Anda di halaman 1dari 30

Bab 6

Sitoskeleton

Power Point Bahan Ajar

Biologi
Edisi Kedelapan
Neil Campbell dan Jane Reece PENERBIT ERLANGGA
Konsep 6.6: Sitoskeleton adalah jejaring serat yang
mengorganisasi struktur dan aktivitas dalam sel
• Sitoskeleton adalah jejaring serat yang
membentang di seluruh sitoplasma
• Sitoskeleton mengorganisasi struktur dan
aktivitas sel, menjadi tambatan bagi banyak
organel
• Sitoskeleton tersusun atas tiga tipe struktur
molekular:
– Mikrotubulus
– Mikrofilamen
– Filamen intermediat
Peraga 6.20

Mikrotubulus

Mikrofilamen
0,25 µm
Peran Sitoskeleton: Penyokongan, Motilitas, dan
Regulasi
• Sitoskeleton membantu menyokong sel dan
mempertahankan bentuknya
• Sitoskeleton berinteraksi dengan protein
motorik untuk menghasilkan motilitas
(pergerakan)
• Di dalam sel, vesikel bergerak di sepanjang ‘rel
tunggal’ yang disediakan oleh sitoskeleton
• Sitoskeleton juga terlibat dalam regulasi
aktivitas biokimiawi dalam sel
Peraga 6.21 Protein motorik dan sitoskeleton

Vesikel
ATP
Reseptor untuk
protein motorik

Protein motorik Mikrotubulus


(bertenaga ATP) sitoskeleton
(a)

Mikrotubulus Vesikel 0,25 µm

(b)
Komponen-komponen Sitoskeleton

• Tiga tipe utama serat penyusun sitoskeleton:


– Mikrotubulus merupakan serat yang paling
tebal di antara ketiga tipe serat sitoskeleton
– Mikrofilamen, disebut juga filamen aktin,
adalah serat yang paling tipis
– Filamen intermediat adalah serat dengan
diameter pada kisaran menengah
Tabel 6-1
Tabel 6.1a Struktur dan Fungsi Sitoskeleton 10 µm

Kolom dimer tubulin

25 nm

  Dimer tubulin
Tabel 6.1b Struktur dan Fungsi Sitoskeleton 10 µm

Subunit aktin

7 nm
Tabel 6.1c Struktur dan Fungsi Sitoskeleton
5 µm

Protein keratin
Subunit fibrosa (keratin
yang mengumpar bersama)

8–12 nm
Mikrotubulus

• Mikrotubulus adalah batang berongga


dengan diameter sekitar 25 nm dan panjang
antara 200 nm sampai 25 µm
• Fungsi mikrotubulus:
– Membentuk sel

– Memberi arahan pergerakan organel

– Memisahkan kromosom selama pembelahan


sel
Sentrosom dan Sentriol
• Dalam banyak sel, mikrotubulus tumbuh keluar dari
suatu sentrosom, wilayah yang terletak di dekat
nukleus
• Sentrosom adalah ‘pusat pengorganisasi
mikrotubulus’
• Dalam sel hewan, sentrosom memiliki sepasang
sentriol, masing-masing terdiri atas sembilan set
triplet mikrotubulus yang tersusun membentuk cincin
Peraga 6.22 Sentrosom yang mengandung sepasang sentriol

Sentrosom

Mikrotubulus

Sentriol
0,25 µm

Irisan memanjang Mikrotubulus Irisan melintang


sentriol sebuah sentriol
Silia dan Flagela
• Mikrotubulus mengendalikan denyut silia dan
flagela, yang bertindak sebagai embelan
lokomotor (penggerak) beberapa sel
• Pola denyut silia dan flagela berbeda
Peraga 6.23a Perbandingan pola denyut flagela dan silia — gerakan flagela

Arah gerakan

(a) Gerakan flagela


5 µm

Arah gerakan organisme

Ayunan kuat Ayunan balik

(b) Gerakan silia


15 µm
• Silia dan flagela memiliki kesamaan
ultrastruktur:
– Inti terdiri atas mikrotubulus yang diselubungi
pelebaran membran plasma
– Badan basal yang menambatkan silia atau
flagela
– Protein motorik yang disebut dinein,
bertanggung jawab atas pergerakan
melengkung silia atau flagela
Peraga 6.24 Ultrastruktur dari flagela atau silia motil sel eukariot
Doblet mikrotubulus
0,1 µm Membran
terluar
plasma
Protein dinein
Mikrotubulus
sentral
Jari-jari
radial
Protein penaut-
Mikrotubulus silang doblet
terluar
(b) Irisan melintang
Membran silia
plasma
Badan basal

0,5 µm
0,1 µm
(a) Irisan memanjang
silia Triplet

(c) Irisan melintang badan basal


• Bagaimana ‘gerakan berjalan’ dinein
menggerakkan flagela dan silia:
− Kaki dinein bergantian mencengkeram,
bergerak, dan melepaskan mikrotubulus luar
– Protein penaut-silang menahan doblet dari
tergelincir
– Gaya yang dikeluarkan oleh ‘gerakan berjalan’
dinein menyebabkan doblet membengkok,
sehingga melengkungkan silia atau flagela
Peraga 6.25 Bagaimana ‘gerakan berjalan’ dinein menggerakkan flagela dan silia
Doblet
mikrotubulus ATP

Protein
dinein
(a) Efek pergerakan dinein yang tidak ditahan

ATP
Protein penaut-silang di sebelah
dalam doblet-doblet luar

Tambatan
dalam sel

(b) Efek protein penaut-silang

1 3

(c) Gerakan serupa-ombak


Peraga 6.25a Bagaimana ‘gerakan berjalan’ dinein menggerakkan flagela dan silia

Doblet
mikrotubulus ATP

Protein
dinein
(a) Efek pergerakan dinein yang tidak ditahan
Peraga 6.25b,c Bagaimana ‘gerakan berjalan’ dinein menggerakkan flagela dan silia

ATP
Protein penaut-silang di sebelah
dalam doblet-doblet luar

Tambatan
dalam sel

(b) Efek protein penaut-silang

1 3
2

(c) Gerakan serupa-ombak


Mikrofilamen (Filamen Aktin)

• Mikrofilamen adalah batang padat berdiameter


sekitar 7 nm yang merupakan seutas rantai ganda
subunit-subunit aktin yang memuntir
• Peran struktural mikrofilamen adalah menahan
tegangan (gaya tarik) di dalam sel
• Mikrofilamen membentuk jejaring berdimensi-tiga
yang disebut korteks tepat di bagian dalam membran
plasma untuk menyokong bentuk sel
• Berkas mikrofilamen menjadi inti mikrovili sel usus
Peraga 6.26 Peran struktural mikrofilamen

Mikrovili

Membran plasma

Mikrofilamen
(filamen aktin)

Filamen intermediat

0,25 µm
• Mikrofilamen yang berperan dalam motilitas
selular mengandung protein miosin selain
aktin
• Pada sel otot, ribuan filamen aktin tersusun
paralel satu sama lain
• Filamen yang lebih tebal terbuat dari miosin
berselang-seling dengan serat aktin yang lebih
tipis
Peraga 6.27 Mikrofilamen dan motilitas

Sel otot

Filamen aktin

Filamen miosin
Lengan miosin

(a) Motor miosin dalam kontraksi sel otot

Korteks (sitoplasma luar):


gel dalam jejaring aktin
Sitoplasma dalam:
sol dengan subunit aktin

Pseudopodia
yang menjulur

(b) Pergerakan amoeboid

Sitoplasma korteks
Yang tak-berpindah (gel)
Kloroplas

Sitoplasma yang
mengalir (sol)
Vakuola

Filamen aktin
pararel Dinding sel

(c) Aliran sitoplasmik dalam sel tumbuhan


Peraga 6.27a Mikrofilamen dan motilitas

Sel otot
Filamen aktin

Filamen miosin
Lengan miosin

(a) Motor miosin dalam kontraksi sel otot


Peraga 6.27b, c Mikrofilamen dan motilitas

Korteks (sitoplasma luar):


gel dalam jejaring aktin

Sitoplasma dalam: sol


dengan subunit aktin

Pseudopodia
yang menjulur

(b) Pergerakan amoeboid

Sitoplasma korteks
Yang tak-berpindah (gel)
Kloroplas

Sitoplasma yang
mengalir (sol)

Vakuola

Filamen aktin
pararel Dinding sel

(c) Aliran sitoplasmik dalam sel tumbuhan


• Kontraksi lokal yang disebabkan oleh aktin dan
miosin juga memainkan peran dalam
pergerakan amoeboid
• Pseudopodia (penjuluran selular) menjulur
dan memendek melalui perakitan dapat-balik
(reversibel) dan kontraksi subunit-subunit aktin
menjadi mikrofilamen-mikrofilamen
• Aliran sitoplasmik (cytoplasmic streaming)
adalah aliran sirkular sitoplasma dalam sel
• Aliran ini mempercepat distribusi materi-materi
di dalam sel
• Pada sel tumbuhan, interaksi aktin-miosin
maupun transformasi sol-gel dapat terlibat
dalam aliran sitoplasmik
Filamen Intermediat

• Diameter filamen intermediat berkisar dari 8–12 nm,


lebih besar daripada diameter mikrofilamen namun
lebih kecil daripada diameter mikrotubulus
• Filamen intermediat menyokong bentuk sel dan
menetapkan posisi organel-organel pada tempatnya
• Filamen intermediat adalah perlengkapan tetap
sitoskeleton yang lebih permanen daripada dua kelas
lainnya

Anda mungkin juga menyukai