Anda di halaman 1dari 6

UNIT KAMAR BEDAH DAN

CSSD

1
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
RSUD WARU
Jalan Raya Waru Pasean Pamekasan 69353
Tellepon : (0324) 510501, IGD : (0324) 510567
E-mail : rsudwaru.pamekasan@gmail.comE-mail :
rsudwaru.pamekasan@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WARU


NOMOR : 065/1452/432.604/2022

TENTANG

KEBIJAKAN UNIT KAMAR BEDAH & CSSD

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WARU ,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Unit Kamar Bedah & CSSD di Rumah Sakit Umum
Daerah Waru , perlu disusun Kebijakan Unit Kamar
Bedah & CSSD;
b. bahwa Kebijakan Unit Kamar Bedah & CSSD perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Waru ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1045/MENKES/Per/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
2
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
Intensif Rumah Sakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11/MENKES/PER/II/2017 tentang
Keselamatan Pasien;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WARU TENTANG KEBIJAKAN UNIT KAMAR BEDAH &
CSSD.

KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Unit Kamar Bedah & CSSD


sesuai Lampiran Peraturan ini.

KETIGA : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan
disesuaikan sebagaimana mestinya, bila kemudian hari
ternyata terdapat kesalahan dalam peraturan ini.

Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal 01 Desamber 2022

3
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WARU
NOMOR : 065/1452/432.604/2022
TENTANG :
KEBIJAKAN UNIT KAMAR BEDAH & CSSD

KEBIJAKAN UNIT KAMAR BEDAH & CSSD


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WARU

1. Rumah Sakit Umum Daerah Waru menyediakan pelayanan anestesi


(sedasi moderat dan dalam) sesuai standar klasifikasi rumah sakit khusus
ibu dan anak kelas C.
2. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan sedasi dalam) tersedia
untuk keadaan darurat di luar jam kerja.
3. Dokter Spesialis Anestesi yang kompeten bertanggung jawab untuk
mengelola pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam),
meliputi :
a. Pengembangan, implementasi dan memelihara/menegakan kebijakan
dan prosedur
b. Pengawasan administratif
c. Memelihara/mempertahankan program pengendalian mutu
d. Merekomendasikan sumber dari luar untuk pelayanan anestesi
e. Memantau dan menelaah seluruh pelayanan anestesi (termasuk sedasi
moderat dan dalam)
4. Tersedia kebijakan, panduan dan SPO Pelayanan Anestesi (termasuk sedasi
moderat dan sedasi dalam).
5. Dalam hal perlu dilakukan tindakan anestesi namun dokter spesialis
anestesi berhalangan, maka tindakan anestesi dapat didelegasikan kepada
dokter anestesi lain.

Pelayanan Sedasi :
6. Dalam rencana pelayanan sedasi, harus diidentifikasi pasien dewasa atau
anak.
7. Pasien dengan rencana sedasi harus dilakukan asesmen pra sedasi untuk
mengevaluasi risiko dan ketepatan sedasi bagi pasien.
8. Pelayanan sedasi harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
9. Kriteria pemulihan pasien dengan sedasi menggunakan Aldrete Score.

Pelayanan anestesi :
10. Pasien dengan rencana sedasi harus dilakukan asesmen pra anestesi
untuk mengevaluasi risiko dan ketepatan anestesi bagi pasien.
11. Asesmen pra anestesi dilaksanakan oleh dokter spesialis anestesi.
12. Asesmen pra anestesi dilakukan :
a. beberapa saat setelah pasien rawat inap, atau
b. sebelum tindakan pembedahan, atau
c. sesaat sebelum operasi untuk pasien gawat darurat atau kebidanan /
kandungan
4
13. Asesmen Pra anestesi dan Pra Induksi dibuat terpisah;
14. Asesmen pra induksi dilaksanakan oleh dokter spesialis anestesi
15. Dokumentasi pelayanan anestesi, meliputi :
a. Metoda pemberian anestesi
b. Pemberian medikasi dan cairan perioperasi
c. Prosedur monitoring dalam mengantisipasi pelayanan pasca anestesi
d. Edukasi pasien
16. Untuk menentukan status fisiologis pasien selama proses anestesi dan
bedah, pasien dimonitor sesuai dengan Panduan Praktik Klinis serta
didokumentasikan dalam rekam medis.
17. Petugas melakukan monitoring pasien pasca anestesi.
18. Pasien pasca anestesi dipindahkan dari ruang pemulihan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh rumah sakit.

Pelayanan Bedah :
19. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dan didokumentasikan
berdasarkan hasil asesmen.
20. Proses asesmen dipersingkat bila pasien membutuhkan pembedahan
darurat.
21. Sebelum tindakan, dokter pananggung jawab pelayanan
mendokumentasikan diagnosis pra operasi dan rencana tindakan dalam
rekam medis.
22. Pasien dan keluarga atau pembuat keputusan menerima informasi yang
adekuat untuk berpartisipasi dalam keputusan asuhan dan memberikan
persetujuan.
23. Informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga atau pembuat
keputusan, meliputi antara lain :
a. Risiko dari prosedur yang direncanakan;
b. Manfaat prosedur yang direncanakan;
c. Komplikasi yang potensial terjadi;
d. Alternatif tindakan bedah dan non bedah yang tersedia untuk
pengobatan pasien.
24. Dokter bedah atau petugas lain yang kompeten memberikan edukasi
bedah.
25. Laporan operasi memuat informasi tentang :
a. Diagnosis pasca operasi
b. Nama dokter bedah dan asisten
c. Prosedur operasi yang dilakukan dan rincian temuan
d. Komplikasi
e. Spesimen operasi yang dikirim untuk diperiksa
f. Jumlah darah yang hilang dan jumlah darah yang masuk lewat transfusi
g. Nomor pendaftaran alat yang dipasang (implant)
h. Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab
26. Laporan operasi sudah selesai dibut sebelum pasien meninggalkan ruang
pemulihan pasca anestesi.
27. Status fisiologi pasien dimonitor terus menerus selama pembedahan dan
segera setelah pembedahan, serta dituliskan dalam rekam medik pasien.
28. Asuhan pasca bedah meliputi asuhan medik, keperawatan, dan asuhan
lain sesuai kebutuhan
a. Rencana asuhan medis pasca bedah didokumentasikan di dalam rekam
medis pasien oleh ahli bedah yang bertanggung jawab

5
b. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah didokumentasikan di dalam
rekam medik pasien
29. Rumah Sakit Umum Daerah Waru tidak melakukan pemasangan implan
prothestik.

Ruang Operasi
30. Desain ruang operasi memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
31. Jenis pelayanan bedah yang dapat dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
Daerah Waru adalah sebagai berikut :
a. Bedah Umum
b. Bedah Urologi
c. Kandungan dan Kebidanan

Ditetapkan di Pamekasan
Pada tanggal 01 Desamber 2022

Anda mungkin juga menyukai