102016031
teresa.2016Fk031@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Mengetahui silsilah seseorang pada sebuah turunan dalam keluarga dapat di lakukan
dengan cara pemeriksaan DNA dan Golongan Darah . DNA berfungsi sebagai bahan genetik
untuk sel, baik prokariot maupun eukariot, dimana DNA akan melakukan replikasi. Replikasi
DNA sendiri adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Tes DNA (Deoxyribonucleic
Acid) merupakan salah satu cara paling akurat untuk mengetahui identitas seseorang,
terutama yang berhubungan dengan keturunan. Kedua, dengan cara tes golongan darah yaitu
penggolongan darah ABO. Penggolongan darah ABO dapat ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang ada dalam darah manusia. Dan dalam genetika, teori Mendel
sangat penting dalam melakukan analisis terhadap pola-pola pewarisan sifat genetik.
Abstract
Gen adalah unit pewarisan sifat pada organisme hidup, dimana gen merupakan bagian
dari kromosom atau kesatuan DNA yang mengendalikan cirri-ciri genetis dari suatu makhluk
hidup. DNA singkatan dari Deoxyribo Nucleic Acid atau Asam Deokrsiribo Nukleat, yaitu
suatu senyawa kimiawi yang membentuk kromosom. Bagian dari suatu kromosom yang
mendikte suatu sifat khusus yang disebut gen. DNA adalah materi genetik yang membawa
informasi yang akan diturunkan. DNA berfungsi sebagai bahan genetik untuk sel, baik
prokariot maupun eukariot.1-4 pemeriksaan DNA bisa ditempuh dengan berbagai cara,
diantaranya yaitu DNA Fingerprint dan juga Penggolongan Darah.
Pada zaman yang serba modern ini , melalui pemeriksaan DNA dan Golongan Darah ,
silsilah atau asal usul keluarga seseorang dapat diketahui serta di lacak keberadaannya.
Pemeriksaan DNA dan Golongan Darah juga dapat membantu mempertanyakan suatu
keabsahan suatu turunan dalam sebuah keluarga. Keturunan ini tidak hanya sejenis dengan
orang tuanya namun cenderung identik dengan orang tuanya. Proses pewarisan ini dikenal
sebagai hereditas yang dipelajari dalam ilmu genetika. Gen yang tersusun oleh DNA
tersimpan dalam kromosom yang berada di dalam sel. 1 Bidang genetika modern sendiri mulai
dikembangkan oleh Gregor Mendel pada pertengahan 1800-an dengan menggunakan
tanaman kacang kapri. Melalui percobaan persilangan pada kacang kapri inilah, Mendel
menguraikan proses pewarisan yang berlaku pada seluruh makhluk hidup.13
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu, agar mahasiswa dapat memahami struktur,
komposisi, ikatan serta proses replikasi DNA. Mahasiswa juga dapat memahami proses tes
DNA dengan proses fingerpint dan golongan darah, serta alel ganda. Dan mahasiswa dapat
memahami teori Mendel.
Gen
Menurut kamus Kedokteran Dorland, gen adalah segmen molekul DNA yang
mengandung semua informasi yang diperlukan untuk sintesis produk (rantai polipeptida atau
molekul RNA), yang termasuk rangkaian pengkodean dan non-pengkodean.1
Gen adalah unit pewarisan sifat pada organisme hidup, dimana gen merupakan bagian
dari kromosom atau kesatuan DNA yang mengendalikan cirri-ciri genetis dari suatu makhluk
hidup. Gen berbentuk urutan DNA yang mengikat suatu protein polipeptida, atau seuntai
RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.2,3
DNA (Deoxyribo Nukleid Acid)
DNA adalah singkatan dari Deoxyribo Nucleic Acid atau Asam Deokrsiribo Nukleat,
yaitu suatu senyawa kimiawi yang membentuk kromosom. Bagian dari suatu kromosom yang
mendikte suatu sifat khusus yang disebut gen. DNA adalah materi genetik yang membawa
informasi yang akan diturunkan. DNA berfungsi sebagai bahan genetik untuk sel, baik
prokariot maupun eukariot.4
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick akhirnya menyimpulkan bahwa
DNA terdiri dari dua untai polinukleotida yang disatukan oleh ikatan hidrogen pada masing-
masing pasangan basa yang terdapat di kedua untai. Dimana DNA adalah satu heliks ganda
(double helix). Adenin pada satu untai membentuk pasangan basa dengan timin pada rantai
yang lain. Pasangan ini distabilkan oleh dua ikatan hidrogen. Jenis kedua pasangan basa pada
DNA, yaitu guanin dan sitosin yang distabilkan oleh tiga ikatan hidrogen. Akibat
pembentukan pasangan DNA ini, rantai DNA bersifat komplementer (saling melengkapi)
(Gambar 2).4
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi
DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Pada prokariota terus-menerus melakukan replikasi
DNA dan terjadi serentak pada sejumlah tempat. Pada eukariotik waktu terjadinya replikasi
DNA sangatlah diatur dan terjadi pada satu tempat atau asal replikasi. Replikasi DNA
memanfaatkan enzim DNA polimerase yang akan membantu pembentukan ikatan antara
nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA.6
Sintesis DNA terjadi melalui proses replikasi yang berlangsung dalam inti sel. Selama
replikasi, masing-masing 2 untai pada DNA asli berperan sebagai template untuk sintesis
untai baru dengan menambah nukleotida. Setiap molekul DNA yang dihasilkan oleh proses
replikasi terdiri dari 1 untai polinukleotida asli dan 1 unit polinukleotida baru. Sewaktu
replikasi berjalan, kedua rantai DNA terpisah dibantu oleh protein helikase dan topoisomera
dan membentuk garpu replikasi.6,7
Salah satu untaian DNA induk pada garpu replikasi berorientasi 3'5' (Leading
strand), sementara untaian lainnya berorientasi 5'3' (Lagging strand)(Gambar 3).7
Gambar 3. Growing Fork.7
Tes DNA
Tes DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui informasi genetika
seseorang. Dengan tes DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunan dan juga risiko
penyakit tertentu.8
DNA Fingerprint
Pada tahun 1989 telah ditemukan mengenai sidik DNA yang terdapat pada setiap
individu yang disebut DNA Fingerprint yang unik dan selalu berbeda untuk setiap individu.
DNA Fingerprint adalah metoda yang sangat akurat untuk mengidentifikasi perbedaan
diantara satu orang dengan orang lainnya. DNA fingerprint mempunyai kesamaan pada
setiap sel, jaringan dan organ pada setiap individu, dimana DNA Fingerprint tidak dapat
dirubah oleh siapapun dan dengan alat apapun.9
Uji DNA Fingerprint adalah uji laboratorium yang mengikuti beberapa prosedur yang
dilakukan melelui 6 tahapan, antara lain:9
DNA harus diperoleh dari sel atau jaringan tubuh. Hanya dalam jumlah sedikit
jaringan seperti darah, rambut atau kulit yang bila perlu dapat dilakukan penggandaan dengan
Polimerase Chain Reaction (PCR).
Distribusi potongan DNA ditransfer pada sehelai nylon dengan menempatkan nylon
diatas gel dan direndam selama 1 malam.
Tahapan akhir DNA fingerprint dibuat dengan menggunakan beberapa probe (5-10
atau lebih) Biasanya menyerupai pita-pita DNA.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B. Individu dengan golongan
darah B memiliki antigen B dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A. Individu dengan
golongan darah AB memiliki antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap
antigen A maupun B. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,
tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.10
Alel Ganda
Suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen
yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Contoh sifat yang dikontrol oleh alel ganda
adalah golongan darah manusia sistem ABO.11
Hukum Mendel
Gregor Johan Mendel, seorang peneliti yang melakukan penelitian yang meletakkan
dasar-dasar hereditas pada penelitiannya, tahun 1842. Di dalam genetika, teori Mendel ini
sangat penting dalam melakukan analisis atas pola-pola pewarisan sifat genetik. Teori Medel
sendiri terbagi 2, yaitu hukum I Mendel dan hukum II Mendel.12
Hukum I Mendel (disebut juga hukum segregasi) adalah mengenai kaidah pemisahan
alel pada waktu pembentukan gamet. Hukum segregasi menyatakan bahwa setiap individu
membawa sepasang gen dari jantan dan betina, dan pada waktu pembentukan gamet terjadi
segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid. Misalnya
genotip suatu tanaman Aa, maka gamet yang dibentuk akan membawa gen alel dominan
A dan gen alel resesif a. Hukum II Mendel (disebut juga hukum penggabungan bebas)
mengatakan bahwa, bila setiap individu memiliki sepasang gen maka akan terjadi
penggabungan bebas yang harus menyertai terbentuknya gamet pada perkawinan dihibrid.
Misalnya suatu individu memiliki genotip AaBb maka A dan a serta B dan b akan memisah
kemudian kedua pasangan tersebut akan bergabung secara bebas sehingga kemungkinan
gamet yang terbentuk akan memiliki sifat AB, Ab, aB, ab.11, 12
Kesimpulan
Pada kasus, seorang perempuan A yang ingin membuktikan bahwa anak perempuan B
merupakan anak dari suaminya, maka pembuktian anak kandung dapat dilakukan dengan Tes
DNA salah satu diantaranya dengan cara melakukan tes DNA fingerprint dan tes golongan
darah dengan dasar penurunan sifat dari Hukum Mendel I dan II.
Daftar Pustaka