Anda di halaman 1dari 6

GERAK OSILATOR HARMONIK

I. Pengertian Gerak dan Getaran Harmonis

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Contoh lain sistem
yang melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik
AC, dan denyut jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran
waktu dalam pengamatan gerak.

Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang tetap, Ini
berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya maupun besarnya. Bila gayanya
selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula.

Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik ini selalu
dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik disebut Gerak
Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama disebut
Getaran atau Osilasi.

Ketika sebuah getaran atau osilasi terulang sendiri, kedepan dan kebelakang, pada lintasan yang
sama, gerakan tersebut yang disebut periodik.

2. Macam-Macam Getaran Harmonis

a. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: Gerak Harmonik Sederhana
(GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.

b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan
torsi, dan sebagainya.

Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana

a. Getaran Harmonik Pada Bandul

Gambar 1
Gambar 2

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik
keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu
kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada
ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.

b. Gerak harmonik pada pegas

Gambar 3

Gambar 4

Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda
dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y.
Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).
3. Istilah-istilah pada Gerak dan Getaran Harmonis adalah :

a. Periode (T)

Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan memiliki periode. Periode (T) adalah waktu
yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakanmelakukan satu getaran jika
benda bergerak dari titik di mana benda tersebutmulai bergerak dan kembali lagi ke titik
tersebut.Satuan periode adalahsekon atau detik (s).

b. Frekuensi (f)

Frekuensi adalahbanyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik, yang
dimaksudkandengan getaran di sini adalah getaran lengkap.Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).

c. Amplitudo

Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan. Satuan amplitudo adalah meter
(m).

d. Frekuensi sudut (anguler frequency)

e. Simpangan

Simpangan adalah jarak massa dari titik setimbang pada setiap saat. Jika arahnya merupakan vertikal
maka dilambangkan dengan huruf Y, dan apabila ia horizontal maka lambangnnya adalah X. Satuan
dari simpangan adalah meter (m).

f. Siklus

Satu siklus mengacu pada gerak bolak-balik yang lengkap dari satu titik awal, kemudian kembali ke
titik yang sama.

B. Gaya Pemulih (Restoring Force)

Agar getaran terjadi pada benda yang bergetar memiliki gaya pemulih, yakni gaya dengan
arah sedemikian rupa sehingga selalu mendorong atau menarik benda ke kedudukan setimbangnya
atau bisa disebut juga dengan gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu
berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi).

1. Gaya Pemulih pada Pegas

Gambar 5. Gaya Pemulih Pada Pegas


Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang
diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula- mula apabila
gaya yang bekerja padanya dihilangkan.Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam
bidang teknik dan kehidupan sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah
pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas - pegas
yang tersusun didalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur.

Gaya pemulih yang dilakukan pada pegas :

F = -kx
dengan : k = tetapan pegas (N / m)

Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas
tersebut.

Hukum Hook

Ilmuan yang pertama kali meneliti tentang ini adalah Robert Hooke. Dia menyimpulkan
bahwa jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali ke
keadaan semula dan sifat elastisitas pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding
dengan pertambahan panjang pegas. Suatu pegas apabila ditarik dengan gaya tertentu di daerah
yang berada dalam batas kelentingannya akan bertambah panjang sebesar x dan juga didapatkan
bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dan secara
matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan k = tetapan pegas (N/m).

Tanda negatif (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas selalu berlawanan arah gerak
pegas tersebut.

Dari grafik dapat kita tentukan tetapan pegas ( k ) pada batas linealitas pegas yaitu :
Contoh soal :

2. Susunan Pegas

Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas pegas tersebut disusun menjadi rangkaian.
Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas
seri atau paralel.

(1) Seri / Deret

Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan mengalami
pertambahan panjang sebesar x1dan x2. Secara umum, konstanta total pegas yang disusun seri
dinyatakan dengan persamaan:

dengan kn = konstanta pegas ke n.

(2) Paralel
Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan mengalami gaya tarik sebesar
F1 dan F2, pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai
paralel dinyatakan dengan persamaan:

ktotal = k1 + k2 + k3 +.+ kn,

dengan kn = konstanta pegas ke n.

b. Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis

Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap
pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang.
terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan massanya
dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut , gaya pemulih
bandul tersebut adalah mgsin. Secara matematis dapat dituliskan:

F = mgsin

Gambar 6. Gaya Pemulih Pada Bandul

c. Energi, Kecepatan, dan Percepatan pada Getaran Harmonik

Energi Kinetik

dimana Ek = Energi kinetik (joule)


m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan benda (m/s)

Anda mungkin juga menyukai