Anda di halaman 1dari 23

Leukemia Limfosit

Kronik (CLL)
By. Kelompok III
DEFINISI
Leukemia Limfositik Kronis adalah kanker darah yang
ditandai dengan kanker dari limfosit yang menyebabkan
tingginya kadar limfosit abnormal di dalam darah akibat
produksi yang berlebihan oleh sumsum tulang.
ANATOMI FISIOLOGI
Fungsi sistem imun:
Sumsum: Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih,
(termasuk limfosit dan makrofag), dan platelet.
Getah bening: kelenjar getah bening terbentuk kacang kecil terbaring di
sepanjang perjalanan limfatik, terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae,
selangkangan, dan para aorta daerah
Thymus: dalam kelenjar thymus sel-sel lymphoid mengalami proses pematangan
sebelum lepas ke dalam sirkulasi
Mukosa: disamping jaringan limfoid berkonsentrasi dalam kelenjar getah bening
dan limfa, jaringan limfoid juga ditemukan di tempat lain, terutama di saluran
pencernaan, pernapasan, dan urogenital.
Mekanisme Pertahanan:

Mekanisme pertahanan non spesifik

Mekanisme Pertahanan Spesifik


EPIDEMIOLOGI

Usia rerata pasien saat didiagnosis berusia 65 tahun, hanya 10-


15% kurang dari 50 tahun. Pada populasi geriatri, insiden di atas
usia 70 tahun sekitar 50/100.000.

Perbandingan risiko relatif pada pria tua adalah 2,8:1


perempuan tua.
ETIOLOGI
Penyebab LLK sampai sekarang belum jelas, namun
kemungkinan besar karena virus (virus onkogenik).
Faktor eksogen
Faktor endogen
Faktor konstitusi
Faktor predisposisi:
Faktor genetik
Radiasi ionisasi
Terpapar zat-zat kimiawi
Obat-obat imunosupresif
Faktor herediter
Kelainan kromosom
KLASIFIKASI
Tabel. Rai Clinical Staging System
Stadium 0 Limfositosis darah tepi dan sumsum tulang
Stadium I Limfositosis dan limfadenopati

Stadium II Limfositosis dan splenomegaly/hepatomegaly

Stadium III Limfositosis dan anemia (Hb < 11 gr/dl)

Stadium IV Limfositosis dan trombositopenia < 100.000/mm3 dengan/tanpa


gejala pembesaran hati, limpa, kelenjar.
Tabel. Binnet Clinical Staging System
Stage Organ Hemoglobin (g/dl) Platelet (x 109/L)
Enlargement

A (50-60%) 0,1 or 2 areas

B (30%) 3,4 or 5 areas 10 100

C (<20%) Not considered < 10 <1


PATOFISIOLOGI
TANDA & GEJALA
Anemia
Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
Perdarahan
Penurunan kesadaran
Penurunan nafsu makan
Kelemahan dan kelelahan fisik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN DARAH TEPI

PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG

PEMERIKSAAN BIOPSI LIMFA


PENATALAKSANAAN

Radioterapi
Kemoterapi kombinasi
Siklosporin pada aplasia eritrosit.
Antibodi monoklonal Campath IH (anti CD52) dan
Rituximab (antiCD20)
Splenektomi
Stem Cell Transplantation
KOMPLIKASI

Perdarahan
Infeksi
Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.
Anemia
Masalah gastrointestinal.
PENCEGAHAN

Tidak Mengkonsumsi Rokok

Hindari Zat Beradiasi

Tidak Mengkonsumsi Jenis-Jenis Obat Kimia


PROGNOSIS

Perjalanan penyakit bervariasi. Kondisi penyakit sel B


dapat diramal kelangsungan hidupnya antara lebih dari 10
tahun sampai kurang dari 19 bulan, dan 9 tahun untuk
seluruh populasi pasien LLK. Beberapa pasien dengan LLK
mempunyai masa hidup normal dan yang lain meninggal
dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis. Beberapa tahun
terakhir kemajuan penting ndicapai dalam pemahaman
biologi, perjalanan alami dan pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA & INTERVENSI
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
NOC :
Energy conservation
Activity tolerance
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi
dan RR.
Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
NIC:
Activity Therapy:
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis.

NOC :
Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan sekunder


NOC :
Immune Status
Knowledge : Infection control
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan
serta penatalaksanaannya,
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai