Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM V

FISIKA DASAR

AYUNAN MATEMATIS

disusun oleh
I. TUJUAN
1. Menentukan percepatan gravitasi di tempat anda berada.
2. Memahami hubungan antara getaran harmonik dengan percepatan gravitasi.
3. Menentukan kecepatan maksimum ayunan.
4. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengintepretasikan ke dalam grafik.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Mistar berskala
2. Tali
3. Bola Statif
4. Digital counter atau stop watch
5. Busur

III. DASAR TEORI


Menurut Arma 2020 benda dikatakan melakukan getaran harmonis jika
benda tersebut bergerak bolak - balik terhadap titik seimbangnya melalui lintasan
yang sama. Benda yang bergetar harmonis bergerak kembali ke keadaan semula
dalam selang waktu tertentu, tentu karena ada gaya pemulih yang bekerja pada
benda tersebut Meskipun benda bergerak bolak - balik, tetapi jika gerakan bolak -
balik itu bukan karena gaya pemulih, tidak dapat dikatakan sebagai benda yang
bergetar harmonis. Sebagai contoh, gerak seseorang yang berjalan mondar-
mandir. Gaya pemulih merupakan gaya yang berlawanan arah dengan posisi (arah
gerak) atau arah simpangan benda dan besarnya sebanding dengan simpangan
benda terhadap keseimbangannya. Jenis getaran harmonis yang paling sederhana
terjadi apabila gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan benda diukur
dari titik setimbang (simpangan). Hal ini terjadi pada pegas yang memenuhi
hukum Hooke. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan benda
dari posisi keseimbangan, bagaimana dinyatakan dalam hukum Hooke, getaran
yang terjadi dinamakan getaran harmonis sederhana (atau gerak harmonis
sederhana).
Berikut karakteristik getaran harmonis sederhana :
1. Gerakannya bolak balik
2. Berlangsung secara periodic, adanya frekuensi dan periode.
3. Adanya titik keseimbangan.
4. Gaya atau percepatan yang bekerja pada benda sebanding dengan
besar posisi/simpangan benda.
5. Arah gaya atau percepatan yang bekerja pada benda selalu menuju
titik kesetimbangan.

Syarat sebuah benda melakukan gerak harmonik Sederhana adalah apabila


gaya pemulih sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya pemulih sebanding
dengan simpangan x atau sudut 𝜃 maka pendulum melakukan Gerak Harmonik
Sederhana. Gaya pemulih pada sebuah ayunan menyebabkannya selalu bergerak
menuju titik setimbangnya. Periode ayunan tidak berhubungan dengan dengan
amplitudo, akan tetapi ditentukan oleh parameter internal yang berkait dengan
gaya pemulih pada ayunan tersebut. Telah terhadap bunyi dan getaran sangat
berkait bahkan tidak dapat dipisahkan dengan kajian tentang ayunan atau yang
disebut juga dengan istilah osilasi. Gejala ini dalam kehidupan kita sehari-hari
contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa yang digantung pada pegas,
dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya merupakan contoh-contoh
dari apa yang disebut sebagai ayunan. Ayunan sederhana adalah suatu sistam yang
terdiri dari sebuah massa titik yang digantung dengan tali tanpa massa dan tidak
dapat mulur.jika ayunan ini ditarik ke samping dari posisi setimbang, dan
kemudian dilepaskan,maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal ke
bawah pengaruhgravitasi.Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodic (Sembiring,
2016).
Penting untuk diingat bahwa tidak semua getaran harmonis adalah
harmonis sederhana. Secara umum, gaya pemulih pada gerak periodik bergantug
pada perpindahan dalam cara yang lebih kompleks. Akan tetapi, dalam semua
sisitem, gaya pemulih dianggap sebanding dengan perpindahannya ketika
perpindahnnya kecil. Dengan demikian kita dapat menggunakan getaran harmonis
sederhana sebagai pendekatan untuk menjelaskan berbagai peristiwa getaran,
seperti getara dalam kristal quartz di sebuah jam, gerakan garpu tala, dan lainnya
(Arma, 2020).
Gravitasi merupakan interaksi antara benda bermassa yang berupa gaya
tarik-menarik, besarnya gaya gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan
jaraknya, korelasi keduanya bahwa perkalian antara kedua massa berbanding lurus
sedangkan jarak berbanding kuadrat terbalik terhadap besarnya gaya gravitas.
Dalam kehidupan sehari-hari fenomena gravitasi ini sangat sulit dilihat karena
interaksi antara benda dengan massa yang relatif kecil membuat gaya gravitasi
antar keduanya menjadi sangat kecil, namun kita dapat melihat pengaruhnya pada
tinjauan yang lebih luas lagi, seperti perilaku benda-benda langit maupun satelit
yang bergerak pada lintasannya disebabkan adanya gaya gravitasi. Perubahan
gravitasi kita dapat menghitung periode fenomena osilasi harmonik dari bandul
matematis, dengan menggunakan persamaan gravitasi Newton (Setyadin at all,
2016).
Fenomena osilator harmonik salah satunya digunakan untuk menentukan
percepatan gravitasi bumi. Penentuan besar percepatan gravitasi bumi
menggunakan ayunan matematis dengan berbagai metode analisis pengukuran.
Pengambilan data dilakukan dengan cara melepaskan bandul yang diikatkan pada
tali yang tergantung kemudian dicatat waktunya. Pengolahan data dilakukan
dengan metode pengukuran tunggal, pengukuran berulang, pengukuran ulang
dengan rata-rata berbobot, dan regresi linear tanpa bobot. Fenomena fisis osilator
harmonik dinyatakan dalam model matematis yaitu persamaan diferensial. Solusi
persamaan osilator harmonik dapat diselesaikan melalui pendekatan analitik.
Analisis osilator harmonik ini sering dilakukan dalam praktikum untuk
menganalisis gejala-gejalanya seperti ayunan matematis untuk menentukan nilai
percepatan gravitasi bumi. Analisis osilator harmonik membutuhkan waktu yang
lama jika dianalisis secara manual karena membutuhkan kemampuan perhitungan
diferensial yang baik dan membutuhkan ketelitian yang tinggi. Mahasiswa masih
menganalisis satu persatu data yang sudah diperoleh dari hasil praktikum.
Biasanya hasil analisis juga kurang akurat dan masih terjadi kesalahan hitung dan
mempunyai eror yang tinggi. Ini mengakibatkan analisis secara manual belum
efektif (Nurullaeli at all, 2018).
Menurut Verna, 2021 gerak osilasi yang sering kita jumpai adalah gerak
ayunan. Gerak osilasi ini berlangsung di bawah pengaruh gaya gravitasi bumi.
Jika simpangan ayunan tidak terlalu besar, maka bentuk osilasinya adalah gerak
harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana ini terjadi karena ada gaya (gaya
berat) yang terjadi pada benda yang arahnya selalu berarah ke pusat titik
kesetimbangan. Besar gaya pembalik diungkapkan dalam Hukum Hooke sebagai
F= -kx dengan 𝑘 adalah ketetapan. Jika sebuah titik bermassa m digantungkan
(oleh seutas tali tak bermassa) di titik O, dan massa m disimpangkan sehingga
membentuk sudut 𝜃 terhadap sumbu vertikal di titik O tersebut. Setelah m dilepas
akan bergerak menuju titik setimbangnya oleh gaya balik F yang merupakan
komponen dari gaya berat pada m. Jika panjang tali tersebut adalah l, dan
percepatan gravitasi bumi g maka F dapat ditulis sebagai: F=-mg . sin θ
(1.1)
Jika lintasan tersebut kecil sehingga busur lintang bola (S) juga kecil, maka sin
θ ≅ θ= sl dan gaya balik dapat ditulis sebagai :

F= - mg S (1.2)
l

Untuk ayunan tersebut bersifat sebagai getaran selaras sederhana maka tidak
terdapat (kalau pun ada dapat diabaikan) gaya gesekan udara maupun gaya
puntiran pada tali sehingga persamaan gaya resultannya adalah:
2
d F g S (1.3)
=
2
dt l

Persamaan (1.3) merupakan persamaan getaran selaras sederhana dan S merupakan


fungsi periodik dengan perioda T yang memenuhi persamaan:
𝑙
𝑇 = 2𝜋 √ (1.4)
𝑔

4𝜋2 𝑙 (1.5)
𝑔=
𝑇2
𝜃

1
0
𝑚𝑔 cos 𝜃
mg sin θ
mg
Gambar 1. Diagram gaya pada percobaan bandul matematis
Untuk menentukan kecepatan linear ayunan, dapat diturunkan dari Hukum
Kekekalan Energi sebagai berikut:

Energi mekanik di titik O = Energi mekanik di titik 1


mgh + 1 mv 2 = mgh + 1 mv2 (1.6)
0201 21
mgh -mgh = 1 mv - 1 mv 2 - 1 mv2 (1.7)
01212120
𝑔∆ℎ = 1 𝑣2 (1.8)
21
v1= √2g∆h (1.9)
Dengan, 𝑣1 = kecepatan linear di titik 1 (tertinggi)
∆ℎ = selisih ketinggian titik 0 dan 1
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Praktikum dilakukan secara real dirumah dengan menyediakan alat dan
bahan yang terdapat disekitar kita
2. Panjang tali ditetapkan sampai ke pangkal beban
3. Ayunan disimpangkan sehingga membentuk sudut kira – kira antara 5°
sampai 10°, kemudian lepaskan.
4. Setiap panjang tali diukur waktu untuk 15 kali ayunan
5. Masing – masing panjang tali dilakukan 3 kali pengulangan.
V. TABEL PENGAMATAN
No. l (m) t (s) T (s)

t1(s) t2 (s) t3 (s) T1 (s) T2 (s) T3 (s)

1. 1,20 32,20 32, 40 32, 36 2,15 2,16 2,16

2. 1,10 31,67 31, 88 31, 73 2,11 2,13 2,12

3. 1,00 30,41 30, 34 30, 31 2,03 2,02 2,02

4. 0,90 28, 54 28, 50 28,44 1,90 1,90 1,90

5. 0,80 27, 41 27,55 27,39 1,83 1,84 1,83

6. 0,70 25,33 25,36 25,40 1,69 1,69 1,69

7. 0,60 24,26 24,32 24,32 1,62 1,62 1,62

8. 0,50 22,63 22,56 22,49 1,51 1,50 1,50


6. PENGOLAHAN DATA
7. PEMBAHASAN
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hubungan antara percepatan gravitasi bumi dengan bandul matematis
adalah percepatan gravitasi yang memengaruhi besar periode dan
frekuensi bandul.
2. Kecepatan maksimum ayunan dapat ditentukan jika percepatan sudut
sama dengan 0
3. Untuk menerapkan dan menginterpretasikan grafik menggunakan
koordinat garis, dimana sumbu x adalah T2 dan sumbu y adalah panjang
tali.
B. Saran
Saran dalam praktikum kali ini pratikan saat melakukan pengukuran dan
pengolahan data harus dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan dan sangat
teliti, karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan pada setiap tabel
yang akan kita isi, dan juga untuk mengurangi kesalahan perhitungan
sebaiknya gunakan satuan ukur internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Arma. M. F. 2020. Gerakan Harmonis.
Nurullaeli dkk. 2018. Pembuatan Graphic User Interface (GUI) untuk Analisis
Ayunan Matematis Menggunakan Matlab. Universitas Indraprasta PGRI.
Sembiring. N. 2016. Praktikum Fisika Ayunan Sederhana.
Setyadin. H. A dkk. 2016. Optimalisasi Bandul Matematis Menggunakan Tracker
Dalam Penentuan Perubahan Percepatan Gravitasi Permukaan Bumi Akibat
Gerhana Matahari Sebagian. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Verna Albert South, S. 2021. Modul Praktikum daring Fisika Dasar.

Anda mungkin juga menyukai