FARMASI KOMUNITAS II

Michelle Wenas
1110315
tugas
Apotek X Babatan (Apotek Franchise)
Apotek X Babatan (Apotek Franchise)
Apoteker mudah ditemukan
Nama Apoteker : Lydia Ambeno, S.Farm., Apt.
Saat pertama kali datang, yang menyambut
adalah AA nya.
Apotek sangat bersih dan nyaman, obat-
obatan tertata sangat rapi.
Apotek sangat transparan terhadap kinerja
apoteker atau AA nya karena hanya dibatasi
oleh kaca.
Apotek Kimia Farma Wiyung
(Apotek jaringan)
Apotek Kimia Farma Wiyung
(Apotek jaringan)
Apoteker mudah ditemukan.
Nama Apoteker : Derry Susanti, S.Farm.,Apt.
Apotek menyediakan counter agar konsumen bisa
memilih sendiri obat-obatan yang ingin dibeli.
Penataan obat sangat rapi, disertai keterangan
yang memudahkan konsumen. Apotek bersih dan
nyaman.
Kinerja apoteker atau AA kurang transparan
karena tidak terlihat (di balik tembok ruangan
lain).

Nn. S, 22 tahun
Nn. S menderita Diabetes Mellitus 2 sejak
Desember 2012.
Pasien tahu dan hapal nama obat beserta aturan
pakainya, namun tidak tahu kandungan obatnya,
kecuali Lanctus berisi insulin.
Awalnya pasien hanya diberi Lanctus (insulin),
namun sejak 6 bulan lalu ditambah obat Trajenta,
Galvusmet, dan Amaryl.
Selama pengobatan pasien tidak pernah
mengeluhkan adanya efek samping.
Lanjutan
Daftar obat Nn. S :
1. Trajenta (0-0-1)
2. Galvusmet 850 (1-0-1)
3. Amaryl 4mg (1-0-0)
4. Lanctus (10-0-16)
Ny. A, 70 tahun
Ny. A menderita Hipertensi, Diabetes Mellitus,
dan Nyeri sendi
Untuk HT, dokter memberi pasien :
1. Blopress 16 (1-0-0)
2. Adalat (0-0-1)
Pasien diminta dokter untuk mengkonsumsi
Blopress 2x sehari, namun pasien menolak
dan mengganti dengan jus seledri atau jus
timun.
Lanjutan
Untuk Adalat, pasien hanya minum seperlunya
saja.
Untuk Diabetes Mellitusnya, dokter memberi
pasien Amaryl dan Glukopak, pasien tidak
meminumnya dan lebih memilih menjaga dari
diet saja, karena dulu pernah mengalami drop.
Untuk nyeri sendi, pasien meminum vitamin nyeri
sendi (1x sehari).
Pasien rajin berolahraga renang dan setiap pagi
jalan kaki ke pasar.