Anda di halaman 1dari 6

Korelasi Antara Besaran-Besaran Pada Pengendali

Tekanan

Nama : Delfira Yudith T.


Kelas : 2C-D4
NIM : 1641420007

D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
1. Judul Praktikum : Korelasi Antara Besaran-Besaran pada Pengendali Tekanan

2. Tanggal Praktikum : 20 Maret 2018

3. Tujuan Praktikum : 1. Mencari korelasi antara input dan output pada sistem pengendali
2. Mendapatkan karakteristik masing-masing elemen pada sistem
pengendali [yang memungkinkan]

4. Skema Kerja

A. Persiapan

Buka main valve

Tekan tombol main switch untuk menghidupkan PCT-14 dan PCT-10

Tutup V3, V5, dan V6

Buka V1, V2, dan V4

Atur P1 = 22psig dengan mengubah V1, dan atur P4 = 8 psig dengan mengubah V2

B. Pengoperasian

Atur pengendali pada manual, dengan cara mengatur panel pengendali di PCT-10

Atur bukaan valve (%PO) – 0%

Lakukan perubahan %PO dengan interval kenaikan 10% hingga %PO menjadi 100%

Setiap kenaikan 10%, catat %PV pada panel pengendali, besar tekanan P4, dan laju alir
udara keluar dari sistem pengendali

Ulangi langkah diatas dengan perubahan %PO dari


100% ke 0% dengan interval yang sama

Buat grafik hubungan antara %PO dan %PV, %PO


dan nilai P4 (tekanan), dan %PO dan laju alir udara
C. Mengamati Linearitas dan Hysterisis

Atur controller pada operasi manual

Atur bukaan valve (PO) dari 0%

Lakukan perubahan PO dengan interval kenaikan 10% hingga PO mencapai 100%

Catat perubahan pada kecepatan gas, tekanan, dan %PV

Ulangi langkah diatas untuk nilai bukaan valve (PO) dari 100% ke 0%

5. Hasil Percobaan

Dengan Tangki
1. Percobaan 1
P4
% Laju alir % P4 Laju alir P2
No %PV (ps P2 (psi) No %PV
PO udara out PO (psi) udara out (psi)
i)
1 0 100 7,5 7,5 2 1 100 0 0,8 0,4 15,5
2 10 95,6 7,5 7,5 3,5 2 90 4,2 1 0,9 14
3 20 87,8 6,5 7 5 3 80 14,3 1,5 2,3 13
4 30 78,8 6 6,5 6 4 70 28,4 2,5 3,5 11,5
5 40 68,5 5,2 6 7,5 5 60 42,1 3,5 4,4 10
6 50 56,9 4,8 5,3 9 6 50 55 4,2 5,2 9
7 60 43,5 3,8 4,5 10 7 40 67,5 5 5,9 7,5
8 70 30,3 2,8 3,7 11,5 8 30 77,7 5,9 6,5 6
9 80 15,8 1,8 2,5 13 9 20 86,8 6,5 6,9 5
10 90 5 1 1 14 10 10 94,8 7 7,2 4
11 100 0 0,8 0,4 15,5 11 0 100 7,3 7,5 2,5

2. Percobaan 2
% P4 Laju alir P2 % P4 Laju alir P2
No %PV No %PV
PO (psi) udara out (psi) PO (psi) udara out (psi)
1 0 100 7,5 7,5 2,8 1 100 0,1 0,5 0,5 15,5
2 10 95,4 7 7,2 3,7 2 90 4,3 0,9 0,9 14
3 20 87,4 6,5 6,9 5 3 80 14,4 1,8 2,2 13
4 30 78,5 6 6,4 6 4 70 28,3 2,5 3,5 11,5
5 40 68 5,2 5,9 7,5 5 60 42 3,5 4,4 10,5
6 50 56,5 4,5 5,2 9 6 50 55,1 4,3 5,3 9
7 60 43,4 3,8 4 10 7 40 67,4 5 6 7,5
8 70 29,5 2,8 3 11,5 8 30 77,7 5,9 6,3 6,3
9 80 15,4 1,9 2,3 13 9 20 86,7 6,5 6,9 5
10 90 4,8 1 1 14 10 10 94,6 6,9 7 4
11 100 0,1 0,5 0,5 15,5 11 0 99,8 7,2 7,5 3

3. Rata-rata dari 2 percobaan


% P4 Laju alir P2 % P4 Laju alir P2
No %PV No %PV
PO (psi) udara out (psi) PO (psi) udara out (psi)
1 0 100 7,5 7,5 2,4 1 100 0,05 0,65 0,45 15,5
2 10 95,5 7,25 7,35 3,6 2 90 4,25 0,95 0,9 14
3 20 87,6 6,5 6,95 5 3 80 14,35 1,65 2,25 13
4 30 78,65 6 6,45 6 4 70 28,35 2,5 3,5 11,5
5 40 68,25 5,2 5,95 7,5 5 60 42,05 3,5 4,4 10,25
6 50 56,7 4,65 5,25 9 6 50 55,05 4,25 5,25 9
7 60 43,45 3,8 4,25 10 7 40 67,45 5 5,95 7,5
8 70 29,9 2,8 3,35 11,5 8 30 77,7 5,9 6,4 6,15
9 80 15,6 1,85 2,4 13 9 20 86,75 6,5 6,9 5
10 90 4,9 1 1 14 10 10 94,7 6,95 7,1 4
11 100 0,05 0,65 0,45 15,5 11 0 99,9 7,25 7,5 2,75

