LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S (61 TH)
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT
DI RUANG MAWAR RS UMM KOTA MALANG
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH :
(LARAS SETYOWATI)
(202020461011100)
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK 9 (SEMBILAN)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN 5
A. Definisi 5
C. Epidemologi 5
D. Klasifikasi 6
E. Tanda dan Gejala 6
F. Patofisologi dan Pathway 6
G. Pemeriksaan Penunjang 8
H. Penatalaksanaan 9
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 10
J. Diagnosa Keperawatan 12
K. Luaran Keperawatan dan Intervensi Keperawatan 13
Daftar Pustaka (Sumber Reference) 19
BAB II. ASUHAN KEPERAWATAN 20
A. Pengkajian (Focus Assesement) 20
B. Analisa Data 1
C. Diagnosa Keperawatan (SDKI) 2
D. Luaran Keperawatan (SLKI) dan Intervensi Keperawatan (SIKI) 3
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik herediter yang
dijumpai dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh. Dimana adanya gangguan primer
yang terletak pada metabolisme karbohidrat dan biasanya disertai adanya
gangguan metabolisme lemak dan protein.
B. Etiologi
Penyebab diabetic foot, diantaranya:
1. Adanya hiperglikemia (gula darah yang cenderung tinggi)
Bermula adanya hiperglikemia (gula darah yang terus mengalami
peningkatan) yang nantinya dapat mengalami neuropati. Dalaan
keadaan ini, seseorang akan mengalami banyak perubahan baik pada
kulit , otot kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi
tekanan pada telapak kaki. Hal ini akan mempermudah terjadinya
ulkus atau kaki diabetiik.
2. Terjadi luka kecelakaan
3. Trauma sepatu
4. Stress berulang
5. Trauma panas
6. Iatrogenik
7. Oklusi vaskular
8. Kondisi kulit atau kuku yang kotor dan tajam
9. Adanya bakteri
C. Epidemologi
Angka kejadian ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 12% dan risiko
terjadinya ulkus diabetikum sebesar 55,4%.10 Kasus ulkus diabetikum
dan gangren di Indonesia merupakan kasus yang paling banyak diketahui
di rumah sakit. Angka kematian akibat ulkus dan gangren berkisar antara
17-23%, sedangkan angka amputasi mulai 15-30%. Ulkus diabetik
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita Diabetes
Mellitus (DM) [CITATION Meg29 \l 1033 ].
D. Klasifikasi
Menurut Wagner, kaki diabetic diabagi dalam 6 grade, yaitu:
1. Grade 0 : menunjukan tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai
dengan pembentukan kalus ”claw” Kulit utuh tapi ada kelainan pada
kaki akibat neuropati.
2. Grade I : menunjukan terdapat ulkus superfisial, terbatas pada kulit.
3. Grade II : menunjukan ulkus dalam menembus tendon dantulang.
4. Grade III : menunjukan adanya ulkus dengan atau tanpa
asteomyelitis.
5. Grade IV : menunjukan adanya ganggren pada jari kaki atau bagian
distal kaki, dengan atau tanpa selulitis (infeksi jaringan).
6. Grade V : menunjukan adanya gangren pada seluruh kaki atau
sebagian tungkai bawah [ CITATION Adr20 \l 1033 ].
E. Tanda dan Gejala
Adapun beberapa tanda gejala yang muncul pada seseorang yang akan
mengalami kaki diabetic, diantaranya :
1. Sering kesemutan/gringgingan (asimptomatis)
2. Jarak melihat menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil)
3. Adanya rasa nyeri apabila di buat istirahat
4. Timbulnya kerusakan jaringan pada kulit (necrosis, ulkus)
5. Adanya kalus di telapak kaki
6. Kulit kaki kering dan pecah-pecah [ CITATION IDR20 \l 1033 ]
F. Patofisologi dan Pathway
Terjadinya masalah pada kaki diawali adanya hiperglikemia pada
penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada
pembuluh darah. Diabetes seringkali menyebabkan penyakit vaskular
perifer yang menghambat sirkulasi darah.
