Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR,


TEPAT PASIEN OPERASI
RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO

i
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
PERATURAN DIREKTUR PEMBERLAKUAN PANDUAN ....................... iii
BAB I DEFINISI ............................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................ 2
BAB III TATA LAKSANA ............................................................................. 3
BAB IV DOKUMENTASI .............................................................................. 6

ii
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO
NOMOR : ......../PER/DIR/AND/I/2020

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR,
TEPAT PASIEN OPERASI
RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO

DIREKTUR RS ANANDA PURWOKERTO

Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Ananda Purwokerto, maka diperlukan Kebijakan tentang
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi di
RS Ananda Purwokerto;
2. bahwa agar pelayanan pasien di Rumah Sakit Ananda Purwokerto
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur RS
Ananda Purwokerto;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
angka (1) dan (2) diatas, perlu ditetapkan dengan Peraturan
Direktur RSt Ananda Purwokerto;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
417/Menkes/Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

iii
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEMBERLAKUAN PANDUAN KEPASTIAN TEPAT LOKASI,


TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI RUMAH SAKIT
ANANDA PURWOKERTO
Pertama : Pemberlakuan Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat
Pasien Operasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Keselamatan Pasien dengan
terciptanya Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
di RS Ananda Purwokerto;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purwokerto
Pada tanggal : 1 Januari 2020
Direktur RS Ananda Purwokerto

dr. Widayanto, M.Kes


NIPRS : 010114.1.001

iv
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RS ANANDA PURWOKERTO
NOMOR : ......../PER/DIR/AND/I/2020
TANGGAL : 1 JANUARI 2020
TENTANG PANDUAN KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR TEPAT
PASIEN OPERASI RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO

BAB I
DEFINISI
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan
cara infasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani
(R.Sjamsudidajat & Wim de jong, 2005).

BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 1


Prinsip pelayanan bedah tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasu, yaitu :
1. Sebelum tindakan, petugas melakukan pengecekan ulang seluruh identifikasi pasien
dan kelengkapan berkas penunjang sebelum dilakukan tindakan operasi.
2. Sebelum tindakan dilakukan, petugas melakukan penandaan area yang akan dilakukan
operasi.
3. Dalam pelaksanaan tindakan operasi, petugas melakukan tindakan berdasarkan atas
SPO yang berlaku.
Kewajiban dan tanggung jawab :
1. Petugas/perawat kamar operasi
a. Memahami dan mengimplementasikan seluruh prosedur yang ada
b. Memastikan ketepatan pasien dan penandaan area yang akan dilakukan tindakan
operasi
c. Melaporkan jika terjadi kesalahan dalam identifikasi ataupun marking area
2. Kepala bagian ruang operasi
a. Memastikan dan memantau petugas telah melaksanakan panduan tindakan
prooperatif, intraopertif, dan postoperatif dengan baik.
b. Melakukan penyelidikan jika terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan operasi.
3. Kepala komite keselamatan pasien
a. Melakukan pemantauan atas tata kelola panduan tindakan operasi bersamaan
dengan kepala bagian ruang operasi
b. Melakukan veriFikasi dan penyelidikan jika terjadi kesalahan dalam melakukan
tindakan operasi

BAB III
TATA LAKSANA

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 2


1. Penandaan Area Operasi (Marking)
a. Dilakukan untuk prosedur yang harus dibedakan:
1) Sisinya (Kiri/Kanan)
2) Struktur yang berbeda (ibu jari kaki dan jari lainnya)
3) Level yang berbeda (level tulang belakang)
b. Sisi yang benar tanda (Marking) dan tanda tersebut harus tetap terlihat setelah
pasien dilakukan preparasi dan draping.
c. Yang harus melakukan penandaan lokasi operasi yaitu dokter operator
d. Beri tanda pada derah yang akan dioperasi dengan menggunakan tinta tahan air
dengan memberi tanda garis ( - ), tanda lingkar ( O ), atau panah ( ), jangan
menggunakan silang ( x ). Libatkan pasien dan keluarga. Yang memberi tanda
adalah dokter bedah yang akan melakukan operasi di Ruang Rawat, IGD, di Ruang
Pre-op jika pasien ODC di formulir penandaan lokasi operasi.
e. Pemberian Tanda tidak dilakukan pada operasi yang hanya:
1) Mencakup satu organ, Contoh: Sectio Caesarea, Bedah Jantung,
Appendictomy, Hysterektomi, Laparatomy, laparascopy
2) Prosedur Invasif: Kateterisasi Jantung, Venaseksi, NGT, Venocath, Gigi
(penendaan dilakukan pada foto gigi/diagram gigi)
3) Lain-lain: Tonsilectomy, Hemmorhoidectomy, Operasi pada genitalia.
2. Checklist Keselamatan Pasien Pra Operasi
Kejadian kematian dan komplikasi akibat pembedahaan dapat dicegah, yaitu
dengan prosedur surgical safety checklist. Merupakan sebuah daftar periksa untuk
memberikan pembedahan yang aman dan berkualitas pada pasien. Surgical safety
checklist merupakan alat komunikasi untuk keselamatan pasien yang digunakan oleh
tim professional diruang operasi. Tim bedah harus konsisten melakukan setiap item
yang dilakukan dalam pembedahan mulai dari the briefing phase, the time out phase,
dan the debriefing phase sehingga dapat meminimalkan setiap resiko yang tidak
diinginkan (safety & compliance, 2012)
Tujuan utama dari who surgical safety checklist dan manualnya untuk
membantu mendukung bahwa tim secara konsisten mengikuti berupa langkah
keselamatan yang kritis dan meminimalkan hal yang umum dan resiko yang
membahayakan dan dapat dihindari dari pasien bedah. Checklist ini juga memandu

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 3


interaksi verbal antar tim sebagai arti konfirmasi bahwa standar perawatan yang tepat
dipastikan untuk setiap pasien.
Checklist membedakan operasi menjadi 3 fase. Pertama behubungan dengan
waktu tertentu seperti pada prosedur normal periode sebelum induksi anastesi, kedua
setelah induksi dan sebelum insisi pembedahan, ketiga setelah penutupan luka tetapi
sebelum pasien masuk RR
TIGA FASE OPERASI
Fase Sign In
Fase sign in adalah fase sebelum induksi anastesi, kordinator secara verbal
memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi prosedur dan sisi operasi sudah
benar, sisi operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai persetujuaan
untuk operasi telah diberikan oksimeter pulse pada pasein berfungsi. Kordinator
dengan professional anastesi mengkonfirmasi resiko pasien apakah pasien ada resiko
kehilangan darah, kesulitan jalan nafas, reaksi alergi
(Sebelum pasien dilakukan anestesi)
Fase time out
Fase time out adalah fase setiap anggota tim operasi hadir dan
memperkenalkan diri dan peran masing-masing tim operasi memastikan bahwa semua
orang di ruang operasi saling kenal dan memberi kesempatan untuk menyelesaikan
pertanyaan yang belum terjawab atau ada hal yang meragukan yang perlu diselesaikan.
Sebelum melakukan sayatan insisi pertama pada kulit tim mengkonfirmasi dengan
suara yang keras untuk melakukan operasi dengan benar dan pada pasien yang benar,
mereka juga mengkonfirmasi bahwa antibiotic telah diberikan 60 menit sebelum
operasi
(sebelum dimulainya prosedur pembedahan / insisi)
Fase sign out
Fase sign out adalah fase tim bedah akan meninjau operasi yang telah
dilakukan. Dilakukan pengecekan kelengkapan spons, penghitungan instrument,
pemberian lebel pada spimen, kerusakan alat atau masalah tim lain yang perlu
ditangani langkah akhir yang dilakukan tim bedah adalah rencana kunci dan
memusatkan perhatian pada menejemen post operasi serta pemulihan sebelum
memindahkan pasien dari kamar operasi (setelah operasi selesai).
3. Prosedur Pengaplikasian Ceklist Keselamatan Pasien Pra Operasi

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 4


Sebelum Induksi Anastesi
Untuk kespentingan keselamatan pasien, ceklist keselamatan penting untuk dilengkapi
sebelum induksi anastesi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Apakah pasien sudah dikonfirmasi identitasnya, tempat operasi, prosedur dan
persetujuan?
b. Apakah tempat operasi sudah ditandai?
c. Apakah mesin anastesi dan pemeriksaan medis sudah lengkap?
d. Apakah pasien memiliki alergi?
e. Apakah pasien memiliki resiko kesulitan jalan nafas/resiko aspirasi?
Sebelum Insisi Kulit :
a. Apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan kurang lebih 60 menit yang lalu?
b. Apakah pemeriksaan penunjang yang penting sudah ditunjukkan?

BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 5


1. SPO Penandaan Lokasi Operasi
2. Ceklist Surgery Safety

Panduan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi 6

Anda mungkin juga menyukai