RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta—55294
RS PKU Muhammadi yah Yogyak rta u it II i
Telp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
Jl.Wates Km 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta – 55294
Telp. (0274) 6499706, IGD (0274) 6499118
Fax. (0274) 6499727,e-mail:pkujogja2@yahoo.co.id
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
Nomor : 0395/SK.3.2/IV/2015
Tentang
PANDUAN PELAYANAN PEMBEDAHAN
Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam yang
telah memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Panduan Pelayanan
Pembedahan ini dapat selesaikan dan dapat diterbitkan.
Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam
memberikan pelayanan yang terkait dengan pelayanan operasi /pembedahan yang
aman di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II.
Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan,
pedoman, panduan dan prosedur. Untuk tujuan terebut panduan ini akan kami evaluasi
setidaknya setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk
pengembangan panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.
Direktur
A. DEFINISI.
1. Surgical safety check list adalah merupakan proses pengisian data pasien hasil dari
pengkajian yang dilakukan oleh tim bedah sebelum pasien masuk ke kamar
operasi, sebelum insisi dan setelah operasi pada form "surgical safety check list.
2. Sign In, merupakan verifikasi pertama sesaat pasien tiba diruang terima atau
ruang persiapan.
3. Time out, merupakan fase tahap lanjut, verifikasi dilaksanakan ketika pasien
sudah siap diatas meja operasi, sudah dalam keadaan terbius, dimana tim
anestesi dalam keadaan siaga dan tim bedah telah dalam posisi steril.
4. Sign out merupakan tahap sesaat setelah selesai operasi, sebelum pasien
dikeluarkan dari ruang operasi, dipastikan kembali akan beberapa hal yang
menyangkut dengan prosedur yang telah dikerjakan sebelumnya.
B. RUANG LINGKUP.
Panduan ini mengatur dokter operator dan tim kesehatan lainnya yang terlibat
dalam pembedahan dalam menerapkan prinsip-prinsip pembedahan yang aman.
C. TATA LAKSANA.
1. Penandaan lokasi pembedahan.
a. Penandaan lokasi pembedahan dilakukan oleh dokter operator dengan
melibatkan pasien dan atau keluarganya sebelum pasien masuk ke Unit
Kamar Bedah atau Ruang Tindakan di Unit Rawat Jalan,. Kecuali dalam
keadaan darurat, penandaan dilakukan di ruang persiapan pasien di Unit
Kamar Bedah. Karena alasan sesuatu hal, penandaan boleh dilakukan oleh
tenaga kesehatan lain dengan tetap didampingi oleh dokter operator.
b. Penandaan menggunakan penanda berupa lingkaran pada lokasi operasi.
c. Penandaan MUTLAK HARUS dilakukan pada operasi – operasi sebagai
berikut :
1) Organ Bilateral (Ada kanan / kiri).
2) Ekstremitas.
3) Level multipel (tulang belakang).
Jika poin ini sudah dilengkapi maka fase ini sudah lengkap dan tim dapat
melakukan proses induksi anestesi.
Pada poin ini jika sudah dilengkapi maka tim bisa melanjutkan proses
operasi.
Ini adalah langkah terakhir, WHO ceklisst sudah lengkap. Jika diinginkan,
ceklist dapat ditempatkan di rekam medis pasien atau untuk review kualitas
pelayanan.
D. DOKUMENTASI.
1. Perjalanan operasi didokumentasikan didalam formulir laporan operasi.
2. Posedur Sign In, Time out, dan Sign Out didokumentasi didalam checklist
keselamatan operasi.
Direktur,