Adapun beberapa obat yang biasa digunakan pada seseorang dengan kaki
diabetic adalah
1. Insulin
2. Neurotropik
3. Kompres luka
4. Obat anti trombosit
5. Neuromin, dan oksoferin solution.
6. Kontrol diabetes untuk meningkatkan efisiensi sistem imun.
7. Posisi tanpa adanya berat badan pada ulkus plantaris
Adapun usaha pengelolaan kaki diabetik guna menyelamatkan dari
amputasi secara umum:
1. Memperbaiki kelainan vaskular yanga ada.
2. Memperbaiki sirkulasi.
3. Pengamatan kaki teratur.
4. Pengelolaan pada masalah yang timbul(pengobatan vaskularisasi,
infeksi, dan
5. pengendalian gula darah).
6. Sepatu khusus.
7. Kerjasama tim yang baik
8. Penyuluhan pasien.
Cara penanggulangan dan pencegahan kaki diabetik, diantaranya :
1. Diagnosis klinis dan laboratorium yang lebih teliti.
2. Pemberian obat-obat yang tepat untuk infeksi, obat vaskular, obat
penurun gula darah
3. maupun menghilangkan keluhan/gejala penyulit Diabetes.
4. Pemberian penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang
penatalaksanaan kaki diabetik di rumah.
5. Periksa kaki dan celah kaki setiap hari, apakah terdapat kalus, bula,
lecet dan luka.
6. Bersihkan kaki setiap hari terutama di celah jari kaki.
7. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.
8. Memotong kuku secara berhati-hati dan jangan terlalu dalam.
9. Jangan berjalan tanpa alas kaki.
10. Hindari trauma berulang.
11. Memakai sepatu yang nyaman bagi kaki.
12. Periksalah bagian dalam sepatu dari benda-benda asing sebelum
dipakai.
13. Olahraga teratur dan menjaga berat badan ideal
14. Jangan merendam kaki dalam jangka waktu yang lama [ CITATION
Hid20 \l 1033 ]
Ruang/Kelas : Mawar
I. IDENTITAS
2. Riwayat Psikologi
Px terkadang merasa jenuh jika harus berobat setiap sebulan sekali, dan
tidak boleh makan semua makanan
3. Riwayat Sosial
Px sering ikut PKK, mempunyai hubungannya baik dengan tetangga.
4. Riwayat Spiritual
Px terkadang sering ibadah 5 waktu
( Laras Setyowati )
B. Analisa Data
ANALISA DATA PASIEN Ny. S (61 Th) DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT
MASALAH
DATA (Tanda mayor & minor) PENYEBAB KEPERAWAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
AN
Ds:
Px mengeluh tubuhnya lemah Gangguan Ketidakstabilan glukosa darah
Ketidakstabila
Keluarga px mengatakan mulutnya kering toleransi glukosa (D.0027) b.d gangguan toleransi
Keluarga px mengatakan rutin berobat 1x/bulan n glukosa
darah (px glukosa darah (px hiperglikemi)
dengan GDS cenderung = ±200-300 mg/dl darah
mengalami d.d px mengeluh mulutnya kering
(D.0027)
hiperglikemi) dan lemas)
Do:
GDS = 301 mg/dl (peningkatan gula darah)
Do: Agen pencedera Nyeri akut Nyeri akut (D.0077) b.d Agen
Px mengatakan nyeri pada telapak kaki atas dan fisiologis (iskemia (D.0077) pencedera fisiologis (iskemia = px
bawah = px mengalami mengalami hiperglikemia) d.d px
P=
hiperglikemia) mengeluh nyeri pada telapak kaki
Q= tajam
R= tungkai bawah atas dan bawah
S= 5 (sedang)
T= hulang timbul
Ds:
Wajah tampak meringis saat nyeri muncul
Tampak px menggerakkan kaki hati - hati (waspada)
Px sering terbangun malam hari setiap 2 jam
Px tidak bisa tidur
Tampak lama menjawab saat ditanya perawat
N= 100x/menit
TD= 130/70 mmHg
Ds:
Px mengeluh nyeri telapak kaki atas dan bawah Gangguan integritas kulit /
Neuropati perifer Gangguan
jaringan (D.0129) b.d neuropati
(px dengan DM integritas
Do: perifer (px dengan DM sejak 2
Tampak rusaknya jaringan pada telapak kaki atas sejak 2 tahun yang kulit /
tahun yang lalu dan hiperglikemi)
dan bawah disertai bula lalu dan jaringan
d.d terdapat nyeri dan luka pada
Px merasakan nyeri hiperglikemi) (D.0129)
Luka tampak kemerahan telapak kaki atas dan bawah
Tampak jaringan nekrotis berwarna hitam
sdfghjklDs:
Px mengatakan 1 bulan merasakan nyeri
Keluarga px mengatakan selama 1 bulan diobati Penyakit kronis Resiko infeksi (D.0142) b.d
sendiri dengan Ns Penyakit kronis (px dengan DM
(px dengan DM
Resiko infeksi sejak 2 tahun yang lalu dan
Do: sejak 2 tahun yang
(D.0142) hiperglikemi) d.d luka pada
Tampak luka pada telapak kaki atas dan bawah lalu dan telapak kaki atas bawah
Tampak jaringan nekrotis hiperglikemi)
GDS= 301 mg/dl (mengalami peningkatan)
Leukosit: 23.210 (mengalami peningkatan)
Eritrosit: 253.000 (mengalami penurunan)
Ds: Kurang terpapar Defisit Defisit pengetahuan (D. 0111) b.d
Keluarga px mengatakan rutin berobat 1x/bulan
GDS= 200-300 mg/dl
Keluarga px mengatakan teratur minum obat
glibenclamide informasi (px
kurang terpapar informasi (px
Px mengatakan hanya tahu pantangan makanan hanya tau pengetahuan
Px mengatakan tidak tahu jadwal diit makanan yang hanya tau patangan makanan DM)
patangan (D. 0111)
benar d.d GDS 310 mg/dl (hiperglikemi)
makanan DM)
Do:
Px tampak bingung menjawab saat ditanya perawat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S (61 Th) DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETIC FOOT
1. Ketidakst Setelah Manajemen Selasa, -Px mengalami luka pada Selasa, S : Px mengatakan
abilan dilakukan Hiperglikemia 7/9/ telapak kaki atas dan 7/9/ lemas sedikit berkurang
glukosa tindakan (1.03115) 2021 bawah (setiap ada 2021 dan tidak pusing
Observasi
darah keperawatan masalah pada Kesehatan
- Identifikasi 18.00 19.00 O=
(D.0027) selama 3x24 kemungkinan akan berpengaruh pada
b.d jam, maka penyebab gula darah penderita) 1. Pusing menurun, px
Gangguan kestabilan hiperglikemia -GDS= 301 mg/dl tidak pusing
toleransi kadar lukosa - Identifikasi situasi yang -Px pusing, mual, mulut 2. Lelah/lesu menurun,
glukosa darah menyebabkan kering, tubuhnya lemas lemas mulai
darah (ox meningkat kebutuhan insulin -Intake cairan infus + berkurang
meningkat (mis,
hiperglike dengan kriteria makanan + air minum = 3. Mulut kering
penyakit kambuhan)
mi) d.d px hasil : - Monitor kadar glukosa 1000 + 4500+ 500 = menurun, mulut
mengeluh darah, jika perlu 6000/24 jam kering mulai
1. Pusing
mulutnya - Monitor tanda dan -TD= 130/70, N= berkurang
menurun
kering gejala hiperglikemia 100x/menit, S= 36,2℃ 4. Kadar glukosa dalam
2. Lelah/lesu (mis. poliuria,
dan -Beritahukan px boleh darah mulai membaik,
menurun polidipsia, polifagia,
lemas) melakukan olah raga
mulut kering kelemahan, malaise, ringan di rumah jika gula GDS= 301 mg/dl
menurun pandangan kabur, sakit darah <250 mg/dl (seperi
A= masalah tertasi
3. Kadar glukosa kepala) jalan kaki , senam ringan)
- Monitor intake dan -Px teratur berobat dan sebagian
dalam darah
output cairan periksa gula darah setiap
membaik - Monitor keton urin, 1 bulan sekali P = lanjutkan intervensi
kadar analisa gas -Px patuh meminum obat managemen
darah, elektrolit, OAD glibenlamide di hiperglikemi dengan
tekanan darah rumah pemantauan TTV dan
ortostatik dan -Px diberikan cairan NS, 20 cairan, medikasi pada
frekuensi nadi Tpm px
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan S : Px mengatakan
medis jika tanda dan lemas sedikit berkurang
Rabu,
gejala hiperglikemia dan tidak pusing
tetap ada memburuk 8/9/
- Fasilitasi ambulasi jika 2021 O=
ada hipotensi
19.00 1. Pusing menurun, px
ortostatik
tidak pusing
Edukasi 2. Lelah/lesu menurun,
- Anjurkan menghindari lemas mulai
olahraga saat kadar berkurang
glukosa darah lebih 3. Mulut kering
dart 250 mg/dL menurun, mulut
- Anjurkan monitor
kering mulai
kadar glukosa darah
secara mandiri berkurang
Anjurkan kepatuhan 4. Kadar glukosa dalam
terhadap diet dan darah mulai membaik,
olahraga
GD1= 94 mg/dl GD2 =
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian 139 mg/dl
keton urine, jika perlu A= masalah mulai
- Ajarkan pengelolaan
tertasi
diabetes (mis.
penggunaan insulin, P = lanjutkan intervensi
obat oral, monitor managemen
asupan cairan
penggantian
karbohidrat, dan
bantuan profesional S : Px mengatakan
kesehatan) lemas sedikit berkurang
dan tidak pusing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian O=
insulin, jika perlu
1. Pusing menurun, px
- Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu tidak pusing
- Kolaborasi pemberian 2. Lelah/lesu menurun,
Kamis,
kalium, jika perlu. lemas mulai
9/9/
berkurang
2021
3. Mulut kering
10.00 menurun, mulut px
tidak kering
4. Kadar glukosa dalam
darah cukup
membaik, GD1= 125
mg/dl
A= masalah tertasi
P = lanjutkan intervensi
managemen
hiperglikemi dengan
pemantauan TTV dan
cairan, medikasi pada
px.
