Anda di halaman 1dari 59

Keganasan

Hematologi
SISTEM HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis
KEGANASAN HEMATOLOGI
• Muncul dari single sel , sumsum tulang, thymus atau sistem
limfoid perifer.
• Sel -> mutasi genetik -> transformasi maligna -> sel maligna.
• Membelah (mitosis) tidak terkendali (excessive) -> clone sel
malignant. Dan atau resisten terhadap Apoptosis

(Atul Mechta-Victor Hoffbrand, Hematoloogi at a Glance)


KLASIFIKASI
Dasar Klasifikasi :
• Berdasarkan karakter penyakit, keganasan hematologi dan
limfoid dapat dibagi :

• 3 KARAKTER UTAMA :
• Aggressiveness: Acute versus Chronic
• Lineage: Lymphoid versus Myeloid
• Predominant Site of Involvement: Blood and Bone
Marrow versus Tissue
Keganasan Hematologi
- LEUKEMIA : Akut 🡪 Mieloblastik
Limfoblastik
Kronik 🡪 Mielositik
Limfositik
• Plasma Cell Myeloma= Multiple Myeloma
• Limfoma 🡪 Non Hodgkin
Hodgkin

• Lain lain: Penyakit Mieloproliferatif 🡪 Polisitemia vera


Essential Thrombocytosis
LEUKEMIA AKUT

• Keganasan klonal dari jaringan hemopoietik ditandai dengan


proliferasi sel blast di dalam sumsum tulang dan gangguan
produksi sel darah normal, menyebabkan anemia dan
trombositopenia.
• Sel blast > 30 %.
Etiologi dan patogenesis:
• Faktor lingkungan: radiasi dosis tinggi, zat alkylating/obat
sitotoksik lain(obat kanker) dan keterpaparan kronik dengan
benzene
• Kelainan mieloproliferatif kronik.
• Dapat muncul pada penderita AIDS, sindroma Down dan
Bloom atau anemia Fanconi.
• Kelainan genetik yi abnormalitas kromosom.
LEUKEMIA AKUT
Diagnosis
Klasifikasi
Acute Myeloblastic Leukemia (AML)
• AML merupakan leukemia akut yang terdapat 80 % pada
dewasa, 15-20 % pada anak-anak.
• AML adalah lekemia yang sering dijumpai pada neonatus.
• Jumlah sel-sel blas di perifer > 30 %.
Gambaran Klinis
• Karena anemia : pucat, lelah, lesu, palpitasi, dispnoe de effort
• Karena trombositopenia: ptekie, epistaxis, perdarahan
ginggiva, perdarahan conjunctiva, perdarahan yang memanjang
karena luka kecil.
• Sering infeksi kulit.
• Anorexia
• Demam
Laboratorium
• Selalu anemia dan trombositopenia.
• Setengah penderita jumlah lekosit < 5000/μl dan netrofil
absolut (ANC) < 1000/μl.
• Mieloblas 3-95 %.
• Auer rods 1-10 %.
• Sumsum tulang mengandung sel-sel blas lekemia.
• Asam urat dan LDH ↑.
Gambaran BMA
Terapi

Phase 1: INDUCTION
– Mencapai complete remission
– Temporary (reversible) aplasia
• Phase 2 : POST REMISSION
– Maintain remission
– (dulu) maintenance therapy
– Intensive consolidation therapy
– Stem cell transplantation
Acute Lymphoblastic
Leukemia (ALL)
• ADULT ALL
• 5% dari semua leukemia
• 20% dari acute leukemia

AGE INCIDENCE RATE


• 5,3 per 100.000/th usia <5 thn
• <1 per 100.000/th usia 20-65 thn
• 2,3 per 100.000/th usia >80 thn

Ph chromosom + : 5% pada anak, 30% pada dewasa


(t (9;22) 🡪 bcr-abl protein)
Gambaran Klinis
• 90 % terdapat pada anak-anak < 14 thn.
• Anemia
• Netropenia
• Perdarahan
• Nyeri tulang
• Kel limfe >
• Hepatomegali
• Splenomegali
• Infiltrasi ke SSP :
• – Sakit kepala, bisa sampai lumpuh.
Laboratorium
• Lekositosis.
• Limfoblast > 30 %.
• Anemia.
• Granulositopenia / netropenia.
• Trombositopenia.
• Kelainan pembekuan darah.
Gambaran Bone Marrow
Terapi
• Shortened and intensified induction therapy
• High dose consolidation with stem cell apheresis
• New modalities for stem cell transplantation, including
allogeneic “mini” transplants
• Treatment adapted to minimal residual disease
• Most recently new”causative” treatment approaches,
such as STI-571 ini Ph/BCR-ABL positive ALL
Prognosis
• Anak: 90% CR, 75% LTS
• Dewasa: 65-80% CR, 30-40% LTS
Chronic Myeloid Leukemia (CML)
• Merupakan kelainan mieloproliferatif yang kronik dan klonal.
• Mencakup 20% dari semua lekemia.
• Sering mengenai umur pertengahan.
• 90% terdapat kromosom Philadelphia –translokasi lengan
panjang kromosom 22 ke kromosom 9.
Philadelphia Cromosom
Gambaran Klinis
• Semua usia (25-45) tahun
• Terdapat fase kronik, akselerasi dan krisis blastik
• Gejala : BB , keringat malam, gatal, sakit kepala, pandangan
kabur dan hiperviskositas (leuko.>250 ribu/ml)
• Splenomegali
• Kadangkala terjadi priapismus, oleh karena leukostasis.
Laboratorium
•Leukositosis > 70 ribu/ml, terutama netrofil dan terdapat metamielosit, mielosit.
•Basophilia
•Dapat disertai peninggian eritrosit dan trombosit.
•Score leukosit alkali fosfatase(LAP) rendah , disertai peningkatan kadar B12 serum
•Asam urat meningkat
•Sitogenetik, terdapat Philadelphia kromosom.
Gambaran diagnostik
• 1. Lekositosis, selalu > 70.000/ml
• 2. Spektrum sel mieloid lengkap terlihat pd darah tepi.
• 3. Kromosom Philadelphia.
• 4. Sumsum tulang hiperseluler terutama granulopoietik.
• 5. Anemia normokrom normositik.
• 6. Hitung trombosit dapat meningkat, normal atau menurun.
Diagnosa banding
CML fase kronik
CML fase akselerasi
CML fase akselerasi
• Panas
• BB turun tanpa sebab
• Splenomegali yg sulit dikendalikan
• Progressive pancytopenia
• Progressive leukocytosis yg cepat
• Kenaikan blast (>10%) in blood or bone marrow
• Lebih dari 20% blast + promyelocyte in blood or
bone marrow
• Basofilia (>20%)
• Additional chromosomal abnomalities (e.g. iso 17,
• +8, 2e t (9;22))
• Resistent with standard cytostatics
Terapi fase kronik
• Myleran
• Hydroxyurea
• Alfa interferon
• Imatinib, nilotonib (TKI) (dapat digunakan pada semua fase)
• Transplantasi sumsum tulang.
• Prevensi hiperuricacidemia 🡪 allupurinol.
• Pada krisis blastik sesuai dengan terapi leukemia akut
Chronic Lymphocytic Leukemia
(CLL)
• Limphoproliferative clone sel B
• Lymphocyte (kecil) terakumulasi di perifer, sumsum tulang,
KGB dan terkadang spleen.
• Umumnya pada usia tua ,55-60 thn , jarang <40 th.
• Laki-laki > wanita , 1,5-2 kali lipat.

Etiology :
• Penyebab tidak diketahui pasti , dihubungkan dgn insektisida.
• Delesi Trisomy chromosome 12,a13q juga 11q.
• Mutasi atau delesi oncogen 🡪apoptosis tidak berfungsi
Gambaran Klinis
• Stadium A, B atau C tergantung klinis dan laboratorium
• StadiumA , sering a-simptomatik atau terdiagnosa pada
pemeriksaan darah rutin
• Limfadenopati umumnya simetris, tidak nyeri dan
bergerombol
• Keringat malam, BB & gejala kegagalan sumsum tulang.
• Splenomegali sedang, hipogamaglobulinemia dan penurunan
cell mediated immunity􀃆gampang infeksi bakteri dan virus
Laboratorium
• Lymphocyte meningkat > 5000/ml,umumnya : 10-30
ribu/ml, jenis sel B, positive pada CD19,CD22 dan CD 5.
• Terdapat monoklonal IgM pada permukaan sel (pada
pemeriksaan hanya terdapat rantai kappa atau rantai
lamda saja)
• Serum immunoglobulin menurun
• Anemia dan trombositopenia <-- karena depressi
sumsum tulang atau karena adanya auto antibodi atau
gabungan keduanya
Staging
Staging
Perjalanan penyakit dan prognosis
• Penyakit ditemukan pada fase awal 🡪 stasioner.
• Progresi akan ditemukan pada fase lanjut
• Beberapa penderita tidak memerlukan terapi bertahun tahun.
• Pada fase agresif 🡪 transformasi menjadi large limfosit,
disebut Syndrome Richter (terminal case)
• Perjalanan penyakit berhubungan dengan asal sel; post
germinal center (baik) pre germinal center (buruk).
Terapi
• Stadium A: observasi atau simptomatik
• Chlorambucil u/menurunkan lymphocyte dan mengurangi
pembesaran KGB/limpa
• Corticosteroid u/ mengurangi bone marrow failure akibat
infiltrasi lymphocyte serta mengobati anemia hemolitik auto
imun /trombositopenia autoimun.
• Pada penyakit agresive:
• •Purine analog(fludarabine), single / kombinasi.
• •CHOP
• Spleenektomi bila limpa terlalu besar dan mengganggu.
• Terapi suportif selalu diperlukan .
Limphoma Maligna
• Lymphomas are cancers that begin by the malignant
transformation of a lymphocyte in the lymphatic system.
• Lymphoma encompasses 2 large groups of neoplasms, namely
non-Hodgkin lymphoma (NHL) and Hodgkin disease.
Manifestasi Klinik

• Gejala sistemik : demam intermitten, BB turun


• Mudah lelah
• Gejala obstruksi
• Limfadenopati
• Hepatosplenomegali
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Darah rutin, hitung jenis,LDH
• Chest X ray
• USG abdomen
Multiple Myeloma
Adalah keganasan sel plasma
1. Monoklonal paraproteinemia dalam serum, dan atau
dalam urine
2. Perubahan tulang /osteolitik, menyebabkan nyeri atau
frakture patologis
3. Pada sumsum tulang ditemukan sel plasma >10%,
bentuk polynuclear/abnormal.
4. Kelaian dalam sumsum tulang Multiple Meyloma ,
dijaringan tubuh luar itu disebut Plasmocytoma
• Etiologi
•Tidak diketahui,
•Diduga berasal dari post germinal center
• Sel plasma mensekresi Imunoglobulin dapat IgG,IgM,atau IgA,
dapat rantai panjang sda atau rantai pendek kappa/lamda
• Dapat ditemuka translokasi chromosome 14q, delesi
• chr.13q.

Kekerapan.:
• Usia tersering lanjut; 50-70 tahun.
• Laki-laki > wanita
Laboratorium
• Anemia paling sering ditemukan, kadang dengan neutropenia
dan trombositopenia.
• Darah tepi; rouLeaux, kadang ada gambaran leuko –
ertroblastik
• Sel plasma sumsum tulang > 10%, bentuk abnormal.
• Para protein serum ; IgG 70% IgA 20% IgM jarang IgD dan IgE
lebih jarang
• Protein bence jones dalam urine sering didapat.
• Beta 2 mikroglobulin yang meningkat, Hb rendah, creatinin
tinggi, lesi tulang luas kadar calsium tinggi ,Hb 🡪 tanda
prognosis yang kurang baik
Terapi
• Asimptomatik 🡪 observasi dan paliative
• Simptom (+) 🡪 kemoterapi.
• Usia muda VAD <60 tahun
(vincristine,adryamicin,dexamethasone),hasil >50% remisi.
• Usia >60 tahun 🡪Melphalan dan Prednisone
• Alfa interferon dapat digunakan pada fase plateau, karena
memperpanjang masa palteau (masa stabil dengan darah perifer
hampir normal dan plasma ss.tl <5%)
• Transplantasi sumsum tulang /mini transplan, dapat autologus atau
allogeneic.
• Radiasi untuk nyeri lesi tulang, terutama tulang axial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai