Anda di halaman 1dari 47

1

LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S (61 TH)
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT
DI RUANG MAWAR RS UMM KOTA MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH :

(LARAS SETYOWATI)
(202020461011100)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S (61 TH)


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT
DI RUANG MAWARRS UMM KOTA MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK 9 (SEMBILAN)

NAMA: LARAS SETYOWATI


NIM: 202020461011100
TGL PRAKTEK/MINGGU KE : 06 – 12September 2021 / MINGGU 7

Malang, 06 September 2021


Mahasiswa, Pembimbing,
(Laras Setyowati) (Edi Purwanto.,M.Ng)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN 5
A. Definisi 5
C. Epidemologi 5
D. Klasifikasi 6
E. Tanda dan Gejala 6
F. Patofisologi dan Pathway 6
G. Pemeriksaan Penunjang 8
H. Penatalaksanaan 9
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 10
J. Diagnosa Keperawatan 12
K. Luaran Keperawatan dan Intervensi Keperawatan 13
Daftar Pustaka (Sumber Reference) 19
BAB II. ASUHAN KEPERAWATAN 20
A. Pengkajian (Focus Assesement) 20
B. Analisa Data 1
C. Diagnosa Keperawatan (SDKI) 2
D. Luaran Keperawatan (SLKI) dan Intervensi Keperawatan (SIKI) 3
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik herediter yang
dijumpaidengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh. Dimana adanyagangguan primer
yang terletak pada metabolisme karbohidrat dan biasanya disertai
adanyagangguan metabolisme lemak dan protein.

Diabetic Foot (Kaki diabetik) merupakansalah


satukomplikasikronisdaridebetesmelitus yang di
deinisikansebagaigangguanataukelainan(perubahanpatologis) pada
tungkaibawah. Komplikasi ini terjadi karenabeberapahal, seperti terjadinya
kerusakan saraf, pasien tidak dapat membedakan suhu panas dan dingin,
adanyarasa sakit yang berkurang(Adri, 2020)

B. Etiologi
Penyebab diabetic foot, diantaranya:
1. Adanyahiperglikemia (gula darah yang cenderungtinggi)
Bermulaadanyahiperglikemia (gula darah yang
terusmengalamipeningkatan) yang
nantinyadapatmengalamineuropati.Dalaankeadaanini,seseorangakan
mengalamibanyakperubahanbaik pada kulit ,ototkemudian
menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak
kaki. Hal iniakanmempermudahterjadinyaulkusatau kaki diabetiik.
2. Terjadilukakecelakaan
3. Trauma sepatu
4. Stress berulang
5. Trauma panas
6. Iatrogenik
7. Oklusivaskular
8. Kondisikulitatau kuku yang kotor dan tajam
9. Adanyabakteri
C. Epidemologi
Angka kejadian ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 12% dan risiko
terjadinya ulkus diabetikum sebesar 55,4%.10 Kasus ulkus diabetikum
dan gangren di Indonesia merupakan kasus yang paling banyak diketahui
di rumah sakit. Angka kematian akibat ulkus dan gangren berkisar antara
17-23%, sedangkan angka amputasi mulai 15-30%. Ulkus diabetik
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita Diabetes
Mellitus (DM)(Megawati, 2020).
D. Klasifikasi
Menurut Wagner, kaki diabetic diabagidalam 6 grade, yaitu:
1. Grade 0 :menunjukantidakadalesiterbuka,
kulitmasihutuhdisertaidenganpembentukankalus ”claw”
Kulitutuhtapiadakelainan pada kaki akibatneuropati.
2. Grade I :menunjukanterdapatulkussuperfisial, terbatas pada kulit.
3. Grade II :menunjukanulkusdalammenembus tendon dantulang.
4. Grade III :menunjukanadanyaulkusdenganatautanpaasteomyelitis.
5. Grade IV :menunjukanadanyaganggrenpada jari kaki ataubagian distal
kaki, denganatautanpaselulitis (infeksijaringan).
6. Grade V :menunjukanadanyagangrenpada seluruh kaki
atausebagiantungkaibawah(Adri, 2020).
E. Tanda dan Gejala
Adapun beberapatandagejala yang muncul pada seseorang yang
akanmengalami kaki diabetic, diantaranya :
1. Sering kesemutan/gringgingan (asimptomatis)
2. Jarak melihat menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil)
3. Adanya rasa nyeri apabila di buat istirahat
4. Timbulnya kerusakan jaringan pada kulit (necrosis, ulkus)
5. Adanya kalus di telapak kaki
6. Kulit kaki kering dan pecah-pecah(IDRIS, 2020)
F. Patofisologi dan Pathway
Terjadinya masalah pada kaki diawali adanya hiperglikemia pada
penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada
pembuluh darah. Diabetes seringkali menyebabkan penyakit vaskular
perifer yang menghambat sirkulasi darah.

Dalam kondisi ini, akanterjadinya penyempitan di sekitar arteri yang


sering menyebabkan penurunan sirkulasi yang signifikan di bagian bawah
tungkai dan kaki. Sirkulasi yang buruk ikut berperan terhadap timbulnya
kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang
disuplai ke kulit maupun jaringan lain, akibatnya, perfusi jaringan bagian
distal dari tungkai menjadi kurang baik dan timbullahulkus yang
kemudian dapat berkembang menjadi nekrosi/gangren yang seringkali
memerlukan tindakan amputasi.

Angiopati diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik,


metabolik dan faktor risiko yang lain. Kadar glukosa yang tinggi
(hiperglikemia) ternyata mempunyai dampak negatif yang luas bukan
hanya terhadap metabolisme karbohidrat, tetapi juga terhadap
metabolisme protein dan lemak yang dapat menimbulkan pengapuran dan
penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), akibatnya terjadi
gaangguan peredaran pembuluh darah besar dan kecil., yang
mengakibatkan sirkulasi darah yang kurang baik, pemberian makanan dan
oksigenasi kurang dan mudah terjadi penyumbatan aliran darah terutama
derah kaki.

Adanya neuropati diabetik juga dapat menyebabkan insensitivitas


atau hilangnya kemampuan untuk merasakan nyeri, panas, dan dingin.
Diabetes yang menderita neuropati dapat berkembang menjadi luka,
parut, lepuh, atau luka karena tekanan yang tidak disadari akibat adanya
insensitivitas. Apabila cedera kecil ini tidak ditangani, maka akibatnya
dapat terjadi komplikasi dan menyebabkan ulserasi dan bahkan amputasi.

Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Secara umum


penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. Hal ini dikarenakan
kemampuan sel darah putih ‘memakan’ dan membunuh kuman berkurang
pada kondisi kadar gula darah (KGD) diatas 200 mg%. Karena
kekurangansuplai oksigen, bakteri-bakteri yang akan tumbuh subur
terutama bakteri anaerob. Hal ini karena plasma darah penderita diabetes
yang tidak terkontrol baik mempunyai kekentalan (viskositas) yang tinggi.
Sehingga aliran darah menjadi melambat. Akibatnya, nutrisi dan oksigen
jaringan tidak cukup. Ini menyebabkan luka sukar sembuh dan kuman
anaerob berkembang biak di dalamnya(NURJANAH, 2020).
G. Pemeriksaan Penunjang
Berikutmerupakan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
1. Pemeriksaan X-ray untuk mengetahui ada tidaknya osteomyelitis.
2. Pemeriksaan glukosa darah.
3. Kultur dan resistensi untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang
menginfeksi luka segingga dapat memilih obat antibiotik yang tepat.
4. Tes lain yang dapat dilakukan adalah: sensasi pada getaran, merasakan
sentuhan ringan, kepekaan terhadap suhu(Hidayatillah, 2020).
H. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan ulkus kaki diabetic yang memerlukan
pengobatan agresif dalam jangka pendek, diantaranya:
1. Debridement local radikal pada jaringan sehat.
2. Terapi antibiotic sistemik untuk memerangi infeksi, diikuti tes
sensitivitas antibiotic,contohnya :
 Untuk infeksi M.chelonei dapat digunakan quinolon (ciprofloxacin,
ofloxacin),b sulfonamides.
 Untuk infeksi M. fortuitum dapat digunakan quinolon dan B-
lactams cefloxitin.
 Untuk infeksi M. haemophilum, M.Non-Chronogenicum, M.
ulcerans yang palingumum digunakan adalah quinolon
G(Megawati, 2020)
Adapun beberapa obat yang biasa digunakan pada seseorangdengan kaki
diabetic adalah
1. Insulin
2. Neurotropik
3. Kompres luka
4. Obat anti trombosit
5. Neuromin, dan oksoferin solution.
6. Kontrol diabetes untuk meningkatkan efisiensi sistem imun.
7. Posisi tanpa adanyaberat badan pada ulkus plantaris
Adapun usaha pengelolaan kaki diabetik guna menyelamatkan dari
amputasi secara umum:
1. Memperbaiki kelainan vaskular yanga ada.
2. Memperbaiki sirkulasi.
3. Pengamatan kaki teratur.
4. Pengelolaan pada masalah yang timbul(pengobatan vaskularisasi,
infeksi, dan
5. pengendalian gula darah).
6. Sepatu khusus.
7. Kerjasama tim yang baik
8. Penyuluhan pasien.
Cara penanggulangan dan pencegahan kaki diabetik, diantaranya :
1. Diagnosis klinis dan laboratorium yang lebih teliti.
2. Pemberian obat-obat yang tepat untuk infeksi, obat vaskular, obat
penurun gula darah
3. maupun menghilangkan keluhan/gejala penyulit Diabetes.
4. Pemberian penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang
penatalaksanaan kakidiabetik di rumah.
5. Periksa kaki dan celah kaki setiap hari, apakah terdapat kalus, bula,
lecet dan luka.
6. Bersihkan kaki setiap hari terutama di celah jari kaki.
7. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.
8. Memotong kuku secara berhati-hati dan jangan terlalu dalam.
9. Jangan berjalan tanpa alas kaki.
10. Hindari trauma berulang.
11. Memakai sepatu yang nyaman bagi kaki.
12. Periksalah bagian dalam sepatu dari benda-benda asing sebelum
dipakai.
13. Olahraga teratur dan menjaga berat badan ideal
14. Jangan merendam kaki dalam jangka waktu yang lama(Hidayatillah,
2020)
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu :
A. Pengumpulan data
 Identitas penderita, meliputi :
a) Nama
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Agama
e) Pendidikan
f) Pekerjaan
g) Alamat
h) Status perkawinan
i) Suku bangsa
j) Nomor register
k) Tanggal masuk rumah sakit
l) Diagnosa medis.
 Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau,
adanya nyeri pada luka.
 Riwayat kesehatan sekarang berisi tentang :
a) Kapan terjadinya luka
b) Penyebab terjadinya luka
c) Apaupaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk
mengatasinya.
 Riwayat kesehatan dahulu
a) Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang
ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit
pankreas.
b) Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun
arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun
obatobatan yang biasa digunakan oleh penderita.
 Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota
keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang
dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi,
jantung.
 Riwayat psikososial, meliputi:
Informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.
2. Pemeriksaan fisik
Teririatas, status kesehatan umum: meliputikeadaan penderita,
kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda
vital.
A. Kepala dan leher
 PemeriksaanKepala: kaji bentuk kepala, keadaan rambut
 PemeriksaanLeher: adakah pembesaran pada leher, telinga
kadangkadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah
sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah,
gusi mudah bengkak dan berdarah,
 Pemeriksaan Mata: apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia,
lensa mata keruh.
B. Sistem integumen
 Turgor kulit menurun
 Adanya luka atau warna kehitaman bekas lukakelembaban dan
suhu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren
 Kemerahan pada kulit sekitar luka
 Tekstur rambut dan kuku.
C. Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM
mudah terjadi infeksi.
D. Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi,hipertensi/hipotensi,aritmia, kardiomegalis.
E. Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen,
obesitas.
F. Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit
saat berkemih.
G. Sistem muskuloskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan,
cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
H. Sistem neurologis
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.
3. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
adalah :
A. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl,
gula darah puasa >120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200
mg/dl.
B. Urine Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.
C. Pemeriksaan dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil
dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ),
kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
D. Kultur pus Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan
antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.
J. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus kaki diabetik,
diantaranya:
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /
menurunnya aliran darahke daerah gangren akibat adanya obstruksi
pembuluh darah.
2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas.
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan.
4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada
luka.
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intakemakanan yang kurang.
6. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk
salah satu anggotatubuh.
7. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
K. Luaran Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
1. Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya
aliran darah kendaerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh
darah.
A. Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap
normaldengankriteria hasil :
 Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler
 Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis
 Kulit sekitar luka teraba hangat.
 Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.
 Sensorik dan motorik membaik
B. Rencana tindakan :
a) Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
b) Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran
darah :
 Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi
pada waktu istirahat),
 hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari
penggunaan bantal, di belakang
 lutut dan sebagainya
Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga
tidak terjadi oedema.
c) Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :
 Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan
kebiasaan merokok, danpenggunaan obat vasokontriksi.
Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya
arterosklerosis, merokok dapatmenyebabkan terjadinya
vasokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangiefek
dari stres.
d) Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam
 Pemberian vasodilator, pemeriksaan guladarah secara rutin dan
terapi oksigen ( HBO ).
e) Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi
pembuluh darah sehinggaperfusi jaringan dapat diperbaiki.
Sedangkan pemeriksaan gula darah secara rutin dapatmengetahui
perkembangan dan keadaan pasien, HBO untuk memperbaiki
oksigenasi dan daerah ulkus/gangren.
2. Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
A. Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan
lukadengankriteriahasil:
 Berkurangnya oedema sekitar luka.
 pus dan jaringan berkurang
 Adanya jaringan granulasi.
 Bau busuk luka berkurang.
B. Rencana tindakan :
a) Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
b) Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses
penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan
selanjutnya.
c) Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara
abseptik menggunakanlarutan yang tidak iritatif, angkat sisa
balutan yang menempel pada luka dan nekrotomijaringan yang
mati.
d) Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga
kontaminasi luka danlarutan yang iritatif akan merusak jaringan
granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringannekrosis dapat
menghambat proses granulasi.
e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan
kultur pus dan pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
f) Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan
kultur pus untukmengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat
untuk pengobatan, pemeriksaankadar gula darahuntuk mengetahui
perkembangan penyakit.
3. Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
A. Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurangdengankriteriahasil:
 Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .
 Pergerakan penderita bertambah luas.
 Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36 –
37,5 0C, N: 60 – 80x /menit, T : 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x
/menit ).
B. Rencana tindakan :
a) Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami
pasien.
b) Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi
akan mengurangiketegangan pasien dan memudahkan pasien
untuk diajak bekerjasama dalam melakukantindakan.
c) Ciptakan lingkungan yang tenang.
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan
memperberat rasa nyeri.
d) Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa
nyeri yang dirasakanpasien.
e) Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan
kesempatan pada ototuntuk relaksasi seoptimal mungkin.
f) Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan
pengeluaran pus sedangkanBWC sebagai desinfektan yang dapat
memberikan rasa nyaman.
g) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri
pasien.
4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka
di kaki.
A. Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang
optimaldengankriteriahasil :
 Pergerakan paien bertambah luas
 Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan
(duduk, berdiri, berjalan).
 Rasa nyeri berkurang.
 Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai
dengan kemampuan.
B. Rencana tindakan :
a) Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki
pasien.
b) Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk
menjaga kadar gula darahdalam keadaan normal.
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat
kooperatif dalam tindakankeperawatan.
c) Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstrimitas
bawah sesui kemampuan.
Rasional : Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan
baik.
d) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
e) Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian
analgesik ) dan tenagafisioterapi.
Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri,
fisioterapi untuk melatihpasien melakukan aktivitas secara
bertahap dan benar.
5. Gangguan pemenuhan nutrisi (kurang dari) kebutuhan tubuh
berhubungan denganintake makanan yang kurang.
A. Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhidengankriteriahasil:
 Berat badan dan tinggi badan ideal.
 Pasien mematuhi dietnya.
 Kadar gula darah dalam batas normal.
 Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.
B. Rencana Tindakan :
a) Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
Rasional : Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan
nutrisi pasien sehinggadapat diberikan tindakan dan pengaturan
diet yang adekuat.
b) Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
Rasional : Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi
terjadinyahipoglikemia/hiperglikemia.
c) Timbang berat badan setiap seminggu sekali.
Rasional : Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat
badan merupakan salahsatu indikasi untuk menentukan diet ).
d) Identifikasi perubahan pola makan.
Rasional : Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program
diet yang ditetapkan.
e) Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan
diet diabetik.
Rasional : Pemberian insulin akan meningkatkan pemasukan
glukosa ke dalam jaringansehingga gula darah menurun,pemberian
diet yang sesuai dapat mempercepat penurunangula darah dan
mencegah komplikasi.
6. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah
satu anggotatubuh.
A. Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu
anggota tubuhnya secara positifdengankritriahasil :
 Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
 Tanpa rasamalu dan rendah diri.
 Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki.
B. Rencana tindakan :
a) Kaji perasaan/persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri
berhubungan dengankeadaan anggota tubuhnya yang kurang
berfungsi secara normal.
Rasional : Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya.
b) Lakukan pendekatan dan bina hubungan saling percaya dengan
pasien.
Rasional : Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien.
c) Tunjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.
Rasional : Pasien akan merasa dirinya di hargai.
d) Bantu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.
Rasional : dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan
hubungan dengan oranglain dan menghilangkan perasaan
terisolasi.
e) Beri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan
kehilangan.
Rasional : Untuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung
yang normal.
f) Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri
dan hargai pemecahanmasalah yang konstruktif dari pasien.
Rasional : Untuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.
7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
A. Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan
teratasidengankriteriahasil :
 Pasien mudah tidur dalam waktu 30 – 40 menit.
 Pasien tenang dan wajah segar.
 Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.
B. Rencana tindakan :
a) Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
Rasional : Lingkungan yang nyaman dapat membantu
meningkatkan tidur/istirahat.
b) Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.
Rasional : mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan
kebiasaan pasien ketikatidur akan mempengaruhi pola tidur
pasien.
c) Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti
cemas, efek obatobatan dan suasana ramai.
Rasional : Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang
lain dialami dandirasakan pasien.
d) Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik
relaksasi .
Rasional : Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh
dalam tidur, teknikrelaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa
nyeri.
e) Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.
Rasional : Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
tidur pasien akibatgangguan pola tidur sehingga dapat diambil
tindakan yang tepat.
Daftar Pustaka (Sumber Reference)

Adri, K. (2020). RISK FACTORS OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 WITH


DIABETIC ULKUS AT SIDRAP HOSPITAL. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Maritim, 101-108.
Hidayatillah, S. A. (2020). "Hubungan Status Merokok dengan Kejadian Ulkus
Diabetikum pada Laki-Laki Penderita Diabetes Melitus.". Jurnal
Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 32-37.
IDRIS, Z. P. (2020). Pola Resistensi Bakteri Pada Ulkus Diabetik. Journal
Prosiding Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19, 140-143.
Megawati, S. W. (2020). Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Untuk Meningkatkan Nilai Ankle Brachial Indexs. Jnc, 1-6.
NURJANAH, Y. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES
MELLITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN DI
RUANG MARJAN ATAS RSUD DR.SLAMET GARUT. Journal of Chemical
Information and Modeling, 5-7.
BAB II. ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian (Focus Assesement)

ASUHAN KEPERAWATANPADA Ny.S(61TH)DENGAN DIAGNOSA


MEDISDIABETIC FOOTDI RUANG MAWAR RS UMM KOTA MALANG

FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian :7/9/2021 No. Register : 189xxxx

Jam Pengkajian :18.30wib Tgl. MRS :6/9/2021

Ruang/Kelas :Mawar

I. IDENTITAS

1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab


Nama :Ny.S Nama :Ny.S
Umur :61tahun Umur :40tahun
Jenis Kelamin :P Jenis Kelamin : P
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pekerjaan :Asisten Catering
Pekerjaan :Penjahit Alamat :Kota Batu
Alamat :Kec. Lowokwaru Hubungandenganklien :Anak
Gol. Darah :tidakterkaji

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS
Ny.S(61th)mengeluhgreges.
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ny.S(61th)mengeluhnyeriluka pada telapak kaki atas dan bawah.
III. DIAGNOSA MEDIS
Diabetic foot

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny.S(61th)datangke IGD RS UMMmengeluhtubuhnyalemas, px
sulitdiajakkomunikasi dan nyeri pada telapak kaki atasdanbawah,
keluarkeringatdingin dan gregesmulaikemarinpadasenin 06/9/2021,
pukul09.00. Px dipindahkanruanganmawar pada 12.30
wibdenganmengeluhmasihpusing, tubuhnyalemas dan nyeripada
telapak kaki atas dan bawah. Px mengalamiluka 1 bulan dan
dilakukanperawatansendirimenggunakancairan NS.Sebelumnya px
pernahmenerimaperawataninapsekitar 6 bulan yang lalu.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ny.S(61th)mempunyaipenyakit DM sejak 2 tahun yang lalu.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidakadakesehatan yang terganggu

V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN


1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL Di Rumah (1 bulan) Di Rumah Sakit

Pola pemenuhan Makan Makan


kebutuhan nutrisi Diit :tidakada Diit :Diit DM
dan cairan (Makan Jumlah : 3-4x/hari Jumlah : 3x/hari
dan Minum ) (jikamakananenak) Konsistensi: setengah2
Konsistensi: teratur dan Kesulitan :mual
porsimakanhabis Pantangan :tidakada
Kesulitan :tidakada Minum
Pantangan :tidakada Jumlah:500ml/hari
Minum Terpasanginfus NS 20
Jumlah: 1500 ml/hari Tpm
Usaha Mengatasi Usaha Mengatasi
kesulitan : Tidakada kesulitan :Tidakada
Pola Eliminasi BAK BAK
BAK : Jumlah, Jumlah :5-7x/hari Jumlah :1-3x/gantipopok
Warna, Bau, Warna :kuning Warna :kuning
Masalah, Cara Bau : - Bau :
Mengatasi. Terakhir jam: - Terakhir jam: 19.00
Masalah :tidakada Masalah :tidakada

BAB BAB
BAB : Jumlah, Jumlah : 1-2x/hari Jumlah :belum BAB
Warna, Bau, (tergantungmakan) Px terpasangpopok
Konsistensi, Konsistensi: normal Masalah :tidakada
Masalah, Cara Warna :kuning Usaha
Mengatasi. Bau : - mengatasi :tidakada
Terakhir jam: 08.00
(sebelumberangkatke RS,
08/9/2021)
Px terpasangpopok
Masalah :tidakada
Usaha mengatasi :tidakada

Pola Istirahat Tidur Terakhirtidur: 20.00 Terakhirtidur: -


Jumlah/Waktu Px tidakseringtidurmalam Ganguantidur :tidakbisati
Gangguan Tidur Ganguantidur : dur
Upaya Mengatasi px seringtidakbisatidur Seringterbangunsetiap 2
gangguan tidur px seringterbangun jamsekali (pukul 11.00,
Apakah mudah 03.00. dan 05.00)
terbanguan Px tidurpukul20.00
Jika terbangun Seringterbangunkarenam
berapa menit bisa erasakannyeritungkaiba
tertidur lagi wah
Hal-hal yang
mempermudah
tidur
Hal-hal yang
mempermudah
bangun

Pola Kebersihan Diri Mandi :diseka 2x1/hari Mandi :tidakdilakukan


(PH)
Frekuensi mandi Gosokgigi : 1x/hari Wajah, tangan dan
Frekuensi Mencuci Cucirambut :5x/hari kaki :diseka 1x/2hari
rambut Kuku : 1x/minggu Gosokgigi :belumselama
Frekuensi Gosok gigi di RS
Keadaan kuku Cucirambut :belumselam
Melakukan mandiri/ a di RS
dibantu Kuku :tampakbersih dan
ujungjaritidaktajam

Aktivitas Lain Px bekerjasebagaipenjahit Px bedrest


Aktivitas apa yang Px seringikutPKK 1x/2
dilakukan klien minggu
untuk mengisi Px
waktu luang ? setiapharijalansekitarruma
hnya dan
kelurahanmenjelangpagihi
nggasianghari

2. Riwayat Psikologi
Px terkadangmerasajenuhjikaharusberobatsetiapsebulansekali, dan
tidakbolehmakansemuamakanan
3. Riwayat Sosial
Px seringikutPKK, mempunyaihubungannyabaikdengantetangga.
4. Riwayat Spiritual
Px terkadangseringibadah 5 waktu

VI. KONSEP DIRI


A. Gambaran diri :
B. Identitas diri :px bekerjaseorangpenjahitsejaksetelahmenikah
C. Peran :sebagaiistri, ibudari 2 anak dan nenekdari 5 cucu
D. Ideal diri :
E. Harga diri :

VII. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 30/8/2021)


A. Keadaan Umum
Lemah , GCS :456, tubuhlemah
B. Pemeriksaan Fisik
PemeriksaanTanda-tanda Vital
SAAT SEBELUM SAKIT SAAT PENGKAJIAN
Tekanandarah : 130/70 mmHg Tekanandarah : 130/70 mmHg
SpO²: 99% SpO²: 97%
RR: 22x/menit RR: 22x/menit
Nadi: 101x/menit Nadi: 100x/menit
Suhu : 36,2℃ Suhu :36,2℃
GDS : 305
C. Pemeriksaan Wajah
1) Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata( + / - ), Kelopak mata/palpebra
oedem ( + / - ), ptosis/dalam kondisi tidak sadar mata tetap membuka
( + / - ), peradangan ( + / - ), luka( + / - ), benjolan ( + / - ), Bulu mata
rontok atau tidak, Konjunctiva (anemis / an anemis),sclera
(ikterus/an icterus), perubahan warna ( + / - ), Warna iris (hitam,
hijau, biru), Reaksi pupil terhadap cahaya (miosis/midriasis), Pupil
(isokor / an isokor)
2) Hidung
INSPEKSI DAN PALPASI :
bentuk tulang hidung(simetris/ asimetris),posisi septum nasi ( + / - ),
meatus : perdarahan ( + / - ), Kotoran ( + / - ), Pembengkakan ( + / - ),
pembesaran / polip ( + / - ), menggunakan Oksigen: tidak
3) Mulut
INSPEKSI DAN PALPASI :
Bibir : warna bibir, lesi ( + / - ), Bibir pecah (+ / - ), Amati gigi ,gusi, dan
lidah : Caries ( + / - ), Kotoran (+/- ), Gigi palsu (+ / - ), Warna lidah,
Perdarahan (+ / - )
Amati orofaring atau rongga mulut : Bau mulut, Benda asing : ( ada /
tidak )
Keluhanlainnya: mulutkering, px berbicaradenganterbata - bata
4) Telinga
INSPEKSI DAN PALPASI :
Bagian telinga luar: Bentuk dan ukuran (simetris/ asimetris), lesi ( + /
- ), nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + / - ), penumpukan serumen ( + /
- ).
Keluhan lain:px terkadangmendengarsuarasamarsamar
D. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
1) Kepala
INSPEKSI :
Bentuk kepala (dolicephalus/lonjong, Brakhiocephalus/ bulat),
kesimetrisan (+/- ). Hidrochepalus ( + / - ), Luka ( + / - ), darah ( +/-),
Trepanasi ( + / - ).
PALPASI :
Nyeri tekan ( + / - )
2) Leher
INSPEKSI :
Bentuk leher (simetris atau asimetris), peradangan ( + / - ), jaringan
parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa ( + / - )
PALPASI :
pembesaran kelenjar limfe ( + / - ), pembesaran kelenjar tiroid ( + / - ),
posisi trakea (simetris/tidak simetris), pembesaran Vena jugularis ( +
/-)
Keluhan lain:tidakada
E. Pemeriksaan Thoraks/Dada
1) Pemeriksaan Paru
INSPEKSI
Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest / Barrel
chest),
Bentuk dada (simetris/ asimetris)
keadaan kulit ?(normal/ tidak)
Retrasksi otot bantu pernafasan : ( + / - ), Retraksi dada ( + / - ),
Pola nafas : (Eupnea/ Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes /
Biot’s / Kusmaul)
Amati : cianosis ( + / - ),(batuk = + / - ,produktif / kering / darah ).
PALPASI
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri
teraba (sama / tidak sama)
PERKUSI
Area paru : ( sonor/ Hipersonor / dullnes )
AUSKULTASI
Suara nafas Area Vesikuler : ( bersih/ halus / kasar )
Suara tambahan Terdengar : ( + / - ),Rales ( + / - ), Ronchi ( + / - ),
Wheezing ( + / - ), Pleural fricion rub ( + / - ), bunyi tambahan lain
tidakada
Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : tidakada
Keluhan lain terkait dengan paru: tidakada
2) Pemeriksaan Jantung
AUSKULTASI
BJ I terdengar (tunggal / ganda), (keras/ lemah), (reguler/ irreguler)
BJ II terdengar (tunggal/ ganda), (keras/ lemah), (reguler/ irreguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm (+ / -),Murmur
(+ / - )
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidakada
F. Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar ), Massa/Benjolan (+/- ),
Kesimetrisan ( + / - ),
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltic usus 15x/menit ( N = 5 – 35 x/menit,Borborygmi
(+/-)
PALPASI
Palpasi Hepar : diskripsikan :Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + /
- ),perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / berbenjol-benjol),
tepi hepar (tumpul / tajam)
Palpasi Lien : tidakadapembesaran
Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc.
Burney. nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar
kontralateral ( + / - ).
Palpasi Ginjal : Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( + / - ), pembesaran
( + / - ).(N = ginjal tidak teraba).
PERKUSI
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani.
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Abdomen : px
terkadangmerasakannyeriperut dan mual
G. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Genetalia Wanita
INSPEKSI
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ), keputihan ( + /
- ), peradangan ( + / - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( + / - )
Keluhan lain:tidakada
H. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
INSPEKSI DAN PALPASI:
Lesi pada kulit punggung( + / -),kelainan bentuk tulang belakang( + /
- ), deformitas pada tulang belakang( + / - ), fraktur ( + / - ), nyeri
tekan( + / - ).
Keluhan lain:tidakada
I. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
INSPEKSI
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -),
fraktur (+ /-), kebersihan luka(bersih / kotor), terpasang Gib ( + / - ),
PALPASI
Oedem : ( + / - ),
Lakukan uji kekuatan otot : 5 5
5 5

Pergerakan: (bebas /terbatas)


Keluhan lain:tidakada
J. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan
Uji ketajaman pendengaran :
Tes bisik, Dengan arloji, Uji weber :seimbang / lateralisasi kanan /
lateralisasi kiri, Uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah / sama
dibanding dengan hantaran udara, Uji swabach : memanjang /
memendek / sama
Uji Ketajaman Penciuman dengan menggunakan rangsang bau-
bauan.
Pemeriksaan tenggorokan: nyeri telan ( +/ - ).
Keluhan lain:px tidakadamasalahpendengaran dan penglihatan
Pemeriksaan Fungsi Neurologis
- Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
- Menilai respon membuka mata 4
- Menilai respon Verbal 5
- Menilai respon motorik 6
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : (Compos
Mentis/ Apatis / Somnolen / Delirium / Sporo coma / Coma)
- Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), mual –muntah
( + / -) kejang ( + / -) penurunan tingkat kesadaran ( + / -)
- Memeriksa fungsi motoric
Ukuran otot (simetris / asimetris), gerakan-gerakan yang tidak
disadari oleh klien ( + / -)
Keluhan lain yang terkait dengan Neurologis :tidakada
K. Pemeriksaan Kulit/Integument
1) Integument/Kulit
INSPEKSI :
Lesi ( + / - ), Jaringan parut ( + / - ), Warna kulit: putih langsat, Bila
ada luka bakar: ( + / - ), lokasi: telapak kaki atas dan bawah( + / - ),
luas: lukahampirmengenaitulang, cyanotik ( + / -)
PALPASI :
Tekstur (halus/ kasar ), Turgor/Kelenturan(baik/jelek ), Lemak
subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan ( + / - ) pada daerah mana?+ -
2) Identifikasi luka / lesi pada kulit
- Tipe Primer : Makula ( + / - ), Papula ( + / - ) Nodule ( + / - ) Vesikula
(+/-)
- Tipe Sekunder : Pustula (+/-), Ulkus (+/-), Crusta (+/-), Exsoriasi
(+/-), Scar (+/-), Lichenifikasi ( + / - )
Kelainan- kelainan pada kulit : Hiperpigmentasi (+/-), Tatto (+ /- ).
Keluhanlainnya :tampakkerusakanjaringan yang disertaibula dan
jaringannekrotisberwarnahitam
3) Pemeriksaan Rambut
INSPEKSI DAN PALPASI :
Penyebaran (merata / tidak), Bau ( + / - ),rontok ( + / - ), warna
(hitam/coklat).
4) Pemeriksaan Kuku
INSPEKSI DAN PALPASI :
warna, bentuk(simetris/an simetris), dan kebersihan
kuku(bersih/kotor), CRT kembali dalam (<2 detik/ <2 detik)
Keluhan lain:kuku tampaktidakpanjang

L. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik (tanggal 30/8/2021)


DARAH LENGKAP
Leukosit : 23.210 ( N : 3.500 – 10.000 / µL ) ↑
Eritrosit : 253.000 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL ) ↓
Trombosit : 728,000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL ) ↑
Haemoglobin : 6.3 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl ) ↓
Haematokrit : 19.0 ( N : 35.0 – 50 gr / dl ) ↓
MCV : 75.1 ( N : 80,0 – 93,0fl ) ↓
MCH : 24.9 ( N : 27,0 - 31,0pg) ↓
MCHC : 33.2 ( N : 32,0 –36,0g/dl)
HitungEosinofil : 0.2 ( N : 0-4%)
HitungBasofil : 0.2 ( N : 0-1 % )
HitungNeutrofil : 84.6 ( N : 51 - 67 % ) ↑
HitungLimfosit : 7.2 ( N : 25 - 33 % ) ↓
HitungMonosit : 7.8 (N: 2-5%) ↑
LajuEndapdarah (LED: 95 ( N : 0 – 20 mm/jam ) ↑
NeutrofilLimfosit Ratio (NLR): 11.75 ( N : 3.13 % ) ↑

Swab Test Antigen (Rapid) Negatif

M. Pemeriksaan Lab Lain:

N. Pemeriksaan Radiologi, (dilakukan pada Senin, 6/9/2021)pukul


23.20
1) Pemeriksaanfotorontgenpedis AP + Oblique S
denganhasilnyamenunjukkan
Tampakosteolitik proses pada os metatarsal digiti 1-5
Tampak gangrene pada soft tissue
Kesimpulan :Osteomylitis.
2) Pemeriksaanfotorontgen
Cor :Ventrikel sinistra membesar
Pulmo : Broncho vascular pattern meningkat
Taktampak infiltrate dan kedua sinus normal
Kesimpulan : LVH dengan bronchitis kronis

VII. TINDAKAN DAN TERAPI


PemberianMedikasi
Inj. Ceftriaxone secara IV = 2x1 g (antibiotic)
Inj. Ondancentronsecara IV = 1x 4 mg (mual dan muntah)
Inj. Antrainsecara IV = 3x1 (antinyeri)
Inj. Dexketoprofensecara IV = 1x 1 (antinyeriringan)
Inj. Ranitidine secara IV = 2x50 mg (mengobatiasamlambung)
Inj. Obatinsulin : Lantus = 10 U secara SC (hanyadilakukan 1x
pemberianselama di RS)
Infus NS 20 Tpm
Transfusi PCR 2 labu/ pre mdikasi
TTD PERAWAT

( Laras Setyowati )
B. Analisa Data

ANALISA DATA PASIENNy. S (61 Th) DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT

MASALAH
DATA(Tanda mayor & minor) PENYEBAB KEPERAWAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
AN

Ds: Ketidakstabilanglukosadarah
Px mengeluhtubuhnyalemah Gangguantolerans (D.0027)
Keluarga px mengatakanmulutnyakering Ketidakstabila
iglukosadarah (px b.dgangguantoleransiglukosadarah
Keluarga px mengatakanrutinberobat nglukosadara
1x/bulandenganGDScenderung= ±200-300mg/dl mengalamihipergl (px hiperglikemi) d.d px
h(D.0027)
ikemi) mengeluhmulutnyakering dan
Do: lemas)
GDS = 301 mg/dl (peningkatan gula darah)
Do: Agenpencederafisi Nyeri akut Nyeri akut (D.0077)
Px mengatakannyeri pada telapak kaki atas dan ologis (iskemia = (D.0077) b.dAgenpencederafisiologis
bawah px (iskemia = px
P=
mengalamihipergl mengalamihiperglikemia) d.d px
Q= tajam
R= tungkaibawah ikemia) mengeluhnyeri pada telapak
S= 5 (sedang) kakiatas dan bawah
T= hulangtimbul

Ds:
Wajahtampakmeringissaatnyerimuncul
Tampak px menggerakkan kaki hati - hati (waspada)
Px seringterbangunmalamharisetiap 2 jam
Px tidakbisatidur
Tampak lama menjawabsaatditanyaperawat
N= 100x/menit
TD= 130/70 mmHg
Ds:
Px mengeluhnyeritelapak kaki atas dan bawah Gangguanintegritaskulit / jaringan
Neuropatiperifer
Gangguaninte (D.0129) b.dneuropatiperifer (px
(px dengan DM
Do: gritaskulit/ dengan DM sejak 2 tahun yang lalu
Tampakrusaknyajaringanpada telapak kaki atas dan sejak 2 tahun yang
jaringan dan hiperglikemi)
bawahdisertaibula lalu dan
(D.0129) d.dterdapatnyeri dan luka pada
Px merasakannyeri hiperglikemi)
telapak kaki atas dan bawah
Luka tampakkemerahan
Tampakjaringannekrotisberwarnahitam
sdfghjklDs:
Px mengatakan 1 bulanmerasakannyeri
Keluarga px mengatakanselama 1 Penyakitkronis Resikoinfeksi(D.0142)
bulandiobatisendiridengan Ns b.dPenyakitkronis (px dengan DM
(px dengan DM
Resikoinfeksi( sejak 2 tahun yang lalu dan
Do: sejak 2 tahun yang
D.0142) hiperglikemi) d.dlukapada telapak
Tampakluka pada telapak kaki atasdan bawah lalu dan kaki atasbawah
Tampakjaringannekrotis hiperglikemi)
GDS= 301 mg/dl (mengalamipeningkatan)
Leukosit: 23.210 (mengalamipeningkatan)
Eritrosit: 253.000 (mengalamipenurunan)
Ds: Kurang Defisitpenget Defisitpengetahuan (D. 0111)
Keluarga px mengatakanrutinberobat 1x/bulan GDS=
200-300 mg/dl
Keluarga px
mengatakanteraturminumobatglibenclamide terpaparinformasi
b.dkurangterpaparinformasi (px
Px mengatakanhanyatahupantanganmakanan (px hanya tau ahuan (D.
Px mengatakantidaktahujadwaldiitmakanan yang hanya tau patanganmakanan DM)
patanganmakanan 0111)
benar d.d GDS 310 mg/dl (hiperglikemi)
DM)
Do:
Px tampakbingungmenjawabsaatditanyaperawat

C. Diagnosa Keperawatan (SDKI)


Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas:
1. Ketidakstabilan glukosa darah (D.0027) b.d Gangguan toleransi glukosa darah (px mengalamihiperglikemi) d.d px
mengeluh mulutnya kering dan lemas)
2. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis (iskemia = px mengalami hiperglikemia) d.d px mengeluh nyeri
padatelapak kaki atas dan bawah
3. Gangguan integritas kulit / jaringan (D.0129) b.d neuropati perifer (px dengan DM sejak 2 tahun yang lalu dan
hiperglikemi) d.d terdapat nyeri dan luka pada telapak kaki atas dan bawah
4. Resiko infeksi (D.0142) b.d Penyakit kronis (px dengan DM sejak 2 tahun yang lalu dan hiperglikemi) d.d luka pada
telapak kaki atas dan bawah
5. Defisit pengetahuan (D. 0111) b.d kurang terpapar informasi (px hanya tau patangan makanan DM) d.d GDS = GDS
310 mg/dl (hiperglikemi)
D. Luaran Keperawatan (SLKI) dan Intervensi Keperawatan (SIKI)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S (61 Th) DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT

Diagnosa LUARAN INTERVENSI Hari/ Hari/


No Keperaw Tgl Implementasi Tgl Evaluasi
atan (SLKI) (SIKI)

1. Ketidakst Setelah Manajemen Selasa, -Px mengalamiluka pada Selasa, S : Px


abilangluk dilakukantindaHiperglikemia 7/9/ telapak kaki atas dan 7/9/ mengatakanlemassediki
osadarah kankeperawata (1.03115) 2021 bawah (setiapadamasalah 2021 tberkurang dan
Observasi
(D.0027) nselama3x24 pada Kesehatan tidakpusing
- Identifikasi 18.00 19.00
b.dGangg jam, kemungkinan akanberpengaruh pada
O=
uantolera makakestabilan penyebab gula darahpenderita)
nsiglukos kadarlukosadar hiperglikemia -GDS= 301 mg/dl 1. Pusingmenurun, px
adarah ahmeningkatde - Identifikasi situasi yang -Px pusing, mual, tidakpusing
(ox ngankriteriaha menyebabkan mulutkering, 2. Lelah/lesumenurun,
hiperglike sil : kebutuhan insulin tubuhnyalemas lemasmulaiberkurang
meningkat (mis,
mi) d.d px -Intake cairaninfus + 3. Mulutkeringmenurun,
1. Pusingmenur penyakit kambuhan)
mengeluh - Monitor kadar glukosa makanan+ air minum = mulutkeringmulaiber
un
mulutnya darah, jika perlu 1000 + 4500+ 500 = kurang
2. Lelah/
keringdan - Monitor tanda dan 6000/24 jam 4. Kadar
lesumenurun
lemas) gejala hiperglikemia -TD= 130/70, N= glukosadalamdarahm
mulutkering (mis. poliuria, 100x/menit, S= 36,2℃ ulaimembaik, GDS=
menurun polidipsia, polifagia, -Beritahukan px
3. Kadar kelemahan, malaise, bolehmelakukanolah raga 301 mg/dl
glukosadalam pandangan kabur, sakit ringan di rumahjika gula
A=
darahmembai kepala) darah<250 mg/dl
- Monitor intake dan (seperijalankaki , senam masalahtertasisebagian
k
output cairan ringan)
- Monitor keton urin, -Px teraturberobat dan P=
kadar analisa gas periksa gula darahsetiap 1 lanjutkanintervensiman
darah, elektrolit, bulansekali agemenhiperglikemide
tekanan darah -Px patuhmeminumobat nganpemantauan TTV
ortostatik danfrekuensi OAD glibenlamide di dan cairan, medikasi
nadi Terapeutik rumah pada px
- Berikan asupan cairan -Px diberikancairan NS, 20
oral Tpm
- Konsultasi dengan
medis jika tanda dan S : Px
gejala hiperglikemia mengatakanlemassediki
Rabu,
tetap adamemburuk tberkurang dan
- Fasilitasi ambulasi jika 8/9/
tidakpusing
ada hipotensi 2021
ortostatik O=
19.00
Edukasi 1. Pusingmenurun, px
- Anjurkan menghindari tidakpusing
olahraga saat kadar 2. Lelah/lesumenurun,
glukosa darah lebih lemasmulaiberkurang
dart 250 mg/dL 3. Mulutkeringmenurun,
- Anjurkan monitor mulutkeringmulaiber
kadar glukosa darah
secara mandiri
Anjurkan kepatuhan kurang
terhadap diet dan 4. Kadar
olahraga glukosadalamdarahm
- Ajarkan indikasi dan
ulaimembaik, GD1=
pentingnya pengujian
keton urine, jika perlu 94 mg/dl GD2 = 139
- Ajarkan pengelolaan mg/dl
diabetes (mis.
A= masalahmulaitertasi
penggunaan insulin,
obat oral, monitor P=
asupancairan lanjutkanintervensiman
penggantian
agemen
karbohidrat, dan
bantuan profesional
kesehatan)
S : Px
Kolaborasi mengatakanlemassediki
- Kolaborasi pemberian tberkurang dan
insulin, jika perlu tidakpusing
- Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu O=
- Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu. 1. Pusingmenurun, px
Kamis,
tidakpusing
9/9/
2. Lelah/lesumenurun,
2021
lemasmulaiberkurang
10.00 3. Mulutkeringmenurun,
mulut px tidakkering
4. Kadar
glukosadalamdarahcu
kupmembaik, GD1=
125 mg/dl

A= masalahtertasi

P =
lanjutkanintervensiman
agemenhiperglikemide
nganpemantauan TTV
dan cairan, medikasi
pada px.

2. Nyeri akut Setelah Manajemen Nyeri Selasa, - Nyeri pada telapak kaki Selasa, S= px
(D.0077) dilakukaninter (I.08238) 7/9/ atas dan bawah, durasi 7/9/ mengataknnyerisedikit
b.dAgenp vensiselama2 x Observasi 2021 nyeri memanjang, kualitas 2021 berkurang
- Identifikasi lokasi, nyeri tajam, intensitas
encederaf 24 tingkatnyeri
karakteristik, durasi, 18.00 nyeri hilang timbul 19.00 O=
isiologis (L08066) frekuensi, kualitas, - skala nyeri 5 (sedang)
(iskemia = menurundenga intensitas nyeri - Nyeri bertambah jika 1. Keluhannyerimenuru
px nkriteriahasil :- Identifikasi skala nyeri dibuat gerak ataupun n, px
mengalam - Identifikasi faktor yang tidak mengeluhnyerimulaib
1. Keluhannyer memperberat dan - Beritahukan px perlu
ihiperglik erkurang
imenurun memperingan nyeri beristirahat dan usahakan
emia) d.d 2. Kesulitantidurmenuru
2. Kesulitantid - Monitor keberhasilan dapat tidur malam untuk
px n, px
terapi komplementer mengatasi nyeri dan px
mengeluh
nyeri urmenurun yang diberi akan lebih cepat sembuh bisatidurnyenyak
pada 3. Mualmenur - beritahukan penyebab 3. Mualmenurun, px
tungkaiba un Terapeutik nyeri telapak kaki atas dan tidakmerasamual
- Berikan terapi bawah terjadi karena px
wah 4. Nafsumakan 4. Nafsumakanmenurun,
nonfarmakologi untuk yang terlalu sering
menurun mengurangi rasa nyeri berjalan kaki padahal mulaimakansetengah
- Fasilitasi istirahat dan kakinya sudah melepuh, porsidiitmakananRu
tidur keadaan ini diperburuk mahSakit
- Pertimbangkan jenis karena px sebelumnya
dan sumber nyeri penderita DM yang sangat A= masalahteratasi
dalam pemeliharaan rentan terkena luka dan Sebagian
strategi meredakan butuh penyembuhan lama
P= lanjutkanintervensi
nyeri beritahukan dan ajarkan
managementnyerideng
bahwa relaksasi nafas
Edukasi anteknikrelaksasinafas
dalam, penggunaan aroma
- Jelaskan penyebab, dalam dan aroma
therapy untuk mengatasi
periode dan pemicu therapy
nyeri nyeri
- Jelaskan strategi
pereda nyeri Rabu,
S= px
- Ajarkan teknik 8/9/
nonfarmakologis untuk mengataknnyericukupb
2021
mengurangi rasa nyeri erkurang,
19.00 namunmalamtidakbisat
Kolaborasi idur
Kolaborasi pemberian
analgetik O=

