HEMATOLOGI
Pemeriksaan hamatologi ada 2 alat yaitu : ABX pentra xl 80 dan sysmax xn 1000
1. Pemeriksaan Darah Rutin
1) Abx Pentra Xl 80
a. Metode : Automatic
b. Tujuan
Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang dialami oleh pasien secara
hematologi.
c. Prinsip
Pemuatan rak Petra XL 80 akan mengijinkan pemuatan rak tabung sampel selama
tahap operasi,rak akan ditempatkan dan ditarik kedalam mesin dimana terjadi
perputaran dan pengambilan sampel pada setiap tabung didalam rak.Mikro-
Swetchs mendeteksi rak yang ditrempatkan pada baki pemeriksaan.tabung sampel
dideteksi dan tabung besar di sesuaikan dengan adanya duagolongan detector
dalam mekanismenya sensor akan selalu ada untuk melihat posisi rak setiap
waktu selama pemeriksaan.
d. Pra Analitik
1) Persiapan penderita : tidak ada persiapan khusus
2) Persiapan sampel : darah vena dan antikoagulan EDTA
Alat dan Bahan
1) Tabung EDTA
2) Alat automatic ABX PENTRA XL 80
3) Darah EDTA
4) Reagen :
(1) ABX Cleaner
(2) ABX Alphalyse
(3) ABX Basolyse
(4) ABX Eosinofix
(5) ABX Diluent
e. Analitik
1) Dimasukkan data pasien dengan menekan tombol worklist rack view.
2) Dimasukkan nomor rak dan ditentukan posisi dari sampel pada rak.
3) Dimasukkan data mengenai sampel pasien dan jenis pemeriksaan kemudian
ditekan tombol OK.
4) Dilanjutkan untuk posisi selanjutnya, diletakkan rak pada posisi rak kemudian
ditekan tombol star rak.
5) Kemudian hasil pemeriksaan keluar dalam bentuk print out.
(SOP LAB Rs. Pelamonia Makassar 2011 )
f. Pasca Analitik
1) Dicatat hasil dibuku arsip
2) Dicatat hasil di formulir kemudian ditandatangani oleh dokter penanggung
jawab laboratorium.
2) Sysmex XN 1000
a. Metode: Automatic Analyzer (fotometer)
b. Prinsip
Berdasarkan flow cytometry. Flow cytometry adalah metode pengukuran
(metri) jumlah dan sifat-sifat (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow)
melalui celah semprit yang ditembus oleh seberkas sinar laser. Setiap sel yang
melewati berkas sinar laser menimbulkan sinyal elektronik yang dicatat oleh
instrument sebagai karakteristik sel bersangkutan. Setiap karakteristik molekul
pada permukaan sel maupun yang terdapat di dalam sel dapat diidentifikasi
dengan menggunakan satu atau lebih probe. Oleh karena itu, instrument dapat
mengidentifikasi setiap jenis aktivitas sel dan menghitung jumlah masing-masing
dalam suatu populasi campuran.
c. Pra analitik
Alat dan bahan
Tabung vacutainer
Sysmex XN 1000
Darah EDTA
d. Analitik
1) Dicek terlebih dahulu pemeriksaannya, apakah DR atau DL.
2) Urutkan darah EDTA dari nomor terkecil ke nomor lab. Terbesar pada rak
alat sysmax xn 1000sambil dihomogenkan.
3) Masukkan rak yang telah berisi sampel kedalam alat. Alat akan melakukan
pemeriksaan secara automatic.
4) Setelah selesai, apabila pemeriksaannya DL maka dilanjutkan untuk
pemasanan LED.
5) Modify, dimasukkan no CM nya.
6) Klik work list, kemudian regist dan masukkan status, nama, jenis kelamin, tgl
lahir dan ruangan kemudian di ok.
7) Di blok dan klik validate.
8) Klik output lalu pilih send to computer.
9) Kemudian hasil pemeriksaan keluar dalam bentuk print out.
Nilai Rujukan :
WBC L : 3,8 – 10, 6 103/uL
P : 3,6 – 11,0 103/uL
RBC L :4,4 – 5,9 105/uL
P : 3,8 – 5,2 105 /uL
HGB L : 13,2 – 17,3 g/dl
P : 11,7 – 15,5 g/dl
HCT L : 40 – 52 %
P : 35 – 47 %
MCV 84 – 96 µm3
MCH 28,0 – 34,0 pg
MCHC 32,0 – 36,0 g/dl
RDW 11,5 – 14,5 %
PLT 140 – 400 103/mm3
MPV 6,0 – 11,0 µm3
PCT 0,150 – 0,500 %
PDW 11,0 – 18,0 %
(SOP LAB Rs. Pelamonia Makassar 2011 )
e. Pasca Analitik
1) Dicatat hasil dibuku arsip
2) Diinput di LIS
3) Diprint kemudian ditandatangani oleh dokter penanggung jawab
laboratorium.
B. KIMIA KLINIK
Pemeriksaan kimia klinik ada 2 alat, yaitu ABX pentra 400, dan Cobas C 311
1. Chemistry Analyzer Cobas C 311
a. Metode : Spektrofotometri
b. Tujuan
Untuk pemeriksaan kimia darah dan cairan tubuh. Bahan : Serum/plasma heparin
dengan volume 1 ml.
c. Prinsip
Cahaya putih dari halogen tungstan ditangkap oleh lensa kondensor pertama,
kemudian mengalami pemantulan dari cermin pantul dan dipertajam oleh lensa
kondensor kedua, selanjutnya cahaya akan melalui kuvet dan berinteraksi dengan
campuran reagensia dan bahan peemeriksaan yang telah selesai bereaksi. Cahaya yang
diteruskan dari kuvet tersebut diarahkan dan dipusatkan oleh lensa kondensor ketiga
kemudian ditangkap oleh sejenis cermin cekung (reflect grating spread) menjadi
cahaya monokromatik dan merefleksikannya pada detektor PDA.
d. Prosedur kerja
Menyalakan Alat
1) Ditemukan tombol power pada posisi (on) pada bagian kanan alat induk.
2) Ditemukan tombol power pada posisi on pada monitor dan printer.
Setelahinitialization, pada layar tampil logon.
3) Dimasukkan oprerator ID dan passwordpadalogon.
4) Dipilih ok untuk terhubung ke software dan memulai operasi.
5) Bila initialization telah lengkap, sistem akan standby.
6) Secara otomatis reagen akan teregistrasi.
Melakukan kalibrasi
1) Diletakkan kalibrator pada posisi yang ditentukan.
2) Dipilih menu calibration>status>pilih pemeriksaan yang akan di kalibrasi > pilih
jenis Metode calibrasi>save>start>start.
3) Untuk melihat hasil kalibrasi.
Melakukan QC
1) Dipilih menu QC>status> pilih pemeriksaan yang akan dikontrol > Klik select>
Save> Start> Start.
2) Untuk melihat hasil QC klik QC>Run Status.
RunningSample Tanpa Barcode
1) Dipilih menu Work place> Test Selection> Barcode Read Error
2) Diketik posisisample yang akan diinput pada Disk pos>enter>.
3) Diketik no sample/nama sample (pada Sample ID) >enter>enter.
4) Diklik Ok.
5) Diketik no sample/nama sample (harus sama) sseperti pada saat menetapkan
posisi sample. Klik Enter.
6) Dipilih jenis pemeriksaan yang akan diinput > Save.
7) Bila data yang diinput lebih dari 1, ulangi urutan no 1 sampai no 6, dan
seterusnya.
8) Diklik Start>START.
Gambar 4. Alat Cobas C 311
2. HORIBA ABX Pentra 400
a. Prinsip
Cahaya putih dari lampu halogen tungsen ditangkap oleh lensa kondensor
pertama, kemudian mengalami pemantulan dari cermin pantul dan dipertajam oleh lensa
kondensor kedua, selanjutnya cahaya akan melalui kuvet dan berinteraksi dengan
campuran reagensia dan bahan pemeriksaan yang telah selesai bereaksi. Cahaya yang
diteruskan dari kuvet tersebut diarahkan dan dipusatkan oleh lensa kondensor ketiga
kemudian ditangkap oleh sejenis cermin cekung reflective grating spreads menjadi
cahaya monokromatik dan merefleksikannya pada detektor PDA (Pixel Digital
Analogical).
b. Reagensia
1) Unit pendingin : larutan glycol (NH4Cl = ammonium chlorida)
2) Air pencuci : air steril pasokan khusus
3) Reagensia khusus autoanalizar produk Horiba ABX
4) Reagensia modul ISE (bila digunakan)
c. Alur Analisa
1) Persiapan (bahan pemeriksaan, reagensia, kuvet, glycol, air destilasi, kalibrator dan
kontrol)
2) Pemograman parameter pemeriksaan
3) Pemograman data-data serum kontrol dan kalibrator : Nomor batch, Expire date, Nilai-
nilai target.
4) Melaksanakan kalibrasi dan kontrol, bila sudah tekan “OK”
5) Pemeriksaan bahan pemeriksaan
6) Print out hasil
d. Prosedur Menjalankan
1) Cek kondisi dari :
a. Air pada reservoir bottle, apabila kurang tambahkan air.
b. Waste container, apabila sudah penuh kosongkan container.
c. Kuvet baru, apabila kurang tambahkan kuvet baru pada tempatnya.
d. Kuvtet bekas, apabila penuh kosongkan tempat kuvet bekas.
e. Ketersediaan kerta yang ada pada printer.
2) Nyalakan ABX Pentra 400 dengan cara :
a. Manual : tekan tombol hitam yang ada pada bagian kanan alat.
b. Otomatis : apabila alat telah diprogram untuk dihidupkan secara otomatis, maka
alat akan langsung hidup sesuai dengan jam yang diprogram.
3) Tunggu alat melakukan proses inisialisasi, setelah selesai pilih Nama Operator (user
name) dan masukkan password. Pilih juga New Worklist untuk memulai dengan
worklis baru. Kemudian tekan OK.
4) Tunggu alat melakukan proses Start up sampai alat menunjukkan ready.
5) Dari main menu cek status dari reagen tray. Cek dan segera ganti dengan reagen yang
ditunjukkan dengan warna merah. Apabila status reagen menunjukkan warna
oranyeberarti sisa reagen hanya cukup untuk beberapa pemriksaan saja sehingga harus
disiapkan reagen backup.
6) Lakukan kontrol dan kalibrasi (jika perlu) dari reagen-reagen yang akan digunakan.
Letakkan kontrol dan kalobrator di tempat yang telah ditentukan (kontrol di rak
berwarna hijau, kalobrator di rak berwarna kuning)
7) Cara melakukan kalibrasi yaitu dari main menu pilih worklist, kemudian pilih
calibration expired only, kemudian dilayar ditampilkan pemeriksaan apa saja yang
harus dikalibrasi pada waktu tersebut. Tekan tombol OK.
8) Apabila hasil dari kontrol dan kalibrasi telah sesuai dengan batas yang ditentukan
(valid) maka alat siap untuk digunakan.
9) Apabila alat telah selesai mengerjakan sampel akan dimatikan, tekan tombol Exit.
Setelah itu pilih menu Shitdown dengan meminta System Cleanig, setelah itu tekan
OK.
10) Biarkan alat melakukan proses pencucian kemudian bagian alat untuk
pemeriksaan akan mati tetapi power utama tetap nyala (tombol power tidak dimatikan)
untuk menjaga kestabilan suhu reagen.
e. Interpretasi Hasil
1. Bila kalibrator dan kontrol serum tidak memenuhi nilai targetnya, maka pemeriksaan
tidak dapat dilakukan
2. Bila hasil terlalu tinggi kadarnya dibandingkan dengan nilai kalibrator, maka alat akan
secara otomatis mengencerkan bahan pemriksaannya.
3. Bila kualitas bahan pemeriksaan kurang baik, alat akan menginformasikannya dan
tidak melakukan pemeriksaan yang diminta.
4. Nilai yang nilainya terlalu tinggi atau rendah dari nilai rujukan akan diberi tanda
bintang.
C. PEMERIKSAAN LAIN
1. Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan elektrolit ada 2 alat yaitu : 9180 eletrolit analyzer dan rapidchem
siemens.
Pemeriksaan elektrolit menggunakan alat rapidchem siemens
1. Pengertian
Elektrolit adalah unsur alami yang di butuhkan tubuh untuk menjaga organ-
organ tubuh agar tetap berfungsi.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kadar elektrolit dalam tubuh.
3. Prinsip
Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE (Ion Selective Electrode)untuk
menghitung kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui
nilainya dengan kadar ion yang dketahui nilainya. Membran yang selektif pada alat
yang mengalami reaksi dengan elektrolit sampel, membrane merupakan penukar ion,
bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan potensial
membrane.
4. Metode
Otomatic
5. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Persiapan pasien : Tidak ada persiapan khusus.
2) Persiapan Sampel : Hindari sampel hemolisis.
3) Alat dan Bahan
a) Alat
(1) Elektrolit Analyzer (Rapidchem Siemens)
(2) Klinipet
(3) Centrifuge
(4) Sampel Cup
(5) Tips Blue
b) Bahan
Sampel : Serum
a. Anlitik
1) Dipipet serum pada cup sampel sebanyak 500 ul.
2) Diberi label sesuai no. Lab.
3) Ditarik keatas pintu alatnya.
4) Dimasukkan Cup/Sampel pada Jarum Pengisap.
5) Ditekan Tombol yes.
6) Diturunkan/ ditutup pintunya.
7) Ditunggu Hasil Beberapa Menit.
8) Hasil akan keluar dalam bentuk Print Out
Interpertasi Hasil :
b. Pasca Analitik
Interpertasi Hasil :
Na : 136 – 145 mmol/L
K : 3,5 – 5,1 mmol/L
Cl : 98 – 106 mmol/L
Diinput pada LIS kemudian ditanda tangani oleh dokter penanggung jawab
laboratorium.
Gambar 5. Rapidchem Siemens
(SOP RS TK II Pelamonia Makassar 2011)