Anda di halaman 1dari 3

PROPERTI DAN REPLIKASI

Gen pertama kali terdeteksi dan dianalisis oleh mendel dan kemudian banyak ilmuan
yang mengikuti pola penularannya dari DNA, genus ke generasi. Studi ini menjelaskan
sifat pewarisan dalam organisme hidup. Studi selanjutnya menetapkan korelasi yang
tepat antara pola pewarisan gen dari generasi ke generasi dan perilaku kromosom selama
reproduksi seksual, khususnya divisi pengurangan meiosis dan fertilisasi. ekperimen
memberikan bukti awal yang kuat bahwa gen biasanya terletak dikromosom. Materi
genetik harus memenuhi dua persyaratan utama yang membuktikan kompoisis kimianya:
1. Fungsi atau replikasi genotipe. Materi genetik harus mampu menyimpan informasi
genetik dan mentransmisikan informasi ini dengan setia dari orang tua kepada
keturuanan, dari generasi ke generasi (meskipun,seperti akan kita lihat di bab 11)
materi genetik tidak mengalami apa yang diwariskan secara berkala yang disebut
mutations.
2. Fungsi fenotip dari ekspresi gen, materi genetik harus mengendalikan perkembangan
fenotip sel organisme, baik itu virus, bakteri, tanaman, atau hewan dan manusia.
Materi genetik harus menentukan pertumbuhan dan diferensiasi organisme dari zigot
sel tungal hingga dewasa. Untuk mengendalikan proses yang kompleks ini, meteri
genetik tidak harus mengeskpersikan dirinya secara akurat,tetapi setiap gen harus
bertindak pada saat yang dan tepat untuk menjamin bahwa hati terdiri dari langit-
langit hati, sistem saraf dan sel-sel saraf.

Kromosom terdiri dari dua jenis molekul organik (makromolekul) yang disebut
protein dan asam nukleid. Asam nukleid terdiri dari dua jenis: DNA asam
deoksiribonukleat dan RNA asam ribonukleat. Selama bertahun tahun terdapat banyak
perbedaan pendapat antara para ilmuan tentang mana dari ketiga makromolekul ini yang
membawa informasi genetik. Selama tahun 1940 an dan awal tahun 1950 an, beberapa
percobaan dilakukan, untuk membuktikan bahwa informasi genetik berada di dalam
asam nukleid dan bukan menujukkan bahwa informasi genetik berada di dalam DNA.
Dari beberapa ekperimen menujukkan bahwa sebagaian besar DNA terletak di
kromosom, sedangkan RNA dan protein terletak di sitoplasma. Sebagaian besar sel
somatik dari organisme diploid untuk sampel mengandung dua kali jumlah DNA sebagai
sel haploid atau gamet dari spesies yang sama. komposisi molekul DNA dalam semua
organisme-organisme yang sama tetap sama. sedangkan komposisi RNA dan protein
bervariasi, baik secara kualitatif dan kuantitatif dari satu jenis sel dengan tipe yang lain.
Terdapat bukti yang menetapkan bahwa informasi genetik dikodekan dalam DNA.
Fenomena transformasi ditemukan oleh frederict griffith pada tahun 1928. Yang
menekankan bahwa percobaan Griffith menunjukkan terjadinya transformasi pada
pneumokokus. Pnemococcus seperti organisme hidup lainnya, yang menujukkan
variabilitas genetik yang dapat dikenali dengan adanya berbagi fenotip. Dua karakteristik
fenotip yang penting dalam demonstrasi transformasi griffith adalah (1) ada atau
tidaknya kapsul polisakarida (polimer gula kompleks) disekitarnya, dan (2) jenis kapsul
yang ketika ditanam pada media yang sesuai seperti agar darah dalam bahan genetika.
Pada cawan petri, bakteri pneumokokus di enkapsulasi seperti phatogenik untuk
sebagian besar mamalia (misal menyebabkan pnemonia pada manusia). Virus ini
(penyebab penyakit) pneumocacci tipe S yang bermutasi menjadi non virulen (atau
pathogenik) dari yang tidak memiliki kapsul polisakarida (pada sekitar frekuensi satu
sel). pneumocacci non virulent dari koloni kecil muncul ketika tumbuh pada media agar
darah, dengan demikian disebut tipe R (polisakarida sel kapsul terhadap fagositosis oleh
leukosit).
Prinsip transformasi terbukti menjadi DNA pada tahun 1944 ketika Avery,
Macloed, and Mc.Carty menerbitkan hasil eksperimen mereka. Mereka menujukkan
bahwa, jika DNA sangat tinggi dari pneomonokokus tipe 2R maka beberapa
pneomokokus di transformasikan menjadi 3S. Ekperimen paling pasti adalah bahwa
DNA adalah prinsip tranformasi yang melibatkan enzim (protein yang mengkatalisasi
reaksi metabolisme spesifik) yang menurunkan DNA, RNA atau protein.
Bukti tambahan bahwa DNA adalah bahan genetik diterbitkan pada tahun 1952
oleh A.D. Hershey, Eksperimen ini menujukkan bahwa informasi genetik dari virus
bakteri tertentu terdapat dalam DNA. Virus adalah organisme hidup paling kecil. Mereka
hidup setidaknya dalam artian bahwa reproduksi mereka dikendalikan oleh informasi
genetik yang disimpan dalam asam nukleat melalui proses yang sama seperti pada
organisme seluler. Virus dapat bereproduksi hanya dalam sel inang. Virus sangat
berguna dalam mempelajari proses genetik karena strukturnya yang sederhana dan
komposisi kimianya (banyak yang hanya mengandung protein dan asam nukleat) dan
reproduksi mereka yang sangat cepat (15-20 menit untuk beberapa virus bakteri dalam
kondisi optimal).
Bacteriphage T2, yang menginfeksi usus bacillus escherichia coli, terdiri sekitar 50
persen DNA dan sekitar 50 persen protein. Pada percobaan sebelumnya, tahun 1952 telah
menujukkan bahwa semua reproduksi bakteriofag T2 terjadi didalam sel-sel e.coli.
A.D.Hershey dan M.Chase melakukan 2 kali percobaan. Percobaan pertama dilakukan
dengan menempatkan DNA bakteriofag pada medium yang mengandung unsur fosfor
32(32p) Radioaktif, dan percobaan ke dua DNA bakteriofag ditempatkan pada medium
yang mengandung unsur sulfur 35 (35s) radioaktif. Ketika bakteriofag 32p di infeksikan
ke bakteri e.coli selama beberapa menit dan kemudian didapatkan hasil bahwa aktifitas
radioaktif hanya ditemukan didalam sel-sel bakteri E.coli.
Karena semakin banyak virus yang diidentifikasi dan dipelajari menjadi jelas
bahwa banyak dari mereka mengandung RNA dan protein tetapi tidak untuk DNA.
Dalam beberapa kasus yang diteliti menjelaskan bahwa ”virus RNA” menyimpan
informasi genetik dalam asam nukleat daripada dalam protein. walaupun dalam virus
asam nukleatnya adalah RNA.

Struktur DNA
Informasi genetik dari semua kehidupan organisme kecuali RNA virus di simpan di
dalam DNA. Asam nukleat nuklein karena mereka terisolasi dari nukleus sel. Menurut F
Miesscher 1896 asam nukleat merupakan makro molekul yang terdiri dari pengulangan
sub unit komposisi yang disebut nukleotida. Satu unit nukleotida terdiri dari sebuah
gugus fosfat 5 gula karbon atau yang disebut pentosa dan satu siklus nitrogen yang
biasanya disebut dengan basa nitrogen. Di dalam DNA gula yang terdapat yaitu dua
deoksiribosa atau yang biasa disebut ribonukleat acid di Erna gula yang terdapat adalah
gula ribosa yang biasa disebut ribonucleic acid. Ada 4 bahasa yang berbeda yang
umumnya terdapat di DNA yaitu adenin guanin timin dan sitosin, di dalam RNA
biasanya juga terdapat adenin guanin dan sitosin tapi terdapat basa yang berbeda yaitu
urasil pada tempatnya timin. Adenin dan guanin merupakan double Ring yang biasanya
disebut Purin. Sitosin timin dan urasil adalah single ring yang biasanya disebut pirimidin.
dari kedua DNA dan RNA terdiri dari empat yang berbeda atau 2 Puri nukleotida dan 2
pirimidin nukleotida. RNA biasanya dalam keadaan polimer tunggal yang terdiri dari
rangkaian panjang nukleotida pada DNA mempunyai satu perbedaan yaitu selalu
berbentuk molekul rangkaian ganda.
Struktur DNA yang pertama kali di deduksi dan diinduksikan oleh J D Watson dan
F H C Crick Pada tahun 1953. Struktur DNA double Helix keduanya adalah didasarkan
dari 2 fakta utama. Yang pertama yaitu hasil observasi mereka menunjukkan bahwa
konsentrasi dari timin selalu sama dengan konsentrasi adenin dan konsentrasi sitosin
selalu sama dengan konsentrasi Kwan Im ini secara kuat menunjukkan bahwa timin dan
adenin seperti halnya sitosin dan guanin mereka terdapat di DNA dengan beberapa
hubungan timbal balik. Fakta yang kedua adalah ketika mereka menganalisis dengan
sinar X Ray maka data yang didapatkan mengindikasikan bahwa DNA memiliki dasar
yang tinggi dengan untaian berganda memiliki struktur dengan pengulangan bagian-
bagiannya yang berjarak sekitar 3,4 Amstrong sepanjang untaian molekulnya. Dari kedua
data diatas menunjukkan bahwa DNA terdiri dari sebuah rangkaian double Helix yang
terdiri dari dua rantai polinukleotida yang tergulung satu sama lain dan membentuk spiral
dimana setiap rantai polinukleotida terdiri sebuah rangkaian nukleotida yang
dihubungkan oleh ikatan fosfodiester yang menautkan deoksiribosa. Setiap 2 helaian
polinukleotida di dalam konfigurasi yang diikat oleh ikatan hidrogen diantara basa yang
berlawanan menghasilkan Sepasang basa diantara Dua rantai tegak lurus membentuk
poros molekul seperti tangga spiral. Pasangan basa selalu spesifik dimana adenin selalu
berpasangan dengan timin, guanin selalu berpasangan dengan sitosin. Spesifikasi dari
pasangan basa dihasilkan dari kemampuan ikatan hidrogen basa dari konfigurasi
normalnya. Umumnya struktur konfigurasi adenin dan timin terbentuk dari dua ikatan
hidrogen dan guanin serta sitosin yang terbentuk 3 ikatan hidrogen yang diantara sitosin
dan adenin. Helaian DNA double Helix disebut komplementer I yang berarti
komplementer dari 2 DNA untuk menyimpan dan mentransmisikan informasi genetika.
Pasangan basa yang bertumpuk 3,4 Amstrong jaraknya dengan 10 pasangan basa setiap
perputaran pada rangkaian double Helix. Fosfat pada dua helaian komplementer yg
bersifat anti pararel bahwa mereka mempunyai sifat kimia yang berlawanan. Derajat
yang tinggi dari stabilitas DNA double Helix mengakibatkan bagian dari sejumlah ikatan
hidrogen di antara pasangan basa dan terbentuk ikatan hidrofobik diantara pasangan
pasangan basa. Pasangan basa yang non polar mengakibatkan inti hidrofobik yang
mengalami stabilitas DNA. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa struktur DNA
bukanlah tidak bervariasi namun variasi mengakibatkan molekul DNA dapat dikatakan
penting bagi kehidupan biologi.

Anda mungkin juga menyukai