1. Keluhannyerimenuru
n, px
mengeluhnyerimulaib
erkurang
2. Kesulitantidurmenuru
n, px tidakbisatidur
3. Mualmenurun, px
tidakmerasamual
4. Nafsumakanmenurun,
mulaimakansetengah
porsidiitmakananRu
mahSakit

A=
masalahkembalibelumt
eratasi

P= lanjutkanintervensi
managementnyerideng
anteknikrelaksasinafas
dalam

3. Gangguan Setelah PerawatanIntegritasK Selasa, -Px Selasa, S= px


integritas dilakukaninter ulit (1.11353) 7/9/ merasakansetelahberjalan 7/9/ mengataknnyerisedikit
kulit / vensiselama3 x Observasi 2021 kaki 2021 berkurang
- Identifikasipenyebabga
jaringan 24 jam, pagihinggasiangkakinyake
ngguanintegritaskulit 18.00 18.00 O=
(D.0129) integritaskulit (mis. panasan dan melepuh
b.dNeuro dan -Px tetapmelanjutkanjalan 1. Kerusakanjaringanbel
patiperife jaringan( L.141 perubahansirkulasi, kaki (tanpa di rasakan) ummenurun,
r (px 25) perubat status nutrisi, setippagihinggasiangsela lukamasihtampakdala
dengan meningkatdeng penurunankelembaban ma 1,5 bulan m
,
DM sejak ankriteriahasil : -Beritahukan px 2. Kerusakanlapisankuli
suhulingkunganekstre
2 tahun m, untukmeminum air yang tbelummenurun,
1. Kerusakanjari
yang lalu penurunanmobilisasi cukup kulitbelummenunjukk
nganmenurun
dan -Beritahukanuntukmening anperbaikan
2. Kerusakanlap
hiperglike Terapeutik katkanasupannutrisimesk 3. Nyeri
isankulitmen - Ubahposisitiap 2 jam
mi) ipunsedikit – sedikit menurunnyerisedikit
urun jikatirah baring
d.dterdap -Beritahukan menu berkurang
3. Nyeri - Lakukanpemijatan
atnyeri sayurnyasebaiknyadihabi 4. Kemerahanbelummen
menurun pada area
dan luka penonjolantulang, skan urun,
4. Kemerahanm
pada jikaperlu masihterlihatkemerah
enurun
telapak - Bersihkan perineal an
5. Nektrotismen
kaki atas dengan air hangat, 5. Nektrotisbelummenur
urun terutamaselamaperiod
dan un,
tungkaiba ediare masihterdapatnekroti
- Gunakanprodukberbah
wah s
anpetroliumatauminya
k pada kulitkering A=
- Gunakanprodukberbah masalahbelumteratasi
anringan/alamidan
hipoalergik pada P=
kulitsensitif lanjutkanintervensipera
- Hindariprodukberbaha watanintegritaskulitden
ndasaralkohol pada
kulitkering ganmeningkatakanasup
anmakan ,minum dan
Edukasi sayur
- Anjurkanmenggunakan Rabu,
pelembab (mis. lotion, 8/9/ S= px
serum) 2021 mengataknnyericukupb
- Anjurkanminum air erkurang ,namunmalam
yang cukup 19.00
tidakbisatidur
- Anjurkanmeningkatkan
asupannutrisi O=
- Anjurkanmeningkatkan
asupanbuah dan sayur 1. Kerusakanjaringanm
- Anjurkanmenghindarit ulaimenurun,
erpaparsuhuekstrem lukamasihtampakdal
- Anjurkanmenggunakan amnamunsedikitber
tabirsurya SPF minimal sih
30 saatberada di
2. Kerusakanlapisankul
luarrumah
- Anjurkan mandi dan itbelummenurun,
menggunakansabunsec kulitmasihdibalutde
ukupnya nganunderpath
3. Nyeri
menurunnyerisediki
tberkurang
4. Kemerahanmulaime
nurun,
terlihatkemerahanb
ercampurmerahmud
a
5. Nektrotisbelummen
urun,
masihterdapatnekro
tis

A=
masalahbelumteratasi

P=
lanjutkanintervensipera
watanintegritaskulitden
ganmeningkatakanasup
anmakan ,minum dan
sayur

4. Resikoinf Setelah Perawatan Luka Selasa, -Luas lukacukuplebar dan Selasa, S= px


eksi(D.01 dilakukantinda (1.14564) 7/9/ dalamhampirmendekatitu 7/9/ mengeluhnyerinyamula
42) kankeperawata Observasi 2021 lang, berbau, lukanya di 2021 iberkurang
b.dPenyak - Monitor karakteristik
nselama 2 x24 area telapak kai atas dan
itkronis luka (mis, drainase, 18.00 19.00 O=
(px jam, warna, ukuran, bau) bawah
dengan makatingkatinf - Monitor tanda-tanda -Tampakkemerahan, nyeri, 1. Kemerahanbelummen
DM sejak eksi(L.14137) infeksi dan urun,
2 menurundenga kerusakanjaringankulit tampakterlihatmerah
tahunyan Terapeutik
nkriteriahasil : dan nekrotis 2. Nyeri menurun,
g lalu dan - Lepaskan balutan dan -Beritahukan px nyerisedikitberkuran
hiperglike 1. Kemerahanm plester secara perlahan
harusmakanmeskipunsedi
mi) enurun - Cukur rambut di sekitar kit – sedikit agar g
d.dlukapa 2. Nyeri daerah luka, jika perlu lukanyaadaperkembangan
da telapak - Bersihkan dengan 3. Kadar
menurun perbaikanjaringan seldarahputihbelumm
kaki atas cairan NaCl atau
3. Kadar -Beritahukanjikamengalam embaik,23.210
dan pembersih nontoksik,
tungkaiba seldarahputih sesuai kebutuhan ilukaharussegerakepusatp (meningkat)
wah membaik - Bersihkan jaringan elayanan Kesehatan dan 4. Kultur area
4. Kultur area nekrotik sebaiknyatidakdibersihka lukabelummembaik,
luka - Berikan salep yang nsendiritanpaadapetunuj tampakjaringannekro
sesuai ke kulit/lesi, jika tis dan
5. Kadar ukdaritenagakesehatan
perlu tertutuprapatdengank
seldarahmera -Beritahukan px dan assa
- Pasang balutan sesuai
hmembaik keluarga px, karena px 5. Kadar
jenis luka
- Pertahankan teknik mempunyai Riwayat DM, seldarahmerahbelum
steril saat melakukan sangatrentanterkenaberb membaik, (253.000
perawatan luka agaijenisluka (goresan, menurun)
- Ganti balutan sesuai lukabakr) dan
jumlah eksudat dan sulitsembuhsehinggaharu A=
drainase slebihberhatihati agar masalahbelumteratasi
- Jadwalkan perubahan
tidakterjadilukalagi P=
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien Lanjutkanintervensiper
- Berikan diet dengan awatanluka dan
kalori 30-35 meningkatkanasupanm
kkal/kgBB/hari dan akan
protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari Rabu,
- Berikan suplemen 8/9/
vitamin dan mineral S= px
(mis. vitamin A, 2021 mengeluhnyerinyasuda
vitamin C, Zinc. asam hberkurang
amino), sesuai indikasi 19.00
- Berikan terapi TENS O=
(stimulasi saraf
transkutaneous), jika 1. Kemerahanbelummen
perlu. urun,
tampakterlihatmerah
Edukasi bercampurmerahmud
- Jelaskan tanda dan a
gejala infeksi 2. Nyeri menurun,
- Anjurkan
nyerisudahberkurang,
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori tidakmerintih
dan protein 3. Kadar
- Ajarkan prosedur seldarahputihbelumm
perawatan luka secara embaik,23.210
mandiri (meningkat)
Kolaborasi 4. Kultur area
- Kolaborasi prosedur lukasedikitmembaik,
debridement (mis. tampaklukasudah di
enzimatik, biologis, balut
mekanis, autolitik), jika denganunderpathsaja
perlu 5. Kadar
- Kolaborasi pemberian
seldarahmerahbelum
antibiotik, jika perlu
membaik, (253.000
menurun)
A=
masalahbelumteratasi

