Anda di halaman 1dari 11

Contoh Paragraf Induktif, Deduktif, dan Campuran

Filed under: tugas Tinggalkan Komentar


September 29, 2011
-Paragraf InduktifIndonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra
yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang
masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau
Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga
terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
Selain kaya akan budaya , Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang
banyak menghasikkan rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan.
Dari segi barang tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah
satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang
lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.
-Paragraf DeduktifSaat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha
yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan
pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber
daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan
Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan
perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui
Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu,
dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan
perekonomiannya.
-Paragraf CampuranDengan adanya sumber daya yang potensial di Indonesia, kita harus optimis bahwa
perekonimian kita akan pulih kembali. Semua itu akan berhasil tentunya dengan
kerjasama yang baik, dan dengan adanya rasa kesadaran di semua semua lapisan
masyarakat. Dan di tahun 2010 ini semoga Indonesia menjadi lebih baik lagi bukan
hanya dari sector ekonomi namun juga disegala sektor. Karna sebuah Negara
dikatakan kaya bukan dari segi kekayaan alamnya saja. Naman Negara tersebut juga
dapat memakmurkan penduduknya.

Pengertian Politik dan Strategi serta Hal yang Berkaitan


Dengannya
1. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti negara (city state) yang
terdiri dari rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat. Menurut Aristoteles,
manusia adalah Zoon Politicon (makhluk politik), yaitu hidup dalam suatu wilayah
tertentu bersama-sama yang lain dengan saling membantu di bawah suatu
pemerintahan yang disetujui bersama.
Dalam bahasa Indonesia, kata politik atau politics mengandung arti suatu keadaan
yang dikehendaki, disertai dengan cara dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan.
2. Hal yang Berkaitan Dengan Politik
Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau
dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir
yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan mereka.
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya
mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal
finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingankepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political
development sebagai suprastruktur politik.
3. Pengertian Strategi
1. ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai;
2. ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang,
dalam kondisi yang menguntungkan: sebagai komandan ia memang menguasai betul
-- seorang perwira di medan perang;
3. rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus;
4. tempat yang baik menurut siasat perang;
-- gurita strategi dalam bidang bisnis asuransi dengan menempatkan cabang di
berbagai tempat; -- komunikasi sesuatu yang patut dikerjakan demi kelancaran
komunikasi; -- nasional seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai
kekuatan nasional, baik dalam masa damai maupun dalam masa perang, untuk
mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional; -- pemasaran
rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian,
perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi.
4. Tingkat Penentu Kebijakan dalam Pemerintahan
Dari sekian banyak kebijakan penting yang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan,
tersirat empat strategi utama yang perlu secara sungguh sungguh diterapkan disertai
pengawasan pelaksanaanya di lapangan secara berjenjang dan bekelanjutan.

Strategi atau M pertama adalah (M)embuka lapangan atau peluang kerja yang
seluas-luasnya dari wilayah perkotaan hingga ke pelosok pedesaan.
M kedua adalah (M)eningkatkan angka pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan
yang memberikan kemudahan bagi masuknya investasi dengan proses serta
mekanisme perijinan sesuai dengan hukum.
M ketiga adalah (M)enjaga stabilitas wilayah (pusat maupun daerah) agar tetap
kondusif guna menumbuhkan kepercayan rakyat dan pihak investor melalui
penegakan supremasi hukum.
M keempat atau terakhir adalah (M)enjaga sumber-sumber daya lingkungan sebagai
sumber utama keberlangsungan serta kwalitas hidup seluruh masyarakat saat inii dan
dimasa yang akan datang.

Kalimat Deduktif dan Induktif


Kalimat Deduktif dan Induktif
a. Kalimat deduktif adalah pernyataan yang dimiliki dengan mengemukakan hal
yang umum kemudian disusun dengan uraian yang khusus. Gagasan utama terdapat
pada awal kalimat. Ciri-ciri kalimat deduktif adalah kalimat bisa berupa pendapat,
pengadaan, atau definisi, letaknnya diawal paragraph. Contohnya, Masjid Alhambia di
Spanyol termashur ke penjuru dunia karena keindahan arsitekturnya.
b. Kalimat induktif adalah kalimat yang dimulai mengemukakan hal-hal yang khusus
kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang umum. Gagasan utama terletak pada
akhir kalimat. Ciri-ciri kalimat induktif adalah bisa berupa pendapat, pernyataan,
definisi dan kesimpulan letaknya diakhir paragraph. Contohnya, karena kecintaannya
kepada desa kelahirannya maka ia membangun masjid dan jembatan di kampungnya

DEFINISI POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan
antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang
dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga
dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara
lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik,partisipasi
politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui
seluk beluk tentang partai politik.
Teori politik
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan
politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya.
Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep
tentang sistem
politik, negara, masyarakat,kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaganega
ra, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, dsb.
Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh
negara
negara
diduniaantaralain: anarkisme,autoritarian, demokrasi,diktatorisme, fasism
e, federalisme, feminisme, fundamentalisme,keagamaan, globalisme, imperi
alisme, kapitalisme, komunisme,liberalisme, libertarianisme, marxisme, me
ritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliteris
me, oligarki dsb.
Lembaga politik
Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga
merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah
lembaga sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil
di Indonesia maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan

negara. Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang
terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk
menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian tujuan bersama, organisasi
bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah perilaku politik yang
terpola dalam bidang politik.
Pemilihan pejabat, yakni proses penentuan siapa yang akan
menduduki jabatan tertentu dan kemudian menjalankan fungsi tertentu
(sering sebagai pemimpin dalam suatu bidang/masyarakat tertentu) adalah
lembaga demokrasi. Bukan lembaga pemilihan umumnya (atau sekarang
KPU-nya) melainkan seluruh perilaku yang terpola dalam kita mencari dan
menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin ataupun wakil kita untuk
duduk di parlemen.
Persoalan utama dalam negara yang tengah melalui proses transisi
menuju demokrasi seperti indonesia saat ini adalah pelembagaan
demokrasi. Yaitu bagaimana menjadikan perilaku pengambilan keputusan
untuk dan atas nama orang banyak bisa berjalan sesuai dengan normanorma demokrasi, umumnya yang harus diatasi adalah merobah lembaga
feodalistik (perilaku yang terpola secara feodal, bahwa ada kedudukan
pasti bagi orang-orang berdasarkan kelahiran atau profesi sebagai
bangsawan politik dan yang lain sebagai rakyat biasa) menjadi lembaga
yang terbuka dan mencerminkan keinginan orang banyak untuk
mendapatkan kesejahteraan.
Untuk melembagakan demokrasi diperlukan hukum dan perundangundangan dan perangkat struktural yang akan terus mendorong terpolanya
perilaku demokratis sampai bisa menjadi pandangan hidup. Karena diyakini
bahwa dengan demikian kesejahteraan yang sesungguhnya baru bisa
dicapai, saat tiap individu terlindungi hak-haknya bahkan dibantu oleh
negara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap individu berhubungan
dengan individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.

Pengertian Politik

PENGERTIAN POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
prosespembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan
upaya penggabungan antara berbagaidefinisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara
lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama (teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang
dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya
berkisar di lingkungan kekuasaan negara atau tindakan-tindakan yang
dilaksanakan oleh penguasa negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia
sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun
dalam aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuantujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan pribadi seseorang
(private goals). Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai
politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu).
Pengertian politik dari para ilmuwan:
Johan Kaspar Bluntschli dalam buku The Teory of the State :
Ilmu Politik adalah ilmu yang memerhatikan masalah kenegaraan, dengan
memperjuangkan pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya,
sifat-sifat dasarnya, dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya.
(The science which is concerned with the state, which endeavor to understand
and comprehend the state in its conditions, in its essentials nature, in various

forms or manifestations its development).


Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to Politics:
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga
yang akan melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan
warganegaranya serta dengan negara-negara lain. (Political science is the study
of the state, its aims and purposes the institutions by which these are going to
be realized, its relations with its individual members, and other states ).
J. Barents dalam bukunya Ilmu Politika: Ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan negara yang merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN POLITIK

1.

. HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN POLITIK

a. Teori politik
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik,
bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan
dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik,
negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara,
perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, dsb.
Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara negara di
dunia antara lain: anarkisme,autoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme,
federalisme, feminisme, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialisme,
kapitalisme, komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi,
monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.
b. Lembaga politik
Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga merupakan suatu
kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah lembaga sosial, baik
yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesia maupun yang
diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks ini suatu
organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan
pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian
tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah
perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.
Pemilihan pejabat, yakni proses penentuan siapa yang akan menduduki jabatan
tertentu dan kemudian menjalankan fungsi tertentu (sering sebagai pemimpin
dalam suatu bidang/masyarakat tertentu) adalah lembaga demokrasi. Bukan
lembaga pemilihan umumnya (atau sekarang KPU-nya) melainkan seluruh

perilaku yang terpola dalam kita mencari dan menentukan siapa yang akan
menjadi pemimpin ataupun wakil kita untuk duduk di parlemen.
Persoalan utama dalam negara yang tengah melalui proses transisi menuju
demokrasi seperti indonesia saat ini adalah pelembagaan demokrasi. Yaitu
bagaimana menjadikan perilaku pengambilan keputusan untuk dan atas nama
orang banyak bisa berjalan sesuai dengan norma-norma demokrasi, umumnya
yang harus diatasi adalah merobah lembaga feodalistik (perilaku yang terpola
secara feodal, bahwa ada kedudukan pasti bagi orang-orang berdasarkan
kelahiran atau profesi sebagai bangsawan politik dan yang lain sebagai rakyat
biasa) menjadi lembaga yang terbuka dan mencerminkan keinginan orang banyak
untuk mendapatkan kesejahteraan.
Untuk melembagakan demokrasi diperlukan hukum dan perundang-undangan dan
perangkat struktural yang akan terus mendorong terpolanya perilaku demokratis
sampai bisa menjadi pandangan hidup. Karena diyakini bahwa dengan demikian
kesejahteraan yang sesungguhnya baru bisa dicapai, saat tiap individu terlindungi
hak-haknya bahkan dibantu oleh negara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap
individu berhubungan dengan individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang
berlaku.
c. Partai dan Golongan
d. Hubungan Internasional
Dalam bentuk klasiknya hubungan internasional adalah hubungan antar negara,
namundalam perkembangan konsep ini bergeser untuk mencakup semua
interaksi yang berlangsung lintas batas negara. Dalam bentuk klasiknya
hubungan internasional diperankan hanya oleh para diplomat (dan mata-mata)
selain tentara dalam medan peperangan. Sedangkan dalam konsep baru
hubungan internasional, berbagai organisasi internasional, perusahaan, organisasi
nirlaba, bahkan perorangan bisa menjadi aktor yang berperan penting dalam
politik internasional.
Peran perusahaan multinasional seperti Monsanto dalam WTO (World Trade
Organization/Organisasi Perdagangan Dunia) misalnya mungkin jauh lebih besar
dari peran Republik Indonesia. Transparancy International laporan indeks persepsi
korupsi-nya di Indonesia mempunyai pengaruh yang besar.
Persatuan Bangsa Bangsa atau PBB merupakan organisasi internasional
terpenting, karena hampir seluruh negara di dunia menjadi anggotanya. Dalam
periode perang dingin PBB harus mencerminkan realitas politik bipolar sehingga
sering tidak bisa membuat keputusan efektif, setelah berakhirnya perang dingin
dan realitas politik cenderung menjadi unipolar dengan Amerika Serikat sebagai
kekuatan Hiper Power, PBB menjadi relatif lebih efektif untuk melegitimasi suatu
tindakan internasional sebagai tindakan multilateral dan bukan tindakan unilateral
atau sepihak. Upaya AS untuk mendapatkan dukungan atas inisiatifnya menyerbu

Irak dengan melibatkan PBB, merupakan bukti diperlukannya legitimasi


multilateralisme yang dilakukan lewat PBB.
Untuk mengatasi berbagai konflik bersenjata yang kerap meletus dengan cepat di
berbagai belahan dunia misalnya, saat ini sudah ada usulan untuk membuat
pasukan perdamaian dunia (peace keeping force) yang bersifat tetap dan berada
di bawah komando PBB. Hal ini diharapkan bisa mempercepat reaksi PBB dalam
mengatasi berbagai konflik bersenjata. Saat misalnya PBB telah memiliki
semacam polisi tetap yang setiap saat bisa dikerahkan oleh Sekertaris Jendral PBB
untuk beroperasi di daerah operasi PBB. Polisi PBB ini yang menjadi Civpol
(Civilian Police/polisi sipil) pertama saat Timor Timur lepas dari Republik
Indonesia.
Hubungan internasional telah bergeser jauh dari dunia eksklusif para diplomat
dengan segala protokol dan keteraturannya, ke arah kerumitan dengan
kemungkinan setiap orang bisa menjadi aktor dan memengaruhi jalannya politik
baik di tingkat global maupun lokal. Pada sisi lain juga terlihat kemungkinan
munculnya pemerintahan dunia dalam bentuk PBB, yang mengarahkan pada
keteraturan suatu negara (konfederasi?).
e. Masyarakat
adalah sekumpulan orang orang yang mendiami wilayah suatu negara.
f. Kekuasaan
Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain
melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya. Max Weber menuliskan adanya
tiga sumber kekuasaan: pertama dari perundangundangan yakni kewenangan;
kedua, dari kekerasan seperti penguasaan senjata; ketiga, dari karisma.
g. Negara
negara merupakan suatu kawasan teritorial yang didalamnya terdapat
sejumlah penduduk yang mendiaminya, dan memiliki kedaulatan untuk
menjalankan pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain.
ketentuan yang tersebut diatas merupakan syarat berdirinya suatu negara
menurut konferensi Montevideo pada tahun 1933.

2. PENGERTIAN STRATEGI
Strategi adalah upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan
sesuai dengan keinginan. Karena strategi merupakan upaya pelaksanaan, maka
strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari
oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu,
yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni
dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang
dimiliki dalam suatu rencana atau tindakan.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi

disusun secara bertahap dengan memperhitungkan factor-faktor yang


mempengaruhinya.

3.TINGKAT PENENTU KEBIJAKAN


DALAM PEMERINTAHAN
1. Tingkat penentu kebijakan puncak
Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup
penentuan undang-undang dasar. Menitik beratkan pada masalah makro politik
bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional berdasarkan falsafah
Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak dilakukan oleh MPR. Dalam hal
dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada
pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncak termasuk
kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan
nasional yang ditentukan oleh kepala negara dapat berupa dekrit, peraturan atau
piagam kepala negara.

2. Tingkat kebijakan umum


Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya
menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna
mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
3.

Tingkat penentu kebijakan khusus


Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan ini
adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi,
sistem dan prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan tingkat di
atasnya.

4.

Tingkat penentu kebijakan teknis


Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari biang utama dalam
bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan
kegiatan.

5.

Tingkat penentu kebijakan di daerah


Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak
pada Gubernur dalam kedudukannnya sabagai wakil pemerintah pusat di
daerahnya masing-masing. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan
pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk
Peraturan Daerah (Perda) tinkat I atau II. Menurut kebijakan yang berlaku
sekarang, jabatan Gubernur/Kepala Daerah tingkat I, Bupati/Kepala Daerah tingkat
II atau Walikota/Kepala Daerah tingkat II.

Daftar pustaka :

a) http://seputarpolitik.blogspot.com/2009/08/pengertian-politik-dari-para-ilmuwan.html
b) http://seputarpolitik.blogspot.com/2009/08/definisi-atau-pengertian-politik.html
c) http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
d) http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-pengertian-strategi/#ixzz1MxV3DRXs

Anda mungkin juga menyukai