Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HEMATOLOGI AUTOANALYZER

Nama : Indah Mga Ayu

NIM : KHGE 19045

Kelas : 2B

Prodi : D3 Analis Kesehatan

STIKes Karsa Husada Garut


Jl. Subyadinata No.7 Jayaraga Kec. Tarogong Kidul Kabupaten Garut Jawa
Barat
A. METODE PEMERIKSAAN

1. Metode Eletrical Impendance.


Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric
Impedance. Pada metode ini, larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur
dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua
elektroda yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektroda, yang
terletak dekat dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang
konstan. Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda
tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai
dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal
tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim
ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold
Circuit yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh :
a) Elektrik Noise (Gangguan listrik).
b) Debu.
c) Sisa-sisa cairan.
d) Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur. Untuk
mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter, kemudian data yang
diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data tersebut
akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD. Jumlah sinyal
untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk histogram. Sel RBC
dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga CPU dapat
membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis sel
WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU
menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC.
(M.Biomed C dan Lestari E, 2011). Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang
melewati aperture secara bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila
larutan sampel sudah cukup diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat
diprediksi secara statistik dengan 24 tingkat keakuratan yang tinggi. Pada
perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.(Goswami dkk.
2010).

2. Fotometri (Mengukur jumlah Hb)


Fotometri adalah pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja
dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor.
a) Sinar Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury),
akan dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi Sinar Monokromatik.
b) Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan diperiksa.
c) Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan
diteruskan.
d) Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor.
e) Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses data.
(Mengko, 2013).
3. Flowcytometry (Sistem Optik )
a) Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber cahaya
(laser) yang difokuskan.
b) Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan.
c) Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat
membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran FLS untuk
membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS untuk membedakan
granularity-nya (komposisi granula).
d) Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses dan
dikonversikan dalam bentuk digital.
e) Kemudian alat akan melakukan kalskulasi secara auto dan menampilkan pada
layar dalam bentuk diagram dan angka. (Mengko, 2013).
4. Histrogram/Kalkulasi
Metode ini dikenal dengan Complete Blood Count (CBC). Complete Blood Count
(CBC) adalah suatu penghitungan untuk menganalisis berbagai macam komponen
darah :
1. RBC : Red blood cell / Sel Darah Merah.
2. HGB :Hemoglobin Concentration / Konsentrasi Hemoglobin.
3. HCT : Hematocrit.
4. MCV : Mean Corpuscular Volume / Rata-rata volume sel darah.
5. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin / Rata-rataselhemoglobin.
6. MCHC : Mean Corpuscular HemoglobinHoncentration/ Rata- rata konsentrasi
sel hemoglobin.
7. RDW : Red blood cell Distribution Width / Lebar distribusi sel darah merah.
8. PLT : Platelet Count / perhitungan trombosit
9. PCT : Platelet crit
10. MPV : Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit.
11. PDW : Platelet Distribution Width/ Lebar distribusi trombosit
Berikut ini beberapa rumus penghitungannya:
a. MCV : Mean Corpuscular Volume ( fL / µm3)
MCV = Hematocrit (%) x 10/RBC# (million/μL)
b. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin (pg)
MCH = Hemoglobin (g/dL) x 10/ RBC# (million/μL)
c. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (%)
MCHC = Hemoglobin (g/dL) x 100/Hematocrit (%)
d. RDW: Red Blood Cell Distribution Width (%)
e. RDW = Standard Deviation/MCV x 100(Muslim, 2010).
B. CARA PEMBACAAN PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN HEMATOLOGI
ANALYZER

1. Gunakan sarung tangan (glove)


2. Siapkan peralatan yang akan digunakan
3. Letakkan main unit pada tempat yang sudah disediakan.
Catatan:
Usahakan unit jangan diletakkan didekat peralatan yang menghasilkan frekuensi
seperti centrifuge, karena frekuensi akan membuat noise pada rangkain penguat
Hematologi analyzer sehingga dapat mempengaruhi hasil penghitungan sel.
4. Pasang selang kepada masing-masing reagent dan waste (Sesuai dengan Manual
Operation).
5. Cek terlebih dahulu selang reagen, kabel power, konektor keyboard dan
memastikan sudah terpasang dengan benar dengan alat.
6. Siapkan wadah pembuangan limbah reagent atau sampel. Pastikan untuk
mengosongkan wadah setelah setiap kali Kita Shutdown analisa ini.
7. Cek diluents, rinse, lyse dan selang pembuangan jangan sampe tertekuk atau
tertekan sehingga tidak dapat mengalirkan.
8. Cek dan pastikan kertas printer masih cukup dalam printer. Dan bila dipasang
printer external pastikan printer sdh terhubung dengan alat.
9. Cek dan pastikan konektor keyboard sudah terhubung dengan alat.
10. Aktifkan dengan menekan tombol daya di bagian belakang dan indikator daya.
Dibutuhkan sekitar 80 detik untuk analisa ini menyelesaikan proses inisialisasi, di
mana layar menampilkan Inisialisasi. Kemudian layar menampilkan gambar
inisialisasi dan analisa ini melakukan salah satu prosedur power-up yang
disajikan.
11. Ketika prosedur power-up berakhir, sistem akan secara otomatis memasuki layar
Count. Jika kesalahan terjadi selama prosedur power-up, pesan kesalahan yang
sesuai akan ditampilkan di sudut kiri bawah layar. Jika Kita ingin mengakses layar
Count dari layar/ screen lainnya, ikuti langkah-langkah yang diperkenalkan pada
manual operation.
12. Masuk layar ‘Counter Screen’
Tekan [MENU] untuk masuk ke menu sistem. Tekan tombol panah yang tepat ([↑]
[↓] [←] [→]) untuk memindahkan kursor ke Count.
13. Tekan [ENTER] untuk masuk ke layar Count
14. Masukan data pasien kemudian mulai persiapkan sample yang akan di analisa.
15. Siapkan sample yang akan dianalisa.
Ada 2 jenis sample yaitu:
 Whole Blood Sample
 Predilueted Sample
16. Jika menggunakan Prediluete Sample maka prosedurenya adalah sbb:
k.1 Tekan [MODE] untuk memilih mode prediluted (modus didahului oleh PB).
k.2. Tekan [DILUENT] untuk masuk ke layar Add Diluent
17. Sediakan wadah/cuvet sampel bersih dan arahkan ke probe sampel dan tekan
[START] untuk menambahkan 1.6ml diluents. (dikontrol oleh analyzer sendiri) ke
cuvet. Pastikan untuk miring cuvet di sudut, untuk memaksa diluent mengalir ke
dalam cuvet melelui dinding cuvet sehingga tidak ada gelembung akan diproduksi
selama proses.
18. Lepaskan kuvet sampel ketika probe sampel telah terangkat dan tekan [ENTER]
untuk keluar dari Add Diluent Screen.
19. Kumpulkan 20μL spesimen darah kapiler dan segera menambahkannya ke kuvet
sampel dan kocok untuk mencampur mereka. Perhatikan catatan berikut :
 Ketika Kita selesai mencampur sampel prediluted (kapiler campuran darah
diluent), pastikan untuk menunggu selama 3 menit sebelum
menganalisanya.
 Setelah selesai mencampur sampel prediluted, pastikan untuk menganalisis
dalam waktu 40 menit jika Kita ingin mendapatkan hasil diferensial WBC
yang akurat.
 Jika Kita tidak tertarik pada hasil diferensial, kita dapat menganalisis
sampel prediluted dalam waktu dua jam setelah siap.
 Pastikan tidak ada debu jatuh ke diluent. Jika tidak, Kita mungkin
memperoleh hasil yang menyesatkan.
 Ketepatan hasil analisis sampel prediluted bervariasi tergantung pada
operator. Mindray merekomendasikan setiap laboratorium mengevaluasi
stabilitas hasil berdasarkan kuantitas sampel dan metode pengumpulan
sampel.
20. Apabila menggunakan sampel Whole Blood maka langkah-langkahnya sbb:
Ikuti langkah-langkah berikut untuk menganalisa sampel darah utuh.
1. Tekan [MODE] untuk memilih mode analisis yang tepat.
2. Siapkan sampel darah untuk probe sampel. Tekan [START] dan probe akan
otomatis menghisap sampel 13ul.
3. Lepaskan sampel ketika aspirasi dilakukan (saat analyzer ramai) dan sampel
Probe telah terangkat.
4. Tunggu analyzer untuk menyelesaikan proses analisis, di mana tengah layar
menampilkan kemajuan menganalisis dan System Status Area display Running.
Ketika Analisis dilakukan, hasilnya akan ditampilkan dalam Analysis Result Area,
dan ID di Next sample otomatis meningkat satu sampel selanjutnya.
21. Kemudian jika kita akan mencetak hasil analisis yang ditampilkan baik secara
otomatis atau manual. Jika kita ingin mencetak hasil analisis secara otomatis,
Printing and Transmission, untuk mengatur Autoprint ke Aktif dan memilih built-
in printer atau printer eksternal sebagai pencetakan perangkat. Hasil analisis akan
secara otomatis dicetak ke perangkat yang dipilih ketika analisis dilakukan. Jika
Kita ingin mencetak hasil analisis secara manual, atur Autoprint ke Off dan tekan
[PRINT] di Count screen untuk mencetak hasil analisis ditampilkan ke perangkat
cetak yang dipilih. Perhatikan bahwa ketika kita mengaktifkan fungsi Autoprint,
pastikan ada kertas cetak yang cukup dalam perekam atau printer.
22. Untuk mengecek BACKGROUND maka langkah yang kita lakukan adalah
sistem akan memeriksa latar belakang selama prosedur startup atau ketika ID dari
selanjutnya sampel adalah 0 dan [START] tombol ditekan. Latar belakang cek
mengacu pada analisis di mana sampel digantikan oleh diluent. Hasil pemeriksaan
latar belakang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut dan jika tidak, sistem
akan memberikan alarm untuk Background abnormal error.
23. Untuk mematikan alat dapat dilakukan langkah sebagai berikut :
a. Tekan [MENU] untuk masuk ke menu sistem dan tekan [↑] atau [↓] untuk
memindahkan kursor ke Shutdown
b. Tekan [ENTER] untuk masuk ke kotak dialog Shutdown
c. Untuk Shutdown analisa ini, memindahkan kursor ke Yes dan tekan [ENTER]
untuk masuk screen Shutdown. Sebaliknya, memindahkan kursor ke No dan
tekan [ENTER] untuk keluar kotak dialog.
d. Layar kemudian menampilkan hitungan mundur untuk mematikan analyzer.
e. Ketika prosedur Shutdown dilakukan, layar menampilkan Turn off the
analyzer.
C. Kekurangan Pemeriksaan Hematologi Analyzer

1. Tidak dapat menghitung sel abnormal


2. Perawatannya khusus, seperti :
- Suhu ruangan harus diperhatikan
- Harus dikontrol secara berkala
- Harus selalu cek reagen ; rinse, diluent, minidil, minilyse, dlsb
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/3222/4/BAB%20II.pdf

https://news.ciptamedika.com/kenali-alat-hematologi-analyzer-dan-kelebihan-serta-
kekurangannya/

https://imadanalis.blogspot.com/2012/04/hematologi-autoanalyzer-kelebihan-dan.html

https://en.wikipedia.org/wiki/AutoAnalyzer

https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/09/autoanalyzer-chemistry-analyzer.html

https://www.academia.edu/37853165/AUTOANALYZER_KIMIA_KLINIK

Anda mungkin juga menyukai