Disusun oleh:
Garry Alexandro NIM 1308621017 Biologi B 2021
4.2 Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada perlakuan A berupa, air
dengan ragi, air dengan ragi dan ½ sdt gula pasir, dan air dengan ragi
dan 1 sdt gula pasir. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa air dengan ragi
dan 1 sdt gula pasir menunjukkan perkembangan diameter balon
yang lebih cepat membesar. Hal ini dikarenakan konsentrasi substrat
pemberian gula yang lebih banyak sehingga balon mengembang lebih
besar. Selain itu juga terdapat pengubahan senyawa glukosa yang ada
pada gula menjadi senyawa etanol dan karbondioksida dengan
bantuan bakteri (Saccharomyces cerevisiae) pada ragi. Karbondioksida
yang dihasilkan bersifat ringan dan akan memenuhi ruangan pada
balon yang menyebabkan balon menjadi mengembang.
Pada perlakuan B, ragi, gula, dan garam bereaksi menghasilkan
gas CO2 dalam jumlah besar sehingga volume balon membesar seiring
waktu. Akan tetapi ketika substrat habis bereaksi, maka volume balon
menjadi jenuh dan berkurang. Secara teoritis garam berfungsi sebagai
inhibitor dalam reaksi fermentasi tersebut. Tetapi balon tetap
membesar akibat adanya akumulasi gas CO2 hasil fermentasi.
Kemungkinan yang terjadi adalah adanya pengaruh dari suhu ruangan
saat praktikum maupun pH air yang digunakan.
Pada perlakuan C, ragi, gula, dan jeruk nipis juga menghasilkan
CO2 tetapi dalam jumlah besar sehingga volume balon menjadi besar
seiringnya waktu. Secara teoritis air jeruk memiliki pH asam atau pH
yang rendah sehingga ketika dicampurkan dengan ragi dan gula akan
menyebabkan penurunan aktivitas enzim karena adanya pengaruh
pH. Dapat dilihat pada percobaan dengan ¼ sdt air jeruk nipis balon
lebih besar dibandingkan dengan ½ sdt air jeruk nipis. Hal tersebut
dikarenakan konsentrasi pH pada ¼ sdt air jeruk nipis tidak serendah
atau asam seperti ½ sdt air jeruk nipis. Jika pH yang terlalu asam atau
basa akan menyebabkan aktivitas enzim terganggu atau
terdenaturasi.
Pada perlakuan D ragi dan terigu, balon mengembang tidak
terlalu besar karena substrat yang direaksikan berupa karbohidrat
kompleks (polisakarida) dari tepung terigu dibandingkan dengan gula
pasir yang lebih sederhana (disakarida) sehingga enzim zimase
memerlukan waktu lebih lama untuk memecah amilum menjadi
glukosa.
BAB 5
KESIMPULAN
Enzim merupakan senyawa atau biomolekul protein yang berfungsi
mengkatalis reaksi kimia. Enzim mengkatalis secara spesifik dan bertindak
pada satu substrat. Aktivitas enzim akan terhenti saat substrat habis. Faktor
yang mempengaruhi kerja enzim antara lain, substrat, suhu, pH, kofaktor,
dan inhibitor. Proses fermentasi pada ragi dengan penambahan gula sebagai
substrat akan menghasilkan produk berupa alkohol dan CO2. Adanya CO2
menyebabkan balon mengembang. Adanya penambahan garam dan air jeruk
nipis berperan sebagai penghambat kerja enzim. Penambahan tersebut
menyebabkan balon mengembang dengan tidak optimal atau maksimum.
Penambahan terigu pada percobaan menunjukkan susbtrat yang dihasilkan
terlalu besar sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk habis
bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Meryandini, Anja. (2009). Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi
Enzimnya. Jurnal Makara Sains. Vol. 13 No 1
Rachmawati, D., dkk. (2019). Performa Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan
Pertumbuhan Lele Sangkuriang yang Dibudidaya di Desa Tambaksari,
Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal Melalui Penambahan Enzim
Papain Dalam Pakan Buatan. Jurnal Sains Akuakultur Tropis. Vol. 3 No
2.
Rismayanthi, Cerika. (2006). Konsumsi Protein Untuk Peningkatan
Prestasi. Jurnal Medikora. Vol. 2 No 2
Risnawati, Metty., & Cahyaningrum, Edi, S. (2013). The Addition Effect of The
Metal Ions Ca 2+ On the Papain Activities. UNESA Journal of Chemistry
Vol. 2, No. 1
Safaria, S., et al. (2013). Efektivitas Campuran Enzim Selulase dari Aspergillus
Niger dan Trichoderma Reesei dalam Menghidrolisis Substrat Sabut
Kelapa. Jurnal Kimia Khatulistiwa. Vol. 2 No 1
Sulistyowati, E., et al. Karakterisasi beberapa Ion Logam terhadap Aktivitas
Enzim Tripsin. Jurnal Penelitian Saintek. Vol. 21 No 2
Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Susantiningsih, Tiwuk. (2014). Enzymes Functions in Metabolism. Majority
Journal. Vol. 1 No 1
Lampiran 1. Perlakuan Botol A