PENDAHULUAN
DNA ini dapat dilakukan dengan cara dan bahan sederhana, hingga dengan
teknologi modern. Mengenai hal ini, pada dasarnya isolasi DNA dapat
dilakukan dari berbagai sumber, antara lain organ manusia, darah, daun,
daging buah, akar batang, daging dan sisik ikan. Namun, penggunaan
pengenalan DNA secara lebih jelas karena dari isolasi ini DNA dapat terpisah
akan dielektroforesis.
sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas
berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu
DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan
1
sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. Sedangkan DNA nukleus memiliki pola
pewarisan sifat dari kedua orangtua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan
pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik
dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set
lengkap dari materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan
Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah putih, karena memiliki
flavonoid. Salah satu kesulitan isolasi DNA dari tanaman tinggi adalah proses
destruksi dinding sel untuk melepaskan isi sel. Hal ini disebabkan karena
tanaman memiliki dinding sel yang kuat, dan pada beberapa tanaman
sensitif oleh enzim retriksi dsan mengganggu proses amplifikasi DNA dengan
PCR.
2
Elektroforesis dengan Agarose merupakan metode standar untuk
aplikasi yang begitu luas baik untuk pemisahan untai tunggal atau untai
1. Sumber DNA buah yang digunakan adalah buah apel (Malus domestica)
3
1.4. Tujuan Penelitian
pada buah.
3. Untuk mengetahui pengaruh kandungan air yang terdapat pada suatu buah
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dkk.2004:221).
terletak dalam inti sel, sedangkan DNA prokariot terletak dalam sitoplasma
(Jusuf 2001:7).
Francis Crick. Mereka memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar
X yang dibuat oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins. Watson dan
helix). Untai ganda tersusun dari dua rantai polinukelotida yang terpilin.
Kedua rantai memiliki susunan antiparalel, yaitu satu rantai berorientasi dari
5
ujung 5’ ke 3’sedangkan yang lain berorientasi ujung 3’ ke 5’. Ujung 5’
merupakan ujung yang berakhir dengan gugus 5-fosfat dan ujung 3’ berakhir
dengan gugus OH. Kedua rantai dihubungkan dengan ikatan hidrogen yang
Komponen gula pada DNA adalah gula deoksiribosa, yaitu gula ribose yang
kehilangan satu atom oksigen. Basa yang ada pada DNA ada dua macam,
yaitu purin dan pirimidin. Purin terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu adenin
dan guanin. Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin dansitosin (Sadava
dkk.2004:219).
dalam sel makhluk hidup. DNA eukariot tidak hanya dijumpai pada nukleus,
tetapi dapat ditemukan pada mitokondria dan kloroplas. DNA yang diisolasi
dari kloroplas menunjukkan sifat berbentuk sirkular, terdiri dari untai ganda,
(Pierce2005:203).
6
2.2. Fungsi DNA adalah sebagai berikut :
1999:59).
bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas
tabung.
terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah
1994:254).
7
deoksiribosa dan karena itu spesifik untuk DNA. Dengan kondisi tersebut, 2-
ukuran kemurnian DNA. DNA menyerap sinar UV pada 260 dan 280
nanometer, dan protein aromatik menyerap sinar UV pada 280 nm, sebuah
sampel DNA murni memiliki rasio 260/280 pada 1,8 dan relatif bebas dari
DNA dapat diisolasi dan diperiksa lebih lanjut menggunakan analisis PCR
sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi
8
DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau
bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan
sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat
memberi hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel
yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini
membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara
deterjen yang dapat merusak membran sel dan membran inti. Pada dasarnya,
sel mengandung dua asam nukleat yaitu DNA dan RNA. DNA terletak pada
dijumpai di nukleus, sitoplasma, dan ribosom. DNA ada dalam setiap sel
makhluk hidup. DNA bisa mengalami denaturasi dan renaturasi. Banyak hal
kandungan elektrolit Na+ atau K+ dan komposisi basa C-G. (Hays, 2005).
9
Basa purin yang terdapat dalam DNA adalah adenin dan guanin
sedangkan basa pirimidin yang terdapat dalam DNA adalah sitosin dan timin.
