Yang berhubungan dengan frekuensi adalah periode T, yaitu selang waktu yang dibutuhkan
untuknmelakukan satu getaran. Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode
dan frekuensi adalah sebagai berikut:
1
T=
f
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
tn
T=
n
Keterangan :
n: jumlah getaran osilasi
tn : Waktu yang diperlukan system untuk melakukan n kali osilasi
T: Periode osilasi
Suatu benda yang diletakkan pada pegas akan menimbulkan osilasi. Dilinsir Encyclopedia
Britannica (1998), osilasi merupakan gerakan benda bolak balik dari satu titik sampai kembali
ke titik tersebut secara berulang. Benda yang berosilasi antara dua titik dan memiliki simpangan
terhadap waktu dapat dikatakan bahwa benda tersebut mengalami gerak harmonik sederhana
(GHS).
Mengutip Oscillation and Waves: An intruduction, second Edition (2018), pada gerak harmonik
sederhana dihasilkan frekuensi yang seragam (tidak berubah-ubah). Sehingga frekuensi pada
gerak harmonik sederhana (GHS) adalah tetap.
Gambar 1. Waktu osilasi suatu benda sebesar T, dan simpangan sebesar A (kompas.com)
Pada gambar diatas, diketahui suatu benda berada di posisi(0,0) dimana merupakan posisi
setimbang. Benda tersebut bergerak ke atas hingga titik maksimum dan kembali ke bawah
hingga titik minimum. Benda mulai bergerak kembali ke atas dari titik minimum, maka benda
akan melalui titik setimbang lagi. Fenomena ini disebut osilasi sempurna. Waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu osilasi disebut periode. Berdasarka konsep gerak melingkar,
jumlah osilasi per satuan waktu disebut sebagai frekuensi.
Gerak osilasi diatas menunjukkan prinsip gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana
merupakan gerak periodik yang memiliki simpangan maksimum dan simpangan minumum
dengan jarak yang sama dari posisi setimbang (Amplitudo tetap). Jarak ini disebut amplitudo
yang merupakan simpangan terjauh dari kedudukan kesetimbangan,atau disebut dengan
simpangan maksimumnya. Percepatan pada benda yang bergerak karena dipengaruhinya oleh
pegas, dapat dituliskan dengan persamaan berikut:
−kx
a=
m
Benda yang bergerak pada pegas memiliki percepatan yang berubah-ubah menurut posisinya.
Percepatan berbanding lurus dengan persamaan dibawah ini:
x= Acos(ωt+ σ )
Frekuensi sudutnya adalah:
ω=
√ k
m
Persamaan hubungan antara frekuensi dan frekuensi sudutnya dapat ditulis :
ω=2 πf
T =2 π
√ l
g
Persamaan untuk menentukan gravitasi bumi dengan metode ayunan matematis dapat diperoleh
mengubah bentuk persamaan 1 menjadi
2
4π l
g= 2
T
3.2 Bahan
Bahan Spesifikasi Jumlah
Tali 200 cm 1
IV PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Percobaan Pengaruh Amplitudo (A) terhadap periode (T)
1. Rangkailah semua peralatan seperti tampak pada gambar 2. Gantungkanlah beban seberat
200 g dengan menggunakan tali. Setelah itu ikatkan tali pada batang statif dengan
membuat jarak 10 cm antar kedua ikatan tali pada batang klem universal. Pengaturan ini
akan membuat ayunan dengan bebannya hanya melintas sepanjang garis, dan akan
mencegah beban membentur Photogate. Panjang tali bandul dihitung dari jarak titik pada
tengah batang statif antara tali ke pusat beban. Mulai dengan panjang tali bandul 100 cm.
Sensor Manual
Dari grafik diatas diketahui bahwa pada penghitungan sensor perubahan amplitudo dapat
memengaruhi periode, dimana makin besar sudutnya makin besar periode yang didapat.
Sedangkan pada penghitungan manual perubahan amplitudo mempengaruhi juga tapi tidak
beraturan ini mungkin disebabkan kurangnya ketelitian atau human eror.
1. Amplitudo 5°
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,132−2,133
2,133 |×100 %
=0,000468
2. Amplitudo 10°
manual−sensor
%eror= ×100 %
sensor
= |
2 ,2−2,136
2,136 |
×100 %
=0,0299
3. Amplitudo 15°
manual−sensor
%eror=|x| ×100 %
sensor
= |
2,182−2,137
2,137 |
×100 %
=0,045
4. Amplitudo 20°
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,412−2,146
2,146 |×100 %
=0,266
5. Amplitudo 25°
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 % |
= |2,212−2,148
2,121 |×100 %
= 0,064
2.25
1.75
1.25
0.75
0.25
Dari grafik diatas dapat kita simpulkan bahwa perubahan panjang tali dapat mempengaruhi
periode dimana semakin panjang tali semakin lama juga periode yang dihasilkan begitupun
sebaliknya, semakin kecil tali yang digunakan semakin cepat periode yang dihalikan. Pada
penghitungan sensor dan manual menunjukkan perbedaan yang sangat sedikit, dan dapat
disimpulkan bahwa hal ini valid.
1. Panjang Tali 60 cm
%eror=|manual−sensor
sensor |
×100 %
= |1,568−1,540
1,540 |×100 %
=0,018
2. Panjang Tali 70 cm
%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %
= |1,706−1,678
1,678 |×100 %
=0,0166
3. Panjang Tali 80 cm
%eror=|manual−sensor
sensor | ×100 %
=| |×100 %
1,832−1,818
1,818
=0,007
4. Panjang Tali 90 cm
%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %
= |1,956−1,923
1,923 |×100 %
=0,0171
5. Panjang Tali 100 cm
%eror= |
manual−sensor
sensor |
×100 %
= |2 ,15−2,144
2,144 |×100 %
=0,0027
3. Buatlah grafik periode T vs Massa (m) sensor maupun manual (exel). Ada pengaruh m
Terhadap T?
Massa (gr)
Pengaruh Massa (m) Terhadap Periode (T)
1.7
1.5
1.3
1.1
0.9
0.7
0.5
0.3
0.1
100 150 200 250 300
Sensor 1.428 1.421 1.413 1.406 1.4
Manual 1.468 1.438 1.576 1.294 1.436
Pada penghitungan sensor dapat kita simpulkan bahwa massa dapat mempengaruhi periode,
dimana pada grafik sensor menunjukkan semakin besar beban massa yang digunakan semakin
kecil periode yang diperoleh. Sedangkan pada penghitungan manual tidak dapat disimpulkan
karena grafik tidak beraturan, mungkin ini dapat disebabkan ketidaktelitian atau human eror.
1. Massa 100 gr
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,468−1,428
1,428 |×100 %
=0,02801
2. Massa 150 gr
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,438−1,421
1,421 |×100 %
=0,01196
3. Massa 200 gr
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|1,826−1,413
1,413 |×100 %
=0,0922
4. Massa 250 gr
%eror= |
manual−sensor
sensor
×100 %|
=|
1,294−1,406
1,406 | × 100 %
=0,0796
5. Massa 300 gr
%eror= |
manual−sensor
sensor |×100 %
=|1,436−1,400
1,400 |×100 %
=0,0257
2
4π l
2
5. Carilah nilai gravitasi bumi dengan menggunakan rumus T =
g
2
4π l
Sehingga g= 2
T
Untuk data sensor
60 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,6 )
g=
(2,3716)
g=9,9776690m/s²
70 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,7 )
g=
(2,8156)
g=9,8049722 m/s²
80 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,8 )
g=
(3,3051)
g=9,546071 m/s²
90 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 , 9 )
g=
3,6979
g=9,5985721 m/s
100 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) (1 )
g=
4,596
g=8,581026 m/s²
g=9,624599 m/s²
70 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,7 )
g=
( 2,9104)
g=9,485596 m/s²
80 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 ,8 )
g=
(3,3562)
g=¿9,41082 m/s²
90 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) ( 0 , 9 )
g=
3,8259
g=9,277440 m/s²
100 cm
4 π ²l
g=
T²
2
4 ( 3 ,14 ) (1 )
g=
4,6225
g=¿8,53183 m/s²
7.2 Saran
Dalam praktikum pastikan alat tetap aman untuk menjaga keselamatan praktikan.
Telitilah untuk membaca perhitungan bandul .
Cermat untuk mengatur sudut, harus sesuai tidak boleh lebih atau kurang.
Lakukan praktikum dengan baik, jika ada kesalahan lebih untuk diulangi.