaskan jalan nafas
dari benda asing atau dahak yang menyumbat.
Batuk juga membantu melindungi paru dariaspirasi yaitu
masuknya benda asing darisaluran cerna atau saluran nafas bagian
atas.
Saluran nafas mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus,
bronkhioli sampai kejaringan paru.

Batuk produktif Batuk Non produktif

Atau batuk berdahak terdapat dahak


Bersifat kering tanpa dahak, misalnya
sebagai mekanisme perlindungan
batuk rejan
untuk mengeluarkan benda asing
PENYEBAB

 Infeksi di saluran pernafasan


 Alergi
 Asma atau tuberculosis
 Benda asing yang masuk kedalam saluran nafas
 Infeksi Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran
pernapasan. Misal: flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius
meskipun agak jarang yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru. b.
Alergi - Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan . Misal: debu, asap, cairan dan makanan. - Mengalirnya
cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran pernapasan
Misal : rinitis alergika, batuk pilek. - Penyempitan saluran pernapasan
misal pada asma (Depkes RI, 2007).
GEJALA KLINIS

Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara


kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran
dahak. b. Tenggorokan sakit dan gatal
TERAPI

Ekspectorant

Mukolitik

Supressan

Anti Histamin
CONTOH OBAT SWAMEDIKASI BATUK
PELAYANAN SWAMEDIKASI APOTEKER DAN PASIEN DI APOTEK

Dialog Swamedikasi di
Apotek
Apa gejala yang anda alami ?
Apakah anda mengalami hidung tersumbat,
atau ingusan,
sakit tenggorokan, batuk (berdahak atau
tidak berdahak)
demam, sakit otot, nyeri sendi atau sakit
telinga ?
Apakah anda mengalami mata merah, mata
gatal,
hidung gatal, bersin atau hidung berair ?
Apakah anda mengalami sesak dada ?
Apakah anda mengalami meriang atau
demam ?
2. Sudah berapa lama gejala ini anda rasakan ?
3. Apakah anda atau keluarga anda memiliki
riwayat alergi, asma, atau dermatitis atopik
(masalah kulit kronik) ?
4. Apakah anda memiliki penyakit saluran
pernafasan seperti asma,
bronkhitis atau emphisema ? 5. Apakah
anda mengalami penyakit diabetes,
glaukoma, jantung, tiroid atau tekanan darah
tinggi ?
Apakah anda berada dibawah pengawasan
dokter untuk masalah ini ?
Apakah dikontrol ? Jika ya, bagaimana ?
6. Obat resep atau non resep apa yang anda
minum ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai