GenetikAlam memperlihatkan mekanisme hayati untuk mempertahankan ciri
khas mahlukhidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mekanisme ini terjadi ada semua tingkatmahluk hidup. Dari yang paling rendah sampai paling komplek sekalipun. Ciri atau sifat khasmahluk hidup tampak dari ciri morfologis, ciri anatomi maupun ciri tingkah laku yang dapatdiamati dan diukur. Gregory Mendel (1822-1884) adalah orang pertama mengamati pewarisan sifat ini.Dari hasil percobaan tahun (1866). Mendel menarik kesimpulan bahwa sifat- sifat karakteristikdari kedua induk dapat diwariskan ke generasi berikutnya melalui segregasi.Selanjutnya, August Weisman pada tahun 1892, mengemukakan bahwa sifat yang diwariskantersebut dilakukan oleh senyawa yang berasal dalam inti sel. Senyawa tersebut dalampenelitian lanjutan disebut kromosom. Tahun 1869 seorang ahli ilmu kimiaberkebangsaan Jerman bernama Friedrich Miescher menyelidiki susunan kimia dari nucleussel. Ia mengetahui bahwa nukleus sel tidak terdiri dari karbohidrat, protein maupun lemak,melainkan terdiri dari zat yang mempunyai pengandungan fosfor sangat tinggi. Olehkarena zat itu terdapat di dalam nukleus sel, maka zat itu disebutnya nuklein. Nama inikemudian dirubah menjadi asam nukleat, karena asam ikut menyusunnya. Walter Sutton,tahun 1903, mengemukakan bahwa kromosom merupakan benda-benda sel yang mengandungunit-unit pewarisan. Unit tersebut oleh Wilhem Johannsen disebut gen (1909). Dan padatahun 1926,Herman Muller membuktikan bahwa sinar-X memicu perubahan genetik lalatbuah. Penemuan DNA (Deoxyribonucleic acid) sebagai materi genetik pada awalnya menimbulkan pro dan kontra. Pengetahuan tentang kromosom yang tersusun dari protein danasam nukleat, mulanya lebih condong menganggap bahwa protein sebagai materi genetik. Halini berkaitan dengan peranan protein yang sangat dinamis dalam kehidupan sel. Anggapan protein sebagai materi genetik terus dianut hingga tahun 1950-an. Sementara asam nukleatkarena dianggap terlalu kecil dan strukturnya terlalu sederhana, hanya sedikit sekali mendapatperhatian sebagai materi genetik. Percobaan Griffith dalam tahun 1928. la menemukan bahwa bakteri Diplococcuspneumoniae (biasa disebut Pneumococcus), bila dipelihara di laboratorium,maka berdasarkan bentuk koloninya dapat dibedakan dua bentuk, yaitu bentuk kasar (K)dan bentuk halus (H). Kedua bentuk bakteri ini biasanya tumbuh murni, artinya tidakbercampur. Griffith dapat menunjukkan bahwa apabila koloni bentuk H dibunuh karenadirebus dan sisanya dicampur dengan bakteri bentuk K yang hidup, maka beberapa dari bakteribentuk K ini ditransformasi (dirubah) ke bakteri bentuk H. Bakteri bentuk H ini kemudiantumbuh murni seperti halnya dengan sisa bakteri K yang tidak mengalami transformasi.Jadi secara singkat: H mati + K hidup → H hidup + K hidup Ini berarti bahwa suatu substansi yang terdapat di dalam bakteri H yang mati telahdipindahkan ke bakteri K dan merupakan sifat genetik dari bakteri K. Pada pertengahan tahun 1940-an arah penelitian tentang bahan genetis mulai beralihdari protein ke DNA, salah satu jenis asam nukleat mahluk hidup. Tahun 1944, OswaltAvery, Colin Mac Leod dan Maclyn McCarty dengan menggunakan ekstrak DNA berhasilmenunjukkan bahwa DNA merupakan senyawa yang bertanggung jawab dalam prosestransformasi bakteri strain R (rough) yang kurang virulen dan kasar menjadi strain S (smooth)yang sangat virulen dan halus. Penelitian yang menunjukkan bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik danbukan protein, dilakukan oleh Alfred Hershey dan Martha Chase ada tahun 1952. Percobaanpembuktian DNA sebagai bahan informasi genetik dilakukan melalui pelabelan DNAdengan 32P dan protein dengan 35S asal virus bakteriofag T2. Hasil analisis bakteri yangterinfeksi dalam sel bakteri kemudian mengendalikan metabolisme sel bakteri gunakepentingan bakteriofag, biosintesis DNA, dan protein bakteriofag. Sebaliknya sedikit sekaliyang mengandung 35S (protein bakteriofag induk). Pada tahun 1953, James D. Watson, ahli Biokimia Amerika Serikat dan FrancisCrick, ahli biofisika Inggris, mampu mengidentifikasi rantai asam deoksiribonukleat di dalamkromosom inti sel, tempat rantai DNA bernaung. Struktur yang ditemukan adalah rantai ganda antiparalel, yang terbukti membawa ribuan gen yang menentukan sifat-sifat mahluk hidup.Sekarang tidak terbantahkan lagi bahwa DNA merupakan materi genetikSecara ringkas, penemuan DNA sebagai materi genetic, dapat dijeskan sebagai berikut : 1. Ditemukannya DNA sebagai senyawa khas kromosom Hal ini ditemukan melalui studi pewarnaan mikroskopik oleh Robert Fuelgen.Fuelgen menunjukkan bahwa DNA yang dipanaskan dengan asam fuksin akan timbulwarna merah tua yan g mengkilat. Sepuluh tahun kemudian, saat penemuan Fuelgenditerapkan pada sel hidup, ternyata tidak merusak sel atau jaringan. Kromosom munculdengan warna yang jelas, sedangkan bagian sel yang lain tidak berwarna. Dari hasil inikemudian disimpulkan bahwa kromosom mengandung DNA, dan DNA merupakanmaterial khas kromosom yang tidak terdapat pada bagian lain. Saat ini, telah diketahuiternyata DNA juga terdapat pada sitoplasma, seperti pada mitokondria dan plastid. 2. Ditemukannya peran DNA dalam transformasi bakteri Oswald T. Avery dan peneliti lain dari Rockefeller Institut pada 1944 berhasilmembuktikan bahwa bahan genetik yang terlibat dalam proses transformasi adalah DNA.Proses transformasi sebelumnya dikemukakan oleh F. Griffith (1928) dalam percobaanyamenggunakan bakteri Streptococcus pneumonia galur R (tidak berkapsul) dan galur S(berkapsul). Griffith menunjukkan adanya proses transformasi melalui percampuran galurbakteri R yang hidup dengan galur S yang dimatikan, yaitu bahwa galur R hidup yangberubah sifat m enjadi berkapsul akibat adanya bahan-bahan dari galur S yang telahdimatikan masuk kedalam selnya. Percobaan tersebut diteruskan Avery denganmengisolasi molekul kimia pecahan galur S, kemudian dipisahkan. Bahan yang berhasildipisahkan adalah ternyata adalah DNA, RNA, protein, polisakarida, dan lipid. Molekul-molekul tersebut diuji dengan mencampurkan nya dengan bakteri R, ditambah denganenzim pengurai DNase, Rnase, Protease. Ternyata bakteri yang tidak dicampur DNAterjadi mengalami transformasi, sedang yang diberi DNase tidak. Hal ini berarti bahwaDNA berperan dalam proses transformasi dan merubah sifat bakteri. 3. Ditemukannya DNA pada virus yang di wariskan pada generasi berikutnya secara fisik Hershey dan Chase (1952) menemukan bahwa DNA merupakan bahan genetik yangdiwariskan, bukan mantelnya. Proses penelitian sebagai berikut: E. coli ditumbuhkan padamedia yang diberi radioisotope S35sebagai penanda protein (mantel virus) dan P32sebagaipenanda DNA bakteriofage T2 diinfeksikan pada E. coli , sehingga m enggunakan unsur-unsur pada sel inang untuk m enyusun kromosom dan m antel, termas uk juga radioisotopyang telah diabsorbsi bakteri Terdapat 2 macam fage, yaitu yang mengandung S35padamantel dan yang mengandung P32pada kromosom fage menginfeksi bakteri ya ngditumbuhkan pada media biasa tanpa radioisotope. Dari bakteri yang diserang fage bertanda S35tidak diperoleh virus ber-radioisotop, sedang yang diserang fage bertanda P32diperoleh virus ber-radioisotop Hal ini menandakan bahwa DNA-lah yang diwariskan padagenerasi berikutnya
Sumber : Suryo, 2013. Genetika. Gadjah Mada Univ. press. Yogyakarta
Donald Winnicott di milenium baru: Strategi, prinsip, dan model operasional yang mendasari pemikiran Donald Winnicott dan teori-teori perkembangan manusia