Ns. Oliva Suyen Ningsih, M. Kep Definisi dan patofisiologi • Leukimia adalah keganasan pada sel darah putih yang berpengaruh pada semua usia • Sel darah putih yang belum matang dihasilkan secara meluas di sum- sum tulang belakang, kelenjar getah bening dan limpa • Sel-selnya bersifat abnormal dan tidak mampu melawan infeksi • Sel-sel yang abnormal berkembang dan dibuang dalam sirkulasi perifer dan berkumpul pada jaringan tubuh dan organ yang sirkulasinya lambat seperti mukosa mulut, sinus, anus dan paru-paru • Pada saat diagnosis daerah ini sering meradang, nyeri dan infeksi Patofisiologi • Sum-sum tulang secara terus-menerus memproduksi sejumlah sel darah yang tidak matang. • Stem sel lebih banyak digunakan untuk memproduksi sel darah putih yang tidak matang (rusak) sehingga sel darah lainnya tidak bisa diproduksi secara normal • Pasien menjadi anemia karena kurangnya produksi sel darah merah, perdarahan karena trombositopenia • Meskipun sel darah putih dalam jumlah yang banyak namun hanya sedikit yang matang dan aktif sehingga tidak mampu melawan infeksi Klasifikasi Leukimia 1. Leukimia akut 2. Leukimia kronik 3. Akut Myeloid Leukimia (AML) 4. Lymphoid Leukimia Leukima Akut • Leukemia limfositik akut (ALL) adalah kanker paling umum pada anak- anak dan melibatkan kelainan pertumbuhan prekursor limfosit (limfoblas). • Akut leukemia myelogenous (myeloblastic) (AML) biasanya mempengaruhi orang berusia di atas 60 tahun dan memiliki prognosis yang buruk. • Pasien dengan leukemia akut dapat mengalami demam tinggi yang tiba-tiba, perdarahan abnormal dari selaput lendir, petechiae,ekimosis, dan mudah memar setelah trauma ringan. Kematian biasanya hasil dari infeksi. Leukimia Kronik • Leukemia limfositik kronis (CLL) terutama mempengaruhi limfosit B dan T dan biasanya terjadi pada orang dewasa. • Leukemia kronis biasanya berkembang dalam tiga fase • Fase pertama adalah fase yang berbahaya ditandai dengan anemia dan kelainan perdarahan ringan. Selama fase ini, pasien sering merasa sehat dan bahkan tidak sadar sedang sakit. Setelah beberapa waktu, biasanya bertahun-tahun, penyakit berkembang menjadi fase yang dipercepat dan akut, seperti yang terlihat pada leukemia akut. Leukemia kronis. Hampir selalu berakibat fatal; waktu bertahan hidup rata-rata adalah 3 sampai 5 tahun Etiologi • Tidak diketahui penyebab pasti • Virus • Genetik dan faktor imunmunoligi seperti down syndrom • Radiasi Tanda dan gejala • Gejala serupa untuk semua jenis leukemia dan termasuk demam ringan yang disebabkan oleh infeksi , pucat, lemah • kelesuan, sesak nafas, dan malaise yang disebabkan oleh anemia. • kelelahan, takikardia, jantung berdebar, dan sakit perut. Abadi • nyeri pada sternum dan tulang rusuk mungkin terjadi akibat penumpukan sumsum tulang. • Jika leukemia telah menyerang sistem saraf pusat,pasien mungkin mengalami kebingungan, sakit kepala, dan perubahan kepribadian. • Selama fase akut pasien mungkin menderita demam tinggi akibat infeksi. Ecchymosis atau petechiae dan dapat terjadi akibat trombositopenia. Periksaan diagnositik • Pemeriksaan darah lengkap : Kemungkinan menunjukkan hasil berkurangnya trombosit dan sel darah merah dan sel darah putih yang matang • Aspirasi sum-sum tulang : untuk mengetahui proliferasi keganasan sel darah putih • Pungi lumbal: untuk mengetahui efek terhadap sistem saraf pusat Terapi • Kemoterapi : untuk menghilangkan atau mengurangi sel-sel leukimia • Radiasi : terapi tambahan dari kemoterapi khusus pada bagian tubuh yang spesifik dimana sel leukimia berkembang • Tranplantasi sum-sum tulang DIAGNOSA KEPERAWATAN • Risiko infeksi dan perdarahan • Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan efek kemoterapi, perubahan nutrisi dan gangguan mobilisasi • Gangguan pertukaran gas • Kerusakan membran mokosa berhubungan dengan peruban epitel pada saluran pencernaan akibat kemoterapi atau penggunaan antimikroba dalam jangka waktu yang lama Diagnosa Keperawatan • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik, anoreksia, mukositis, nyeri dan mual • Nyeri akut berhubungan dengan mukositis dan infiltasi sel darah putih pada jaringan sistemik, demam dan infeksi • Hipertermi berhubungan dengan lisis tumor dan infeksi • Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan infeksi • Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan anemia