Anda di halaman 1dari 9

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL DALAM ERA

OTONOMI DAERAH

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2019.2

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : DIAH ROSIANI DEVI


NIM : 041145215
PRODI : S1 ILMU PERPUSTAKAAN

BAB 1
1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seluruh pemikiran politik Machiavelli sebenarnya bermuara ke keselamatan,


kebebasan, kedaulatan dan kejayaan negara. Apabila dalam ll Principe, ia
berupaya menguraikan tentang kekuasaan dan tentang betapa perlunya memiliki
militer yang tangguh, kesemuanya itu adalah demi keselamatan, kebebasan,
kedaulatan dan kejayaan negara. Dan apabila di dalam Discorsi ia mendambakan
suatu reformasi di bidang agama, adalah adalah semata-mata untuk keselamatan,
kebebasan, kedaulatan, dan kejayaan negara juga. Machiavelli berpendapat bahwa
negara dan kepentingan negara harus memperoleh tempat khusus dalam
pemikiran, perilaku dan tindakan para penguasa.

Sedangkan sistem politik pada masa Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun
(1966-1998) merupakan satu dari apa yang bisa disebut hipnotis Orde Baru ialah
bahwa negara (state) itu “mahakuasa” (Prabotinggi, 1999: 50-51). Setiap
kebijakan harus berjalan, meskipun bertentangan dengan rasa keadilan, tidak
demokratis, dan melanggar hak asasi manusia. Misalnya pemberlakuan daerah
operasi militer (DOM) di Aceh (1980-1990-an), pembebasan tanah di
Kedungombo, matinya Marsinah, pemberedelan majalah Tempo, tragedi
Tanjungpriok (1984), penanganan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Warsidi
di Lampung, penyerangan DPP-PDI di Jakarta 21 Juli 1996, kasus Timor Timur
(1975-1998), pelaksanaan Pemilu tahun (1971-1997) yang di rekayasa, dan faktor
otoriter lainnya merupakan contoh konkret kebijaksanaan Orde Baru yang
membuktikan tesis otoriter Soeharto.

Dengan itu ada baiknya pemuda/i masa kini paham mengenai Nasionalisme yang
merupakan jantung kehidupan suatu negara, tiang utama tegak nya suatu negara.
Nasionalisme atau kesadaran nasional adalah istilah yang biasa kita dengar.
Penguasa maupun rakyat yang bekerja untuk mempertahankan kedaulatan dan
keagungan negaranya adalah wujud nasionalisme yang hidup. Pada hakikatnya
adalah manifestasi kesadaran nasional dalam pengabdiannya kepada bangsa dan
negara.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MACAM-MACAM SISTEM POLITIK.
2. PENGERTIAN STRATEGI NASIONAL.
3. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Diharapkan dapat memahami Politik di Indonesia.


2. Diharapkan dapat memahami Strategi Nasional.

2. DAFTAR PUSAKA
Filsafat Politik Plato, Aristoteles, Augustinus, Machiavelli. J.H Rapar – 2002, Jakarta.
Krisis Masa Kini dan Order Baru. Muhamad Hisyam – 2003, Jakarta.
Kesadaran Nasional dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan. Prof. Dr. Slamet Muljana –
2008, Yogyakarta.
Pendidikan Kewarganegaraan. Tim Penyusun: S. Sumarsono dll. Tim Penyunting: H.
Hamdan Mansyur, Tjipradi, H. An. Sobana – 2001, GM. Jakarta.
Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Minto Rahayu –
2007, Depok.
Pendidikan Kewarganegaraan: MKDU4111. Zainul Ittihad Amin – 2019, Universitas
Terbuka. Tanggerang Selatan.
Pengertian Politik, Tujuan dan Macam-Macam Politik. Maxmanroe – 2018.
Makalah Politik dan Strategi Nasional. STMIK Potensi Utama – 2014, Medan.

3. PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN, TUJUAN DAAN MACAM-MACAM SISTEM POLITIK.

Pengertian politik secara etimologis adalah dari bahasa Yunani yaitu “Polis”
yang artinya Negara Kota. Pada penggunaan kata tersebut lalu berkembang di
antaranya; Polities yang artinya warga negara, Politikos yang artinya
kewarganegaraan, Politike Episteme yang artinya ilmu politik, dan Politicia yang
artinya pemerintahan negara.

Ditinjau dari asal katanya maka definisi politik adalah kegiatan dalam suatu
sistem politik atau negara yang menyangkut penentuan tujuan dari sistem tersebut
dan bagaimana cara mencapai tujuan.

Sedangkan menurut para ahli;

 Roger F. Soltau : Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang Negara,


tujuan-tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara yang akan
melaksanakan tujuan tersebut dan hubungan antara warga Negara dengan
warga Negaranya serta Negara lain.
 Kartini Kartolo : Politik adalah aktivitas perilaku atau proses yang
menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.

TUJUAN POLITIK.
Beberapa tujuan politik di Indonesia, sebagai berikut :
 Untuk melindungi hak-hak semua warga Negara Indonesia tanpa terkecuali,
dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewajiban dengan melaksanakan
pemerintahan untuk mengatur keamanan.
 Untuk mensejahterakan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.
 Untuk memastikan terlaksananya sistem pendidikan demi memajukan bangsa
dan Negara.
 Untuk menjaga keamanan dan perdamaian, serta kehidupan sosial yang
seimbang baik dalam negeri maupun luar negeri.

MACAM-MACAM SISTEM POLITIK.


Macam-macam sistem politik yang paling umum dipakai, sebagai berikut :
 Sistem Politik Otokrasi Tradisional.
 Sistem Politik Totaliter.
 Sistem Politik Otoriter.
 Sistem Politik Oligarki.
 Sistem Politik Demokrasi.
3.2 PENGERTIAN STRATEGI NASIONAL.

Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategia” diartikan sebagai “The Art of
The General” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan


atau pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu
menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan sebelumnya.

Sedangkan Karl Von Clausewitz (1780-1831) berpendapat strategi adalah


pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan,
sedangkan perang itu sendiri melupakan kelanjutan dari politik.

PENGERTIAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL.

Politik Nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang
pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian) serta
penggunaan secara kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Dalam melaksanakan Politik Nasional maka disusunlah Strategi Nasional.


Misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Strategi Nasional adalah cara melaksanakan Politik Nasional dalam mencapai


sasaran-sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh Politik Nasional.
3.3 DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL.

Penyusunan Politik dan Strategi Nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran


yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi
Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Politik dan
Strategi Nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem
kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat
yang mengatakan bahwa jajaran pemerintahan dan lembaga-lembaga tersebut
dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”.
Lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK dan MK.

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai


“infrastruktur politik” yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat.
Seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok
kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group).
Suprastruktur dan Infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang. Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di
tingkat suprastruktur diatur oleh presiden atau mandataris MPR. Sedangkan proses
penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik dilakukan
setelah presiden menerima GBHN. Strategi nasional dilaksanakan oleh para
menteri dan pimpinan lembaga pemerintahan non departemen berdasarkan
petunjuk presiden, yang di laksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan
politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.

Salah satu wujud pengaplikasian politik dan strategi nasional pemerintahan adalah
sebagai berikut:

Otonomi Daerah.

Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang merupakan


salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua
bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi Provinsi dan
otonomi luas bagi Kabupaten/Kota.

Perbedaan undang-undang yang lama dan yang baru ialah:


1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
(central governtment looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah
(local governtment looking).
Kewenangan Daerah.
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,
kewenangan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
kecuali wewenang dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta bidang lain.
2. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perancangan nasional
dan pengendalian pembangunan secara makro.
3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,
a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintahan daerah
sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.
b. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan
wahana untuk melaksanakan demokrasi.
 Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/Wakil Walikota.
 Memilih anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari
Daerah.
 Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan
Walikota/Wakil Walikota.
4. Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, Bupati dan Walikota.
5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama
Gubernur, Bupati dan Walikota.
6. Mengawasi pelaksanaan Gubernur, Bupati dan Walikota, pelaksanaan APBD,
kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan
menampung serta menindaklanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.
PENUTUP

KESIMPULAN : Dapat ditarik kesimpulan bahwa Politik dan Strategi Nasional Indonesia di
segala bidang. Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia.
Kemudian, Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh MPR
dalam sidang umum MPR 1999 harus menjadi arah penyelenggaraan negara bagi lembaga-
lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia.

SARAN : Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik dan
strategi nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar kesatuan dan
kesejahteraan rakyat Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Dan juga diharapkan para penyelenggaraan negara moralitas, semangat serta sikap
mental yang baik agar dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai