Anda di halaman 1dari 96

HEMATOLOGI RUTIN

dr. ARIOSTA SETYADI




Bagian Patologi Klinik
FK Universitas Diponegoro
Semarang
Pelayanan
Kesehatan
1. ANAMNESA
2. PEMERIKSAAN
FISIK
3. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
4. DIAGNOSIS
5. TERAPI
6. FOLLOW UP
What is the meaning of routine
hematology?
Pemeriksaan Darah
tanpa adanya indikasi
tertentu

Routine Haematology consist
of:
1. Hemoglobin
2. Jumlah Leukosit
3. Hitung Jenis Leukosit
4. Laju Endap Darah

It Must Be
Pemeriksaan Hematologi
Penyaring:
a. Gambaran darah tepi
b. Jumlah eritrosit
c. Hematokrit
d. Indeks eritrosit
e. Jumlah trombosit
f. Hitungretikulosit


Pemeriksaan Hematologi Lanjutan :
a. Test Coombs
b. Test Fragilitas eritrosit
c. Pem kadar zat khusus, misal
Asam folat, G6PD, Elektroforesis,
sel LE
d. Pem sumsum tulang

Hemoglobin
Mengangkut O2 kejaringan dan
CO2 dari jaringan ke paru2
Anemia : kurangnya konsentrasi
hemoglobin X Polisitemia
Sintesa Hb sdm dari 4 molekul
heme dan rantai globin


Nilai rujukan Hemoglobin


Menurut Dacie :

BBL : 18 4 g%
3-6 bl : 12,6 1,5
g%
1 th : 12,6 1,5
g%
2-6 th : 12,5 1,5
g%
6-12 th : 13,5 2 g %
Dewasa wanita : 13,5 1,5
g%
Dewasa pria : 15 2 g%

Kadar Hb bervariasi tergantung dari :
- Umur
- Jenis kelamin
- Geografis ( tinggi rendahnya daerah )
- Ras
- Metode pemeriksaan

Pemeriksaan hemoglobin bertujuan
untuk menentukan diagnosis anemia,
derajat anemia, dan monitoring
pengobatan.

Gejala anemia :
1. Letih, lemah, lesu
2. Palpitasi, sakit kepala
3. Payah jantung,
4. Libido menurun
5. Gangguan penglihatan
6. dll

Penurunan kadar Hb :
1.Fisiologis : kehamilan
2.Patologis : anemia, thalasemia,
perdarahan, infeksi kronis, leukemia

Peningkatan kadar Hb :
1.Polisitemia
2.Dehidrasi
Pemeriksaan Hb metode
Sahli

Prinsip : Mengukur kadar Hb
berdasar warna yang terjadi akibat
perubahan Hb menjadi asam
hematin setelah penambahan HCl
0,1 N


Kesalahan: 10%

1. Peralatan : pipet darah, tabung pengukur
tidak kering sebelumnya.pembanding
warna rusak

2. Adanya sisa-sisa darah diluar pipet
kapiler

3. Tidak sempurna mencampurkan darah
dengan HCl 0,1 N.

4. Tidak dapat membedakan warna.
.

Jumlah Leukosit (Hoffbrand)
Normal 4-11rb/mmk
Bayi 8-25 rb/mmk

Perhitungan jumlah leukosit bisa
manual dengan bilik hitung atau
automatis (flowcytometri)
Reagensia:

Larutan Turk leukosit; terdiri dari:
Gentian violet 1% : 1 ml
Asam Acetat Glacial : 2 ml
Aquadest ad : 100 ml

Bahan: darah vena atau kapiler

Prinsip:
Menghitung sel leukosit di dalam suatu
larutan yang merusak sel2 lain dalam bilik
hitung

Neubauer Improved

Luas seluruh bilik = 3 x 3 mm
2

Didalam bilik terdapat:
Kotak besar = 1 x 1 mm
2

Kotak sedang :
Di tengah = 1/5 x 1/5 mm
2
Di ke 4 sudut = x mm
2

Kotak kecil = 1/20 x 1/20 mm
2

Tinggi/dalam = 0,1 mm


Rumus Penghitungan Jumlah
Leukosit

N X 16 X 10 X P

Kotak Sedang



N : Jumlah Leukosit yang
didapatkan
16 : Kotak sedang leukosit
10 : Tinggi Bilik Hitung
P : Pengenceran
Contoh

Darah dihisap dengan pipet leukosit sampai
angka 1.
Dengan pipet yang sama dihisap larutan turk
sampai
angka 11
Pada Bilik hitung :
Misal dihitung dalam 12 kotak sedang didapatkan
90
Leukosit

Berapa Jumlah Leukosit ?
Leukositosis

fisiologik :
kerja fisik yang berat, gangguan emosi,
kejang, takhikardi paroksismal, partus
dan haid.
Patologik:
proses infeksi
obat-obatan,

Leukositosis tidak selalu berarti leukemia
karena leukemia adalah pertumbuhan
irreversibel dari sel induk darah

Reaksi leukemoid
Leukositosis reaktif berlebihan
ditandai adanya sel muda : blas,
promielosit dan mielosit dalam darah
tepi.
Menyertai infeksi berat, kanker.


LEUKOPENIA
Penyebab:
infeksi tertentu, terutama virus,
malaria, alkoholik, SLE, reumaotid
artritis, dan penyakit
hemopoetik(anemia aplastik, anemia
perisiosa).
penggunaan obat terutama
asetaminofen, antibiotika.(penicilin,
cefalosporin, dan kloramfenikol)
Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Siapkan Objek Glass yang bersih
dan kering dan spreader yang
tepinya rata
Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Satu 1 tetes darah 1-1,5 cm di sisi
kaca obyek (kanan)
Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Spreader tarik mundur menyentuh
tetesan darah, membentuk sudut 45
Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Setelah tetesan
darah melebar dorong kaca
penggeser, ke arah depan dengan
gentle
Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Tipis, dan Rata
Preparat
berbentuk seperti
peluru
Tidak robek dan
berlubang

Cara Pembuatan Preparat
Darah Tepi
Beri Identitas dan tunggu sampai
kering.
Fixasi dengan methanol 90% selama
5 menit (tunggu sampai kering)
Genangi/ Cat dengan Giemsa selama
15 menit
Cuci dengan air biarkan kering

Zona Preparat hapus Darah
Tepi
DIBEDAKAN 3 BAGIAN ( KEPALA, BADAN, & EKOR )
SELURUH BADAN DIBAGI 6 ZONE BERDASARKAN
SUSUNAN SDM

ZONE I : Z. IRREGULER, TAK TERATUR, PADAT
BERGEROMBOL ( 3 % )

ZONE II : Z. TIPIS, TAK RATA, OVER LAPING ,
BERDESAK DESAKAN ( 14 % )

ZONE III : Z.TEBAL, BERGEROMBOL, ROULEAUX, LUAS
(45 %)

ZONE IV : Z. TIPIS, SAMA Z. II ( 18 % )

ZONE V : Z. EVEN, REGULER, RATA , TIDAK
BERTUMPUKAN, TIDAK BERDESAKAN , BENTUK MASIH
ASLI/ UTUH.(11% )

ZONE VI : Z. SANGAT TIPIS , TIDAK PADAT, LEBIH
LONGGAR DIBANDING Z.II & Z. IV ( 9 % )
ZONA EKOR DAN ZONA VI
ZONA VI DAN ZONA V
ZONA IV (AREA BACA ERITROSIT)
ZONA IV, III, DAN II
HITUNG JENIS LEUKOSIT
(DIFF COUNT)
Jenis2 Leukosit (Nilai rujukan menurut
Miller):
Eosinofil 1-4 %
Basofil 0-1 %
Stab 2-5 %
Segmen 50-70 %
Limfosit 20-40 %
Monosit 1-6 %

E / B / St / Sg / L / M

Persiapan pemeriksa:
Menguasai sel-sel dengan
baik
Mood pembaca harus stabil
Sel darah putih dapat dibagi dua:
Fagosit (neutrofil, epsinofil, basofil,
monosit)
limfosit

Berdasarkan granulosit dapat dibagi 2:
granuler : neutrofil, eosinofil, dan basofil
agranuler : limfosit, monosit

Pada darah tepi normal hanya sel fagosit
matang dan limfosit yang ditemukan


Eosinofil matur dalam darah tepi

Ciri-ciri
Ukuran sel: 15 - 25 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pucat, ditutupi granul
Granularitas: eosinofilik (orange-
red)banyak
Bentuk inti: lobulated, semicircular
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat
rendah
Nukleolus: tak tampak
Persentase
darah: 1 - 4 %
sumsum tulang < 2 %



EOSINOFIL ( 1 4% )

Adl granulosit dgn inti 2 lobus & sitoplasma
bergranula kasar, berwarna merah bila
dipulas dgn zat asam spt eosin. Peran
biologik adl modulasi aktivitas inflamasi krn
respon imunologik.

Eosinofilia:
1. Penyakit alergi
2. Penyakit parasit
3. Psoriasis, Pemfigus
4. Sensitivitas terhadap obat

EOSINOFIL

Basofil dalam darah tepi

Ciri-ciri :
Ukuran sel: 12 - 18 m
Bentuk sel: bulat atau oval
Warna sitoplasma: merah jambu, ditutupi granul dan
nukleus
Granularitas: basofilik gelap, ukuran bervariasi. Menutup
inti
Bentuk inti: bentuk oval pada basofil muda dan berbentuk
lobular pada basofil dewasa
Tipe kromatin: padat, pucat
Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah
Nukleolus: tak tampak
Persentase:
darah 0 - 1 %
sumsum tulang < 1 %


BASOFIL ( 0-1% )

Jml basofil dlm sirkulasi hy sdkt.
Mengandung granula kasar yg
berwarna biru bl dipulas dgn zat basa

Peningkatan basofil:
1. Kelainan mieloproliferatif
2. Penyakit myxederme, cacar, kolitis
ulserativa

BASOFIL
Neutrofil batang dalam darah tepi

Ciri-ciri :
Ukuran sel: 14 - 20 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pink
Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik,
Bentuk inti: lonjong, semicircular
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat
rendah
Nukleolus: tak terlihat
Persentase:
darah: 2 - 5%
sumsum tulang5 - 20 %




Neutrofil segmen darah tepi
Ciri-ciri
Ukuran sel: 14 - 20 m
Bentuk sel: oval atau bulat
Warna sitoplasma: pink
Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik
Bentuk inti: berlobus(N < 5 lobus)
Tipe kromatin: padat
Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat
rendah
Nukleolus: tak terlihat
Persentase:
darah: 50 - 70 %
sumsum tulang: 5 - 20 %



NEUTROFIL ( 50-70% )

Granula sitoplasma dpt bereaksi dgn zat
warna asam maupun basa. Pd sel yg matang,
kromatin inti memadat membentuk lobus yd
dihub dgn serabut halus. Sel ini disbt
polimorfonuklear krn btk inti bermcm-mcm.

Neutrofil mrp grs pertahanan pertama thd
msknya benda asing atau bl tjd kerusakan jar.
Proses pergerakan sel sbg respon rangsang
spesifik disbt kemotaksis. Neutrofil
melakukan fagositosis & menghancurkan
mikroba & melepas enzim ttt ke dlm
sitoplasma atau daerah sekitarnya.
Netropeni : (penderita lebih sering terkena
infeksi)
Penyebab:
1. Obat-obatan : CPZ, fenitoin, klorampenikol
2. Infeksi virus
3. Pansitopenia (kegagalan sumsum tulang)

Netrofilia:
1. Infeksi bakteri
2. Keganasan
3. Penyakit mieloproliferatif
4. dll
Limfosit dalam darah tepi
Ciri-ciri :
- Ukuran: 10 - 15 m
- Bentuk: bulat, kadang-kadang oval
- Warna sitoplasma: biru
- Granularitas: tidak ada
- Bentuk inti: bulat atau agak oval
-Tipe kromatin: homogen, padat
-Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau
sangat tinggi
- Nukleolus: tidak terlihat, kadang-
kadang hampir tidak terlihat , satu
nukleolus kecil
- Persentase:
- darah: 20 - 40 %
- sumsum tulang: 5 - 20 %


LIMFOSIT (20-40% )

Limfosit dlm drh tepi mrp sebag kcl limfosit dlm tbh.
Sebag bsr berada dlm kelj limfe, limpa, sstlg, mukosa
sal cerna & kulit. Dws sehat 75-80% limfosit dlm
sirkulasi adl limfosit T, 10-15% mrp limfosit B,
sisanya limfosit non-T non-B atau sel null.

Limfositosis:
1. Infeksi kronis
2. Leukemia limositik
3. Limfoma

Limfopeni;
1. Kegagalan sumsum tulang
2. Kortikosteroid
3. Hodgkin disease

LIMFOSIT PLASMA BIRU

Monosit dalam darah tepi
Ciri-ciri :
Sel besar
Bentuk tdk bulat
Sitoplasma ungu / biru halus,
bervakuola
Bentuk nukleus tidak teratur


MONOSIT (1-6%)

Mrp 1-6% dr jml lekosit dlm drh. Sel ini
mengalami maturasi dlm sstlg, berada
dlm sirkulasi sebentar kmd msk ke dlm
jar mjd makrofag. Sel ini mampu
bergerak, fagositosis, mensekresi
enzim, mengenal partikel asing. Ciri-ciri
monosit adl sel bsr, inti memanjang
berlekuk atau terlipat, kromatin inti jelas
& sitoplasma berwarna kebiruan.

GIANT LISOSOM / SUPRAS

SLE / SEL LUPUS ERITEMATOSUS

T
n
.




X
X
X

U
s
i
a
:

.

t
a
h
u
n

Limfosit banyak terdapat pada zona IV
Granulosit banyak terdapat pada zona V
dan VI
Sedangkan Monosit banyak terdapat pada
zona VI dan ekor
CARA MELAKUKAN DIFF
COUNT
LAPANGAN
I
LAPANGAN
II
LAPANGAN

JUMLAH
EOSINOFIL
BASOFIL
NETROFIL
STAB
NETROFIL
SEGMEN
LIMFOSIT
MONOSIT
JUMLAH 100 SEL
LAJU ENDAP DARAH

Menggambarkan komposisi plasma &
perbandingan antara eritrosit dgn
plasma. Drh dgn antikoagulan
dimasukkan dlm tbung lumen kcl &
diletakkan vertikal akan
menghasilkan pengendapan sel drh
dgn kec ttt. Pengendapan sel ini
disbt LED.



LED meninggi pada
TBC
Rhematoid Fever
Rh arthritis
Miokard infark
Nefrosis

Akut hepatitis
Menstruasi
makroglobulinemi
Hipotiroid
Hipertiroid
Prinsip pemeriksaan
Darah dg antikoagulan diletakkan
dalam tabung tegak lurus maka sel
darah akan mengendap dan plasma
naik.
Ada tiga fase pengendapan:
1. Fase pengendapan lambat I
2. Fase pengendapan cepat
3. Fase pengendapan lambat II
Nilai normal LED
Dacie :
Pria : 0-5 mm/jam
Wanita : 0-7 mm/jam

Westergreen:
Pria : 0-15 mm/jam
Wanita : 0-20 mm/jam
LED dipengaruhi oleh :
1. Eritrosit :
- Makrosit akan meningkatkan hasil LED
dibanding mikrosit
- Anemia konsentrasi eritrosit akan
meningkatkan hasil LED
- bentuk eritrosit kecil akan meningkatkan
LED
- eritrosit menggumpal akan meningkatkan
LED
2. Komposisi plasma : kadar fibrinogen &
globulin plasma akan LED
3. Faktor tehnik/Mekanik
4. Suhu meninggi akan meningkatkan LED

Anda mungkin juga menyukai