Anda di halaman 1dari 49

Pemeriksaan

Hematologi Lengkap

Kelompok 9 :

Dian Safitri ( P3.73.34.1.19.056 )


Eko Ratnasari ( P3.73.34.1.19.058 )
Santi Rahmawati ( P3.73.34.1.19.069 )
PEMERIKSAAN KADAR
HEMOGLOBIN
METODE PEMERIKSAAN

SSIANMETHb
(HiCN)
SAHLI

SODIUM LAURYL Modifikasi


SULFAT (HB SLS) sianmetHb
SIANMETHEMOGLOBIN

• Hemoglobin darah diubah menjadi sianmethemoglobin (Hb-sianida)

• Larutan drabkin akan mengubah hampir semua bentuk Hb (hemoglobin,


oksihemoglobin, methemoglobin, dan karboksihemoglobin) menjadi
sianmethemoglobin, kecuali sulfhemoglobin.

• Sebelum melakukan pemeriksaan dibuat kurva standar.

• Absorbansi larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjang


gelombang 540 nm.
SIANMETHEMOGLOBIN

 K3Fe(CN)6 mengubah Hb menjadi metHb.


 KCN mengubah metHb menjadi sianmetHb/ Hbsianida/ HiCN
CONTOH ALAT PENGUKUR
SIANMETHEMOGLOBIN
METODE SAHLI

• Hemoglobin diubah
menjadi asam
hematin
METODE SAHLI

• Warna yang terbentuk dilihat secara visual

• Tidak teliti

• Tidak semua hemoglobin dapat diubah

• Tidak dianjurkan lagi

• Kesalahan yang besar

• Alat tidak terstandarisasi


INTERPRETASI HASIL

Nilai normal Hb ( bervariasi)


Laki-laki : 13.4-17.7 g/dl
Wanita : 11.4-15.1 g/dl
Neonatus : 16.5 ± 3 g/dl
Anak : 3 bulan : 12.0 + 1.5 gl/dl
PEMERIKSAAN KADAR
HEMATOKRIT
HEMATOKRIT

 Volume eritrosit dalam 100 ml darah %

 Darah dengan antikoagulan dipusing partikel


yang berat jatuh ke dasar tabung (sel-sel darah) dan
partikel yang lebih ringan berada diatasnya (plasma)

 Metode : makrohematoktit dan mikrohematokrit


METODE MIKRO
METODE MAKRO
INTERPRETASI HASIL

• Ht = Tinggi kolom eritrosit x 100%


tinggi kolom darah
• Nilai normal :
• pria : 40-48%, wanita : 37-43%
• Interpretasi :
- Ht : - polisitemia
- DHF
- Dehidrasi
- Ht : anemia, leukemia
HITUNG JUMLAH SEL DARAH

• Manual (kamar
Hitung jumlah eritrosit hitung)

• Alat otomatis

Hitung jumlah leukosit

Hitung jumlah trombosit


HITUNG LEUKOSIT
Prinsip Pemeriksaan

 Darah diencerkan dengan pengenceran tertentu menggunakan suatu


larutan Turk.

 Larutan Turk (asam asetat dan gentian violet); Asam asetat akan
melisiskan eritrosit dan trombosit; gentian violet akan mewarnai inti
leukosit.

 Jumlah sel darah yang telah diencerkan dihitung dengan menggunakan


kamar hitung (jumlah sel hasil perhitungan dikalikan dengan faktor
konversi (50).

 Hasil jumlah leukosit/mm3 atau /ul


HITUNG LEUKOSIT

• Menggunakan kamar
hitung (improved
neubauer), larutan turk,
pipet thoma leukosit.
• Sampel : darah kapiler atau
darah vena EDTA
Cara Menghitung sel :
1. Arah gerakan menghitung sesuai
dengan arah anak panah
2. Letak sel dalam kotak yang
menyinggung garis batas :
3. Kiri dan atas dihitung
4. Kanan dan bawah tidak dihitung
INTERPRETASI HASIL

Nilai rujukan
-Dewasa5.000-10.000/uL
-Neonatus 10.000-25.000/uL
-1-7 tahun 6.000-18.000/uL
-8-12 tahun 4.500-13.500/uL
Interpretasi :
Jumlah leukosit < N : Leukopenia (anemia aplasia, obat)
Jumlah leukosit > N : Leukositosis (infeksi, leukemia)
HITUNG ERITROSIT
Prinsip Pemeriksaan

• Darah diencerkan dengan larutan


tertentu dalam pipet eritrosit
masukkan dalam kamar hitung
hitung jumlah eritrosit dikalikan
faktor konversi (10.000)
• Hasil jumlah eritrosit /mm3
atau ul
• Pipet thoma eritrosit, larutan
hayem/ grower / formal sitrat
KAMAR HITUNG
IMPROVED NEUBAUER

Tempat menghitung
eritrosit
INTERPRETASI HASIL

Nilai rujukan :
-Neonatus : 4,4 – 5,8 juta/uL
-Bayi/anak-anak : 3,8 – 5,5 juta/uL
-Wanita : 4 – 5 juta/uL
-Laki-laki : 4,5 – 5,5 juta/uL
Interpretasi :
Nilai eritrosit < N : anemia
Nilai eritrosit > N : polisitemia
HITUNG TROMBOSIT
Prinsip Pemeriksaan

• Darah diencerkan dengan larutan


tertentu dalam pipet
• Jumlah trombosit dihitung dalam
kamar hitung, dikalikan faktor
konversi (1000)
• Hasil jumlah trombosit/mm3
atau /ul
• Pipet thoma eritrosit, larutan rees
ecker, larutan amonium oksalat
KAMAR HITUNG
IMPROVED NEUBAUER