2. Nyeri akut Setelah Manajemen Nyeri Selasa, - Nyeri pada telapak kaki Selasa, S= px mengatakn nyeri
(D.0077) dilakukan (I.08238) 7/9/ atas dan bawah, durasi 7/9/ sedikit berkurang
b.d Agen intervensi Observasi 2021 nyeri memanjang, kualitas 2021
- Identifikasi lokasi, nyeri tajam, intensitas O=
pencedera selama 2 x 24
karakteristik, durasi, 18.00 nyeri hilang timbul 19.00
fisiologis tingkat nyeri frekuensi, kualitas, - skala nyeri 5 (sedang) 1. Keluhan nyeri
(iskemia = (L08066) intensitas nyeri - Nyeri bertambah jika menurun, px
px menurun - Identifikasi skala nyeri dibuat gerak ataupun mengeluh nyeri mulai
mengalam dengan kriteria - Identifikasi faktor yang tidak berkurang
i hasil : memperberat dan - Beritahukan px perlu 2. Kesulitan tidur
hiperglike memperingan nyeri beristirahat dan usahakan menurun, px bisa
1. Keluhan - Monitor keberhasilan dapat tidur malam untuk
mia) d.d tidur nyenyak
nyeri terapi komplementer mengatasi nyeri dan px
px yang diberi akan lebih cepat sembuh 3. Mual menurun, px
menurun
mengeluh
nyeri 2. Kesulitan - beritahukan penyebab tidak merasa mual
pada tidur Terapeutik nyeri telapak kaki atas dan 4. Nafsu makan
tungkai menurun - Berikan terapi bawah terjadi karena px menurun, mulai
nonfarmakologi untuk yang terlalu sering
bawah 3. Mual makan setengah porsi
mengurangi rasa nyeri berjalan kaki padahal
menurun - Fasilitasi istirahat dan kakinya sudah melepuh, diit makanan Rumah
4. Nafsu tidur keadaan ini diperburuk Sakit
makan - Pertimbangkan jenis karena px sebelumnya
A= masalah teratasi
menurun dan sumber nyeri penderita DM yang sangat
dalam pemeliharaan rentan terkena luka dan Sebagian
strategi meredakan butuh penyembuhan lama P= lanjutkan intervensi
nyeri beritahukan dan ajarkan
management nyeri
bahwa relaksasi nafas
Edukasi dengan teknik relaksasi
dalam, penggunaan aroma
- Jelaskan penyebab, nafas dalam dan aroma
therapy untuk mengatasi
periode dan pemicu therapy
nyeri nyeri
- Jelaskan strategi Rabu,
pereda nyeri 8/9/ S= px mengatakn nyeri
- Ajarkan teknik
2021 cukup berkurang,
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri namun malam tidak
19.00
bisa tidur
Kolaborasi
O=
Kolaborasi pemberian
analgetik 1. Keluhan nyeri
menurun, px
mengeluh nyeri mulai
berkurang
2. Kesulitan tidur
menurun, px tidak
bisa tidur
3. Mual menurun, px
tidak merasa mual
4. Nafsu makan
menurun, mulai
makan setengah porsi
diit makanan Rumah
Sakit
A= masalah kembali
belum teratasi
P= lanjutkan intervensi
management nyeri
dengan teknik relaksasi
nafas dalam
3. Gangguan Setelah Perawatan Integritas Selasa, -Px merasakan setelah Selasa, S= px mengatakn nyeri
integritas dilakukan Kulit (1.11353) 7/9/ berjalan kaki pagi hingga 7/9/ sedikit berkurang
kulit / intervensi Observasi 2021 siang kakinya kepanasan 2021
- Identifikasi penyebab O=
jaringan selama 3 x 24 dan melepuh
gangguan integritas 18.00 18.00
(D.0129) jam, integritas kulit (mis. perubahan -Px tetap melanjutkan jalan 1. Kerusakan jaringan
b.d kulit dan sirkulasi, perubat kaki (tanpa di rasakan) belum menurun, luka
Neuropati jaringan status nutrisi, setip pagi hingga siang
perifer ( L.14125) penurunan selama 1,5 bulan masih tampak dalam
(px meningkat kelembaban, suhu -Beritahukan px untuk 2. Kerusakan lapisan
dengan dengan kriteria lingkungan ekstrem, meminum air yang cukup kulit belum menurun,
penurunan mobilisasi
DM sejak hasil : -Beritahukan untuk kulit belum
2 tahun Terapeutik meningkatkan asupan menunjukkan
1. Kerusakan
yang lalu - Ubah posisi tiap 2 jam nutrisi meskipun sedikit – perbaikan
jaringan
dan jika tirah baring sedikit 3. Nyeri menurun nyeri
menurun
hiperglike - Lakukan pemijatan -Beritahukan menu sedikit berkurang
2. Kerusakan pada area penonjolan
mi) d.d sayurnya sebaiknya 4. Kemerahan belum
lapisan kulit tulang, jika perlu
terdapat dihabiskan menurun, masih
menurun - Bersihkan perineal
nyeri dan terlihat kemerahan
3. Nyeri dengan air hangat,
luka pada terutama selama 5. Nektrotis belum
menurun
telapak periode diare menurun, masih
4. Kemerahan
kaki atas - Gunakan produk terdapat nekrotis
menurun
dan berbahan petrolium
5. Nektrotis atau minyak pada kulit A= masalah belum
tungkai
menurun kering teratasi
bawah
- Gunakan produk
P = lanjutkan intervensi
berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada perawatan integritas
kulit sensitif kulit dengan
- Hindari produk meningkatakan asupan
berbahan dasar alkohol makan , minum dan
pada kulit kering sayur
A= masalah belum
teratasi
P = lanjutkan intervensi
perawatan integritas
kulit dengan
meningkatakan asupan
makan , minum dan
sayur
4. Resiko Setelah Perawatan Luka Selasa, -Luas luka cukup lebar dan Selasa, S= px mengeluh
infeksi dilakukan (1.14564) 7/9/ dalam hampir mendekati 7/9/ nyerinya mulai
(D.0142) tindakan Observasi 2021 tulang, berbau, lukanya di 2021 berkurang
b.d - Monitor karakteristik
keperawatan area telapak kai atas dan
Penyakit luka (mis, drainase, 18.00 19.00 O=
kronis (px selama 2 x24 warna, ukuran, bau) bawah
dengan jam, maka - Monitor tanda-tanda -Tampak kemerahan, nyeri, 1. Kemerahan belum
DM sejak tingkat infeksi infeksi dan kerusakan jaringan menurun, tampak
2 tahun (L.14137) kulit dan nekrotis terlihat merah
yang lalu menurun Terapeutik -Beritahukan px harus 2. Nyeri menurun, nyeri
dan dengan kriteria - Lepaskan balutan dan makan meskipun sedikit – sedikit berkurang
hiperglike plester secara perlahan
hasil : sedikit agar lukanya ada
mi) d.d - Cukur rambut di sekitar 3. Kadar sel darah putih
luka pada daerah luka, jika perlu perkembangan perbaikan belum membaik ,
1. Kemerahan
telapak - Bersihkan dengan jaringan 23.210 (meningkat)
menurun
kaki atas cairan NaCl atau -Beritahukan jika 4. Kultur area luka
2. Nyeri
dan pembersih nontoksik, mengalami luka harus belum membaik,
tungkai menurun sesuai kebutuhan tampak jaringan
segera ke pusat pelayanan
bawah 3. Kadar sel - Bersihkan jaringan nekrotis dan tertutup
Kesehatan dan sebaiknya
darah putih nekrotik rapat dengan kassa
membaik - Berikan salep yang tidak dibersihkan sendiri 5. Kadar sel darah
4. Kultur area sesuai ke kulit/lesi, jika tanpa ada petunujuk dari merah belum
luka perlu tenaga kesehatan membaik, (253.000
- Pasang balutan sesuai
5. Kadar sel -Beritahukan px dan menurun)
jenis luka
darah merah - Pertahankan teknik keluarga px, karena px
A= masalah belum
membaik steril saat melakukan mempunyai Riwayat DM,
teratasi
perawatan luka sangat rentan terkena
- Ganti balutan sesuai berbagai jenis luka P= Lanjutkan intervensi
jumlah eksudat dan (goresan, luka bakr) dan perawatan luka dan
drainase sulit sembuh sehingga meningkatkan asupan
- Jadwalkan perubahan
harus lebih berhati hati makan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien agar tidak terjadi luka lagi
- Berikan diet dengan
kalori 30-35 S= px mengeluh
kkal/kgBB/hari dan nyerinya sudah
protein 1,25-1,5 Rabu, berkurang
g/kgBB/hari 8/9/
- Berikan suplemen O=
2021
vitamin dan mineral
(mis. vitamin A, 1. Kemerahan belum
19.00
vitamin C, Zinc. asam menurun, tampak
amino), sesuai indikasi terlihat merah
- Berikan terapi TENS bercampur merah
(stimulasi saraf muda
transkutaneous), jika 2. Nyeri menurun, nyeri
perlu.
sudah berkurang,
Edukasi tidak merintih
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi 3. Kadar sel darah putih
- Anjurkan belum membaik ,
mengkonsumsi 23.210 (meningkat)
makanan tinggi kalori 4. Kultur area luka
dan protein sedikit membaik,
- Ajarkan prosedur tampak luka sudah di
perawatan luka secara balut dengan
mandiri underpath saja
Kolaborasi 5. Kadar sel darah
- Kolaborasi prosedur merah belum
debridement (mis. membaik, (253.000
enzimatik, biologis, menurun)
mekanis, autolitik), jika
perlu A= masalah belum
- Kolaborasi pemberian teratasi
antibiotik, jika perlu
P= Lanjutkan intervensi
perawatan luka dan
meningkatkan asupan
makan
5. Defisit Setelah Intervensi utama Selasa, -Px tampak siap dan tenang Selasa, S= Keluarga px
pengetah dilakukan 7/9/ menerima informasi 7/9/ mengatakan sedikit
- Edukasi Kesehatan -Kontrak waktu untuk
uan (D. intervensi (1.12383) 2021 2021 mengeti namun ditanya
edukasi manajemen
0111) b.d selama 2 x 24 Observasi belum bisa menjelaskan
18.00 penyakit DM dilakukan 15 19.00
kurang jam, tingkat sebelum tindakan
-Identifikasi kesiapan
terpapar pengetahuan dan kemampuan -Beritahukan pada px dan O=
informasi (L.12111) menerima informasi keluarga px untuk
-Identifikasi faktor- menanyakan jika ada yang 1. Perilaku sesuai
(px hanya membaik
faktor yang dapat kurang dimengerti anjuran belum
tau dengan kriteria
meningkatkan dan -Beritahukan bahwa meningkat, px dan
patangan hasil : menurunkan perilaku penyakit DM ditandai keluarga mengerti
makanan hidup bersih dan sehat adanya peningkatan kadar
1. Perilaku namun belum faham
DM) d.d glukosa dalam darah yang
sesuai 2. Pertanyaan tentang
GDS – akan mengakibatkan
anjutan Terapeutik tubuh akan lemas dan masalah yang
200-300
meningkat pusing yang dapat dihadapi menurun,
mg/dl -Sediakan materi dan
2. Pertanyaan media pendidikan mempengaruhi kesehatan keluarga px faham
atauc
tentang kesehatan -Beritahukan dan ajarkan lukanya disebabkan
enderung hand hygiene (cuci
masalah yang -Jadwalkan pendidikan hiperglikemi dan
tinggi tangan) sebelum dan
dihadapi kesehatan sesuai diperburuk dengan
kesepakatan setelah makan /
menurun kondisi px yang sudah
-Berikan kesempatan beraktivitas
3. Presepsi yang -Beritahukan apa saja lama menderita DM
untuk bertanya
keliru tanda tanda tanda 3. Presepsi yang keliru
terhadap hiperglikemia (mulut terhadap masalah
masalah Edukasi kering, haus dan lapar menurun, keluarga px
menurun terus menerus, pusing, mulai faham apabila
-Jekaskan faktor risiko
sakit perut, dan harus hasil GDS tinggi harus
yang dapat
segera dibawa ke
mempengaruhi menanyakan lebih
pelayanan kesehatan
kesehatan lanjut terkait
untuk memeriksa gula
-Ajarkan perilaku hidup perubahan
darahnya)
bersih dan sehat;
managemen
-Ajarkan strategi yang
penyakitnya ke
dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat A= masalah teratasi
Intervensi Pendukung Sebagian
Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi dan
sertakan keluarga, jika
perlu