Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTEK LAHAN MATA KULIAH INSTRUMENTASI

PROGRAM STUDI DIII KELAS REGULER SORE


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Nama Mahasiswa : FAJRIYAH RAHMANTIKA


NIM : P3.73.34.1.19.061

1. Jenis Instrumen : Hematology analyzer MINDRAY BC-5380


 Teknologi pada hematology analyzer : Pengukuran dan peneyerapan sinar
akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu atau
sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer
Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat
ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat membantu mendiagnosis
penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.
Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung
dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau
berkascahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan. Mengukur sampel berupa darah.
Alat ini biasanya digunakan dalam bidang kesehatan. Pemeriksaan hematologi rutin
seperti meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel
trombosit.

 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan :


 Elektrikal Impedance (Mengukur jumlah WBC, RBC, dan Platlet)
Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric
Impedance. Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan
sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode
yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang terletak dekat
dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan.
Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda
tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai
dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan
tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian
elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit Yang
berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh :
 Elektrik Noise (Gangguan listrik).
 Debu.
 Sisa-sisa cairan.
 Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur.

Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter, kemudian


data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data
tersebut akandikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD.
Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk
histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga
CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis
sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU
menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel
WBC.Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara bersamaan.
Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup diencerkan dan
dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan tingkatkeakuratan
yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.

 Fotometri (Mengukur jumlah Hb)


Fotometri adalah pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja
dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor.Sinar
Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury), akan
dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi sinar Monokromatik
 Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan diperiksa.
 Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan diteruskan.
 Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor.
 Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses data.

 Flowcytometry (Sistem Optik )


Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber cahaya
(laser) yang difokuskan.
 Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan.
 Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat
membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran, FLS untuk
membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS untuk membedakan
granularity-nya (komposisi granula).
 Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses dan
dikonversikan dalam bentuk digital

 Histrogram/Kalkulasi
Adalah pengukuran Parameter – parameter selain yang diatas. Metode
pengukuran ini berdasarkan penjumlahan dari hasil – hasil yang didapat dari
pengukuran oleh dua metode diatas. Metode ini dikenal dengan Complete Blood
Count (CBC).

 Complete Blood Count (CBC) adalah suatu penghitungan untuk menganalisis


berbagai macam komponen darah :
 RBC : Red blood cell / Sel Darah Merah.
 HGB : Hemoglobin Concentration / Konsentrasi Hemoglobin.
 HCT : Hematocrit .
 MCV : Mean Corpuscular Volume / Rata-rata volume sel darah.
 MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin / rata-rata sel hemoglobin.
 MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Honcentration/ Rata-rata konsentrasi
sel hemoglobin.
 RDW : Red blood cell Distribution Width / lebar distribusi sel darah merah.
 PLT : Platelet Count / perhitungan trombosit
 PCT : Platelet crit
 MPV : Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit.
 PDW : Platelet Distribution Width/ lebar distribusi trombosit

 Berikut ini beberapa rumus penghitungannya:


1. MCV : Mean Corpuscular Volume (fL / µm3)
 MCV = Hematocrit (%) x 10/RBC# (million/μL)
2. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin (pg)
 MCH = Hemoglobin (g/dL) x 10/ RBC# (million/μL)
3. MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (%)
 MCHC = Hemoglobin (g/dL) x 100/Hematocrit (%)
4. RDW : Red Blood Cell Distribution Width (%)
 RDW = Standard Deviation/MCV x 100

 Bagian-bagian dan fungsi tiap bagian di hematology analyzer :


Perangkat komputer untuk memasukan data pasien dan data
reagen yang baru

Rak worklist untuk menjalankan sampel secara bersamaan


maksimal 10 sampel dalam 1 rak worklist

Tabung single kecil untuk merunning 1 sampel bila volume


sampel kurang dari 2 cc

Tabung single untuk menjalankan 1 sampel dengan volume


sampel maksimal 3 cc

Tombol on off di sebelah kiri alat

Terdapat 5 selang – selang di belakang alat sebelah kiri untuk


menghubungkan dengan reagen
1. Diluen selang berwarna putih
2. Lyse 1 selang berwana hijau
3. Lyse II selang berwana merah
4. Rinse selang berwarna hitam
5. Limbah selang berwaran kuning

 Prosedur pengoperasian hematology analyzer :


 Menjalankan Kontrol
- Keluarkan material QC dari dalam kulkas.
- Diamkan pada suhu kamar  10-15 menit
- Homogenkan material kontrol dengan baik
- Klik menu QC lalu pilih QC Analysis
- Pilih QC Files, sesuaikan dengan level QC yang akan dijalankan, klik OK
- Letakkan material QC pada aspiration pippete
- Tekan tombol start
- Analisa hasil QC, klik “ACCEPT”

 Menjalankan Sampel
Analisa sampel menggunakan sample mode AL-WB
- Cek status indikator LED pada alat, pastikan dalam keadaan READY.
- Homogenkan sample
- Pilih Mode AL-WB dan pilih mode CBC/CBCDIFF sesuai pemeriksaan pada
main menu
- Letakkan sampel pada RAK SAMPLE
- kemudian input data pasien
- setelah data pasien lengkap tekan tombol RUN pada alat
- Hasil akan keluar + 2 menit
Analisa sampel menggunakan manual mode CT-WB
- Cek status indikator LED pada alat, pastikan dalam keadaan READY.
- Homogenkan sample
- Pilih Mode CT-WB dan pilih mode CBC/CBC DIFF sesuai pemeriksaan pada
main menu
- kemudian input data pasien
- Setelah itu masukan tabung darah kedalam cup darah di dalam alat
- tekan tombol RUN pada alat
- Hasil akan keluar + 2 menit

 Mematikan Alat
1. Dari main menu tekan SHUTDOWN, kemudian tekan OK
2. Alat akan mengalami proses SHUTDOWN
3. Jika proses telah selesai, maka alat dapat dimatikan

 Prosedur perawatan berkala hematology analyzer :


- Maintenance Harian
1. Shutdown, dilakukan sehari sekali. Dengan SHUTDOWN semua jalur sampel dan
detektor akan bersih.
- Maintenance Mingguan
1. Klik menu (Rinse Instrument) pilih menu (Routine Cleaning), masukkan cellclean ke
dalam aspiration pippete, kemudian tekan tombol start.
- Autorinse
Klik menu (Rinse Instrument) pilih menu (Auto Rinse), setelah proses Autorinse
selesai, alat secara otomatis akan melakukan background check

 Prosedur kalibrasi alat :


 Menjalankan Kalibrasi
- Keluarkan material kalibrasi dari dalam kulkas.
- Diamkan pada suhu kamar  10-15 menit
- Homogenkan material kalibrasi dengan baik
- Klik menu Calibratiion lalu pilih Calibrator Analysis
- Letakkan material calibrasi pada aspiration pippete
- Tekan tombol start
- Analisa hasil Calibratot, klik “ACCEPT”

 Fungsi kalibrasi adalah menjaga kendali mutu dengan memastikan kinerja dan
akurasi berbagai instrument yang digunakan melalui penentuan penyimpangan
nilai standar dengan nilai yang ditunjukkan alat ukur, atau dengan kata lain untuk
dapat memastikan akurasi dari alat ukur tersebut sehingga instrument yang
digunakan dapat menghasilkan pengukuran yang akurat.

