Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

MODUL 4: Osilasi Bandul dan Percepatan Gravitasi


Hari, Tanggal: Senin, 30 Oktober 2023

Nama Praktikan : Maharani Sitorus


NIM : 11S23044
Kelas : IF 2
Prodi : Informatika
Asisten Lab :Greace Glen Elisa Purba

LABORATORIUM FISIKA DASAR


INSTITUT TEKNOLOGI DEL
LAGUBOTI
T.A 2023/2024
I TUJUAN
Melalui percobaan ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
 Menghitung periode bandul sebagai fungsi dari amplitudo (A).
 Menghitung periode bandul sebagai fungsi panjang tali (Ɩ).
 Menghitung periode bandul sebagai fungsi dari beban (m).
 Menunjukkan pengaruh massa, panjang tali, dan amplitudo terhadap periode bandul.
 Menghitung percepatan gravitasi melalui percobaan osilasi bandul.
II DASAR TEORI
2.1 Gerak Harmonik Sederhana (SHM)
Gerak harmonik adalah gerakan bolak-balik suatu objek melalui posisi kesetimbangannya. Ini
dapat diungkapkan dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis gerakan
berulang. Contoh umum gerak harmonik sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran
pegas atau ayunan sederhana. Osilasi gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik yang
terjadi disekitar titik keseimbangan. Amplitudo osilasi adalah parameter yang bervariasi dengan
waktu dan terletak pada sumbu y dari grafik osilasi. Salah satu sifat yang paling penting dari
osilasi adalah frekuensi yaitu jumlah osilasi yang lengkap untuk satu detiknya. Frekuensi
disimbolkan dengan f dan mempunyai satuan SI hertz (Hz).
1
f=
τ

Yang berhubungan dengan frekuensi adalah periode T, yaitu selang waktu yang dibutuhkan
untuknmelakukan satu getaran. Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode
dan frekuensi adalah sebagai berikut:
1
T=
f
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
tn
T=
n
Keterangan :
n: jumlah getaran osilasi
tn : Waktu yang diperlukan system untuk melakukan n kali osilasi
T: Periode osilasi

Suatu benda yang diletakkan pada pegas akan menimbulkan osilasi. Dilinsir Encyclopedia
Britannica (1998), osilasi merupakan gerakan benda bolak balik dari satu titik sampai kembali
ke titik tersebut secara berulang. Benda yang berosilasi antara dua titik dan memiliki simpangan
terhadap waktu dapat dikatakan bahwa benda tersebut mengalami gerak harmonik sederhana
(GHS).
Mengutip Oscillation and Waves: An intruduction, second Edition (2018), pada gerak harmonik
sederhana dihasilkan frekuensi yang seragam (tidak berubah-ubah). Sehingga frekuensi pada
gerak harmonik sederhana (GHS) adalah tetap.
Gambar 1. Waktu osilasi suatu benda sebesar T, dan simpangan sebesar A (kompas.com)
Pada gambar diatas, diketahui suatu benda berada di posisi(0,0) dimana merupakan posisi
setimbang. Benda tersebut bergerak ke atas hingga titik maksimum dan kembali ke bawah
hingga titik minimum. Benda mulai bergerak kembali ke atas dari titik minimum, maka benda
akan melalui titik setimbang lagi. Fenomena ini disebut osilasi sempurna. Waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu osilasi disebut periode. Berdasarka konsep gerak melingkar,
jumlah osilasi per satuan waktu disebut sebagai frekuensi.
Gerak osilasi diatas menunjukkan prinsip gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana
merupakan gerak periodik yang memiliki simpangan maksimum dan simpangan minumum
dengan jarak yang sama dari posisi setimbang (Amplitudo tetap). Jarak ini disebut amplitudo
yang merupakan simpangan terjauh dari kedudukan kesetimbangan,atau disebut dengan
simpangan maksimumnya. Percepatan pada benda yang bergerak karena dipengaruhinya oleh
pegas, dapat dituliskan dengan persamaan berikut:
−kx
a=
m
Benda yang bergerak pada pegas memiliki percepatan yang berubah-ubah menurut posisinya.
Percepatan berbanding lurus dengan persamaan dibawah ini:
x= Acos(ωt+ σ )
Frekuensi sudutnya adalah:

ω=
√ k
m
Persamaan hubungan antara frekuensi dan frekuensi sudutnya dapat ditulis :
ω=2 πf

2.2 Percepatan gravitasi


Percepatan gravitasi bumi merupakan percepatan yang dialami oleh suatu benda akibat pengaruh
medan gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bumi (Afifah et al., 2015). Salah satu metode
untuk menentukan percepatan gravitasi bumi adalah dengan menggunakan metode ayunan
matematis. Ayunan matematis yang dimaksud disini merupakan gerak osilasi dari bandul
sederhana. Osilasi merupakan gerak periodik yang terjadi pada sebuah sistem jika sistem
tersebut diganggu dari posisi kesetimbangannya (Tipler, 1998). Periode pada gerak osilasi dapat
ditentukan menggunakan persamaan 1.

T =2 π
√ l
g

Persamaan untuk menentukan gravitasi bumi dengan metode ayunan matematis dapat diperoleh
mengubah bentuk persamaan 1 menjadi
2
4π l
g= 2
T

persamaan 2 linear dengan gradien grafik m


2

m= 2
T
III ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Alat Spesifikasi Jumlah
Komputer Sudah ter-install App Logger Pro 1
LabQuest mini 1
Vernier photogate 1
Aplikasi LoggerPro 1
Busur derajat 1
Statif 2
Klem Universal 2
Meteran atau Penggaris 100 cm 1

3.2 Bahan
Bahan Spesifikasi Jumlah

Beban 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr 1

Tali 200 cm 1
IV PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Percobaan Pengaruh Amplitudo (A) terhadap periode (T)
1. Rangkailah semua peralatan seperti tampak pada gambar 2. Gantungkanlah beban seberat
200 g dengan menggunakan tali. Setelah itu ikatkan tali pada batang statif dengan
membuat jarak 10 cm antar kedua ikatan tali pada batang klem universal. Pengaturan ini
akan membuat ayunan dengan bebannya hanya melintas sepanjang garis, dan akan
mencegah beban membentur Photogate. Panjang tali bandul dihitung dari jarak titik pada
tengah batang statif antara tali ke pusat beban. Mulai dengan panjang tali bandul 100 cm.

Gambar 2. Rangkaian peralatan pada percobaan osilasi bandul (Modul 4)


2. Aturlah Photogate sehingga dapat berdiri dan tidak bergeser pada statif. Pastikan
Photogate telah menempel dengan kuat pada statif sehingga beban tergantung lurus tepat
berada di tegah sensor Photogates. Hubungkanlah Photogate ke digital (DIG) pada
LabQuest mini kemudian buka Aplikasi Logger Pro dan pilih New dari menu File.
Kemudian buka physics with vernier lalu pilih “ 14 Pendulum Periods” dari menu open.
3. Untuk menguji peralatan bekerja dengan baik, tutupi Photogate dengan tangan anda.
Kemudian perhatikan bahwa pada layar Logger Pro akan menunjukkan bahwa Photogate
blocked. Jauhkan tangan Anda dari sensor photogates dan perhatikan layar akan berubah
ke unblocked.
4. Tarik beban sekitar 100 dari arah vertikal dan tahan. Klik dan kemudian
lepaskan beban. Setelah beban berayun selama lima periode dan logger pro telah
mencatat hasilnya klik . kemudian klik statistik , untuk
menghitung periode rata-rata dan lalu catat nilai periode rata-rata yang ditampilkan ke
tabel data Anda.
5. Untuk menentukan apakah periode bergantung pada amplitudo. Ulangi Langkah 4 untuk
mengukur nilai masing-masing periode untuk total lima amplitudo yang berbeda. Sudut
yang akan digunakan adalah 50, 100, 150, 200,dan 250. Pastikan setiap kali mengukur
amplitudo, busur derajat berada ditegah antar kedua ikatan tali. Catat data dalam tabel
data Anda (Bagian I).

