Anda di halaman 1dari 33

Pengantar Farmakologi

Keperawatan

Oleh:
Ns. Fransiska Y. Demang,S.Kep.,M.K.M
DEFINISI FARMAKOLOGI
Pharmacon  Obat
FARMAKOLOGI
Logos  Ilmu

Farmakologi:
1. Ilmu pengetahuan segala sesuatu tentang obat-obatan (Univ. Sriwijaya, 1994)
2. Ilmu tentang obat-obatan (Katzung)
3. Ilmu yang mempelajari setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses
hidup (Farmakologi dan terapi ed.IV, 1995)
4. Ilmu yang mempelajari respon makhluk hidup terhadap pemberian
obat/Zat
kimia (Forkom, 1999)

ILMU YANG MEMPELAJARI BAGAIMANA SUATU BAHAN KIMIA/OBAT


BERINTERAKSI DENGAN SISTEM BIOLOGIS, KHUSUSNYA MEMPELAJARI AKSI
OBAT DI DALAM TUBUH
MENGAPA PERAWAT
BELAJAR
FARMAKOLOGI????
MEDICATION ERROR
TRAGEDI THALIDOMIDE
MEDICATION ERROR
Tujuan Mempelajari Farmakologi
Agar dapat memilih dan menggunakan obat secara
tepat dan masuk akal dgn memperhatikan
keampuhan serta keamanannya

Tugas Perawat  Perawat berperan penting dalam memberikan


pengobatan sebagai hasil kolaborasi dengan dokter kepada
pasien. Tanggung jawab keperawatan antara lain meliputi:
 Memberikan obat
Mengkaji efek obat
Melakukan intervensi agar program pengobatan tersebut dapat
lebih ditoleransi
Memberikan penyuluhan kepada pasien tentang obat-obatan
dan program pengobatan
OBA
T
(Keputusan Menkes RI No, 193/ Kab B VII / 71)

Obat :
o Adalah sediaan atau panduan bahan yang dipergunakan untuk
mempengaruhi dan menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan
kesehatan, peningkatan kesehatan, dan kotrasepsi

o Pada Hakekatnya OBAT = RACUN (DRUGS)


Tentang cara memberikan dan dosis. Sifat Racun suatu obat
berbanding terbalik dengan dosis.
OBA
T
Contoh : Tablet  Bukan obat seluruhnya

Komponen :
Misal: Paracetamol 500 mg,
_ Khasiat/Obat berat obat >
500mg
_ Pengisi (Bahan2 normal : Amillum, Manihot, Oryzea Sativa)

_Pelincir (untuk membantu produksi, talkum stearat (Bedak)

_Pengembang (CMC, Cellulosa Metil Carboksi)

_Pewarna (Flavouring Agent)

_Perasa (Flavouring Agent)

_Pengikat (Seperti bahan pengisi)

Bahan tidak bereaksi dg jumlah kecil/cukup


OBAT DAN MASALAHNYA

• Obat adalah zat atau • Perilaku masyarakat dalam


bahan yang digunakan mencari kesembuhan terhadap
untuk penyakit yang dideritanya
diagnotis,pencegahan, berdasarkan SKRT
dikategorikan sbb:
pengobatan ( therapy ) dan • Tidak berbuat apa-apa 5 %
pemulihan penyakit • Pergi ke Dokter 18 %
• Obat cenderung • Mengobati Sendiri 77 %
disalahgunakan karena » Caranya sendiri
tindakan spekulatif dan » Minum jamu
» Menggunakan obat yang
ketidaktahuan akan dijual bebas
resikonya
OBAT DAN PENGAWASANNYA
 Obat adalah ibarat madu ditangan kanan
dan racun ditangan kiri
 Obat adalah kebutuhan dasar masyarakat
oleh karenanya harus diawasi peredaran
dan pengunaannya
 Pengawasan obat dulu dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan dan kini dilakukan oleh Badan
Pengawasan obat dan Makanan (Badan
POM )
CARA-CARA PENGOBATAN ( Therapi )
• Preventif
• Hygienis –dietiS
• Immunisasi ( farmakoterapi )
• Kuratif
– Farmakoterapi
– Non Farmakoterapi
» Fisioterapi
» Psychoterapi
» Hygienis –Dietis
Penggolongan obat
• Berdasarkan tujuan terapinya :
• Obat Diagnotis
• Obat Farmakodinamis
• Obat Chemoterapeutika
• Obat substitusi
• Berdasarkan ijin edarnya di pasaran :
• Obat Bebas
• Obat Bebas terbatas
• Obat Keras
• Obat Psikotropika
• Obat Narkotika
Cara kerja obat

1. Merangsang ( stimulasi ) dan menekan ( depresi ) fungsi


spesifik dari sel tubuh
2. Membunuh atau menghambat aktivitas sel-sel asing
3. Menimbulkan aksi spesifik dan non spesifik
4. Mensubstitusi zat-zat tertentu yang diperlukan oleh tubuh
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kerja Obat di dalam Tubuh

Berat Badan
Umur
Jenis Kelamin
Kondisi Patologik
Dosis ( Takaran Obat )
• Dosis Minimalis
• Dosis Therapi
• Dosis Maksimalis
• Dosis Letalis
Cara Kerja dalam tubuh

• Stimulasi dan depresi terhadap organ tubuh


• Melumpuhkan atau membunuh sel-sel asing
( agent )
• Supplemen dan substitusi
Pengelompokan Obat Berdasarkan
UU dan PP (resiko & tingkat bahaya pemakaiannya)
1. Obat Bebas

2. Obat Bebas Terbatas (Daftar W/P)

3. Obat Keras (Daftar G = Gevaariijk ; berbahaya, K)

4. Obat Golongan Narkotika atau Obat Bius (Daftar O =

Opim)

5. Obat Golongan Psikotropika (OKT*)

*) OKT = Obat Keras Tertentu


OBAT BEBAS
 Tingkat keamanan pemakaiannya cukup tinggi.
 Dpt diperoleh secara bebas tanpa Resep (R/)

 Terdapat di Apotek, Toko Obat, Swalayan,


dll
 Ciri : Lingkaran Hitam berdasar warna Hijau
Contoh obat bebas:
OBAT BEBAS TERBATAS
 Dapat diperoleh secara bebas tanpa R/
 Terdapat di TO, Apt, Swalayan, dll
 Ciri: lingkaran hitam berdasar warna biru
 Contoh :
• Ada tanda peringatan (P) krn ada bahan toksiknya
• P1: Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakai ! Ex: Antimo
• P2: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan
• P3: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan
• P4: Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar
• P5: Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan
• P6: Awas ! Obat Keras ! Obat Wasir, Tidak ditelan (hemoroid  ambeien)
Contoh :

CTM (bawah), romilar (kanan),

histamin dan antihistamin


OBAT KERAS (DAFTAR G)
• Sesuai dengan Ordonansi Obat Keras St. No. 419 tgl 22

Desember 1949
• Obat g punya khasiat

mengobati, menggiatkan, mendesinfeksi tubuh manusia


• Pada kemasan tertulis : HARUS DENGAN RESEP DOKTER
• Semua obat baru masuk daftar G, kecuali telah dinyatakan

lain oleh DEPKES (Badan POM)


• Semua obat dengan substansi daftar G adalah termasuk

daftar G, kecuali dinyatakan lain oleh DEPKES

Karena DEPKES = Badan POM telah memiliki izin dari pemerintah

untuk bertugas sebagai pengawas Obat dan Makanan


YANG MASUK OBAT DAFTAR G
1. Semua obat suntik (kecuali yg termasuk Narkotika & Psikotropika) {intravena,
intra muscular, subkutan}

