Biologi
Edisi Kedelapan
Neil Campbell dan Jane Reece PENERBIT ERLANGGA
Gambaran Umum: Instruksi Kerja Kehidupan
HASIL
Mencit mati Mencit sehat Mencit sehat Mencit mati
KESIMPULAN
T2 dan fag-fag yang terkait melekat ke sel inang dan menyuntikkan materi genetiknya
melalui membran plasma, sedangkan kepala dan bagian ekor tetap berada di
permukaan luar bakteri
Kepala
fag
Selubung ekor
Serat ekor
DNA
100 nm
Sel bakteri
• Alfred Hershey dan Martha Chase melakukan
percobaan yang menunjukkan bahwa DNA
adalah materi genetik fag yang dikenal sebagai
T2
Peraga 16.4 Apakah protein atau DNA yang merupakan materi genetik fag T2?
PERCOBAAN
Alfred Hershey dan Martha Chase menggunakan sulfur dan fosfor radioaktif untuk melacak nasib protein dan
DNA fag T2 yang menginfeksi sel-sel bakteri.
1 Fag berlabel radioaktf 2 Campuran diblender agar 3 Campuran disentrifugasi 4 Radioaktivitas di dalam
dicampur dengan bakteri. bagian-bagian fag di luar sehingga bakteri pelet dan cairan diukur.
fag menginfeksi sel bakteri bakteri terlepas dari sel membentuk pelet di
bawah tabung reaksi.
Cangkang
Protein protein Radioaktivitas
Fag radioaktif (protein fag)
kosong
dalam cairan
Sel bakteri
DNA
Kelompok 1: Fag ditumbuhkan DNA
dalam sulfur radioaktif (35S), fag
yang diinkorporasikan
ke dalam protein fag Sentrifugasi
(merah muda)
DNA
radioaktif Pelet (sel dan
kandungan bakteri)
HASIL
KESIMPULAN
Tulang punggung
Basa bernitrogen
gula-fosfat
Ujung 5
CH3
O–
O P O
5
CH2 H O
Setiap monomer nukleotida
O– 4 H
O
H
1
N N terdiri atas satu basa
H
H
3
H
2
H
O bernitrogen (T, A, C, atau G),
Timin (T)
satu gula deoksiribosa (biru),
O
O P O CH2
H
N
H dan satu gugus fosfat
O
O– H H N
N
H (kuning). Fosfat dari suatu
H H
H
N
N
nukleotida melekat ke gula
H
Adenin (A) nukleotida di sampingnya
O
CH2 H
H H
N H
menghasilkan ‘tulang
O P O
O– H
O
H N N
punggung’ yang terdiri atas
H
H
H
O fosfat dan gula berselang-
Sitosin (C)
seling.
O
5
O P O CH2 H N
O 1 O
O– 4 H H N
Fosfat H
H N
3 2 H Nukleotida DNA
N
OH H
N H
Gula (deoksiribosa) H
Ujung 3
Guanin (G)
• Erwin Chargaff menganalisis komposisi dasar DNA dari
beberapa organisme yang berbeda
• Pada tahun 1947, Chargaff melaporkan bahwa komposisi
DNA bervariasi dari satu spesies ke spesies lain
• Bukti keanekaragaman molekular di antara spesies-
spesies menjadikan DNA sebagai kandidat yang lebih
sesuai untuk materi genetik
Membangun Model Struktur DNA: Penelitian Ilmiah
G C
A T
T A
1 nm
G C
3,4 nm
C G
A T
C G
T A
T A
A T
A T
G C
0,34 nm
A T
Ujung 5
O
OH
P Ikatan hidrogen
–
O Ujung 3
O
OH
O
T A
O O CH2
O
P
–
O O
O O–
P
H 2C O
O
G C O
O O CH2
O
P
–
O O
O–
O
P
H2 C O
O O
C G
O O CH2
O
P O
–
O O–
O
P
H2 C O
O O
A T
O CH2
OH
Ujung 3 O
O–
P
O
O
(b) Struktur kimia sebagian
Ujung 5
• Watson dan Crick menalar bahwa pastilah ada
kespesifikan tambahan dalam perpasangan yang
melandasi struktur basa
• Setiap pasangan basa membentuk sejumlah ikatan
hidrogen yang berbeda-beda
• Adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen,
sedangkan sitosin dan guanin membentuk tiga ikatan
hidrogen
Peraga 16.8 Perpasangan basa dalam DNA
N N H O CH3
N N H N
Gula N N
O Gula
Adenin (A) Timin (T)
H
N O H N
N N H N
Gula N N
N H O Gula
H
Guanin (G) Sitosin (C)
Konsep 16.2: Banyak protein bekerja sama dalam
replikasi dan perbaikan DNA
Hubungan antara struktur dan fungsi terwujud dalam heliks
ganda
Prinsip Dasar: Perpasangan Basa ke Untai Cetakan
AT T A T
A T A T A
A T A T
C G C G
G
C G C G C
C G T ACC TG A
T A T A TT AA A TT AA T
T
G C G C
A T A T A
A TT A T
A
G C G C G
G CC G C
G
(a) Molekul induk memiliki dua (b) Langkah pertama dalam (c) Nukleotida-nukleotida
untai DNA komplementer. replikasi adalah pemisahan kedua komplementer berjejer dan
Setiap basa berpasangan untai DNA. dihubungkan untuk membentuk
melalui ikatan hidrogen dengan tulang punggung gula-fosfat dari
pasangan spesifiknya, untai baru.
A dengan T dan G dengan C.
• Replikasi DNA bersifat semikonservatif. Masing-
masing dari kedua molekul anakan baru
mengandung satu untai lama, yang berasal dari
molekul induk, dan satu untai yang baru dibuat
Peraga 16.10 Tiga model alternatif replikasi DNA
Replikasi Replikasi
Sel induk pertama kedua
Model
konservatif.
Kedua untai
induk menyatu lagi
setelah bertindak
sebagai cetakan
(a) untuk untai-untai
baru, sehingga
mengembalikan
heliks ganda
induk.
Model
(b) semikonservatif.
Kedua untai molekul
induk memisah, dan
masing-masing
berfungsi sebagai
cetakan untuk
sintesis untai baru
yang komplementer.
(c)
Model dispersif.
Setiap untai pada
kedua molekul
anakan
mengandung
campuran DNA
sintesis yang lama
dan baru.
• Percobaan yang dilakukan oleh Meselson dan
Stahl mendukung model semikonservatif replikasi
DNA
Peraga 16.11 Apakah replikasi DNA mengikuti model konservatif, semikonservatif, atau dispersif?
PERCOBAAN Matthew Meselson dan Franklin Stahl mengultur E. coli selama beberapa generasi dalam medium
yang mengandung prekursor nukleotida berlabel isotop berat nitrogen, 15N. Mereka lalu mentransfer bakteri ke medium
yang hanya mengandung 14N, isotop yang lebih ringan. Dua sampel DNA diambil dari labu ini, sekali pada menit ke-20
dan sekali pada menit ke-40, setelah replikasi pertama dan kedua. Meselson dan Stahl dapat membedakan DNA dari
densitas yang berbeda dengan cara menyentrifugasi DNA yang diekstraksi dari bakteri.
HASIL
Densitas kurang
3 Sampel DNA disentrifugasi 4 Sampel DNA
setelah 20 menit (setelah disentrifugasi
replikasi pertama) setelah 40 menit
(setelah replikasi
kedua) Densitas lebih
Peraga 16.11 Apakah replikasi DNA mengikuti model konservatif, semikonservatif, atau dispersif?
KESIMPULAN Meselson and Stahl menyimpulkan bahwa replikasi DNA mengikuti model semikonservatif
dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang diprediksi oleh ketiga model pada Peraga
16.10. Replikasi pertama dalam medium 14N menghasilkan pita DNA hibrid (15N–14N). Hasil ini mengeliminasi
model konservatif. Replikasi kedua menghasilkan DNA ringan maupun hibrid, hasil yang membantah model
dispersif dan mendukung model semikonservatif.
Model
konservatif
Model
semikonservatif
Model
dispersif
Replikasi DNA: Pengamatan Lebih Dekat
1
Replikasi dimulai pada titik spesifik
tempat dua untai induk memisah
dan membentuk gelembung replikasi Gelembung Garpu replikasi
2
Gelembung mengembang saat
replikasi berlanjut ke kedua arah
3
Akhirnya gelembung-gelembung
menyatu dan sintesis untai-untai
anakan pun selesai. Dua molekul DNA anakan
(a) Pada eukariota, replikasi DNA dimulai di banyak tempat di sepanjang molekul DNA (b) Pada mikrograf ini, tiga gelembung
raksasa setiap kromosom. replikasi terlihat di sepanjang DNA
sel hamster cina hasil kultur.
• Helikase adalah enzim-enzim yang membuka uliran heliks
ganda di garpu replikasi, memisahkan dua untai induk dan
menjadikan keduanya tersedia sebagai untai cetakan
• Setelah pemisahan untai induk, protein pengikatan
beruntai-tunggal (single-strand binding protein)
berikatan dengan untai-untai DNA tak berpasangan dan
menstabilkan untai tersebut
• Topoisomerase membantu mengurangi tegangan akibat
pembukaan uliran heliks ganda dengan cara mematahkan,
memuntir, dan menggabungkan kembali untai-untai DNA
Peraga 16.13 Beberapa protein yang terlibat dalam inisiasi replikasi DNA
• DNA polimerase tidak dapat menginisiasi sintesis
polinukleotida. DNA polimerase hanya dapat
menambahkan nukleotida-nukleotida ke ujung 3
• Untai nukleotida awal adalah RNA atau DNA
primer
Sintesis Untai DNA Baru
Gula A T A T
Basa
Fosfat
C G C G
G C G C
A T A
T
P P P OH
P
P Pirofosfat Ujung 3
C C
OH
2 P
Nukleosida Ujung 5 Ujung 5
trifosfat
Perpanjangan Antipararel
• Bagaimana struktur antipararel heliks ganda memengaruhi
replikasi?
• DNA polimerase menambahkan nukleotida-nukleotida
hanya ke ujung 3bebasdari untai DNA yang sedang
tumbuh
• Di sepanjang salah satu untai cetakan DNA,
5 3
Nuklease
DNA
ligase 4
DNA ligase menyegel ujung
bebas DNA baru ke DNA lama,
membuat untai menjadi utuh
Replikasi Ujung-ujung Molekul DNA
5
Untai maju
Ujung untai DNA induk
Untai lamban
3
Primer RNA
5
Untai lamban
3
Primer dibuang namun Pembuangan primer dan
tidak bisa digantikan penggantian dengan DNA
dengan DNA karena jika ujung 3’ tersedia
tidak ada ujung 3’ untuk
polimerase DNA
5
3
Putaran kedua dari
replikasi
5
Untai maju baru 3
Untai lamban baru
3
Putaran-putaran
replikasi berikutnya
1 µm