4.2 Percobaan Pengaruh Panjang tali (l) terhadap periode (T)


1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan panjang tali terhadap nilai periode. Gunakan
beban 200 gr dan amplitudo konsisten 150 untuk setiap percobaan.
2. Kemudian variasikan panjang tali dari 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm , 90 cm sampai 100
cm (mengukur panjang bandul dari batang statif ke tengah beban). Jika Anda memiliki
ruang, teruskan panjang tali hingga mendapatkan data yang lebih banyak. Ulangi langkah
4 untuk setiap panjang. Catat data dalam tabel data untuk Bagian II.

4.3 Percobaan Pengaruh Massa (m) terhadap Periode (T)


1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan massa terhadap nilai periode. Gunakan panjang
tali sebesar 50 cm dan amplitudo konsisten 100 untuk setiap percobaan.
2. Gunakan tiga jenis beban yang berbeda untuk menentukan apakah periode dipengaruhi
oleh perubahan beban. Ulangi langkah 4 untuk setiap beban yang berbeda, yaitu 100 g,
150 gr, 200 g, 250 gr dan 300 g. Catat data dalam tabel data untuk Bagian III.
V DATA DAN PENGOLAHAN

Bagian I. Pengaruh Amplitudo (A) terhadap periode (T)

Amplitudo ° Sensor Manual


Rata-rata periode(s) Rata-rata periode (s)
5° 2,133 2,132
10° 2,136 2,2
15° 2,137 2,182
20° 2,146 2,412
25° 2,148 2,212

Bagian II. Pengaruh Panjang Tali (l) terhadap periode (T)


Panjang Tali (cm) Sensor Manual
Rata-rata periode(s) Rata-rata periode (s)
60 cm 1,540 1,568
70 cm 1,678 1,706
80 cm 1,818 1,832
90 cm 1,923 1,956
100 cm 2,144 2,15

Bagian III. Pengaruh Massa (m) terhadap periode (T)


Massa (gr) Sensor Manual
Rata-rata periode(s) Rata-rata periode (s)
100 gr 1,428 1,468
150 gr 1,421 1,438
200 gr 1,413 1,576
250 gr 1,406 1,294
300 gr 1,4 1,436
VI ANALISA DATA
1. Buatlah grafik (T) vs Amplitudo (A) sensor maupun manual (exel). Ada pengaruh
A terhadap T?
 Amplitudo

Pengaruh Amplitudo (A) Terhadap Periode (T)


2.425
2.375
2.325
2.275
2.225
2.175
2.125
2.075
2.025
1.975
5° 10° 15° 20° 25°
Sensor 2.133 2.136 2.137 2.146 2.148
Manual 2.132 2.2 2.182 2.412 2.212

Sensor Manual

Dari grafik diatas diketahui bahwa pada penghitungan sensor perubahan amplitudo dapat
memengaruhi periode, dimana makin besar sudutnya makin besar periode yang didapat.
Sedangkan pada penghitungan manual perubahan amplitudo mempengaruhi juga tapi tidak
beraturan ini mungkin disebabkan kurangnya ketelitian atau human eror.

1. Amplitudo 5°

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,132−2,133
2,133 |×100 %
=0,000468
2. Amplitudo 10°
manual−sensor
%eror= ×100 %
sensor

= |
2 ,2−2,136
2,136 |
×100 %

=0,0299
3. Amplitudo 15°
manual−sensor
%eror=|x| ×100 %
sensor
= |
2,182−2,137
2,137 |
×100 %

=0,045
4. Amplitudo 20°

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,412−2,146
2,146 |×100 %
=0,266
5. Amplitudo 25°

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,212−2,148
2,121 |×100 %
= 0,064

2. Buatlah garfik periode T vs Panjang tali (l) maupun manual (


exel). Ada pengaruh l terhadap T ?
 Panjang Tali

Pengaruh Panjang Tali (I) Terhadap Periode (T)

2.25

1.75

1.25

0.75

0.25

60cm 70cm 80cm 90cm 100cm


Sensor 1.54 1.678 1.818 1.923 2.144
Manual 1.568 1.706 1.832 1.956 2.15

Dari grafik diatas dapat kita simpulkan bahwa perubahan panjang tali dapat mempengaruhi
periode dimana semakin panjang tali semakin lama juga periode yang dihasilkan begitupun
sebaliknya, semakin kecil tali yang digunakan semakin cepat periode yang dihalikan. Pada
penghitungan sensor dan manual menunjukkan perbedaan yang sangat sedikit, dan dapat
disimpulkan bahwa hal ini valid.
1. Panjang Tali 60 cm

%eror=|manual−sensor
sensor |
×100 %

= |1,568−1,540
1,540 |×100 %
=0,018
2. Panjang Tali 70 cm

%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %

= |1,706−1,678
1,678 |×100 %
=0,0166
3. Panjang Tali 80 cm

%eror=|manual−sensor
sensor | ×100 %
=| |×100 %
1,832−1,818
1,818
=0,007
4. Panjang Tali 90 cm

%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %

= |1,956−1,923
1,923 |×100 %
=0,0171
5. Panjang Tali 100 cm

%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %

= |2 ,15−2,144
2,144 |×100 %
=0,0027

3. Buatlah grafik periode T vs Massa (m) sensor maupun manual (exel). Ada pengaruh m
Terhadap T?
 Massa (gr)
Pengaruh Massa (m) Terhadap Periode (T)
1.7
1.5
1.3
1.1
0.9
0.7
0.5
0.3
0.1
100 150 200 250 300
Sensor 1.428 1.421 1.413 1.406 1.4
Manual 1.468 1.438 1.576 1.294 1.436

Pada penghitungan sensor dapat kita simpulkan bahwa massa dapat mempengaruhi periode,
dimana pada grafik sensor menunjukkan semakin besar beban massa yang digunakan semakin
kecil periode yang diperoleh. Sedangkan pada penghitungan manual tidak dapat disimpulkan
karena grafik tidak beraturan, mungkin ini dapat disebabkan ketidaktelitian atau human eror.

1. Massa 100 gr

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,468−1,428
1,428 |×100 %
=0,02801
2. Massa 150 gr

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,438−1,421
1,421 |×100 %
=0,01196
3. Massa 200 gr

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,826−1,413
1,413 |×100 %
=0,0922
4. Massa 250 gr

%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|
1,294−1,406
1,406 | × 100 %

=0,0796
5. Massa 300 gr

%eror= |
manual−sensor
sensor |×100 %

=|1,436−1,400
1,400 |×100 %
=0,0257

4. Buatlah grafik periode (T 2 ¿ vs massa sensor maupun manual (exel)

Panjang tali Sensor Manual


(cm) 2 2
T T T T

60 1,540 2,3716 1,568 2,4586

70 1,678 2,8156 1,706 2,9104

80 1,818 3,3051 1,832 3,3562

90 1,923 3,6979 1,956 3,8259

100 2,144 4,596 2,15 4,6225

2
4π l
2
5. Carilah nilai gravitasi bumi dengan menggunakan rumus T =
g
2
4π l
Sehingga g= 2
T
 Untuk data sensor
 60 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,6 )
g=
(2,3716)

g=9,9776690m/s²

 70 cm

4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,7 )
g=
(2,8156)
g=9,8049722 m/s²

 80 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,8 )
g=
(3,3051)

g=9,546071 m/s²

 90 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 , 9 )
g=
3,6979
g=9,5985721 m/s

 100 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) (1 )
g=
4,596
g=8,581026 m/s²

 Untuk data manual


 60 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,6 )
g=
(2,4586)

g=9,624599 m/s²

 70 cm

4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,7 )
g=
( 2,9104)
g=9,485596 m/s²

 80 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,8 )
g=
(3,3562)

g=¿9,41082 m/s²

 90 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 , 9 )
g=
3,8259
g=9,277440 m/s²
 100 cm
4 π ²l
g=

2
4 ( 3 ,14 ) (1 )
g=
4,6225
g=¿8,53183 m/s²

VII KESIMPULAN DAN SARAN


7.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum tersebut, yaitu:
 Benda dikatakan sedang bergerak dalam konteks gerak harmonik sederhana jika
benda tersebut berayun melalui titik keseimbangan, melewati satu arah
ekstremum, dan kembali ke posisi awalnya. Kondisi ini menggambarkan prinsip
dasar dari gerak harmonik sederhana, yang merupakan fenomena pergerakan
berulang benda di sekitar titik keseimbangan, dengan benda selalu kembali ke
posisi awalnya setelah mencapai puncak perpindahan maksimalnya.
 Berdasarkan persamaan periode (T), yang mengindikasikan bahwa periode
berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (l), kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa panjang tali (l) secara signifikan memengaruhi periode (T)
dari ayunan bandul. Maka dari itu, semakin panjang tali yang digunakan, semakin
lama periode yang dibutuhkan untuk satu putaran penuh, menunjukkan bahwa
panjang tali memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan seberapa
cepat atau lambat ayunan bandul ini akan bergerak.
 Dikarenakan kita mampu melakukan pengukuran terhadap periode (T) dan
panjang tali (l) dalam eksperimen ini, kita memiliki dataset yang memungkinkan
kami untuk melakukan perhitungan terkait percepatan gravitasi (g). Dengan
memanfaatkan rumus T²= 4π²l/g, kami dapat menerapkan data yang diperoleh
dalam praktikum ini untuk mengestimasi nilai gravitasi bumi (g). Singkatnya,
eksperimen ini memberikan peluang bagi kami untuk mengukur konstanta
percepatan gravitasi dengan menggunakan ayunan bandul sebagai perangkat
pengukur.
 Terkadang, pengukuran secara manual cenderung memiliki tingkat ketidakpastian
yang lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan kesalahan relatif dalam
perhitungan ayunan bandul secara manual.

7.2 Saran
 Dalam praktikum pastikan alat tetap aman untuk menjaga keselamatan praktikan.
 Telitilah untuk membaca perhitungan bandul .
 Cermat untuk mengatur sudut, harus sesuai tidak boleh lebih atau kurang.
 Lakukan praktikum dengan baik, jika ada kesalahan lebih untuk diulangi.

VIII DAFTAR PUSTAKA

[1] Fuziyyah Risya, Raimarda Rigel.2020. Prinsip Gerak Harmonik Sederhana di


https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/10/021729169/prinsip-gerak-harmonik-
sederhana?page=all (di akses 25 Oktober 2023).
[2] Munandar Muhamad Ghoni Arif, Sugiyanto.(2023).Pengukuran Percepatan Gravitasi
Bumi Menggunakan Ayunan Matematis Berbantuan ALS (Ambient Light Sensor) pada
Smartphone Android. UPEJ Unnes Physics Education Journal. 12(1):1-4
[3] Monika, Damayanti. (2013). Laporan Bandul Sederhana.
[4] TIM FISIKA.(2019).Modul Praktikum Fisika Dasar 1, Modul 4: Osilasi Bandul dan
Perecpatan Gravitasi.
IX LAMPIRAN
Gambar 3.1 Amplitudo 5°

Gambar 3.2 Amplitudo 10°


Gambar 3.3 Amplitudo 15°

Gambar 3.4 Amplitudo 20°


Gambar 3.5 Amplitudo 25°

Gambar 4.1 Panjang 60 cm


Gambar 4.2 Panjang 70 cm

Gambar 4.3 Panjang 80 cm


Gambar 4.4 Panjang 90 cm

Gambar 4.5 Panjang 100 cm


Gambar 5.1 Massa 100 gr

Gambar 5.2 Massa 150 gr


Gambar 5.3 Massa 200 gr

Gambar 5.4 Massa 250 gr


Gambar 5.5 Massa 300 gr

Anda mungkin juga menyukai