2. Semua antibiotika {ketahui dulu jenis antibiotika/mikrobanya ; klora Fenikol 


Salmonella}

3. Semua preparat Sulfat except SG dalam jml tertentu

4. Semua preparat hormon

5. Papaverin (Antispasmodik)

6. Belladonna & Atropin (Antispasmodik)

7. Adrenalin (Ephineprin, local anestesi)

8. Semua preparat pyrazolone ; Pyramidon dan Phenylbutazon

9. Digitalis (cardiac drug such as dobutamin, dopamin)

10. Antihistamin (namun ada beberapa yg sudah masuk daftar P)

11. Anastesi lokal

12. Nitroglycerin, nitrat, nitrit untuk angina pektoris

13. Zat Radioaktif


contoh :

Cara kerja papaverine langsung

ke tempat yg bermasalah
YANG MASUK OBAT DAFTAR G
Pethidin HCL
Codipront

Diskusi :
OBAT GOLONGAN NARKOTIKA
(DAFTAR O)
• Merupakan obat yang mempengaruhi SSP ; mendepresi

(opium, morphin, heroin), menstimulasi (cocain).


• Most in nature, Papaverin Somniferum, Erythroxyton
coca, Canabis sativa
• Sintetis ; pethidin, methedon, nisentil
DASAR HUKUM ;
1. UU RI no. 9 th ‘76 ttg Narkotika
(direvial)
• 2. ;UU RI no.22 th ’97 tgl 1 Sept
Ketentuan Peresepan
2009
- Hanya dengan resep dokter
- Harus resep baru (tidak boleh diulang).
- Jml R/ nerk injeksi harus dilengkapi dengan tulisan jumlah. Ex: R/ Morphin HCL X (sepuluh)
- Membuat laporan pemakaian setiap bulan ke Kanwil / Dinkes setempat (termasuk pemakaian bahan
baku)
- Narkotika yg sdh tidak diresep di Indonesia (Cocain, Heroin, Cannabis ; Morphin masih u/ terapi nyeri
hebat spt pengobatan Kanker Terminal)
PENGELOMPOKAN GOLONGAN NARKOTIKA
1. Narkotika Golongan I
tinggi,
Punya potensi sangat tinggi, menyebabkan
ketergantungan hanya untuk tujuan pengembangan
n hanya
IPTEK (ex: heroin, kokain, cannabis, THC, marijuana,
hydro canabinol)
PTEK {ex;

THC ;
2. Narkotika Golongan II
Potensi tinggi, menyebabkan ketergantungan. Dapat
digunakan untuk terapi (ex: Fentanyl, Morphine,
Phetidine u/ ANASTESI

3 Narkotika Golongan III


Potensi ringan, menyebabkan ketergantungan. Dapat
digunakan untuk terapi (ex: Fentanyl, morphine,
phetidine untuk anestesi
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA

UU RI no.5 Tahun ‘97 tentang Psikotropika


Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sitetis bukan narkotika,
yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

• Mendepresi SSP : Diazepem, phenobarbital, amo-

pento- secobarbital, metaqualone (hipnotika)


 Merangsang SSP : Amphetamine, dexa-metha-
amphetamine, XTC
 Halusinogen : LSD (Lysergic acid diethylamine)
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA
Beberapa Istilah Dalam resep
Terkait dengan pemberian dan Penggunaan Obat

• R/ =berikanlah / terimakanlah • PIM = berbahaya bila ditunda


• Cito = lekas • o.s. = oculo sinister = mata kiri
• Statim = segera • o.c = oculo dexter = mata kanan
• S3dd = 3 x sehari • dcf = da cum formula = berikan
• o.n =omni nocte = tiap malam dengan resepnya
• • i.c = inter cibos = antara 2 waktu
o.m = omni mane = tiap pagi
makan
• p.c = post coenam = sesudah
• Per os = melalui mulut
makan
• • s.u.e = signa usus externus +
a.c = ante coenam = sebelum
makan tandai obat luar
• • M.f.l.a = misce fac lege artis =
d.c. = durante coenam = pada saat
makan campur dan buat sesuai aturan
• • Instill = teteskanlah
S.u.c = sigan usus cognitus =
aturan pakai sudah tahu • Mane et vespere = pagi dan
• statim = segera malam

Anda mungkin juga menyukai