Tanpa Tangki
% P4 Laju alir P2 P4 Laju alir P2
No %PV No % PO %PV
PO (psi) udara out (psi) (psi) udara out (psi)
1 0 100 7,5 7,5 2,8 1 100 0,1 0,4 0,4 15,5
2 10 95,5 7 7,2 3,5 2 90 4,4 0,9 0,9 14
3 20 87,5 6,5 6,9 5 3 80 14,2 1,5 2,3 13
4 30 78,5 6 6,5 6 4 70 28,3 2,5 3,5 11,5
5 40 68,6 5,2 5,9 7,5 5 60 41,8 3,3 4,4 10,5
6 50 56,5 4,5 5,2 9 6 50 55 4,2 5,2 9
7 60 43,4 3,5 4,5 10 7 40 67,4 5 5,9 7,5
8 70 29,8 2,7 3 11,5 8 30 77,5 5,8 6,5 6,5
9 80 15,4 1,8 2,4 13 9 20 86,6 6,5 6,9 5
10 90 4,9 1 1 14 10 10 94,3 7 7,2 4
11 100 0,1 0,3 0,3 15,5 11 0 99,9 7,5 7,5 2,5

6. Analisis Lengkap

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara besaran-besaran pada
pengendali tekanan. Pada pengendali tekanan ini dilakukan dengan 2 variabel yaitu udara
tekan dengan tangki dan tanpa tangki. Data yang diperoleh berupa %PO, P4, laju alir, %PV,
dan P2. Setiap variabel ini dicatat pada setiap kondisi yang berbeda-beda yaitu antara bukaan
valve (%PO) antara 0 – 100%, dan juga sebaliknya pada saat kembali yaitu 100 – 0%.
Kemudian dari data yang telah didapat, dibuat grafik korelasi antara %PO dengan ke-4
besaran tersebut. Berikut grafik hubungan antara %PO dengan %PV, laju alir, P2 (MV), dan
P4 (PV) pada keadaan tanpa tangki.
P2 vs Flow (no Tangki)
9

5
Flow

1
R² = 0.9635
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Bukaan valve (P2)

P2 vs Flow (tangki)
9
8
7
6
5
Flow

4
3
2
1 R² = 0.963
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Bukaan valve (P2)

P2 vs Flow (tangki) B
9
8
7
6
5
Flow

4
3
2
1 R² = 0.9598
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Bukaan valve (P2)
Berdasarkan grafik-grafik yang telah didapat diatas. Pada keadaan tanpa tangki
diketahui beberapa hubungan linearitas besaran-besaran yang diperoleh (%PV, laju alir, P2,
dan P4) dengan %PO. Grafik hubungan dari masing-masing besaran berbanding terbalik,
yang artinya apabila bukaan valve (%PO) menurun maka laju alirnya juga ikut menurun,
begitu juga sebaliknya. Dari grafik juga terlihat bahwa kurva yang didapat hampir sama garis
lurus walaupun ada beberapa yang tidak sama, hal ini menandakan bahwa masih terdapat
error pada praktikum yang dilakukan.
Baik pada praktikum dengan tangki maupun tanpa tangki, grafik yang didapat yaitu
menurun dan juga hampir mendekati linearitas walaupun tidak sempurna, yang berarti masih
ada error. Berdasarkan grafik yang didapat pula bahwa grafik yang didapat yaitu hysterisis,
yang sudah berimpitan namun masih ada beberapa penyimpangan apabila dibandingkan
dengan garis linear. Lagi-lagi hal ini menandakan bahwa masih ada penyimpangan yang
terjadi ketika praktikum.
Setelah selesai praktikum dan memasukkan data serta membuat grafik, di ketahui pula
bahwa karakteristik aliran dari control valve yang didapat yaitu quick opening. Mengapa
quick opening? Hal ini dikarenakan pada saat melakukan praktikum, penambahan gerakan
valve memberikan perubahan tereduksi sesaat pada laju aliran, dan jika plug valve mendekati
posisi bukaan lebar, perubahan laju aliran mendekati nol. Sesuai tabel dari hasil yang sudah
didapat, bahkan hingga kami melakukan 2 kali percobaan dengan tangki untuk mendapat
hasil yang sesuai. Setelah itu didapat bahwa karakteristik dari control valve adalah valve
quick opening.

7. Kesimpulan
- Hubungan bukaan valve (%PO), P2, P4, dan laju alir; baik yang melewati tangki maupun
yang tidak; memiliki kurva berbanding terbalik, yaitu apabila semakin besar bukaan valve
nya maka semakin kecil laju alirnya.
- Karakteristiknya berupa quick opening dikarenakan semakin lebar bukaan valvenya
semakin kecil laju alirnya.

8. Daftar Pustaka
Tim Pengendalian Proses. 2018. Modul Ajar Pengendalian Proses. Politeknik Negeri Malang.
Eky Wahyuda Praluni. 2016. Control Valve. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai