Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asnita Kartika Dewi

NIM : 101121110075
TUGAS 14
1. Pada umumnya setiap bangsa mempunyai cita-cita. Cita-cita itu adalah aspirasi kekal
suatu bangsa mengenai kesejahteraan, keamanan, dan pengembangan yang dibentuk
oleh nilai kultural dan etik, serta asas yang akan digunakan untuk mencapainya.
Politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari
masyarakat atau negara. Politik juga membicarakan hal hal yang berkaitan dengan
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan umum dan distribusi.
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk
melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
Tujuan nasional walaupun bersifat kualitatif, namun dengan batas-batas yang dapat
diukur, ke arah mana bangsa memusatkan segenap usahanya, dan dicapai melalui
sasaran nasional.
Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
45, yaitu sebagai berikut.

1. Melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia atau Tanah Air
Indonesia (keamanan).
2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (kesejahteraan).
3. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan
keadilan sosial (lingkungan kesejahteraan dan keamanan).

Tujuan nasional tersebut membawa makna yang tersirat dan tersurat dalam cita-cita
nasional yang utopis tersebut, yaitu kesejahteraan dan keamanan dalam lingkungan
pergaulan dunia yang tertib. Pengaruh lingkungan strategik ini sangat kuat terhadap upaya
kita mencapai tujuan nasional. Lebih-lebih di era kesejagatan ini, yang menghilangkan
batas-batas geografik suatu negara, mengutamakan kerja sama antara bangsa. Peristiwa
yang terjadi di negara lain dapat berdampak terhadap aspek kehidupan nasional (lihat
perang Vietnam dengan “manusia perahunya” atau embargo minyak negara-negara Arab
terhadap AS dan sekutunya dapat mengurangi bantuan AS dan sekutunya kepada negara-
negara berkembang termasuk Indonesia).

Tujuan nasional (National Interest) akan kita capai melalui sasaran nasional. Sasaran
Nasional itu adalah suatu kondisi nyata yang segera hendak dicapai oleh bangsa dengan
melibatkan segenap usaha dan sumber kemampuan yang tersedia pada saat sasaran
nasional itu ditetapkan. Penetapan ini melalui kebijaksanaan nasional, yaitu cara bertindak
yang ditentukan oleh pemerintah pada tingkat nasional, berupa rencana alokasi sumber
kemampuan dan rincian langkah-langkah yang berurutan, dikaitkan dengan tahapan waktu
yang diperlukan untuk mencapai sasaran nasional (National Objective).

Sasaran nasional tersebut dicapai melalui program kegiatan pembangunan nasional


(National Commitment). Uraian memberikan gambaran stratifikasi pola pikir dalam
mengkaji implementasi polstranas dalam bangnas.

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan Ideologi Pancasila,
UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam
manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik
strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita- cita nasional dan
konsep strategi bangsa Indonesia.
SupraStruktur Politik yaitu pihak-pihak yang langsung terlibat dalam penyelenggaraan
kehidupan negara. Pihak yang demikian, sejauh dapat dicatat terdiri dari Presiden, DPR,
MPR, MK.
Infrastruktur politik adalah, suatu set struktur yang menggabungkan antara satu dengan
yang lain, lalu membentuk satu rangkaian yang membantu berdirinya keseluruhan
struktur tertentu. Meliputi pranata politik yang ada dalam masyarakat seperti partai
politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interst group)
dan kelompok penekan (pressure group).

2. Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat


yang turut berpartisipasi secara aktif menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut
serta dalam membentuk kebijaksanaan Negara
Infrastruktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan
dalam bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan
proses pemerintahan negara. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk
dalam birokrasi pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik.Artinya, setiap
organisasi non-pemerintah termasuk kekuatan infrastruktur politik. Di Indonesia banyak
sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infrastruktur politik, beberapa
di antaranya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kekuatan sebagai berikut.

Suprastruktur politik adalah gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas
lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur dalam konstitusi negara
atau peraturan perundang-undangan lainnya. Dengan kata lain, suprastruktur politik
juga dapat diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan
penggerak politik yang bersifat formal.
Bentuknya adalah Lembaga-lembaga yang telah diatur dalam Undang-Undang Negara
Republik Indonesia tahun 1945, yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dsb. Lembaga-lembaga
tersebut akan membuat berbagai keputusan yang berkaitan langsung dengan
kepentingan umum masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai