Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(SISTEM PEGAS)

(PERCOBAAN – GB1)

Disusun oleh:

Nama : Rachmah Sena Aprilia


NIM : 205090700111025
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok :3
Tanggal Praktikum : 19 November 2020
Nama Asisten : Gangga Abdullah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Sistem Pegas)

Nama : Rachmah Sena Aprilia


NIM : 205090700111025
Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok :3
Tanggal Praktikum : 19 November 2020
Nama Asisten : Gangga Abdullah

Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah dapat dijelaskannya getaran
selaras dengan penggunaan pegas, dapat ditentukannya konstanta pegas dalam
susunan tunggal, seri, dan parallel, serta dapat ditentukannya percepatan gravitasi
bumi dengan penggunaan sistem pegas.

1.2 Dasar Teori


Salah satu gerak osilasi yang sangat penting adalah gerak harmonik sederhana.
Ketika benda disimpangkan dari kedudukan setimbanganya, maka akan terjadi gerak
harmonik sederhana seandainya ada gaya pemilih yang sebanding dengan simpangan
dan kesetimbngan yang kecil. Contoh dari sistem yang mengalami gerak harmonik
sederhana adalah pegas yang ditambatkan sebuah benda (Tipler, 1998).
Elemen dasar peredaman adalah osilator pada sistem pegas dengan konstanta
pegas rendah pada suatu eksperimen penentuan massa m. Pada beberapa kasus
eksperimen tersebut dibawah aksi gravitasi. Untuk kondisi seimbang didapatkan
persamaan,
k Δx = m g (1.1)

(Peron, dkk., 2016)


Pada suatu pegas yang memiliki konstanta k dipasangkan dengan suatu massa,
maka dapat dituliskan persamaan,
F(x) = -kx (1.2)

Gaya tesebut merupakan gaya pemulihan, merupakan suatu gaya yang berfungsi dalam
mengembalikan partikel ke titik seimbang (Anugraha, 2018). Gaya pemulihan dapat muncul
dengan berbagai cara dan keadaaan, sehingga pencarian konstanta k perlu dilakukan pada
setiap kasus. Pencarian ini dapat dilakukan dengan memeriksa gaya total pada sistem (Young
dan Freedman, 2002).
Tanda minus pada persamaan diatas dikarenaka gaya pegas yang berlawanan
arahnya dengan simpangan. Jika persamaan tersebut digabungkan dengan hukum
Newton II, maka akan didapatkan,
atau d2 x
Fx = - kx = mα = m 2 (1.3)
d2 x k dt
α= 2 = - ( )x (1.4)
dt m
Jika sebuah benda diseimpangakan dari kesetimbangannya dan kemudian dilepaskan,
maka benda akan mengalami isolasi bolak-balik di sekitar kesetimbangan benda tersebut.
Waktu benda untuk menempuh satu isolasi penuh dapat disebut dengan periode T. Sedangkan
banyaknya osilasi perdetik disebut sebagai frekuensi f.
1
f= (1.5)
T
(Tipler, 1998)
Periode osilator harmonik sederhana bergantung pada tingkat kekakuan dan massa
pegas yang berosilasi. Tetapi periodenya tidak bergantung pada amplitude. Hal ini dapat
dibuktikan dengan menghitung waktu pada 10 atau 20 siklus pegas yang berosilasi pada
amplitude kecil dan pada amplitude yang besar. Periode didapatkan dengan persamaan,
dan m
T =2 π
√ k
(1.6)

frekuensi dengan,
1 1 k
f= =
T 2π √ m
(1.7)

(Giancoli, 2014)
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berapa buah
pegas, beberapa beban pemberat, statif, penggaris/mistar, dan stopwatch.

2.2 Tata Laksana Percobaan


2.2.1 Pegas 1 dan 2

Sebuah pegas dipasang pada statif (pegas 1)

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x0

Beban pemberat ditambahkan pada pegas

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x1

Beban ditarik dan dihitung waktu untuk 5 getaran dengan


stopwatch

Langkah tersebut diulangi pada setiap penambahan beban


hingga 700 g

Beban dikurangi, panjang pegas pada setiap pengurangan


beban diukur sebagai x 2

Percobaan diulangi dengan penggunaan pegas yang


berbeda (pegas 2)

Data didapatkan

2.2.2 Pegas Seri

Dua buah pegas dipasang pada statif, dirangkai seri

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x0

Beban pemberat ditambahkan pada pegas

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x1
Beban ditarik dan dihitung waktu untuk 5 getaran dengan
stopwatch

Langkah tersebut diulangi pada setiap penambahan beban


hingga 700 g

Beban dikurangi, panjang pegas pada setiap pengurangan


beban diukur sebagai x 2

Data didapatkan

2.2.3 Pegas
Paralel

Dua buah pegas dipasang pada statif, dirangkai paralel

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x0

Beban pemberat ditambahkan pada pegas

Panjang pegas diukur dengan penggaris dan dicatat sebagai


x1

Beban ditarik dan dihitung waktu untuk 5 getaran dengan


stopwatch

Langkah tersebut diulangi pada setiap penambahan beban


hingga 700 g

Beban dikurangi, panjang pegas pada setiap pengurangan


beban diukur sebagai x 2

Data didapatkan
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Percobaan
3.1.1 Pegas 1
m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 21,5 3,8 7,2
400 26,2 4,4 21,5
500 31,3 4,9 26,2
600 36,3 5,4 31,3
700 41,4 5,8 36,3

3.1.2 Pegas 2
m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 16,8 2,9 7,8
400 20,5 3,3 17,5
500 23,1 3,7 20,5
600 26,4 4,1 23,1
700 29,7 4,4 26,4

3.1.3 Pegas Seri


m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 39,4 4,8 16,2
400 46,2 5,5 39,4
500 52,8 6,2 46,2
600 59,7 6,8 52,8
700 66,5 7,3 59,7

3.1.4 Pegas Paralel


m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 13,9 2.5 7,8
400 15,7 2.9 13,9
500 17,5 3.2 15,7
600 19,7 3.5 17,5
700 21,9 3.8 19,7
3.2 Perhitungan
3.2.1 Pegas 1
M |𝐤 − 𝐤̅ |𝟐 g |𝐠 − 𝐠̅| 𝟐
∆𝐗 (𝐦) T (s) k (N/m) 2
T2 (s2)
(kg) (N/m) (m/s ) (m/𝐬 )
𝟐

0,3 -0,143 0,76 20,48 0,00209 9,76 0,102 0,5776


0,4 -0,047 0,88 20,37 0,0045 9,57 0,259 0,7744
0,5 -0,051 0,98 20,53 0,00885 10,47 0,151 0,9604
0,6 -0,05 1,08 X 120,29
1 = 21,5 cm = 0,215 m10,14
0,02278 0,0036 1,1664
0,7 -0,051 1,16 20,52 0,00612 10,46 0,144 1,3456
X 1 2 = 26,2 cm = 0,262 m
X 1 3 = 31,3 cm = 0,313 m
X 1 4 = 36,3 cm = 0,363 m
X 1 5 = 41,4 cm = 0,414 m X 2 1 = 7,2 cm = 0,072
m1 = 300 g = 0,3 kg
m 1 = 400 g = 0,4 kg
m1 = 500 g = 0,5 kg
m 1 = 600 g = 0,6 kg
m1 = 700 g = 0,7 kg

∆X = X 2 - X 1
∆ X 1 = 0,072 – 0,215 = -0,143 m T5
T=
5
∆ X 2 = 0,215 – 0,262 = -0,047 m
3,8 5,4
∆ X 3 = 0,262 – 0,313 = -0,051 m T 1= = 0,76 s T 4= =
5 5
∆ X 4 = 0,313 – 0,363 = -0,05 m 1,08 s
∆ X 5 = 0,363 – 0,414 = -0,051 m 4,4 5,8
T 2= = 0,88 s T 5= =
5 5

4 π2
k=( )m
T2
Σk
4 (3,14)2 ḱ =
k1 = ( )× 0,3 = 20,48 N/m n
0,762
102,19
4 (3,14)2 ḱ =
k2 = ( )× 0,4 = 20,37 N/m 5
0,882 −k ∆ X
gḱ == 20,44 N/m
m
4 (3,14)2
k3 = ( )× 0,5 = 20,53 N/m −(20,48)(−0,143)
0,982 g1 = = 9,76
0,3
4 (3,14)2
k4 = ( )× 0,6= 20,29 N/m m/s2
1,082
−(20,37)(−0,047)
4 (3,14)2 g2 = = 9,57
k5 = ( )× 0,7= 20,52 N/m 0,1
1,162
m/s2
−(20,53)(−0,051)
g3 = = 10,47
0,1
m/s2
2
|k−ḱ| g4 =
−(20,29)(−0,05)
= 10,14
2 0,1
|k 1−ḱ| = |20,48−20,44|2
m/s2
= 0,00209 N/m
−(20,52)(−0,051)
2 g5 = = 10,46
|k 2−ḱ| = |20,37−20,44|2 0,1
= 0,0045 N/m m/s2
2 Σg
|k 3−ḱ| = |20,53−20,44|2 ǵ =
n
50,42
ǵ =
5
ǵ = 10,08 m/s2
= 0,00885 N/m
2
|k 4− ḱ| = |20,29−20,44|2
= 0,02278 N/m
2
|k 5−ḱ| = |20,52−20,44|2
= 0,00612 N/m
2
|g−ǵ|
2 2
δk=
n−1√
Σ |k− ḱ| |g2 −ǵ| = |9,76−10,08|2
= 0,102 m/s2
0,044
δk=
√ 4
2
|g2 −ǵ| = |9,57−10,08|2
= 0,259 m/s2
δk=¿0,105 N/m
2
δk
x 100 %
|g3 −ǵ| = |10,47−10,08|2
Kr k =

= 0,151 m/s2
0,105 2
Kr k = x 100 % |g 4− ǵ| = |10,14−10,08|2
20,44
Kr k = 0,515 % = 0,0036 m/s2
2
k = (ḱ ± δk) |g5 −ǵ| = |10,46−10,08|2
k = (20,44 ± 0,105) N/m

2
T2
T 12 = 0,762 = 0,5776 s2
δg=

Σ|g− ǵ|
n−1
0,660
T 22 = 0,882 = 0,7744 s2
2
δg=
√ 4
T 3 = 0,982 = 0,9604 s2 δg=¿0,406 N/m
2
T 4 = 1,082 = 1,1664 s2 δg
Kr g = x 100 %

T 52 = 1,162 = 1,3456 s2
0,406
Kr g = x 100 %
10,08
Kr g = 4,03 %
g = (ǵ ± δg)
g=( ) N/m
3.2.2 Pegas 2
M |𝐤 − 𝐤̅ |𝟐 g |𝐠 − 𝐠̅| 𝟐
∆𝐗 (𝐦) T (s) k (N/m) 2
T2 (s2)
(kg) (N/m) (m/s ) (m/𝐬 ) 𝟐

0,3 -0,09 0,58 35,17 0,227 10,55 0,078 0,3364


0,4 -0,03 0,66 36,21 0,322 10,86 0,001 0,4356
0,5 -0,026 0,74 36,01 0,131 9,36 2,157 0,5476
0,6 -0,033 0,82 35,19 0,208 11,61 0,612 0,6724
0,7 -0,033 0,88 35,65 3,35 ×10−6 11,76 0,871 0,7744

m1 = 300 g = 0,3 kg X 1 1 = 16,8 cm = 0,168 m


m 1 = 400 g = 0,4 kg X 1 2 = 20,5 cm = 0,205 m
m1 = 500 g = 0,5 kg X 1 3 = 23,1 cm = 0,231 m
m 1 = 600 g = 0,6 kg X 1 4 = 26,4 cm = 0,264 m
m1 = 700 g = 0,7 kg X 1 5 = 29,7 cm = 0,297 m

∆X = X 2 - X 1
∆ X 1 = 0,078 – 0,168 = -0,09 m T5
T=
5
∆ X 2 = 0,175 – 0,205 = -0,03 m
2,9 4,1
∆ X 3 = 0,205 – 0,231 = -0,026 m T 1= = 0,58 s T 4= =
5 5
∆ X 4 = 0,231 – 0,264 = -0,033 m 0,82 s
∆ X 5 = 0,264 – 0,297 = -0,033 m 3,3 4,4
T 2= = 0,66 s T 5= =
5 5

4 π2
k=( )m
T2
Σk
4 (3,14)2 ḱ = −k ∆ X
k1 = ( )× 0,3 = 35,17 N/m g= n
0,582 m
178,24
4 (3,14)2 ḱ = −(35,17)(−0,09)
k2 = ( )× 0,4 = 36,21 N/m g1 = 5 = 10,55
0,662 0,3
ḱ = 35,65 N/m
4 (3,14)2 m/s2
k3 = ( )× 0,5 = 36,01 N/m
0,742 g2 =
−(36,21)(−0,03)
= 10,86
0,1
4 (3,14)2
k4 = ( )× 0,6= 35,19 N/m
0,822 m/s2

4 (3,14)2 −(36,01)(−0,026)
k5 = ( g3 = = 9,36
)× 0,7= 35,65 N/m 0,1
0,882
m/s2
−(35,19)(−0,033)
g4 = = 11,61
0,1
m/s2
−(35,65)(−0,033)
2 g5 = = 11,76
|k−ḱ| 0,1
2
|k 1−ḱ| = |35,17−35,65|2 m/s2
Σg
= 0,227 N/m ǵ =
n
54,16
ǵ =
5
ǵ = 10,83 m/s2
2
|k 2−ḱ| = |36,21−35,65|2
=0,322 N/m
2
|k 3−ḱ| = |36,01−35,65|2
= 0,131 N/m
2
|k 4− ḱ| = |35,19−35,65|2
= 0,208 N/m
2
|k 5−ḱ| = |35,65−35,65|2
= 3,35 ×10−6 N/m

|g−ǵ|2
2

δk=

Σ |k− ḱ|
n−1
2
|g2 −ǵ| = |10,55−10,83|2
= 0,078 m/s2
0,889
δk=
√ 4
2
|g2 −ǵ| = |10,86−10,83|2
δk=¿0,471 N/m = 0,001 m/s2
2
δk |g3 −ǵ| = |9,36−10,83|2
Kr k = x 100 %

= 2,157 m/s2
0,471
Kr k = x 100 % 2
|g 4− ǵ| = |11,61−10,83|2
35,65
Kr k = 1,322 % = 0,612 m/s2
2
k = (ḱ ± δk) |g5 −ǵ| = |11,76−10,83|2
k = (35,65 ± 0,471) N/m

2
T 2

T 12 = 0,582 = 0,3364 s2
δg=

Σ|g− ǵ|
n−1
3,718
T 22 = 0,662 = 0,4356 s2 δg=
√ 4
T 32 = 0,74 2 = 0,5476 s2 δg=¿0,964 N/m

T 42 = 0,822 = 0,6724 s2 δg
Kr g = x 100 %

T 52 = 0,882 = 0,7744 s2
0,964
Kr g = x 100 %
10,83
Kr g = 8,9 %
g = (ǵ ± δg)
g=( ) N/m
3.2.3 Pegas Seri
M |𝐤 − 𝐤̅ |𝟐 g |𝐠 − 𝐠̅| 𝟐
∆𝐗 (𝐦) T (s) k (N/m) 2
T2 (s2)
(kg) (N/m) (m/s ) (m/𝐬 ) 𝟐

0,3 -0,232 0,96 12,84 0,0026 9,93 0,902 0,9216


0,4 -0,068 1,1 13,04 0,022 8,87 0,013 1,21
0,5 -0,066 1,24 12,82 0,0041 8,46 0,264 1,5376
0,6 -0,069 1,36 12,79 0,0091 8,83 0,023 1,8496
0,7 -0,033 1,46 12,95 0,0039 8,81 0,029 2,1316

m 1 = 300 g = 0,3 kg X 1 1 = 39,4 cm = 0,394 m


m1 = 400 g = 0,4 kg X 1 2 = 46,2 cm = 0,462 m
m 1 = 500 g = 0,5 kg X 1 3 = 52,8 cm = 0,528 m X 2 1 = 16,2 cm = 0,162
m1 = 600 g = 0,6 kg X 1 4 = 59,7 cm = 0,597 m m
m 1 = 700 g = 0,7 kg X 1 5 = 66,5 cm = 0,665 m X 2 2 = 39,4 cm = 0,394 m
X 2 3 = 46,2 cm = 0,462 m

∆X = X 2 - X 1 X 2 4 = 52,8 cm = 0,528 m

∆ X 1 = 0,162 – 0,394 = -0,232 m T5


T=
5
∆ X 2 = 0,394 – 0,462 = -0,068 m
4,8 6,8
∆ X 3 = 0,462 – 0,528 = -0,066 m T 1= = 0,96 s T 4= = 1,36
5 5
∆ X 4 = 0,528 – 0,597 = -0,069 m s
∆ X 5 = 0,597 – 0,665 = -0,068 m 5,5 7,3
T 2= = 1,1 s T 5= = 1,46
5 5

4 π2
k = ( 2 )m
T
Σk
4 (3,14)2 ḱ =
k1 = ( )× 0,3 = 12,84 N/m n
0,962
64,45
4 (3,14)2 ḱ =
k2 = ( )× 0,4 = 13,04 N/m 5
1,12
ḱ = 12,89 N/m
2
4 (3,14)
k3 = ( )× 0,5 = 12,82 N/m
1,24 2
4 (3,14)2
k4 = ( )× 0,6= 12,79 N/m
1,362
4 (3,14)2
k5 = ( )× 0,7= 12,95 N/m
1,462
−k ∆ X
g=
m
−(12,84)(−0,232)
g1 = = 9,93
0,3
2 m/s2
|k−ḱ|
2 −(13,04)(−0,068)
|k 1−ḱ| = |12,84−12,89|2 g2 = = 8,87
0,1
= 0,0026 N/m m/s2
2
|k 2−ḱ| = |13,04−12,89|2 g3 =
−(12,82)(−0,066)
= 8,46
0,1
=0,022 N/m
2
m/s2
2
|k 3−ḱ| = |12,82−12,89| −(12,79)(−0,069)
g4 = = 8,83
= 0,0041 N/m 0,1
2
|k 4− ḱ| = |12,79−12,89|2 m/s2
−(12,95)(−0,068)
= 0,0091N/m g5 = = 8,81
0,1
2
|k 5−ḱ| = |12,95−12,89|2 m/s2
= 0,0039 N/m Σg
ǵ =
n
|g−ǵ|2
2 44,89
ǵ = 2=
δk=
n−1√
Σ |k− ḱ| | 2 |5 |9,93−8,98|2
g −ǵ
ǵ = 8,98 = 2
m/s0,902 m/s2
0,0418
δk=
√ 4
2
|g2 −ǵ| = |8,87−8,98|2
δk=¿0,102 N/m = 0,013 m/s2
2
δk |g3 −ǵ| = |8,46−8,98|2
Kr k = x 100 %

= 0,264 m/s2
0,102
Kr k = x 100 % 2
|g 4− ǵ| = |8,83−8,98|2
12,89
Kr k = 0,79 % = 0,023 m/s2
2
k = (ḱ ± δk) |g5 −ǵ| = |8,81−8,98|2
k = (12,89 ±0,102) N/m

2
T2
T 12 = 0,962 = 0,9216 s2
δg=

Σ|g− ǵ|
n−1
1,231
T 22 = 1,12
T 32 = 1,24 2 = 1,5376 s2
= 1,21 s2 δg=
√ 4
δg=¿0,555 N/m
2 2 2
T 4 = 1,36 = 1,8496 s δg
Kr g = x 100 %
2
T 5 = 1,462 = 2,1316 s2 ǵ
0,555
Kr g = x 100 %
8,98
Kr g = 6,18 %
g = (ǵ ± δg)
3.2.4 Pegas Paralel
M |𝐤 − 𝐤̅ |𝟐 g |𝐠 − 𝐠̅| 𝟐
∆𝐗 (𝐦) T (s) k (N/m) 2
T2 (s2)
(kg) (N/m) (m/s ) (m/𝐬 )
𝟐

0,3 -0,061 0,5 47,33 0,133 9,62 0,0024 0,25


0,4 -0,018 0,58 46,89 0,633 8,44 1,283 0,3364
0,5 -0,018 0,64 48,14 0,205 8,67 0,825 0,4096
0,6 -0,022 0,7 48,29 0,362 10,62 1,103 0,49
0,7 -0,022 0,76 47,80 0,011 10,52 0,886 0,5776

m1 = 300 g = 0,3 kg X 1 1 = 13,9 cm = 0,139 m


m 1 = 400 g = 0,4 kg X 1 2 = 15,7 cm = 0,157 m
m1 = 500 g = 0,5 kg X 1 3 = 17,5 cm = 0,175 m X 2 1 = 7,8 cm = 0,078
m 1 = 600 g = 0,6 kg X 1 4 = 19,7 cm = 0,197 m m
m1 = 700 g = 0,7 kg X 1 5 = 21,9 cm = 0,219 m X 2 2 = 13,9 cm = 0,139 m
X 2 3 = 15,7 cm = 0,157 m

∆X = X 2 - X 1 X 2 4 = 17,5 cm = 0,175 m

∆ X 1 = 0,078 – 0,139 = -0,061 m T5


T=
5
∆ X 2 = 0,139 – 0,157 = -0,018 m
2,5 3,5
∆ X 3 = 0,157 – 0,175 = -0,018 m T 1= = 0,5 s T 4= = 0,7
5 5
∆ X 4 = 0,175 – 0,197 = -0,022 m s
∆ X 5 = 0,197 – 0,219 = -0,022 m 2,9 3,8
T 2= = 0,58 s T 5= =
5 5

4 π2
k=( )m
T2
Σk
4 (3,14)2 ḱ =
k1 = ( )× 0,3 = 47,33 N/m n
0,52
238,45
4 (3,14)2 ḱ =
k2 = ( )× 0,4 = 46,89 N/m 5
0,582
ḱ = 47,69 N/m
2
4 (3,14)
k3 = ( )× 0,5 = 48,14 N/m
0,642
4 (3,14)2
k4 = ( )× 0,6= 48,29 N/m
0,72
4 (3,14)2
k5 = ( )× 0,7 = 47,80 N/m
0,762
−k ∆ X
g=
m
−(47,33)(−0,061)
g1 = = 9,62
0,3
m/s2
−(46,89)(−0,018)
g2 = = 8,44
0,1

2
m/s2
|k−ḱ|
−(48,14)(−0,018)
2 g3 = = 8,67
|k 1−ḱ| = |47,33−47,69|2 0,1

= 0,133 N/m m/s2


2 −(48,29)(−0,022)
|k 2−ḱ| = |46,89−47,69|2 g4 =
0,1
= 10,62
= 0,633 N/m m/s2
2
|k 3−ḱ| = |48,14−47,69|2 g5 =
−(47,80)(−0,022)
= 10,52
0,1
= 0,205 N/m
2 m/s2
|k 4− ḱ| = |48,29−47,69|2
Σg
= 0,362 N/m ǵ =
n
2
|k 5−ḱ| = |47,80−47,69|2 7,87
ǵ =
5
= 0,011 N/m
ǵ = 9,57 m/s2

2 |g−ǵ|2
δk=
√ Σ |k− ḱ|
n−1
2
|g2 −ǵ| = |9,62−9,57|2
= 0,0024 m/s2
1,343
δk=
4 √ 2
|g2 −ǵ| = |8,44−9,57|2
δk=¿0,580 N/m
= 1,283 m/s2
δk 2
Kr k =

x 100 % |g3 −ǵ| = |8,67−9,57|2
0,580 = 0,825 m/s2
Kr k = x 100 %
47,69 2
|g 4− ǵ| = |10,62−9,57|2
Kr k = 1,22 % = 1,103 m/s2
k = (ḱ ± δk) 2
|g5 −ǵ| = |10,52−9,57|2
k = (47,69 ± 0,580) N/m

2
T 2

T 12 = 0,52 = 0,25 s2
δg=

Σ|g− ǵ|
n−1
4,100
T 22 = 0,582 = 0,3364 s2
2
δg=
√ 4
T 3 = 0,64 2 = 0,4096 s2 δg=¿1,012 N/m
δg
Kr g = x 100 %

1,012
Kr g = x 100 %
9,57
T 42 = 0,7 2 = 0,49 s2
T 52 = 0,762 = 0,5776 s2
3.3 Grafik
3.3.1 Pegas 1
M (kg) T2 (s2)
0,3 0,5776
= 0,58 s2
0,4 0,7744
0,5 0,9604 = 0,77 s2
0,6 1,1664
= 0,96 s2
0,7 1,3456
= 1,17 s2
ΣM = 1,35 s2
x́ = Δ x=x 2−x 1
n
Δ x=0,55−0,46 Δ y = y 2− y 1
2,5 ΣT2
x́ = ý = Δ y =1,05−0,9
5 n Δ x=0,09
x́ = 0,5 4,83 Δ y =0,15
ý =
5

∆x ý = 0,97
ḱ = × 4 π2
∆y
δk
0,09 Kr k = × 100%
ḱ = × 4(3,14)2 ḱ
0,15
1,07−0,87 0,103
¿ Kr k = ×
ḱ =23,66 N/m 2(0,97) 23,66
100%
k = (ḱ ± δk)
k = (23,66 ± 0,103) N/m
3.3.2 Pegas 2
M (kg) T2 (s2)
0,3 0,3364
= 0,34 s2
0,4 0,4356
0,5 0,5476 = 0,44 s2
0,6 0,6724 = 0,55 s2
0,7 0,7744
= 0,67 s2
ΣM = 0,77 s2
x́ =
n Δ x=x 2−x 1 Δ y = y 2− y 1
2,5 ΣT2 Δ x=0,58−0,43 Δ y =0,62−0,48
x́ = ý =
5 n Δ x=0,15 Δ y =0,14
x́ = 0,5 2,77
ý =
5
ý = 0,55

∆x
ḱ = × 4 π2
∆y
δk
Kr k = × 100%
0,15 ḱ
ḱ = × 4 (3,14)2
0,14 0,65−0,45 0,182
¿ Kr k = ×
ḱ =42,26 N/m 2(0,55) 42,26
100%

k = (ḱ ± δk)
k = (42,26 ± 0,180) N/m
3.3.3 Pegas Seri
M (kg) T2 (s2)
0,3 0,9216 = 0,92 s2
0,4 1,21
0,5 1,5376 = 1,21 s2
0,6 1,8496 = 1,54 s2
0,7 2,1316
= 1,85 s2

ΣM = 2,13 s2
x́ = Δ x=x 2−x 1 Δ y = y 2− y 1
n
2,5 Δ x=0,55−0,46 Δ y =1,65−1,4
x́ = ΣT2
ý = Δ y =0,25
5 n Δ x=0,09
x́ = 0,5 7,65
ý =
5

∆x ý = 1,53
ḱ = × 4 π2
∆y δk
Kr k = × 100%
0,09 ḱ
ḱ = × 4(3,14)2
0,25 0,68−0,38 0,098
¿ Kr k = ×
ḱ =14,20N/m 2(1,53) 14,20
100%

k = (ḱ ± δk)
k = (14,20 ± 0,098) N/m
3.3.4 Pegas Paralel
M (kg) T2 (s2)
0,3 0,25
= 0,25 s2
0,4 0,3364
0,5 0,4096 = 0,34 s2
0,6 0,49 = 0,41 s2
0,7 0,5776
= 0,49 s2
ΣM = 0,58 s2
x́ =
n
2,5
x́ =
5
ΣT2
ý = Δ x=x 2−x 1 Δ y = y 2− y 1
n
2,07 Δ x=0,55−0,46 Δ y =0,45−0,37
ý =
x́ = 0,5 5 Δ x=0,09 Δ y =0,08
ý = 0,41
∆x
ḱ = × 4 π2
∆y δk
Kr k = × 100%
0,09 ḱ
ḱ = × 4(3,14)2
0,08 0,47−0,35 0,146
¿ Kr k = ×
ḱ =44,37 N/m 2( 0,41) 44,37
100%

k = (ḱ ± δk)
k = (44,37 ± 0,146) N/m
3.4 Pembahasan
3.4.1 Analisa Prosedur
3.4.1.1 Fungsi Alat
Peralatan yang digunakan pada percobaan/praktikum ini adalah
berapa buah pegas, beberapa beban pemberat, statif, penggaris/mistar,
dan stopwatch. Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat
dari logam. Pada percobaan sistem pegas ini, pegas digunakan sebagai
benda yang akan dicari nilai konstantanya. Konstanta pada pegas
didapatkan dari pengukuran nilai freksuensi dan periode. Pegas (sistem
pegas) juga digunakan dalam pencarian percepatan gravitasi bumi.
Pegas yang digunakan dalam praktikum ini memiliki kerapatan dan
panjang awal yang sama.
Beban pemberat digunakan sebagai alat bantu dalam proses
pencarian konstanta pada pegas. Dalam penentuan perubahan panjang
pegas didapatkan dengan pemberian beban pada pegas, sehingga
diperoleh nilai x 0. Beban pemberat yang digunakan memiliki massa
total 700 gr, dengan massa beban pertama 300 gr, dan massa beban
yang ditambahkan masing-masing 100 gr.
Statif merupakan salah satu instrumen non-gelas pada
laboratorium. Pada percobaan sistem pegas, statif digunakan sebagai
tempat penggantungan pegas. Tinggi statif dapat disesuaikan dengan
kebutuhan percobaan.
Penggaris/mistar adalah alat ukur panjang dengan satuan
centimeter. Penggaris memiliki skala terkecil 0,1 cm dengan ketelitian
0,05 cm. Dalam percobaan ini, penggaris digunakan dalam pengukuran
panjang pegas, baik panjang mula-mula pegas maupun panjang pegas
setiap penambahan dan pengurangan beban.
Stopwatch digunakan dalam penghitungan waktu tempuh pegas
untuk 5 getaran. Perhitungan waktu tempuh pegas didapatkan nilai T
dengan satuan sekon. Stopwatch dipastikan dalam posisi 0 sebelum
digunakan dalam setiap pengukuran periode pegas.
3.4.1.2 Fungsi Perlakuan
Pemasangan pegas pada statif ditujukan agar percobaan dapat
dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pegas dapat diukur
panjangnya baik panjang awal maupun panjang setiap penambahan dan
pengurangan beban pada pegas 1, pegas 2, pegas seri, dan pegas paralel.
Pengukuran setiap perubahan panjang pegas dilakukan dengan
penggunaan penggaris. Pengukuran panjang awal beban dilakukan
sehingga didapatkan nilai x 0. Pengukuran panjang pegas pada setiap
penambahan beban dilakukan agar didapatkan nilai x 1. Sedangkan
pengukuran panjang pegas pada setiap pengurangan beban ditujukan
agar didapatkan nilai x 2. Setiap pengukuran perubahan panjang pada
pegas pada pegas 1, pegas 2, pegas seri, dan pegas paralel, nilai yang
didapatkan dicatat sebagai data hasil percobaan. Pencatatan nilai ini
ditujukan agar kesalahan penginputan data saat perhitungan dapat
dihindari. Penambahan beban hingga 700 gr dilakukan agar didapatkan
data yang bervariasi. Sehingga didapatkan nilai yang mendekati nilai
aslinya.
Pegas yang telah dipasangi beban dihitung periodenya. Beban
ditarik sehingga terjadi getaran pada pegas. Penarikan dilakukan dengan
panjang yang sama pada setiap perlakuan agar data yang dihasilkan
bernilai saling berdekatan. Waktu tempuh pegas untuk 5 getaran
dihitung dengan stopwatch. Pencarian waktu tempuh ini dilakukan agar
didapatkan nilai T 5 ,kemudian digunakan dalam pencarian nilai T
(periode dalam satu getaran). Pengukuran waktu tempuh dilakukan
pada setiap penambahan beban dan setiap pengurangan beban pada
pegas 1, pegas 2, pegas seri, dan pegas paralel, ditujukan agar data yang
didapatkan bervariasi dan mendekati nilai yang sebenarnya. Waktu
tempuh 5 getaran pada setiap penambahan dan pengurangan dicatat
sebagai data hasil percobaan. Pencatatan data ditujukan agar tidak
terjadi kesalahan ketika perhitungan. Dalam setiap pencarian T 5 ,
stopwatch selalu dipastikan dalam posisi 0 sebelum digunakan, agar
kesalahan data dapat dihindari.
Perbedaan rangkaian pegas (pegas 1, pegas 2, pegas seri, pegas
paralel) dilakukan sesuai dengan tujuan percobaan. Dapat
ditentukannya konstanta pada susunan pegas tunggal, seri, dan paralel.
Sehingga dari konstanta yang didapatkan, bisa digunakan dalam
pencarian nilai percepatan gravitasi bumi melalui sistem pegas.
3.4.2 Analisa Hasil
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan nilai konstanta
yang berbeda pada setiap perlakukan. Dengan perhitungan rumus pada pegas 1
didapatkan nilai rata-rata konstanta ( ḱ )sebesar 20,44 N/m, pada pegas 2
didapatkan nilai ḱ sebesar 35,65 N/m, pada rangkaian pegas seri didapatkan
nilai ḱ sebesar 12,89 N/m, dan pada rangkaian pegas paralel didapatkan nilai ḱ
sebesar 47,69 N/m. Nilai ḱ yang didapatkan dengan perhitungan rumus, pada
pegas seri lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai ḱ pada rangkaian pegas
paralel. Hal ini dikarenakan penyusunan pegas secara seri ditujukan agar
konstanta pegas dapat diperkecil sehingga pertambahan panjang sistem pegas
akan semakin besar. Konstanta pada pegas seri dapat dicari dengan persamaan

1 1
=Σ . Sebaliknya, susunan paralel ditujukan agar konstanta pegas
k seri ki
diperbesar sehingga pertambahan panjang sistem pegas lebih kecil. Konstanta
pada pegas paralel dapat dicari dengan persamaan k paralel=Σ k i .
Pada perhitungan rumus, didapatkan persentase nilai ketidakpastian
(Kr) konstanta pegas 1 sebesar 0,515 %, pada pegas 2 sebesar 1,322 %, pada
pegas seri sebesar 0,79 %, dan pada pegas paralel sebesar 1,22 %. Dari
persentase nilai Kr konstanta sistem-sistem pegas tersebut, dapat dikatakan
bahwa data dan perhitungan dari percobaan yang telah dilakukan memiliki
nilai konstanta yang mendekati nilai-nilai sesungguhnya. Artinya, data-data ini
sudah dapat diterima dan memiliki keakuratan yang baik.
Nilai percepatan gravitasi yang didapatkan dari perhitungan percobaan
sistem pegas ini pada pegas 1 didapatkan rata-rata gravitasi (ǵ) sebesar 10,08
m/s2 , pada pegas 2 nilai ǵ sebesar 10,83 m/s2, pada pegas seri nilai ǵ sebesar
8,98 m/s2, dan pada pegas paralel nilai ǵ sebesar 57 m/s2. Berdasarkan literatur
nilai percepatan gravitasi bumi sebesar 9,80665 m/s2. Nilai-nilai gravitasi bumi
yang didapatkan dari perhitungan data-data hasil percobaan tidak sesuai
dengan literatur. Hal ini disebabkan karena pada setiap perhitungan memiliki
nilai ketidakpastian didalamnya, sehingga nilai dapat dikatakan baik atau tidak,
berdasarkan persentase ketidakpastiannya. Jika dilihat dari persentase Kr
gravitasi bumi pegas 1 sebesar 4,03 %, pegas 2 sebesar 8,9 %, pegas seri
sebesar 6,18 %, dan pada pegas paralel sebesar 10,57%. Berdasarkan
persentase Kr gravitasi bumi tersebut, dapat dikatakan bahwa nilai yang
didapatkan dari perhitungan data-data percobaan masih belum dapat diterima
dan memiliki keakuratan buruk.
Tingginya persentase nilai Kr gravitasi bumi tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa faktor. Kesalahan internal seperti kesalahan pengukuran,
pengambilan data dan perhitungan dapat penyebab tinginya nilai Kr. Namun,
faktor luar seperti suhu lingkungan, kondisi alat percobaan juga dapat
mempengaruhi persentase tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa getaran selaras atau getaran
harmonik adalah posisi partikel atau benda yang bergetar dalam fungsi waktu. Getaran
selaras terjadi karena adanya gaya balik yang arahnya selalu menuju titik seimbang.
Pada percobaan didapatkan nilai konstanta pegas paling besar pada rangkaian pegas
pararel, pegas 2 tunggal, pegas 1 tunggal, dan terkecil pada pegas rangkaian seri. Nilai
percepatan gravitasi bumi dapat ditentukan dari nilai-nilai konstanta, perubahan
massa, dan perubahan panjang pada pegas.
4.2 Saran
Percobaan harus dilakukan dengan teliti dan berhati-hati dalam menentukan
hasil pengukuran serta hasil perhitungan. Hal ini agar meminimalisir persentase nilai
ketidakpastian dari suatu data yang didapatkan. Percobaan juga sebaiknya dilakukan
sesuai tata laksana/prosedur yang ada pada modul/buku panduan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Principles with Applications. New York: Pearson
Education
Peron, Roberto. 2016. Gravity: Where Do We Stand?. London: Springer
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Young, Hugh D., dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN

(Giancoli, 2014) (Peron, 2016)

(Young dan Freedman, 2002) (Tipler, 1998)


Tugas Pendahuluan
Post Test
1. Bagaimana cara menentukan gravitasi dengan pegas?
−k ∆ X
Gravitasi pada percobaan sistem pegas dapat ditentukan dengan rumus g = .
m
Dimana k merupakan konstanta dari pegas yang didapatkan dari perhitungan dengan rumus

4 π2
k = ( )m (T merupakan periode dalam satu getaran dan m adala massa beban total
T2
setiap penambahan), ∆ X adalah perubahan panjang dan m adalah satu massa beban yang
ditambahkan.
2. Bagaimana pengaruh pertambahan massa terhadap konstanta pegas?
Berdasarkan perhitungan dari data-data hasil percobaan diatas, setiap pertambahan massa
tidak selalu dihasilkan nilai konstanta yang semakin tinggi. Hal ini dikarenakan nilai
konstanta juga dipengaruhi oleh periode pegasnya.
3. Apa yang dimaksud dengan getaran selaras?
Getaran selaras atau getaran harmonik adalah posisi partikel atau benda yang bergetar
dalam fungsi waktu. Getaran selaras terjadi karena adanya gaya balik yang arahnya selalu
menuju titik seimbang. Atau dapat diartikan sebagai gerakan bolak-balik benda di sekitar
titik keseimbangannnya.
4. Kenapa pada saat perhitungan gravitasi tabel pertama menggunakan massa 300gr
sedangkan lainnya 100gr?
Penggunaan massa 300 gr disesuaikan dengan massa beban awal yang diberikan. Dalam
percobaan tersebut, dilakukan penambahan massa beban awal sebesar 300 gr, sedangkan
pada penambahan beban berikutnya, beban yang ditambahkan memiliki massa masing-
masing 100gr.
5. Dua buah pegas dari bahan sama dirangkai paralel memiliki konstanta total k N/m. Jika
salah satu pegasnya diberi beban 0,75 kg, tentukan pertambahan panjangnya?
mg
k p=
Δx
mg
k 1+ k 2=
Δx
0,75 . 9,8
k + k=
Δx
7,35
2 k=
Δx
7,35
Δ x=
2k
3,675
Δ x=¿
k

TABEL DATA HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


PERCOBAAN GB-1 (SISTEM PEGAS)
PRAKTIKUM FISIKA DASAR

3.1. Data Hasil Percobaan


1.1.1. Pegas 1 1.1.2. Pegas 2
m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦) m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 21,5 3.8 7,2 300 16,8 2.9 7,8
400 26,2 4.4 21,5 400 20,5 3.3 17,5
500 31,3 4.9 26,2 500 23,1 3.7 20,5
600 36,3 5.4 31,3 600 26,4 4.1 23,1
700 41,4 5.8 36,3 700 29,7 4.4 26,4

1.1.3. Pegas Seri 1.1.4. Pegas Paralel


m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦) m (g) 𝐗𝟏(cm) 𝐓𝟓(𝐬) 𝐗𝟐(𝐜𝐦)
300 39,4 4.8 16,2 300 13,9 2.5 7,8
400 46,2 5.5 39,4 400 15,7 2.9 13,9
500 52,8 6.2 46,2 500 17,5 3.2 15,7
600 59,7 6.8 52,8 600 19,7 3.5 17,5
700 66,5 7.3 59,7 700 21,9 3.8 19,7

3.2. Perhitungan
3.2.1. Pegas 1 (Ulangi Perhitungan untuk Pegas 2, Seri dan Paralel)
|𝐤 − 𝐤̅ | 𝟐 g
M (kg) ∆𝐗 (𝐦) T (s) K (N/m) |𝐠 − 𝐠̅| 𝟐 (m/𝐬𝟐) 𝐓𝟐 (𝐬𝟐)
(N/m) (m/s2)
TTD ASISTEN
ANALISA HASIL
1. bandingkan nilai gravitasi yang
diperoleh dari perhitungan
dengan literature yang kalian
pilih ditugas pendahuluan
2. bandingkan nilai konstanta
rangkasian seri dan paralel dari
percobaan dengan perhitungan
rumus langsung
Tanggal Pengumpulan :
Pukul :

Anda mungkin juga menyukai