P=
Lanjutkanintervensiper
awatanluka dan
meningkatkanasupanm
akan

5. Defisitpen Setelah Intervensi utama Selasa, -Px tampak siap dan Selasa, S= Keluarga px
getahuan dilakukaninter 7/9/ tenangmenerima 7/9/ mengatakansedikitmen
- Edukasi Kesehatan informasi
(D. 0111) vensiselama2 x (1.12383) 2021 2021 getinamunditanyabelu
-Kontrak waktu untuk
b.dkurang 24 jam, Observasi mbisamenjelaskan
18.00 edukasi manajemen 19.00
terpapari tingkatpengeta penyakit DM dilakukan 15
-Identifikasi kesiapan O=
nformasi huan (L.12111) sebelumtindakan
dan kemampuan
(px hanya membaikdenga menerima informasi -Beritahukan pada px dan 1. Perilakusesuaianjuran
tau nkriteriahasil : -Identifikasi faktor- keluarga px untuk belummeningkat, px
patangan faktor yang dapat menanyakan jika ada yang dan
1. Perilakusesua kurang dimengerti
makanan meningkatkan dan keluargamengertinam
ianjutanmeni menurunkan perilaku -Beritahukan bahwa
DM) d.d unbelumfaham
ngkat hidup bersih dan sehat penyakit DM ditandai
GDS – adanya peningkatan kadar 2. Pertanyaantentangma
2. Pertanyaante
200-300 glukosa dalam darah yang salah yang
ntangmasalah
mg/dl Terapeutik akan mengakibatkan dihadapimenurun,
yang
ataucende tubuh akan lemas dan keluarga px
dihadapimen -Sediakan materi dan pusing yang dapat
rungtinggi media pendidikan fahamlukanyadisebab
urun mempengaruhi kesehatan
kesehatan kanhiperglikemi dan
3. Presepsi yang -Beritahukan dan ajarkan
keliruterhada -Jadwalkan pendidikan hand hygiene (cuci diperburukdenganko
pmasalahmen kesehatan sesuai tangan) sebelum dan ndisi px yang sudah
urun kesepakatan setelah makan / lama menderita DM
-Berikan kesempatan beraktivitas
3. Presepsi yang
untuk bertanya -Beritahukanapasajatandat
andatandahiperglikemia keliruterhadapmasala
(mulutkering, haus dan hmenurun, keluarga
Edukasi laparterusmenerus, px
-Jekaskan faktor risiko pusing, sakitperut, dan mulaifahamapabilaha
yang dapat harussegeradibawakepela sil GDS
mempengaruhi yanankesehatanuntukme tinggiharusmenanyak
kesehatan meriksa gula darahnya)
anlebihlanjutterkaitpe
-Ajarkan perilaku hidup rubahanmanagemenp
bersih dan sehat;
enyakitnyakepelayana
-Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk nkesehatan
meningkatkan perilaku A= masalahteratasi
hidup bersih dan sehat Intervensi Pendukung
Sebagian
Edukasi Diet
Intervensi Pendukung P=
- Px dengan keadaan baik
lanjutkanintervensiuta
Edukasi Diet dan mampu menerima
informasi maedukasikesehatan
(1.12369) (tanda - tanda dan
-Px tau bahwa mempunyai
Observasi penyakit DM dan tindakansaat px
telahmenjalanpengobatan mengalamihiperglikemi
-Identifikasi secarateratur
kemampuan pasien a) dan
-Pola makan px saat ini : px
dan keluarga intervensipendukungde
mulai tau untuk diit DM
menerima informasi sesuaijadwal dan nganedukasi diet
-Identifikasi tingkat pengaturan makan (makansesuaijadwalda
pengetahuan saat ini selingan setelah 2 jam n sesuaipoladiit
-Identifikasi kebiasaan makan utama.
(makanselingansetelah
pola makan saat ini dan -Pola makan px masa lalu
masa lalu memakan semua 2 jam makanutama)
-Identifikasi persepsi makanansekaligus sertaberolahragadenga
pasien dan keluarga -Kontrak waktu untuk n GDS<200 mg/dl
tentang diet yang edukasi untuk diit
diprogramkan makanan DM (15 Rabu, S= Keluarga px
-Identifikasi menitsebelumtindakan) mengatakanmulaifaha
8/9/
keterbatasan finansial -Beritahukan pada px dan m dan
2021
untuk meyediakan keluarga px untuk dapatmenyebutkanmes
makanan menanyakan jika ada yang 19.00 kitidaksemua
kurang dimengerti
-Beritahukan jika px patuh O=
-Terapeutik pada diit yang dianjurkan
-Persiapkan materi, tubuh px akan lebih sehat 1. Perilakusesuaianjuran
media dan alat peraga dan dapat beraktivitas mulaimeningkat,
-Jadwalkan waktu yang seperti yang lain keluarga px 3-5
tepat untuk -Beritahukanbahwa px haltanda dan
memberikan boleh makan makanan
pendidikan kesehatan tindakansaat px
yang sedikit atau tidak hiperglikemi
-Berikan kesempatan mengandung gula
pasien dan keluarga 2. Pertanyaantentangma
sesuaijadwal dan
bertanya tidaksekaligus salah yang
-Sediakan rencana -Berikan dan ajarkan posisi dihadapimenurun,
makan tertulis, jika setengah duduk (pada keluarga px
perlu sudu 30-45 derajat) dan fahamlukanyadisebab
menopang bagian kepala kanhiperglikemi dan
dan bahu menggunakan diperburukdenganko
Edukasi bantal, lalu bagian lutut ndisi px yang sudah
-Jelaskan tujuan ditekuk dan ditopang
lama menderita DM
kepatuhan diet dengan bantal, dan
bantalan kaki harus 3. Presepsi yang
terhadap kesehatan
dipertahankan pada keliruterhadapmasala
-Informasikan makanan
yang diperbolehkan posisinya selama 20-30 hmenurun, keluarga
dan dilarang menit setelah makan px
-Informasikan -Beritahukan px mulaifahamapabilaha
kemungkinan interaksi bolehmelakukanolah raga sil GDS
obat dan makanan, jika ringanjika gula darah<250
tinggiharusmenanyak
perlu mg/dl (seperijalankaki ,
senam ringan) anlebihlanjutterkaitpe
-Anjurkan
-Beritahukan pada rubahanmanagemenp
mempertahankan
posisi semi Fowler (30- keluarga dan px enyakitnyakepelayana
45 derajat) 20-30 harusmenjagaseluruhangg nkesehatan
menit setelah makan otatubuhuntuktidakmeng
alamiluka, baikitugoresan, A= masalahteratasi
-Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai air panas, ataupun yang
P=
dengan diet yang lainnya
lanjutkanintervensiuta
diprogramkan
-Anjurkan melakukan maedukasikesehatan
olahraga sesuai (tanda - tanda dan
toleransi tindakansaat px
-Ajarkan cara membaca mengalamihiperglikemi
label dan memilih a) dan
makanan yang sesuai intervensipendukungde
-Ajarkan cara nganedukasi diet
merencanakan (makansesuaijadwal
makanan yang sesuai dan sesuaipoladiit
program
(makanselingansetelah
-Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai 2 jam makanutama)
dengan diet, jika perlu sertaberolahragadenga
n GDS<200 mg/dl

Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi dan
sertakan keluarga, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai