Anda di halaman 1dari 37

Tinjauan pustaka 1

Peran Antimullerian hormon


pada Folikulogenesis
Oleh:
Yuliaty Eleanor Ponga, dr
Narasumber :
Sri Ratna Dwiningsih, dr., SpOG(K)
Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi
FK UNAIR RSU Dr. Soetomo Surabaya

Pendahuluan

Semakin bertambahnya usia, semakin


menurun keberhasilan untuk hamil

Broekmans et al, 2006

Para dokter dihadapkan pada masalah


menurunnya cadangan ovarium

Dibutuhkan data yang objektif untuk


memprediksi cadangan ovarium

Pemeriksaan cadangan ovarium

Uji Biofisik (USG):

Hitung folikel antral


Volume ovarium
Dopler aliran darah
Samsulhadi dan
hendarto, 2009

Uji
hormonal:

FSH

LH

E2

Inhibi
nB

AMH

Samsulhadi dan
Hendarto, 2009

AMH

Penelitian AMH pertama kali dilakukan oleh


Alfred Jost pada tahun 1947
merupakan anggota dari kelompok TGF-
(Transforming Growth Factor Beta)
berlokasi di lengan pendek kromosom 19
Di produksi oleh sel sertoli pada pria dan sel
granulosa pada wanita

AMH

Leung,2004

pada pria :
hormon yang di produksi oleh
sel sertoli sejak janin berusia 8
minggu yang menekan duktus
mullerian sehingga akan
berkembang menjadi saluran
reproduksi pria
pada wanita :
hormon di produksi saat janin
berusia 36 mgg yang
dihasilkan oleh sel granulosa
yang berperan pada
folikulogenesis

Embriologi

Nrendo, 2014

Siklus normal folikulogenesis pada wanita

gc=jumlah sel granulosa; d=hari)

Yen and Jaffes, 2014

Folikulogenesis

Human reproductive, 2011

AMH

Anti Mullerian Hormon (AMH) pertama kali


diekspresikan oleh sel granulosa pada folikel
preantral dan folikel antral kecil (ukuran 3-7
mm)

Pada tingkat folikel antral yang lebih besar


(8mm), ekspresi AMH menurun dan pada
akhirnya menjadi tak terdeteksi saat fase
pertumbuhan folikel yang tergantung pada
FSH (cycle recruitment) dimulai.
Leung, 2004

AMH

Human reproductive, 2011

Peran AMH dalam folikulogenesis


1. AMH menghambat ambilan folikel primordial
pada fase rekrutmen awal sehingga
mencegah deplesi folikel primordial
2. sementara pada rekrutmen siklik, AMH
menurunkan sensitivitas folikel terhadap
FSH sehingga pertumbuhan folikel kecil,
preantral dan antral yang akan tumbuh
menjadi stadium preovulasi dapat
dikendalikan
oleh karena itu AMH masuk dalam salah
satu regulatator folikulogenesis yang secara
tidak langsung menggambarkan jumlah
folikel antral dan dapat memberikan
gambaran tentang cadangan ovarium.
Maria, 2003

Peran AMH dalam folikulogenesis

La Marca & Volpe, Clinical Endocrinology, 2006

Broer, 2011

Pemeriksaan AMH
ELISA

Interpretasi

AMH serum

Tinggi (PCOS)

>3.0 ng/dl

Normal

1.0 - 3.0 ng/dl

Di bawah normal

0.7-0.9 ng/dl

rendah

0.3-0.6 ng/dl

Sangat rendah

< 0,3 ng/dl

La Marca & Volpe, Clinical Endocrinology, 2006

Aplikasi Klinis
Cadangan
Ovarium

Tumor sel
granulosa

AMH

PCOS

Indikator
penuaan
reproduksi
wanita

AMH sebagai Indikator penuaan reproduksi wanita

Meningkatnya usia seiring dengan


menurunnya kadar AMH

Visser, et al., 2006

Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi


penurunan bertahap dalam kuantitas dan
kualitas oosit yang berada dalam folikel,
penurunan kuantitas oosit ini disertai dengan
penurunan konsentrasi kadar AMH oleh
karena AMH secara fungsional berhubungan
dengan rekrutmen awal yang memicu
perkembangan folikel primer
Broer, 2011

Kadar AMH dalam memperkirakan usia menopause

Broer, 2011

AMH dan menopause

AMH is highly predictive for


timing of menopause

AMH sebagai parameter diagnostik dan prognostik


pada PCOS
Jumlah folikel primer, sekunder dan antral kecil
pada ovarium polikistik adalah 2-6 kali lebih banyak
dibandingkan dengan ovarium normal, Berhentinya
perkembangan folikel-folikel ini menyebabkan AMH
meningkat (Hestiantoro, 2013)
Kadar AMH sangat tinggi pada PCOS, semakin
tinggi kadar AMH semakin besar gangguan
ovulasinya. (Pigny et al, 2006)

Kadar AMH serum merupakan parameter


diagnostik dan prognostik pada PCOS

Hestiantoro, 2012

AMH dan PCOS

Increasing AMH secretion in PCOS patients possibly due


to increased of small antral follicle

Assesment AMH level before and after the


treatment, should be in the plan of management
PCOS

AMH sebagai indikator cadangan ovarium


Pemeriksaan AMH untuk menilai
cadangan ovarium diperiksa terutama
pada pasien dengan :
Hestiantoro, 2012

Usia > 35 tahun,

Endometriosis bilateral
Riwayat kistektomi bilateral

Hestiantoro, 2012

AMH dan cadangan ovarium

AMH serum level is strong candidate marker


for ovarian reserve in women

AMH sebagai penanda tumor sel granulosa

Kadar AMH serum meningkat 76% sampai


dengan 93% pada pasien dengan tumor sel
granulosa, dengan nilai rata-rata AMH 190.3
ng/ml

La marca, 2006

Kelebihan AMH
Tidak di pengaruhi siklus menstruasi
Tidak dipengaruhi oleh kontrasepsi oral
dan kehamilan
Tidak di pengaruhi oleh FSH
Dapat diperiksakan kapan saja

La marca, 2006

AMH stabil dalam siklus menstruasi

Human Reproduction,
2006

Kekurangan AMH
Belum ada kesepakatan secara
internasional mengenai interpretasi dari
kadar AMH
Pemeriksaannya mahal

Ringkasan
AMH pertama kali diteliti oleh Alfred Josh
pada tahun 1947
Pada pria di produksi oleh sel sertoli,
megregresi duktus mullerian sehingga
menjadi sistim reproduksi pria
Pada wanita di produksi saat janin berusia
36 minggu berperan pada folikulogenesis
AMH Di produksi oleh sel granulosa folikel
primer dan pre antral yang berukuran 3-7mm

AMH pada folikulogenesis :


1. AMH menghambat ambilan folikel primordial pada
fase rekrutmen awal sehingga mencegah deplesi
folikel primordial
2. sementara pada rekrutmen siklik, AMH
menurunkan sensitivitas folikel terhadap FSH
sehingga pertumbuhan folikel kecil, preantral dan
antral yang akan tumbuh menjadi stadium
preovulasi dapat dikendalikan
oleh karena itu AMH masuk dalam salah satu
regulatator folikulogenesisi yang secara tidak
langsung menggambarkan jumlah folikel antral
dan dapat memberikan gambaran tentang
cadangan ovarium.

Pemeriksaan AMH digunakan untuk :


- Indikator penuaan reproduksi wanita
- Mengetahui cadangan ovarium
- Penanda diagnostik dan prognostik
dari PCOS
- Penanda tumor sel granulosa

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai