1. Pengertian Misetoma
Misetoma adalah penyakit kronik, supuratif dan granulomatosa yang dapat
disebabkan bakteri Actinomyces dan Nocardia, yang termasuk Schizomycetes dan Eumycetes
atau jamur berfilamen..
Pada beberapa kasus, misetoma mempunyai beberpa sinonim, yaitu Madura
foot,maduromisetoma dan maduromycosis. Merupakan suatu infeksi kronis pada daerah
tropismaupun subtropics, seperti yang ditemukan di Brazil, Mexico, Arab, dan beberapa
daerah di India
2. Etiologi Misetoma
Etiologi misetoma , terdiri dari :
Bacterial misetoma
Disebabkan oleh bakteri dan dikenal sebagai Actinomisetoma
Fungal misetoma
Disebabkan oleh fungi dan dikenal sebagai Eumisetoma.
3. Histopatologi
Daerah abses akan ditemukan materi pyogenic dan suatu granuler yang ditutup oleh
eksudat.Pada daerah sekitar eksudat akan tampak adanya inflamasi granulomatosa, inflamasi
kronis,dan granulasi pada jaringan.
4. Patofisiologi
Bagian tubuh yang paling umum terkena dampak misetoma adalah kaki bagian
bawah,dengan infeksi dorsal kaki depan yang khas. Tangan adalah lokasi berikutnya yang
palingumum, namun, lesi misetoma dapat terjadi di manapun pada tubuh. Lesi di dada
dan punggung sering disebabkan oleh spesies Nocardia, sedangkan lesi di kepala dan
leher biasanya disebabkan oleh Streptomyces somaliensis.
Organisme masuk melalui trauma lokal (misalnya, luka di tangan dan kaki, trauma
lokalterkait dengan tanah yang terkontaminasi). Respon neutrophilic awalnya terjadi oleh
reaksigranulomatosa. Penyebaran terjadi melalui kulit wajah dan dapat melibatkan
tulang.Penyebaran jarang melalui hematogen atau limfatik.
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan tambahan : Jamur masuk ke dalam
kulitmelalui abrasi atau luka lecet di kaki, selanjutnya berkembang menjadi tumor di bawah
kulit,menyebabkan kelainan bentuk (deformitas) pada kaki yang disebut dengan
misetoma. Tumor kemudian mengalami perlunakan, terbentuk fistula atau ulkus yang
mengeluarkan sekretyang megandung butir ± butir kuning kehijauan disebut dengan granula
sulfur. Pederitamengeluh nyeri dan selalu disertai dengan pembengkakan kelenjar limfe
regional.
5. Gejala Klinis
Gejala klinis biasanya terdiri atas pembengkakan, abses, sinus dan fistel multiple. Di
dalam sinus ditemukan butir ± butir (granules) yang berpigmen yang kemudian dikeluarkan
melaluieksudat. Berhubungan dengan penyebabnya, misetoma yang disebabkan Actinomyces
disebut actinomycotic misetoma, yang disebabkan bakteri disebut botryomycosis dan
yang disebabkan jamur berfilamen disebut maduromycosis
Gejala klinis biasanya merupakan lesi kulit yang sirkumskrip dengan pembengkakan
seperti tumor jinak dan harus disertai butir-butir. Inflamasi dapat menjalar dari permukaan
sampai ke bagian dalam dan dapat menyerang subkutis, fasia, otot dan tulang. Sering
terbentuk fistel,yang mengeluarkan eksudat. Butir-butir sering bersama-sama eksudat
mengalir ke luar dari jaringan.
6. Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan klinis morfologik sesuai dengan uraian di atas. Namun bila
disokong dengan gambaran histologik dan hasil biakan, diagnosis akan lebih
mantap.Lagipula penentuan spesies penyebab sangat penting artinya untuk terapi dan
prognosis. Diagnosis dari misetoma biasa dilakukan dengan pemeriksaan kulit, histopatologi
dan isolasi.
o Pemeriksaan kulit :
o Lokalisasi : terutama kaki, tangan, dada dan bokong.
o Pemeriksaan Histopatogi :
o Tampak granuloma dengan serbukan sel-sel radang berupa
Polimorfonuklear,Eosinofil dan makrofag. Pada bagian tengah infiltrate
terlihat sel- sel epiteloid dan sel datia Lagerhans.
o Isolasi
o Sample yang mengandung fungi diinokulasikan ke dalam Inhibitory Mould
agar atau BHI agar dengan kandungan darah kambing sebesar 10% yang
kemudian diinkubasi pada suhu 30°C. Skleotia harus dicuci dengan air steril
atau dalam larutan antibiotic.Beberapa fungi peka terhadap cycloheximide,
seperti IMA dan SDA.
7. Diagnosa Banding
Skofuloderma :
a. Lokasi biasanya di leher atau ketiak. Timbul ulkus dengan pinggir livide dan
ada jembatan ± jembatan kulit.
Osteomielitis :
b. Biasanya berupa benjolan akut berwarna merah, sekresinya pustulosa.
8. Penatalaksanaan
Misetoma aktinomikotik di obati dengan Penisilin prokain 2,4 - 4,8 juta unit selama 2 -
4minggu. Preparat sulfa seperti sulfadiazin 3 - 8 g / hari selama 2 - 4 minggu.
Misetomaeumikotik dengan amfoterisin B intravena , kadar dalam darah 1,2 - 2 µg/ml
dapatmembunuh jamur , tetapi umunya sangat resisten. Jika dengan pengobatan ini tidak
menolongdianjurkan amputasi.