NASKAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
yang dibina oleh Bapak Muchtar dan Ibu Putri Mahanani
Oleh
Mukhamad Safrul Fathan
Primanda Zakaria
Rendisetyo Ardianto
Renita
(150511602229)
(150511604819)
(150511602275)
(150511600917)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana
bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri
tanpa ada campur tangan lagi dari negera luar dalam urusan pemerintahan. Sejak
peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari
negara Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem
pemerintahan dan politik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi
dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.
Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya
rasa nasionalisme banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna
politik bebas aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara
mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena
itu, kiranya kita perlu untuk membahas tentang politik dan strategi nasional
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan politik dan strategi nasional?
2) Apa yang menjadi landasan politik dan strategi nasional?
3) Bagaimana penyusunan politik dan strategi nasional?
4) Bagaimana stratifikasi politik dan strategi nasional?
5) Bagaimana politik pembangunan nasional dan manajemen nasional?
1.3 Tujuan
1)
2)
3)
4)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
adalah
kemampuan
seseorang
atau
kelompok
untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atu kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
Dalam politik yang perlu diperhatikan adalah bagimana mempertahankannya, dan
bagaimana melaksanakanya.
c) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan
keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa
keputusan itu dibuat. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana
umum. Keputusan yang diambil menyangkut sector publik dari suatu Negara.
d) Kebijaksanaan Umum
bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu ada rencana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang
berwenang.
e) Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilainilai (value) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting.
Ia harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagimana pembagian dan
penglokasian nilai secara mengikat.
2.1.2 Pengertian Strategi Nasional
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani stratos, yang berarti pasukan
dan kata agein, yang artinya memimpin. Jadi, strategi dapat diartikan sebagai
kegiatan memimpin pasukan. Karl von Clausewitz (1780-1831) dalam Suparlan
Al-Hakim berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri
merupakan kelanjutan dari politik. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara
untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian,
strategi tidak hanya menjadi mononopoli para jendral atau bidang militer, tetapi
telah meluas ke segala bidang kehidupan.
Esensi dari strategi meliputi kerangka rencana dan tindakan yang disusun
dan dipersiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan, yang masing-masing
merupakan upaya untuk menjawab sebuah tantangan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan strategi, ada dua hal yang harus
diperhatikan. Pertama adalah perencanaan yang baik, dan kedua adalah tindakan
untuk merealisasikan rencana itu.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian
definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara
tentang
pembinaan
(perencanaan,
pengembangan,
pemeliharaan,
dan
badan-badan
yang
ada
dalam
masyarakat
disebut
sebagai
berikut :
1. Tingkat penentu kebijakan puncak
a. Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan
mencakup penentuan undang-undang dasar. Menitikberatkan pada masalah
makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional
berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak
dilakukanb oleh MPR.
b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti
tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan
puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk
hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negata dapat
berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala negara.
1
Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia,
untuk
menumbuhkan
3) Meningkatkan
kualitas
keprofesionalan
Tentara
Nasional
Indonesia,
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Politik nasional merupakan asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara
tentang
pembinaan
(perencanaan,
pengembangan,
pemeliharaan,
dan
DAFTAR RUJUKAN
Al-Hakim, Suparlan, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks
Indonesia (Cetakan Kedua). Universitas Negeri Malang: UM Press.
Mansur, Hamdan, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.