Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(MEDAN MAGNET)

(PERCOBAAN-LM 4)

Nama : Aufary Naurah Aluzia


NIM : 205090107111007
Fak/Jurusan : MIPA/BIOLOGI
Kelompok : 05
Tgl.Praktikum : 12 Oktober 2020
Nama Asisten : Khoirul Anwar Ibrahim

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(MEDAN MAGNET)

Nama : Aufary Naurah Aluzia


NIM : 205090107111007
Fak/Jurusan : MIPA/Biologi
Kelompok : 05
Tgl. Praktikum : 12 Oktober 2020
Nama Asisten : Khoirul Anwar Ibrahim

Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Setelah percobaan “Medan Magnet” ini, tujuan yang ingin dicapai adalah dipahaminya
teori Biot-Savart untuk lilitan kawat dan solenoid serta diperolehnya kemampuan untuk
mengukur kuat medan magnet di sekitar kawat solenoid.
1.2 Dasar Teori
Suatu medan yang dapat terbentuk dengan menggerakkan muatan listrik yang berakibat
munculnya gaya di muatan listrik disebut medan magnet. Medan magnet dapat
digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara (north
pole) dan masuk ke kutub selatan magnet (south pole) (Kamajaya, 2008).
Benda yang berlaku sama seperti magnet adalah solenoida; terdapat dua kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan, untuk menentukannya tergantung arah arus di loop.
Solenoida sendiri adalah lilitan kawat yang membentuk gulungan koil (Giancoli, 2015).
Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida sangat kuat karena dia adalah kumpulan atau
penjumlahan dari ratusan arus listrik
Hubungan antara elektromagnet dan medan magnet ditemukan oleh Jean-Baptiste
Savart dalam hukumnya yang dinamakan “Biot-Savart Law”. Hukum Biot-Savart mengatur
tentang hubungan antara arus listrik dan medan magnet yang dihasilkan (James, 2003).
Rumus yang digunakan untuk mengukur kawat berarus I pada titik berjarak r adalah:

Untuk menghitung medan magnet pada sumbu berjarak s untuk kawat berbentuk koil adalah:
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah dua buah solenoid, satu buah Gaussmeter, satu buah power
supply, satu buah amperemeter, kabel-kabel penghubung, dan satu buah penggaris.

2.2 Tata Laksana Percobaan


Rangkaian disusun seperti pada gambar 2: setup eksperimen

Power supply diatur mulai dari harga terendah. (Arus maksimum yang digunakan
untuk solenoid dan koil adalah 1.5 A)

Gaussmeter digunakan untuk kalibrasi pengukuran

Koil yang tersedia diukur diameternya masing-masing

Sepanjang sumbu koil untuk sebuah koil diukur medan magnetnya dengan posisi
yang berbeda-beda (minimal10).

Langkah di atas diulang, tapi untuk dua buah koil dengan arah arus berbeda.

Alat praktikum yang awalnya koil diganti menjadi solenoid, kemudian diukur
kuat medan magnetnya sepanjang sumbu.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data hasil percobaan
No S (cm) B (mT)
Koil Solenoid
0.5 A 1A 0.5 A 1A
1 10 6,2 7,5 5,7 6,2
2 8 6,1 7,15 5,2 5,35
3 6 5,9 6,7 4,55 4,5
4 4 5,5 6 4,7 4,4
5 2 5,2 6,3 4,9 4,7
6 0 5 5 5 5
7 -2 5,7 5,4 4,9 4,5
8 -4 6,05 6,3 4,7 4,4
9 -6 6,05 6,9 4,9 4,7
10 -8 6,4 7,3 5,16 5,4
11 -10 6,5 7,61 5,7 6,7

3.2 Grafik
3.2.1 Koil 0.5 A

S (cm) 0.5 A
10 6,2
8 6,1
6 5,9
4 5,5
2 5,2
0 5
-2 5,7
-4 6,05
-6 6,05
-8 6,4
-10 6,5
0.5 A
7
6
5
4
3
2
1
0
-15 -10 -5 0 5 10 15

3.2.2 Koil 1 A
S (cm) 1A
10 7,5
8 7,15
6 6,7
4 6
2 6,3
0 5
-2 5,4
-4 6,3
-6 6,9
-8 7,3
-10 7,61

1.0 A
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-15 -10 -5 0 5 10 15
3.2.3 Solenoid (0.5 A)
S (cm) 0.5 A
10 5,7
8 5,2
6 4,55
4 4,7
2 4,9
0 5
-2 4,9
-4 4,7
-6 4,9
-8 5,16
-10 5,7

0.5 A
6

0
-15 -10 -5 0 5 10 15

3.2.4 Solenoid (1A)


S (cm) 1A
10 6,2
8 5,35
6 4,5
4 4,4
2 4,7
0 5
-2 4,5
-4 4,4
-6 4,7
-8 5,4
-10 6,7
1.0 A
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-15 -10 -5 0 5 10 15

3.3 Pembahasan
3.3.1 Analisa Prosedur
Dalam percobaan medan magnet ini, alat-alat yang dibutuhkan adalah dua buah
solenoida, satu buah power supply yang berfungsi menyuplai tegangan listrik ke
Gaussmeter, satu buah Gaussmeter dengan fungsi mengukur kuat medan magnet,
kemudian satu buah amperemeter yang berfungsi mengukur kuat arus listrik, dan
terakhir adalah kabel-kabel penghubung.
3.3.2 Analisa hasil
Pada grafik hasil percobaan di atas, diketahui medan magnet terkuat pada objek koil
dengan kuat arus 1A, yaitu sebesar 7.6 mT dengan jarak -2 cm. Sedangkan medan magnet
terkecil terdapat pada koil dengan kuat arus 0.5 A berjarak 2 cm, yaitu sebesar 5.2 mT.
sedangkan untuk objek solenoid, medan magnet terkuat yaitu sebesar 6.7 mT berada pada
jarak -10 cm. sedangkan medan magnet terendah yaitu 4.4 dengan jarak -4 cm.
Berdasarkan uraian data di atas, hasil percobaan medan magnet ini sesuai dengan
isi hukum Biot-Savart. Dalam hukum Biot-Savart menyatakan bahwa besar kekuatan
medan magnet: (1) Berbanding lurus dengan arus listrik, hal ini sesuai dengan hasil
percobaan. Makin besar kuat arus listrik yang digunakan, maka makin besar kuat medan
magnetnya, (2) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Pernyataan ini sesuai dengan
hasil percobaan di atas, makin besar jarak, makin kecil pula besar medan magnet, (3)
Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat, (4) Berbanding lurus dengan sinus sudut
antara arah arus dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar. Semua
pernyataan ini, terangkum pada persamaan hukum Biot Savart, yaitu:

Perkembangan zaman membuat pemanfaatan medan magnet semakin besar.


Khususnya pemanfaatan medan magnet dengan frekuensi rendah/Extremely Low
Frequency (ELF) terhadap pertumbuhan pin heat jamur kuping. Beradasarkan penelitian,
medan magnet mempunyai beberapa manfaat untuk jamur kuping, antara lain
meningkatkan kandungan nutrisi dan meningkatkan kualitas tumbuh tanaman jamur.
Dengan demikian, medan magnet diharapkan dapat berguna suatu instrument untuk
meningkatkan produksi suatu tanaman dan dapat menggantikan bahan kimia sehingga
tidak terdapat risiko merusak tanaman (Mardhika, Sudarti, dan Rif’ati, 2017).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, praktikan diharapkan dapat memahami
teori Biot-Savart untuk lilitan kawat dan solenoid serta mampu mengukur kuat
medan magnet di sekitar kawat solenoid.
4.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya praktikan tidak lupa untuk
mengkalibrasi Gaussmeter agar hasil percobaan lebih akurat. Lalu praktikan
diharapkan dapat memperhatikan dengan baik hasil besar medan magnet di
Gaussmeter dan mencatatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. 2015. Physics with Applications. Seventh Edition. Seventh Edition USA: Pearson
Education, Inc.

Kamajaya. 2008. Fisika. Edisi Pertama. Bandung: Grafindo Media Pratama

Trefil, J. S.. 2003. The Nature of science: An A-Z Guide to the Laws and Principles Governing
Our Universe. USA: Houghton Mifflin Harcourt
Wulansari, M., Sudharti, & Handayani, R. D.. 2017. Pengaruh induksi medan magnet Extremely
Low Frequency terhadap pertumbuhan pin heat jamur kuping. Jurnal pembelajaran
fisika. 06 (2): 181-188
LAMPIRAN
1. Tugas Pendahuluan
2. Tugas pre-test

3. Sitasi

Figure 1 (Giancoli, 2015)


Figure 2 (Mardhika, Sudarti, dan Rif’ati, 2017).

Figure 3((James, 2003)

Anda mungkin juga menyukai