 Kalibrasi harus dilakukan secara periodik. Interval kalibrasi alat tergantung dari
beberapa faktor, yaitu jenis instrumentt, frekuensi pemakaian, dan cara
pemeliharaan instrumentt. Semakin sering instrumentt digunakan, maka interval
kalibrasinya pun sebaiknya harus lebih singkat. Melakukan verifikasi kalibrasi
setiap 6 bulan sekali

 Troubleshooting ringan :
Troubleshooting Pemecahan masalah
Tidak terbacanya hasil  Periksa tenknis pengambilan sampel
pemeriksaan  Check suhu ruangan memenuhi suhu pada 18 –
20 o c
 Lakukan homogenisasi pada sampel , lebih
baguu setelah sampling masukan tabung darah
ke penggilingan khusus
 Check kondisi volume dan kemasa reagen
Diluen, Lyse, Rinse
Tempat limbah penuh dan  Mengganti tempat limbah yang sudah penuh
error tidak dapat  Melakukan pencucican setiap 20 running
menjalankan sampel sampel agar selang tetap bersih dari sisa darah
pemeriksaan
 Lakukan pemeliharaan alat dengan melakukan
pencucian memngguakan cairan hipoklorit
setiap minggu
 Lakukan pencucian juga setiap 2 minggu sekali
atau sebulan sekali menggunakan larutan
enzim digesif (EZ cleanser)

Hasil yang kurang akurat  Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh
tanpa istirahat
 Gunakan darah kontrol yang masih baru dan
tidak expied
 Gunakan reagen yang masih baru dan tidak
expied
 Konsultasikan hasil printout alat hematologi
analyzer dengan staf ahli laboratorium atau
dengan DSPK bila menemukan hasil yang
mencurigakan

2. Jenis Instrumen : Koagulometer (MERK:TECO COATRON M1)


 Teknologi yang digunakan :
COATRON M1 adalah koagulometer saluran optik foto untuk menentukan
parameter dasar dari tahap kedua hemostasis (kaskade koagulasi) dalam plasma
manusia cytolyte. Hal ini dirancang untuk pengujian koagulasi in-vitro Laboratorium
Klinik. Tes koagulasi dengan formasi Fibrin seperti tes akhir dapat dijalankan pada
instrumen, serta tes immunoturbidimetric, seperti D-dimer.
METODE TURBIDEZ (METODE KOAGULASI)
Konversi dari fibrinogen ke trombin-dikatalisis Fibrin adalah reaksi akhir dalam
"kaskade koagulasi." Pembentukan Fibrin menyebabkan peningkatan sampel
kekeruhan, yang terdeteksi oleh Photometer. Deteksi fotometrik dimulai secara
manual dengan menekan tombol "Optic" dengan penambahan reagen pengujian
secara simultan. Waktu antara awal pendeteksian fotometrik dan titik infleksi pada
kurva reaksi adalah hasilnya, hasil ini muncul dalam hitungan detik pada layar LCD
(dan dicetak secara otomatis pada printer opsional).

 Bagian dan fungsi koagulometer :

 Service: LED merah menunjukkan kegagalan sistem dan kisaran suhu


tidak benar (36˚C untuk 39˚C)

 Ready: LED hijau menunjukkan bahwa sistem siap untuk beroperasi.

 Kursor: perubahan pada parameter aktif.

 Menu: kalibrasi tes yang dipilih.

 Enter: konfirmasi parameter yang dipilih

 Timer: mulai, berhenti, reset crónometer.

 Optic: Aktifkan, mulai, Hentikan pembacaan.

 Inkubasi: Bawalah 6 posisi ember ke 37˚C.


 Reagen: Carry 2 posisi reagen pada tabung 37˚C 11mm

 Optical Channel: Incubate saluran membaca di 37˚C.

 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan :


 PT (Waktu Protombin)
Fase pertama waktu protombin mengukur waktu pembekuan masalah
plasma setelah penambahan reagen Thromboplastin yang mengandung
kalsium klorida. Reagen menyediakan sumber "tromboplastin jaringan",
mengaktifkan faktor VII dan karena itu sensitif terhadap semua faktor
dalam tahap II dan III. Kekurangan dalam faktor fase I (VIII, IX, XI dan
XII) tidak terdeteksi dengan tes ini.
 APTT ( Waktu Protombin Parsial)
Tes APTT mengukur waktu koagulasi tes plasma setelah penambahan
reagen APTT, kemudian memungkinkan "waktu aktivasi", diikuti
dengan penambahan kalsium klorida. Kekurangan dari sekitar 40% dan
faktor yang lebih rendah VIII, IX, XI dan XII akan mengakibatkan
APTT berkepanjangan. Kehadiran heparin dalam jumlah yang memadai
AT-III juga akan mengakibatkan APTT berkepanjangan.
 D DIMER
Reagen partikel mikro terdiri dari partikel Polystyrene berukuran mikro
yang digabungkan dengan antibodi monoklonal khusus untuk D-dimer.
Ketika reagen terkena sampel plasma, D-dimer akan mengikat partikel
yang menyebabkan peningkatan dispersi cahaya. Apabila terpapar pada
panjang gelombang cahaya monokrom yang sesuai, peningkatan yang
diukur sebagai kekeruhan atau dispersi sebanding dengan jumlah D-
dimer dalam sampel.
 FIB ( Fibrinogen)
Reagen fibrinogen komersial menggunakan waktu koagulasi Clauss untuk
penentuan tingkat fibrinogen dalam plasma, di mana kelebihan tromvine
sapi digunakan untuk menyaburkan plasma diencerkan. Kurva standar
pertama dibuat dengan menggunakan plasma referensi dengan
kandungan fibrinogen yang diketahui. Ketika trombin ditambahkan,
waktu pembekuan yang diperoleh berbanding terbalik dengan kandungan
fibrinogen. Setelah plasma pasien diencerkan 1/10 dikoagulasi dengan
trombin dan waktu koagulasi yang dihasilkan diinterpolasi ke kurva
standar.

 Prosedur penggunaan koagulometer :


 Penggunaan Kontrol dan Pemeriksaan sampel
Untuk SOP kontrol sama dengan SOP sampel yang membedakan hanya
bahan kontrolnya yaitu dengan menggunakan darah manusia normal.
Persiapan
 Antikoagulan. Natrium sitrat, 3,8% atau 3,2% dianjurkan.
 Plasma koleksi.
 Dapatkan darah manusia normal dengan venipunction.
 Segera Campurkan 9 bagian darah dengan 1 bagian antikoagulan, aduk
rata oleh inversi tabung terhadap tutupnya.
 Centrifuge sampel untuk 1000 RCF selama 15 menit.
 Keluarkan plasma dari tabung dalam 60 menit menggunakan pipet
plastik dan Simpan dalam tabung plastik di 2-8˚

 Rekonstitusi reagen.
 Menyusun ulang dengan air suling dengan volume yang ditunjukkan
pada label botol. Tinggalkan pada suhu ruangan pengadukan di lingkaran
sesekali sampai solusi sepenuhnya homogenik. Stabil selama 7 hari setelah
rekonstitusi jika disimpan dari 2-8˚C, menghindari pemanasan yang
berkepanjangan.

 Penggunaan COATRON M1.


 Nyalakan instrumen dan tunggu sampai LED menyala.
 Nyalakan pencetak jika tersambung.
 Pilih jenis pemeriksaan yang akan dikontrol sebagai uji kontrol
 Periksa kalibrasi
 Biarkan reagen untuk memanaskan selama setidaknya 5 menit.

 Prosedur di COATRON M1
 PT
1. Pipet 50ul plasma ke dalam kuvet
2. Inkubasi selama dua menit (120 detk)
3. Pindahkan kuvet ke posisi optic
4. Tekan tombol optic tunggu sampai muncul “Active”
5. Tambahkan 100 ul dari PT-S (prewarn selama 10 menit pada suhu 37˚C)
kedalam kuvet
6. Jika instrumen akan membaca maksimum 300 detik. Jika tidak ada
koagulasi, "+ + +. + s" akan muncul di layar
7. Hasilnya ditampilkan dalam hitungan detik dan INR

 APTT
1. Pipet 50 ul plasma ke dalam kuvet
2. Tambahkan 50uL dari APTT u kedalam kuvet
3. Inkubasi selama 3 menit (180 detik)
4. Pindahkan kuvet ke posisi optic
5. Tekan tombol optic tunggu sampai muncul “Active”
6. Tambahkan 50 ul kalsium klorida (prewarm 10 menit pada suhu 37˚C)
7. Instrumen akan membaca maksimal 300 detik. Jika gumpalan tidak
terdeteksi, layar akan menampilkan "+ + +. + s"
8. Hasilnya ditampilkan dalam detik

 Prosedur Mematikan Alat


 Tekan tombol shutdowon
 Matikan dengan menekan off

 Prosedur perawatan berkala koagulometer :


1. Lakukan kontrol alat secara berkala
2. Bersihakan lubang yang digunakan untuk menaruh tabung dengan tisu basah
kemudian bersihkan kembali dengan tisu kering
3. Bersihkan kuvet setelah digunakan
4. Bersihkan bagian luar dengan kuas kecil
5. Periksa tempat untuk menaruh kertas dari hasil pengecekan

 Troubleshooting
Pesan kesalahan sistem Interpretasi dan tindakan korektif

Red Service LED aktif Daya listrik tidak cukup, gunakan Power Remover asli, mengisi
baterai jika digunakan.
Suhu Eror Sesuaikan suhu
Kegagalan Optical Coatron M1 tidak beroperasi dalam spesifikasi optiknya. Hal
ini dapat terjadi, jika:
1. Mengubah reagen.
2. Hindari sampel ekstrem, ada cahaya yang intens (misalnya
sinar matahari langsung)
3. Lindungi dari sinar matahari, laser LED terbakar, ganti
perangkat.
Pengukuran tidak dimulai 1. Perubahan sinyal sangat kecil
secara otomatis 2. Penggunaan reagen yang sangat jelas (mis. Fibrinogen,
trombin)
3. Cobalah untuk pipet yang keras dan cepat atau mulai
pengukuran dengan menekan "Optic" pada saat
penambahan.
Pengukuran Error 1. Sinyal suara dan suhu dapat salah memulai penentuan.
2. Hentikan tekad dan Aktifkan optisien sebentar sebelum
memulai
+ + +. s "Tidak mendeteksi 1. Selalu ulangi sampel untuk memverifikasi hasil.
gumpalan 2. Kemungkinan alasan termasuk yang berikut:
 Waktu pembekuan lebih besar dari 300 detik.
 Waktu pembekuan kurang dari 8 detik.
 Reagen salah-tingkat fibrinogen sampel kurang dari 100
mg/dL (misalnya sampel diencerkan).
 Gelembung udara
 Limbah dalam ember.
 Contoh yang tidak dapat dikumpulkan-OD-koreksi
adalah memusatkan perhatian

 Prosedur kalibrasi koagulometer :


 Kalibrasi yang dilakukan dengan cara megukur tingkat dari setiap
parameter yang digunakan , cara kalibrasi sama seperti metode pada
umumnya tetapi yang digunakan adalah bahan kontrol.
3. Jenis Instrumen : Mikropipet MERK SCILOGEX
: Mikropipet adalah salah satu jenis pipet (alat laboratorium) yang
digunakan untuk penanganan (pengukuran dan pemidahan) cairan
dalam volume kecil secara akurat. Jumlah volumenya hingga satuan
mikroliter (µl). Setiap pipet mikro dilengkapi dengan pendorong
(ejector) sehingga tip mudah untuk dilepas setelah selesai digunakan.
Mikro pipet merk Scilogex tersedia dalam berbagai volume ukuran,
mulai dari 0,1 – 10000 μl
 Bagian dan fungsi mikropipet :

 Plunger button Fungsi dari tombol penekan ini adalah sebagai


pompa yang menarik dan mengeluarkan cairan maupun
larutan.Caranya cukup mudah. Ketika tombol ditekan, maka
udara yang berada di dalam tip akan terdorong keluar. Ketika
anda melepaskan, liquid atau cairan akan tertarik ke dalam
ujung (tip) pipet. Kemudian, pindahkan cairan ke alat gelas
lain.

 Tip ejector button Mikropipet ini memiliki fungsi untuk


melepaskan tip yang ada pada bagian ujung.Cara
menggunakannya yakni dengan menekan tombol kemudian tip
akan terlepas dari body pipet mikro. Tombol pelepas tip ini
digunakan ketika setelah selesai menggunakn tip dengan
volume tertentu.

 Volume displayVolume display berfungsi menunjukkan volume cairan. Di dalam penunjuk


volume ini juga ada volume adjustment knob yang berfungsi untuk mengatur volume. Cara
menggunakannya cukup dengan memutar knob tersebut sesuai dengan volume cairan yang
anda inginkan.

 Shaft (Batang Mikropipet) Bagian ini merupakan penghubung antara bagian atas (plunger
buttion dan tip ejector button) dan bagian paling bawah (tip). Shaft ini dibuat ergonomis
sehingga cukup nyaman saat digenggam tangan.

 Ujung Pipet Pada bagian ini berfungsi untuk menampung cairan atau larutan. Pipette tip
ini memiliki hubungan langsung dengan cairan. Keakuratan pengukuran mikropipet juga
sangat ditentukan oleh seberapa ukuran tip yang digunakan. Anda harus menyesuaikan
ukuran tip dengan volume cairan yang akan dipindahkan.

 Prosedur penggunaan mikropipet :

a. Atur volume sesuai yang diinginkan


Pertama atur volume yang anda inginkan dengan putar bagian pengatur volume. Selalu
perhatikan angka yang tercantum pada bagian tengah mikropipet.

b. Pasang Tip

Pipih tip yang tepat agar pemipetan akurat. Sesuaikan tip yang anda gunakan dengan merek
yang sama dengan pipetnya, karena tidak semua pipet cocok dengan tip yang tersedia.

Cara pasang tips dengan menancapkan ujung mikropipet dengan tips yang sesuai, serta
pastikan tips sudah terpasang dengan baik dan benar.

c. Mengambil dan Mengeluarkan Tip

a) Setelah anda memasang tips dengan benar, anda bisa menekan tombol knob sampai
hambatan pertama (setengah tekanan), jangan ditekan lebih dalam lagi.
b) Kemudian masukkan mikropipet hingga tercelup ke dalam larutan sampel.
c) Lalu lepaskan tekanan dari tombol knob secara perlahan hingga cairan tertarik ke
dalam mikropipet serta pastikan tidak ada gelembung udara.
d) Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah lain, caranya cukup dengan menekan
tombol knob hingga hambatan kedua (tekanan penuh)
e) Terakhir, lepaskan tips dengan menekan tombol tips ejector button.

 Prosedur perawatan berkala mikropipet :

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus anda perhatikan dalam cara merawat
mikropipet ini.

1. Pastikan anda selalu membersihkan alat ini setelah menggunakannya, baik


menggunakan air maupun alkohol.
2. Selanjutnya sterilkan dengan memanfaatkan autoclave komponen yang berhubungan
dengan bakteri.
3. Jangan pernah memakai mikropipet tanpa tip yang terpasang
4. Sediakan beberapa tip untuk digunakan berbagai jenis sampel yang berbeda, agar
tidak saling terkontaminasi.
5. Pastikan anda menggunakan mikropipet yang sesuai dengan ukuran volume sample
yang akan anda ukur, tidak terlalu besar maupun kecil.
6. Jangan lupa periksa tip apakah sudah terpasang dengan baik sebelum menyedot
sample.
7. Hindari penekanan yang terlalu kencang maupun secara tiba-tiba, hal ini menghindari
ketidakakuratan pengambilan sample
8. Jangan menyimpan mikropipet secara sembarangan, apalagi jika masih terdapat
sample di dalamnya.

 Prosedur kalibrasi mikropipet :


Jangan lupa untuk melakukan hal-hal berikut ini:
a) Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau
ada komponen yang hilang.
b) Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau
cairan khusus pembersih pipet.
c) Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave
atau penyinaran UV)
d) Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi
pipet Anda ke Distributor atau agen penjualnya.
a. Masalah yang terjadi pada mikropipet dan cara penanganannya :
No Gangguan Kemungkinan penyebab Penanggulangan
1. Tip bocor ü  Tip jelek ü  Gunakan tip kualitas tinggi
ü  Posisi tip tidak kencang atau
ü  Tip dikencangkan dengan
tidak pas kuat(searah jarum jam )
2. Pengisapan lambat/
ü  Saluran tangkai pipet
ü  Pipet dibersihkan
volume terisap sebagian tersumbat
3. Volume rendah ü  Tangkai tip longgar ü  Putar dengan kuat
ü  Pipet terkontaminasi ü  Pipet dibersihkan
ü Memipet larutan yang tidak
ü  Pipet dikalibrasi
mengandung air
4. Volume tinggi ü  Tombol bagian atas sewaktu
ü  Penggunaan pipet sesuai prosedur
pemipetan ditekan sampai pemipetan.
kebawah atau akhir.
4. Jenis alat : hemoglobinometer sahli
 Bagian dan fungsi hemoglobinometer sahli

 pengaduk yang terbuat dari kaca 


 pipet sahli / pipet kapiler untuk mengambil sampel darah
 pembersih 
 tabung sahli / tabung haemometer kotak sahli
 softclick

 Prosedur penggunaan hemoglobinometer sahli :


 Haemometer sahli 
1. Membersihkan dan mengeringkan tabung hemometer 
2. Mengisi tabung hemometer dengan HCl 0,1 N sampai garis batas 
3. Mengambil darah pada jari manis, sebelumnya usap jari terlebih dahulu
dengan kapas beralkohol 70%, biarkan kering 
4. Menekan softclick yang telah disetting pada angka 5 ke jari hingga jarum
menusuk jari dan darah mengalir keluar 
5. Menghapus darah yang pertama keluar dengan kapas kering
6. Memipet darah dengan pipet sahli sebanyak 0,02 ml 
7. Menghapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet
menggunakan tisu 
8. Memasukkan darah ke tabung sahli dan aduk menggunakan pengaduk 
9. Mengencerkan dengan aquades setetes demi tetes sambil diaduk hingga
didapatkan warna yang sama dengan warna standar haemometer sahli 
10. Membaca tinggi meniscus permukaan cairan dalam tabung, mencatat hasilnya
 Prosedur perawatan berkala hemoglobinometer sahli :
 Dengan membersihkan tabung dengan sikat pembersih 
 Sebelum disimpan, pastikan tabung dalam kondisi bersih dan kering sehingga
tidak menimbulkan lumut

 Masalah yang terjadi pada hemoglobinmeter sahli dan cara penanganannya :


1. Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama. 
2. Sumber cahaya yang kurang baik. 
3. Kelelahan mata. 
4. Alat-alat kurang bersih. 
5. Pemipetan yang kurang akurat. 
6. Warna gelas standart mulai memudar
5. Jenis alat : hemositometer
 Bagian dan fungsi hemositometer

 GELAS OBJEK KAMAR HITUNG


2)
Daerah yang diperintah dari hemocytometer terdiri dari beberapa, besar, 1 x 1 mm (1 mm
2), 2)
kuadrat. Ini dibagi dalam 3 cara; 0,25 x 0,25 mm (0,0625 mm 0,25 x 0,20 mm (0,05 mm
dan 0,20 x 0,20 mm (0,04 mm 2 ). Pusat, 0,20 x 0,20 mm ditandai, 1 x 1 mm persegi dibagi
2)
lagi menjadi 0,05 x 0,05 mm (0,0025 mm kuadrat. Yang mengangkat tepi hemocytometer
memegang coverslip 0,1 mm dari grid ditandai. Ini memberikan setiap persegi volume yang
ditetapkan

 PIPET THOMMA
Pipet Thomma adalah jenis pipet yang digunakan untuk pengenceran sel darah. Ia tidak
mengukur menipiskan darah atau cairan dalam jumlah tertentu (misalnya, dalam mililiter),
melainkan dalam hal bagian dari volume total volume pipet. Yang pipet terdiri dari sebuah
batang yang ditandai dengan 2 divisi. Tanda pertama menunjukkan unit 0,5, dan yang kedua
menunjukkan tanda 1,0 unit. Di atas batang adalah bola lampu pencampuran yang berisi
manik-manik kecil.  Alat ini membantu dalam pencampuran darah dan pengencer. Lampu di
atas pencampuran kapiler pendek lain dengan tanda berukir (11,0 di sel putih pipet dan 101,0
pada sel merah pipet). Sel merah pipet volume 101 unit. Batang setiap pipet berisi 1 unit
volume dan bola lampu berisi bagian sisanya.
 Prosedur penggunaan hemositometer :
1. Desinfeksi jari yang akan  ditusuk dengan alkohol 70%, lakukan pengambilan
darah.
2. Hisap darah kedalam pipet thoma leukosit sampai tanda 0,5 %
3. Hapus darah yang melekat pada sebelah luar pipet.Masukkan ujung pipet
kedalam larutan Turk sambil menahan darah pada garis tanda tadi, pipet dipegang
dengan membentuk sudut 45 derajat. kemudian isap larutan turk perlahan sampai
tanda 11, hati hati jangan sampai ada gelembung udara
4. Angkat pipet dan cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari, lalu lepaskan
aspirator.
5. Kocok pipet 15-30 detik. Jika tidak segera digunakan letakkan mendatar
6. Siapkan kamar hitung.
7. Kocok pipet tadi agar homogen +- 3 menit, kemudian buang cairan 3-4 tetes.
8. Segera teteskan setetes saja pada kamar hitung, jangan sampai banjir
menggenangi parit.
9. Biarkan mengendap +- 2-3 menit.
10. Hitung jumlah leukosit dalam 4 kotak besar dengan perbesaran 100 X.
 Prosedur perawatan berkala hemositometer
 Dengan membersihkan objek glass, kamar hitung, dan pipet thoma
 Sebelum disimpan, pastikan alat dalam kondisi bersih dan kering sehingga tidak
menimbulkan lumut
 Masalah yang terjadi pada hemositometer :
 Metode ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya tidak dapat digunakan untuk mikroba
yang berukuran terlalu kecil seperti bakteri.
 Pada gelas objek kamar hitung terkadang kotor penangaannya harus dibersihkan sebelum
dan sesudah di gunkanan
 Pemipetan yang kurang tepat penanganannya harus berhati-hati dalam menggunakan pipet
thoma agar tidak terjadi kesalahana dalam pemipetan darah dan reagennya
6. Jenis Instrumen : Urine analyzer MINDRAY UA-66
 Teknologi yang digunakan :
LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan oleh light guide
ke permukaan test pad dengan sudut yang optimal. Cahaya LED yang mengenai pad atau
‘test zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test
pad dan ditangkap oleh detektor. Kemudian panjang gelombang yang diterima detektor
dikuatkan (amplification) dan difilter. Kemudian masin-masing cahaya reflectance yang
sudah dikuatkan tersebut dikelompokan berdasarkan parameter dan dirubah menjadi sinyal
analog menggunakan IC ADC (Analog Digital to Converter). Proses selanjutnya dianalisa
kadarnya dengan microcomputer dengan membandingkan dengan cahaya referensi, hasilnya
ditampilkan pada LCD. Proses ini memakan waktu kurang lebih 55-56 detik.
Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar
tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat.Urine
Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer). Urine Analyzer
membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan
menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.

 Bagian dan fungsi urine anayzer :

 Terdapat meja untuk meletakan strip sampel yang secara otomatis akan masuk kedalam
sensor jika ditekan start
 Strip urine terdapat 10 parameter (Leukosit, Nitrit, PH, BJ, Darah Samar, Keton,
Bilirubin, Glukosa, Protein, Keton, Urobilinogen)
 Terdapat celah untuk keluarnya kertas print yg otomatis keluar jika strip sampel sudah
dibaca oleh alat
 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan :
 Berat Jenis: Dengan adanya kation, proton yang dilepaskan oleh zat pengompleks
dalam pad tes. Indikator bromthymol biru perubahan dari biru melalui biru-hijau
ke kuning.
 Uji pH: pad pengujian berisi indikator metil merah dan bromthymolbiru.
Indikator-indikator ini memberikan perbedaan warna yang jelas pada rentang pH
dari 5 sampai 9.1, Dua  warna berkisar dari oranye ke kuning dan hijau ke biru.
 Uji Leukosit: leukosit granulocytic mengandung esterases yang mengkatalisis
hidrolisis dari suatu indoxylcarbonic asam ester menjadi indoxyl. Indoxyl yang
terbentuk bereaksi dengangaram diazonium untuk menghasilkan warna ungu.
 Uji Nitrit: Nitrit, jika ada, akan bereaksi dengan amina aromatik untuk
memberikan garam diazonium, lelu terangkai dengan senyawa lebih lanjut,
menghasilkan pewarna merah-ungu azo
 Uji Protein: Tes ini didasarkan pada perubahan warna indikator 3 ', 3 ",5', 5"-
tetrachlorophenol-3, 4, 5, 6-tetrabromosulfophthalein dengan adanya protein.
Reaksi positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning ke hijau muda
atau hijau
 Uji Glukosa: deteksi Glukosa didasarkan pada metode enzymatic glucose
oxidase/peroxidase (GOD/POD) atau oksidasi /peroksidasi glukosa enzimatik
Reaksi oksidasi glukosa memanfaatkan enzim untuk mengkatalisis pembentukan
asam gluconic dan peroksida hidrogen dari oksidasi glukosa. Selanjutnya, enzim
kedua, peroksidasi,mengkatalisis reaksi hidrogen peroksida dengan chromogen
tetramethylbenzidine untuk membentuk kompleks pewarna hijau. Reaksi positif
ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning ke hijau
 Uji  Keton: Berdasarkan prinsip Legal’s Test, natrium nitroprussidedan glisin
bereaksi dengan asetoasetat dan aseton dalam media alkali untuk membentuk
kompleks pewarna ungu.Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari
krem ke ungu
 Uji Urobilinogen: Urobilinogen digabungkan dengan 4-methoxybenzene-
diazonium-tetrafluoroborate dalam asam media untuk membentuk zat warna azo
merah
 Uji Bilirubin: Deteksi bilirubin berdasarkan pada reaksi penggabungan dari
garam diazonium dengan bilirubin dalam suatu asam menengah. Reaksi
menghasilkan warna merah muda menjadi merah-ungu sebanding dengan
konsentrasi totalbilirubin (Beberapa pengguna dapat menggambarkan ini sebagai
krem pada warna persik.)
 Uji Darah: Hemoglobin dan mioglobin, jika ada, mengkatalisisoksidasi indikator
dengan peroksida organik terkandung dalam tes pad. Eritrosit hemolisis utuh pada
tes pad dan hemoglobin membebaskan hemoglobin yang menghasilkan suatu titik
hijau. Karena test pad menyerap beberapa microliter urin, eritrosit akan lebih
terlihat. Pada set yang terpisah dari blok warna yang mewakili eritrosit dan
hemoglobin. Titik hijau tersebar atau dipadatkan pada pad tes kuning adalah
indikasi dari eritrosit utuh, atau mioglobin.
Parameter Panjang gelombang
Berat Jenis 620 nm
pH 620 nm / 557 nm
Leukosit 557 nm
Nitrit 557 nm
Darah (eritrosit) 620 nm / 557 nm
Glukosa 557 nm
Keton 557 nm
Urobilinogen 557 nm
Bilirubin 557 nm
Protein 557 nm

 Prosedur penggunaan urine analyzer :


 Instruksi Pengoprasian
1. Cek sebelum mulai : syarat yang dibutuhkan: Tempt 5-40 C, kelembapan : 85 %,
kebutuhn daya : AC2220 10% (AC110 10%), 50/60Hz 1Hz
2. Cek voltasi input yang mengacu pada persyaratan yang spesifik, lalu pindahkan
“Power Switch” menjadi posisi “l”, setelah itu, instrumen akan segera menunjukan
logodilayar dan menampilkan self test
 Proses pengoprasian
1. Option (sesuai kebutuhan): Tekan “OPTION” pada menu utama, lalu atur strip ,
critical value , grade dan seterusnya
2. Tekan “TEST” pada menu utama, pilih testing mode dan sampel No. Dan mulai
start testing
3. Strip uji ditempatkan pada baki geser, lalu motor penggerak bergerak
kedalam alat pembaca.
4. Analisa pad membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji
pada strip.
5. Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai macam
panjang gelombang.

 Mematikan alat
1. Tekan FUN untuk memunculkan pilihan di menu utama, pilih “MOVE IN”
tekan START, maka tabel akan bergerak di samping posisi penyimpanan
2. Pindahkan power switch ke posisi “0”
NOTE : sangat dianjurkan bahwa tabel harud dipindahkan keposisi “ stronge”
sebelum instrumen berubah menjadi off.

 Prosedur perawatan berkala urine analyzer :


1. Power supply dan kelembaban harus memenuhi persyaratan perangkat , hal itu dapat
mempengaruhi kinerja dan umur perangkat
2. Jaga eksterior instrumen bebas dari debu sepanjang waktu, jika diperlukan eksterior
dapat dibersihkan menggunakan kain basah dan deterjen ringan
3. Tabel feed dn feed insert harus tetap bersih untuk mendapatkan hasil terbaik. Pada akhir
setiap penggunaan sehari-hari , kalibrasi plastik putih instrumen chip dan stip regen
saluran dibersihkan , tabel feed harus dibersihka denagn desinfektan
4. Jika insert feed sudh sangat kotor dan tidak dapat dibersihkan, menhapus insert tabel
daritabel dan bersihkan jalur saluran tabel masukkan dengan 0,1 N NaOH menggunakan
aoolicator tongkat cotton tipped atau bahan penyerap yang cocok
5. Jangan menggunakan materil yang dapat merusak table insert

 Prosedur kalibrasi urine analyzer :


1. Periksa bagian strip kalibrasi dari kotoran atau perubahan warna
2. Jika strip kalibrasi masih bersih tetapi tanggal kalibrasi sudah habis maka diganti
dengan yang baru.
3. Jika strip kalibrasi kotor atau bernoda, maka bersihkan dengan menggunakan kain
halus atau cottonbat yang di basahi air sulingan. bersihkan strip kalibrasi
menggunkaan cotton bath.
4. Biarkan strip kalibrasi di udara kering dan kemudian periksa permukaan dari debu,
bahan asing, goresan.
5. Ketika sudah di bersihkan akan mendapatkan label baru.
6. Masukkan kembali pada alat urine analyzer.
7. Selalu menjaga bagian luar analyzer bersih dan bebas dari debu
 Troubleshooting ringan :
Troubleshooting Pemecahan masalah
Hilangnya hasil pemeriksaan 1. Matikan alat dengan menekan tombol on / off selama
2 detik.
2. Mengaktifkan alat dengan menekan tombol on / off .
3. Ulangi tes
Tidak ada kertas prnter 1. Menggantikertas printer.
2. Untuk melihat petunjuk pada layar, menyentuh area
Error Laporan seleksi, atau
3. Untuk menggunakan petunjuk dalam manual ini, lihat
pada bagian Memasang Kertas Printer atau Label Roll.
4. Printer error Buka penutup printer lalu benarkan posisi
kertas printer. Lihat pada bagian Memasang Kertas
Printer atau Label Roll
Salah jenis Strip Pastikan bahwa jenis jalur yang dipilih di Instrumen Set
Up sedang (Pilih Urinalisis Test). Jika benar jenis strip
yang digunakan, memeriksa operasi instrumen dengan
menjalankan tes lain menggunakan:
 sampel jelas, atau
 lihat pada bagian kontrol kualitas Pengujian.
Sampel tidak mencukupi Pastikan sampel harus cukup minimal 3ml untuk strip
dapat membaca parameter secara menyeluruh

7. Jenis Instrumen : Electrolyte analyzer Siemens Rapid Lab 348


 Teknologi yang digunakan :
Pengukuran electrolytesElectrolytes diukur dengan proses yang dikenal sebagai
potensiometri. Metode ini mengukur tegangan yang berkembang antara permukaan
dalam dan luar elektroda selektif ion. Elektroda (membran) terbuat dari bahan yang
selektif permeabel untuk ion yang diukur.
Electrolyte Analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau
memeriksa kadar elektrolit dalam darah meliputi Natrium (Na),  Kalium (K)  dan
Chlorida (Cl) yang diperlukan dalam keadaan darurat terutama pada pasien dengan
dehidras

 Bagian dan fungsi electrolyte analyzer :


• Terdapat tutup probe untuk melindungi jarum
penghisap sampel, dan 3 buah reagen 2 reagen buffer
dan 1 wash
• Disisi kanan atas terdapat tempat print yang otomatis
mengeprint hasil jika pemeriksaan sudah selesai
• Layar LCD berwarna hitam dengan tulisan berwarna
hijau, dilengkapi dengan beberapa tombol angka
dengan fungsi masing-masing
• Terdapat tutup elektroda yang transparan memudahkan
untuk melihat proses penarikan sampel melalui selang
selang kecil didalam alat, bebrapa elektroda didalam
nya (PO2, PCO2, PH, Na, K, Cl)
• Terdapat 2 tabung gas khusus untuk pemeriksaan gas
darah

 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan : Kalium, Natrium, Klorida akan 


ditarik  oleh  elektroda yang sensitif terhadap ion-ion tersebut. Kemudian digunakan
elektroda reference untuk membandingkan naik turunnya potensial.

 Prosedur penggunaan electrolyte analyzer :


 Dengan syringe
1. Pada posisi READY, angkat probe pada posisi 2
2. masukan sampel kemudian tahan sampai bunyi BIP
3. angkat sampel kemudian tutup probe
4. tekan tanda # untuk meamsukan operator ID ID psien setelh selesai tekan *
5. hsial keluar + 1 menit
 Dengan ampul/ tabung
1. Pada posisi READY, angkat probe pada posisi 1
2. masukan sampel kemudian tahan sampai bunyi BIP
3. Tekan angka “1” (Syringe) tahan sampai bunyi Bip
4. Angkat sampel kemudian tutup probe
5. tekan tanda # untuk meamsukan operator ID ID psien setelh selesai tekan *
6. hasil keluar + 1 menit
 Analisa QC
1. Pada posisi redy tekan angka 2
2. Buka probe
3. Masukan control tahan sampai bunyi Bip
4. Angkat probe kemudian tutup probe
5. Pilih level control yang akan di kerjakan 1,2 atau 3
6. Hasil akan keluar + 1 menit
 Memtikan alat , alat ini secara otomatis mati jika tidak terhubung ke aliran listrik
begitu juga sebaliknya, jadi jika tidak sedang running sampel di posisi “STANDBY”
untuk mengistirahatkan alat
 Prosedur perawatan berkala electrolyte analyzer :
 Deproteinaze
a) Pada posisi ready tekan menu (#)
b) Angkat “2” ( Maintenance)
c) Tekan “1” (Deproteinaze)
d) Angkat probe, masukkan deproteinaze
e) Tutup probe , alat akan melakukan deprote selma 5 menit
f) Setelah itu lanjutkan dengan condition
 Condition
a) Pada posisi ready tekan menu (#)
b) Angkat “2” ( Maintenance)
c) Tekan “1” (Deproteinaze)
d) Angkat probe, masukkan deproteinaze
e) Tutup probe , alat akan melakukan deprote selma 5 menit
f) Setelah itu lanjutkan dengan condition
 Setelah selesai tekan exit sampai keluar
 Alat akan melakukan calibrasi secara otomatis
-Note : pada saat melakukan deptroteinaze harus diikuti dengan condition

 Prosedur kalibrasi electrolyte analyzer :


 kalibrasi alat
1. Pada posisi ready tekan menu (#)
2. Tekan angka “1” (Calibratiion)
Tekan angka “2” untuk kalibrasi ph/elektrolit dan gas atau tekan 4 untuk kalibrasi
gas saja, atau tekan 6 untuk klibrasi ph/elektrolit saja

 Troubleshooting ringan :
Troubleshooting Pemecahan masalah
Na, K, Cl Not Available • Lakukan deprotinaze
• Lakukan condition
• Isi electrode bil ciran habis
• Lakukan calibrsi full 2 point atau PH
elektrolit 2 point
Insufisient Buffer 7,3/ bufer 6,8/ • Lakukan deprotinaze
Wash • Lakukan condition
• Periksa Buffer / Wash bila habis
• Periksa selang bila tidak menegnai cairan
reagent
• Periksa perstaltik pump apakan masih
bagus atau tidak
• Lakukan prime di menu Maintenance
• Lakukan clibrasi full 2 point
8. Jenis Instrumen : Blood gas analyzer Siemens Rapid Lab 348
 Teknologi yang digunakan :
Sumber cahaya menghasilkan sinar yang akan melewati tubing ke fotodetektor.
Fotodetektor dimonitor oleh uP yang memonitor detector udara/cairan jadi dapat mendeteksi
pompa peristaltic ketika mulai atau berhenti.
Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan parsial gas yang ada di dalam
darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH dan mengukur elektrolit seperti potasium, natrium,
zat kapur serta klorid.
 Bagian dan fungsi blood gas analyzer :
• Terdapat tutup probe untuk melindungi jarum penghisap
sampel, dan 3 buah reagen 2 reagen buffer dan 1 wash
• Disisi kanan atas terdapat tempat print yang otomatis
mengeprint hasil jika pemeriksaan sudah selesai
• Layar LCD berwarna hitam dengan tulisan berwarna hijau,
dilengkapi dengan beberapa tombol angka dengan fungsi
masing-masing
• Terdapat tutup elektroda yang transparan memudahkan
untuk melihat proses penarikan sampel melalui selang
selang kecil didalam alat,
• Bebrapa elektroda didalam nya (PO2, PCO2, PH, Na, K, Cl)
• Terdapat 2 tabung gas khusus untuk pemeriksaan gas darah
dibelakang alat sebelah kanan.

 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan :


1. pH modules Memproduksi berbagai tingkatan keluaran yang sebanding dengan pH
sampel  yang sedang dianalisa
2. pCO2 modules memproduksi  voltase yang sebanding dengan konsentrasi  CO2  pada
sampel.
3. pO2 modul menghasilkan  voltase yang sebanding dengan konsentrasi O2 pada 
sampel.
4. Acuan Electroda menyediakan potensial elektrik yang konstan dan stabil (756mV) yang
digunakan sebagai petunjuk untuk mengukur potensial elektrik yang diproduksi oleh
setiap pengukuran elektroda.
5. Heater menjaga/mempertahankan  standar elektroda pada suhu 370C Sensor suhu
Menunjukan temperatur ketika suhu turun atau naik 2 derajat di atas 370C
6. Udara Alir detector Berada  di tempat masuk atau keluar dari standar elektrooda.

 Prosedur penggunaan blood gas analyzer :


 Dengan syringe
1. Pada posisi READY, angkat probe pada posisi 2
2. masukan sampel kemudian tahan sampai bunyi BIP
3. angkat sampel kemudian tutup probe
4. tekan tanda # untuk meamsukan operator ID ID psien setelh selesai tekan *
5. hasil keluar + 1 menit
 Dengan ampul/ tabung
1. Pada posisi READY, angkat probe pada posisi 1
2. masukan sampel kemudian tahan sampai bunyi BIP
3. Tekan angka “1” (Syringe) tahan sampai bunyi Bip
4. Angkat sampel kemudian tutup probe
5. tekan tanda # untuk meamsukan operator ID ID psien setelh selesai tekan *
6. hasil keluar + 1 menit
 Analisa QC
1. Pada posisi redy tekan angka 2
2. Buka probe
3. Masukan control tahan sampai bunyi Bip
4. Angkat probe kemudian tutup probe
5. Pilih level control yang akan di kerjakan 1,2 atau 3
6. Hasil akan keluar + 1 menit
 Memtikan alat , alat ini secara otomatis mati jika tidak terhubung ke aliran listrik begitu
juga sebaliknya, jadi jika tidak sedang running sampel di posisi “STANDBY” untuk
mengistirahatkan alat

 Prosedur perawatan berkala blood gas analyzer :


 Deproteinaze
a) Pada posisi ready tekan menu (#)
b) Angkat “2” ( Maintenance)
c) Tekan “1” (Deproteinaze)
d) Angkat probe, masukkan deproteinaze
e) Tutup probe , alat akan melakukan deprote selma 5 menit
f) Setelah itu lanjutkan dengan condition
 Condition
a) Pada posisi ready tekan menu (#)
b) Angkat “2” ( Maintenance)
c) Tekan “1” (Deproteinaze)
d) Angkat probe, masukkan deproteinaze
e) Tutup probe , alat akan melakukan deprote selma 5 menit
f) Setelah itu lanjutkan dengan condition
 Setelah selesai tekan exit sampai keluar
 Alat akan melakukan calibrasi secara otomatis
-Note : pada saat melakukan deptroteinaze harus diikuti dengan condition.

 Prosedur kalibrasi blood gas analyzer :


 kalibrasi alat
1. Pada posisi ready tekan menu (#)
2. Tekan angka “1” (Calibratiion)
3. Tekan angka “2” untuk kalibrasi ph/elektrolit dan gas atau tekan 4 untuk
kalibrasi gas saja, atau tekan 6 untuk klibrasi ph/elektrolit saja

 Troubleshooting ringan :
Troubleshooting Pemecahan masalah
PCO2, PO2, Not Available • Periksa gas 1&2 masih / tidak
• Lakukan calibrasi full 2 point / gas 2 point
Insufisient Buffer 7,3/ bufer 6,8/ • Lakukan deprotinaze
Wash • Lakukan condition
• Periksa Buffer / Wash bila habis
• Periksa selang bila tidak menegnai cairan
reagent
• Periksa perstaltik pump apakan masih
bagus atau tidak
• Lakukan prime di menu Maintenance
• Lakukan clibrasi full 2 point
9. Jenis Instrumen : Serology analyzer/ELISA (MINI VIDAS)
 Teknologi yang digunakan :

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)/Test Elisa adalah suatu teknik


biokimia yang terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi
kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel.Alat mini vidas adalah salah satu
alat yang digunakan untuk pemeriksaan imunologi.
Adapun prinsip dari elisa yaitu : “Agar terjadi suatu reaksi warna pada elisa, maka
dibutuhkan suatu antibodi yang dilabel enzym, dan substrat yang diberi indikator
warna yang dikenal dengan kromogen”.

 Bagian dan fungsi serology analyzer :

Komponen-komponen mini vidas:


 Tombol on/off
 Tray berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan strip yang berisi sampel dan
reagen.
 Display (Layar) berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan program pada alat.
 Printer berfungsi untuk prin out hasil pemeriksaan.
 Inkubator berfungsi untuk proses inkubasi pada pemeriksaan, agar reaksi lebih
sempurna biasanya pada suhu 370C.

 Parameter pemeriksaan dan prinsip pemeriksaan :


Prinsip :Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada
suatu permukaan yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke
permukaan microtiter, dan penempelan secara spesifik dengan menggunakan
antibody atau antigen lain yang bersifat spesifik dengan antigen atau antibodi
yang diuji (cara ini digunakan pada teknik ELISA sandwich). Selanjutnya
antibodi atau antigen spesifik yang telah ditautkan dengan suatu enzim signal
(disesuaikan dengan sampel => bila sampel berupa antigen, maka digunakan
antibodi spesifik , sedangkan bila sampel berupa antibodi, maka digunakan
antigen spesifik) dicampurkan ke atas permukaan tersebut, sehingga dapat terjadi
interaksi antara antibodi dengan antigen yang bersesuaian. Kemudian ke atas
permukaan tersebut dicampurkan suatau substrat yang dapat bereaksi dengan
enzim signal. Pada saat substrat tersebut dicampurkan ke permukaan, enzim yang
bertaut dengan antibodi atau antigen spesifik yang berinteraksi dengan antibodi
atau antigen sampel akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu signal
yang dapat dideteksi. Pada ELISA flourescense misalnya, enzim yang tertaut
dengan antibodi atau antigen spesifik akan bereaksi dengan substrat dan
menimbulkan signal yang berupa pendaran flourescense.
 Parameter pemeriksaan :
o HBsAg
o Anti HIV
o Anti HVC
o Anti HBsAg
o AFP
o PSA
o Ferritin
o Anti HAV
o Anti HAV IgM
o T3
o T4
o FT4
o TSH
o FT3
 Prosedur penggunaan serology analyzer :
 Sistem yang digunakan pada uji vidas:
o Sistem VIDAS uji menggunakan sistem reagen Strip.
o SPR (Wadah Fase Padat) dilapisi dengan antigen atau antibodi.
o Strip berisi semua reagen yang diperlukan untuk reaksi. SPR bertindak
sebagai pipetting dan perangkat reagen transfer.
o Pada setiap tahap reaksi, maka aspirasi reagen masuk dan keluar.
Ini untuk mencegah kontaminasi antar-reagen atau antar-sampel.
 Memulai System
o Tekan power switch di belakang alat.
o Biarkan alat melakukan inisialisasi.
 Pembacaan MLE Card
o Letakkan MLE Card pada section
o Main menu tekan master lot Menu.
o Pilih read master lot.
o Pilih section sesuai posisi MLE Card.
o Setelah selesei baca MLE Card tekan master lot menu.
o Pilih list master lot
o Cocokkan nomor lot yang tertera di layar dengan MLE Card.
 SOP Quality Control

Catatan ; Quality Control dan Calibrasi dilakukan bersamaan


o Letakkan reagen strip pada tray dan SPR block.
o Pilih status screen, pilih section.
o Pilih posisi (sesuai keinginan denagn menekan keypad).
o Pilih assay (parameter).
o Pilih select assay (masuk parameter) daftar kode assay akan muncul di
layar.

o Jika ingin kalibrasi tekan S kemudian 1 atau 2 sesuai jumlah standar.


o Jika ingin Control tekan C kemudian 1 atau 2 sesuai jumlah control.
o Tekan previous screen, kemudian start.
 SOP Sample Analysis
o Main menu pilih status screen.
o Letakkan reagen strip pada tray dan SPR block, sesuai keinginan.
o Pilih seaction yang dikehendaki (A atau B).
o Pilih posisi yang dikehendaki, sesuai posisi reagen strip.
o Pilih assay, pilih select assay (daftar code assay akan muncul dilayar).
o Pilih sampel ID, ketik idetintas pasein.
o Tekan previous screen, kemudian teka enter.
o Cek input data di layar, kemudian tekan start.
o Hasil akan muncul pada layar dan diprint secara otomatis.
 SOP Shutdown :
o Pastikan layar pada tampilan Main Menu.
o Kemudian tekan power switch di belakang alat.

 Prosedur perawatan berkala serology analyzer :


 Perawatan Harian:
o Matikan alat setelah seselei digunakan
o Bersihkan tray dari kotoran atau debudengan menggunakan spondadu.
 Perawatan 6 Bulan
o Lakukan kalibrasi pada alat secara keseluruhan seperto lampu, proses
pembacaanya.

 Prosedur kalibrasi serology analyzer


Kalibrasi dilakukan menggunakan dua kalibrator yaitu S1 dan S2 yang disediakan
di dalam kit. Kalibrasi harus dilakukan setiap kali membuka reagen baru, setiap master
lot data dimasukkan, atau setiap 28 hari.

 Troubleshooting ringan : dijelaskan kasus yang pernah terjadi jika alat mengalami
eror, dan pemecahan masalah sebelum memanggil teknisi alat.
o Call data artinya alat mini vidas minta kalibrasi maka lakukan kalibrasi
dan control.
o Sampel error artinya sampel tidak terdeteksi maka dilakukan pemeriksaan
ulang.

Anda mungkin juga menyukai