Tempat menghitung
trombosit
INTERPRETASI HASIL

• Nilai normal : 150.000 – 400.000/mm3


• Interpretasi :
- Trombosit ( trombositopenia :
- anemia aplastik
- ITP
- Leukemia
- DHF
- Trombosit ( trombositosis :
- sesudah perdarahan akut
- LGK
- Polisitemia vera
PENETAPAN NILAI MCV, MCH, MCHC
NILAI MCV (Mean Corpuscular Volume)

• Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitung dari hematokrit dan


jumlah eritrosit
• MCV menunjukkan ukuran rata-rata eritrosit : normositik, makrositik,
mikrositik klasifikasi morfologi anemia

• MCV = Ht (%) X 10 fl (mikrometer kubik/ um 3)


Jumlah eritrosit (106/μl)
• 1 fl = 10-15L = 1 mikrometer kubik (um3)
• Nilai normal : 84-96 fl (nilai lebih tinggi pada neonatus, bayi an orang tua)
NILAI MCH (Mean Corpuscular
Hemoglobin)

• Menunjukkan rata-rata berat Hb di dalam 1 eritrosit (pg Hb /RBC)

• Terutama digunakan untuk menilai derajat beratnya anemia

• Cara hitung

• MCH = Hb (g/dl) X 10 fl (mikrometer kubik/ um 3)


Eritrosit (106/μl)

• Nilai normal : 28-34 pg/sel


NILAI MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration)

• Mengukur rata-rata kadar Hb di dalam semua eritrosit

• Digunakan untuk memantau terapi anemia

• Nilai normal 32-36 g/dl

• Cara hitung
• MCHC = Hb (g/dl) X 100 g/dl
Ht (%)
HITUNG JENIS LEUKOSIT
• Pembuatan slide darah segar
(kapiler/vena EDTA
• Dikeringkan
• Difiksasi dengan metanol
• Diwarnai dengan GIEMSA,
WRIGHT, may grunwald giemsa,
wright giemsa.
Ciri-Ciri Sediaan yang Baik

• Sediaan tidak melebar sampai pinggitr kaca, panjangnya ½


sampai 2/3 panjang kaca.
• Pada sediaan harus ada bagian yang cukup tipis untuk
diperiksa, eritrosit terletak berdekatan dan tidak bertumpuk.
• Pinggir sediaan rata dan sediaan tidak boleh berlobang-
lobang atau bergaris-garis
• Penyebaran leukosit tidak boleh buruk, leukosit tidak
bertumpuk pada pinggir atau ujung sediaan
Cara Melakukan Hitung Jenis

• Bagian yang cukup tipis dan rata susunan eritrositnya,


penyebaran leukosit memenuhi syarat counting area
• Dengan lensa objektif imersy (100x)
• Hitung jenis dilakukan menggunakan 10 kolom,
mengelompokkan tiap 10 sel yang dihitung, sampai terdapat
100 sel (Schilling Hemogram)
• Jumlah setiap jenis sel dinyatakan dalam persen
• Laporkan jika terdapat eritrosit berinti per 100 leukosit
SCHILLING HEMOGRAM

SEL 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah

Basofil

Eosinofil I

Batang II

Segmen IIII IIII

Limfosit II III

Monosit I II

Jumlah 10 10 100
NILAI NORMAL

 Basofil : 0-1 %
 Eosinofil : 1-3 %
 Neutrofil batang : 2-6 %
 Neutrofil segmen : 50-70 %
 Limfosit : 20-40 %
 Monosit : 2-8 %
GAMBARAN SEDIAAN HAPUS
DARAH TEPI

Leukosit

Trombosit

Eritrosit
MORFOLOGI LEUKOSIT PADA SEDIAAN
HAPUS DARAH TEPI

Neutrofil Eosinofil Basofil


segmen

Neutrofil batang
Monosit Limfosit
LAJU ENDAP DARAH
Laju Endap Darah
• Kecepatan mengendap SDM
• Satuan : mm/jam
• Tahapan :
1. Pembentukan Rouleaux
2. Fase pengendapan cepat
3. Fase pengendapan lambat

Faktor yang mempengaruhi LED


• Faktor Sel Darah Merah
• Faktor komposisi plasma
• Faktor teknis
Faktor Yang Mempengaruhi LED

1. Faktor Sel Darah Merah :


– Aglutinasi eritrosit & pembentukan rouleaux (makin besar masa eritrosit
makin mudah terbentuk roeleux, makin cepat mengendap).
– Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, Bulan Sabit), mempersulit pembentukan
rouleaux pengendapan lambat LED
– Ukuran eritrosit (makrosit mempercepat pengendapan)
– Jumlah eritrosit/cmm :
jumlah eritrosit yang rendah mempercepat pengendapan sel
LED
Faktor Yang Mempengaruhi LED

2.Faktor komposisi plasma


– LED : Peningkatan makromolekul plasma, peningkatan perbandingan
globulin terhadap albumin, peningkatan kadar fibrinogen.

– LED : Peningkatan viskositas plasma.

3.Faktor teknis
– LED : Tabung dimiringkan, tabung terlalu panjang.

– LED : diameter tabung lebih kecil, tidak segera memeriksa darah, anti
koagulan berlebihan.
CARA PEMERIKSAAN LED
(Laju Endap Darah)

Cara pemeriksaan
1. Tabung Westergreen
2. Tabung Wintrobe

NILAI RUJUKAN

Laki-laki : 0 – 20 mm/jam
Perempuan : 0 – 15 mm/jam

Anda mungkin juga menyukai