Antara basa-basa yang terdapat pada rantai asam nukleat ini terikat dengan
suatu ikatan hidrogen. Adenin dapat membentuk dua ikatan hidrogen dengan
timin (A=T), sedangkan Guanin dan sitosin dapat membentuk tiga ikatan
hydrogen. Molekul DNA yang panjang itu terbentuk oleh ikatan antara atom
daripada bentuk laktim, oleh karena itu basa tersebut ditulis dalam bentuk
laktam. Dari rumus DNA tersebut dapat pula dilihat bahwa karakteristik atau
ciri khas suatu asam nukleat terletak pada urutan basa purin dan pirimidin
kelarutan di dalam pelarut polar yaitu aquadest dan dalam pelarut non polar
denaturasi dan renaturasi pada suhu yang berbeda. Pellet DNA yang
10
Pelarutan ini berdasarkan prinsip ”like disolve like”, dimana pelarut polar
akan melarutkan zat yang bersifat polar sedangkan pelarut non polar akan
absorbansinya, hal ini karena banyak cahaya yang diserap sedikit sehingga
lagi pada suhu 6000C. Pemvariasian suhu ini berfungsi untuk mengetahui
Denaturasi terjadi bila ikatan hidrogen pada DNA putus, proses denaturasi
pendinginan kembali pada larutan. Hal ini karena semakin tinggi suhu larutan
maka mobilitas partikel akan semakin besar sehingga cahaya yang diserap
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Rosales
11
Famili :Rosaceae
Upafamili :Maloideae
Genus :Malus
Spesies :M. domestica
Nama binomial :Malus domestica
Apel ialah jenis buah, atau pohon yang menumbuhkan pohon ini.
Buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa
juga hijau atau kuning. Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia
Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih dingin.
Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel
budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan
sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar). Kebanyakan apel
jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk membuat saus apel.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : C. melo
Nama binomial : Cucumis melo L.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bauh apel
malang (Malus domestica) dan buah melon (Cucumis melo L.). Sampel
penelitian diperoleh dari buah apel malang dan melon yang dijual di kota
palangka Raya.
NO Alat Jumlah
1 Gelas kimia 6 buah
2 Pisau 1 buah
3 Blender 1 buah
4 Kertas saring Secukupnya
5 Spatula 1 buah
6 Tabung reaksi 6 buah
7 Pipet tetes 1 buah
8 Neraca analitik 1 buah
9 Corong 3 buah
10 Gelas ukur 1 buah
11 Aluminium foil secukupnya
12 Rak Tabung 1 buah
13 Kain saring 3 buah
3.3.2. Bahan
NO Bahan Jumlah
1 Deterjen (attack, daia, surf) 3 sendok
2 Etanol Absulute Dingin 108 ml
3 Aquades secukupnya
5 Buah (apel dan melon) 300 gram
6 Garam dapur 6 spatula
7 Es Batu 1 buah
8 NaCl 6 spatula
14
2. Kemudian memblender potongan buah dengan menambahkan 250 mL
air untuk mempermudah pengambilan sampel.
3. Setelah itu menyaring dengan kain saring dan kertas saring sebanyak
lima kali lalu menampung hasil saringan (alikot) dalam gelas kimia 500
mL.
4. Memasukkan masing-masing ±1 sendok deterjen (attack, daia, surf) ke
dalam gelas kimia yang sudah disediakan, lalu menambahkan dengan 2
spatula NaCl dan 56 ml aquades, kemudian mengaduknya selama 15
menit (jangan sampai membuih).
5. Mengambil masing-masing 2 mL alikot dan memasukkannya ke dalam
tabung reaksi. Lalu menambahkan 1 mL larutan dari deterjen (attack,
daia, surf), NaCl dan aquades kemudian diaduk (jangan sampai
membuih).
6. Menambahkan 6 ml etanol absolute dingin dengan meneteskannya
perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi.
7. Mengulanginya sebanyak 3 kali.
8. Mengamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan,
warna, serta banyak sedikitnya DNA yang ditandai dengan terbentuknya
benang-benang DNA berwarna putih.
BAB IV
15
4.2 Pembahasan
Tahap pertama dari isolasi DNA yaitu pengeluaran DNA dari sel
dengan cara merusak dinding dan membran sel serta membran inti dengan
cara memblender buah apel dan melon. Pemblenderan ini dilakukan dengan
DNA. DNA yang didapatkan dalam pengamatan kali ini adalah DNA yang
berupa benang-benang halus sehingga hanya serupa kabut putih yang sangat
Etanol
Benang-benang DNA
Filtrat
yang merupakan DNA, sedangkan lapisan teratas adalah etanol yang berwarna
udara yang terperangkap di dalamnya) DNA yang terikat oleh etanol akan
16
nampak sebagai benang-benang putih yang terapung di atas filtrat.
presipitasi DNA. Sehingga DNA yang telah terkumpul akan mampu terpisah
penyusunnya. Etanol bersifat polar sehingga dapat melarutkan DNA yang juga
bersifat polar. Dari hasil isolasi DNA yang dilakukan, diketahui bahwa jenis
detergen berpengaruh terhadap hasil isolasi DNA dan jenis detergen tertentu
memberikan pengaruh paling baik terhadap jenis buah tertentu pula dengan
kadar air berbeda. Dari data dapat diketahui bahwa detergen bubuk Attack
memberikan pengaruh paling baik pada buah dengan kadar air tinggi (melon),
sedangkan detergen daia dan surf memberikan pengaruh yang kurang baik
pada buah apel dengan kadar air rendah sehingga DNA yang dihasilkan
sedikit.
Perbedaan detergen dalam mempengaruhi tingkat pemunculan
DNA dalam isolasi DNA ini disebabkan karena kandungan detergen tersebut
berbeda, misalnya lauryl sulfat yang dapat berfungsi sama dengan dodesil
sulfat dan disodium EDTA, serta kandungan zat pewarna dan zat aktif pemutih
yang biasanya ada dalam detergen. Diantara detergen bubuk yang digunakan,
detergen Attack menghasilkan warna yang paling baik, yaitu putih. Detergen
daia memberikan warna yang kurang baik karena menyebabkan warna filtrat
sama atau hampir sama dengan filtrat. Sementara pada isolat yang dihasilkan
17
Fungsi detergen dalam isolasi DNA yaitu untuk melisiskan barier
(penghalang) sel secara kimia sebagai pengganti senyawa kimia yang mampu
merusak dinding dan membran sel antara lain lisozim yang dapat membuat
asetat (EDTA) yang berfungsi untuk menghilangkan ion Mg2+ yang penting
enzim-enzim seluler yang dapat merusak DNA (ion Mg2+ merupakan faktor
sodium dodesil sulfat (SDS) karena detergen ini bisa menyebabkan hilangnya
molekul lipid pada membran sel, sehingga bisa merusak struktur membran sel.
dan protein sel serta menyela interaksi polar yang menyatukan membran sel
karena detergen mengandung disodium EDTA dan lauryl sulfat yang memiliki
ikatan kimia. Detergen ini kemudian membentuk kompleks dengam lipid dan
18
polisakarida mengalami kompresipitasi dengan asam nukleat saat presipitasi
dalam jumlah berlebihan. Akan tetapi jika ditinjau dari sudut pandang media,
pada proses isolasi DNA, garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena
ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan)
dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan
molekul-molekul saling tolak menolak satu sama lain sehinggga pada saat ion
Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA, DNA akan
juga berfungsi sebagai lysing buffer (menjaga pH larutan agar tetap konstan
membran inti dan dinding sel oleh detergen. Pada saat pengadukan harus
oleh deterjen akan mengganggu pengamatan. Dari data dapat diketahui bahwa
detergen bubuk (attack, daia, dan surf) memberikan pengaruh paling baik pada
buah dengan kadar air tinggi yaitu buah melon dengan menghasilkan benang-
benang DNA paling banyak, dibandingkan dengan buah berkadar air rendah
19
yaitu buah apel. Hasil isolasi DNA sangat dipengaruhi oleh jenis buah dan
buah didapatkan hasil yang berbeda, begitu pula untuk masing-masing jenis
BAB V
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan dari penelitian ini adalah :
isolasi disebabkan oleh jenis deterjen dan buah yang digunakan sebagai
sumber DNA.
2. Waktu pembentukan DNA yang paling cepat dihasilkan oleh buah apel
3. Deterjen bubuk (attack, daia, dan surf) memberikan pengaruh paling baik
pada buah dengan kadar air tinggi dibandingkan dengan buah yang
5.2. Saran
20
Diharapkan agar para pembaca dapat memperbaiki kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM.
http://www.macnature.com/2010/02/isolasi-dna-referensi-terpercaya.html
http://en.wikipedia.org/wiki/DNA_extraction )
http://kirsman83.weebl..com/2/post/2010/01/isolasi-dna
buah.htmly.com/2/post/2010/01/isolasi-dna-buah.html
Ridwan Maulana, dkk. 2010. Isolasi DNA Tanaman dan Elektroforesis DNA.
Jakarta : UI.post/26/ 07/ 2010.
21