Disusun oleh:
Garry Alexandro NIM 1308621017 Biologi B 2021
No Buah Hasil
Positif (+) Negatif (-) Banyak Sedikit
1 Alpukat ✓ ✓
2 Buah naga ✓ ✓
3 Pepaya ✓ ✓
4 Pisang ✓ ✓
4.2 Pembahasan
Bahan yang digunakan dalam isolasi DNA pada buah pada
praktikum ini adalah buah naga, alpukat, pisang, papaya, etanol dingin
70%, aquades, dan garam dapur. Isolasi DNA dilakukan dengan cara
mencampur cairan sabun cuci piring, air, dan garam sebagai
pembuatan larutan pelisis. Setelah itu buah yang dijadikan sampel di
potong. Kemudian buah dan cairan pelisis dimasukkan ke dalam plastik
klip. Setelah itu melumatkan buah yang bertujuan untuk
menghancurkan sel sehingga DNA dapat keluar. Selanjutnya campuran
buah dan cairan pelisis dikeluarkan sambal disaring untuk dimasukkan
ke dalam gelas plastik. Kemudian tambahkan etanol pada gelas plastik
yang sudah terdapat campuran buah dan larutan pelisis. Langkah
terakhir adalah mengambil DNA yang mengapung di permukaan
dengan sumpit kayu.
Larutan pelisis dan etanol dingin pada praktikum digunakan
yang tujuannya adalah untuk melisiskan dinding dan membran sel
pada buah sehingga DNA murni dengan mudahnya dapat terpresipitasi.
Adapun tujuan lainnya adalah untuk menonaktifkan enzim yang dapat
mendegradasi DNA dan memisahkan DNA dari protein serta molekul
kontaminan lainnya. Garam yang ada di dalam larutan pelisis juga
bertujuan untuk melarutkan DNA. Ion Na+ pada garam akan
membentuk ikatan negatif dengan kutub negatif fosfat DNA. Kutub
tersebut yang menyebabkan molekul-molekul saling tolak menolak
satu sama lain sehingga DNA akan terkumpul.
Hasil akhir praktikum dapat dilihat adanya tiga lapisan yang
terbentuk yang ada di dalam gelas. Terdapat lapisan larutan campuran,
etanol dingin, dan DNA yang mengapung di permukaan. DNA yang
terpresipitasi dipindahkan ke atas plastik klip supaya hasil isolasi DNA
dapat terlihat dengan jelas. Pada buah alpukat dan pisang hanya
menghasilkan sedikit DNA yang terpresipitasi. Sedangkan buah naga
dan papaya menghasilkan banyak DNA yang terpresipitasi.
BAB 5
KESIMPULAN
DNA merupakan materi genetik yang diwarisi organisme dari orang
tuanya dan berfungsi sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan
struktur protein dan proses metabolisme. Untuk mendapatkan DNA murni
pada buah dibutuhkan teknik isolasi DNA. Isolasi DNA menggunakan bahan
berupa, garam, sabun cuci piring, air, dan etanol yang secara singkat berguna
untuk melisiskan dinding sel, pemisahan DNA, dan presipitasi DNA. DNA
terpresipitasi dengan tanda adanya gumpalan yang mengapung dipermukaan
larutan etanol. Pada praktikum buah pisang dan alpukat hanya menghasilkan
sedikit DNA yang terpresipitasi. Sedangkan buah naga dan papaya
menghasilkan banyak DNA yang terpresipitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahm, Ralf. (2008). Discovering DNA: Friedrich Miescher and The Early Years
of Nucleic Acid Research. Human Genetics.
Kalumuck, K. E. (2000). Human Body Explorations: Hands-on Investigates of
What Makes Us Tick. San Francisco: Kendall Hunt.
Nur’aini, S., et al. (2019). Pengenalan Deoxyribonucleic Acid (DNA) Dengan
Marker-Based Augmented Reality. Walisongo Journal of Information
Technology. Vol. 1 No.2. ISSN 2715-0143.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/jit/article/view/4531/2294
Marihito, R. V., et al. (2017). Identifikasi Perubahan Struktur DNA Terhadap
Pembentukan Sel Kanker Menggunakan Dekomposisi Graf. Jurnal Ilmiah
Sains. Vol. 17 No. 2.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article/view/17368/17570
Puspitaningrum, R., et al. (2017). Genetika Molekuler dan Aplikasinya.
Rahmadiana. (2019). Modul Ajar Biokimia Dalam Kehidupan. Medan:
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Suryo. (2010). Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM Press.
Wahyuni, F. D. (2017). Modul Praktikum: Biologi Molekuler. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.
Yulianti, E. (2016). Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan
Detergen Komersial. Seminar Nasional MIPA Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNY, 71-85.
Lampiran 1. Hasil Isolasi DNA pada Buah Alpukat